pengelolaan dan pengembangan bisnis percetakan pada pt

advertisement
AGORA Vol. 1, No. 1, (2013)
PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN BISNIS PERCETAKAN
PADA PT. UBITAL OFFSET PRINTING.
Buyung Wiranata dan Bambang Haryadi
Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: [email protected]; [email protected]
Abstrak-Salah satu fenomena mengenai industri grafika yaitu
terus meningkatnya pertumbuhan perusahaan di bidang ini.
Para pemain di industri ini tidak hanya berlomba mencari
konsumen, tapi mereka juga berlomba mencari teknologi
terbaru. Melalui latar belakang ini, penulis ingin meneliti lebih
lanjut mengenai salah satu perusahaan percetakan yang bersaing
tidak hanya dalam mendapatkan konsumen, namun juga untuk
mendapatkan teknologi terbaru. Tujuan dari penelitian ini
adalah mendeskripsikan pengelolaan dan pengembangan bisnis
percetakan pada PT. Ubital Offset Printing. Melakukan analisa
kondisi internal dan eksternal dengan menggunakan analisis
SWOT, membuat usulan ancangan pengembangan usaha pada
perusahaan PT Ubital Offset Printing. Penelitian ini
menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan
metode
wawancara
mendalam
dalam
mengumpulkan
data.Teknik dalam mencari informan adalah dengan snowball
sampling. Teknik analisa data yang digunakan oleh penulis
adalah analisa SWOT. Pegujian keabsahan data dengan
menggunakan triangulasi sumber untuk membandingkan
kebenaran informasi yang diperoleh melalui waktu yang
berbeda. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa perusahaan telah
menjalankan empat aspek fungsi manajemen di setiap fungsi
bisnisnya namun masih mengalami masalah dalam controlling
yang masih lemahpada fungsi Sumber Daya Manusia. Kekuatan
yang belum dioptimalkan adalah modal besar yang dimiliki
perusahaan, sementara kelemahan yang perlu segera diatasi
adalah kurang terampilnya karyawan. Perusahaan memiliki
peluang untuk mengembangkan pasarnya, dan ancaman
terbesar datang dari harga bahan baku yang tidak stabil.
Sedangkan strategi pengembangan bisnis yang siudulkan adalah
Cost Leadership.
Kata kunci: Pengelolaan Usaha, Analisis SWOT,Pengembangan
Usaha,
I.
PENDAHULUAN
Industri percetakan di Indonesia terus mengalami
pertumbuhan hingga akhir tahun 2012 ini. Sejaktahun 2010
jumlah perusahaan Grafika di Indonesia diperkirakan telah
mencapai 35000 perusahaan. Peningkatan ini juga didukung
melalui data impor mesin cetak industri grafika yang naik 40%
di tahun 2011 ini menjadi US$392 juta dibandingkan dengan
impor pada 2010 yang hanya US$280 juta. (dalam Jati, 2011,
bisnis.com).Meningkatnya pertumbuhan industri percetakan
ini tentu juga meningkatkan persaingan antar perusahaan.
Tidak hanya bersaing untuk mendapatkan konsumen, mereka
juga bersaing untuk mendapatkan teknologi terbaru untuk
memberikan kapasitas produksi yang lebih besar, kualitas
yang lebih baik, dan memepermudah kinerja karyawannya.
Diferensiasi dalam industri ini cenderung tidak ada. Melihat
hal ini, tentu membuat konsumen menjadi sensitif terhadap
harga.Untuk itu, rencana pemecahan masalah yaitu dengan
memberikan suatu strategi khusus yang sesuai dengan keadaan
perusahaan agar perusahaan dapat terus bersaing
denganbanyaknya pemain dalam industri ini.
Manajemen adalah pencapaian tujuan organisasi secara
efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian sumber daya organisasi. Dari
definisi manajemen tersebut, maka terdapat empat macam
fungsi manajemen yang dapat dimiliki oleh suatu perusahaan,
yaitu : perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
pengarahan (actuating), dan pengendalian (controlling).(Daft,
2008, p.6)
Berikutnya kajian mengenai Fungsi Bisnis, yang pertama,
yaitu fungsi keuangan. Fungsi ini bertujuan untuk menganalisa
kekuatan dan kelemahan financial melalui laporan keuangan
seperti balance sheet dan income statement, yang diperlukan
bagi shareholders(Bateman and Snell, 2009, p.19). (Daft,
2008, p.7).
