PENGARUH ARUS KAS DAN LIKUIDITAS PERUSAHAAN

advertisement
PENGARUH ARUS KAS DAN LIKUIDITAS PERUSAHAAN TERHADAP
RETURN SAHAM
(Survey pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia)
HANNY MARIESHA PUTRI (113403094)
Lengkong Pasantren gg. Masjid No.39 RT 02 RW 012 Kec.Tawang, Tasikmalaya
[email protected]
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
Jalan Siliwangi No.24, Tasikmalaya
Abstract
This study investigated and analyze the cash flow of companies listed at Bursa
Efek Indonesia, liquidity of companies listed at Bursa Efek Indonesia and stock return of
companies listed at Bursa Efek Indonesia. The research method used in this research
was descriptive method of analysis and correlation method, while the type of data
used in this research was secondary data. Mechanical withdrawal sample use
purposive sampling method (sampling conditional) where the terms in this study are
consistent issuers during the five years were always listed at the BEI exist 9
issuers. The analytical tool used path analysis. From the research result shows that the
magnitude of the influences is 11,041%, which means that the cash flow and liquidity are
not significantly on return stock. From the results of hypothesis, cash flow and liquidity
partially was not a significant to the return of stock in Company of Manufactory sub
sector Beverages listed at BEI.
keywords: cash flow, liquidity, stock return, Company of Manufactory sub sector
Beverages at BEI
Abstrak
Penelitian ini mempelajari dan menganalisa arus kas, likuiditas perusahaan dan
return saham di perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman di Bursa Efek
Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif
dan metode korelasional. Data yang digunakan adalah data sekunder. Penelitian ini
menggunakan populasi sasaran yaitu populasi spesifik yang konsisten terdaftar selama lima
tahun di BEI.Sampel yang digunakan adalah 9 perusahaan manufaktur sub sektor makanan
dan minuman. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis jalur. Dari penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa tingkat pengaruh arus kas dan likuiditas terhadap return saham
adalah 11,041% yang berarti bahwa arus kas dan likuiditas tidak berpengaruh signfikan
terhadap return saham. Hasil hipotesis setelah melakukan analisa menyatakan bahwa secara
parsial tidak ada pengaruh signifikan arus kas dan likuiditas perusahaan terhadap return
saham.
Kata kunci : arus kas, likuiditas, return saham, perusahaan manufaktur sub sektor makanan
dan minuman di Bursa Efek Indonesia.
PENDAHULUAN
Persaingan di dunia bisnis beberapa tahun terakhir terlihat semakin meningkat.
Salah satu motivasinya adalah entitas memiliki keinginan untuk memajukan dan
mengembangkan usahanya ke tingkat yang lebih tinggi. Agar hal tersebut tercapai, entitas
tentu harus menyusun strategi agar usahanya diakui dan diminati oleh konsumen dan
investor. Entitas dituntut agar selalu meningkatkan dan menjaga kualitas produk dan
pelayanan. Karenanya, salah satu faktor agar entitas mampu mengembangkan usahanya
adalah ketersediaan modal yang memadai. Dalam hal ini, tak hanya pemilik yang berperan
sebagai penyedia dana, tetapi pihak eksternal pun juga sangat berperan dalam majunya
suatu perusahaan.
Untuk menarik investor, entitas dituntut memiliki laporan keuangan yang baik dan
terpercaya. Dari laporan keuangan tersebut,entitas harus mampu meyakinkan investor agar
bersedia menanamkan modalnya. Karena, semakin informatif dan relevan suatu laporan
keuangan, maka investor semakin yakin untuk menanamkan modalnya di perusahaan
tersebut.
Dari beberapa komponen laporan keuangan yang mendasari keputusan investasi
para investor, terdapat dua komponen yang dinilai cukup penting, yaitu laporan arus kas
dan laporan likuiditas perusahaan. Komponen-komponen ini menunjukkan sejauh mana
perusahaan mampu mengelola aktivanya. Laporan ini dipakai sebagai dasar penentu
kebijakan bagi pemilik, manajer dan investor. Dengan analisis arus kas dan likuiditas,
dapat diperoleh informasi yang memberikan penilaian terhadap kondisi keuangan suatu
perusahaan dalam suatu periode tertentu.
