analisis strategi bisnis pada rm. sederhana km. 57

advertisement
ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA RM.
SEDERHANA KM. 57
Bagus Hadinoto
Binus University, Jakarta, Indonesia, [email protected]
Iskandar Putong, SE., MM
Binus University, Jakarta, Indonesia
ABSTRACT
The purpose of this research was to determine the condition of internal and external environmental
factors, also to formulate a strategic plan that is relatively useful and appropriate for
the company in the future. The method used is descriptive case study method, and data collection
techniques used is questionnaires and interviews the company. When analyzing internal and external
factors have not been mapped, researcher used matrix analysis techniques IFE and EFE and CPM
at the inputting stage, and SWOT analysis, IE analysis, and Grand Strategy at the matching stage,
and
QSPM
as
a
final
stage. The
final
result of
this
research concludes the
best recommendation for the company's business strategy.
Keywords: Input Stage, Matching Stage, Decision Stage, QSPM).
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi faktor lingkungan internal, kondisi faktor
lingkungan eksternal serta merumuskan rencana strategis yang relatif berguna dan tepat untuk
perusahaan di masa yang akan datang. Metode penelitian adalah metode deskriptif (studi kasus).
Teknik pengumpulan data dengan kuesioner dan wawancara kepada pihak perusahaan. Penelitian ini
menggunanakan teknik analisis matriks IFE, EFE, dan CPM pada tahap input, dan analisis SWOT,
matriks IE, dan Grand Strategy pada tahap pencocokan, dan QSPM pada tahap akhir. Hasil akhir
penilitian ini menyimpulkan rekomendasi strategi bisnis untuk perusahaan.
Kata Kunci: Tahap input, Tahap Pencocokan, Tahap Keputusan, QSPM
PENDAHULUAN
Makanan adalah dasar dari segala kebutuhan manusia. Selama masih ada manusia di dunia ini
dan selama jumlah manusia terus meningkat, maka kebutuhan akan makanan akan terus meningkat
pula. Hal ini yang menjadi dasar dari beberapa pengusaha untuk memulai bisnis rumah makan.
Apabila dilihat secara sekilas, bisnis ini terlihat menjanjikan untuk beberapa orang. Karena makanan
itu sendiri merupakan sesuatu yang tidak bisa hilang dari kebutuhan semua umat manusia.
Dewasa ini, bisnis rumah makan semakin berkembang di Indonesia. Khususnya kota-kota besar
seperti Jakarta, Bandung, dan lainnya. Hal ini dapat dilihat dari beragam rumah makan yang dapat
dijumpai, mulai dari makanan tradisional hingga makanan barat semua tersedia. Belakangan ini
masyarakat mulai berubah selera. Mulai banyak masyarakat yang menggemari makanan barat, hal ini
menyebabkan beberapa rumah makan yang menyediakan masakan Nusantara mulai kehilangan
pelanggannya. Namun meski di bisnis kuliner telah banyak pemainnya, bukan berarti bisnis ini tidak
prospek untuk dijalankan.
Karena itulah, dalam berbisnis kuliner dibutuhkan strategi yang tepat. Pihak pengelola
perusahaan harus dengan cepat tanggap terhadap segala perubahan yang terjadi di lingkungan.
Pengendalian perusahaan tidak lagi dapat dilakukan berdasarkan intuisi atau pengalaman saja.
Pengetahuan, dan profesionalisme, serta faktor lainnya perlu dipadukan.
Penelitian kali ini, penulis mencoba untuk mengambil objek penelitian pada lokasi rest area
di km. 57 tol Jakarta – Cikampek. Di lokasi ini, terdapat sejumlah rumah makan yang berkisar sekitar
kurang lebih 27 rumah makan. Dari rumah makan ternama hingga rumah makan yang dapat dibilang
berskala kecil. Rest area ini juga merupakan salah satu pilihan utama bagi para pengguna jalan tol,
sehingga bisa dibilang rest area ini selalu ramai dikunjungi oleh para konsumen. Ini membuat rumah
makan yang ada disana bersaing dengan ketat untuk mendapatkan pelanggan yang sebanyak –
banyaknya. Itulah mengapa penulis mencoba untuk melakukan analisa mengenai persaingan strategi
yang ada di lokasi ini.
