BAB II LANDASAN TEORI

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Umum
Pada umumnya proses pengontrolan suatu sistem dibangun oleh sekelompok
alat elektronik, yang dimaksudkan untuk meningkatkan stabilitas, akurasi, dan
mencegah terjadinya transisi pada proses otomasi, pada beberapa tahun yang lalu
hanya menggunakan papan elektronik sebagai sistem kontrol. Penggunaan papan
elektronik ini membutuhkan banyak sekali interkoneksi di antara relay untuk
membuat supaya sisem bekerja. Dengan kata lain, untuk menghubungkan relairelai tersebut dibutuhkan kabel yang sangat banyak. Jadi seorang ahli mesin harus
membuat suatu rangkaian logika yang kemudian di implementasikan dalam
bentuk relai. Relai yang dibutuhkan dalam perancangan tersebut berjumlah
ratusan dan skema yang dibuat dinamakan Ladder Schematic.
Ladder Schematic menampilkan switch, sensor, motor, dan relai. Semua
piranti elektrinik tersebut dihubungkan menjadi satu. Salah satu masalah yang
mungkin timbul adalah jika salah satu relai rusak maka secara otomatis proses
akan berhenti dan hanya akan dapat dijalankan lagi jika relai tersebut telah selesai
5
6
2.2 Konsep PLC Secara Umum
1. Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk
menyimpan program yang telah dibuat serta dengan mudah diubah-ubah fungsi
atau kegunaannya.
2. Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan
logic (ALU), yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan,
mengalikan, membagi, mengurangi, AND, OR, dan lain sebagainya.
3. Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses
sehingga menghasilkan output yang diinginkan.
PLC ini dirancang untuk menggantikan suatu rangkaian relay sequensial dalam
suatu sistem kontrol. Selain dapat diprogram, alat ini juga dapat dikendalikan, dan
dioperasikan oleh orang yang tidak memiliki pengetahuan di bidang
pengoperasian komputer secara khusus. PLC ini memiliki bahasa pemrograman
yang mudah dipahami dan dapat dioperasikan bila program yang telah dibuat
dengan menggunakan software yang sesuai dengan jenis PLC yang digunakan
sudah dimasukkan.
Fungsi dan kegunaan PLC sangat luas. Dalam prakteknya PLC dapat dibagi
secara umum dan secara khusus.
2.3 Fungsi PLC Secara Umum
1. Sekuensial Control. PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang
digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial),
disini PLC menjaga agar semua step atau langkah dalam proses sekuensial
berlangsung dalam urutan yang tepat.
2. Monitoring Plant. PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem
(misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang
7
diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah
melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut pada operator.
3. Shutdown System. Prinsip kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan
proses yang dikendalikan lalu melakukan serangkaian instruksi logika terhadap
sinyal masukan tersebut sesuai dengan program yang tersimpan dalam memori
lalu menghasilkan sinyal keluaran untuk mengendalikan aktuator atau peralatan
lainnya.
Gambar 2.1 PLC Konfigurasi
2.4 Komponen Pada PLC
Adapun penjelasan dari komponen-komponen pada plc adalah sebagai berikut :