Laporan arus kas memberikan informasi yang berguna tentang penerimaan dan
pengeluaran kas selama periode pelaporan. Penerimaan dan pengeluaran arus kas disajikan
dalam kelompok arus kas dari aktivitas operasi,investasi dan, pendanaan. Informasi arus
kas dikatakan memiliki makna apabila publikasi laporan tersebut menyebabkan investor
bereaksi melakukan transaksi saham yang selanjutnya tercermin dalam harga saham dan
berdampak pada return saham. Kandungan informasi arus kas dapat diukur dengan
menggunakan kekuatan hubungan antara arus kas dan return saham.
Selain berasal dari laporan arus kas, sumber informasi yang berguna bagi investor
dalam pengambilan keputusan juga berasal dari laporan likuiditas perusahaan. Salah satu
daya tarik suatu produk investasi adalah tingkat likuiditas yang tinggi. Likuiditas
perusahaan didefinisikan sebagai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka pendek dan hutang lancar yang harus segera dibayar dengan harta lancarnya.
Likuiditas merupakan biaya yang ditanggung pemodal jika ingin menjual sekuritasnya
secara cepat.
Riyanto (2008:25) menyatakan bahwa likuiditas adalah masalah yang berhubungan
dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya
yang segera harus dipenuhi. Suatu perusahaan harus mempunyai alat-alat likuid yang
memadai sehingga mampu memenuhi segala kewajiban finansialnya yang segera harus
terpenuhi.
Dalam pelaksanaan aktivitas usahanya supaya berjalan dengan baik maka
perusahaan harus dapat menggunakan dan mengelola arus kas dengan baik pula agar
perusahaan dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya (likuiditas). Hal ini dikarenakan
kas merupakan unsur aktiva yang paling lancar atau dengan kata lain kas merupakan modal
kerja yang paling likuid, sehingga dengan ketersediaan kas yang cukup maka perusahaan
tidak akan kesulitan dalam memenuhi kewajiban yang jatuh tempo.
Berkaitan dengan likuiditas perusahaan, arus kas memberikan informasi bagi
manajer mengenai kesanggupan perusahaan menyediakan kas untuk membayar kewajiban
jangka pendek, hal ini berkaitan dengan return saham yang akan diterima investor.
Dalam melakukan investasi pada saham, harapan yang diinginkan investor adalah
memperoleh return. Penilaian investor terhadap suatu saham perusahaan diantaranya
adalah dengan memperhatikan kinerja perusahaan yang menerbitkan saham. Oleh karena
itu, return saham sangat penting bagi perusahaan karena digunakan sebagai salah satu
pengukur kinerja dari suatu perusahaan, sehingga perusahaan berusaha menjaga dan
memperbaiki kinerjanya yang dapat mempengaruhi return saham agar portofolio saham
yang diinvestasikan meningkat.
Semakin tinggi return saham yang diperoleh investor dari investasinya dalam
saham perusahaan emiten maka semakin tinggi minat investor untuk mempertahankan
atau menambah investasinya dalam saham perusahaan emiten yang ditandai dengan
semakin bertambahnya permintaan akan saham perusahaan emiten dan pada akhirnya
akan meningkatkan harga saham perusahaan emiten. Sebaliknya, semakin rendah
return saham yang diperoleh investor dari investasinya dalam saham perusahaan emiten
maka semakin rendah minat investor untuk mempertahankan atau menambah investasinya
dalam saham perusahaan emiten yang ditandai dengan semakin berkurangnya permintaan
akan saham perusahaan emiten dan pada akhirnya akan menurunkan harga saham
perusahaan emiten.
Adapun tujuan penelitian ini adalah menjelaskan :
1.
Arus kas, likuiditas dan return saham pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor
Makanan dan Minuman Go Public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2.
Pengaruh arus kas terhadap likuiditas pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor
Makanan dan Minuman Go Public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3.
