9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa 2.1.1 Pengertian Komunikasi Massa Pentingnya Komunikasi massa dalam kehidupan manusia modern dewasa ini terutama dengan kemampuannya untuk menciptakan publik, menentukan issue memberikan kesamaan pikiran dan menyusun perhatian publik. Pada gilirannya telah mengundang berbagai sumbangan teoritis terhadap kajian tentang komunikasi massa.6 Konsep komunikasi massa itu sendiri pada satu sisi mengandung pengertian suatau proses dimana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada publik secara luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana pesan dicari, digunakan, dan dikonsumsi oleh audiens Komunikasi massa adalah komunikasi melalui media cetak dan media elektronik. Menurut Michael W. Gamble dan Teri Kwal Gamble (1986),7 segala sesuatu bisa dianggap komunikasi massa jika mencangkup sebagai berikut : 1. Komunikatornya dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern untuk menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat kepada khalayak yang luas dan tersebar. 6 7 S. Djuarsa Sendjaja, ”Teori Komunikasi” hal 5.1-5.2 Dedy Nur Hidayat,” Pengantar Komunikasi Massa” Hal 19-18 9 10 2. Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan pesan-pesanya bermaksud mencoba berbagi pengertian dengan jutaan orang yang tidak saling kenal atau mengetahui satu sama lain. 3. Pesannya adalah milik publik. Artinya bahwa pesan ini bisa didapatkan dan diterima oleh banyak orang. Karena itu, diartikan milik publik. 4. Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasi formal seperti jaringan, ikatan, atau perkumpulan. 5. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper (penapis Informasi). Artinya, pesan-pesan yang disebarkan atau dipancarkan dikontrol oleh sejumlah individu dalam lembaga tersebut sebelum disiarkan lewat media massa. 6. Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda. 2.1.2 Ciri-ciri Komunikasi Massa : Dalam buku teori komunikasi massa dijelaskan ciri-ciri dari Komunikasi massa : 1. Komunikatornya dalam Komunikasi Massa Melembaga Komunikator dalam komunikasi massa bukan satu orang, tetapi kumpulan orang. Artinya, gabungan antar berbagai macam unsur dan bekerja satu sama lain dalam suatu lembaga. Komunikasi dalam komunikasi massa merupakan lembaga karena elemen utama komunikasi massa adalah media massa. Media massa hanya muncul karena gabungan kerja sama dengan berbagai macam orang. 11 2. Komunikan dalam Komunikasi bersifat Heterogen Penonton televisi beragam pendidikan, umur, jenis kelamin, status sosial ekonomi, memiliki jabatan yang beragam, memiliki agama atau kepercayaan yang tidak sama pula. 3. Pesannya Bersifat Umum Pesan-pesan komunikasi tidak ditujukan kepada satu orang atau satu kelompok masyarakat tertentu. Dengan kata lain pesan-pesannya ditujukan kepada masyarakat yang plural. Oleh karena itu, pesan-pesan yang dikemukakannya pun tidak bersifat khusus. Khusus disini, artinya pesan memang tidak disengaja untuk golongan tertentu. 4. Komunikasi Berlangsung Satu Arah Dalam media cetak seperti koran, komunikasi hanya berjalan satu arah. Kita tidak bisa langsung memberikan respon kepada komunikatornya (media massa yang bersangkutan). 5. Komunikasi Massa Menimbulkan Keserempakan Dalam komunikasi massa ada keserempakan dalam proses penyebaran pesanpesannya. Serempak berarti khalayak bisa menikmati media massa tersebut hampir bersamaan. 6. Komunikasi Massa Mengandalkan Peralatan Teknis Media massa sebagai alat utama dalam menyampaikan pesan kepada khalayaknya sanagt membutuhkan bantuan peralatan teknis. Peralatan teknis 12 yang dimaksud misalnya pemancar untuk media elektronik (mekanik atau elektronik). 7. Komunikasi Massa Dikontrol oleh Gatekeeper Gatekeeper atau yang sering disebut penapis informasi/palang pintu/penjaga gawang, adalah orang yang sangat berperan dalam menyampaikan informasi melalui media massa. Gatekeeper ini berfungsi sebagai orang yang ikut menambah atau mengurangi, menyrderhanakan, mengemas agar semua informasi yang disebarkan lebih mudah dipahami.8 2.1.3 Tujuan Komunikasi Massa Tujuan-tujuan teori komunikasi yang lebih spesifik dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Untuk menjelaskan pengaruh-pengaru komunikasi massa. Pengaruh ini munkin yang kita harapkan seperti pemberitaan kepada masyarakat selama pemilihan, atau yang tidak diharapkan. 