BAB II LANDASAN TEORI

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Proteksi tenaga listrik
Yang dimaksud dengan proteksi terhadap tenaga Iistrik ialah sistem
pengamanan yang diIakukan ternadap peralatan-peralatan listrik, yang terpasang pada
sistem tenaga Iistrik tersebut. Misalnya Generator, Transformator, Jaringan transmisi
/ distribusi dan lain-lain ternadap kondisi operasi abnormal dari sistem itu sendiri.
Yang dimaksud dengan kondisi abnormal tersebut antara lain dapat berupa :
1.
Hubung singkat
2.
Tegangan lebih/kurang
3.
Beban Iebih
4.
Frekuensi sistem turun/naik
Adapun fungsi dari sistem proteksi adalah:
1. Untuk menghindari atau mengurangi kerusakan peralatan Iistrik akibat adanya
gangguan (kondisi abnormal). Semakin cepat reaksi perangkat proteksi yang
digunakan, maka akan semakin sedikitlah pengaruh gangguan terhadap kemungkinan
kerusakan alat.
2. Untuk mempercepat melokaliser luas/zone daerah yang terganggu, sehingga daerah
yang terganggu menjadi sekeciI mungkin.
3. Untuk dapat memberikan pelayanan Iistrik dengan keandalan yang tinggi kepada
konsumen, dan juga mutu listriknya baik.
5
6
4. Untuk mengamankan manusia (terutama) terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh
Iistrik.
Agar sistem proteksi dapat dikatakan baik dan benar (dapat bereaksi dengan cepat,
tepat dan murah), maka perlu diadakan pemiIihan dengan seksama dan dengan
memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut :
1. Macam saluran yang diamankan.
2. Pentingnya saluran yang dilindungi.
3. Kemungkinan banyaknya terjadi gangguan.
4. Tekno-ekonomis sistem yang digunakan.
PeraIatan utama yang dipergunakan untuk mendeteksi dan memerintahkan peralatan
proteksi bekerja adaIah relay.
2.1.1. Syarat-syarat Relay Pengaman
Syarat-syarat agar peralatan relay pengaman dapat dikatakan bekerja dengan baik dan
benar adalah :
1. Cepat bereaksi
Relay harus cepat bereaksi / bekerja bila sistem mengalami gangguan atau kerja
abnormal.
Kecepatan bereaksi dari relay adalah saat relay muIai merasakan adanya gangguan
sampai dengan pelaksanaan pelepasan circuit breaker (C.B) karena komando dari
relay tersebut. Waktu bereaksi ini harus diusahakan secepat mungkin sehingga dapat
menghindari kerusakan pada alat serta membatasi daerah yang mengalami gangguan /
kerja abnormal. Mengingat suatu sistem tenaga mempunyai batas-batas stabiIitas
serta kadang-kadang gangguan sistem bersifat sementara, maka relay yang
7
semestinya bereaksi dengan cepat kerjanya
kerjanya perlu diperlambat (time delay), seperti
yang ditunjukkan persamaan :
top = tp + tCB …………………………………………………….. (2.1.)
dimana :
top
= total waktu yang dipergunakan untuk memutuskan hubungan
tp
= waktu bereaksinya unit relay
tCB
= waktu yang dipergunakan
diper
untuk pelepasan C.B
Pada umumnya untuk top sekitar 0,1 detik kerja peralatan proteksi sudah dianggap
bekerja cukup baik.
2. Selektif
Yang dimaksud dengan selektif disini adalah kecermatan pemilihan dalam
mengadakan pengamanan, dimana haI ini menyangkut
menyangkut koordinasi pengamanan dari
sistem secara keseluruhan.
Untuk rnendapatkan keandalan yang tinggi, maka relay pengaman harus mempunyai
kemampuan selektif yang baik. Dengan demikian, segala tindakannya akan tepat dan
akibatnya gangguan dapat dieliminir menjadi
m
sekecil mungkin.
Gambar 2.1 Suatu Sistem Tenaga Listrik Yang Sederhana MengalamiI Gangguan
Pada Titik K
8
DaIam sistem tenaga Iistrik seperti gambar di atas, apabila terjadi gangguan pada titik
K, maka hanya C.B.6 saja yang boleh bekerja sedangkan untuk C.B.1, C.B.2 dan
C.B. - C.B. yang lain tidak boleh bekerja,
3. Peka / sensitif
Relay harus dapat bekerja dengan kepekaan yang tinggi, artinya harus cukup sensitif
terhadap gangguan didaerahnya meskipun gangguan tersebut minimum, selanjutnya
memberikan jawaban / respon.