Pengaruh arus kas, likuiditas dan return saham secara parsial dan secara
simultan pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman Go
Public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
METODE PENELITIAN
Adapun metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode deskriptif analisis
dan metode
korelasional. Metode deskriptif analisis yaitu metode penelitian yang
menuturkan atau menggambarkan situasi yang terjadi pada masa sekarang, kemudian
menganalisis serta menginterpretasikan data-data yang diperoleh dengan analisa tertentu.
Metode deskriptif analisis merupakan suatu metode yang meneliti status kelompok
manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas
peristiwa pada masa sekarang. Sedangkan metode korelasional adalah metode penelitian
yang dipergunakan untuk mengetahui pengaruh dua variabel atau lebih.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar
fenomena yang diselidiki. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
antar variabel secara langsung maupun tidak langsung.
TEKNIK ANALISIS DATA
Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel, dimana dua variabel bebas
(independent variable) yakni Arus Kas (X1 ) dan Likuiditas Perusahaan (X2 ), sedangkan
untuk variabel terikat (dependent variable) adalah Return Saham (Y). Teknik yang
digunakan adalah analisis path (path analysis). Tujuan digunakan analisis path (path
analysis) adalah untuk mengetahui pengaruh seperangkat variabel X (independent
variable) dan untuk mengetahui pengaruh antara variabel X dan variabel Y.
Selain itu, tujuan dilakukannya analisis path adalah untuk menerangkan pengaruh
langsung atau tidak langsung dari beberapa variabel.
Dalam penelitian ini penulis mengambil objek penelitian Arus Kas, Likuiditas
Perusahaan dan Return Saham. Penelitian ini dilaksanakan pada industri makanan dan
minuman di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang sekaligus menjadi subjek penelitian.
Jenis dan sumber data yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan data
sekunder. Sumber data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen. Data sekunder ini
merupakan data yang sifatnya mendukung keperluan data primer seperti buku-buku,
literatur dan bacaan yang berkaitan dengan pengukuran arus kas dan likuiditas persahaan
dengan return saham.
POPULASI SASARAN DAN TEKNIK PENENTUAN SAMPEL
Penelitian ini menggunakan populasi sasaran yaitu populasi spesifik yang relevan
dengan
tujuan
masalah
penelitian
atau
populasi
yang
akan
diteliti
dalam
area/wilayah/kurun waktu yang sesuai dengan tujuan penelitian. Populasi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah 15 perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman
yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2010-2014. Dari 15 perusahaan,
terdapat 12 perusahaan yang lengkap laporan keuangannya. Dari 12 perusahaan tersebut
hanya 9 yang mengumumkan devidennya. Menurut data yang diperoleh, hingga akhir
tahun 2014 terdapat 16 perusahaan industri makanan dan minuman yang ada di Bursa
Efek Indonesia, namun PT.Davomas Abadi Tbk didelist dari BEI karena tidak memiliki
keberlangsungan usaha .
PEMBAHASAN
Arus Kas Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014
Dalam penelitian ini, arus kas merupakan variabel independen. Data yang dipakai
adalah data dari perusahaan sampel yang ditentukan menggunakan purposive sampling,
dan data diperoleh dari publikasi laporan keuangan tahun 2010-2014 perusahaan
manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Metode yang digunakan oleh perusahaan adalah metode langsung, yaitu mengidentifikasi
penambahan dan pengurangan kas dari aktivitas perusahaan. Penyajian dimulai dari
pelaporan kelompok penerimaan kas dan pengelaran kas dari aktivitas operasional secara
rinci,kemudan dilanjtkan dengan aktivitas investasi dan pendanaan.
Hasil analisis deskriptif diketahui bahwa variabel arus kas dengan jumlah data (n)
sebanyak 9 perusahaan selama 5 tahun mempunyai total Rp 10,438,007,564,907 dengan
rata-rata sebesar Rp 1,159,778,618,323. Arus kas operasi secara keseluruhan adalah Rp
11,561,957,669,060, rata-rata 5 tahunan dengan jumlah data (n) 9 perusahaan adalah
sebesar Rp 1,284,661,963,229 dimana rata-rata terkecil dipegang oleh SKLT yaitu sebesar
Rp 18,270,094,535 dan yang terbesar dipegang oleh INDF sebesar 7,115,176,000,000.