2. Untuk menjelaskan manfaat komunikasi massa yang digunakan oleh masyarakat. Dalam, beberapa hal, melihat manfaat komunikasi massa oleh masyarakat menjadi lebih bermakna daripad pengaruhnya. 3. 8 Untuk menjelaskan pembelajaran dari media massa Dedy Nur Hidayat,” Pengantar Komunikasi Massa” hal 19-31 13 4. Untuk menjelaskan peran media massa dalam pembentukan pandanganpandangan dan nilai-nilai msyarakat.9 2.1.4 Fungsi Komunikasi Massa Menurut Alexix S. Tan fungsi komunikasi massa bisa dilihat dari tabel berikut ini : 2.1 Fungsi Komunikasi Massa Menurut Alexis S. Tan NO 1 Tujuan Komunikator (Penjaga Sistem) Memberi informasi Tujuan Komunikan (Menyesuaikan diri pada system : pemuasan kebutuhan Mempelajari ancaman dan peluang, memahami lingkungan, menguji kenyataan, meraih keputusan. Memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang 2 Mendidik berguna memfungsikan dirinya secara efektif dalam masyarakatnya, mempelajari nilai, tingkah laku yang cocok agar diterima dalam masyarakatnya. Memberi keputusan, mengadopsi nilai, tingkah 3 Mempersuasi laku, dan aturan yang cocok agar diterima dalam masyarakatnya. 9 Werner J. Severin – James W. Tankard, Jr, “Teori Komunikasi, Sejarah, Metode, dan Terapan di Dalam Media Massa”, hal 13-14 14 4 Menyenangkan, memuaskan kebutuhan komunikasi Menggembirakan, mengendorkan urat saraf, menghibur, dan mengalihkan perhatian dari masalah yang dihadapi. 2.2. Media Massa Pada tahun 1970 Columbia Broadcasting System (CBS) mengadakan jajak pendapat berskala nasional yang sangat penting. Jajak pendapat ini sengaja dirancang untuk mengungkapkan sikap masyrakat terhadap pasal-pasal penting amandemen hak asasi manusia konstitusi Amerika Serikat. Hasil jajak pendapat ini secara jelas menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk mengaku pentingnya hak-hak yang dilindungi dalan Bill of Right, namun secara jelas pula mereka menyatakan bahwa dalam kasus-kasus tertentu media massa harus dikontrol. Hal ini meng-isyaratkan bahwa sejak tahun 1970-an, penduduk Amerika Serikat mulai melihat adanya hal-hal yang merugikan dari kebebasan media massa. Wallace Allen, editor utama Minneapolis Tribune mengatakan “inilah kritik publik terhadap media massa yang paling tajam dan luas dalam 18 tahun terakhir. Publik tampaknya sudah merasa tidak nyaman, khawatir, bahkan takut.” 10 Media sudah menjadi bagian kehidupan sehari-hari dengan adanya komunikasi massa, penilaian atas arti pentingnya pun orang Amerika pada umumnya, sehingga mereka sulit membayangkan bila tanpa media. Masyarakat Amerika telah 10 William L. Rivers-Jay W. Jensen dan Theodero Peterson, “Media Massa dan Masyarakat Modern” hal : 2. 15 terbiasa dengan adanya komunikasi massa, penilaian atas arti pentingnya pun tidak terlalu tepat. Banyak yang menyadari bahwa media sesungghnya mempengaruhi pandangan dan tindakan. Komunikasi massa juga dapat didefinisikan dengan memusatkan perhatian pada lima variabel yaitu sumber, khalayak, pesan, proses dan konteks yang terkandung dalam setiap tindak komunikasi dan memperlihatkan bagaimana variabelvariabel ini bekerja pada media massa.11 Pengaruh media bisa ditelusuri dari fungsi komunikasi massa, Harold Laswell pada artikel klasiknya tahun 1948 mengemukakan model sederhana yang sering dikutip untuk model komunikasi hingga sekarang, yaitu : a. Siapa (Who). b. Pesannya Apa (Says What). c. Saluran yang digunakan (In What Channel). d. Kepada Siapa (To Whom) e. Apa dampaknya (With What Effect). Model ini adalah garis besar dari elemen-elemen dasar komunikasi dari model tersebut, Laswell mengidentifikasi tiga dari keempat fungsi media. 12 11 12 Joseph A. Devinto. ”Komunikasi Antar Manusia. Profesional book”. 1997. hal . 505. Wawan Kuswadi (1996 : 18-19). 