PENGARUH ARUS KAS DAN LIKUIDITAS PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM (Survey pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia) HANNY MARIESHA PUTRI (113403094) Lengkong Pasantren gg. Masjid No.39 RT 02 RW 012 Kec.Tawang, Tasikmalaya [email protected] Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Jalan Siliwangi No.24, Tasikmalaya Abstract This study investigated and analyze the cash flow of companies listed at Bursa Efek Indonesia, liquidity of companies listed at Bursa Efek Indonesia and stock return of companies listed at Bursa Efek Indonesia. The research method used in this research was descriptive method of analysis and correlation method, while the type of data used in this research was secondary data. Mechanical withdrawal sample use purposive sampling method (sampling conditional) where the terms in this study are consistent issuers during the five years were always listed at the BEI exist 9 issuers. The analytical tool used path analysis. From the research result shows that the magnitude of the influences is 11,041%, which means that the cash flow and liquidity are not significantly on return stock. From the results of hypothesis, cash flow and liquidity partially was not a significant to the return of stock in Company of Manufactory sub sector Beverages listed at BEI. keywords: cash flow, liquidity, stock return, Company of Manufactory sub sector Beverages at BEI Abstrak Penelitian ini mempelajari dan menganalisa arus kas, likuiditas perusahaan dan return saham di perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan metode korelasional. Data yang digunakan adalah data sekunder. Penelitian ini menggunakan populasi sasaran yaitu populasi spesifik yang konsisten terdaftar selama lima tahun di BEI.Sampel yang digunakan adalah 9 perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis jalur. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat pengaruh arus kas dan likuiditas terhadap return saham adalah 11,041% yang berarti bahwa arus kas dan likuiditas tidak berpengaruh signfikan terhadap return saham. Hasil hipotesis setelah melakukan analisa menyatakan bahwa secara parsial tidak ada pengaruh signifikan arus kas dan likuiditas perusahaan terhadap return saham. Kata kunci : arus kas, likuiditas, return saham, perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia. PENDAHULUAN Persaingan di dunia bisnis beberapa tahun terakhir terlihat semakin meningkat. Salah satu motivasinya adalah entitas memiliki keinginan untuk memajukan dan mengembangkan usahanya ke tingkat yang lebih tinggi. Agar hal tersebut tercapai, entitas tentu harus menyusun strategi agar usahanya diakui dan diminati oleh konsumen dan investor. Entitas dituntut agar selalu meningkatkan dan menjaga kualitas produk dan pelayanan. Karenanya, salah satu faktor agar entitas mampu mengembangkan usahanya adalah ketersediaan modal yang memadai. Dalam hal ini, tak hanya pemilik yang berperan sebagai penyedia dana, tetapi pihak eksternal pun juga sangat berperan dalam majunya suatu perusahaan. Untuk menarik investor, entitas dituntut memiliki laporan keuangan yang baik dan terpercaya. Dari laporan keuangan tersebut,entitas harus mampu meyakinkan investor agar bersedia menanamkan modalnya. Karena, semakin informatif dan relevan suatu laporan keuangan, maka investor semakin yakin untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut. Dari beberapa komponen laporan keuangan yang mendasari keputusan investasi para investor, terdapat dua komponen yang dinilai cukup penting, yaitu laporan arus kas dan laporan likuiditas perusahaan. Komponen-komponen ini menunjukkan sejauh mana perusahaan mampu mengelola aktivanya. Laporan ini dipakai sebagai dasar penentu kebijakan bagi pemilik, manajer dan investor. Dengan analisis arus kas dan likuiditas, dapat diperoleh informasi yang memberikan penilaian terhadap kondisi keuangan suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu. Laporan arus kas memberikan informasi yang berguna tentang penerimaan dan pengeluaran kas selama periode pelaporan. Penerimaan dan pengeluaran arus kas disajikan dalam kelompok arus kas dari aktivitas operasi,investasi dan, pendanaan. Informasi arus kas dikatakan memiliki makna apabila publikasi laporan tersebut menyebabkan investor bereaksi melakukan transaksi saham yang selanjutnya tercermin dalam harga saham dan berdampak pada return saham. Kandungan informasi arus kas dapat diukur