Arus kas investasi secara keseluruhan adalah Rp -9,416,719,506,869, rata-rata 5
tahunan dengan jumlah data (n) 9 perusahaan adalah sebesar Rp-1,046,302,167,430,
dimana rata-rata terkecil dipegang oleh INDF yaitu sebesar Rp -6,967,347,000,000 dan
yang terbesar dipegang oleh ROTI sebesar Rp 260,133,852,687.
Kemudian arus kas pendanaan secara keseluruhan adalah Rp 1,482,697,953,420,
dengan rata-rata 5 tahunan dengan jumlah data (n) 9 perusahaan adalah sebesar
Rp164,744,217,047, dimana rata-rata terkecil dipegang oleh MLBI yaitu sebesar Rp 477,021,000,000 dan yang terbesar dipegang oleh INDF sebesar Rp 1,540,079,000,000.
Berdasarkan hasil penelitian penulis tentang pengaruh arus kas dan likuiditas
perusahaan terhadap return saham pada 9 perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan
minuman, dapat disimpulkan bahwa arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan tiap tahunnya
mengalami penurunan. Pada arus Hal ini dikarenakan kas
digunakan untuk membiayai kewajiban-kewajiban lancar dan biaya lainnya. Rata-rata jarak
antara perusahaan yang nilai arus kas tinggi dan positif dengan arus kas yang rendah dan
negatif cukup jauh.
Perlu diketahui bahwa kenaikan dan penurunan kas suatu perusahaan ditentukan
dari tinggi rendahnya tingkat aktivitas. Semakin besar pengorbanan perusahaan dalam hal
pengeluaran kas, maka semakin tinggi peluang perusahaan mendapatkan kembali
keuntungan atau tingkat pengembalian.
Likuiditas Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014
Laporan
likuiditas
perusahaan
merupakan
salah
satu
laporan
yang
dipertimbangkan oleh investor, pemegang saham dan kreditur. Laporan tersebut untuk
mengetahui prospek pembayaran deviden dan bunga, karena likuiditas merupakan
suatu indikator mengenai kemampuan perusahaan membayar semua kewajiban
fianansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar
yang tersedia.
Indikator yang digunakan penulis untuk mengetahui tingkat likuiditas suatu
perusahaan adalah Cash Ratio. Rasio ini lebih berfokus kepada perhitungan kas dan
efek. Hal ini disebabkan komponen kas dan efek dinilai dapat dicairkan dengan mudah.
Penggunaan rasio menggunakan kas dirasa lebih mudah karena kas merupakan
komponen yang diperoleh dan dikeluarkan oleh perusahaan dalam aktivitas keseharian.
Rasio kas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas
yang tersedia untuk membayar utang.
𝐾𝑎𝑠 +𝐸𝑓𝑒𝑘
Rasio Kas = 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔
đŋ𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
× 100%
Hasil analisis deskriptif diketahui bahwa variabel likuiditas dengan jumlah data
(n) sebanyak 9 mempunyai total 10.50096861 atau 105.0096861% dengan rata-rata 5
tahunan sebesar 1.16677429 atau 116.677429 %.
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat likuiditas perusahaan terus
mengalami kenaikan tiap tahunnya yang berarti bahwa tahun demi tahun perusahaan
sudah mampu memenuhi kewajiban lancarnya menggunakan kas dan efek yang
tersedia. Bila dilakukan perbandingan dengan arus kas, terdapat hubungan negatif
diantara keduanya. Saat arus kas mengalami penurunan, tingkat likuiditas meningkat.
Hal ini dikarenakan, perusahaan menggunakan kas yang dimilikkinya untuk membayar
kewajiban lancar.
Return Saham Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014
Saham merupakan alternatif dalam berinvestasi. Dengan menanamkan saham,
investor mengharapkan keuntungan dari hasil menjual kembali saham tersebut. Jika
perusahaan memilikki saham dari perusahan lain, berarti perusahaan tersebut ikut serta
memilikki perusahaan lain tersebut. Hasil atau laba dari saham disebut juga return saham.
