BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran umumnya bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen. Kegiatan perusahaan yang berdasar pada konsep pemasaran ini harus diarahkan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Selain itu pemasaran umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang atau jasa kepada konsumen dan perusahaan. Pemasaran tidak hanya dipandang sebagai suatu bagian melainkan terlibat dalam pengambilan keputusan manajemen jauh sebelum produk dirancang dan terus terlibat jauh setelah produk terjual. Pemasaran berurusan dengan pengidentifikasian dan pemenuhan kebutuhan serta keinginan dari manusia. Kotler dan Keller (2009:36) mengemukakan inti dari pemasaran adalah memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.Sasaran dari bisnis adalah mengantarkan nilai pelanggan untuk menghasilkan laba.Untuk penciptaan dan menghantarkan nilai dapat meliputi fase memilih nilai, fase menyediakan nilai, fase mengkomunikasikan nilai. 11 Menurut Kotler dan Keller (2009:36) urutan penciptaan dan menghantarkan nilai melalui tiga fase yaitu: 1. Fase memilih nilai, mempresentasikan “pekerjaan rumah“ pemasaran yang harus dilakukan sebelum produk dibuat.staf pemasaran harus mensegmentasikan pasar, memilih sasaran pasar yang tepat dan mengembangkan penawaranpositioning nilai (STP). 2. Fase menyediakan nilai, pemasar harus menentukan fitur produk tertentu, harga dan distribusi. 3. Fase mengomunikasikan nilai, dengan mendayagunakan tenaga penjualan, promosi penjualan, iklan dan sarana komunikasi lain untuk mengumumkan dan mempromosikan produk. Kesimpulan yang dapat diambil dari definisi diatas adalah bahwa pemasaran bertumpu pada konsep pokok sebagai kebutuhan, keinginan, permintaan produk, nilai kepuasan, pertukaran, transaksi pasar, dan pemasaran. 2.1.1 Penelitian Empiris Untuk mendapat gambaran mengenai keputusan pembelian, berikut ini akan dikemukakan definisi mengenai keputusan pembelian menurut para ahli. Menurut Kotler Keller.2008:244 Iklan adalah segala bentuk presentasi nonpribadi dan promosi gagasan, barang atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar. Ikan 12 dapat merupakan cara yang berbiaya efektif guna menyebarkan pesan, entah untuk membangun preferensi merek atau untuk mendidik orang. Organisasi-organisasi menangani iklan dengan cara yang berbeda-beda. Di perusahaan-perusahaan kecil, iklan ditangani oleh seseorang di departemen penjualan dan pemasaran, yang bekerja sama dengan agen iklan. Perusahaan besar sering membentuk departemennya sendiri, yang manejemennya melapor kepada wakil direktur pemasaran.Tugas departemen iklan adalah mengajukan anggaran. Mengembangkan strategi iklan, menyetujui iklan dan kampanye dan menangani iklan melalui surat langsung (direct mail), pajangan penyalur dan bentuk iklan lainnya. Menurut Eti Rochaety (2005:34) Brand (merek) adalah nama. Istilah tanda.Symbol atau rancang/kombinasi dari hal-hal tersebut. Pengertian lain mengatakan bahwa merek merupakan internalisasi jumlah semua kesan yang diterima para pelanggan untuk menghasilkan sebuah posisi khusus di pikirkan mereka berdasarkan manfaat-manfaat emosional dan fungsional yang dirasakan. Tujuan pemberian merek adalah untuk mengidentifikasikan produk atau jasa yang dihasilkan agar berbeda dari produk atau jasa yang dihasilkan oleh pesaing. Menurut American Marketing Association (Kotler dan Keller, 2009), merek adalah nama, istilah, tanda, 13 Menurut Kotler dan Keller (2009), merek terbagi atas enam tingkat, yaitu : 1. Atribut, Merek mengingat pada atribut-atribut tertentu. 2. Manfaat, atribut perlu diterjemahkan menjadi manfaat fungsional dan emosional suatu produk. 3. Nilai, Merek juga mewakili budaya-budaya tertentu. 4. Kebudayaan, Merek mencerminkan beberapa kebudayaan tertentu. 