Pdt. A. Letlora S.Th, M.Min 27 Oktober 2012. Bina Pasutri GPIB JEMAAT IMMANUEL DI BEKASI SUAMI-ISTRI JUJUR, SUAMI-ISTRI BAAHAGIA • Jujur adalah sikap moral (dalam perkataan maupun perbuatan) yang mengandung atribut berharga berupa kebenaran, integritas, kesatuan antara tindakan luar dan hati, dan sikap lurus yang berarti juga absennya kebohongan, penipuan, dan pencurian.” • Secara hurufiah jujur berarti: berbicara, bertindak, bersikap apa adanya, tidak menyembunyikan, terang-terangan. Makna ini sangat cocok diterapkan bagi orang Kristen karena orang Kristen diberi julukan oleh Kristus sebagai TERANG DUNIA (Matius 5:14). TUJUAN PERNIKAHAN KRISTEN • Pernikahan dan keluarga Kristen mempunyai tujuan yang jelas karena memang untuk maksud itulah Allah menciptakan lembaga pernikahan. Bahkan Allah menetapkan bahwa lembaga pernikahan dan keluarga menjadi pusat kehidupan manusia seutuhnya, karena: 1. Melalui pernikahan dan keluarga Kristen manusia dipersiapkan untuk betul-betul menjadi manusia yang seutuhnya. Sangat mengherankan, bahwa bukan gereja dan bukan pula sekolah yang ditetapkan Allah untuk membentuk manusia menjadi manusia seutuhnya, tetapi keluarga, melalui keluarga. 2. Manusia belajar mengembangkan pattern/pola kerja dari jiwa yang cocok untuk memahami kasih Allah yang unconditional (kasih yang tak bersyarat). 3. Manusia belajar mengembangkan pattern/pola kerja jiwa yang cocok untuk memahami kehendak Allah yang predictable (yang dapat diduga). Alkitab juga menyaksikan bahwa Allah yang hidup adalah Allah yang berkehendak dan kehendak-Nya predictable. Ia bukan Allah yang firman- Nya tersembunyi, atau terlalu sulit untuk difahami. Ia adalah Allah yang firman-Nya dianugerahkan begitu dekat, bahkan menyatu dengan hati, mulut dan bibir anak-anak-Nya (Ulangan 30:11- 14, 4:7-8). Orang percaya disebut sebagai sahabatsahabat-Nya (bukan hamba-hamba) karena "segala sesuatu yang diketahui Allah, yang perlu untuk keselamatan dan kehidupan dalam kebenaran" sudah diberikan kepada mereka (Yohanes 15:14-15). Allah adalah Allah yang firman-Nya predictable. •Keluarga Kristen merupakan persekutuan yang hadir di tengah realitas dan berinteraksi dengan seluruh kenyataan di sekitarnya. Hal ini menempatkan keluarga Kristen selalu diperhadapkan dengan tantangan yang tidak terhindarkan. Pernikahan yang merupakan awal terbentuknya keluarga dengan pemberkatan di Gereja sehingga pasti luput dari tantangan merupakan mitos yang merusak. • Maka keluarga Kristen yang mengusung kemauan kuat untuk selalu BERARTI, senantiasa berjumpa dengan : • perubahan ( changing ) dan • tantangan (challenging ). • Perubahan karena 2 jadi 1 Perubahan ... pernikahan memiliki 1 tujuan /arah yang sama ....... ..… giving each other NICE nicknames Contoh perubahan negatif ....doing shopping together .. watching the same TV channel .…bringing him his slippers when he comes home ...thinking of her only ... ... waiting for him patiently... .