4. Andal / reliabiIity
Keandalan relay dihitung dengan jumlah relay bekerja / mengamankan daerahnya
terhadap jumlah gangguan yang terjadi. Keandalan relay dikatakan cukup baik bila
mempunyai harga : 90 % - 99 %. Misal, dalam satu tahun terjadi gangguan sebanyak
25 X dan relay dapat bekerja dengan sempurna sebanyak 23 X, maka :
keandalan relay = x 100 % = 92 % 25 23
Keandalan dapat di bagi dua :
a.
Dependability : relay harus dapat diandalkan setiap saat.
b.
Security : tidak boleh salah kerja / tidak boleh bekerja yang bukan seharusnya
bekerja.
5. Sederhana / simplicity
Makin sederhana sistem relay semakin baik, mengingat setiap peraIatan / komponen
relay memungkinkan mengalami kerusakan. Jadi sederhana maksudnya kemungkinan
terjadinya kerusakan kecil (tidak sering mengalami kerusakan).
6. Murah / economy
9
Relay sebaiknya yang murah, tanpa meninggaIkan persyaratan-persyaratan yang telah
tersebut di atas.
2.2 Proteksi Arus Lebih
Saluran dilindungi oleh relai arus lebih, relai jarak dan rele pilot, tergantung
pada persyaratan. Relay arus lebih adalah sederhana, murah dan bekerjanya lebih
cepat. Proteksi arus lebih sangat berbeda dari perlindungan terhadap beban lebih,
yang biasanya menggunakan relay beroperasi dalam waktu yang terkait di tingkat
tertentu dengan kemampuan termal perangkat yang akan dilindungi. Sedangkan
proteksi arus lebih diarahkan sepenuhnya pada proses pembersihan gangguan, bahkan
dengan pengaturan biasanya mengadopsi beberapa derajat arus beban lebih yang
dicapai. Oleh karena itu, arus beban maksimum harus diketahui untuk menentukan
rasio minimum saat ini untuk beban maksimum cukup tinggi untuk mengaktifkan
relay arus lebih. Rele arus lebih banyak digunakan untuk mengamankan peralatan
terhadap gangguan hubung singkat antar fase, hubung singkat satu fase ketanah dan
dapat digunakan sebagai pengaman beban lebih. Juga digunakan sebagai pengaman
utama pada jaringan distribusi dan sub-transmisi sistem radial. Sebagai pengaman
cadangan generator, transformator daya dan saluran transmisi.
10
2.2.1 Jenis jenis karakteristik rele arus lebih
1. Relay arus lebih sekitika (moment-instantaneous)
(moment
Gambar rangkaiaan dan karateristiknya dapat ditunjukkan pada
pada gambar 2.1 berikut
Gambar 2.2 Sistem Kerja Rele Arus Lebih
Gambar 2.3
2. Karakteistik rele arus lebih
Bila arus baban naik melebihi harga yang diijinkan, maka harga Ir juga akan naik.
Bila naiknya arus melebihi harga operasi dari relai (setting arus), maka relay akan
11
bekerja yang ditandai dengan alarm yang berbunyi dan TC melepas engkol sehingga
PMT membuka. Jangka waktu kerja relay sangat singkat yakni sekitar 20 ÷100 mili
detik.
Keterangan :
P : Pegas
R : Relay
CT : Current transformator
TC : Triping Coil
A : Alarm
2.2.2 Relay arus lebih waktu tertentu (Definite time)
- Jenis relay ini jangka waktu relay mulai pick-up sampai selesainya kerja relay.
- Dilengkapi dengan relay kelambatan waktu (time lag relay).
- Kerja relay tergantung pada penyetelan / setting relay kelambatan waktu.
Gambar rangkaiaan dan karateristiknya dapat ditunjukkan pada gambar 2.4 berikut
ini.