2.4.1 Central Processing Unit ( CPU )
Cpu merupakan bagian utama dan merupakan otak dari aplikasi plc.
Cpu ini berfungsi untuk melakukan komunikasi denngan pc atau consule,
interkoneksi pada setiap bagian aplikasi plc, mengeksekusi program-program,
serta mengatur input dan ouput system, agar lebih jelasnya gambar CPU dapat
dilihat pada gambar 2.2
8
Gambar 2.2 CPU PLC
2.4.2 Memori
Memori merupakan tempat penyimpan data sementara dan tempat
menyimpan program yang harus dijalankan, dimana program tersebut merupakan
hasil terjemahan dari ladder diagram yang dibuat oleh user. Sistem memori pada
plc juga mengarah pada teknologi flash memory. Dengan menggunakan flash
memory maka akan sangat mudah bagi pengguna untuk melakukan programming
maupun reprogramming secara berulang-ulang. Selain itu pada flash memory juga
terdapat eprom yang dapat dihapus berulang-ulang.
Sistem memori dibagi dalam blok-blok dimana masing-masing blok memiliki
fungsi sendiri-sendiri. Beberapa bagian dari memori digunakan untuk menyimpan
status dari input dan output, sementara bagian memori yang lain digunakan untuk
menyimpan variable yang digunakan pada program seperti nilai timer dan counter.
Program plc memiliki suatu rutin kompleks yang digunakan untuk memastikan
memori plc tidak rusak. Hal ini dapat dilihat lewat lampu indikator pada plc. Agar
lebih jelasnya gambar memory dapat dilihat pada gambar 2.3
9
Gambar 2.3 Memory CPU
2.4.3 Catu Daya
Catu daya (power supply) digunakan untuk memberikan tegangan pada plc.
Tegangan masukan pada program plc biasanya sekitar 24 vdc atau 220 vac. Pada
plc yang besar, catu daya biasanya diletakkan terpisah.
Catu daya tidak digunakan untuk memberikan daya secara langsung ke input
maupun output, yang berarti input dan output murni merupakan saklar. Jadi
pengguna harus menyediakan sendiri catu daya untuk input dan output pada plc.
Dengan cara ini maka plc itu tidak akan mudah rusak. Agar lebih jelasnya gambar
catu daya dapat dilihat pada gambar 2.4
Gambar 2.4 Catu Daya PLC
10
2.4.4 Rangkaian Input PLC
Kemampuan suatu sistem otomatis tergantung pada kemampuan program
aplikasi plc dalam membaca sinyal dari berbagai piranti input, contoh sensor.
Untuk mendeteksi suatu proses dibutuhkan sensor yang tepat untuk tiap-tiap
kondisi. Sinyal input dapat berupa logika 0 dan 1 (on dan off) ataupun analog.
Untuk lebih jelasnya gambar Input unit dapat dilihat pada gambar 2.5
Dalam Penggunaan rangkaian input terbagi menjadi dua yaitu rangkaian
sink ( NPN Sensor ) atau rangkaian source ( PNP Sensor ) untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada gambar 2.7 dan 2.8
Gambar 2.5 Input Unit PLC
Gambar 2.6 Wiring diagram Input Unit A1SX40
11
Gambar 2.7 Circuit Sink Type PLC Modular ( Input Sensor NPN )
Gambar 2.8 Circuit Source Type PLC Modular ( Input Sensor PNP )
2.4.5 Rangkaian Output PLC
suatu sistem otomatis tidak akan lengkap jika sistem tersebut tidak memiliki
jalur output. Output control ini dapat berupa analog maupun digital. Output
analog digunakan untuk menghasilkan sinyal analog sedangkan output digital
digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan jalur, misalnya piranti output
yang sering dipakai dalam plc adalah motor, relai, solenoid, lampu, dan
