ANGGARAN Anggaran Kerangka operasional dalam pelaksanaan sistem penganggaran terpadu terintegrasi pada jangka menengah dan berbasis kinerja yang mencakup 3 (tiga) aspek berupa unified bugdet, performance based budget, dan medium term expenditure frame work. Implementasi dalam pelaksanaan anggaran, berpedoman pada Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara serta Undang-Undang Nomor 15 tahun 2004 tentang pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. Selain itu, berdasarkan Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor PER-67/PB/2006 tentang Tata Cara Pembukuan dan Pengesahan atas realisasi Hibah Luar Negeri Pemerintah yang dilaksanakan secara langsung maka Badan Litbang telah mengakomodir kegiatan penelitian yang dilaksanakan dengan pihak donor (ACIAR-Australia, JIRCAS-Japan, FAO, IDRC-Canada, IRRI, dll) kedalam DIPA mulai tahun 2009. Pada tahun anggaran 2009, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian mengelola anggaran sebesar Rp. 870,96 Miliar yang terdiri dari Rupiah Murni sebesar Rp. 766,58 Miliar termasuk PNBP sebesar Rp. 5,03 Miliar, Rupiah Murni Pendamping (RMP) sebagai pendamping loan FEATI sebesar Rp. 4,53 Miliar, dan Loan sebesar Rp. 99,85 Miliar mencakup Loan FEATI (42600-IND) sebesar Rp. 18,00 Miliar, Loan P4MI (ADB. 1909-INO SF) sebesar Rp. 68,85 Miliar dan Hibah Luar Negeri (HLN) sebesar Rp. 13,00 Miliar. Alokasi anggaran Badan Litbang Pertanian TA. 2009 (termasuk APBN-P 2009) berkisar 10,50% dari total pagu anggaran Departemen Pertanian (Rp. 8.170,77 Miliar). Perbandingan alokasi anggaran 2009 jika dibandingkan dengan tahun 2008 hanya sedikit kenaikannya sebesar Rp. 28,91 Miliar (Rupiah Murni) atau 3,92% (Gambar 9.) Pengelolaan dan pemanfaatan alokasi anggaran (Rupiah Murni) dalam rangka mendukung program dan kegiatan litbang pertanian dapat diklasifikasikan dalam tiga jenis belanja, yaitu belanja pegawai, barang, dan modal. Belanja pegawai sebesar Rp. 391,57 Miliar (51,08%) untuk membiayai kebutuhan gaji, tunjangan, honor, serta upah tim dan upah tenaga lepas (detasering) dalam rangka pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan. Belanja barang sebesar Rp. 336,84 Miliar (43,94%) difokuskan untuk membiayai kegiatan utama litbang pertanian yaitu untuk mendukung operasional belanja barang dan jasa yang habis pakai dalam kegiatan penelitian, operasional dan pemeliharaan alat maupun sarana prasarana. Belanja modal sebesar Rp. 38,17 Miliar (4,98%) dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan pemupukan modal litbang seperti pembangunan/renovasi gedung kantor dan laboratorium (civil work), pengadaan perlengkapan sarana gedung kantor, pengadaan alat laboratorium dan sarana pendukungnya, pengadaan jurnal dan buku-buku ilmiah, serta kegiatan Statistik Badan Litbang Pertanian 2009 25 ANGGARAN pemupukan modal non fisik lainnya untuk mendukung peningkatan kapasitas litbang pertanian. (Rp. Miliar) TAHUN Gambar 9. Perkembangan Anggaran Badan Litbang Pertanian, Tahun 2005 - 2009. (Rupiah Murni) Badan Litbang Pertanian mengelola anggaran untuk operasional pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan (termasuk gaji dan operasional pemeliharaan perkantoran) seperti tahun sebelumnya diakomodir dalam tiga program pembangunan pertanian yaitu : 1) Program Penerapan Kepemerintahan Yang Baik, 2) Pengembangan Agribisnis, dan 3) Peningkatan Ketahanan Pangan. Besarnya anggaran Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian menurut Program dan Jenis Belanja TA. 2009 disajikan seperti pada Gambar 10 a, dan Gambar 10 b. Gambar 10 a. Persentase Alokasi Anggaran Badan Litbang Pertanian Menurut Program dan Jenis Belanja, Tahun 2009 Statistik Badan Litbang Pertanian 2009 26 ANGGARAN Gambar 10 b. Keragaan Alokasi Anggaran Badan Litbang Pertanian Menurut Program dan Jenis Belanja, Tahun 2009 Anggaran Badan Litbang Pertanian terdistribusi dalam 15 Unit Kerja Eselon II dan 50 Unit Pelaksana Teknis. Anggaran Badan Litbang Pertanian berdasarkan unit kerja disajikan pada Gambar 11, sedangkan secara rinci alokasi anggaran menurut Satuan Kerja dan menurut per jenis belanja dapat dilihat pada Lampiran 19 dan Lampiran 20. Gambar 11. Alokasi Anggaran Menurut UK / UPT, Tahun 2009 Statistik Badan Litbang Pertanian 2009 27 ANGGARAN Anggaran Menurut Program Penelitian Utama Renstra Pada tahun 2009, alokasi anggaran menurut Program Utama Renstra Badan Litbang Pertanian 2005-2009, sebagian besar (38,51%) difokuskan untuk pelaksanaan program pengkajian dan percepatan diseminasi inovasi pertanian. Adapun komposisi anggaran untuk implementasi empat