PRESENTASI KASUS ENSEFALITIS Pembimbing Dr. Rosiana, SpKFR IDENTITAS Nama Jenis kelamin Umur Agama Alamat No RM : An. Zs : Perempuan : 7 tahun : Islam : Depok : 1165050 Nama ayah : Tn. AA Nama Ibu : Ny. A Usia Usia : 35 tahun : 27 tahun Agama : Islam Agama : Islam Alamat : Depok Alamat : Depok Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : IRT Penghasilan: Rp 1.500.000,- Penghasilan : - ANAMNESIS Keluhan Utama Penurunan kesadaran sejak 2 jam SMRS RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG Penurunan sejak 2 jam SMRS tidak ada kontak mata sesak nafas (+) Kuku dan bibir pasien terlihat biru. Ibu pasien menyangkal riwayat tersedak setelah makan. Muntah (-), kejang (-) Sakit kepala tidak diketahui Kemudian pasien dibawa ke RSF. Saat di IGD RSF pasien sempat tidak bernafas, kemudian diberikan bantuan nafas dan setelah bernafas pasien diberikan oksigen melalui sungkup. 2 hari SMRS pasien batuk. Batuk berdahak, sulit dikeluarkan. Ibu pasien hanya memberikan obat batuk dan tidak membawanya ke dokter. Batuk disertai dengan demam. obat penurun panas dan hanya turun sebentar kemudian kembali demam. Riwayat Mencret (-), riwayat jatuh (-). Selama sakit pasien masih mau makan. Penurunan berat badan tidak diketahui. Ibu pasien menyangkal adanya penggunaan obat-obatan tertentu sebelumnya selain obat batuk dan obat penurun panas. 09/04/2013 Demam tinggi, pasien tidak pernah mengukur dengan termometer, sudah diberikan RIWAYAT PENYAKIT DAHULU Riwayat tidak sadar sebelumnya (-). riwayat kejang sebelumnya disangkal. Pasien sejak kecil mengalami keterlambatan perkembangan. Pasien tidak dapat bicara. Pasien belum bisa duduk. Selama ini pasien hanya berbaring di tempat tidur. Saat usia kurang dari 1 tahun ibu pasien masih memeriksakan pasien ke dokter. Karena keterbatasan biaya, setelah usia 1 tahun ibu pasien hanya membawa berobat ke alternatif. Riwayat batuk-batuk lama disangkal. Riwayat penggunaan obat-obatan dalam jangka waktu lama dan menyebabkan kencing warna merah disangkal. Alergi obat (-), alergi makanan (-). Riwayat Asma (-). RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA Ibu pasien menyangkal adanya riwayat penurunan kesadaran dan kejang dalam keluarga. Riwayat keluarga dengan batuk-batuk lama dan menggunakan obat-obatan dalam jangka waktu lama yang menyebabkan kencing warna merah disangkal. Kencing manis (-), Asma (-), alergi obat (-), alergi makanan (-) RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN Ibu pasien hamil cukup bulan. Demam saat hamil (-). Riwayat ibu pasien dirawat di Rumah sakit saat hamil disangkal. Keputihan (-) Pasien lahir secara normal di bidan cukup bulan, BBL 3.400gr, PB 50cm. usia 2 hari pasien timbul kuning dirawat di perinatologi (kadar bilirubin mencapai 48mg/dL). Pasien dirawat selama 10 hari. Dan sempat dilakukan transfusi tukar. Pasien sempat kontrol beberapa kali ke dokter namun kemudian beralih ke pengobatan alternatif. RIWAYAT IMUNISASI BCG 1x Hep B 3x DPT 3x Polio 4x Campak 1x Kesan : imunisasi dasar lengkap RIWAYAT PERKEMBANGAN Hingga usia 7 tahun pasien belum dapat duduk sendiri dan berjalan Pasien hanya bisa berbaring serta tidak dapat miring kanan dan ke kiri. Pasien belum bisa berbicara, hanya mengeluarkan suara yang tidak jelas ketika ingin makan atau buang air. Kesan : perkembangan terlambat RIWAYAT NUTRISI ASI s/d usia 6 bulan ASI+bubur bayi sampai usia 2 th Nasi tim saring sampai usia 3 th Nasi tim sampai sekarang RIWAYAT SOSIAL Pasien merupakan anak pertama dari 2 bersaudara. Adik pasien berusia 4 tahun. Sudah dapat berjalan dan berbicara. Pasien tinggal bersama kedua orang tuanya Tinggal dirumah sendiri, ventilasi cukup. Lingkungan cukup padat penduduk PEMERIKSAAN FISIK Keadaan umum : tampak sakit berat / kesadaran : apatis-somnolen Tanda vital Frekuensi Nadi: 112x/menit; Frekuensi Napas: 24x/menit; Suhu :37,80C Berat badan : Kg; Tinggi badan : 99 Cm; Lingkar Kepala : 49 Cm; Lingkar lengan atas : 12Cm BB/U : 10.4/15.5 x 100% = 67% (kesan gizi buruk) TB/U : 99/107 x 100% = 92% (kesan gizi normal) BB/TB : 10.4/13 x 100% = 80% (kesan gizi kurang) Kesan gizi kurang BB ideal : 13Kg HA : 5 tahun 5 bulan ~ 90 kal Kebutuhan kalori : 13x 90 kal = 1170 kal ~ 1200 kal Anjuran MC 6x200 mL / NGT Kulit : pucat (-), sianosis (-), ikterik (-) Kepala Mata : konjungtiva