speaker.seperti pada rangkaian input program aplikasi plc, pada bagian output plc
juga dibutuhkan suatu antarmuka yang digunakan untuk melindungi cpu dari
peralatan eksternal. Antarmuka output plc sama dengan antarmuka input plc. Agar
lebih jelasnya gambar output unit plc dapat dilihat pada gambar 2.9 dan 2.10.
12
Gambar 2.9 Output Unit PLC
Gambar 2.10 Wiring Diagram Output Unit A1SY42
2.4.6 Penambahan I/O PLC
Setiap PLC pasti memiliki jumlah I/O yang terbatas, yang ditentukan
berdasarkan tipe plc tersebut. Namun dalam aplikasi seringkali I/O yang ada pada
plc tidak mencukupi. Oleh sebab itu diperlukan perangkat tambahan untuk
menambah jumlah I/O yang tersedia. Penambahan jumlah I/O ini dinamakan
dengan expansin unit.
13
2.4.7 PLC Yang Digunakan
Type plc pada Mitsubishi terbagi menjadi dua yaitu , modular dan compact.
Untuk perancangan yang sedang penulis lakukan adalah menggunakan type
modular dimana untuk modular ini terdiri dari beberapa bagian antara lain , base
unit, power supply unit, cpu, memori, I/O unit dan special module unit.
Sedangkan untuk type compact base unit, power supply unit dan I/O Unit
sudah menjadi satu paket ( tidak terpisah pisah seperti type modular ).
2.4.8 Software PLC yang Dipergunakan
Dalam membuat program PLC kita membutuhkan software untuk
berkomunikasi dengan PLC tersebut. Software yang dipergunakan untuk PLC
Mitsubishi kita mempergunakan GX DEVELOPER Versi 8, dimana versi tersebut
generasi terbaru dari Mitsubishi.
Gambar 2.11 Software PLC Mitsubishi
2.5 Relay
Relay adalah komponen listrik yang dioperasikan sebagai saklar. Beberapa
relay menggunakan elektromagnet untuk mengoperasikan pensaklaran secara
mekanis, tetapi prinsip-prinsip operasi yang lain juga bisa digunakan. Relay
diperlukan untuk mengendalikan rangkaian dengan sinyal daya rendah (dengan
isolasi listrik yang lengkap antara kontrol dan rangkaian kontrol), atau di beberapa
14
rangkaian yang harus dikontrol oleh satu sinyal. Relay pertama digunakan di
rangkaian telegraf, mengulang sinyal yang datang dari suatu rangkaian dan
mentransmisikan ulang ke rangkaian yang lain. Relay digunakan secara luas
dalam perakitan telepon dan awal komputer untuk dapat melakukan operasi logis.
Jenis relay yang dapat menangani daya tinggi yang diperlukan untuk secara
langsung mengendalikan motor listrik atau beban lainnya disebut kontaktor.
Gambar 2.12 Relay
2.6 Dioda
Dalam elektronika, dioda adalah komponen aktif bersaluran dua (diode
termionik mungkin memiliki saluran ketiga sebagai pemanas). Dioda mempunyai
dua elektrode aktif dimana isyarat listrik dapat mengalir, dan kebanyakan diode
digunakan karena karakteristik satu arah yang dimilikinya. Sifat kesearahan yang
dimiliki sebagian besar jenis diode seringkali disebut karakteristik menyearahkan.
Fungsi paling umum dari diode adalah untuk memperbolehkan arus listrik
mengalir dalam suatu arah (disebut kondisi forward bias) dan untuk menahan arus
dari arah sebaliknya (disebut kondisi reverse bias).
Ada banyak sekali macam dan jenis dioda yang anda harus pahami jika ingin
mengenal lebih jauh tentang komponen-komponen Elektronika.
Macam-macam Dioda tersebut diantaranya yaitu :

