BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran

advertisement
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Pemasaran
Pemasaran umumnya bertujuan untuk memberikan kepuasan
terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen. Kegiatan perusahaan yang
berdasar pada konsep pemasaran ini harus diarahkan untuk memenuhi
tujuan perusahaan. Selain itu pemasaran umumnya dipandang sebagai
tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang atau
jasa kepada konsumen dan perusahaan. Pemasaran tidak hanya dipandang
sebagai suatu bagian melainkan terlibat dalam pengambilan keputusan
manajemen jauh sebelum produk dirancang dan terus terlibat jauh setelah
produk terjual. Pemasaran berurusan dengan pengidentifikasian dan
pemenuhan kebutuhan serta keinginan dari manusia.
Kotler dan Keller (2009:36) mengemukakan inti dari pemasaran
adalah memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.Sasaran dari bisnis
adalah mengantarkan nilai pelanggan untuk menghasilkan laba.Untuk
penciptaan dan menghantarkan nilai dapat meliputi fase memilih nilai, fase
menyediakan nilai, fase mengkomunikasikan nilai.
11
Menurut Kotler dan Keller (2009:36) urutan penciptaan dan
menghantarkan nilai melalui tiga fase yaitu:
1. Fase
memilih
nilai,
mempresentasikan
“pekerjaan
rumah“
pemasaran yang harus dilakukan sebelum produk dibuat.staf
pemasaran harus mensegmentasikan pasar, memilih sasaran pasar
yang tepat dan mengembangkan penawaranpositioning nilai (STP).
2. Fase menyediakan nilai, pemasar harus menentukan fitur produk
tertentu, harga dan distribusi.
3. Fase mengomunikasikan nilai, dengan mendayagunakan tenaga
penjualan, promosi penjualan, iklan dan sarana komunikasi lain
untuk mengumumkan dan mempromosikan produk.
Kesimpulan yang dapat diambil dari definisi diatas adalah
bahwa pemasaran bertumpu pada konsep pokok sebagai kebutuhan,
keinginan, permintaan produk, nilai kepuasan, pertukaran, transaksi
pasar, dan pemasaran.
2.1.1 Penelitian Empiris
Untuk mendapat gambaran mengenai keputusan pembelian, berikut
ini akan dikemukakan definisi mengenai keputusan pembelian menurut
para ahli.
Menurut Kotler Keller.2008:244
Iklan adalah segala bentuk presentasi nonpribadi dan promosi
gagasan, barang atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar. Ikan
12
dapat merupakan cara yang berbiaya efektif guna menyebarkan pesan,
entah untuk membangun preferensi merek atau untuk mendidik orang.
Organisasi-organisasi menangani iklan dengan cara yang berbeda-beda. Di
perusahaan-perusahaan
kecil,
iklan
ditangani
oleh
seseorang
di
departemen penjualan dan pemasaran, yang bekerja sama dengan agen
iklan. Perusahaan besar sering membentuk departemennya sendiri, yang
manejemennya
melapor
kepada
wakil
direktur
pemasaran.Tugas
departemen iklan adalah mengajukan anggaran. Mengembangkan strategi
iklan, menyetujui iklan dan kampanye dan menangani iklan melalui surat
langsung (direct mail), pajangan penyalur dan bentuk iklan lainnya.
Menurut Eti Rochaety (2005:34)
Brand
(merek)
adalah
nama.
Istilah
tanda.Symbol
atau
rancang/kombinasi dari hal-hal tersebut. Pengertian lain mengatakan
bahwa merek merupakan internalisasi jumlah semua kesan yang diterima
para pelanggan untuk menghasilkan sebuah posisi khusus di pikirkan
mereka berdasarkan manfaat-manfaat emosional dan fungsional yang
dirasakan. Tujuan pemberian merek adalah untuk mengidentifikasikan
produk atau jasa yang dihasilkan agar berbeda dari produk atau jasa yang
dihasilkan oleh pesaing.