Kedua, fungsi sumber daya manusia. Fungsi ini bertujuan
untuk menganalisa kekuatan dan kelemahan manajer dan
karyawan disemua tingkatan. Selain itu, divisi ini juga
berfokus dalam semua aktivitas Sumber Daya Manusia,
seperti perekrutan, seleksi, penempatan karyawan sesuai
bidangnya, pelatihan, hubungan antar pekerja, kompensasi,
promosi, penilaian kinerja, dan rencana Sumber Daya Manusia
kedepan. (Bateman and Snell, 2009, p.147). (Ebert and
Griffin, 2005, p. 144).
Ketiga, fungsi pemasaran. Fungsi ini bertujuan untuk
menganalisa kekuatan dan kelemahan aktivitas pemasaran,
seperti mengidentifikasi pasar, menentukan segmen pasar, dan
membuat posisi perusahaan memiliki keunggulan kompetitif
di pasar. (Bateman and Snell, 2009, p.147). (Ebert and Griffin,
2005, p. 144).
Keempat, fungsi Produksi dan Operasi. Fungsi ini
bertanggung jawab atas proses transformasi dari barang
mentah menjadi barang jadi maupun produksi dibidang jasa.
Fungsi ini juga bertanggung jawab atas inventory dan quality
control. (Bateman and Snell, 2009, p.147). (Ebert and Griffin,
2005, p. 144).
Berikutnya
mengenai
analisa
lingkungan
internal
menggunakan pengekatanResource-based mengharuskan
perusahaan untuk dapat mengelola sumber daya seefektif
mungkin. (Daft, 2007, p. 73). Indikator kesuksesan
perusahaan tersebut terdapat dalam beberapa dimensi, yaitu:
Pertama, kemampuan organisasi dalam mendapatkan sumber
daya yang terbatas dan bernilai, baik financial resources,
bahan mentah, sumber daya manusia, pengetahuan, dan
teknologi.
AGORA Vol. 1, No. 1, (2013)
Kedua,kejelian pengambil keputusan dalam organisasi untuk
melihat, dan ketepatan dalam meramalkan kondisi eksternal
perusahaan.
Ketiga,kemampuan manajer dalam menggunakan tangible
resource (supplier, karyawan) dan intangible resource
(pengetahuan, budaya organisasi) dalam aktivitas sehari-hari
dalam organisasi.
Keempat, Kemampuan organisasi dalam merespon
perubahan lingkungan luar. (Daft, 2007, p. 73).
Untuk Analisa Lingkungan Eksternal menggunakan Porter’s
Five Forces. Porter’s Five Forces adalah analisa yang
biasanya dipakai untuk mengembangkan suatu strategi dalam
industri. Menurut Porter, persaingan dalam dunia industri
dapat dilihat dengan beberapa komposisi kekuatan yaitu
:Munculnya kompetitor baru di produk yang sama,
pengembangan produk substitusi yang potensial, kekuatan
tawar-menawar konsumen, kekuatan tawar-menawar supplier,
persaingan antar perusahaan kompetitor.(David, 2009,
p.149).(Porter, 2007, p. 37-38).
Porter Generik Strategi
Definisi strategi generik menurut Porter(Daft, 2009,
p.63)adalah suatu pendekatan strategi perusahaan dalam
rangka mengungguli pesaing dalam industri sejenis.Strategi ini
digunakan untuk memenangkan persaingan. Walaupun produk
yang dihasilkan sejenis, tetapi antar perusahaan menginginkan
produk mereka unggul di pasaran. Strategi ini terbagi menjadi
3, yaitu :
A. Cost Leadership
B. Differentiation
C. Focus
Analisa SWOT dan Formulasi Strategi
Merupakan analisa faktor eksternal dan internal
perusahaan, dimana analisa ini akan dijadikan informasi bagi
manajer untuk melihat kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman yang ada. Kekuatan dan kelemahan merupakan hasil
analisa faktor internal, sedangkan ancaman dan peluang
merupakan hasil analisa faktor eksternal. (Bateman and Snell,
2009, p.149-150).(Ebert and Griffin, 2005, p. 144).Dengan
mengetahui hasil dari analisa ini, manajer akan dapat dengan
mudah mengidentifikasi strategi yang cocok untuk dipakai
dalam perusahaan.