Dioda Pemancar Cahaya atau LED

Foto Dioda
15
2.6.1 Dioda Pemancar Cahaya atau LED
Light Emmiting Dioda atau lebih dikenal dengan sebutan LED (light-emitting
diode) adalah suatu semikonduktor yang memancarkan cahaya monokromatik.
Gambar 2.13 LED (light-emitting diode)
Gambar 2.14 Simbol LED
2.6.2 Foto Dioda
Foto Dioda adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda
dengan dioda biasa, komponen elektronika ini akan mengubah cahaya menjadi
arus listrik. Cahaya yang dapat dideteksi oleh dioda foto ini mulai dari cahaya
infra merah, cahaya tampak, ultra ungu sampai dengan sinar-X. Aplikasi dioda
foto mulai dari penghitung kendaraan dijalan umum secara otomatis, pengukur
cahaya pada kamera serta beberapa peralatan di bidang medis dan industry mesin.
Gambar 2.15 Foto Dioda
16
Gambar 2.16 Simbol Foto Dioda
Komponen Elektronika yang mirip dengan Foto Dioda adalah Transistor Foto
(Phototransistor). Foto Transistor ini pada dasarnya adalah jenis transistor bipolar
yang menggunakan kontak (junction) base-collector untuk menerima cahaya.
Komponen ini mempunyai sensitivitas yang lebih baik jika dibandingkan dengan
Dioda Foto. Namun demikian, waktu respons dari Transistor-foto secara umum
akan lebih lambat dari pada Foto Dioda.
2.7 Resistor
Resistor adalah komponen elektronik dua kutub yang didesain untuk menahan
arus listrik dengan memproduksi tegangan listrik di antara kedua kutubnya, nilai
tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus yang mengalir, berdasarkan
hukum Ohm:
Resistor digunakan sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit
elektronik, dan merupakan salah satu komponen yang paling sering digunakan.
Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam kompon dan film, bahkan kawat
resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikelkromium).
Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang
dapat dihantarkan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, desah listrik, dan
induktansi.
Resistor dapat diintegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papan sirkuit cetak,
bahkan sirkuit terpadu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada desain sirkuit,
17
kebutuhan daya resistor harus cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan arus
rangkaian agar tidak terbakar.
Gambar 2.17 Resistor
2.8 Limit Switch ( Saklar Pembatas )
Sakelar batas atau Limit Switch (LS) merupakan sakelar yang dapat
dioperasikan baik secara otomatis maupun non otomatis. Limit switch yang
bekerja secara otomatis adalah jenis limit switch yang tidak mempertahankan
kontak, sedangkan limit switch yang bekerja nonotomatis adalah limit switch
yang mempertahankan kontak . Kontak-kontak pada limit switch sama seperti
kontak-kontak yang terdapat pada tombol tekan, yaitu mempunyai kontak
Normally Open (NO) dan kontak Normally Closed (NC). Kedudukan kontak dan
bentuk dari limit switch dapat diperlihatkan seperti pada gambar dibawah.
18
Gambar 2.18 Limit Switch
Gambar 2.19 Simbol Limit Switch
2.9 Motor DC
Motor DC merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah
energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk,
memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat
bahan, dll. Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin)
dan di industri. Motor listrik kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri sebab
diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di
industri.
19
Keuntungan utama motor DC adalah sebagai pengendali kecepatan, yang
tidak mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor ini dapat dikendalikan dengan
mengatur:
• Tegangan dinamo – meningkatkan tegangan dinamo akan meningkatkan
kecepatan
• Arus medan – menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan.
Motor DC tersedia dalam banyak ukuran, namun penggunaannya pada
umumnya dibatasi untuk beberapa penggunaan berkecepatan rendah, penggunaan
daya rendah hingga sedang seperti peralatan mesin dan rolling mills, sebab sering
terjadi masalah dengan perubahan arah arus listrik mekanis pada ukuran yang