Menurut American Marketing Association (Kotler dan Keller,
2009), merek adalah nama, istilah, tanda,
13
Menurut Kotler dan Keller (2009), merek terbagi atas enam
tingkat, yaitu :
1. Atribut, Merek mengingat pada atribut-atribut tertentu.
2. Manfaat, atribut perlu diterjemahkan menjadi manfaat fungsional dan
emosional suatu produk.
3. Nilai, Merek juga mewakili budaya-budaya tertentu.
4. Kebudayaan, Merek mencerminkan beberapa kebudayaan tertentu.
5. Kepribadian,Merek dapat mencerminkan kepribadian-kepribadian
tertentu
6. Pemakai, Merek menunjukan jenis konsumen yang membeli atau
menggunakan produk tersebut.
Menurut Kotler & Keller (2009;13)
“keputusan pembelian seseorang dipengaruhi oleh faktor psikologi
utama,
antara
lain
persepsi
serta
keyakinan
dan
pendirian”.
Berdasarkan uraian diatas maka proses keputusan pembelian konsumen
sangat ditentukan oleh faktor psikologi mereka sendiri antara lain persepsi
serta keyakinan dan pendirian mereka, kemudian mengidentifikasi
masukan-masukan informasi yang mereka peroleh mengenai barang atau
produk kemudian mengevaluasinya untuk kemudian melakukan keputusan
pembelian.
14
Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian menurut
Philip Kotler (2007 : 153), adalah
a. Faktor Budaya
Faktor budaya memiliki pengaruh yang luas dan mendalam
terhadap keputusan pembelian.
b. Faktor Sosial
Sebagai tambahan atas faktor budaya, perilaku seorang konsumen
dipengaruhi oleh factor-faktor sosial. Antara lain :
a.Kelompok acuan
b.Keluarga
c.Peran
d.Status
c. Faktor Pribadi
Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi.
Antara lain:
a. Pekerjaan
b. Keadaan ekonomi
c. Gaya hidup
d. Kepribadian dan konsep diri pembeli
d. Faktor Psikologis
Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi empat faktor psikologi
15
utama. Antara lain:
a.Persepsi
b.Keyakinan dan pendirian
2.2
Klasifikasi produk
Banyak
klasifikasi
suatu
produk
yang
dikemukakan
ahli
pemasaran, diantaranya pendapat yang dikemukakan oleh Kotler. Menurut
Kotler (2002:451), produk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa
kelompok, yaitu:
Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa
dilihat, diraba atau disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, dan
perlakuan fisik lainnya. Berdasarkan aspek daya tahannya produk dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
a. Barang tidak tahan lama (nondurable goods)
Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya
habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Dengan kata
lain, umur ekonomisnya dalam kondisi pemakaian normal kurang dari satu
tahun.
b. Barang tahan lama (durable goods)
16
Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa
bertahan lama dengan banyak pemakaian (umur ekonomisnya untuk
pemakaian normal adalah satu tahun lebih).
2.3
Kualitas produk
Produk adalah semua yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk
diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan
keinginan atau kebutuhan pemakainya.Produk tidak hanya terdiri dari
barang yang berwujud, tetapi definisi produk yang lebih luas meliputi
objek fisik, jasa, kegiatan, orang, tempat, organisasi, ide atau campuran
dari hal-hal tersebut.
Keputusan
produk
telah
banyak
menarik
perhatian
masyarakat.Ketika membuat keputusan seperti itu, pemasar sebaiknya
mempertimbangkan secara hati-hati masalah kebijakan publik dan
peraturan
yang
melibatkan
perolehan
atau
pembuatan
produk,
perlindungan hal paten, kualitas dan keamanan produk, dan jaminan atau
garansi produk.
Keputusan produk meliputi beberapa tahap, yaitu tentang
keputusan mengenai atribut produk, pemberian merek, pengemasan,
pelabelan, dan jasa pendukung publik.