Tujuan penelitian adalah untuk : 1) Mendiskripsikan
pengelolaan bisnis percetakan pada PT. Ubital Offset Printing
di Surabaya. 2) menganalisa situasi lingkungan internal dan
eksternal bisnis percetakan pada PT. Ubital Offfset Printing di
Surabaya. 3) menganalisa SWOT bisnis percetakan pada
perusahaan PT. Ubital Offset Printing di Surabaya.
4)smenyusun rencana pengembangan bisnis percetakan pada
PT. Ubital Offset Printing di Surabaya.
II.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus
dengan metode deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang
bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang
dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi,
motivasi, tindakan, dan lain-lain; secara holistik, dan dengan
cara deskripsi dalam bentuk kata – kata dan bahasa, pada suatu
konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan
berbagai metode alamiah.(Moleong, 2011,p.6) (Umar, 2005,
p.33-34). Untuk sumber data ada 2, yaitu Data primer adalah
yang langsung diperoleh dari sumber data pertama di lokasi
penelitian atau objek penelitian.(Bungin, 2009, p.122). Data
primer yang digunakan oleh penulis adalah hasil wawancara
dengan Condro Wiryono, sebagai pemilik PT Ubital Offset
Printing dan beberapa karyawan yang bekerja di perusahaan
tersebutuntuk mengetahui bagaimana pengelolaan dan
pengembangan pada PT Ubital Offset Printing. Data yang
diperoleh dari sumber data sekunder, yaitu sumber data
sekunder kedua sesudah data primer.(Bungin, 2009, p.122).
Penulis memperoleh data sekunder berupa volume penjualan,
omzet penjualan, dan sebagainya, melalui data yang sudah
dipublikasikan, seperti internet (website perusahaan yang
terkait), laporan dari konsumen, dan brosur dari perusahaan
tersebut.
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara
(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara
(Interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.
(Moleong, 2011, p.186).
Subjek penelitian yang diteliti disebut sebagai informan.
Informan adalah subjek yang memahami informasi objek
penelitian baik sebagai pelaku maupun orang lain. (Bungin,
2007, p.78).
Pada penelitian ini, teknik penetapan narasumber yang
digunakan oleh peneliti adalah snowball sampling. Snowball
sampling merupakan teknik penentuan sampel yang mula
mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju
yang lama – lama menjadi besar. Dalam penentuan sampel,
pertama – tama dipilih satu atau dua orang, tetapi karena
dengan dua orang ini belum merasa lengkap terhadap data
yang diberikan, maka peneliti mencari orang lain yang
dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang
diberikan oleh dua orang sebelumnya. (Sugiyono, 2012, p.85)
Dalam menganalisis data-data yang ada digunakan teknik
triangulasi. Triangulasi merupakan proses membandingkan
dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang
diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda Dalam
penelitian ini menggunakan Triangulasi sumber. Triangulasi
sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara
mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber,
kemudian data yang didapat tersebut dideskripsikan,
dikategorisasikan dan dianalisis sehingga menghasilkan suatu
kesimpulan.(Sugiyono, 2011,p.273-274).
III.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
PT. Ubital Offset Printing merupakan perusahaan offset
printing yang terletak di Jalan Ubi 6 nomor 11, Surabaya.
Perusahaan percetakan ini berdiri sejak tahun 1995, dan pada
saaat itu, perusahaan ini berada di Jalan Kemelaten 25,
Kedurus, Surabaya. Namun sejak tahun 1998 perusahaan ini
berpindah tempat menjadi di Jalan Ubi. Pada tahun 2012,
kapasitas produksi PT. Ubital Offset Printing sebulannya
adalah sebanyak 170 ton, dengan omzet sebesar Rp
2.000.000.000,00. Saat ini perusahaan telah menggunakan 125
orang karyawan dengan total aset sekitar 57 miliar rupiah yang
terdiri dari 8 buah mesin dengan harga masing-masing sekitar
7 miliar rupiah, dan lokasi seharga 1,8 miliar. Aset tersebut
AGORA Vol. 1, No. 1, (2013)
didasarkan pada setiap pengirimannya yang meliputi
belum termasuk truck dan mobil yang digunakan untuk
ketepatan waktu pengiriman yang disesuaikan dengan
mendukung kegiatan operasional perusahaan.
durasi pengiriman dan dapat bekerja sesuai dengan
1. Pengelolaan perusahaan
jadwal jadwal pengiriman yang ada.