5. Kepribadian,Merek dapat mencerminkan kepribadian-kepribadian tertentu 6. Pemakai, Merek menunjukan jenis konsumen yang membeli atau menggunakan produk tersebut. Menurut Kotler & Keller (2009;13) “keputusan pembelian seseorang dipengaruhi oleh faktor psikologi utama, antara lain persepsi serta keyakinan dan pendirian”. Berdasarkan uraian diatas maka proses keputusan pembelian konsumen sangat ditentukan oleh faktor psikologi mereka sendiri antara lain persepsi serta keyakinan dan pendirian mereka, kemudian mengidentifikasi masukan-masukan informasi yang mereka peroleh mengenai barang atau produk kemudian mengevaluasinya untuk kemudian melakukan keputusan pembelian. 14 Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian menurut Philip Kotler (2007 : 153), adalah a. Faktor Budaya Faktor budaya memiliki pengaruh yang luas dan mendalam terhadap keputusan pembelian. b. Faktor Sosial Sebagai tambahan atas faktor budaya, perilaku seorang konsumen dipengaruhi oleh factor-faktor sosial. Antara lain : a.Kelompok acuan b.Keluarga c.Peran d.Status c. Faktor Pribadi Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Antara lain: a. Pekerjaan b. Keadaan ekonomi c. Gaya hidup d. Kepribadian dan konsep diri pembeli d. Faktor Psikologis Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi empat faktor psikologi 15 utama. Antara lain: a.Persepsi b.Keyakinan dan pendirian 2.2 Klasifikasi produk Banyak klasifikasi suatu produk yang dikemukakan ahli pemasaran, diantaranya pendapat yang dikemukakan oleh Kotler. Menurut Kotler (2002:451), produk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, yaitu: Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat, diraba atau disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya. Berdasarkan aspek daya tahannya produk dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu : a. Barang tidak tahan lama (nondurable goods) Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Dengan kata lain, umur ekonomisnya dalam kondisi pemakaian normal kurang dari satu tahun. b. Barang tahan lama (durable goods) 16 Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak pemakaian (umur ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah satu tahun lebih). 2.3 Kualitas produk Produk adalah semua yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan pemakainya.Produk tidak hanya terdiri dari barang yang berwujud, tetapi definisi produk yang lebih luas meliputi objek fisik, jasa, kegiatan, orang, tempat, organisasi, ide atau campuran dari hal-hal tersebut. Keputusan produk telah banyak menarik perhatian masyarakat.Ketika membuat keputusan seperti itu, pemasar sebaiknya mempertimbangkan secara hati-hati masalah kebijakan publik dan peraturan yang melibatkan perolehan atau pembuatan produk, perlindungan hal paten, kualitas dan keamanan produk, dan jaminan atau garansi produk. Keputusan produk meliputi beberapa tahap, yaitu tentang keputusan mengenai atribut produk, pemberian merek, pengemasan, pelabelan, dan jasa pendukung publik. Di bawah ini gambar keputusan mengenai pembuatan produk 17 GAMBAR 2.1 Keputusan-keputusan mengenai pembuatan produk Pemberian merek Atribut-atribut produk pengemasan pelabelan Jasa pendukung produk Sumber: kotler dan Keller (2009) a. Atribut Produk Pengembangan produk dan jasa memerlukan pendefinisian manfaatmanfaat yang akan ditawarkan. Manfaat-manfaat tersebut kemudian dikomunikasikan dan disampaikan melalui atribut-atribut produk seperti kualitas, fitur, serta gayadan desain. Kualitas adalah salah satu alat pemasaran yang penting.Kualitas produk mempunyai dua dimensi yaitu tingkatan dan konsistensi.Dalam mengembangkan produk, pemasar lebih dahulu harus memilih tingkatan kualitas yang dapat mendukung posisi produk di pasar sasarannya.Dalam dimensi tersebut kualitas produk berarti kualitas kinerja yaitu kemampuan produk untuk melakukan fungsi-fungsinya. b. Fitur Sebuah produk dapat ditawarkan dengan berbagai fitur.Sebuah model awal tanpa tambahan yang menyertai produk tersebut menjadi