Di bawah ini gambar keputusan mengenai pembuatan produk
17
GAMBAR 2.1 Keputusan-keputusan mengenai pembuatan produk
Pemberian
merek
Atribut-atribut
produk
pengemasan
pelabelan
Jasa
pendukung
produk
Sumber: kotler dan Keller (2009)
a. Atribut Produk
Pengembangan produk dan jasa memerlukan pendefinisian manfaatmanfaat yang akan ditawarkan. Manfaat-manfaat tersebut kemudian
dikomunikasikan dan disampaikan melalui atribut-atribut produk seperti
kualitas, fitur, serta gayadan desain.
Kualitas adalah salah satu alat pemasaran yang penting.Kualitas
produk mempunyai dua dimensi yaitu tingkatan dan konsistensi.Dalam
mengembangkan produk, pemasar lebih dahulu harus memilih tingkatan
kualitas yang dapat mendukung posisi produk di pasar sasarannya.Dalam
dimensi tersebut kualitas produk berarti kualitas kinerja yaitu kemampuan
produk untuk melakukan fungsi-fungsinya.
b. Fitur
Sebuah produk dapat ditawarkan dengan berbagai fitur.Sebuah model
awal tanpa tambahan yang menyertai produk tersebut menjadi titik
awalnya.Perusahaan dapat menciptakan model tingkatan yang lebih tinggi
dengan menambahkan berbagai fitur.Fitur merupakan alat persaingan untuk
mendiferensiasikan produk perusahaan terhadap produk sejenis yang menjadi
18
pesaingnya. Menjadi produsen awal yang mengenalkan fitur baru yang
dibutuhkan dan dianggap bernilai menjadi salah satu cara yang efektif untuk
bersaing.
c. Gaya dan Desain Produk
Cara lain untuk menambahkan nilai bagi pelanggan adalah melalui
gaya dan desain produk yang khas. Desain dapat menjadi alat persaingan yang
sangat baik bagi armada pemasaran perusahaan.Desain yang baik dapat
memberikan
kontribusi
dalam
hal
kegunaan
produk
dan
juga
penampilannya.Gaya dan desain yang baik dapat menarik perhatian,
meningkatkan kinerja produk, memotong biaya produksi dan memberikan
keunggulan bersaing di pasar sasaran.
d. Pemberian Merek
Keahlian khas para pemasar profesional adalah kemampuan mereka
menciptakan, memelihara, melindungi, dan meningkatkan merek produk dan
jasa mereka. Merek adalah suatu nama, kata, tanda, simbol, atau desain, atau
kombinasi dari semuanya yang mengidentifikasi pembuat atau penjual produk
dan jasa tertentu. Konsumen melihat merek sebagai bagian produk yang
penting dan merek dapat menambah nilai produk.
Perusahaan mempunyai empat pilihan ketika harus memilih strategi
merek. Perusahaan dapat memperkenalkan perluasan lini (merek yang telah
ada diubah ke dalam bentuk, ukuran, dan rasa yang baru untuk kategori
produk yang sudah ada), perluasan merek (nama merek yang ada
19
diperkenalkan ke kategori produk baru), aneka merek (nama merek baru
diperkenalkan ke kategori produk yang sama), atau merek baru (merek baru
untuk kategori produk yang baru).
e. Pengemasan
Pengemasan merupakan kegiatan mendesain dan memproduksi wadah
atau pembungkus produk.Kemasan dapat berupa wadah utama produk,
kemasan sekunder yang dibuang pada saat produknya digunakan, kemasan
yang dikhususkan untuk menyimpan, mengindentifikasi, dan mengirim
produknya.Pelabelan, informasi yang dicetak pada atau di dalam kemasan
juga termasuk bagian dari pengemasan.
f. Pelabelan
Label dapat bervariasi mulai dari tanda pengenal produk yang
sederhana hingga grafik rumit yang merupakan bagian dari kemasan. Label
menampilkan
beberapa
fungsi.