Objek penelitian yang diteliti oleh penulis adalah rumah makan Sederhana km. 57, yang
merupakan salah satu contoh rumah makan yang menyediakan masakan nusantara. Rumah makan ini
merupakan salah satu restaurant terdepan yang berada di lokasi ini dan juga dilengkapi dengan
beberapa fasilitas yang mendukung kenyamanan para konsumen, seperti: lahan parkir khusus
pelanggan, pendingin udara, toilet yang bersih, dan lain-lain. Namun, RM. Sederhana km. 57
memiliki ruang lingkup yang terpaku pada satu area yang terbatas, yaitu rest area km 57 tersebut. Hal
ini mengakibatkan suatu ketergantungan terhadap mobilitas jalan Tol Jakarta – Cikampek, dimana
merupakan suatu faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan. Berdasarkan dari hasil
wawancara dengan manager perusahaan, menyebutkan bahwa hal ini menyebabkan fluktualitas
terhadap penjualan perusahaan, dimana adanya perbedaan yang sangat signifikan. Pada periode
tertentu seperti saat bulan liburan sekolah dan lebaran, penjualan akan meningkat dengan signifikan.
Namun hal ini berbeda pada periode lainnya yang biasanya terjadi ketika bulan – bulan tertentu
dimana jarang adanya tanggal merah
Perusahaan tentunya ingin agar total penjualan mereka stabil seperti saat musim – musim
liburan (penjualan tinggi), untuk itu perusahaan ingin menerapkan strategi baru yang sekiranya dapat
membantu mereka untuk mencapai peningkatan dikala periode biasanya penjualan mengalami
penurunan.
Melihat dari kenyataan yang ada di lapangan, RM. Sederhana km. 57 ini membutuhkan
analisis strategi bisnis yang lebih spesifik untuk mencapai visi perusahaan, yaitu memperluas jaringan
rumah makan, yang menyajikan masakan Padang yang berkualitas dalam rangka memenuhi selera
dan kepuasan pelanggan. Serta misi perusahaan, yaitu membangun perusahaan dengan manajemen
yang professional.
Proses pengoperasian RM Sederhana km. 57 (PT. Sederhana Citra Mandiri / PT. SCM)
dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, dimana faktor-faktor tersebut dapat berubah sewaktuwaktu seiring dengan situasi yang terjadi di pasar. Faktor internal perusahaan adalah kekuatan dan
kelemahan, serta faktor eksternal perusahaan adalah peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan.
Untuk mengetahui strategi bisnis yang tepat pada RM Sederhana km. 57 (PT SCM), salah
satu alat analisis untuk menentukan penggunaan strategi adalah metode analisis SWOT, dimana
metode ini menganalisis lebih dalam mengenai aspek – aspek kompleks dari internal dan eksternal
perusahaan. Peneliti akan merumuskan kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang ada di
sekitar perusahaan. Yang sebelumnya belum pernah diperhatikan secara serius oleh perusahaan.
Analisis SWOT ini juga dilakukan agar perusahaan dapat mengetahui apa saja poin – poin yang
menjadi pekerjaan rumah mereka untuk kedepaannya agar dalam menghadapi persaingan
kedepannya, perusahaan dapat bertahan dari segala faktor – faktor ancaman dan memanfaatkan
peluang yang ada.
Berdasarkan penjelasan di atas, untuk memberikan rekomendasi strategi yang tepat dan dapat
diterapkan oleh RM Sederhana km. 57 (PT. SCM), penulis membuat penelitian dengan judul
“Analisis Strategi Bisnis pada RM Sederhana km. 57”
Pengertian Strategi
Menurut Pearce dan Robinson (2008:6) strategi adalah rencana berskala besar, bertujuan ke
masa depan untuk berinteraksi dengan kondisi persaingan demi mencapai tujuan perusahaan.
Menurut David (2011:18) strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang
hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi geografis, diversifikasi, akuisisi, pengembangan
produk, penetrasi pasar, pengetatan, divestasi, likuidasi, dan usaha patungan atau joint venture.
Menurut Pendapat Porter dari buku Rangkuti (2009:4) strategi adalah alat yang sangat
penting untuk mencapai tujuan bersama.
Menurut Umar (2008:8), strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa
meningkat) dan terus menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang
diharapkan oleh pelanggan di masa depan.