Return saham adalah sejumlah tingkat keuntungan yang diharapkan oleh investor melalui
harga yang telah diinvestasikan melalui saham.
Indikator yang penulis gunakan adalah rumus total return, dimana rumus tersebut
merupakan gabungan antara total deviden dan total capital gain.
Rumus total return :
Return Total = Yield + capital gain, dimana:
𝑅𝑖𝑡 =
𝐷𝑡 + (𝑃𝑖𝑡 − 𝑃 𝑖𝑡 −1 )
𝑃(𝑖𝑡 −1)
Rumus Capital gain :
G=
𝑃 𝑖𝑡 −𝑃 𝑖𝑡 −1
𝑃 𝑖𝑡 −1
Rumus Devidend Yield :
Dividend Yield = annual dividend per share / stock’s price per share
*annual dividend per share = Dividen (Rp) pada kolom RATIOS dan
share price = Close pada kolom SHARES TRADED > Price (Rupiah). (Abdul
Hadi:2013)
Hasil analisis deskriptif diketahui bahwa variabel return saham dengan jumlah data
(n) sebanyak 9 perusahaan mempunyai total 1646.006164% dengan rata-rata 5 tahunan
sebesar 182.8895737%.
Dapat disimpulkan bahwa setiap perusahaan sempat mengalami kenaikan total
return saham hingga tahun 2013, namun memasuki tahun 2014 rata-rata perusahaan
mengalami penurunan yang signifikan. Faktor yang menjadi kemungkinan adalah
jumlah saham beredar, harga saham, pertimbangan investor ingin menanamkan
sahamnya atau tidak pada suatu perusahaan.
Selain itu,terdapat jarak yang jelas pada dividen yield. Sebagai contoh pada
perusahaan MLBI yang jarak dividend yieldnya paling jauh dari semua perusahaan. Hal ini
disebabkan adanya perubahan yang signifikan pada closing price dalam trading activities
antara tahun 2013 dan 2014.
Pengaruh secara Parsial Arus Kas terhadap Likuiditas Perusahaan pada Perusahaan
Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman di BEI Tahun 2010-2014
Untuk mengetahui pengaruh secara parsial arus kas (X₁) terhadap likuiditas
perusahaan (X₂), penulis mempergunakan regresi sederhana.
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS Versi 16.0
(terlampir), besarnya arus kas terhadap likuiditas perusahaan dinyatakan dalam koefesien
beta (īĸ) atau koefisien standar (standardized coefficients). Nilai koefesien beta (īĸ) untuk
arus kas terhadap likuiditas adalah sebesar 0,839 yang artinya bahwa ketika arus kas
mengalami peningkatan maka akan menyebabkan peningkatan terhadap likuiditas
perusahaan sebesar 83,9%.
Sedangkan koefisien determinasinya menunjukan besarnya pengaruh arus kas
terhadap likuiditas perusahaan, yakni (𝜌X1X2)2 sebesar (0,839)2 = 0,704 atau 70,4% artinya
bahwa, 70,4% variabilitas dari variabel terikat (X1) atau partisipasi arus kas oleh variabel
bebas (X2) yang dalam hal ini adalah likuiditas perusahaan sebesar 70,4%.
Dari hasil perhitungan SPSS Versi 16.0 (terlampir), diperoleh nilai thitung sebesar
4,083. Sedangkan nilai ttabel t ½ α df (n-2) adalah sebesar 3,4994, atau dengan melihat nilai
signifikan 0,005 < α 0,01. sehingga thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang
artinya arus kas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap likuiditas perusahaan.
Secara teori semakin tinggi arus kas maka tingkat likuiditas pun akan naik. Hal ini
disebabkan karena semakin tinggi nilai suatu kas akan berdampak pada rasio likuiditas
yaitu cash ratio. Besarnya perbandingan nilai arus kas terhadap utang lancar
mengindikasikan perusahaan mampu membiayai utang lancar menggunakan kas yang
tersedia.
Hal ini sejalan dengan penelitian Ina Hertina (2013) dari Universitas Siliwangi,
melalui uji signifikansi yang menunjukkan 𝐹𝑕𝑖𝑡đ‘ĸ𝑛𝑔 >𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , sehingga Ho ditolak yang berarti
arus kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan berpengaruh signifikan terhadap
likuiditas perusahaan.