dengan menggunakan kekuatan hubungan antara arus kas dan return saham. Selain berasal dari laporan arus kas, sumber informasi yang berguna bagi investor dalam pengambilan keputusan juga berasal dari laporan likuiditas perusahaan. Salah satu daya tarik suatu produk investasi adalah tingkat likuiditas yang tinggi. Likuiditas perusahaan didefinisikan sebagai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dan hutang lancar yang harus segera dibayar dengan harta lancarnya. Likuiditas merupakan biaya yang ditanggung pemodal jika ingin menjual sekuritasnya secara cepat. Riyanto (2008:25) menyatakan bahwa likuiditas adalah masalah yang berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi. Suatu perusahaan harus mempunyai alat-alat likuid yang memadai sehingga mampu memenuhi segala kewajiban finansialnya yang segera harus terpenuhi. Dalam pelaksanaan aktivitas usahanya supaya berjalan dengan baik maka perusahaan harus dapat menggunakan dan mengelola arus kas dengan baik pula agar perusahaan dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya (likuiditas). Hal ini dikarenakan kas merupakan unsur aktiva yang paling lancar atau dengan kata lain kas merupakan modal kerja yang paling likuid, sehingga dengan ketersediaan kas yang cukup maka perusahaan tidak akan kesulitan dalam memenuhi kewajiban yang jatuh tempo. Berkaitan dengan likuiditas perusahaan, arus kas memberikan informasi bagi manajer mengenai kesanggupan perusahaan menyediakan kas untuk membayar kewajiban jangka pendek, hal ini berkaitan dengan return saham yang akan diterima investor. Dalam melakukan investasi pada saham, harapan yang diinginkan investor adalah memperoleh return. Penilaian investor terhadap suatu saham perusahaan diantaranya adalah dengan memperhatikan kinerja perusahaan yang menerbitkan saham. Oleh karena itu, return saham sangat penting bagi perusahaan karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari suatu perusahaan, sehingga perusahaan berusaha menjaga dan memperbaiki kinerjanya yang dapat mempengaruhi return saham agar portofolio saham yang diinvestasikan meningkat. Semakin tinggi return saham yang diperoleh investor dari investasinya dalam saham perusahaan emiten maka semakin tinggi minat investor untuk mempertahankan atau menambah investasinya dalam saham perusahaan emiten yang ditandai dengan semakin bertambahnya permintaan akan saham perusahaan emiten dan pada akhirnya akan meningkatkan harga saham perusahaan emiten. Sebaliknya, semakin rendah return saham yang diperoleh investor dari investasinya dalam saham perusahaan emiten maka semakin rendah minat investor untuk mempertahankan atau menambah investasinya dalam saham perusahaan emiten yang ditandai dengan semakin berkurangnya permintaan akan saham perusahaan emiten dan pada akhirnya akan menurunkan harga saham perusahaan emiten. Adapun tujuan penelitian ini adalah menjelaskan : 1. Arus kas, likuiditas dan return saham pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman Go Public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Pengaruh arus kas terhadap likuiditas pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman Go Public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Pengaruh arus kas, likuiditas dan return saham secara parsial dan secara simultan pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman Go Public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. METODE PENELITIAN Adapun metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode deskriptif analisis dan metode korelasional. Metode deskriptif analisis yaitu metode penelitian yang menuturkan atau menggambarkan situasi yang terjadi pada masa sekarang, kemudian menganalisis serta menginterpretasikan data-data yang diperoleh dengan analisa tertentu. Metode deskriptif analisis merupakan suatu metode yang meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Sedangkan metode korelasional adalah metode penelitian yang dipergunakan untuk mengetahui pengaruh dua variabel atau lebih. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel secara langsung maupun tidak langsung. TEKNIK ANALISIS DATA Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel, dimana dua variabel bebas (independent variable) yakni Arus Kas (X1 ) dan Likuiditas Perusahaan (X2 ), sedangkan untuk variabel terikat (dependent variable) adalah Return Saham (Y). Teknik yang digunakan adalah analisis path (path analysis). Tujuan digunakan analisis path (path analysis) adalah untuk mengetahui pengaruh seperangkat variabel X (independent variable) dan untuk mengetahui pengaruh antara variabel X dan variabel Y. Selain itu, tujuan dilakukannya analisis path adalah untuk menerangkan pengaruh langsung atau tidak langsung dari beberapa variabel. Dalam penelitian ini penulis mengambil objek penelitian Arus Kas, Likuiditas Perusahaan dan Return Saham. Penelitian ini dilaksanakan pada industri makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang sekaligus menjadi subjek penelitian. Jenis dan sumber data yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan data sekunder. Sumber data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen. Data sekunder ini merupakan data yang sifatnya mendukung keperluan data primer seperti buku-buku, literatur dan bacaan yang berkaitan dengan pengukuran arus kas dan likuiditas persahaan dengan return saham. POPULASI SASARAN DAN TEKNIK PENENTUAN SAMPEL Penelitian ini menggunakan populasi sasaran yaitu populasi spesifik yang relevan dengan tujuan masalah penelitian atau populasi yang akan diteliti dalam area/wilayah/kurun waktu yang sesuai dengan tujuan penelitian. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 15 perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2010-2014. Dari 15 perusahaan, terdapat 12 perusahaan yang lengkap laporan keuangannya. Dari 12 perusahaan tersebut hanya 9 yang mengumumkan devidennya. Menurut data yang diperoleh, hingga akhir tahun 2014 terdapat 16 perusahaan industri makanan dan minuman yang ada di Bursa Efek Indonesia, namun PT.Davomas Abadi Tbk didelist dari BEI karena tidak memiliki keberlangsungan usaha . PEMBAHASAN Arus Kas Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014 Dalam penelitian ini, arus kas merupakan variabel independen. Data yang dipakai adalah data dari perusahaan sampel yang ditentukan menggunakan purposive sampling, dan data diperoleh dari publikasi laporan keuangan tahun 2010-2014 perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode yang digunakan oleh perusahaan adalah metode langsung, yaitu mengidentifikasi penambahan dan pengurangan kas dari aktivitas perusahaan. Penyajian dimulai dari pelaporan kelompok penerimaan kas dan pengelaran kas dari aktivitas operasional secara rinci,kemudan dilanjtkan dengan aktivitas investasi dan pendanaan. Hasil analisis deskriptif diketahui bahwa variabel arus kas dengan jumlah data (n) sebanyak 9 perusahaan selama 5 tahun mempunyai total Rp 10,438,007,564,907 dengan rata-rata sebesar Rp 1,159,778,618,323. Arus kas operasi secara keseluruhan adalah Rp 11,561,957,669,060, rata-rata 5 tahunan dengan jumlah data (n) 9 perusahaan adalah sebesar Rp 1,284,661,963,229 dimana rata-rata terkecil dipegang oleh SKLT yaitu sebesar Rp 18,270,094,535 dan yang terbesar dipegang oleh INDF sebesar 7,115,176,000,000. Arus kas investasi secara keseluruhan adalah Rp -9,416,719,506,869, rata-rata 5 tahunan dengan jumlah data (n) 9 perusahaan adalah sebesar Rp-1,046,302,167,430, dimana rata-rata terkecil dipegang oleh INDF yaitu sebesar Rp -6,967,347,000,000 dan yang terbesar dipegang oleh ROTI sebesar Rp 260,133,852,687. Kemudian arus kas pendanaan secara keseluruhan adalah Rp 1,482,697,953,420, dengan rata-rata 5 tahunan dengan jumlah data (n) 9 perusahaan adalah sebesar Rp164,744,217,047, dimana rata-rata terkecil dipegang oleh MLBI yaitu sebesar Rp 477,021,000,000 dan yang terbesar dipegang oleh INDF sebesar Rp 1,540,079,000,000. Berdasarkan hasil penelitian penulis tentang pengaruh arus kas dan likuiditas perusahaan terhadap return saham pada 9 perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman, dapat disimpulkan bahwa arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan tiap tahunnya mengalami penurunan. Pada arus Hal ini dikarenakan kas digunakan untuk membiayai kewajiban-kewajiban lancar dan biaya lainnya. Rata-rata jarak antara perusahaan yang nilai arus kas tinggi dan positif dengan arus kas yang rendah dan negatif cukup jauh. Perlu diketahui bahwa kenaikan dan penurunan kas suatu perusahaan ditentukan dari tinggi rendahnya tingkat aktivitas. Semakin besar pengorbanan perusahaan dalam hal pengeluaran kas, maka semakin tinggi peluang perusahaan mendapatkan kembali keuntungan atau tingkat pengembalian. Likuiditas Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014 Laporan likuiditas perusahaan merupakan salah satu laporan yang dipertimbangkan oleh investor, pemegang