titik awalnya.Perusahaan dapat menciptakan model tingkatan yang lebih tinggi dengan menambahkan berbagai fitur.Fitur merupakan alat persaingan untuk mendiferensiasikan produk perusahaan terhadap produk sejenis yang menjadi 18 pesaingnya. Menjadi produsen awal yang mengenalkan fitur baru yang dibutuhkan dan dianggap bernilai menjadi salah satu cara yang efektif untuk bersaing. c. Gaya dan Desain Produk Cara lain untuk menambahkan nilai bagi pelanggan adalah melalui gaya dan desain produk yang khas. Desain dapat menjadi alat persaingan yang sangat baik bagi armada pemasaran perusahaan.Desain yang baik dapat memberikan kontribusi dalam hal kegunaan produk dan juga penampilannya.Gaya dan desain yang baik dapat menarik perhatian, meningkatkan kinerja produk, memotong biaya produksi dan memberikan keunggulan bersaing di pasar sasaran. d. Pemberian Merek Keahlian khas para pemasar profesional adalah kemampuan mereka menciptakan, memelihara, melindungi, dan meningkatkan merek produk dan jasa mereka. Merek adalah suatu nama, kata, tanda, simbol, atau desain, atau kombinasi dari semuanya yang mengidentifikasi pembuat atau penjual produk dan jasa tertentu. Konsumen melihat merek sebagai bagian produk yang penting dan merek dapat menambah nilai produk. Perusahaan mempunyai empat pilihan ketika harus memilih strategi merek. Perusahaan dapat memperkenalkan perluasan lini (merek yang telah ada diubah ke dalam bentuk, ukuran, dan rasa yang baru untuk kategori produk yang sudah ada), perluasan merek (nama merek yang ada 19 diperkenalkan ke kategori produk baru), aneka merek (nama merek baru diperkenalkan ke kategori produk yang sama), atau merek baru (merek baru untuk kategori produk yang baru). e. Pengemasan Pengemasan merupakan kegiatan mendesain dan memproduksi wadah atau pembungkus produk.Kemasan dapat berupa wadah utama produk, kemasan sekunder yang dibuang pada saat produknya digunakan, kemasan yang dikhususkan untuk menyimpan, mengindentifikasi, dan mengirim produknya.Pelabelan, informasi yang dicetak pada atau di dalam kemasan juga termasuk bagian dari pengemasan. f. Pelabelan Label dapat bervariasi mulai dari tanda pengenal produk yang sederhana hingga grafik rumit yang merupakan bagian dari kemasan. Label menampilkan beberapa fungsi. Pada tingkatan paling akhir, label mengidentifikasi produk atau merek. Label juga menjelaskan beberapa hal mengenai produk, siapa yang membuatnya, dimana dibuat, kapan dibuat, isinya, bagaimana produk tersebut digunakan, dan bagaimana menggunakannya dengan aman. Terakhir, label dapat mempromosikan produk melalui gambar yang atraktif. 20 2.4 Pengertian Merek Merek sekarang telah dikenal luas sehingga akan sulit bagi kita untuk menemukan produk yang tidak memakai merek. Merek membantu pembeli dalam berbagai cara. Nama merek membantu konsumen mengidentifikasi produk yang memberikan manfaat bagi mereka.Dan mereka juga memberitahu konsumen seberapa tinggi kualitas produk. Pembeli yang selalu membeli merek yang sama mengetahui bahwa merek akan mendapat fitur manfaat, kualitas yang sama setiap kali mereka melakukan pembelian. Definisi merek menurut Fandy Tjiptono ( 2005:2 ) adalah sebagai berikut: Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. Merek dagang adalah merek yang diberi perlindungan hukum untuk melindungi hak eklusif penjual dalam menggunakan nama merek dan tanda merek.Jadi merek merupakan janji penjual untuk secara konsisten memberikan feature, manfaat, dan jasa tertentu kepada pembeli. Mereka yang terbaik akan memberikan jaminan kualitas namun pemberian nama atau merek suatu produk hendaknya tidak hanya merupakan suatu symbol saja. 21 a. Perangkapan Merek Kekuatan pendorong di balik perangkapan merek itu adalah penerimaan tambahan dan daya tarik tambahan bagi restoranmelalui merek terkenal yang diharapkan menarik minat pelangan baru atau mengajak pelanggan lama untuk lebih sering kembali dan lebih banyak berbelanja dalam setiap kunjungan. b. Kondisi Pendukung Penetapan Merek Lima kondisi di bawah ini mendorong pengambilan keputusan penetapan merek. 