12
Gambar 2.4 Karakteristik OCR tipe definite time
2.2.3 Relay arus lebih berbanding terbalik (invers)
Relay arus lebih dengan karateristik waktu-arus
waktu arus berbending terbalik adalah
jenis relay arus lebih dimana waktu
w
relay mulai pick-up
up sampai dengan selesainya
kerja relay tergantung dari besarnya arus yang melewati kumparan relaynya,
maksudnya relay tersebut mempunyai sifat terbalik untuk nilai arus dan waktu
bekerjanya. Kurva/ karakteristik Rele Arus Lebih
Standard
ard / Normal Invers( SI )
........................................(2.1)
very invers (VI)
..............................................(2.2)
Extremely Invers (EI)
13
.............................................(2.3)
Long Time Invers (LTI)
...............................................(2.4)
Dimana tms = setting waktu untuk rele beroperasi
I = setting arus untuk rele beroperasi
t = waktu sebenarnya rele beroperasi
Gambar 2.5 Karakterestik Invers 1
14
Secara umum, relay arus lebih digunakan untuk melindungi saluran
subtransmissi dan saluran distribusi radial, karena kesalahan dalam saluran tersebut
biasanya tidak mempengaruhi stabilitas sistem dan, karenanya, jangan menggunakan
berkecepatan tinggi. Kadang-kadang, over current digunakan pada jaringan transmisi
untuk perlindungan utama. Namun, dengan meningkatnya permintaan untuk
mempercepat penormalan kesalahan, perlindungan terhadap jarak untuk kesalahan
tanah utama dan cadangan perlindungan jalur transmisi perlahan-lahan menggantikan
menyampaikan arus lebih. Meskipun penerapan arus lebih menyampaikan rangkaian
radial relatif sederhana, aplikasi yang di loop dan / atau rangkaian yang saling
berhubungan menjadi paling sulit, membutuhkan penyesuaian karena perubahan
sistem konfigurasi. Selanjutnya, relay arus lebih tidak bisa membedakan arah arus
gangguan, dan karena itu, ketika digunakan untuk perlindungan gangguan, maka
hanya berlaku ketika kesalahan minimum.
Dalam metode tingkatan waktu, ini dicapai dengan bantuan relay yang
memiliki karakteristik waktu inverse-relay arus lebih. Dengan karakteristik ini, waktu
operasi berbanding terbalik dengan tingkat kesalahan arus dan karakteristik
sebenarnya adalah fungsi dari waktu dan pengaturan saat estafet.
15
Gambar 2.6 Karakterestik Invers 2
Gambar 2.5 menunjukkan beberapa ke khasan karakteristik relay inverse
inverse- Oleh
karena itu, ada pengaturan adjustable dasar tentang semua relay inverse
inverse-waktu:
pengaturan (CTSS) dan pengaturan waktu dial (TDSS). Oleh karena itu, sekarang
ditentukan dengan menyesuaikan CTSS.
CTSS. Perhatikan bahwa pickup arus kontak saat
ini yang menyebabkan relay beroperasi dan menutup. Untuk menentukan pengaturan
16
CDS, arus maksimum kesalahan yang dapat mengalir pada setiap lokasi relay pada
sistem yang diberikan harus dihitung.
Sebuah kesalahan tiga-tahap di bawah generasi maksimum menyebabkan
kesalahan maksimum saat ini dan kesalahan fasa ke fasa, sedangkan di bawah
generasi minimum menyebabkan kesalahan minimum saat ini. Jadi, relay harus
merespon arus kesalahan antara kedua nilai ekstrem. Pada sistem radial, pengaturan
CDS terendah harus di terjauh dan. Pengaturan yang meningkat untuk relay berurutan
menuju sumber. Seperti dikatakan sebelumnya, posisi ulang kontak yang bergerak
dari relay inverse-waktu adalah waktu dial. Ini perubahan waktu operasi dari relay
untuk pengaturan kerja diberikan dan besarnya saat ini. Untuk memiliki koordinasi
yang baik antara berbagai relay pada sebuah sistem radial, relay terjauh dari sumber
harus diatur untuk beroperasi dalam waktu minimum yang mungkin. Pengaturan
waktu akan meningkat secara berurutan menuju sumber. Untuk relay arus lebih waktu
invers, maka pengaturan waktu ditentukan berdasarkan gangguan maksimum saat ini,
maka secara otomatis akan memiliki diskriminasi yang lebih besar atas kesalahan
minimum, fakta bahwa kurva karakteristik invers di daerah yang lebih rendah.