A. Fungsi Keuangan
C. Fungsi Pemasaran
1. Planning
Perencanaan awal keuangan pada perusahaan ini adalah
1. Planning
Mengikuti pameran-pameran grafika dan menawarkan
dengan membuat anggaran bulanan yang membagi dana
produk PT. Ubital Offset Prinitng pada perusahaan yang
untuk para supplier, pemasaran produk, operasional
membutuhkan jasa percetakan.
sehari-hari, dan untuk mendistribusikan hasil produksi.
2. Organizing
2. Organizing
Membagi tugas untuk menelepon dan menanyakan order
Kegiatan utama keuangan dilakukan oleh kepala staf dan
berikutnya pada setiap perusahaan yang pernah menjadi
dibantu dengan 2 orang staf ,yaitu seorang staf untuk kas
konsumen PT. Ubital Offset Printing ini.
besar dan seorang staf untuk kas kecil. Mereka bertiga
mempunyai tugas untuk pemberian sangu supir dan
3. Actuating
Saling bantu membantu setiap staf divisi ini untuk
asisten supir, memberi gaji bulanan karyawan lainnya
membuat penawaran pada perusahaan perusahaan yang
serta membuat pembukuan.
membutuhkan jasa percetakan. Pembagian tugas setiap
3. Actuating
orang jelas dan apabila ada yang berhalangan, staf lain
membuat laporan keuangan aktifitas perusahaan pada
akan langsung berupaya meng-cover pekerjaannya.
setiap akhir bulan yang meliputi penerimaan uang dari
setiap order konsumen dan pengeluaran yang digunakan
4. Controlling
Dilakukan langsung oleh kepala pemasaran dan akan
untuk divisi operasional, dan kemudian hasil dari laporan
dibuat laporan per bulannya.
keuangan tersebut akan diberikan pada pemilik
perusahaan PT. Ubital Offset Printing untuk dievaluasi.
D. Fungsi Produksi dan Operasi
1. Planning
4. Controlling
Mengurutkan pekerjaan dengan deadline tercepat dan
Pengontrolan pada fungsi bisnis ini meliputi pengecekan
meminta karyawan untuk mengerjakannya.
laporan keuangan setiap harinya dan yang secara berkala
yakni laporan keuangan bulanan. Laporan keuangan ini
2. Organizing
Menegaskan kembali pekerjaan yang harus dilakukan
akan dievaluasi setiap bulannya secara langsung oleh
untuk setiap karyawan.
pemilik perusahaan.
3. Actuating
B. Fungsi Sumber Daya Manusia
Untuk karyawan, pengarahan mengenai bagaimana cara
1. Planning
menggunakan setiap mesin. Sedangkan untuk supir,
Merekrut karyawan yang dibutuhkan oleh PT. Ubital
pengarahan mengenai rute-rute yang pas dalam sekali
Offset Printing untuk proses operasional sehari-harinya.
pengiriman pada beberapa konsumen.
Untuk menjadi kepala bagian dalam fungsi bisnis
tertentu, standard perekrutan adalah minimal usia 21
4. Controlling
Pada bagian produksi, evaluasi karyawan akan dilihat
tahun dan telah lulus minimal S1. Namun tidak ada
berdasarkan kecepatan pengerjaan dan ketepatan.
syarat orang tersebut harus lulus dalam ilmu khusus
Sedangkan untuk karyawan di bagian pengiriman,
tertentu,
dan
lebih
diutamakan
yang
telah
evaluasi dilihat berdasarkan biaya yang dibutuhkan untuk
berpengalaman. Sedangkan untuk karyawan yang
pengiriman tersebut dan kecepatan pengiriman pada
langsung bekerja dengan mesin dan supir, usia minimal
konsumen. Untuk karyawan bagian gudang, evaluasi
adalah 21 tahun dan tidak ada syarat lainnya.
dilakukan dengan melihat apakah ada barang yang hilang
2. Organizing
atau rusak ketika barang tersebut berada di gudang.