1. Produk akan mudah dikenali jika menggunakan merek atau tanda merek. 2. Produk dipersepsikan mempunyai nilai tertinggi untuk harganya. 3. Kualitas dan standar mudah dipertahankan. 4. Permintaan atas kelas produk umum cukup besar sehingga dapat mendukung rantai regional, nasional maupun internasional. Pengembangan massa yang sangat menentukan keberhasilan merek untuk mendukung biaya overhead iklan dan administrasi itu penting. 5. Terdapat ekonomi skala. c. Produk akan Mudah Dikenali dengan Merek atau Tanda Merek Umumnya papan reklame di jalan bebas hambatan adalah petunjuk arah mengandalkan pengenalan merek. Disitu hanya terpampang nama merek atau tanda merek serta arah tempat penjualannya. 22 Pengembangan nama merek merupakan unsur kunci pengembangan identitas merek. Karakteristik yang dikehendaki dari nama merek antara lain adalah: a. Nama merek harus menggambarkan manfaat dan kualitas produk. b. Nama merek harus mudah diucapkan, dikenali dan diingat c. Nama merek harus khas. d. Untuk perusahaan besar di masa mendatang ingin memperluas pasar ke luar negeri, nama itu harus mudah diterjemahkan ke dalam bahasa asing. Beberapa perusahaan mengalami bahwa nama mereka bermakna negative bila diterjemahkan ke dalam bahasa Negara yang ingin dimasukinya. e. Nama merek harus dapat terdaftar dan terlindungi hukum. f. Produk Dipersepsikan sebagai Nilai Tertinggi untuk Harganya. Nama merek mempunyai nilai karena adanya dari persepsi konsumen.Merek menarik konsumen dengan mengembangkan persepsi berkualitas dan bernilai tinggi. d. Kualitas dan Standar Mudah Dipertahankan Bila merek berhasil mengembangkan citra kualitas, pelanggan akan mengaharapkan kualitas yang sama di semua tempat penjualan dengan nama merek yang sama. Merek dan kebijakan yang tidak konsisten akan 23 menurunkan citra merek. Konsistensi dan standarisari merupakan faktor yang kritis. Konsumen sering menjadi setia pada merek.Manfaat utama penerapan merek adalah penciptaan pelanggan yang loyal. •G. R. Terry Pengambilan keputusan dapat didefenisikan sebagai “pemilihan alternatif kelakuantertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada”. •Harold Koontz dan Cyril O’Donnel Pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternatifalternatif mengenaisesuatu cara bertindak—adalah inti dari perencanaan. Suatu rencana dapat dikatakantidak ada, jika tidak ada keputusan suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk ataureputasi yang telah dibuat. •Theo HaimanInti Dari semua perencanaan adalah pengambilan keputusan, suatu pemilihan cara bertindak. Dalam hubungan ini kita melihat keputusan sebagai suatu cara bertindak yang dipilih oleh manajer sebagai suatu yang paling efektif, berarti penempatan untuk mencapai sasaran dan pemecahan masalah. •Chester Barnard Keputusan adalah perilaku organisasi, berintisari perilaku 24 perorangan dan dalamgambaran proses keputusan ini secara relative dan dapat dikatakan bahwa pengertiantingkah laku organisasi lebih penting dari pada kepentingan perorangan. Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.Untuk barang berharga jual rendah (lowinvolvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan dengan pertimbangan yang matang. Disini perilaku konsumen dalam menentukan keputusan pembelian pada suatuproduk sepatu. Menurut Kotler&keller (2007) Konsumen dalam menentukan keputusan dalam pembelian ada beberapa proses yang mendasari pengambilan keputusan yaitu : Gambar 2.2 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Pengenalan Masalah Pencarian informasi Mengevaluasi alternatif Keputusan pembelian Evaluasi pasca pembelian 25 1. Pengenalan masalah (problem recognition) konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa ada pengenalan masalahyang muncul, konsumen tidak dapat menentukan suatu produk yang akan dibeli kali ini produk sepatu. 