Pada
tingkatan
paling
akhir,
label
mengidentifikasi produk atau merek. Label juga menjelaskan beberapa hal
mengenai produk, siapa yang membuatnya, dimana dibuat, kapan dibuat,
isinya,
bagaimana
produk
tersebut
digunakan,
dan
bagaimana
menggunakannya dengan aman. Terakhir, label dapat mempromosikan produk
melalui gambar yang atraktif.
20
2.4
Pengertian Merek
Merek sekarang telah dikenal luas sehingga akan sulit bagi kita
untuk menemukan produk yang tidak memakai merek. Merek membantu
pembeli dalam berbagai cara. Nama merek membantu konsumen
mengidentifikasi produk yang memberikan manfaat bagi mereka.Dan
mereka juga memberitahu konsumen seberapa tinggi kualitas produk.
Pembeli yang selalu membeli merek yang sama mengetahui bahwa merek
akan mendapat fitur manfaat, kualitas yang sama setiap kali mereka
melakukan pembelian.
Definisi merek menurut Fandy Tjiptono ( 2005:2 ) adalah sebagai
berikut:
Merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf,
angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut
yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan
barang atau jasa.
Merek dagang adalah merek yang diberi perlindungan hukum untuk
melindungi hak eklusif penjual dalam menggunakan nama merek dan
tanda merek.Jadi merek merupakan janji penjual untuk secara konsisten
memberikan feature, manfaat, dan jasa tertentu kepada pembeli. Mereka
yang terbaik akan memberikan jaminan kualitas namun pemberian nama
atau merek suatu produk hendaknya tidak hanya merupakan suatu symbol
saja.
21
a. Perangkapan Merek
Kekuatan pendorong di balik perangkapan merek itu adalah
penerimaan tambahan dan daya tarik tambahan bagi restoranmelalui merek
terkenal yang diharapkan menarik minat pelangan baru atau mengajak
pelanggan lama untuk lebih sering kembali dan lebih banyak berbelanja
dalam setiap kunjungan.
b. Kondisi Pendukung Penetapan Merek
Lima kondisi di bawah ini mendorong pengambilan keputusan penetapan
merek.
1. Produk akan mudah dikenali jika menggunakan merek atau tanda
merek.
2. Produk dipersepsikan mempunyai nilai tertinggi untuk harganya.
3. Kualitas dan standar mudah dipertahankan.
4. Permintaan atas kelas produk umum cukup besar sehingga dapat
mendukung
rantai
regional,
nasional
maupun
internasional.
Pengembangan massa yang sangat menentukan keberhasilan merek
untuk mendukung biaya overhead iklan dan administrasi itu penting.
5. Terdapat ekonomi skala.
c. Produk akan Mudah Dikenali dengan Merek atau Tanda Merek
Umumnya papan reklame di jalan bebas hambatan adalah petunjuk
arah mengandalkan pengenalan merek. Disitu hanya terpampang nama
merek atau tanda merek serta arah tempat penjualannya.
22
Pengembangan nama merek merupakan unsur kunci pengembangan
identitas merek. Karakteristik yang dikehendaki dari nama merek antara
lain adalah:
a. Nama merek harus menggambarkan manfaat dan kualitas produk.
b. Nama merek harus mudah diucapkan, dikenali dan diingat
c. Nama merek harus khas.
d. Untuk perusahaan besar di masa mendatang ingin memperluas pasar
ke luar negeri, nama itu harus mudah diterjemahkan ke dalam bahasa
asing. Beberapa perusahaan mengalami bahwa nama mereka bermakna
negative bila diterjemahkan ke dalam bahasa Negara yang ingin
dimasukinya.
e. Nama merek harus dapat terdaftar dan terlindungi hukum.
f. Produk Dipersepsikan sebagai Nilai Tertinggi untuk Harganya.
Nama merek mempunyai nilai karena adanya dari persepsi
konsumen.Merek menarik konsumen dengan mengembangkan persepsi
berkualitas dan bernilai tinggi.
d.
