Sistem Bilangan Riil
Pendahuluan
Kalkulus didasarkan pada sistem bilangan
riil dan sifat-sifatnya.
Sistem bilangan riil adalah himpunan
bilangan riil yang disertai operasi
penjumlahan dan perkalian sehingga
memenuhi aksioma tertentu.
Kalkulus Dasar
2
Komponen bilangan riil dapat digambarkan sebagai
berikut :
Bilangan Riil
Bilangan
rasional
Bilangan
pecahan
Bilangan
Irrasional
Bilangan
Bulat
Bilangan
Bulat Negatif
Bilangan Asli
Bilangan
Cacah
Bilangan nol
Kalkulus Dasar
3
Pendahuluan
Himpunan bilangan riil adalah sekumpulan bilangan
yang dapat mengukur panjang, bersama-sama dengan
negatifnya dan nol. [ Purcell]
Himpunan bilangan rasional adalah bilangan yang
dapat dituliskan dalam bentuk
m
n
m,n bilangan bulat, dengan n ≠ 0.
Apakah bilangan-bilangan rasional berfungsi mengukur
semua panjang ? Tidak. Fakta ini ditemukan oleh orang
yunani kuno beberapa abad sebelum masehi.
Kalkulus Dasar
4
Pendahuluan
Kita lihat sebuah segitiga siku-siku :
1
2
1
2 merupakan panjang sisi miring sebuah segitiga, tetapi
bilangan ini tidak dapat dituliskan sebagai suatu hasil
bagi 2 bilangan bulat. Jadi bilangan tersebut adalah
bialngan irrasional.
Kalkulus Dasar
5
Pendahuluan
Contoh bilangan irrasional yang lain adalah 3 , 5 ,
dan lain-lain.
Secara geometri, sistem bilangan riil digambarkan pada
suatu garis bilangan.
Dari garis bilangan tersebut, muncul suatu yang dinamakan
interval. Interval yaitu suatu himpunan bagian dari R yang
memenuhi pertidaksamaan tertentu.
Definisi interval, notasi dan gambarnya adalah sebagai
berikut :
Kalkulus Dasar
6
Pendahuluan
Definisi
{x x < a}
Notasi
(- , a )
{x x a}
{x a < x < b}
{x a x b}
{x x > b}
{x x b}
{x x }
(- , a]
(a, b)
[a, b]
(b, )
[b, )
(, )
Kalkulus Dasar
7
Pendahuluan
• Sifat-sifat urutan :
Trikotomi
Jika x dan y adalah suatu bilangan, maka pasti berlaku
salah satu dari x < y atau x > y atau x = y
Ketransitifan
Jika x < y dan y < z maka x < z
Perkalian
Misalkan z bilangan positif dan x < y maka xz < yz,
sedangkan bila z bilangan negatif, maka xz > yz
Kalkulus Dasar
8
Pertidaksamaan
Pertidaksamaan satu variabel adalah
suatu bentuk aljabar dengan satu variabel
yang dihubungkan dengan relasi urutan.
Bentuk umum pertidaksamaan :
A(x ) D(x )
<
B( x ) E ( x )
dengan A(x), B(x), D(x), E(x) adalah suku
banyak (polinom) dan B(x) ≠ 0, E(x) ≠ 0
Kalkulus Dasar
9
Pertidaksamaan
Menyelesaikan suatu pertidaksamaan
adalah mencari semua himpunan
bilangan riil yang membuat
pertidaksamaan berlaku.