2. Pencarian informasi (information scure) Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Pencarian informasi dapat berasal dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal) . 3. Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation). Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya. 4. Keputusan pembelian (purchase decision). Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya halhal lain yang perlu dipertimbangkan. 26 5. Evaluasi pasca pembelian (post-purchase evaluation) Merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut di masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen di masa depan. Factor-faktor yang mempengaruhi terdapat 4 faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian: a. Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu. b. Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut. c. Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal. 27 d. Integrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut. 2.5 Iklan (Advertising) Pada dasarnya advertising merupakan salah satu bentuk dari kegiatan promosi selain personal selling, sales promotion dan publisitas.Advertising di sini sangat besar manfaatnya bagi para pengusaha dalam meningkatkan volume penjualannya. Pada situasi perekonomian yang maju dan persaingan yang tajam, penggunaan advertising tepat sekali untuk memperkenalkan produkproduk perusahan serta memasarkan hasil produksinya.Iklan-iklan yang ada di Indonesia sendiri sebenarnya mempunyai banyak makna.Tapi makna sederhana dari iklan itu sendiri adalah sebuah kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pembuat barang atau jasa kepada masyarakat untuk menunjang kegiatan pemasaran. Kegiatan komunikasi ini dilakukan dengan menggunakan gambar, tulisan, suara, gerak bahkan bau tergantung dari media apa yang digunakan. Menurut Kotler dan Keller (2007:244) Advertising adalah segala bentuk komunikasi nonpribadi dan promosi gagasan, produk atau jasa yang dibayarkan oleh sponsor tertentu atau yang diketahui.Advertising adalah salah satu cara untuk membantu menyalurkan produk ketangan 28 konsumen, yang berfungsi sebagai pemberi informasi kepada konsumen seperti informasi media iklan. Sebagai salah satu alat dalam promosi, iklan sangat berperan dalam pemasaran produk untuk melangkah lebih jauh.Iklan dapat dimanfaatkan secara efektif untuk membangun citra jangka panjang produk maupun perusahaan dan juga dapat memicu pembelian segera.Iklan juga digunakan untuk mendidik dan membangun preferensi suatu merek.Iklan saat ini juga merupakan ajang kompetisi bagi tiap-tiap merek produk untuk menjatuhkan produk saingannya. Dengan cara banyaknya iklan yang menyerang produk pesaing dan menampilkan produk pesaing secara samar-samar dan memberitahukan kelemahannya. Selain itu, iklan juga menjadi sarana hiburan dimana ditampilkan secara menarik dengan pemberian animasi dan penyampaian yang lucu. Kotler dan Keller (2007:244) menyatakan, pada hakikatnya dengan menggunakan iklan perusahaan dapat menciptakan kesadaran akan adanya produk, sedikit jarang yang menciptakan preferensi, dan lebih jarang lagi menciptakan penjualan. Morissan (2007:14) mengemukakan alasan mengapa perusahaan lebih memilih iklan di media massa untuk mempromosikan produknya, yaitu: a. Beriklan di media massa dinilai lebih efisien dari segi biaya untuk mencapai target atau audiens dalam jumlah besar. 29 b. Iklan di media massa dapat digunakan untuk menciptakan citra merek dan daya tarik simbolis bagi suatu perusaaan atau merek c. Kemampuannya menarik perhatian konsumen, terutama produk yang iklannya popular atau sangat dikenal masyarakat. 