saham dan kreditur. Laporan tersebut untuk mengetahui prospek pembayaran deviden dan bunga, karena likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampuan perusahaan membayar semua kewajiban fianansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Indikator yang digunakan penulis untuk mengetahui tingkat likuiditas suatu perusahaan adalah Cash Ratio. Rasio ini lebih berfokus kepada perhitungan kas dan efek. Hal ini disebabkan komponen kas dan efek dinilai dapat dicairkan dengan mudah. Penggunaan rasio menggunakan kas dirasa lebih mudah karena kas merupakan komponen yang diperoleh dan dikeluarkan oleh perusahaan dalam aktivitas keseharian. Rasio kas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang. đžđđ +đ¸đđđ Rasio Kas = đđĄđđđ đŋđđđđđ × 100% Hasil analisis deskriptif diketahui bahwa variabel likuiditas dengan jumlah data (n) sebanyak 9 mempunyai total 10.50096861 atau 105.0096861% dengan rata-rata 5 tahunan sebesar 1.16677429 atau 116.677429 %. Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat likuiditas perusahaan terus mengalami kenaikan tiap tahunnya yang berarti bahwa tahun demi tahun perusahaan sudah mampu memenuhi kewajiban lancarnya menggunakan kas dan efek yang tersedia. Bila dilakukan perbandingan dengan arus kas, terdapat hubungan negatif diantara keduanya. Saat arus kas mengalami penurunan, tingkat likuiditas meningkat. Hal ini dikarenakan, perusahaan menggunakan kas yang dimilikkinya untuk membayar kewajiban lancar. Return Saham Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014 Saham merupakan alternatif dalam berinvestasi. Dengan menanamkan saham, investor mengharapkan keuntungan dari hasil menjual kembali saham tersebut. Jika perusahaan memilikki saham dari perusahan lain, berarti perusahaan tersebut ikut serta memilikki perusahaan lain tersebut. Hasil atau laba dari saham disebut juga return saham. Return saham adalah sejumlah tingkat keuntungan yang diharapkan oleh investor melalui harga yang telah diinvestasikan melalui saham. Indikator yang penulis gunakan adalah rumus total return, dimana rumus tersebut merupakan gabungan antara total deviden dan total capital gain. Rumus total return : Return Total = Yield + capital gain, dimana: đ đđĄ = đˇđĄ + (đđđĄ − đ đđĄ −1 ) đ(đđĄ −1) Rumus Capital gain : G= đ đđĄ −đ đđĄ −1 đ đđĄ −1 Rumus Devidend Yield : Dividend Yield = annual dividend per share / stock’s price per share *annual dividend per share = Dividen (Rp) pada kolom RATIOS dan share price = Close pada kolom SHARES TRADED > Price (Rupiah). (Abdul Hadi:2013) Hasil analisis deskriptif diketahui bahwa variabel return saham dengan jumlah data (n) sebanyak 9 perusahaan mempunyai total 1646.006164% dengan rata-rata 5 tahunan sebesar 182.8895737%. Dapat disimpulkan bahwa setiap perusahaan sempat mengalami kenaikan total return saham hingga tahun 2013, namun memasuki tahun 2014 rata-rata perusahaan mengalami penurunan yang signifikan. Faktor yang menjadi kemungkinan adalah jumlah saham beredar, harga saham, pertimbangan investor ingin menanamkan sahamnya atau tidak pada suatu perusahaan. Selain itu,terdapat jarak yang jelas pada dividen yield. Sebagai contoh pada perusahaan MLBI yang jarak dividend yieldnya paling jauh dari semua perusahaan. Hal ini disebabkan adanya perubahan yang signifikan pada closing price dalam trading activities antara tahun 2013 dan 2014. Pengaruh secara Parsial Arus Kas terhadap Likuiditas Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman di BEI Tahun 2010-2014 Untuk mengetahui pengaruh secara parsial arus kas (Xâ) terhadap likuiditas perusahaan (Xâ), penulis mempergunakan regresi sederhana. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS Versi 16.0 (terlampir), besarnya arus kas terhadap likuiditas perusahaan dinyatakan dalam koefesien beta (īĸ) atau koefisien standar (standardized coefficients). Nilai koefesien beta (īĸ) untuk arus kas terhadap likuiditas adalah sebesar 0,839 yang artinya bahwa ketika arus kas mengalami peningkatan maka akan menyebabkan peningkatan terhadap likuiditas perusahaan sebesar 83,9%. Sedangkan koefisien determinasinya menunjukan besarnya pengaruh arus kas terhadap likuiditas perusahaan, yakni (đX1X2)2 sebesar (0,839)2 = 0,704 atau 70,4% artinya bahwa, 70,4% variabilitas dari variabel terikat (X1) atau partisipasi arus kas oleh variabel bebas (X2) yang dalam hal ini adalah likuiditas perusahaan sebesar 70,4%. Dari hasil perhitungan SPSS Versi 16.0 (terlampir), diperoleh nilai thitung sebesar 4,083. Sedangkan nilai ttabel t ½ α df (n-2) adalah sebesar 3,4994, atau dengan melihat nilai signifikan 0,005 < α 0,01. sehingga thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya arus kas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap likuiditas perusahaan. Secara teori semakin tinggi arus kas maka tingkat likuiditas pun akan naik. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi nilai suatu kas akan berdampak pada rasio likuiditas yaitu cash ratio. Besarnya perbandingan nilai arus kas terhadap utang lancar mengindikasikan perusahaan mampu membiayai utang lancar menggunakan kas yang tersedia. Hal ini sejalan dengan penelitian Ina Hertina (2013) dari Universitas Siliwangi, melalui uji signifikansi yang menunjukkan đšđđđĄđĸđđ >đšđĄđđđđ , sehingga Ho ditolak yang berarti arus kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan berpengaruh signifikan terhadap likuiditas perusahaan. Pengaruh secara Parsial Arus Kas (đŋđ ) terhadap Return Saham (Y) pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman di BEI Tahun 2010-2014 Untuk mengetahui hubungan antara arus kas dengan return saham dan untuk melihat besarnya pengaruh secara parsial antara arus kas terhadap return saham maka penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan path analysis dengan bantuan SPSS versi 16.0. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS Versi 16.0 (terlampir) untuk analisis jalur, besarnya pengaruh antara arus kas terhadap return saham dinyatakan dalam koefisien beta (īĸ) atau koefisien standar (Standardized Coefficients). Nilai koefisien beta (īĸ) untuk pengaruh antara arus kas terhadap return saham adalah sebesar -0,088. Hal ini berarti bahwa ketika arus kas mengalami kenaikan maka akan menyebabkan penurunan terhadap return sebesar -8,8%. Sedangkan koefisien determinasinya menunjukan besarnya pengaruh pengaruh antara arus kas terhadap return saham, yakni (ī˛YX1)2 sebesar (-0,088)2 = 0,007744 atau 0,7744 % artinya bahwa, 0,7744 % variabilitas dan variabel (Y) atau return saham dipengaruhi oleh variabel (X1) yang dalam hal ini adalah arus kas sebesar 0,7744 %. Sisanya √1-0,007744 sebesar 0,9923 atau 99,23% ini menunjukan pengaruh dari faktor lain selain arus kas sangat besar. Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan uji t pada hasil perhitungan SPSS V.16 untuk variabel Arus Kas diperoleh nilai đĄđđđĄđĸđđ = −0,125 dengan nilai signifikansi sebesar 0,905 dan df = (n-k) = 9-3 = 6 , maka nilai đĄđĄđđđđ = ±3.707428 [Ms.Excel dengan formula =tinv(0.01,6)]. Dapat diketahui bahwa nilai đĄđđđĄđĸđđ < đĄđĄđđđđ dan berdasarkan probabilitas nilai signifikansi sebesar 0,905 > 0,01. Dengan demikian hal ini berarti đģđ1 diterima atau dengan kata lain Arus Kas tidak berpengaruh signifikan terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman di BEI tahun 2010-2014. Sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Azilia Yocelyn dan Yulius Jogi (2012) yang menyatakan bahwa secara parsial dan simultan menunjukkan bahwa Arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan tidak terbukti mempengaruhi return saham. Senada dengan Azilia dan Yulius, Satria Pratama (2013) menyatakan bahwa secara parsial dan simultan arus kas tidak berpengaruh terhadap return saham , dimana t hitung (1.226) < t tabel (1,997), maka H0 diterima dan H1ditolak. Hal ini disebabkan tidak setiap penerbitan laporan keuangan, perusahaan mengalokasikan kasnya untuk return saham. Investor menyadari bahwa arus kas dari operasi tidak menjamin perusahaan dalam menjalani aktivitasnya dimasa depan. Perusahaan yang mampu membayar return adalah yang memiliki earning tinggi dan dana tunai yang cukup. Selain itu, investor belum menjadikan arus kas aktivitas investasi sebagai pertimbangan karena keuntungan yang diperoleh tidak langsung diterima saat berinvestasi karena adanya ketidakpastian kapan keuntungan tersebut didapat. Dalam segi pendanaan, apabila nilai arus kas sektor pendanaan tinggi, berarti perusahaan banyak mengandalkan permodalan pihak luar sebagai sumber pendanaan produksinya. Sehingga ada kemungkinan pendapatan lebih dialokasikan untuk pengembalian daripada menghasilkan laba. Pengaruh secara Parsial Likuiditas Perusahaan (đŋđ ) terhadap Return Saham (Y) pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman di BEI Tahun 2010-2014 Untuk mengetahui hubungan antara likuiditas perusahaan terhadap return saham dan untuk melihat besarnya pengaruh secara parsial antara antara likuiditas perusahaan terhadap return saham maka penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan path analysis dengan bantuan SPSS versi 16.0. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS Versi 16.0 (terlampir), besarnya likuiditas perusahaan terhadap return saham dinyatakan dalam koefisien beta (īĸ) atau koefisien standar (Standardized Coefficients). Nilai koefisien beta (īĸ) untuk pengaruh likuiditas perusahaan terhadap return saham adalah sebesar -0,255. Hal ini berarti bahwa ketika likuiditas perusahaan meningkat maka akan menyebabkan penurunan terhadap return saham sebesar -25,5%. Sedangkan koefisien determinasinya menunjukkan besarnya pengaruh antara likuiditas perusahaan terhadap return saham, yakni (ī˛YX2)2 sebesar sebesar (-0,255)2 = 0,060525 atau 6,052%. Artinya bahwa, 6,052% variabilitas dari variabel Y (return saham) dapat diterangkan dipengaruhi oleh variabel X2 (likuiditas perusahaan). Sisanya √10,060525 sebesar 0,9395 atau 93,95% ini menunjukkan pengaruh dari faktor lain selain likuiditas perusahaan. Untuk menguji hipotesis pengaruh secara parsial Likuiditas Perusahaan terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman di BEI tahun 2010-2014 dilakukan dengan uji t. Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan uji t pada hasil perhitungan SPSS V.16 yang untuk variabel Likuiditas Perusahaan diperoleh nilai đĄđđđĄđĸđđ = −0,360 dengan nilai signifikansi sebesar 0,731 dan df = (n-k) = 9-3 = 6 , maka nilai đĄđĄđđđđ = ±3.707428 [Ms.Excel dengan formula =tinv(0.01,6)]. Dapat diketahui bahwa nilai đĄđđđĄđĸđđ < đĄđĄđđđđ dan berdasarkan probabilitas nilai signifikansi sebesar 0,731 > 0,01. Dengan demikian hal ini berarti đģđ1 diterima atau dengan kata lain Likuiditas Perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman di BEI tahun 2010-2014. Seperti hasil penelitian penulis, Rahmi Af idah (2014) menyatakan bahwa Likuiditas tidak berpengaruh terhadap Return Saham yang dihitung dengan uji t sebesar 1,389 dengan sig 0,170 > 0,05. Hasil penelitiannya menunjukkan, berdasarkan fenomena yang terjadi pada perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman tahun 2009-2013 keadaan return saham semakin menurun. Namun kenaikan likuiditas tidak diikuti dengan pencapaian return saham yang menurun. Sejalan dengan Rahmi, Taufik Hidayat (2009) yang meneliti perusahaan manufaktur, menyatakan bahwa likuiditas perusahaan berpengaruh tidak signifikan terhadap return saham. Hasil penelitian yang tidak signifikan disebabkan oleh sebagian besar perusahaan memiliki cash ratio yang tinggi. Cash ratio yang tinggi disebabkan oleh kas perusahaan dan sekuritas jangka pendek yang tinggi dengan kewajiban jangka pendek yang rendah sehingga banyak kas yang menganggur (idle cash). Adanya idle cash ini menunjukkan bahwa perusahaan belum memanfaatkan kas dengan baik sehingga perusahaan belum optimal untuk menghasilkan laba dan berdampak pada menurunnya harga saham. Cash ratio yang tinggi mengakibatkan minat investor rendah karena menurunnya harga saham yang berdampak pada return saham yang kecil sehingga investor tidak mempertimbangkan cash ratio sebagai pertimbangan pengambilan keputusan. Pengaruh secara Simultan Arus Kas (đŋđ ) dan Likuiditas Perusahaan (đŋđ ) terhadap Return Saham (Y) pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman di BEI tahun 2010-2014 Pengujian hipotesis secara simultan menggunakan uji F, yaitu untuk menguji apakah terdapat pengaruh antara Arus Kas dan Likuiditas terhadap Return Saham, dimana hasil dan pengolahan data melalui SPSS versi 16.0. No. 1. Pengaruh Langsung Y īX1 ī Y = ī¨ρ īŠ 2 YX1 Pengaruh Tidak Langsung Y īX1 ī X2ī Y= (ρyx1.ρX2X1. ρyx2) = 0,03765432 = (-0,088)² = 0,007744 2. 2 YX 2 X1 ī Y = 0,04539832 Y īX2 ī Y = ī¨ρ īŠ Total Pengaruh - X2ī Y 0,065025 = (-0,255)² = 0,065025 3. Total pengaruh X1 dan X2 īŽY secara simultan 0,11042332 4. 5. Pengaruh luar Total 0,88957668 1 Dari hasil analisis berdasarkan tabel menunjukan bahwa partisipasi Arus Kas terhadap Return Saham secara langsung sebesar 0,7744%, pengaruh tidak langsung sebesar 3,765% dan pengaruh likuiditas perusahaan secara langsung sebesar 6,502%, secara tidak langsung sebesar sebesar 3,765%. Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat di simpulkan bahwa variabel Arus Kas/đ1 dan Likuiditas Perusahaan/đ2 secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap Return Saham dan memiliki keeratan yang rendah dengan faktor lain 89,9% yang mempengaruhi return saham dari pihak luar, misalnya faktor laba operasional, faktor harga saham, faktor kinerja keuangan dan sebagainya. Jadi total pengaruh Arus Kas dan Likuiditas terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman di BEI tahun 2010-2014 adalah 11,04%. Hal ini berarti secara simultan Arus Kas dan Likuiditas Perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap Return Saham, yaitu haya sebesar 11,041%. Secara garis besar, dari analisa grafik (terlampir), menunjukkan bahwa arus kas menunjukkan penurunan nilai yang diikuti dengan penurunan return saham, namun peningkatan pada likuiditas perusahaan. Dapat diartikan bahwa, perusaahan belum mampu mendistribusikan penghasilan cash ratio yang tinggi untuk kegiatan dalam arus kas dan return saham secara optimal. Sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Azilia Yocelyn dan Yulius Jogi (2012) yang menyatakan bahwa secara parsial dan simultan menunjukkan bahwa Arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan tidak terbukti mempengaruhi return saham. Hal ini berarti bahwa investor saham perusahaan tidak mempertimbangkan arus kas dalam mengambil keputusan. Senada dengan Azilia dan Yulius, Satria Pratama (2013) menyatakan bahwa secara parsial dan simultan arus kas tidak berpengaruh terhadap return saham , dimana hitung (1.226) < t tabel (1,997), maka H11 diterima dan H1ditolak. t Selain itu, seperti hasil penelitian penulis, Rahmi Af idah (2014) menyatakan bahwa Likuiditas tidak berpengaruh terhadap Return Saham yang dihitung dengan uji t sebesar 1,389 dengan sig 0,170 > 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa investor tidak melihat pelaporan perubahan Arus Kas dan Likuiditas sebagai acuannya. Arus Kas dari aktivitas operasi yang menghasilkan kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden dan melakukan investasi baru tidak dilihat investor dalam mengambil keputusan. Begitu juga dengan Arus Kas investasi yang memberikan informasi transaksi investasi dan menunjukkan perubahaan posisi ekuitas yang selanjutnya memperbesar potensi menghasilkan pendapatan masa depan juga tidak dilihat oleh investor. SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan mengenai Pengaruh Arus Kas dan Likuiditas Perusahaan terhadap Return Saham tahun 2010-2014 pada Perusahaan Manufaktr Sub Sektor Makanan dan Minuman, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Arus Kas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Return Saham yang dihitung menggunakan uji t melalui aplikasi olah data SPSS. Secara teoritis, hal ini disebabkan perubahan total Arus Kas tidak mempunyaI kandungan informasi dalam hubungannya dengan Return Saham. Ada hubungan positif antara Arus Kas dan Return Saham dimana Arus Kas yang mengalami penurunan, diikuti pula oleh Return Saham yang mengalami penurunan hingga akhir 2014. Oleh karena itu, hal ini menandakan Arus Kas tidak dapat merefleksikan Return Saham secara maksimal. 2. Likuiditas Perusahaan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Return Saham yang dihitung menggunakan uji t melalui aplikasi olah data SPSS. Berdasarkan penelitian, tingkat Likuiditas Perusahaan mengalami kenaikan tiap tahunnya yang berarti bahwa tahun demi tahun perusahaan sudah mampu memenuhi kewajiban lancarnya menggunakan kas dan efek yang tersedia. Bila dibandingkan dengan Return Saham, terdapat hubungan negatif, dimana tahun 2010-2014 Likuiditas Perusahaan mengalami kenaikan namun Return Saham mengalami penurunan. 3. Variabel Arus Kas/đ1 dan Likuiditas Perusahaan/đ2 secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap Return Saham. SARAN 1. Bagi investor yang ingin berinvestasi di suatu perusahaan, sebaiknya : a. Investor memperhatikan kinerja keuangan atau kondisi ekonomi, yang tergambar pada suatu laporan keuangan. Untuk tujuan investasi,investor dapat menganalisa : īˇ Balance sheet :mencerminkan kepemilikan dan kewajiban perusahaan, perhatikan kecukupan modal kerja, hutang, dan kinerja aset. īˇ Income statement : mencerminkan pendapatan perusahaan terutama setelah dikurangi pajak dan biaya/beban lainnya. Perhatikan apakah laba dan kas yang dihasilkan dapat menjamin kinerja perusahaan dimasa depan. īˇ Cash flow statement : mencerminkan arus masuk dan keluar kas. Perhatikan apakah perusahaan lebih banyak menggunakan kas dari hasil operasi sendiri, atau lebih mengandalkan dana