Pengertian Manajemen Strategis
Menurut Robbins dan Coulter (2007:218) manajemen strategis adalah sekelompok keputusan
dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja jangka panjang organisasi.
Manajemen Strategi menurut David (2011:5) didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan
dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas
fungsional yang memampukan sebuah organisasi mencapai tujuannya. Jadi manajemen strategi
berfokus pada usaha untuk mengintegrasikan manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi,
produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, serta sistem informasi komputer untuk mencapai
keberhasilan organisasional.
Kerangka Perumusan Strategi yang Komprehensif
Menurut David (2011:323-324), teknik-teknik perumusan strategi yang penting dapat
diintegrasikan ke dalam kerangka pengambilan keputusan tiga tahap. Alat yang ditampilkan dalam
kerangka ini bisa diterapkan untuk semua ukuran dan jenis organisasi serta dapat membantu para
penyusun strategi mengidentifikasi, mengevaluasi, dan memilih strategi.
Gambar 1 Kerangka Analisis Perumusan Strategi
Sum
ber: David (2011:324)
Tabel 1 Jenis-Jenis Strategi
Jenis Strategi
Integrasi ke Depan
Integrasi ke Belakang
Definisi
Memperoleh kepemilikan atau kendali yang lebih
besar atas distributor atau paritel
Mengupayakan kepemilikan atau kendali yang
lebih besar atas pemasok perusahaan
Integrasi Horizotal
Penetrasi Pasar
Pengembangan Pasar
Pengembangan Produk
Diversifikasi Terkait
Diversifikasi Tak Terkait
Penciutan
Divestasi
Likuidasi
Mengupayakan kepemilikan atau kendali yang
lebih besar atas pesaing perusahaan
Meningkatkan pangsa pasar untuk produk atau jasa
yang ada di pasar saat ini melalui upaya-upaya
pemasaran yang lebih baik
Memperkenalkan produk atau jasa yang ada saat
ini ke wilayah geografis yang baru
Meningkatkan penjualan dengan cara memperbaiki
atau memodifikasi produk atau jasa yang ada saat
ini atau pengembangan produk atau jasa yang baru.
Menambah produk atau jasa yang baru, namun
masih berkaitan
Menambah produk atau jasa yang baru, namun
tidak berkaitan
Pengelompokkan ulang melalui pengurangan biaya
dan aset untuk membalik penjualan dan laba yang
menurun
Penjualan suatu divisi atau bagian dari sebuah
organisasi
Penjualan seluruh aset perusahaan, secara terpisahpisah, untuk kekayaan berwujudnya.
Sumber: David (2011:251)
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Menurut
Sugiyono (2008:105), metode deskriptif adalah metode dengan cara mengumpulkan data sesuai
dengan yang sebenarnya kemudian data tersebut disusun, diolah dan dianalisis untuk memberikan
gambaran mengenai masalah yang ada. Unit analisis dalam penelitian ini adalah RM. Sederhana km.
57. Time horizon atau dimensi waktu yang digunakan adalah cross sectional, yang dimaksud cross
sectional yaitu penelitian yang dilakukan dimana data yang dikumpulkan hanya satu kali dalam kurun
waktu tertentu. Misalnya, data penelitian yang menggunakan kuesioner.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik, yaitu:
-
-
-
Wawancara
Wawancara dengan beberapa pihak yang terkait erat dengan penanganan proyek di
perusahaan sebagai data dan informasi dalam penelitian ini. Hal ini dilakukan untuk
mendapatkan informasi dan data yang dibutuhkan dalam penelitian untuk dapat dianalisa
Kuesioner
Peneliti akan melakukan pengumpulan data dengan kuesioner yang akan dijawab
oleh responden RM Sederhana untuk menilai faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang,
serta ancaman dan pesaing. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup, yaitu
kuesioner yang tiap pertanyaanya telah disertai dengan jawabannya sehingga responden
hanya memilih jawaban yang paling sesuai
Studi literature
Yaitu berdasarkan pengetahuan dan informasi yang didapat dari buku-buku, jurnal,
artikel, majalah, perpustakaan dan internet.