16 2.2.1 Media Massa dan Lingkungan Semu Water Lippmann dalam bukunya yang berjudul “Public Opinion” terbitan tahun 1922 menjelaskan tentang lingkungan semu (pseudoenvironment), mengatakan bahwa dunia objektif yang dihadapi manusia itu “tak terjangkau, tak terlihat, dan tak terbayangkan”. Karena manusia menciptakan sendiri dunia di pikiranya dalam upayanya sedikit memahami dunia objektif.13 2.2.2 Media Massa dan Masyarakat Setiap masyarakat mulai dari yang primitive sampai yang kompleks, sistem komunikasi menjalankan empat fungsi, Harrold Lasswel 14 telah mendefnisikan tiga diantaranya : 1. Penjagaan lingkungan yang mendukung. 2. Pengaitan berbagai komponen agar dafat menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan. 3. Pengalihan warisan sosial. Masyarakat juga menggunakan sistem informasi sebagai guru untuk menyampaikan warisan sosial (nilai-nilai dan norma) dari seseorang ke orang lain atau dari generasi ke generasi. Dengan fungsi ini banyak individu akan lebih mampu 13 Ibid hal 29 14 William L. Rivers-Jay W. Jensen dan Theodero Peterson, “Media Massa dan Masyarakat Modern” hal 34 17 bertahan menghadapi ekspose komunikasi massa, termasuk penafsiran dan saransarannya, sehingga lebih mampu bertahan menghadapi arus kehidupan modern. 2.2.3 Media Massa sebagai Penopang Industri Di Amerika Serikat kelompok industri atau bisnislah yang mengendalikan media massa. Karenanya media massa cenderung berfungsi mempertahankan status quo. Media yang kebebasannya begitu luas ini takkan menghimbau perubahanperubahan revolusioner perubahan media massa di Soviet yang kelompok penguasanya memang menghendaki demikian. Di Amerika Serikat media massa digerakkan untuk mempengaruhi perilaku masyarakat secara ekonomis, dan karenanya media merupakan alat penting untuk mencapai tujuna bisnis. Namun ini tidak berarti kaum pengusaha secara sengaja berkomplot mengendalikan dan memanfaatkan kebijakan dan isi media massa. Kalaupun ada persekongkolan secara sengaja, kadarnya tidak seberapa. Barangkali persekongkolan ini juga tidak perlu, karena kenyataan media massa di Amerika Serikat sudah melayani kepentingan kelompok bisnis. 2.3 Media Penyiaran Perkembangan media komunikasi modern dewasa ini telah memungkinkan orang di seluruh dunia untuk saling dapat berkomunikasi. Hal ini dimungkinkan karena adanya berbagai media (channel) yang dapat digunakan sebagai sarana penyampaian pesan. Media penyiaran yaitu radio dan televisi salah satu bentuknya 18 media massa yang paling efisien dalam mencapai audiennya dalam jumlah yang sangat banyak, Karenanya media penyiaran memegang peranan yang sangat penting dalam ilmu komunikasi pada umumnya dan khususnya ilmu komunikasi massa. Kemampuan media penyiaran untuk menyampaikan pesan kepada khalayak luas menjadikan media penyiaran sebagai objek penelitian penting dalam ilmu komunikasi massa, disamping ilmu komunikasi lainnya yaitu ilmu komunikasi antar pribadi, komunikasi angtar kelompok dan komunikasi organisasi. Media penyiaran merupakan organisasi yang menyebarkan informasi yang berupa produk budaya atau pesan yang mempengaruhi dan mencerminkan budaya dalam masyarakat. Oleh karena itu, seperti politik atau ekonomi, media massa khusunya media penyiaran merupakan suatau sistem tersendiri yang merupakan bagian dari sistem kemasyarakatan yang lebih luas. 2.3.1 Televisi Keberadaan perkembangan arus informasi berjalan secara alamiah sesuai dengan perkembangan peradaban manusia itu sendiri. Alfin Tofler dalam bukunya ”The Third Wave”, menjabarkan siklus peradaban manusia dalam tiga kategori utama, yaitu pertama ditandai dengan penemuan-penemuan dibidang pertanian, kedua dengan revolusi industri, dan ketiga dikembangkannya revolusi Ilmu Pengetahuan dan Teknoligi.15 15 Cipto Setyobudi, ”Pengantar Teknik Broadcasting Televisi”, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2005, Hal : 1 19 Televisi merupakan gabungan dari media dengar dan gambar yang bisa bersifat politis bisa pula informativ, hiburan dan pendidikan atau bahkan gabungan dari ketiga unsur tersebut. Televisi menciptakan suasana tertentu yaitu para pemirsa dapat melihat sambil duduk santai tanpa kesengajaan untuk menyaksikan. Penyampaian isi pesan seolah-olah langsung antara komunikator dan komunikan. Informasi yang disampaikan oleh televisi, akan mudah dimengerti karena jelas terdengar secara audio dan terlihat secar visual. 