Pengaruh secara Parsial Arus Kas (đ‘ŋ𝟏 ) terhadap Return Saham (Y) pada Perusahaan
Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman di BEI Tahun 2010-2014
Untuk mengetahui hubungan antara arus kas dengan return saham dan untuk
melihat besarnya pengaruh secara parsial antara arus kas terhadap return saham maka
penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan path analysis dengan bantuan SPSS
versi 16.0.
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS Versi 16.0
(terlampir) untuk analisis jalur, besarnya pengaruh antara arus kas terhadap return saham
dinyatakan dalam koefisien beta (īĸ) atau koefisien standar (Standardized Coefficients).
Nilai koefisien beta (īĸ) untuk pengaruh antara arus kas terhadap return saham adalah
sebesar -0,088. Hal ini berarti bahwa ketika arus kas mengalami kenaikan maka akan
menyebabkan penurunan terhadap return sebesar -8,8%.
Sedangkan koefisien determinasinya menunjukan besarnya pengaruh pengaruh
antara arus kas terhadap return saham, yakni (ī˛YX1)2 sebesar (-0,088)2 = 0,007744 atau
0,7744 % artinya bahwa, 0,7744 % variabilitas dan variabel (Y) atau return saham
dipengaruhi oleh variabel (X1) yang dalam hal ini adalah arus kas sebesar 0,7744 %.
Sisanya √1-0,007744 sebesar 0,9923 atau 99,23% ini menunjukan pengaruh dari faktor lain
selain arus kas sangat besar.
Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan uji t pada hasil perhitungan SPSS
V.16 untuk variabel Arus Kas diperoleh nilai 𝑡𝑕𝑖𝑡đ‘ĸ𝑛𝑔 = −0,125 dengan nilai signifikansi
sebesar 0,905 dan df = (n-k) = 9-3 = 6 , maka nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = ±3.707428 [Ms.Excel dengan
formula =tinv(0.01,6)]. Dapat diketahui bahwa nilai 𝑡𝑕𝑖𝑡đ‘ĸ𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dan berdasarkan
probabilitas nilai signifikansi sebesar 0,905 > 0,01. Dengan demikian hal ini berarti
đģ𝑜1 diterima atau dengan kata lain Arus Kas tidak berpengaruh signifikan terhadap Return
Saham pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman di BEI tahun
2010-2014.
Sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Azilia Yocelyn dan Yulius
Jogi (2012) yang menyatakan bahwa secara parsial dan simultan menunjukkan bahwa Arus
kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan tidak terbukti mempengaruhi return
saham. Senada dengan Azilia dan Yulius, Satria Pratama (2013) menyatakan bahwa secara
parsial dan simultan arus kas tidak berpengaruh terhadap return saham , dimana
t
hitung (1.226) < t tabel (1,997), maka H0 diterima dan H1ditolak.
Hal ini disebabkan tidak setiap penerbitan laporan keuangan, perusahaan
mengalokasikan kasnya untuk return saham. Investor menyadari bahwa arus kas dari
operasi tidak menjamin perusahaan dalam menjalani aktivitasnya dimasa depan.
Perusahaan yang mampu membayar return adalah yang memiliki earning tinggi dan dana
tunai yang cukup.
Selain itu, investor belum menjadikan arus kas aktivitas investasi
sebagai pertimbangan karena keuntungan yang diperoleh tidak langsung diterima saat
berinvestasi karena adanya ketidakpastian kapan keuntungan tersebut didapat. Dalam segi
pendanaan, apabila nilai arus kas sektor pendanaan tinggi, berarti perusahaan banyak
mengandalkan permodalan pihak luar sebagai sumber pendanaan produksinya. Sehingga
ada
kemungkinan
pendapatan
lebih
dialokasikan
untuk
pengembalian
daripada
menghasilkan laba.