Kualitas dan Standar Mudah Dipertahankan
Bila merek berhasil mengembangkan citra kualitas, pelanggan akan
mengaharapkan kualitas yang sama di semua tempat penjualan dengan
nama merek yang sama. Merek dan kebijakan yang tidak konsisten akan
23
menurunkan citra merek. Konsistensi dan standarisari merupakan faktor
yang kritis.
Konsumen sering menjadi setia pada merek.Manfaat utama
penerapan merek adalah penciptaan pelanggan yang loyal.
•G. R. Terry
Pengambilan
keputusan
dapat
didefenisikan
sebagai
“pemilihan alternatif kelakuantertentu dari dua atau lebih alternatif
yang ada”.
•Harold Koontz dan Cyril O’Donnel
Pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternatifalternatif mengenaisesuatu cara bertindak—adalah inti dari perencanaan.
Suatu rencana dapat dikatakantidak ada, jika tidak ada keputusan suatu
sumber yang dapat dipercaya, petunjuk ataureputasi yang telah dibuat.
•Theo HaimanInti
Dari semua perencanaan adalah pengambilan keputusan, suatu
pemilihan cara bertindak. Dalam hubungan ini kita melihat keputusan
sebagai suatu cara bertindak yang dipilih oleh manajer sebagai suatu yang
paling efektif, berarti penempatan untuk mencapai sasaran dan pemecahan
masalah.
•Chester Barnard
Keputusan adalah perilaku organisasi, berintisari perilaku
24
perorangan dan dalamgambaran proses keputusan ini secara relative dan
dapat dikatakan bahwa pengertiantingkah laku organisasi lebih penting
dari pada kepentingan perorangan.
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang
berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta
pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.
Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk
membuat keputusan pembelian.Untuk barang berharga jual rendah (lowinvolvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah,
sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses
pengambilan keputusan dilakukan dengan dengan pertimbangan yang
matang. Disini perilaku konsumen dalam menentukan keputusan
pembelian pada suatuproduk sepatu.
Menurut Kotler&keller
(2007) Konsumen dalam menentukan
keputusan dalam pembelian ada beberapa proses yang mendasari
pengambilan keputusan yaitu :
Gambar 2.2 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Pengenalan
Masalah
Pencarian
informasi
Mengevaluasi
alternatif
Keputusan
pembelian
Evaluasi pasca
pembelian
25
1. Pengenalan masalah (problem recognition)
konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas
permasalahan yang dihadapinya. Tanpa ada pengenalan masalahyang
muncul, konsumen tidak dapat menentukan suatu produk yang akan dibeli
kali ini produk sepatu.
2. Pencarian informasi (information scure)
Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi
untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada
melalui pencarian informasi. Pencarian informasi dapat berasal dalam
memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal) .
3. Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation).
Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen
akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan
yang dihadapinya.
4. Keputusan pembelian (purchase decision).
Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang
ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktu
yang
dibutuhkan
antara
membuat
keputusan
pembelian
dengan
menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya halhal lain yang perlu dipertimbangkan.
26
5. Evaluasi pasca pembelian (post-purchase evaluation)
Merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya
berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli
produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk
tersebut sesuai dengan harapannya.
Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen.
Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan
selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut di
masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk
tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan
permintaan konsumen di masa depan.
Factor-faktor yang mempengaruhi terdapat 4 faktor internal yang
relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian:
a. Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri
manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
b. Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap
stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan
pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.
c. Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada
dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka
seseorang akan suatu hal.
27
d.
Integrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan.
Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka
akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka
akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk
tersebut.
2.5
Iklan (Advertising)
Pada dasarnya advertising merupakan salah satu bentuk dari
kegiatan promosi selain personal selling, sales promotion dan
publisitas.Advertising di sini sangat besar manfaatnya bagi para
pengusaha dalam meningkatkan volume penjualannya.