16 Media televisi memiliki posisi istimewa dalam masyarakat. Keistimewaan itu dapat dilihat dari karakteristik yang memberikan kemudahan maksimal kepada khalayaknya. Dari keberadaanya dalam ruma tangga rumah tangga diperoleh gambaran betapa media televisi mengisi kehidupan masyarakat. Ini dipahami mengingat untuk memperolehnya konsumen tidak perlu keluar rumah, bersifat gratis, tidak memerlukan kemampuan baca yang tinggi dan mencapai khalayak yang heterogen sekaligus, karenanya tidak heran, televisi menyita waktu lebih banyak dan perhatian dari lebih banyak orang dibandingkan dengan media lainnya. Media televisi telah menggantikan peran sumber-sumber pendidikan konvensional dan tradisional. Orang tua, pemuka agama, dan guru telah kehilangan perannya secara drastis. Sudah tidak asing lagi julukan televisi sebagai surrogate parent dan substitute teacher. Waktu yang dihabiskan anak-anak bersama televise diberbagai keluarga bisa lebih banyak dibanding dengan orang tua, lebih-lebih guru, apalagi guru pembimbing agama. 16 Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa sebuah Analisis Media Televisi. Rineka Cipta, 1996. hal 6. 20 Televisi telah menjadi salah satu fenomena yang mengiringi perkembangan peradaban manusia dalam kurun waktu hampir satu abad. Kehadirannya malah telah membentuk cakrawala baru dalam peradaban kehidupan manusia saat ini dan di masa yang akan datang, Isi program televisi dapat diwujudkan dalam berbagai program, seluruh media massa pada dasarnya dapat digolongkan dalam 2 macam yaitu faktual dan fiksional. Materi faktual berasal dari dunia empiris / sosiologis, bersifat objektif. Sedangkan materi fiksional berasal dari dunia humanities psikologis, bersifat subyektif. Materi faktual ini ada yang bersifat keras, terikat dengan aktualitas, dan ada yang lunak, lebih menekankan nilai human interest. Tanpa mengesampingkan nilai idealis dan komersil, fungsi media massa televisi sedikitnya digolongkan ke dalam 6 aspek yaitu diantaranya :17 1. Menyampaikan fakta (The Fact) Media massa televisi menyediakan fasilitas arus informasi dari kedua belah pihak. Satu sisi mencerminkan kebutuhan dan keinginan pengirim (iklan, propaganda, dll) dan disatu sisi lain kebutuhan dan harapan penerima (berita, laporan, dll). 2. Menyajikan Opini dan analisis (opinion and analysis) Pada laporan berita, reporter melakukan opini orang-orang luar, analisis berita dilakukan oleh staf redaktur khusus (kolom, editorial, dll). 3. Melakukan Investigasi 17 Deddy Iskandar Muda. Hal 10. 21 Fungsi ini adalah yang paling sulit dilakukan, tetapi jika berhasil nilai beritanya akan sangat berbobot. Untuk melakukan hal tersebut, diperlukan kecanggihan dan staf berpengalaman serta memiliki intensif dengan para ahli dan ilmuwan yang dibuthkan waktu tahunan. 4. Hiburan Sajian pers dan media massa televisi kadang-kadang berfungsi sekaligus menghibur, mendidik, dan memberikan informasi. 5. Kontrol Fungsi ini dapat dimanfaatkan oleh media kepada pemerintah dan juga sebaliknya. 6. Analisis dan Kebijakan (Policy Analysis) Fungsi ini merupakan kecenderungan untuk menyoroti kebijakan yang diterapkan pemerintah, kemudian dianalisis oleh media tersebut dengan memberi solusi alternatif. Meskipun sifat materik faktual dan fiksional berbeda dengan berbagi format, masing-masing dapat berfungsi dalam dua macam, yaitu sosial (informasional) dan psikologis (hiburan/entertaining). Fungsi primer materi faktual adalah informasional, sedangkan materi fiksional berfungsi primer untuk entertaining. 