2.5.1 Fungsi iklan Menurut Rendra (2005) mengemukakan bahwa periklanan mempunyai fungsi-fungsi sebagai berikut: a. Informasi Yaitu bahwa iklan memberikan informasi-informasi yang berharga bagi khalaknya. Informasi tersebut dapat berupa pengenalan adanya produk, bagaimana cara menggunakan produk, manfaat tambahan produk, perkembangan produk, dimana dan kapan produk dapat dibeli dan sebagainya. b. Membujuk Yaitu membujuk konsumen agar mengikuti apa yang disarankan dalam isi iklan. Seperti memperlihatakan supaya agar mencoba, membeli, memakai/mengkonsumsi, mempertahankan minat terhadap produk. 30 c. Mendidik Yaitu mengajarkan khalayak atas suatu konstruksi tertentu sesuatu yang diajarkan tersebut dapat berupa cara pemakaian, perakitan, pemasangan, penggunaan produk dan semacamnya. d. Hiburan Yaitu informasi untuk membiasakan masyarakat supaya tidak bosan, mereka akan menghindarkan diri dari terpaan informasi termasuk iklan yang dinilai tidak perlu bagi dirinya sendiri. Berdasarkan pendapat kedua ahli tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa advertising adalah suatu bentuk kegiatan untuk meningkatkan volume penjualan dengan jalan mempengaruhi opini konsumen untuk membeli barang atau jasa tertentu, dimana periklanan atau advertising dapat berbentuk tulisan, gambar, kombinasi tulisan dan gambar yang ditujukan pada masyarakat luas dengan tujuan pemberitahuan. 31 2.6 Penelitian terdahulu Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Pengarang Nila Kasuma Dewi,SE, Gus Andri,SE.,MM, Sepris Yonaldi,SE.,MM (2012) Judul Pengaruh iklan, citra merek, dan kepuasan konsumen terhadaployalitas konsumen dalam menggunakan Vaseline hand and body lotion di kota Padang Hasil penelitian 1. Variabel Iklan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Loyalitas Konsumen Vaseline Hand and Body Lotion di kota Padang. Hal ini berarti, semakin bagus iklan yang ditampilkan maka semakin tertarik konsumen dan semakin mempengaruhi Loyalitas KonsumenVaseline Hand and Body Lotiondi kota Padang. 2.Variabel Citra Merek mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Loyalitas Konsumen Vaseline Hand and Body Lotion di kota Padang. Hal ini berarti, semakin bagus Citra Merek suatu produk maka akan semakin mempengaruhi Loyalitas Konsumen Vaseline Hand and Body Lotion di kota Padang. M. NASIR IBRAHIM Analisis pengaruh media Media iklan melalui iklan (2007) iklan terhadap Televisi, iklan Surat Kabar, pengambilan keputusan iklan Majalah, membeli air minum dalam iklan Radio, Papan Reklame kemasan merek Aqua pada dan Spanduk secara simultan masyarakat kota berpengaruh signifikan Palembang terhadap keputusan konsumen dalam membeli air minum kemasan merek Aqua. Besarnya pengaruh media iklan tersebut dilihatdari nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,525 atau 52,5 %. Sedangkan sisanya sebesar 47,5 % dipengaruhi faktor lainnya. Sumber : Kasuma Dewi, Andri, Yonaldi (2012); Ibrahim (2007) 32 Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu (Lanjutan) Ambarani Enka Putri, PENGARUH Apriatni E.P & Andi PERLUASAN MEREK Wijayanto DAN KUALITAS (2013) PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SAMPO DOVE DI SEMARANG Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa perluasan merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, dimana hasil uji korelasi antara keduanya yaitu 0,419 yang berarti hubungan antara keduanya adalah cukup kuat. Hasil uji determinasi antara perluasan merek terhadap keputusan pembelian sebesar 17,5%, yang berarti 17,5% variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variabel perluasan merek. Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, dimana hasil uji korelasi antara keduanya yaitu 0,574, yang berarti hubungan antara keduanya Sumber : Enka Putri, Apriatni, Wijayanto (2013) 33 2.7 Rerangka Pemikiran Konseptual Iklan (advertising) X Keputusan Pembelian Y2 Kesadaran Merek (brand awareness) Y1 Gambar 2.3 Rerangka Pemikiran Pengaruh Iklan Terhadap Kesadaran Merek (Brand Awareness) Serta Dampak Pada Keputusan Pembelian Sumber : Enka Putri,Apriatni E.P & Andi Wijayanto(2013) 34