Pada situasi perekonomian yang maju dan persaingan yang tajam,
penggunaan advertising tepat sekali untuk memperkenalkan produkproduk perusahan serta memasarkan hasil produksinya.Iklan-iklan yang
ada di Indonesia sendiri sebenarnya mempunyai banyak makna.Tapi
makna sederhana dari iklan itu sendiri adalah sebuah kegiatan
komunikasi yang dilakukan oleh pembuat barang atau jasa kepada
masyarakat
untuk
menunjang
kegiatan
pemasaran.
Kegiatan
komunikasi ini dilakukan dengan menggunakan gambar, tulisan, suara,
gerak bahkan bau tergantung dari media apa yang digunakan.
Menurut Kotler dan Keller (2007:244) Advertising adalah segala
bentuk komunikasi nonpribadi dan promosi gagasan, produk atau jasa
yang dibayarkan oleh sponsor tertentu atau yang diketahui.Advertising
adalah salah satu cara untuk membantu menyalurkan produk ketangan
28
konsumen, yang berfungsi sebagai pemberi informasi kepada konsumen
seperti informasi media iklan. Sebagai salah satu alat dalam promosi,
iklan sangat berperan dalam pemasaran produk untuk melangkah lebih
jauh.Iklan dapat dimanfaatkan secara efektif untuk membangun citra
jangka panjang produk maupun perusahaan dan juga dapat memicu
pembelian
segera.Iklan
juga
digunakan
untuk
mendidik
dan
membangun preferensi suatu merek.Iklan saat ini juga merupakan ajang
kompetisi bagi tiap-tiap merek produk untuk menjatuhkan produk
saingannya.
Dengan cara banyaknya iklan yang menyerang produk pesaing dan
menampilkan produk pesaing secara samar-samar dan memberitahukan
kelemahannya. Selain itu, iklan juga menjadi sarana hiburan dimana
ditampilkan secara menarik dengan pemberian animasi dan penyampaian
yang lucu.
Kotler dan Keller (2007:244) menyatakan, pada hakikatnya dengan
menggunakan iklan perusahaan dapat menciptakan kesadaran akan
adanya produk, sedikit jarang yang menciptakan preferensi, dan lebih
jarang lagi menciptakan penjualan.
Morissan (2007:14) mengemukakan alasan mengapa perusahaan
lebih memilih iklan di media massa untuk mempromosikan produknya,
yaitu:
a. Beriklan di media massa dinilai lebih efisien dari segi biaya untuk
mencapai target atau audiens dalam jumlah besar.
29
b. Iklan di media massa dapat digunakan untuk menciptakan citra
merek dan daya tarik simbolis bagi suatu perusaaan atau merek
c. Kemampuannya menarik perhatian konsumen, terutama produk
yang iklannya popular atau sangat dikenal masyarakat.
2.5.1
Fungsi iklan
Menurut
Rendra
(2005)
mengemukakan
bahwa
periklanan
mempunyai fungsi-fungsi sebagai berikut:
a. Informasi
Yaitu bahwa iklan memberikan informasi-informasi yang berharga
bagi khalaknya. Informasi tersebut dapat berupa pengenalan adanya
produk, bagaimana cara menggunakan produk, manfaat tambahan
produk, perkembangan produk, dimana dan kapan produk dapat dibeli
dan sebagainya.
b. Membujuk
Yaitu membujuk konsumen agar mengikuti apa yang disarankan dalam
isi iklan. Seperti memperlihatakan supaya agar mencoba, membeli,
memakai/mengkonsumsi, mempertahankan minat terhadap produk.
30
c. Mendidik
Yaitu mengajarkan khalayak atas suatu konstruksi tertentu sesuatu
yang diajarkan tersebut dapat berupa cara pemakaian, perakitan,
pemasangan, penggunaan produk dan semacamnya.
d. Hiburan
Yaitu informasi untuk membiasakan masyarakat supaya tidak bosan,
mereka akan menghindarkan diri dari terpaan informasi termasuk iklan
yang dinilai tidak perlu bagi dirinya sendiri.