anemis -/-, sclera ikterik -/-, pupil bulat isokor, : deformitas (-), normocephal Reflex cahaya langsung +/+, reflex cahaya tidak langsung +/+ Hidung : deviasi septum (-), sekret (-), napas cuping hidung (-) Mulut : mukosa lembab Tenggorokan : sulit dinilai Telinga : normotia, sekret -/- Leher : kelenjar getah bening tidak teraba membesar Thorax gambang (-) Cor : Dada tidak simetris dada sebelah kiri tertinggal, retraksi (-), iga Inspeksi : Iktus cordis terlihat di ICS V Palpasi : Iktus kordis di sela iga V di sebelah medial midclavicula kiri. Perkusi : Batas kanan jantung sela iga IV linea sternalis kanan. Batas kiri jantung sela iga V, 1 cm medial linea midclavikula kiri. Pinggang jantung sela iga III, linea parasternalis kiri Auskultasi : S1-S2 reguler, murmur (-), Gallop (-) Pulmo Inspeksi : simetris dalam keadaan statis&dinamis Palpasi : tidak dilakukan Perkusi : sonor dikedua lapang paru Auskultasi : SN vesikuler, Rh +/+, Wh -/- Abdomen Inspeksi : Datar Palpasi : Supel, Hepar dan lien tidak teraba, turgor kulit baik, ballotemen (-). Perkusi : Timpani Auskultasi : bising usus (+) Punggung Ekstremitas edema -/ : deformitas (-), baggy pants (-) : akral hangat, capillary refill time < 3”, GCS : E3 M kesan quadriplegi V tidak valid dinilai Tanda Rangsang Meningeal kaku kuduk : negatif Brudzinsky I : kanan-kiri negatif Brudzinsky II : kanan-kiri negatif kerniq : kanan negatif > 135°, kiri negatif >135° laseq : kanan negatif >75°, kiri negatif >75° Nervus Kranialis : kesan parese (-) Motorik : Quadriplegi Sensorik : tidak valid dinilai Otonom : terpasang DC Reflex fisiologis : +3/+3 | +3/+3 , klonus +/+ Reflex Patologis Babinsky + + Scaffer - - Gordon - - Oppenheim - - Achilles - - PEMERIKSAAN PENUNJANG Ro thorax: perselubungan homogen yang memenuhi lapangan paru kiri kesan : Pneumonia dengan komponen atelectasis dd/TB paru dengan komponen atelectasis RESUME Anak perempuan, 7 tahun. Datang ke IGD RSF dengan keluhan penurunan kesadaran sejak 2 jam SMRS. Diawali dengan sesak nafas disertai kebiruan pada kuku dan bibir. Kejang (-). Muntah (-). 2 hari SMRS batuk berdahak, dahak sulit dikeluarkan. Demam (+) tinggi, hanya turun sebentar setelah minum obat penurun panas. Riwayat mencret (-). Penggunaan obat-obatan sebelum sakit disangkal. Saat sakit pasien masih mau makan. Riwayat tersedak disangkal. Pasien mengalami keterlambatan perkembangan. riwayat kelahiran normal, riwayat kuning saat bayi (+) hingga dirawat di perinatologi dan dilakukan transfusi tukar. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak sakit berat, apatis somnolen. Tanda vital didapatkan Frekuensi Nadi: 112x/menit; Frekuensi Napas: 24x/menit; Suhu :37,80C. pada pemeriksaan antropometri didapatkan gizi kurang. Pemeriksaan paru ditemukan ronki di kedua lapang paru. Pada pemeriksaan status neurologis didapatkan GCS E3 M quadriplegi V sulit dinilai. Quadriplegi dengan refleks fisiologis meningkat dan reflex patologis (babinsky) +/+. Pada pemeriksaan penunjang Rontgen thoraks didapatkan perselubungan homogen yang memenuhi lapangan paru kiri dengan kesan Pneumonia dengan komponen atelectasis dd/TB paru dengan komponen atelectasis. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan anemia normositik normokromik. Leukositosis (-) DAFTAR MASALAH Penurunan kesadaran e.c ensefalitis viral dd/ meningitis TB Cerebral palsy spastik kuadriplegi Pneumonia dd/ TB Gizi kurang Anemia normositik normokromik e.c susp penyakit kronik RENCANA PEMERIKSAAN Lumbal pungsi CT scan TATALAKSANA Diet : Makan Cair 6x200mL/NGT IVFD KaEN 1B + KCL 10 meq 31,9 cc/jam Inhalasi 4x (berotec : NaCl 0.9%) Ceftriaxone 1x1.5 gr Zovirax 3x150 mg Farmadol 3x150 mg PROGNOSIS Quo ad Vitam Quo ad Functionam Quo ad Sanationam : dubia ad bonam : dubia ad malam : dubia ad bonam ASPEK REHABILITASI Impairment Quadriplegi Disability Belum dapat duduk Belum dapat berdiri dan berjalan Belum dapat mengontrol BAK dan BAB Belum dapat berbicara Handicap Sulit berkomunikasi dengan keluarga dan orang sekitar tidak dapat bersekolah tidak dapat bermain dengan anak sesusianya 09/04/2013 Goal mencegah komplikasi tirah baring lama ulkus dekubitus, pneumonia ortostatik, aspirasi pneumonia kontraktur mengajarkan care giver untuk perawatan pasien sehari-hari pasien dapat berkomunikasi dengan orang sekitar