lebih besar. Juga, motor tersebut dibatasi hanya untuk penggunaan di area yang
bersih dan tidak berbahaya sebab resiko percikan api pada sikatnya. Motor DC
juga relatif mahal dibanding motor AC.
Hubungan antara kecepatan, flux medan dan tegangan dinamo ditunjukkan
dalam persamaan berikut:
Gaya elektromagnetik: E = KΦN
Torque: T = KΦIa
Dimana:
E =gaya elektromagnetik yang dikembangkan pada terminal dinamo (volt)
Φ = flux medan yang berbanding lurus dengan arus medan
N = kecepatan dalam RPM (putaran per menit)
T = torque electromagnetik
Ia = arus dinamo
K = konstanta persamaan
20
Gambar 2.20 Motor DC Power Window
2.9.1 Komponen Utama Motor DC
Motor arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung
yang tidak langsung/direct-unidirectional. Motor DC digunakan pada penggunaan
khusus dimana diperlukan penyalaan torque yang tinggi atau percepatan yang
tetap untuk kisaran kecepatan yang luas.
Sebuah motor DC yang memiliki tiga komponen utama:
Kutub medan. Secara sederhada digambarkan bahwa interaksi dua kutub magnet
akan menyebabkan perputaran pada motor DC. Motor DC memiliki kutub medan
yang stasioner dan dinamo yang menggerakan bearing pada ruang diantara kutub
medan. Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan: kutub utara dan kutub
selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi bukaan diantara kutub-kutub
dari utara ke selatan. Untuk motor yang lebih besar atau lebih komplek terdapat
satu atau lebih elektromagnet. Elektromagnet menerima listrik dari sumber daya
dari luar sebagai penyedia struktur medan.
Dinamo. Bila arus masuk menuju dinamo, maka arus ini akan menjadi
elektromagnet. Dinamo yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak
21
untuk menggerakan beban. Untuk kasus motor DC yang kecil, dinamo berputar
dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan
selatan magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya berbalik untuk
Commutator. Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC.
Kegunaannya adalah untuk membalikan arah arus listrik dalam dinamo.
Commutator juga membantu dalam transmisi arus antara dinamo dan sumber
daya.
2.10 POD ( Program Operational Display )
Tugas dari Program Operational Display ( POD ) yaitu membuat visualisasi
dari teknologi atau sistem secara nyata. Sehingga dengan desain POD dapat
disesuaikan sehingga memudahkan pekerjaan fisik. Tujuan dari POD adalah untuk
meningkatkan interaksi antara mesin dan operator melalui tampilan layar touch
screen dan memenuhi kebutuhan pengguna terhadap informasi sistem. POD dalam
industri manufacture berupa suatu tampilan Human Machine Interface (HMI)
pada suatu tampilan layar
yang akan dihadapi oleh operator mesin maupun
pengguna yang membutuhkan data kerja mesin.
Dalam POD terdapat berbagai macam visualisasi untuk monitoring dan data
mesin yang terhubung secara online dan real time. POD akan memberikan suatu
gambaran kondisi mesin yang berupa kondisi dan situasi mesin produksi dimana
disitu dapat dilihat bagian mesin mana yang sedang bekerja. Pada POD juga
terdapat visualisasi pengendali mesin berupa tombol, slider dan sebagainya yang
dapat difungsikan untuk mengontrol atau mengendalikan mesin sebagaimana
mestinya. Selain itu dalam POD juga ditampilkan alarm jika terjadi kondisi
bahaya dalam system
POD merupakan aplikasi dari Human Machine Interface (HMI) yang
menghubungkan antara manusia dan teknologi mesin. HMI dapat berupa
pengendali dan visualisasi status baik dengan manual maupun melalui visualisasi
komputer yang bersifat real time. Sistem HMI biasanya bekerja secara online dan
real time dengan membaca data yang dikirimkan melalui I/O port yang digunakan
oleh sistem controller-nya.
22
Port yang biasanya digunakan untuk controller dan akan dibaca oleh HMI
antara lain adalah port com, port USB, port RS232 dan ada pula yang
menggunakan port serial RS 422.
2.10.1 Safety Prosedure Operational
Sebelum POD dioperasikan pastikan seluruh element safety procedure
dilakukan atau di check antara lain :