2.4 Program Siaran Suatu media penyiaran yang mengandalkan lebih lebih dari 50 % programnya pada pasokan pihak lain harus memiliki departemen program yang terpisah dari 22 bagian lainnya. Orang yang bertanggung jawab mengelola bagian disebut programmer. Bagian program terdiri dari staf dan manajer program. Bagian ini bertanggung jawab untuk merencanakan program atau acara apa saja yang akan disajikan kepada khalayak selama satu periode tertentu. Bagian program bertugas merencanakan, memilih, dan menyusun acara. Membuat rencana siaran berarti membuat konsep acara yang akan disuguhkan kepada audien. Menurut Pringle Starr Mc Cavitt (1991)18 dalam bukunya “Electronic Media Management”. Fungsi utama bagian program adalah : 1. Memproduksi dan membeli atau akuisisi program yang dapat menarik audien yang dituju. 2. Menyusun jadwal penayangan program atau skedulling program untuk menarik audien yang diinginkan. 3. Memproduksi layanan publik dan promosi serta produksi iklan lokal. 4. Produksi dan akuisisi program-program lainnya untuk ketertarikan publik. 5. Menciptakan keuntungan bagi pemilik media penyiaran. Bagian program yang bagus terdiri dari orang-orang yang telah belajar untuk mengukur selera atau cita rasa publik melalui radio. Seorang perencana yang baik akan selalu mempertimbangkan bagaimana agar acara itu digemari. Bagian pengelola program siaran harus mempertimbangkan 4 hal, yaitu : 1. Product, artinya materi program yang dipilih haruslah yang bagus dan diharapkan akan disukai audien. 18 Morissan, “Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi” Hal : 98. 23 2. Price, artinya biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli atau memproduksi program itu. 3. Place, artinya kapan waktu siaran yang tepat bagi program itu. 4. Promotion, artinya bagaimana memperkenalkan dan kemudian menjual acara itu sehingga dapat mendatangkan iklan. 2.5 Program Televisi Program televisi di Indonesia pada umumnya diproduksi oleh stasiun televisi yang bersangkutan. Di Amerika Serikat sebuah stasiun televisi tidak memproduksi sendiri semua program siarannya mereka hanya membeli dan memesan program siarannya dari Production House Company, yakni di Indonesia dikenal dengan sebutan Production House, karena seperti ini akan kalau dapat lebih menguntungkan kedua tersebut. Apabila ada kedua fungsi yang dirangkap yaitu Broadcasting Company dan Production House Company diantara dampak negatifnya adalah kesulitan kedua belah pihak. Stasiun televisi dapat memilih program yang memnarik dan memiliki nilai jual kepada pemasang iklan. Sementara perusahaan produksi acara televisi dapat meraih keuntungan dari produksi oleh stasiun televisi dalam melakukan kontrol. Ini disebabkan karena seringkali seseorang, katakanlah seorang pengarah acara yang tadinya dilapanagan untuk memproduksi sebuah acara tertenu lalu pada siaran tersebut ikut pula yang harus bertanggung jawab, secara psikologis denga hasil yang Ia capai bahkan ada kecenderungan tidak menghendaki kritik sebab Ia yang 24 memproduksi dan Ia juga yang menyiarkan tentu saja akan berbeda dengan siaran paket program. Pada umumnya isi program siaran televisi meliputi acara yang diterangkan berikut ini dengan tentunya berbeda sesuai dengan keinginan masing-masing televisi. Dalam Dunia televisi program acara terdiri dari : 19 1. Talk Show Talk Show adalah program acra televisi mengenai perbincangan, percakapan orang perorang atau beberapa orang tentang suatu masalah yang hangat dan menarik perhatian Khalayak. 2. Variety Musik Variety Musik berisi berbagai ragam jenis lagu dan dipandu oleh satu atau dua orang presenter. Dalam program ini disisipi lelucon, sulap atau cara lain non musik, agar tidak membosankan dan acara tersebut berlangsung dipanggung (stage) atau studio. 3. Reportase Reportase adalah suatu program acara teleisi yang menyajikan berita-berita aktual. 4. Feature Feature adalah program acara televisi yang khas dalam menyajikan baik dari segi narasi, suara, latar maupun pengambilan sudut gambar. 19 R.M. Soenarto. ”Manajemen Penyiaran Televisi”. Institu Kesenian Jakarta. Jakarta. 