Teknik Analisis Data
Metode analisis yang digunakan untuk melakukan penelitian mengenai strategi bisnis pada
RM. Sederhana km. 57 adalah dengan menganalisis dan mengidentifikasi faktor internal dan faktor
eksternal secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan yang dapat memaksimalkan
kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman dari
lingkungannya. Teknik perumusan strategi bisnis dimasukkan ke dalam hasil Matriks SWOT, Matriks
IE, dan Matriks Grand Strategy yang kemudian dilanjutkan ke dalam QSPM untuk perumusan strategi
akhir yang dianjurkan untuk perusahaan. Untuk melakukan pembobotan pada matriks IFE, Matriks
EFE, dipergunakan software expert choice. Expert Choice menggunakan metode pairwise
comparison (perbandingan berpasangan) untuk pembobotan.
HASIL DAN BAHASAN
Tahap Input
Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE)
Berdasarkan hasil dari Matriks IFE, diperoleh total skor bobot untuk RM. Sederhana km. 57
adalah sebesar 2,656. Skor ini berada diatas rata-rata yaitu 2,50, sehingga menunjukkan bahwa RM.
Sederhana km. 57 memiliki posisi internal yang cukup kuat. Dan skor ini juga menunjukkan bahwa
perusahaan sudah mampu memaksimalkan kekuatan dan meminimalkan kelemahan yang ada.
Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE)
Berdasarkan hasil dari Matriks EFE, diperoleh total skor bobot untuk RM. Sederhana km. 57
adalah sebesar 3,160. Skor ini berada diatas rata-rata yaitu 2,50, sehingga menunjukkan bahwa
perusahaan memberikan respons yang baik terhadap peluang dan ancaman yang ada dalam
industrinya. Dan skor ini juga menunjukkan bahwa perusahaan sudah mampu memanfaatkan peluang
dan menghindari ancaman yang ada.
Matriks Profil Kompetitif (CPM)
Berdasarkan hasil Matriks CPM, diketahui bahwa ada dua pesaing utama RM. Sederhana
km. 57, yaitu KFC dan Solaria. Total skor bobot untuk RM. Sederhana kkm. 57 berada pada urutan
kedua yaitu dengan perolehan angka sebesar 3,140 kemudian pada urutan ketiga diperoleh oleh KFC
dengan perolehan angka sebesar 2,926 dan raihan tertinggi diperoleh oleh Solaria dengan perolehan
angka sebesar 3,434. Skor ini menunjukkan bahwa posisi kompetitif RM. Sederhana km. 57 berada
ditengah-tengah yaitu dibawah Solaria dan diatas KFC. Hal ini juga menunjukkan bahwa RM.
Sederhana km. 57 masih kalah profil kompetitifnya dengan salah satu pesaing utamanya.
Tahap Pencocokan
Matriks SWOT (Strenght-Weakness-Opportunities-Threat)
Tabel 2 Matriks SWOT
IFAS
EFAS
Peluang (Opportunities)
1. Lokasi rest area yang
Kekuatan (Strengths)
1. Kualitas makanan yang
terjaga dan segar setiap
harinya
2. Cabang dari RM. Sederhana
yang
telah
dikenal
masyarakat
3. RM. Sederhana merupakan
iconic dari rumah makan
padang
4. Suasana yang nyaman untuk
bersantap
5. Pelanggan yang loyal
1.
Membuka cabang baru
Kelemahan (Weakness)
1. Harga terbilang mahal untuk
masakan tradisional
2. Lokasi yang sulit dicapai
karena berada di TOL
3. Kurangnya
informasi
mengenai
lokasi
RM.
Sederhana
4. Adanya beberapa fasilitas yang
tidak
berfungsi
secara
maksimal
5. Kurangnya pemakaian strategi
penjualan yang lebih spesifik
1. Mendirikan neon box di
strategis
2. Tidak ada restaurant
masakan padang lain di
rest area km. 57
3. Merupakan check point
dari travel Cipaganti
4. Merupakan jalur padat
kendaraan
5. Jumlah
pengguna
kendaraan yang semakin
bertambah
6. Adanya rencana dibuka
jalan tol Jakarta –
Surabaya
2.
di jalur tol Jakarta –
Surabaya (S1, S2, S4,
O6)
Pengembangan Pasar
Menjaga
kualitas
makanan
dan
memaksimalkan
pelayanan
agar
terciptanya hubungan
yang
baik
dengan
konsumen (S1, S4, O2,
O5)
Penetrasi Pasar
S–O
Ancaman (Threats)
1. Banyak
restaurant
ternama lainnya
2. Kenaikan harga pokok
bahan-bahan makanan
3. Harga
BBM
yang
fluktuatif
4. Masih banyak lahan
kosong
sehingga
memungkinkan
masuknya pesaing lain
5. Rencana dibukanya jalan
tol Jakarta – Surabaya
yang akan menambah
persaingan
6. Kondisi ekonomi yang
tidak stabil
1.