Selang waktu yang diperlukan antara dua relay berdekatan disebut penundaan
waktu koordinasi (CDT). Ini adalah interval minimum yang didasarkan pada
permintaan relay dan pemutus sirkuitnya, adalah secara umum menggunakan CDT
standart yaitu sebesar 0.4s. Nilai ini bergantung pada jenis relay dan sirkuit
pemutusnya. Beberapa hal dalam pertimbangan pengambilan waktu tunda antara
relay adalah sebagai berikut :
17
(1) Kesalahan waktu sekarang dari pemutus
pemutus arus (ini adalah sekitar 0,1 s atau enam
siklus untuk CB melepas),
(2) Overtravel dari relay (ketika relay ini di energizes, operasi dapat melanjutkan
untuk sedikit lebih lama sampai energi yang tersimpan telah hilang),
(3) Kesalahan akibat relay dan toleransi CT (menyebabkan keberangkatan operasi
relay aktual dari karakteristik dipublikasikan) dan diperkenalkan oleh aproksimasi
kesalahan perhitungan, dan
(4) Beberapa penyisihan tambahan (keselamatan margin) yang diperlukan untuk
memastikan bahwa kesenjangan
enjangan kontak tetap memuaskan. Jumlah faktor 22-4 disebut
margin error dan biasanya diberikan sebagai 0.3 s.
Gamb 2.7 Penerapan OCR untuk jaringan radial
Gambar
Gambar 2.6 diatas menunjukkan penerapan relay arus lebih waktu untuk serangkaian
garis radial. Ini ilustrasi bagaimana koordinasi waktu dicapai antara relay arus lebih
waktu invers pada setiap lokasi CB. Sebuah garis vertikal ditarik melalui lokasi
gangguan
n diasumsikan akan memotong kurva waktu pengoperasian berbagai relay
dan dengan demikian akan menunjukkan waktu di mana masing-masing
masing masing relay akan
18
beroperasi jika kesalahan terus mengalir untuk waktu yang panjang. Untuk kesalahan
yang ditampilkan, relay pemutus tersandung B1 Beroperasi cepat pada waktu T 1,
diikuti oleh relay mengendalikan B2 dan B3 sehingga B1 beroperasi sebelum B2 dan
B2 sebelum B3. Oleh karena itu, waktu pengoperasian T 2 dari relay pada bus 2 dapat
diekspresikan sebagai:
T2 = T 1 + CDT………………………………(2.5)
Dimana,
CDT = (waktu pengoperasian pemutus B1) + (margin error)
Persamaan, T waktu pengoperasian 3 dari relay pada bus 3 dapat dinyatakan
sebagai T 3 = T2 + CDT
2.3 Penggunaan software ETAP 12.6
ETAP (Electric Transient and Analysis Program) merupakan suatu perangkat
lunak yang mendukung sistem tenaga listrik. Perangkat ini mampu bekerja dalam
keadaan offline untuk simulasi tenaga listrik, online untuk pengelolaan data real-time
atau digunakan untuk mengendalikan sistem secara real-time. Fitur yang terdapat di
dalamnya pun bermacam-macam antara lain fitur yang digunakan untuk menganalisa
pembangkitan tenaga listrik, sistem transmisi maupun sistem distribusi tenaga listrik.
ETAP awalnya dibuat dan dikembangkan untuk meningkatkan kualitas keamanan
fasilitas nuklir di Arnerika Serikat yang selanjutnya dikembangkan menjadi sistem
monitor manajemen energi secara real time, simulasi, kontrol, dan optimasi sistem
tenaga listrik. ETAP dapat digunakan untuk membuat proyek sistem tenaga listrik
dalam bentuk diagram satu garis (one line diagram) dan jalur sistem pentanahan
19
untuk berbagai bentuk analisis, antara lain: aliran daya, hubung singkat, starting
motor, trancient stability, koordinasi relay proteksi dan sistem harmonisasi. Proyek
sistem tenaga listrik memiliki masing-masing elemen rangkaian yang dapat diedit
langsung dari diagram satu garis dan atau jalur sistem pentanahan. Untuk kemudahan
hasil perhitungan analisis dapat ditampilkan pada diagram satu garis.
Etap Power Station memungkinkan kita untuk bekerja secara langsung dengan
tampilan gambar single line diagram/diagram satu garis. Program ini dirancang sesuai
dengan tiga konsep utama:
1. Virtual Reality Operasi
Sistem operational yang ada pada program sangat mirip dengan sistem operasi pada
kondisi real nya. Misalnya, ketika Anda membuka atau menutup sebuah sirkuit
breaker, menempatkan suatu elemen pada sistem, mengubah status operasi suatu
motor, dan untuk kondisi de-energized pada suatu elemen dan sub-elemen sistem
ditunjukkan pada gambar single line diagram dengan warna abu-abu.
