BAB III METODOLOGI PENELITIAN

advertisement
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Paradigma Penelitian
Paradigma penelitian yang akan digunakan oleh penulis adalah paradigma
Konstruktivisme. Dimana kebenaran suatu realitas sosial bersifat relatif, fenomena
yang diamati oleh seorang tidak dapat digeneralisasikan pada semua orang.
Kontruktivisme melihat bagaimana setiap orang pada dasarnya memiliki
pemikiran dan dapat mengkonstruksi sebuah fenomena sosial yang tentu saja
melibatkan emosi atau pengalaman hidup personal.
Peneliti memilih menggunakan paradigma kontruktivisme karena peneliti
yang akan dijalani tidak bermaksud mencari benar atau salah. Penelitian ini akan
mengungkap dimana brand dan atribut menjadi gaya hidup dikalangan sosialita.
Penilaian dan interpretasi dari hasil penelitian tersebut bersifat subjektif sesuai
dengan analisa para pembaca hasil penelitian ini
3.2
Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan Kulitatif dengan
metode Semiotika Ferdinand de Saussure.
Pendekatan
kulitatif
adalah
penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan
analisis, meliputi cara pandang dan prinsip berfikir mengenai gejala yang diteliti,
pendekatan yang digunakan, prosedur ilmiah yang ditempuh termasuk cara
mengumpulkan data, analisis data, serta penarikan kesimpulan. Dalam penelitian
38
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
ini penulis ingin menjelaskan secara deskriptif mengenai pemaknaan merek dan
atribut dikalangan sosialita melalui pendekatan penelitian kualitatif dengan
metode semiotika.
Peneliti menggunakan metode Semiotika Ferdinand de Saussure karena
Saussure terkenal dengan teori konsepnya. Konsepnya yang paling terkenal adalah
pembedaan tanda menjadi dua aspek, yaitu signifier (yang memaknai) dan
signified (yang dimaknai).
Analisis semiotika dengan pendekatan kualitatif digunakan untuk meneliti
suatu objek dengan Merek tersendiri. Dimana analisis semiotika merupakan cara
atau metode yang menganalisis dan memberikan makna-makna terhadap tanda
(symbol), objek, dan makna. Analisis semiotika melacak makna-makna yang
terdapat dalam Merek yang menjadi simbol atau dengan kata lain, pemaknaan
terhadap lambang-lambang dalam suatu merek menjadi pusat perhatian dalam
kalangan sosialita. Dalam kajian komunikasi, pusat perhatian semiotika menggali
makna yang tersembunyi dibalik komunikasi, pusat perhatian semiotika pada
penelitian ini yaitu menggali lebih dalam peranan merek dalam berkomunikasi
secara non-verbal dimana dianalogikan sebagai alat komunikasi yang digunakan
kalangan sosialita Peace and Love di Jakarta.
3.3
Unit Analisis
Subyek di dalam penelitian ini, peneliti mengamati makna merek yang
digunakan sosialita dalam bentuk tas, sepatu, jam tangan dan aksesoris dilihat dari
segi bentuk, warna, design, material yang mengungkapkan makna tersendiri bagi
penggunanya dan dimana merek yang digunakan didalam kalangan sosialita peace
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
and love ini menjadi sebuah alat komunikasi non-verbal dan menjadi sebagai
pembeda strata dikalangannya maupun di dalam masyarakat umum. Selain itu,
peneliti melihat keadaan atau kejadiaan saat kaum sosialita peace and love ini
bertemu di satu acara dengan menggunakan merek dan atribut mereka masingmasing yang terbaru dan lebih terkenal dimana akan menjadi pusat sorotan. Hal
ini menampilkan adanya komunikasi non-verbal yang dilakukan oleh merek dan
atribut tersebut.
3.4
Teknik Pengumpulan Data
Teknik
pengumpulan
data
dalam
penelitian
ini,
yaitu
dengan
menggunakan data primer dan sekunder.
3.4.1
Data Primer
Peneliti mengamati barang-barang bermerek yang dipakai oleh
sosialita Peace and Love di Jakarta. Dan peneliti dapat melihat langsung
bagaimana Merek menimbulkan komunikasi non-verbal dikalangan
Sosialita Peace and Love di Jakarta.
3.4.2
Data Sekunder
Guna menunjang pengumpulan data dalam penelitian ini maka
dibutuhkan data lainnya, dengan cara Studi kepustakan (literatural) yaitu
membaca buku-buku, majalah, website, program televisi, serta data dan
bahan referensi dari berbagai sumber yang diteliti guna melengkapi datadata yang sudah ada.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
3.5
Teknik Analisis Data
Dalam metode analisis ini menggunakan model analisis semiotika.
Semiotik sebagai suatu model memahami dunia sebagai sistem hubungan yang
memiliki unit dasar yang disebut dengan “tanda”. Analisis semiotika yang
digunakan adalah model Ferdinand de Saussure yang menggambarkan tanda
sebagai struktur biner, yaitu struktur yang terdiri dari dua bagian: pertama, bagian
fisik, yang disebut sebagai penanda (signifier), dan kedua, bagian konseptual,
yang disebut petanda (signified).
Alasan peneliti menggunakan analisis semiotika Saussure adalah selain
Saussure merupakan pencetus pertama mengenai teori penanda, petanda dan
makna, ia juga menyatakan bahwa tanda terdiri dari objek yang disebut signifier
atau penanda, dan konsep-konsep dari objek tersebut disebut sebagai signified
atau petanda. Dimana merek tersebut menjadi perwakilan atau respresentasi dari
penanda dan petanda sebagai difrensiasi sosialita Peace and Love di Jakarta.
Saussure menggambarkan tanda yang terdiri dari atas signifier dan
signified sebagai berikut :
Unsur Makna Dari Saussure46
Tanda
Tersusun atas
Penanda
(eksistensi Fisik
dari tanda)
46
Pertandaan
Petanda (Konsep Mental)
Realitas eksternal
atau makna
John Fiske, Cultural and Communication Studies, 2006: 125
http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
Dari gambar tersebut prosedur analisis data dengan metode semiotika dapat
dijelaskan sebagai berikut :
a. Sebuah objek dijelaskan berdasarkan penanda dan petanda, dimana
penanda menggambarkan isi komunikasi sementara petanda menjelaskan
makna isi komunikasi. Penjelasan ini seperti unsur makna dari Saussure.
b. Data yang diperoleh dari hasil penggambaran isi komunikasi dan makna
komunikasi kemudian dianalisis hubungan-hubungannya dengan realitas
dikalangan sosialita.
c. Kemudian penarikan kesimpulan dilakukan setelah data hasil penelitian
selesai dianalisis.
Penelitian akan menitik beratkan pada merek yang digunakan berdasarkan
penanda dan petanda sesuai dengan konsep analisis semiotika yang
dikembang oleh Saussure. Merek yang digunakan tersebut akan
diinterpretasikan dengan cara mengidentifikasi satu persatu mengenai symbol
apa saja yang ada di dalamnya. Kemudian symbol tersebut akan diuraikan
berdasarkan kegunannya, yaitu penanda dan petanda agar dapat memperoleh
makna pesan linguistik. Setelah itu akan dianalisis menggunakan pemikiran
sintakmatik dan paradigmatik mengenai pertimbangan- pertimbangan yang
digunakan untuk menandakan merek sebagai difrensiasi sosialita Peace and
Love di Jakarta.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download