Sementara dalam pengorganisasian, fungsi SDM ini
dikuasai oleh Bapak Condro juga. Setelah melewati 2. Lingkungan Internal (Resource Based View)
Mengenai modal untuk operasional perusahaan, setiap
training karyawan, karyawan tersebut dapat mulai
bekerja sesuai bidangnya masing-masing dan akan terus pendapatan dari konsumen akan dimasukkan kedalam kas
perusahaan dan akan langsung diputar untuk dibelikan bahan
dimonitor oleh Bapak Condro sendiri.
mentah untuk order berikutnya.
3. Actuating
Mengenai bahan baku, mudah untuk dicari, namun harga
Memberikan peringatan secara lisan apabila karyawan
mengalami kesalahan kerja, untuk kedua kalinya apabila bahan baku tersebut cenderung tidak stabil. Di samping itu,
tetap melakukan kesalahan yang sama, Bapak Condro terkadang ada masalah keterlambatan pengiriman bahan baku
akan melakukan peringatan lagi secara tertulis, namun yang membuat PT. Ubital Offset Printing harus bekerja
untuk kesalahan ketiga, Bapak Condro akan mengganti lembur untuk menyelesaikan pekerjaannya.
Untuk persaingan teknologi, perusahaan akan mengikuti
orang tersebut dengan orang lain.
pameran-pameran mesin cetak untuk melihat apakah ada
4. Controlling
Evaluasi kerja dilakukan pada tiap bulannya, yang teknologi terbaru yang dapat membuat kinerja perusahaan
meliputi jumlah hasil kerja yang diselesaikan, kecepatan menjadi lebih efisien. Perusahaan tidak memiliki bagian
penyelesaian pengerjaan, dan kualitas kerja yang Research and Development untuk mencari pengetahuan
dihasilkan. Untuk supir dan asistennya, evaluasi mengenai cara produksi yang lebih baik. Dalam menghadapi
AGORA Vol. 1, No. 1, (2013)
perubahan lingkungan eksternal perusahaan seperti persaingan
dalam industri dan permintaan konsumen, perusahaan jarang
melakukan survey konsumen, kepuasan konsumen dilihat dari
feedback. Untuk perubahan lingkungan salah satu hal yang
dilakukan adalah dengan menggunakan modal perusahaan
yang besar, sehingga apabila ada mesin baru atau ada
hambatan lain, perusahaan akan menggunakan modal tersebut
agar perusahaan tetap bertahan dalam industrinya. Modal
besar yang dimiliki perusahaan menjadi salh satu kekuatan
bagi perusahaan.
3. Analisis Lingkungan Eksternal (Porter Five Forces)
A. Ancaman dari pendatang baru
Untuk mencapai skala ekonomi bukanlah hal yang sulit
bagi perusahaan bermodal besar. Tidak ada diferensiasi
untuk industri ini. Kebutuhan modal cukup besar, akses
distribusi luas, dan tidak diperlukan ijin khusus dari
pemerintah.
B. Tekanan dari produk pengganti
Memiliki kualitas yang lebih baik jika dibandingkan
dengan teknologi digital printing, namun memang harga
cetakan yang menggunakan teknologi digital printing
lebih murah.
C. Kekuatan tawar menawar pembeli
Pembeli biasanya membeli dalam jumlah yang besar,
tidak ada switching cost, pembeli sering mengancam
perusahaan untuk beralih ke pesaing ketika permintaanya
untuk mendapat potongan harga ditolak. Disamping itu
beberapa pembeli pabrikan dengan modal yang besar
bahkan ada yang membuat perusahaan percetakannya
sendiri untuk packaging produknya.
D. Kekuatan tawar menawar pemasok
Jumlah supplier sangat banyak dan mereka tidak
memiliki diferensiasi tertentu. Perusahaan ini juga
memiliki hubungan yang cukup baik dengan supplier.
E. Tingkat persaingan diantara pesaing
Jumlah pesaing cukup banyak, loyalitas terbentuk
melalui kualitas yang baik, pengerjaan yang tepat waktu,
dan harga yang murah. Tidak ada exit barriers.
4. Analisis SWOT
1. Strength
a. Telah menggunakan mesin dengan teknologi yang
baik.
b. Perusahaan memiliki modal yang besar.
c. Pembagian tugas setiap karyawan jelas dan terfokus.
d. Perusahaan memiliki hubungan yang baik dengan
beberapa supplier.