2.
pintu masuk rest area
agar
memberikan
informasi
kepada
pengguna
jalan
Tol
mengenai
keberadaan
RM. Sederhana (W2,
W3, O1, O5, O6)
Penetrasi Pasar
W–O
Menciptakan program
baru yang memberikan
kenyamanan
lebih
kepada para konsumen
(S4, T1, T5)
Penertrasi Pasar
Menciptakan
menu
baru untuk menarik
pelanggan baru dan
memberikan
sensasi
baru kepada pelanggan
yang sudah lama (S1,
W1, W2, W5)
Pengembangan
Produk
S–T
W–T
Sumber : Hasil Penelitian (2015)
Matriks IE (Internal-Eksternal)
Gambar 2 Matriks IE
Sumber : Hasil Penelitian (2015)
1.
Memperbaiki
fasilitas yang tidak
berfungsi
secara
maksimal
agar
memberikan
kenyaman
lebih
dibanding restaurant
lainnya (W4, T1)
Penetrasi Pasar
Matriks Strategi Besar (Grand Strategy Matrix)
Gambar 3 Matriks Grand Strategy
Sumber : Hasil Penelitian (2015)
Tahap Keputusan
Matriks QSPM
Tabel 3 Matriks QSPM
Alternatif Strategi
I
Penetrasi
Pasar
Faktor-faktor
Kekuatan
Kualitas makanan yang
terjaga dan segar setiap
harinya
Cabang dari RM.
Sederhana yang telah
dikenal masyarakat
RM. Sederhana
merupakan iconic dari
rumah makan Padang
Suasana yang nyaman
bagi para pelanggan untuk
bersantap
Pelanggan yang loyal
Kelemahan
Harga yang terbilang
mahal untuk masakan
tradisional
Lokasi yang sulit dicapai
karena berada di tol
Kurangnya informasi
II
Pengembangan
Produk
III
Pengembangan
Pasar
Bobot
AS
TAS
AS
TAS
AS
TAS
0,045
2
0,090
4
0,180
3
0,135
0,115
2
0,230
2
0,230
4
0,460
0,137
3
0,411
2
0,274
4
0,548
0,200
-
-
-
0,166
-
-
-
0,113
4
0,042
-
0,144
4
0,452
2
0,226
0,576
1
2
0,226
0,144
2
0,288
mengenai lokasi RM.
Sederhana
Adanya beberapa fasilitas
yang tidak berfungsi
secara maksimal
Kurangnya pemakaian
strategi penjualan yang
lebih spesifik
TOTAL
Peluang
Lokasi rest area yang
strategis
Tidak ada restaurant
padang lain di rest area
km 57
Merupakan check point
dari travel cipaganti
Merupakan jalur padat
kendaraan
Jumlah pengguna
kendaraan yang semakin
bertambah
Ancaman
Banyaknya restaurant
ternama lainnya
Kenaikan harga pokok
bahan makanan
Harga bbm yang fluktuatif
Masih banyak lahan
kosong
Rencana dibukanya jalan
tol Jakarta – Surabaya
TOTAL
0,125
1
0,125
3
0,375
3
0,375
0,066
4
0,264
2
0,132
4
0,264
1
0,083
-
0,073
3
0,219
3
0,219
2
0,146
0,067
3
0,201
3
0,201
1
0,067
0,119
4
0,476
3
0,357
4
0,476
0,088
4
0,352
3
0,264
4
0,352
0,078
4
0,312
3
0,234
2
0,156
0,099
2
0,198
2
0,198
1
0,099
0,041
-
0,092
2
0,184
3
0,276
3
0,276
0,070
3
0,210
4
0,280
4
0,280
1
-
-
-
-
5,020
3,590
Sumber : Hasil Penelitian (2015)
4.148
Berdasarkan hasil tabel Matriks QSPM pada RM. Sederhana km. 57 yang telah dievaluasi
diatas, diperoleh total nilai daya tarik pada strategi penetrasi pasar sebesar 5,020, strategi
pengembangan produk sebesar 3,590, dan strategi pengembangan pasar sebesar 4,148. Terlihat bahwa
strategi penetrasi pasar memiliki total nilai daya tarik lebih tinggi dibandingkan dengan total nilai
daya tarik untuk strategi pengembangan produk dan strategi pengembangan pasar. Hal ini
menunjukkan bahwa strategi penetrasi pasar lebih menarik untuk diterapkan bagi perusahaan.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan, bahwa:
1.
a.
b.