2002 Hal : 89-91 25 5. Sinetron Drama Sinetron Drama berisikan cerita fiksi atau non fiksi (true story). Menurut Festifal Film Indonesia jenis sinetron terbagi atas : A. Sinetron Seri Sinetron Drama Seri adalah sinetron yang terdiri dari beberapa episode, episode satu dan lainnya berdiri sendiri, tetapi memunculkan pemain-pemain tetap. B. Drama Lepas Drama Lepas adalah serial drama yang terdiri dari satu episode dan panjang durasi 90 menit. C. Drama Serial Drama Serial adalah drama yang terdiri dari beberapa episode, dimana satu episode dengan episode lainnya berhubungan atau bersambung. Dalam drama ini penonton diajak untuk menyaksikan secara kontinu sampai selesai agar penonton mengetahui jalan cerita. D. Sinetron Komedi Sinetron Komedi adalah program televisi mengenai cerita dramatik berkarakter dan berisi humor. Adegan-adegannya menyenangkan dan happy ending. 6. Video Klip Video Klip adalah format acara mengenai lagu-lagu yang diperdengarkan kapada audience dan tujuannya untuk mempromosikan lagu tersebut. 26 7. Stage Play Stage Play adalah program televisi yang aktivitasnya berlangsung dipanggung dan para pemain hanya berada disekitar panggung, tetapi dekorasi bisa berganti-ganti sesuai situasi. 8. Dokumenter Program dokumenter tersusun seperti membuat dokumentasi, pembuatannya direncanakan terlebih dahulu, disiapkan naskah, dilakukan pengumpulan data, survey, mencari refrensi dan topik mengenai peristiwa kehidupan, sejarah, maupun perilaku muncul dimasyarakat. 9. Dokudrama Dokudrama adalah program dokumenter yang didramatisir, diberi peran dialog, dibuat set dan sesuai dengan adegan tertentu. 10. Olah Raga Program ini berisikan pertandingan olah raga baik langsung maupun tunda dan selain itu dapat juga disajikan sepert berita. Selain itu, televisi memiliki program acara rohani atau keagamaan, Infotainment dan iklan. Acara keagamaan dapat dilihat pada manajemen Qalbu yang merupakan tayangan pagi hari. Infotainmet merupakan program acara yang berisiskan materi-materi ringan mengenai orang-orang popular atau terkenal. Acra tersebut membahas keseharian atau kehidupan pribadi mereka. 27 Semakin berkembangnya pertelevisian indonesia, genre tayangan pun bertambah diantaranya :20 1. Reality Show Reality Show adalah salah satu jenis dari program TV yang menampilkan situasi dramatis, humoris, dokumentasi kejadian yang aktual dan juga feature tentang orang-orang biasa (ordinary people) yang dipresentasikan atau dipandu oleh aktris profesional. 2. Quiz dan Game Show Game Show melibatkan peserta masyarakat dan selebritis, kadang dilakukan keluarga untuk bermain dan ada unsur menjawab pertanyaan untuk mendapatkan hadiah. Sedangkan Quiz Show merupakan bentuk paling sederhana dimana oranorang berkompetisi melawan satu sama lain dengan menjawab pertanyaan atau menyeleksi persoalan atau gambar.s 2.6 Sinetron Sinetron adalah kependekan dari sinema elektronik. Secara prinsip, sinetron tidak berbeda dengan sinema selluloit, layar lebar atau bioskop. Bagian drama identik dengan program bernuansa fiktif, seperti sinetron, film, telenovela, dan sebagainya.21 Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Pada dasarnya apa saja bisa 20 21 Naratama. ”Menjadi Sutradara Televisi”. PT. Grasindo. Jakarta. 2004, Hal : 64. Setyobudi, Ciptono, ”Pengantar Teknik Broadcasting Televisi”, 2005, Hal 27. 28 dijadikan program untuk ditayangkan ditelevisi selama program itu menarik dan disukai audien, dan selama tidak bertentangan dengan kesusilaan, hukum dan peraturan yang berlaku. Pengelola stasiun penyiaran dituntut memiliki kreativitas seluas mungkin untuk menghasilkan berbagai program yang menarik. Menurut Vane-Gross (1994)22 menentukan jenis program berarti menentukan atau memilih daya tarik (appeal) dari suatu program. Adapun yang dimaksud degan daya tarik program di sini adalah bagaimana suatu program mampu menarik audienya. Menurut Vane-Gross : the programmers must select the appea, through which the audience will be reached (programmer harus memiliki daya tarik yang merupakan cara untuk menark audien). Berbagai jenis program itu dapat dikelompokkan dua bagian besar berdasarkan jenisnya yaitu program informasi (berita) dan program hiburan (entertaintment). Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audien dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. Program hiburan mempunyai banyak program acara salah satunya adalah sinetron. Di negara lain istilah sinetron disebut juga dengan opera sabun (soap opera atau day time serial), diluar negeri drama opera sabun merupakan salah satu program tertua yang disiarkan media penyiaran. Pertama kali disiarkan stasiun radio diAmerika serikat pada tahun 1920-an dan ditayangkan pertama kali ditelevisi pada tahun 1940-an. Istilah opera sabun berasal dari fakta program ini pertama kali disiarkan diradio pada siang hari dan digemari ibu rumah tangga. Iklan yang banyak 22 Morissan, “Media Penyiaran, Strategi Mengelola Radio dan Televisi” Hal 102-103. 29 dipasang pada program ini adalah produk atau barang yang terkait dengan kebersihan seperti deterjen dan sabun mandi sehingga program ini dinamakan opera sabun. Sinetron adalah drama yang menyajikan cerita dari berbagai tokoh secara bersamaan. Masing-masing tokoh memiliki alur cerita mereka sendiri-sendiri tanpa harus dirangkum menjadi suatu kesimpulan. Akhir cerita sinetron cenderung selalu terbuka dan sering kali tanpa penyelesaian (open-ended). Cerita cenderung dibuat berpanjangpanjang selama masih banyak khalayak luas yang menyukainya. Penayangan sinetron biasanya terbagi dalam beberapa episode. Sinetron yang memiliki episode terbatas disebut mini seri. Episode dalam suatu miniseri merupakan bagian dari keseluruhan. Dengan demikian episode sama seperti bab dari buku. Di Amerika, suatu episode miniseri atau opera sabun yang berakhir pada saat puncak ketegangan disebut cliffhanger. 2.7 Komodifikasi Media Massa Menurut Vincent Mosco, komodifikasi mengacu pada proses menstransformasi nilai guna (use Value) yakni nilai yang didasarkan pada kemampuan memenuhi kebutuhan menjadi nilai tukar (exchange value) yakni nilai yang didasarkan pasar. Minimal terjadi dua bentuk komodifikasi dalam proses resonansi perang di media massa sekarang ini.23 Pertama komosdifikasi isi, sebagai proses mengubah pesan dari sekumpulan data kedalam sistem makana sehingga 23 Vincent Mosco Komodifikasi, “The Political Economy Of Communication”, London : Sage Publication. Hal, 1996. hal : 140141 30 menjadi produk-produk yang dapat dipasarkan. Kedua Komodifikasi khalayak, artinya media massa menghasilkan proses di mana perusahaan media memproduksi khalayak dan dapat menyerahkannya pada pengiklan. Dalam hal ini, program atau ususlan media massa digunakan untuk menarik khalayak. Komodifikasi dibagi tiga unsur : 1. Komodifikasi isi media. Ketika para politisi ekonomi berfikir mengenai bentuk komoditas dalam komunikasi mereka umumnya memulai dari media. Content secara spesifk, menurut sudut pandang ini, proses komodifikasi pada komunikasi, melibatkan perubahan pesan-pesan, dari sumber data sampai sistem penelitian menjadi produk yang dapat dipasarkan. 2. Komodifikasi Audiens Garham memberikan dua dimensi prinsip dari komodifikasi media : Produksi langsung dari produk media dan kegunaan media iklan untu menyempurnakan proses komodifikasi dalam ekonomi keseluruhan. Mengambil ide-ide ini dengan pandangan yang berbeda menekankan pada audiens, yaitu bahwa audiens itu adalah komoditas utama dari media massa. Media massa terbentuk dari sebuah proses dimana didalamnya perusahaan media memproduksi audiens dan mengenai merekan pada pengiklan. Program media massa dengan demikian degunakan untuk mengkonstruksikan audiens pengiklan membayar institusi media untuk mencapai audiens yang dinilai dibawa pengiklan. 