2. Weakness
a. Karyawan yang terkadang lalai dan kurang teliti
sehingga menciptakan produk cacat.
b. Mesin yang sering membutuhkan masa maintenance
membuat karyawan harus lembur.
3. Opportunities
a. Sangat banyak bisnis yang menggunakan jasa
percetakan.
b. Terdapat banyak supplier yang menyediakan bahan
baku.
4. Threats
a. Banyak perusahaan sejenis sedangkan switching cost
cenderung tidak ada.
b. Harga bahan baku yang tidak stabil.
Sehingga dapat disimpulkan beberapa strategi, yaitu :
1. Strategi SO
A. Ekspansi Pasar. Dengan modal perusahaan yang
besar dan kebutuhan akan percetakan juga terus
meningkat, akan sangat menguntungkan bagi
perusahaan untuk memperluas pasar.
B. Menambah mesin baru. Dengan modal perusahaan
yang besar, perusahaan dapat meningkatkan kapasitas
produksinya dengan menambah mesin baru untuk
dapat mencapai permintaan dari pelanggan-pelanggan
baru.
C. Menambah jumlah relasi dengan supplier. Memiliki
hubungan yang baik dengan supplier dapat
memudahkan perusahaan untuk mencari supplier
kusus dengan tipe kertas tertentu.
2. Strategi ST
A. Memberikan kualitas hasil produksi yang lebih baik.
Walaupun pesaing dalam bidang ini cenderung
banyak, namun hal ini dapat diatasi dengan
memberikan kualitas yang diatas rata-rata pesaing
kita.
B. Memberikan proses produksi yang lebih cepat. Salah
satu diferensiasi di bidang percetakan adalah
pemberian layanan yang lebih.
C. Melakukan survey dan membeli bahan baku dengan
jumlah yang besar. Hal ini dilakukan agar perusahaan
dapat membeli bahan baku dengan harga semurah
mungkin. Kemudahan dalam memilih harga bahan
baku yang termurah (S4, T2). Dengan memiliki
hubungan yang baik dengan supplier, perusahaan
dapat melakukan negosiasi untuk mendapatkan bahan
baku yang lebih murah.
D. Memberikan kualitas yang lebih baik, di sini
dimaksudkan dengan memberikan gradiasi warna
yang jelas serta ukuran hasil cetakan yang benarbenar sesuai dengan permintaan konsumen.
3. Strategi WO
A. Merekrut karyawan yang berkredibilitas. Sangat
disayangkan apabila mesin telah memiliki kualitas
yang baik namun karyawan yang mengoperasikannya
kurang terampil.
4. Strategi WT
A. Memperbaiki kualitas SDM yang ada. Perbaikan
kualitas SDM sangat diperlukan agar hasil produksi
kita tidak kalah dibandingkan pesaing.
5. Strategi Pengembangan Usaha
Kondisi awal perusahaan menunjukkan bahwa kurang
terampilnya karyawan sering menyebabkan produk cacat
Proses maintenance mesin seringkali menggganggu aktivitas
produksi sehingga perusahaan perlu melemburkan karyawan
untuk menyelesaikan order pelanggan. Disamping itu,
konsumen sangat sensitif terhadap harga namun menginginkan
hasil produksi sebaik mungkin.
Kondisi yang diharapkan adalah meminimalkan hasil produk
cacat, maintenance mesin yang tanpa mengganggu proses
produksi, dan hasil produksi yang mampu memberikan harga
AGORA Vol. 1, No. 1, (2013)
yang rendah bagi pelanggan dengan tanpa mengurangi kualitas
hasil produksi.
Melihat hal ini, penulis memilih strategi Cost Leadership
untuk dapat mengembangkan perusahaan dari kondisi saat ini
menjadi kondisi yang diinginkan. Sarana prasarana yang
dibutuhkan adalah mesin baru, tenaga kerja yang terampil
guna mengurangi produk cacat, dan meminimalkan biaya
perusahaan agar dapat memberikan harga yang rendah bagi
pelanggan.
Untuk menunjang strategi yang disarankan oleh penulis, maka
pihak manajemen perlu :
1. Menginvestasikan modalnya untuk membeli mesin baru.
Hal ini perlu dilakukan untuk mengatasi biaya lembur
karyawan ketika adanya maintenance mesin, serta untuk
menmbah kapasitas produksi perusahaan.