Dapat diketahui kondisi faktor internal RM. Sederhana km. 57 adalah:
Kekuatan (strength) yang berasal dari faktor internal perusahaan:
Kualitas makanan yang baik serta cita rasa khas yang dimiliki oleh restaurant ini, nama besar
dari PT. SCM, serta suasana serta fasilitas yang menunjang kenyamanan para konsumen.
Kelemahan (weakness) yang berasal dari faktor internal perusahaan:
Harga yang mahal untuk masakan Padang, fasilitas yang kurang berfungsi secara maksimal,
dan kurangnya pemakaian strategi yang lebih spesifik lagi dalam menghadapi persaingan.
2.
a.
b.
3.
Dapat diketahui kondisi faktor eksternal RM. Sederhana km. 57 adalah:
Peluang (opportunity) yang berasal dari faktor eksternal perusahaan:
Lokasi rest area yang strategi, tidak adanya pesaing yang menjual produk yang sejenis, serta
jumlah kendaraan yang semakin bertambah.
Ancaman (threat) yang berasal dari faktor eksternal perusahaan:
Adanya pesaing lain yang memiliki nama besar, harga bahan – bahan makanan dan bbm
yang bergerak fluktuatif, dan ketidak stabilan ekonomi nasional.
Dari hasil pengolahan Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM) pada RM.
Sederhana km. 57 terlihat bahwa strategi penetrasi pasar berada di peringkat satu, memiliki
total nilai daya tarik sebesar 5,020
Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran yang tepat bagi perusahaan adalah:
1.
2.
3.
4.
Perusahaan disarankan untuk mencoba menerapkan strategi penetrasi pasar untuk
menghadapi persaingan kedepannya.
Walaupun perusahaan disarankan untuk menggunakan strategi penetrasi pasar, namun
perusahaan juga harus tetap untuk mempertimbangkan dua strategi lainnya.
Perusahaan juga harus tetap memperhatikan 3 unsur penting, yaitu kualitas makanan,
pelayanan, dan kebersihan. Karena 3 unsur tersebut berpengaruh dalam menjaga kredibilitas
perusahaan.
Perusahaan disarankan untuk memperbaiki kelemahan yang mereka miliki untuk meningkatkan
daya saing mereka.
REFERENSI
David, F. R. (2011). Manajemen Strategis Konsep. Jakarta: Salemba Empat.
Hitt, M. A., Hoskisson, R. E., & Ireland, R. D. (2008). Strategic Management: Competitiveness and
Globalization: Concepts and Cases, Edisi 10. South Western: Cengage Learning.
Hubies, M., & Najib, M. (2014). Manajemen Strategik Dalam Pengembangan Daya Saing
Perusahaan, Elex Media Kompetindo.
Kotler, P., & Keler, K. L. (2009). Manajemen Pemasaran, Edisi 12. Jakarta: PT. Indeks.
Pearce, J. A., & Robinson, R. (2008). Strategic Management Formulation, Implementation and
Control. Boston: McGraw Hill.
Rangkuti, F. (2009). Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Robbins, S. P. (2010). Manajemen, Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Sekaran, U. (2007). Metode Penelitian Bisnis, Jilid 1. Jakarta: Salemba Empat.
Siagian, S.P. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Usman, H. (2010). Manajemen (Teori, Praktek, dan Riset Pendidikan). Jakarta: Bumi Aksara.
Wijayanto, D. (2012). Pengantar Manajemen, Edisi 1. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
RIWAYAT PENULIS
Bagus Hadinoto lahir di Pekan Baru, 12 Juni 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di
Universitas Bina Nusantara (Binus University), Jakarta dalam jurusan Manajemen, program studi
Entrepreneurship pada tahun 2015.
Download