Pengaruh secara Parsial Likuiditas Perusahaan (đ‘ŋ𝟐 ) terhadap Return Saham (Y)
pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman di BEI Tahun
2010-2014
Untuk mengetahui hubungan antara likuiditas perusahaan terhadap return saham
dan untuk melihat besarnya pengaruh secara parsial antara antara likuiditas perusahaan
terhadap return saham maka penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan path
analysis dengan bantuan SPSS versi 16.0.
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS Versi 16.0
(terlampir), besarnya likuiditas perusahaan terhadap return saham dinyatakan dalam
koefisien beta (īĸ) atau koefisien standar (Standardized Coefficients). Nilai koefisien beta
(īĸ) untuk pengaruh likuiditas perusahaan terhadap return saham adalah sebesar -0,255. Hal
ini berarti bahwa ketika likuiditas perusahaan meningkat maka akan menyebabkan
penurunan terhadap return saham sebesar -25,5%.
Sedangkan koefisien determinasinya menunjukkan besarnya pengaruh antara
likuiditas perusahaan terhadap return saham, yakni (ī˛YX2)2 sebesar sebesar (-0,255)2 =
0,060525 atau 6,052%. Artinya bahwa, 6,052% variabilitas dari variabel Y (return saham)
dapat diterangkan dipengaruhi oleh variabel X2 (likuiditas perusahaan). Sisanya √10,060525 sebesar 0,9395 atau 93,95% ini menunjukkan pengaruh dari faktor lain selain
likuiditas perusahaan.
Untuk menguji hipotesis pengaruh secara parsial Likuiditas Perusahaan terhadap
Return Saham pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman di BEI
tahun 2010-2014 dilakukan dengan uji t. Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan
uji t pada hasil perhitungan SPSS V.16 yang untuk variabel Likuiditas Perusahaan
diperoleh nilai 𝑡𝑕𝑖𝑡đ‘ĸ𝑛𝑔 = −0,360 dengan nilai signifikansi sebesar 0,731 dan df = (n-k) =
9-3 = 6 , maka nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = ±3.707428 [Ms.Excel dengan formula =tinv(0.01,6)]. Dapat
diketahui bahwa nilai 𝑡𝑕𝑖𝑡đ‘ĸ𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dan berdasarkan probabilitas nilai signifikansi
sebesar 0,731 > 0,01. Dengan demikian hal ini berarti đģ𝑜1 diterima atau dengan kata lain
Likuiditas Perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap Return Saham pada
Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman di BEI tahun 2010-2014.
Seperti hasil penelitian penulis, Rahmi Af idah (2014) menyatakan bahwa
Likuiditas tidak berpengaruh terhadap Return Saham yang dihitung dengan uji t sebesar
1,389 dengan sig 0,170 > 0,05. Hasil penelitiannya menunjukkan, berdasarkan fenomena
yang terjadi pada perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman tahun
2009-2013 keadaan return saham semakin menurun. Namun kenaikan likuiditas tidak
diikuti dengan pencapaian return saham yang menurun.
Sejalan dengan Rahmi, Taufik Hidayat (2009) yang meneliti perusahaan
manufaktur, menyatakan bahwa likuiditas perusahaan berpengaruh tidak signifikan
terhadap return saham.
Hasil penelitian yang tidak signifikan disebabkan oleh sebagian besar perusahaan
memiliki cash ratio yang tinggi. Cash ratio yang tinggi disebabkan oleh kas perusahaan
dan sekuritas jangka pendek yang tinggi dengan kewajiban jangka pendek yang rendah
sehingga banyak kas yang menganggur (idle cash). Adanya idle cash ini menunjukkan
bahwa perusahaan belum memanfaatkan kas dengan baik sehingga perusahaan belum
optimal untuk menghasilkan laba dan berdampak pada menurunnya harga saham. Cash
ratio yang tinggi mengakibatkan minat investor rendah karena menurunnya harga saham
yang berdampak pada return saham yang kecil sehingga investor tidak mempertimbangkan
cash ratio sebagai pertimbangan pengambilan keputusan.