2. Membeli bahan mentah dengan jumlah yang besar. Hal
ini dilakukan agar perusahaan mendapat potongan harga
dari pembelian dengan jumlah tersebut. Potongan harga
tersebut berguna untuk mengurangi biaya perusahaan.
3. Mendisiplinkan karyawan. Mendisiplinkan disini
dimaksudkan untuk membuat karyawan mengurangi
kesalahan mereka dalam bekerja, sehingga produk cacat
yang dihasilkan perusahaan dapat berkurang. Hal ini
dapat dilakukan dengan memaksa karyawan bekerja
lebih teliti dan memberikan target tertentu.
4. Mengurangi aktivitas yang tidak memberikan nilai
tambah bagi perusahaan. Salah satu hal yang dapat
dilakukan perusahaan adalah dengan meniadakan
kegiatan pemindahan barang dari tempat produksi ke
gudang. Akan lebih efektif jika setiap hasil produksi
langsung di kirim ke pelanggannya tanpa perlu
menunggu di gudang.
IV.
KESIMPULAN
Dari analisa dan pembahasan mengenai perusahaan PT.
Ubital Offset Printing oleh penulis, maka dapat disimpulkan
bahwa :
1. Dalam pengelolaannya, perusahaan telah menerapkan
empat aspek fungsi manajemen di setiap fungsi bisnisnya.
Namun controlling pada Sumber Daya Manusia belum
berjalan dengan baik. Hal ini terlihat dari masih banyaknya
kesalahan kerja karyawan yang terjadi dalam perusahaan.
2. Situasi dari analisa lingkungan internal dan eksternal, yaitu
yang menjadi kekuatan perusahaan adalah modal besar
yang dimiliki perusahaan, dan yang menjadi kelemahan
adalah faktor human error yang seringkali terjadi dalam
perusahaan sehingga sering menghasilkan produk yang
kurang baik. Peluang perusahaan terlihat dari besarnya
pasar serta banyaknya jumah supplier dalam industri ini.
Sedangkan yang menjadi ancaman adalah sensitifnya
konsumen terhadap harga.
3. Alternatif strategi yang disarankan bagi perusahaan
berdasarkan analisis SWOT adalah strategi ST.
4. Usulan untuk pengembangan perusahaan yaitu dengan
menggunakan strategi Cost Leadership. Menggunakan
Cost Leadership, dimana perusahaan dapat mengurangi
biaya produksi per 1 unit produkhasil perusahaan agar
dapat memberikan harga termurah bagi kosumen.
DAFTAR PUSTAKA
Bateman, Thomas S. and Scott A. Snell (2009). Management
(8 th ed.). New York : Mc Graw Hill.
Bungin, Burhan (2009). Penelitian kualitatif. Jakarta: Prenada
Media Group.
Daft, Richard L. (2008). Manajemen (6th ed., Vol. 1). (Edward
Tanujaya dan Shirly Tiolina, Trans.). Jakarta:
Salemba Empat.
Daft, Richard L. (2007). Organization Theory and Design (9 th
ed.). United States of America: Thompson SouthWestern.
David,F.R. (2009). Strategic management concepts and
cases(12th ed.) New Jersey : Pearson Education.
Ebert, Ronald J. and Ricky W. Grifin. (2005). Business
Essentials (5th ed.). New Jersey : Pearson Prentice
Hall.
Jati, Yusuf Waluyo. (2011). Industri Grafika Tumbuh 5,3%,
Retrieved
from
:
http://www.bisnis.com/articles/industri-grafikatumbuh-5-3-percent. diakses pada 21Oktober 2012
Moleong, Lexy. J. ( 2011 ). Metode penelitian
kualitatif ( edisi revisi ). Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Nickels and McHugh. (2008). Understanding Business. (8th
ed.). New York : Mc Graw Hill.
Porter, M.E (2007). Strategi Bersaing: teknik menganalisa
industry dan pesaing. (sigit suryanto, Trans.)
Tangerang: Kharisma Publishing Group.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D. Bndung : Alfabeta.
Umar, H, (2005). Evaluasi kinerja, Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama
Wijayanto, Dian. (2012). Pengantar Manajemen. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Download