…having a nice bath together • Jika Anda selalu berkata jujur, Anda tidak harus mengingat apa pun. • -Anonim • ketika kita jujur, kita menjadi diri kita sendiri. Ya, menjadi pribadi yang utuh. Apa adanya, bukan ada apanya. Kita tidak perlu memasang topeng secara bergantian. • Ketika kita jujur, kita menjadi orang yang bisa dipercaya. Inilah yang akan membentuk nama baik atau reputasi. Nama baik akan menjadi modal yang sangat berharga bagi perjalanan dan keberhasilan hidup. • Ketika kita jujur, kita bisa menjadi teladan bagi orang-orang di sekitar kita, terutama keluarga kita. Ini merupakan sebuah warisan yang jauh lebih berharga daripada uang atau materi. • Ketika kita jujur, kita menjadi sahabat terbaik bagi diri kita sendiri. Sebab seringkali ketidakjujuran membuat kita sulit berdamai dengan diri kita sendiri. Siapa yang bisa mengbohongi hati nuraninya sendiri? Perubahan adalah kejujuran yang paling nyata. • Keluarga yang dibentuk oleh Allah adalah keluarga yang terdiri atas pribadi-pribadi yang dikasihi Allah ( obyek ) dan mengasihi Allah ( subyek ) sebab pada dasarnya hakekat Allah adalah Kasih ( 1 Yoh. 4 : 8 ). • Seringkali yang membuat kita tidak jujur bukan karena kejujuran itu merugikan sama sekali, melainkan karena kita menginginkan lebih dari yang seharusnya. • Jika kita menginginkan sesuatu lebih dari seharusnya hingga kita berdusta/mencuri, maka pertanyaannya, siapa yang ada dihati kita? Tuhan atau sesuatu yang lain? •Suami – istri yang mengimani persekutuan mereka dalam perspektif rencana dan karya Allah merupakan pasangan saling melengkapi seperti dikehendaki Allah (Kejadian 1 : 26 – 28). •Perhatikan ayat 28, adakah penugasan setelah diberkati ?Berapa usia pernikahan ? ………………….Apakah yang dikuasai ? …………………. A. PERNIKAHAN KRISTEN • Norman Wright mengemukakan bahwa pernikahan Kristen adalah persekutuan suamiistri yang mengalami pertumbuhan dan berkembang dalam suasana belajar berdasarkan komitmen total kepada Yesus Kritus dan sesama. • pernikahan bukan tindakan spekulasi atau improvisasi dalam kehidupan. Pernikahan adalah bersatunya suami – istri dalam hubungan perjanjian dengan Allah. Relasi suami – istri adalah relasi perjanjian. Hal ini bertolak dari 2 alasan utama : 1.Umat adalah umat perjanjian dan Allah adalah Allah Perjanjian ( Ulangan 7 : 9 ). 2.Allah menugaskan untuk memegang teguh perjanjian ( Ul. 7 : 9, 12 ; I Raja 8 : 23 ), perjanjian itu mencakup setiap generasi dan perjanjian itu diwarnai pengorbanan sebagai tanda. Dalam relasi demikian maka perjanjian bukanlah sebuah hukum yang bersifat menekan melainkan kesepakatan yang diterima dengan suakcita Maka hubungan perjanjian selalu terdiri atas: • MEMBERI TANGGAPAN TERHADAP KARYA ALLAH DIDALAM YESUS KRISTUS. •MENGASIHI YESUS KRISTUS SECARA UTUH SEBAGAI HASIL KARYA ROH KUDUS. •MERDEKA KARENA YESUSMEMERDEKAKAN. TANGGAPAN, MENGASIHI DAN MERDEKA DILAKUKAN DENGAN JUJUR. • Pernikahan yang dibangun dengan pondasi KEJUJURAN dan menghayati hubungan perjanjian dengan Allah merupakan pernikahan yang berkualitas sekalipun diperhadapkan dengan perubahan dan tantangan. • Tantangan yang dihadapi adalah soal kebohongan dan ketidakjujuran. • Kol 3:9 “Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggallkan manusia lama serta kelakuannya” B. Perubahan dan Tantangan Bagi Pernikahan. •Perubahan dalam pernikahan , pertama – tama dialami oleh suami – istri. 