Bab VI Kesimpulan dan Saran II.4 Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: • Pada penelitian ini model yang dikembangkan berdasarkan pada model kelayakan finansial pengembangan perumahan Avianto (1998). Model tersebut dikembangkan karena model Avianto (1998) merupakan model yang digunakan oleh pengembang di Indonesia. • Variabel pengembangan perumahan yang digunakan dalam model yaitu variabel yang dapat dikendalikan secara langsung dan variabel yang dapat dikendalikan secara tidak langsung yang telah diidentifikasi oleh Avianto (1998) dan menambahkan variabel ketidakpastian yang telah diidentifikasi oleh Byrne (1996) yaitu inflasi, suku bunga dan tingkat penjualan. • Hasil pengujian model membuktikan bahwa model kelayakan finansial pengembangan perumahan yang dikembangkan dengan menggunakan simulasi dalam penelitian ini dapat memberikan lebih banyak dibandingkan dengan model kelayakan finansial pengembangan perumahan yang sudah ada. Berdasarkan hasil simulasi, kelima skenario yang dikembangkan memiliki mean payback period, net present value (NPV) dan internal rate of return (IRR) yang layak, meskipun terdapat kemungkinan tidak layak. Dari hasil pengujian tersebut juga dapat diketahui risiko investasi berdasarkan coefficient of variation dari kriteria kelayakan tersebut. Hasil pengujian model ini mengindikasikan bahwa, dalam mengambil keputusan pengembang mempunyai lebih banyak sudut pandang dalam menentukan kelayakan investasi pengembangan perumahan. • Hasil analisis sensitivitas lanjut variabel ketidakpastian membuktikan bahwa variabel ketidakpastian sangat mempengaruhi kelayakan pengembangan perumahan. Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa Suku Bunga 126 • mempunyai pengaruh yang besar terhadap kelayakan pengembangan perumahan. • Dari hasil pengujian model dan analisis sensitivitas lanjut, maka dapat disimpulkan bahwa pemodelan kelayakan finansial pengembangan perumahan berdasarkan model yang sudah ada dan menganalisis variabel ketidakpastian dalam model sangat diperlukan pengembang untuk mengetahui besarnya risiko investasi dan pengaruh variabel ketidakpastian terhadap pengembalian investasi. Pengembangan model menghasilkan kemungkinan-kemungkinan pengembalian yang diharapkan melalui kriteria kelayakan finansial dan diketahuinya risko investasi sehingga pengembang mempunyai lebih banyak sudut pandang dalam menentukan kelayakan investasi pengembangan perumahan. VI.1.1 Konstribusi Penelitian Diharapkan penelitian ini memberikan kontribusi yaitu: • Dapat memfasilitasi pengembang dalam mengambil keputusan mengenai kelayakan pengembangan perumahan. • Mengenalkan pengembang pada variabel ketidakpastian yang perubahannya dapat mempengaruhi kelayakan pengembangan perumahan. VI.1.2 Keterbatasan Penelitian Terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini yaitu: • Data historis dari variabel pengembangan perumahan yang akan digunakan dalam pengembangan skenario cash flow hanya diperoleh berdasarkan wawancara terhadap pengembang dan data sekunder sehingga kurangnya keakuratan dalam perhitungan cash flow. • Dalam penelitian ini dilakukan asumsi mengenai aspek teknis dalam analisis kelayakan finansial investasi 127 pengembangan perumahan. Adanya penyederhanaan mengenai kondisi lahan, konsep perumahan dan desain rumah yang dikembangkan. Terkait adanya perbedaan cara perhitungan dan nilai indeks dalam peraturan perizinan maka cara perhitungan tersebut dan nilai indeks, dipilih dan ditetapkan secara subjektif. II.5 Saran Berikut adalah beberapa saran yang dapat diberikan terkait dengan hasil penelitian yang diperoleh: • Untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan model kelayakan finansial pengembangan perumahan harus dilengkapi dengan data pra-studi kelayakan atau data dari investasi yang sudah dilakukan untuk menghindari ketidakakuratan perhitungan cash flow dan menghindari keputusan subjektif ketika fungsi distribusi probabilitas dari variabel ketidakpastian yang dianalisis agar menghasilkan kemungkinan yang diharapkan. • Pada penelitian selanjutnya diharapkan juga meninjau aspek teknis dalam pengembangan perumahan seperti kondisi lahan, konsep perumahan dan desain rumah dengan lebih dalam untuk keakuratan dalam menentukkan kelayakan pengembangan perumahan. 128