1 BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Persepsi siswa mengenai cara mengajar guru berdasarkan hasil pengolahan data menunjukkan bahwa cara mengajar guru sudah efektif dalam mata pelajaran bahasa Inggris. Hal ini mengindikasikan bahwa penilaian para siswa/i lebih kepada apa yang telah mereka alami sebelumnya dan juga bukan hanya berasal dari cara mengajar guru saja self-efficacy siswa akan meningkat dalam pemerolehan bahasa Inggris, namun banyak faktor lain yang mendukung misalnya saja dari dalam diri sendiri dan untuk para siswa memerlukan seorang role model yang baik untuk dapat meningkatkan selfefficacy-nya. 2. Self-efficacy yang dimiliki sebagian besar siswa baik dari sekolah swasta maupun negeri termasuk kedalam kategori sedang. Hal ini mengindikasikan bahwa para siswa memiliki standar keyakinan yang cukup untuk mengatur dan menguasai situasi dan menghasilkan hasil yang positif dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru di sekolah. 3. Terdapat hubungan antara cara mengajar guru dengan self-efficacy siswa dalam pemerolehan bahasa Inggris. Hal ini mengindikasikan bahwa cara mengajar guru berkaitan dengan self-efficacy-nya. Semakin tinggi persepsi siswa mengenai cara mengajar guru maka semakin tinggi self-efficacy 2 siswa, begitu juga sebaliknya. Berdasarkan hasil pengolahan data besarnya korelasi antara persepsi siswa mengenai cara mengajar guru dengan selfefficacy siswa adalah 0,262. 5.2 Diskusi Dalam penelitian ini, peneliti menemukan adanya hubungan cara mengajar guru dengan self-efficacy siswa dalam pemerolehan bahasa Inggris di sekolah. Hasil dari koefisien korelasi yaitu sebesar 0,262 yang menunjukkan bahwa memiliki hubungan namun rendah (lihat tabel 4.11). Menurut Bandura (1997) ada beberapa faktor yang mempengaruhi self-efficacy, yaitu mastery experience, vicarious experience, verbal persuasion, physiological and emotional states. Menurut peneliti persepsi siswa mengenai cara mengajar guru hanya lebih melihat dari segi vicarious experiences sehingga faktor-faktor yang lain tidak terlalu banyak berkorelasi. Setiap orang memiliki gaya belajar individual yang berbeda satu sama lain (Sidi, dalam Palenkahu, 2007). Hal ini yang mempengaruhi bahwa self-efficacy yang dimiliki masing-masing siswa dalam pemerolehan bahasa Inggris juga berbeda-beda. Belajar bahasa kedua dalam konteks pemerolehan bahasa yang alamiah atau dikenal dengan istilah on the street tidak sama dengan belajar di dalam kelas karena lebih efektif. Menurut Lightbrown dan Spada (dalam Palenkahu, 2007) terdapat lima hal bagaimana bahasa kedua sebaiknya diajarkan, yaitu: (1) belajar dari dasar; (2) katakan apa yang ingin anda katakan; (3) mendengarkan; (4) ajarkan apa yang telah diajarkan; (5) lakukan dengan benar sampai selesai. Dalam hal ini siswa/i lebih mengembangkan kemampuan yang ada di dalam dirinya. 3 Namun guru juga berperan penting dalam pemerolehan bahasa Inggris, mengajarkan kepada siswa/i bagaimana materi tersampaikan dengan baik, selalu memantau perkembangan siswa/i dan mementingkan keberhasilan siswa dalam pemerolehan bahasa Inggris ini. Belajar bahasa akan lebih dapat dipahami jika langsung dipraktekkan sehingga dapat meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris siswa, karena siswa harus mengetahui bagaimana menggunakan bahasa Inggris secara langsung yang mereka pelajari dalam situasi-situasi yang nyata (Hadley, dalam Palenkahu, 2007). Jadi, proses pendidikan dan pemerolehan bahasa Inggris ini memerlukan berbagai latihan untuk berkomunikasi secara langsung dengan guru atau teman sebaya sehingga siswa/i dapat merealisasikan kemampuan dan keterampilannya. 5.3 Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dalam penelitian ini terdapat saran untuk siswa, orangtua, sekolah, guru dan peneliti selanjutnya. 1. Bagi siswa untuk tetap diharapkan melakukan pengembangan self-efficacy dari dalam diri, salah satu caranya adalah: a. Memperbaiki cara belajar anda sehingga dapat meningkatkan selfefficacy di dalam diri. b. Jadikan kegagalan di masa yang lalu sebagai guru yang terbaik sehingga dimasa yang akan datang akan mencapai hasil yang memuaskan. c. Fokus pada tujuan yang telah anda impikan. 4 d. Bergaul dengan orang-orang yang menurut anda dapat meningkatkan kemampuan anda. 2. Bagi orang tua siswa, untuk tetap memberikan dukungan kepada anaknya dalam pelajaran apapun disekolah sehingga dapat meningkatkan selfefficacy-nya. 3. Bagi sekolah, meningkatkan cara mengajar guru dengan memberikan pelatihan kepada guru seperti: memberikan pelatihan mengenai cara mengajar yang baik, mendemonstrasikannya secara langsung agar guru mengetahui cara pengajaran yang tepat. 4. Bagi Guru, a. Struktural: lebih memperhatikan penampilan pada saat sedang mengajar, dapat lebih mempelajari situasi dan keadaan kelas agar bisa mengelolanya dengan baik. b. Fungsional: meningkatkan keefektifannya sebagai guru. Hal yang sebaiknya dilakukan adalah, guru lebih merefleksikan diri apa saja yang kurang pada dirinya, setelah mengetahui hal tersebut guru dapat meningkatkan mulai dari lebih menguasai materi apa yang akan disampaikan dengan lebih banyak belajar, mengikuti seminar, lebih berfikiran terbuka, berusaha menciptakan kedekatan dengan siswa/i sehingga siswa lebih percaya dan yakin akan kemampuan gurunya. 5. Untuk penelitian selanjutnya, dapat melakukan penelitian dengan variabel yang lebih spesifik, menggunakan teori yang lebih bervariasi, lebih banyak mengambil sampel dari yang peneliti lakukan, dan menambah jumlah item kuesioner pada setiap domain agar lebih bervariasi.