2. Total Integration Data
Etap Power Station menggabungkan informasi sistem elektrikal, sistem logika, sistem
mekanik, dan data fisik dari suatu elemen yang dimasukkan dalam sistem database
yang sama. Misalnya, untuk elemen subuah kabel, tidak hanya berisikan data
kelistrikan dan tentang dimensi fisik nya, tapi juga memberikan informasi melalui
raceways yang di lewati oleh kabel tersebut. Dengan demikian, data untuk satu kabel
dapat digunakan untuk dalam menganalisa aliran beban (load flow analysis) dan
analisa hubung singkat (short-circuit analysis) -yang membutuhkan parameter listrik
20
dan parameter koneksi- serta perhitungan ampacity derating suatu kabel -yang
memerlukan data fisik routing-.
3. Simplicity in Data Entry
Etap Power Station memiliki data yang detail untuk setiap elemen yang digunakan.
Dengan menggunakan editor data, dapat mempercepat proses entri data suatu elemen.
Data-data yang ada pada program ini telah di masukkan sesuai dengan data-data yang
ada di lapangan untuk berbagai jenis analisa atau desain.
ETAP Power Station dapat melakukan penggambaran single line diagram
secara grafis dan mengadakan beberapa analisa/studi yakni Load Flow (aliran daya),
Short Circuit (hubung singkat), motor starting, harmonisa, transient stability,
protective device coordination, dan cable derating. ETAP Power Station juga
menyediakan fasilitas Library yang akan mempermudah desain suatu sistem
kelistrikan. Library ini dapat diedit atau dapat ditambahkan dengan informasi
peralatan bila perlu.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam bekerja dengan ETAP PowerStation
adalah :
• One Line Diagram, menunjukkan hubungan antar komponen/peralatan listrik
sehingga membentuk suatu sistem kelistrikan.
• Library, informasi mengenai semua peralatan yang akan dipakai dalam sistem
kelistrikan. Data elektris maupun mekanis dari peralatan yang detail/lengkap dapat
mempermudah dan memperbaiki hasil simulasi/analisa.
21
• Standar yang dipakai,
dipakai, biasanya mengacu pada standar IEC atau ANSII, frekuensi
sistem dan metode – metode yang dipakai.
• Study Case,, berisikan parameter – parameter yang berhubungan dengan metode
studi yang akan dilakukan dan format hasil analisa.
Elemen-elemen
elemen di ETAP
Suatu sistem tenaga terdiri atas sub-sub
sub
bagian, salahh satunya adalah aliran
daya dan hubung singkat. Untuk membuat sirnulasi aliran daya dan hubung singkat,
maka data-data
data yang dibutuhkan untuk menjalankan program simulasi antara lain:
-
Data Generator
-
Data Transformator
-
Data Kawat Penghantar
-
Data Beban
-
Data Bus
Elemen Aliran Daya
Program analisis aliran daya pada software ETAP dapat menghitung tegangan
pada tiap-tiap
tiap cabang, aliran arus pada sistem tenaga listrik, dan aliran daya yang
mengalir pada sistem tenaga listrik. Metode perhitungan aliran daya dapat dipilih
untuk efisiensi perhitungan yang lebih baik. Metode perhitungan aliran daya pada
software ETAP ada tiga, yaitu: Newton Raphson, Fast-Decouple
Fast Decouple dan Gauss Seidel
seperti yang telah diuraikan sebelumnya
sebelu
22
Gambar 2.8 Load Flow toolbar pada ETAP
Gambar dari kiri ke kanan menunjukkan tool dan toolbar aliran daya, yaitu:
● Run Load Flow adalah icon toolbar aliran daya yang menghasilkan atau
menampilkan hasil perhitungan aliran daya sistem distribusi tenaga listrik
dalam diagram satu garis.
● Update Cable Load Current adalah icon toolbar untuk merubah kapasitas arus
pada kabel sebelum load flow di running
● Display Option adalah bagian tombol untuk menampilkan hasil aliran daya.
● Alert adalah icon untuk menampilkan batas kritis dan marginal dari hasil
keluaran aliran daya sistem distribusi tenaga listrik.