31 3. Komodifikasi Pekerja Ada dua proses yang berhubungan dengan komodifiaksi pekerja yang sesuai dengan studi komunikasi, pertama mengacu pada penggunaan sistem komunikasi dan teknologi, ntuk memperluas komodifikasi semua proses kerja termasuk didalam industri komunikasi dengan meningkatkan kemampuan pengawasan dari fleksibel pekerja. Kedua politik ekonomi dalam komunikasi menggambarkan suatu proses ganda dengan makana pekerja komodifikasinya, dalam proses produksi komoditas barang dan jasa, dala studi komunikasi kajian akan lebih difokuskan pada konsumsi media yaitu relasi anatara audiens dengan teks, hal ini disebabkan didalam institusi media ada kecenderungan untuk lebih menekankan pada kreatifitas individu-individu pekerja, dalam proses produksi distribusi dan sebagainya, hal inilah yang membedakan dengan industri pada sektor lain.24 2.8 Analisis Framing 2.8.1 Teknik Framing Secara teknis tidak mungkin bagi seorang jurnalis untuk memframingkan seluruh bagian berita. Artinya, hanya bagian dari kejadian-kejadian penting dalam sebuah berita saja yang menjadi objek framing jurnalis. Namun, bagian-bagian kejadian penting ini sendiri merupakan salah satu aspek yang sangat ingin diketahui khalayak. Framing dalam berita dilakukan dengan empat cara : 24 Ibid hal 97 32 1. Pada indentifikasi masalah (problem indentification), yaitu peritiwa dilihat sebagai apa dan dengan nilai positif atau negatif apa. 2. Pada indentifikasi penyebab masalah (causal interpretation), yaitu siapa yang dianggap penyebab masalah. 3. Pada evaluasi moral (moral evaluation), yaitu penilaian atas penyebab masalah. 4. Saran penanggulangan masalah (treatment recommendation), yaitu menawarkan suatau cara penanganan masalah dan kadang kala meprediksikan hasilnya. Abrar (2000:73)25 menyebutkan, pada umumnya terdapat empat teknik memframing berita yang dipakai oleh waratawan, seperti ketidaksesuaian sikap dan perilaku, empati, daya tarik yang melahirkan ketidak-berdayaan, dan menggabungkan kondisi, kebijakan, dan objek yang sedang aktual dengan fokus berita berita. 2.8.2 Model Framing Terdapat dua rumusan atau model tentang perangkat framing yang kini kerap digunakan sebagai metode framing untuk upaya media mengemas berita. 1. Model Pan dan Kosicki yang merupakan modifikasi dari dimensi operasional analisis wawancara Van Dijk. Model Pan dan Kosicki mengoperasionalkan empat dimensi struktural teks berita sebagai peraangkat framing, yaitu Sintaksi, Skrip, Tematik, dan Retoris. 25 Ibid hal 173 33 Keempat dimensi struktural ini membentuk semacam teman yang mempertautkan. Elemen - elemen sematik narasi berita dalam satu koherensi global. Model ini berasumsi bahwa setiap berita mempunyai frame yang berfungsi sebagai pusat organisasi ide. Dibawah ini adalah penjelasan tentang kerangka model framing Pan dan Kosicki. Tabel 2.7.1 Kerangka Model Framing Pan dan Kosicki Struktur SINTAKSIS Perangkat Framing Skema berita Unit Yang Diamati Headline, Lead, Latar Cara wartawan menyusun informasi, Kutipan, fakta sumber, pernyataan, penutup SKRIP Kelengkapan berita 5W+1H TEMATIK 1. Detail Paragraf, proposisi Cara wartawan mengisahkan 2. Maksud kalimat fakta 3. Nomalisasi Cara wartawan mengisahkan antarkalimat 4. Koherensi 5. Bentuk kalimat 6. Kata ganti 34 RETORIS 1. Leksikon Kata, idiom, gambar/foto, Cara wartawan menekankan 2. Grafis grafik. fakta 3. Metafor 4. Pengandaian 2. Model Gamson dan Modigliani Teori model ini adalah yang paling konsisten dalam memngembangkan konsep framing, mendefinisikan frame sebagai organisasi gagasan sentral atau alur cerita yang mengarahkan makna peristiwa-peristiwa yang dihubungkan dengan suatu isu. Frame merupakan inti sebuah unit besar wacana publik yang disebut package. Framing analysis yang dikembangkan Gamson dan Modigliani memahami wacana media sebagai satu gugusan perspektif interpretasi saat mengkonstruksi makna suatu isu. 35 Skema 2.7.2 Framing Analysis Model Gamson dan Modigliani MEDIA PACKAGE CORE FRAME CONDENSING SYMBOLS FRAMING DEVICES REASONS DEVICES 1. Metaphors 1. Roots 2. Exemplars 2. Appeal to Principle 3. Catchphrases 4. Depictions 3. 5. Visual Images Core Frame (gagasan sentral) pada dasranya berisi elemen-elemen inti untuk memberikan pengertian yang relevan terhadap peristiwa, dan mengarahkan makana isu yang dibangun Condensing Symbols (symbol yang “dimampatkan”) Condensing Symbols adalah hasil pencermatan terhadap interaksi perangkat simbolik sebagai dasar digunakannya perspektif. Sibol dalam wacana terlihat 36 transparan bisa dalam dirinya menyusup perangkat bermakna yang mampu berperan sebagai panduan menggantikan sesuatu yang lain.