dari pihak eksternal. īˇ Shareholder’s equity : menerminkan seberapa besar perusahaan menguasai kepemilikan saham dan pihak mana saja yang terlibat dalam kepemilikkan. īˇ Catatan atas laporan keuangan perusahaan : dapat diketahui darimana dan untuk apa dana dialirkan, aktivitas apa saja yang mempengaruhi, termasuk catatan realisasi kebijakan perusahaan. b. Investor juga memperhatikan laporan auditor. “Opini Bersih” dari auditor merupakan pertimbangan mengenai kelanjutan rencana investasi. Dalam hal ini, misalnya opini “pengecualian” yang berarti ada masalah dalam perusahaan,baik ringan ataupun berat. c. Investor menganalisis faktor lain yang menjadi kemungkinan akan mempengaruhi return saham, misalnya menganalisa harga saham di pasar modal, tingkat laba yang telah dicapai suatu perusahaan, dsb. 2. Bagi penelitian selanjutnya sebaiknya menambahkan atau mengganti dengan variabel lain dan melakukan penelitian pada sektor lain. Peneliti selanjutnya disarankan agar memperbanyak sumber referensi. DAFTAR PUSTAKA A. Erhans dan Junaedi Yusuf.2010.Akuntansi Berdasarkan Prinsip Akuntansi Indonesia.Jakarta: PT.Ercontara Rajawali Abdul Halim.2005.Analisis Investasi.Jakarta:Salemba Empat. Alam S..2004.Akuntansi SMA Untuk Kelas XI.Jakarta:Esis Alam S..2004.Akuntansi SMA Untuk Kelas XII.Jakarta:Esis Ang, Robert.2010. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia, Edisi 7.Jakarta : Media Soft Indonesia Azilia Yocelyn dan Yulius Jogi.2012.Analisis Pengaruh Perubahan Arus Kas dan Laba Akuntansi Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Berkapitalilsasi Besar.Universitas Kristen Petra Bambang Riyanto.2008.Dasar-Dasar Pembelajaran Perusahaan.Yogyakarta:BPFE Brealey,et.al.2007.Dasar-dasar Manajemen Keuangan Jilid 2.Jakarta:Erlangga C. Van Horn, James.2005.Fundamentas of Financial Management (Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan).Jakarta : Salemba Empat Dewi Widyaningsih.2012. Pengaruh Return on Equity dan Earning Per Share terhdapa Return Saham.Universitas Siliwangi. Dito Prabowo Nugroho.2013. Pengaruh Likuditas dan Profitabilitas terhadap Harga Pasar Saham.Universitas Siliwangi Eduardus, Tanedlilin.2010.Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi.Yogyakarta:BPFE Fitri Fitriawati.2012.Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham.Universitas Siliwangi Tasikmalaya Freddy Rangkuti.2006.Business plan : teknik membuat perencanaan bisnis dan analisis kasus.Jakarta:Gramedia Hans Kartikahadi, dkk.2012.Akuntansi Keuangan Berdasarkan SAK Berbasis IFRS.Jakarta:Salemba Empat Iskandar Alwi.2003.Pasar Modal, Teori dan Aplikasi.Jakarta:Nasindo Internusa. Kieso, Donald E, dkk..2008.Akuntansi Intermediate.Jakarta:Erlangga Lukman Syamsuddin.2001.Manajemen Keuangan Perusahaan.Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada Munawir, S.2010.Analisa Laporan Keuangan, Edisi ke Empat.Yogyakarta:Liberty Muzdalifah Azis, dkk.2015.Manajemen Investasi Fundamental, Teknikal, Perilaku Investor dan Return Saham.Sleman:Deepublish Niswonger, et.al.2000.Prinsip-prinsip Akuntansi.Jakarta:Erlangga Nicky Nathaniel.2008.Analisis yang Mempengaruhi Return Saham.Universitas Diponegoro Rahmi Af Idah Gulo.2014. Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas Terhadap Return Saham.Universitas Negeri Medan. Rena Kurniawati .2012. Pengaruh Arus Kas Bersih terhadap Likuiditas dan Dampaknya terhadap Profitabilitas. Universitas Siliwangi Tasikmalaya Satria Pratama.2013.Pengaruh Laba Akuntansi dan Komponen Arus Kas terhadap Return Saham.STIE MDP Sofyan Safri Harahap.2010.Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan.Jakarta:Raja Grafindo Persada Suad Husnan, Henny Pudjiastuti.2012.Manajemen Keuangan Teori dan Terapan.Yogyakarta:BPFE Sugiyono.2012.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.Bandung:CV.Alfabeta Susilawati Sutisna.2008.Pengaruh Arus Kas Terhadap Likuiditas Perusahaan.Universitas Widyatama T.Harison Jr,Walter.2013.Akuntansi Keuangan:International Financial Reprting Standards.Jakarta:Erlangga Tiara Ulianti.2011. Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas terhadap Perubahan Harga Saham. Universitas Siliwangi Tasikmalaya Ulupui, A.2007.Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas,Leverage,Aktivitas, dan Profitabilitas Terhadap Return Saham.Universitas Udayana. Weston, J. Fred; Thomas E. Coppeland.2001.Manajemen Keuangan. Jakarta:Binarupa Aksara www.iaiglobal.co.id www.zahiraccounting.com www.idx.co.id