1. Saya – Kita. Artinya dalam keluarga tidak lagi dipercakapkan kepentingan saya tetapi kita. Pernikahan secara mendasar tidak lagi mementingkan diri sendiri. 2. Terikat dalam lembaga keluarga sebagai sebuah keputusan yang Merdeka. 3. Relasi dengan pasangan menjadi relasi yang saling mempengaruhi. • BERKAT-BERKAT BAGI ORANG JUJUR: Tuhan memanggil anak-anaknya untuk hidup jujur di manapun kita berada dan profesi apapun yang kita jalani. Setiap panggilan Tuhan selalu mengandung berkat-berkat nya, termasuk dalam kejujuran. Adapun berkat-berkat bagi orang jujur adalah: • 1. BERKAT YANG MELIMPAH (Amsal 11: 11) Prinsip dunia yang menganggap bahwa kejujuran merupakan hambatan untuk hidup berkelimpahan merupakan hal yang sangat bertentangan dengan kenyataan janji Tuhan. Tuhan menjanjikan berkat yang berkelimpahan bagi orang yang hidupnya jujur- Firman Allah berkata, "Berkat orang jujur memperkembangkan kota". Artinya apa yang diperbuat oleh orang jujur akan dibuat Tuhan berhasil dan terus berkembang. • 2. BERKENAN (Amsal 3:32). Ada dua hal yang menjadikan orang berkenan di hadapan Tuhan, yaitu: a.Iman (lbrani ll: 6). b.Taat/melakukan kehendaknya (Kisah 13:22). Kejujuran adalah salah satu perbuatan yang membuat seseorang berkenan di hadapan Tuhan, karena itu Tuhan bergaul erat dengan orang jujur. Seorang bisa bergaul erat dengan orang lain apabila orang tersebut cocok dengan hatinya. Inilah berkat bagi orang jujur, ia disambut Tuhan dengan penuh keakraban. •3 . DIMULIAKAN (Mazmur 64:11) Ayat ini merupakan janji Tuhan bagi orang jujur bahwa orang jujur akan bermegah dalam kejujurannya. Tuhan akan membuktikan hal ini bukan di Sorga nanti, tapi di bumi. Orang jujur akan dicari oleh banyak orang karena memang di tengah dunia ini kejujuran akan menjadi sesuatu yang langka. Akan datang masanya di mana orang akan merasakan bahwa ketidakjujuran sangat merugikan hidupnya dan akhirnya dunia akan mencari orang jujur untuk menjadi rekan sekerjanya. Saat itulah orang jujur akan bermegah dan dimuliakan Tuhan. pertama kejujuran diwujudkan. • Lukas 10 : 5 - Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini. • Yohanes 20 : 10 – lalu pulanglah kedua murid itu kerumah. • Lukas 19 : 5 - Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu." ( contoh dari 2794 ayat tentang Rumah ). • • • • • • • • Jika Anda menanamkan kejujuran, Anda akan menuai kepercayaan. Jika Anda menanam kebaikan, Anda akan menuai sahabat-sahabat. Jika Anda menanam kerendahan hati, Anda akan menuai kebesaran. Jika Anda menanam ketekunan, Anda akan menuai kepuasan. Jika Anda menanam pertimbangan, Anda akan menuai perspektif. Jika Anda menanam kerja keras, Anda akan menuai kesuksesan. Jika Anda menanam pengampunan, Anda akan menuai perdamaian. Jika Anda menanam iman di dalam Kristus, Anda akan menuai tuaian. • Jadi berhati-hatilah dengan apa yang Anda tanam sekarang; hal itu akan menentukan apa yang akan Anda tuai kemudian nanti. Dua ribu tahun yang lalu, Paulus menulis kepada jemaat di Galatia kisah yang sama tetapi dengan kata-kata yang lebih singkat, "Apa yang kamu tanam, itulah yang akan kamu tuai." (Gal. 6.7) MAJU TERUS BERSAMA YESUS SEBAB DALAM PERSEKUTUAN DENGAN – NYA JERIH LELAH KITA TIDAK SIA – SIA.