Cara menyelesaikan pertidaksamaan :
1. Bentuk pertidaksamaan diubah menjadi :
P( x)
<0
Q( x)
, dengan cara :
Kalkulus Dasar
10
Pertidaksamaan
Ruas kiri atau ruas kanan dinolkan
Menyamakan penyebut dan menyederhanakan bentuk
pembilangnya
2. Dicari titik-titik pemecah dari pembilang dan
penyebut dengan cara P(x) dan Q(x) diuraikan
menjadi faktor-faktor linier dan/ atau kuadrat
3. Gambarkan titik-titik pemecah tersebut pada
garis bilangan, kemudian tentukan tanda (+, -)
pertidaksamaan di setiap selang bagian yang
muncul
Kalkulus Dasar
11
Contoh : Menentukan Himpunan
Penyelesaian
1
13 2 x - 3 5
13 3 2 x 5 3
16 2 x 8
8 x4
4 x8
Hp = [4,8]
4
Kalkulus Dasar
8
12
Contoh : Menentukan Himpunan
Penyelesaian
2
- 2 < 6 - 4x 8
-8 < -4 x 2
8 > 4x 2
2 4x < 8
1
x<2
2
1
,2
2
Hp
1
Kalkulus Dasar
2
2
13
Contoh : Menentukan Himpunan
Penyelesaian
3 2 x - 5x - 3 < 0
2
(2 x 1)(x - 3) < 0
1
Titik Pemecah (TP) : x 2
++
--
-
1
dan
x3
++
3
2
1
Hp = - ,3
2
Kalkulus Dasar
14
Contoh : Menentukan Himpunan
Penyelesaian
4 2 x - 4 6 - 7 x 3x 6
2 x - 4 6 - 7 x dan 6 - 7 x 3x 6
2 x 7 x 6 4 dan - 7 x - 3x -6 6
9 x 10 dan
10
x
dan
9
10
dan
x
9
- 10 x 0
10 x 0
x0
Kalkulus Dasar
15
Contoh : Menentukan Himpunan
Penyelesaian
10
Hp = - , [0, )
9
0
10
9
Dari gambar tersebut dapat disimpulkan :
10
Hp = 0,
9
Kalkulus Dasar
16
Contoh : Menentukan Himpunan
Penyelesaian
1
2
<
5.
x 1 3x - 1
1
2
<0
x 1 3x - 1
--1
(
3x - 1) - (2 x 2)
<0
(x 1)(3x - 1)
3x - 1 - 2 x - 2
<0
(x 1)(3x - 1)
1
,3
TP : -1, 3
++
-1
--
++
3
3
1
Hp = (- ,-1) - ,3
3
Kalkulus Dasar
17
Contoh : Menentukan Himpunan
Penyelesaian
6.
x 1
x
2- x 3 x
x 1
x
0
2- x 3 x
(
x 1)(3 x ) - x(2 - x )
0
(2 - x )(3 x )
2x 2 2x 3
0
(2 - x )(x 3)
Kalkulus Dasar
18
Contoh : Menentukan Himpunan
Penyelesaian
Untuk pembilang 2 x 2 2 x 3 mempunyai nilai
Diskriminan (D) < 0, sehingga nilainya selalu
positif, Jadi TP : 2,-3
Pembilang tidak menghasilkan titik pemecah.
--
++
-3
Hp =
--
2
(,-3) (2, )
Kalkulus Dasar
19
Pertidaksamaan nilai mutlak
Nilai mutlak x (|x|) didefinisikan sebagai
jarak x dari titik pusat pada garis bilangan,
sehingga jarak selalu bernilai positif.
Definisi nilai mutlak :
x ,x 0
x
- x , x < 0
Kalkulus Dasar
20
Pertidaksamaan nilai mutlak
Sifat-sifat nilai mutlak:
1
x x2
x a, a 0 - a x a
3 x a, a 0 x a atau x -a
4 x y x2 y 2
2
5
x
x
y
y
6. Ketaksamaan segitiga
x y x y
x- y x - y
Kalkulus Dasar
21
Contoh : Menentukan Himpunan
Penyelesaian
Contoh :
1. 2 x - 5 < 3
Kita bisa menggunakan sifat ke-2.
-3 < 2 x - 5 < 3
5 - 3 < 2x < 3 5
2 < 2x < 8
1< x < 4
Hp = (1,4)
1
Kalkulus Dasar
4
22
Contoh : Menentukan Himpunan
Penyelesaian
2.
2x - 5 < 3
Kita bisa juga menggunakan sifat ke-4,
karena ruas kiri maupun kanan keduanya positif.