Sebelum instalasi pastikan type dan source sesuai dengan aplikasi yang kita
inginkan

Saat instalasi pastikan POD beroperasi sesuai dengan yang kita inginkan

Jangan sentuh layar terlalu keras.

Matikan power pada saat kita sedang maintenance
2.11 General POD UG 221
2.11.1 Spesifikasi
POD UG 221 merupakan teknologi yang LOW cost namun cukup aplikatif
dan menunjang untuk membuat suatu proses monitoring itu menjadi lebih effisien,
Berikut dibawah ini tetera spesifikasi dari POD UG 221 :
Tabel 2.1 Spesifikasi POD
23
2.11.2 Dimensi Dari POD UG 221
Selain teknologi yang LOW COST, POD UG 221 memiliki dimensi yang
cukup simple dan fleksibel, karena tidak memerulkan tempat yang cukup besar,
dimensi dan nama komponen tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 2.21 Dimensi POD
2.11.3 Sistem Dan Konfigurasi
Dalam proses suatu produksi di industry sebuah system dapat diterpakan, dari
yang sederhana sampai yang komplek. POD memiliki teknologi tersebut untuk
monitoring dan control jalannya suatu proses mesin produksi, aplikasi tersebut
dapat di lihat pada gambar dibawah ini.
24
Gambar 2.22 POD Komunikasi Ke Device Lain
2.12 Komunikasi POD
Program Operational Display ( POD ), memiliki kemudahan dalam
berkomunikasi dengan device lain dikarenaka tersediannya port komunikasi yang
telah di sediakan diantaranya melalui RS 232, atau RS 422.
25
2.12.1 Port POD RS 232
RS-232 ( adalah standar komunikasi serial yang didefinisikan sebagai
antarmuka antara perangkat terminal data (bahasa Inggris: data terminal
equipment atau DTE) dan perangkat komunikasi data (bahasa Inggris: data
communications equipment atau DCE) menggunakan pertukaran data biner secara
serial. Di dalam definisi tersebut, DTE adalah perangkat komputer dan DCE
sebagai modem walaupun pada kenyataannya tidak semua produk antarmuka
adalah DCE yang sesungguhnya. Komunikasi RS-232 diperkenalkan pada 1962
dan pada tahun 1997, Electronic Industries Association mempublikasikan tiga
modifikasi pada standar RS-232 dan menamainya menjadi EIA-232.
Standar RS-232 mendefinisikan kecepatan 256 kbps atau lebih rendah dengan
jarak kurang dari 15 meter, namun belakangan ini sering ditemukan jalur
kecepatan tinggi pada komputer pribadi dan dengan kabel berkualitas tinggi, jarak
maksimum juga ditingkatkan secara signifikan. Dengan susunan pin khusus yang
disebut null modem cable, standar RS-232 dapat juga digunakan untuk
komunikasi data antara POD dan PLC secara langsung. Bentuk Konfigurasi dapat
dilihat pada gambar 3.5.
Tabel 2.2 Port RS232
26
Gambar 2.23 Wiring Port Serial RS232
2.12.2 Port POD RS 422
RS 422 adalah komunikasi standart yang diterapkan untuk berinteraksi
dengandevice lain. RS 422 merupakan penyempurnaan serial komunikasi dalam
dunia industry yang aplikasinya banyak sekali dipakan untuk komunikasi antara
HMI dan PLC. Salah satu aplikasi port RS 422 yang telah di terapkan adalah
untuk POD UG221 series, dimana POD tersebut dapat berkomunikassi denga
PLC yang telah terintegrasi. Untuk gambar konfigurasi RS 422 dapat dilihat pada
gambar 3.6.
Tabel 2.3 Port RS422
27
Gambar 2.24 Wiring Port Serial RS422
2.13 Perawatan POD UG221
kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan untuk mencegah
timbulnya kerusakan-kerusakan yang tidak terduga dan menemukan kondisi atau
keadaan yang dapat menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan pada
waktu digunakan dalam proses produksi. Perawatan POD antara lain :

Periksa kondisi kebersihan dari panel control

Periksa secara periodic kondisi dari exhaust fan pada kontrol panel

Pastikan kondisi source untuk POD terjaga

Pastikan Cover anti gores terpasang dengan rapih, tidak rusak

Periksa setiap bulan kondisi dari kotoran debu

Pastikan kondisi suhu dan humaidity sesuai dengan referensi dari
manual book operational.
2.14 Rumusan Perancangan Mekanikal Sistem
Untuk rancang bangun dan simulasi parkir otomanis ini perancang selain
membuat program elektrikal juga membuat desain mekanikal yang diterapkan
untuk mengimplementasikan agar rancangan tersebut dapat bekerja sesuai dengan
yang diinginkan.
Dalam merancang sebuah system mekanikal perlu diperhatikan pengaruh
gravitasi, torque, power, mechanical work etc.
28
Perlu diketahu bahwa gravitasi mempunyai pengaruh dalam system kerja lift
oleh karena itu perlu diperhatikan dan perlu di hitung kapasitas beban yang akan
diangkat sesuai atau tidak dengan kapasitas yang dibuat.
F = 9.8 . m
F = Kekuatan gaya untuk mengangkat beban
m = Berat beban yang akan diangkat
9,8 = Nilai baku gravitasi
Setelah
mengetahui
beban
yang
akan
diangkat
maka
kita
perlu
memperhitungkan jarak karena berhubungan dengan kekuatan motor yang akan
kita pakai.
W = F.d
W = Work ( J )
F = Force ( N )
d = Distance the force moves ( m )
Download