● Report Manager adalah icon untuk menampilkan hasil aliran daya dalam
bentuk report yang dapat dicetak.
Elemen Hubung Singkat
Short-Circuit Analysis pada Etap Power Station menganalisa gangguan
hubung singkat tiga phasa, satu phasa ke tanah, antar phasa dan dua phasa ke tanah
pada sistem tenaga listrik. Program Short-Circuit Analysis Etap PowerStation
menghitung arus total hubung singkat yang terjadi. Etap Power Station menggunakan
standar ANSI/IEEE (seri C37) dan IEC (IEC 909 dan lainnya) dalam menganalisa
gangguan hubung singkat yang bisa dipilih sesuai dengan keperluan. Untuk memulai
Short-Circuit Analysis maka single line diagram (SLD) sistem tenaga listrik
digambarkan terlebih dahulu dengan memperhatikan komponen serta peralatan yang
digunakan.
23
Gambar 2.9 Toolbar short circuit ANSI standart
1.
Toolbar ANSI Standard
● 3–Phase
Phase Fault Device Duty : untuk menganalisa gangguan 3 phasa.
● 3-Phase
Phase Faults - 30 Cycle Network : untuk menganalisa gangguan 3
phasa pada system dengan waktu 30 cycle.
● LG, LL, LLG, & 3-Phase
3
Faults - ½ Cycle:: untuk menganalisa
gangguan satu phasa ke tanah , antar phasa, dua phasa ke tanah dan 3
phasa selama ½ cycle
● LG, LL, LLG, & 3-Phase
3
Faults - 1.5 to 4 Cycle:: untuk menganali
menganalisa
gangguan satu phasa ke tanah,
tanah, antar phasa, dua phasa ke tanah dan 3
phasa antara 1,5 sampai 4 cycle.
● LG, LL, LLG, & 3-Phase
3
Faults - 30 Cycle:: untuk menganalisa
gangguan satu phasa ke tanah , antar phasa, dua phasa ke tanah dan 3
phasa selama 30 cycle
● Save Fault kA for PowerPlot:
PowerPlot: untuk studi lebih lanjut dengan program
powerplot yang berhubungan dengan koordinasi.
● Short circuit Display Options:
Options: untuk mengatur hasil short circuit yang
ditampilkan sesuai dengan peralatan
peralat yang operasi.
● Short circuit Report Manager:
Manager: untuk menampilkan hasil short circuit
● Halt Current Calculation:
Calculation: untuk menghentikan proses running short
circuit
24
● Get Online Data:
Data: untuk menyalin data online jika computer
interkoneksi dengan menggunakan PSMS (online
(online feature)
● Get Archived Data:
Data: untuk menyalin data online jika computer
terinterkoneksi.
2.3.1 Memberi Gangguan Pada Bus
Untuk dapat melakukan analisa hubung singkat ini maka pada bus yang akan
dianalisa harus diberi gangguan dengan cara pada bus yang diinginkan ada gangguan
di klik kanan setelah itu pilih option fault, jika ingin mengembalikan seperti semula
pilih option don’t fault (lihat gambar).
Gambar 2.10 Dont Fault (memberi gangguan padaa bus)
Gambar 2.10 Toolbar Short Circuit IEC standart
Toolbar IEC Standard
25
● 3-Phase Faults - Device Duty (IEC909): untuk menganalisa gangguan 3 phasa
sesuai standar IEC 909.
● LG, LL, LLG, & 3-Phase Faults (IEC 909) : untuk menganalisa gangguan satu
phasa ke tanah , antar phasa, dua phasa ke tanah dan 3 phasa dengan standar
IEC 909.
● 3-Phase Faults - Transient Study (IEC 363): untuk menganalisa gangguan
satu phasa ke tanah, antar phasa, dua phasa ke tanah dan 3 phasa dengan
standar IEC 363.
● Save Fault kA for PowerPlot: untuk studi lebih lanjut dengan program
powerplot yang berhubungan dengan koordinasi.
● Short circuit Display Options: untuk mengatur hasil short circuit yang
ditampilkan sesuai dengan peralatan yang operasi.
● Short circuit Report Manager: untuk menampilkan hasil short circuit
● Halt Current Calculation: untuk menghentikan proses running short circuit
● Get Online Data: untuk menyalin data online jika computer interkoneksi
dengan menggunakan PSMS (online feature)
● Get Archived Data: untuk menyalin data online jika computer terinterkoneks
Download