(2 x - 5) < 9
4 x 2 - 20 x 16 < 0
2
4 x 2 - 20 x 25 < 9
2
2 x - 10 x 8 < 0
(2 x - 2)(x - 4) < 0
++
--
1
++
4
Hp = (1,4)
TP : 1, 4
Kalkulus Dasar
23
Contoh : Menentukan Himpunan
Penyelesaian pake definisi
3. 2 x 3 4 x 5
Kita bisa menggunakan sifat 4
(2 x 3) (4 x 5)
2
2
4 x 2 12 x 9 16 x 2 40 x 25
-12 x 2 - 28x -16 0
2
3x 7 x 4 0
TP :
4 , -1
3
Kalkulus Dasar
24
Contoh : Menentukan Himpunan
Penyelesaian
Jika digambar pada garis bilangan :
++
--4
3
++
-1
Hp = - 4 , (- ,-1]
3
Kalkulus Dasar
25
Contoh : Menentukan Himpunan
Penyelesaian
4.
x
7 2
2
x
7 2
2
x
-5
2
x -10
atau
atau
atau
x
7 -2
2
x
-9
2
x -18
Hp = [- 10, ) (- ,-18]
-18
-10
Kalkulus Dasar
26
Contoh : Menentukan Himpunan
Penyelesaian
5. 3 x - 2 - x 1 -2
Kita definisikan dahulu :
x 1 x -1
x 1
- x - 1 x < -1
x - 2 x 2
x-2
2 - x x < 2
Jadi kita mempunyai 3 interval :
I
(- ,-1)
II
III
[- 1,2)
-1
[2, )
2
Kalkulus Dasar
27
Contoh : Menentukan Himpunan
Penyelesaian
I. Untuk interval x < -1
atau
(- ,-1)
3 x - 2 - x 1 -2
3(2 - x ) - (- x - 1) -2
6 - 3x x 1 -2
7 - 2 x -2
-2 x -9
2x 9
9
x
2
atau
9
- ,
2
Kalkulus Dasar
28
Contoh : Menentukan Himpunan
Penyelesaian
9
Jadi Hp1 = - , (- ,-1)
2
-1
9
2
Dari gambar garis bilangan tersebut dapat disimpulkan
bahwa hasil irisan kedua interval tersebut adalah (- ,-1)
sehingga Hp1 = (- ,-1)
Kalkulus Dasar
29
Contoh : Menentukan Himpunan
Penyelesaian
II. Untuk interval - 1 x < 2 atau
[- 1,2)
3 x - 2 - x 1 -2
3(2 - x ) - (x 1) -2
6 - 3x - x - 1 -2
5 - 4 x -2
-4 x -7
4x 7
7
x
4
7
atau - ,
4
Kalkulus Dasar
30
Contoh : Menentukan Himpunan
Penyelesaian
7
Jadi Hp2 = - , [- 1,2)
-1
4
7
4
2
Dari gambar garis bilangan tersebut dapat disimpulkan
7
bahwa hasil irisan dua interval tersebut adalah
- 1, 4
7
sehingga Hp2 = - 1,
4
Kalkulus Dasar
31
Contoh : Menentukan Himpunan
Penyelesaian
III. Untuk interval
x 2 atau [2, )
3 x - 2 - x 1 -2
3(x - 2) - (x 1) -2
3x - 6 - x - 1 -2
2 x - 7 -2
2x 5
5
x
2
atau
5
2 ,
Kalkulus Dasar
32
Contoh : Menentukan Himpunan
Penyelesaian
Jadi Hp3 = 5 , [2, )
2
2
5
2
Dari gambar garis bilangan tersebut dapat disimpulkan
bahwa hasil irisan dua interval tersebut adalah 5
sehingga
2 ,
5
Hp3 = ,
2
Kalkulus Dasar
33
Contoh : Menentukan Himpunan
Penyelesaian
Hp = Hp1 Hp2 Hp3
7 5
Hp (- ,-1) - 1, ,
4 2
Untuk lebih mempermudah, masing-masing interval
digambarkan dalam sebuah garis bilangan
Kalkulus Dasar
34
Contoh : Menentukan Himpunan
Penyelesaian
-1
7
4
2
5
-1
7
-1
7
Jadi Hp =
5
4
4
5
2
2
7 5
-, 4 2 ,
Kalkulus Dasar
35
Soal Latihan
Cari himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan
1 x 2 1- x
4 - 2x
x - 2 x 1
2
2
x
x3
3 2 - x 3 - 2x 3
4 x 1 2 2 x 2 2
5 2x 3 4x 5
6 x 3x 2
Kalkulus Dasar
36