program utama lainnya adalah : litbang komoditas sebesar 35,32%; pengembangan kelembagaan dan komunikasi hasil litbang 11,87%; program litbang sumberdaya pertanian 9,7%; dan untuk implementasi program litbang sosial ekonomi dan nilai tambah pertanian sebesar 4,6% (Gambar 12). Gambar 12. Anggaran Badan Litbang Pertanian Menurut Program Utama Renstra, Tahun 2009 Anggaran Menurut Kegiatan Prioritas Berdasarkan prioritas kegiatannya, anggaran Badan Litbang Pertanian tahun 2009 dialokasikan sebagian besar (54,10%) untuk membiayai pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Litbang Pertanian termasuk belanja pegawai dan operasional pemeliharaan perkantoran. Selanjutnya sebesar 9,1% anggaran litbang dialokasikan untuk mendukung penciptaan inovasi teknologi, dan 6,7% untuk akselerasi pemasyarakatan dan teknologi dalam rangka mewujudkan pemberdayaan petani dan usaha agribisnis industrial di pedesaan. Kegiatan pengkajian teknologi spesifik lokasi, diseminasi inovasi pertanian dan pengembangan kapasitas dan kelembagaan litbang, dibiayai dengan persentase masing-masing 0.5%, 3,5% dan 26,1% dari total anggaran litbang pertanian. Persentase alokasi anggaran pengembangan kelembagaan termasuk alokasi loan ADB untuk mendanai kegiatan Peningkatan Pendapatan Petani melalui Statistik Badan Litbang Pertanian 2009 28 ANGGARAN Inovasi Pertanian (P4MI) dan World Bank untuk kegiatan Farmer Empowerment through Agricultural Technology and Information (FEATI). Gambar 13. Anggaran Badan Litbang Pertanian Menurut Kegiatan Prioritas, Tahun 2009 Anggaran Menurut Sumber Pembiayaan Anggaran Badan Litbang Pertanian tahun 2009 dilihat dari sumber pembiayaan sebagian besar dialokasikan dari Rupiah Murni (RM) untuk membiayai pelaksanaan tupoksi Badan Litbang Pertanian termasuk belanja pegawai (gaji) dan operasional pemeliharaan perkantoran serta kegiatan penelitian/pengkajian, manajemen, diseminasi inovasi, pengembangan SDM, peningkatan sarana prasarana dan sebagai pendamping Loan FEATI sebesar Rp. 766,08 Miliar (87,96%). Selain itu, sumber pembiayaan lain berasal dari Pinjaman Luar Negeri yang sumber dananya dari Loan ADB 1909-INO (SF) dan Loan FEATI (42600-IND), Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), dan Hibah Luar Negeri (HLN). Adapun alokasi dan persentase anggaran masing-masing sumber biaya tersebut dari total anggaran Badan Litbang Pertanian sebesar Rp. 86,85 Miliar (9,97%) dan Rp. 5,03 Miliar (0,58%) serta 13,00 Miliar (1,49%) seperti pada Gambar 14. Statistik Badan Litbang Pertanian 2009 29 ANGGARAN Gambar 14. Anggaran Badan Litbang Pertanian Menurut Sumber Biaya, Tahun 2009 Anggaran Badan Litbang Pertanian juga dikelompokkan antara anggaran Pusat dan Daerah. Perbandingan alokasi anggaran Pusat dan Daerah disajikan pada Gambar 15. Alokasi anggaran Pusat sebesar 9,87% mencakup satu satuan kerja yaitu Badan Litbang Pertanian Kantor Pusat Jakarta. Alokasi anggaran daerah sebesar 90,13% mencakup 64 Satuan Kerja temasuk 31 BPTP dan 1 PTP. Gambar 15. Keragaan Alokasi Anggaran Badan Litbang Pertanian Antara Pusat dan Daerah, Tahun 2009. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) Badan Litbang Pertanian dalam tiga tahun anggaran terakhir ini (tahun 2007 – 2009) telah mendapat alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Perubahan (APBN-P) berupa tambahan alokasi anggaran PNBP dan Hibah Luar Negeri (HLN) sesuai Surat Edaran Menteri Keuangan. Dalam rangka mengamankan pelaksanaan APBN dan menjaga pencapaian sasaran utama program/kegiatan yang merupakan prioritas nasional maka diperlukan penyesuaian pagu anggaran dalam APBN-P. Hal tersebut juga merupakan upaya dalam menindaklanjuti Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor PER-67/PB/2006 tentang Tata Cara Pembukuan dan Pengesahan atas realisasi Hibah Luar Negeri Pemerintah yang dilaksanakan secara langsung, maka Badan Litbang telah mengakomodir kegiatan penelitian yang dilaksanakan dengan pihak donor (ACIAR-Australia, Statistik Badan Litbang Pertanian 2009 30 ANGGARAN JIRCAS-Japan, FAO, IDRC-Canada, IRRI, dll) kedalam DIPA mulai tahun 2009. Adapun tambahan alokasi anggaran (APBN-P) dimulai tahun 2007 berupa tambahan PNBP sebesar Rp. 0,32 Miliar, tahun 2008 mendapat tambahan PNBP sebesar Rp. 0,85 Miliar, dan tahun 2009 mendapat tambahan PNBP dan Hibah Luar Negeri masing-masing sebesar Rp. 1,52 Miliar dan Rp. 13,00 Miliar seperti dalam gambar 16. RUPIAH TAHUN Gambar 16. Perkembangan Alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Perubahan Badan Litbang Pertanian (APBN-P) Tahun 2007 - 2009 Statistik Badan Litbang Pertanian 2009 31