Berdasarkan pendapat kedua ahli tersebut di atas maka dapat
disimpulkan bahwa advertising adalah suatu bentuk kegiatan untuk
meningkatkan volume penjualan dengan jalan mempengaruhi opini
konsumen untuk membeli barang atau jasa tertentu, dimana periklanan
atau advertising dapat berbentuk tulisan, gambar, kombinasi tulisan dan
gambar yang ditujukan pada masyarakat luas dengan tujuan
pemberitahuan.
31
2.6
Penelitian terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Pengarang
Nila Kasuma Dewi,SE,
Gus Andri,SE.,MM,
Sepris Yonaldi,SE.,MM
(2012)
Judul
Pengaruh
iklan,
citra
merek,
dan
kepuasan
konsumen
terhadaployalitas
konsumen
dalam
menggunakan
Vaseline
hand and body lotion di
kota Padang
Hasil penelitian
1. Variabel Iklan memiliki
pengaruh
yang
signifikan
terhadap Loyalitas Konsumen
Vaseline Hand and Body Lotion
di kota Padang. Hal ini berarti,
semakin bagus iklan yang
ditampilkan maka semakin
tertarik konsumen dan
semakin
mempengaruhi
Loyalitas KonsumenVaseline
Hand and Body Lotiondi kota
Padang.
2.Variabel
Citra
Merek
mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap Loyalitas
Konsumen Vaseline Hand and
Body Lotion di kota Padang.
Hal ini berarti, semakin bagus
Citra Merek suatu produk maka
akan semakin mempengaruhi
Loyalitas Konsumen Vaseline
Hand and Body Lotion di kota
Padang.
M. NASIR IBRAHIM
Analisis pengaruh media Media iklan melalui iklan
(2007)
iklan
terhadap Televisi, iklan Surat Kabar,
pengambilan
keputusan iklan Majalah,
membeli air minum dalam iklan Radio, Papan Reklame
kemasan merek Aqua pada dan Spanduk secara simultan
masyarakat
kota berpengaruh
signifikan
Palembang
terhadap keputusan konsumen
dalam membeli air minum
kemasan merek Aqua. Besarnya
pengaruh media iklan tersebut
dilihatdari
nilai
koefisien
determinasi (R2) sebesar 0,525
atau 52,5 %. Sedangkan sisanya
sebesar 47,5 % dipengaruhi
faktor lainnya.
Sumber : Kasuma Dewi, Andri, Yonaldi (2012); Ibrahim (2007)
32
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
(Lanjutan)
Ambarani Enka Putri,
PENGARUH
Apriatni E.P & Andi PERLUASAN MEREK
Wijayanto
DAN KUALITAS
(2013)
PRODUK TERHADAP
KEPUTUSAN
PEMBELIAN SAMPO
DOVE DI SEMARANG
Berdasarkan hasil penelitian
diketahui bahwa perluasan
merek berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan
pembelian, dimana hasil uji
korelasi antara keduanya yaitu
0,419 yang berarti hubungan
antara keduanya adalah cukup
kuat. Hasil uji determinasi
antara perluasan merek
terhadap keputusan pembelian
sebesar 17,5%, yang berarti
17,5% variabel keputusan
pembelian dapat dijelaskan oleh
variabel perluasan merek.
Kualitas produk berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian, dimana
hasil uji korelasi antara
keduanya yaitu 0,574, yang
berarti
hubungan
antara
keduanya
Sumber : Enka Putri, Apriatni, Wijayanto (2013)
33
2.7 Rerangka Pemikiran Konseptual
Iklan
(advertising)
X
Keputusan
Pembelian
Y2
Kesadaran Merek
(brand awareness)
Y1
Gambar 2.3 Rerangka Pemikiran
Pengaruh Iklan Terhadap Kesadaran Merek (Brand Awareness)
Serta Dampak Pada Keputusan Pembelian
Sumber : Enka Putri,Apriatni E.P & Andi Wijayanto(2013)
34
Download