Pengaruh secara Simultan Arus Kas (đ‘ŋ𝟏 ) dan Likuiditas Perusahaan (đ‘ŋ𝟐 ) terhadap
Return Saham (Y) pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman
di BEI tahun 2010-2014
Pengujian hipotesis secara simultan menggunakan uji F, yaitu untuk
menguji apakah terdapat pengaruh antara Arus Kas dan Likuiditas terhadap Return
Saham, dimana hasil dan pengolahan data melalui SPSS versi 16.0.
No.
1.
Pengaruh Langsung
Y īƒŸX1 īƒ  Y =
ī€¨ρ ī€Š
2
YX1
Pengaruh Tidak
Langsung
Y īƒŸX1 īƒ  X2īƒ Y=
(ρyx1.ρX2X1. ρyx2)
= 0,03765432
= (-0,088)² = 0,007744
2.
2
YX 2
X1 īƒ  Y =
0,04539832
Y īƒŸX2 īƒ  Y =
ī€¨ρ ī€Š
Total Pengaruh
-
X2īƒ Y
0,065025
= (-0,255)² = 0,065025
3.
Total pengaruh X1 dan X2 ī‚ŽY secara simultan
0,11042332
4.
5.
Pengaruh luar
Total
0,88957668
1
Dari hasil analisis berdasarkan tabel menunjukan bahwa partisipasi Arus Kas
terhadap Return Saham secara langsung sebesar 0,7744%, pengaruh tidak langsung sebesar
3,765% dan pengaruh likuiditas perusahaan secara langsung sebesar 6,502%, secara tidak
langsung sebesar sebesar 3,765%.
Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat di simpulkan bahwa variabel Arus Kas/𝑋1
dan Likuiditas Perusahaan/𝑋2 secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap Return
Saham dan memiliki keeratan yang rendah dengan faktor lain 89,9% yang mempengaruhi
return saham dari pihak luar, misalnya faktor laba operasional, faktor harga saham, faktor
kinerja keuangan dan sebagainya. Jadi total pengaruh Arus Kas dan Likuiditas terhadap
Return Saham pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman di BEI
tahun 2010-2014 adalah 11,04%. Hal ini berarti secara simultan Arus Kas dan Likuiditas
Perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap Return Saham, yaitu haya sebesar
11,041%.
Secara garis besar, dari analisa grafik (terlampir), menunjukkan bahwa arus kas
menunjukkan penurunan nilai yang diikuti dengan penurunan return saham, namun
peningkatan pada likuiditas perusahaan. Dapat diartikan bahwa, perusaahan belum mampu
mendistribusikan penghasilan cash ratio yang tinggi untuk kegiatan dalam arus kas dan
return saham secara optimal.
Sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Azilia Yocelyn dan Yulius
Jogi (2012) yang menyatakan bahwa secara parsial dan simultan menunjukkan bahwa Arus
kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan tidak terbukti mempengaruhi return
saham. Hal ini berarti bahwa investor saham perusahaan tidak mempertimbangkan arus kas
dalam mengambil keputusan.
Senada dengan Azilia dan Yulius, Satria Pratama (2013) menyatakan bahwa secara
parsial dan simultan arus kas tidak berpengaruh terhadap return saham , dimana
hitung (1.226) < t tabel (1,997), maka H11 diterima dan H1ditolak.
t
Selain itu, seperti hasil penelitian penulis, Rahmi Af idah (2014) menyatakan bahwa
Likuiditas tidak berpengaruh terhadap Return Saham yang dihitung dengan uji t sebesar
1,389 dengan sig 0,170 > 0,05.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa investor tidak melihat pelaporan perubahan
Arus Kas dan Likuiditas sebagai acuannya. Arus Kas dari aktivitas operasi yang
menghasilkan kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi
perusahaan, membayar deviden dan melakukan investasi baru tidak dilihat investor dalam
mengambil keputusan. Begitu juga dengan Arus Kas investasi yang memberikan informasi
transaksi investasi dan menunjukkan perubahaan posisi ekuitas yang selanjutnya
memperbesar potensi menghasilkan pendapatan masa depan juga tidak dilihat oleh investor.
SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan mengenai Pengaruh Arus Kas dan
Likuiditas Perusahaan terhadap Return Saham tahun 2010-2014 pada Perusahaan
Manufaktr Sub Sektor Makanan dan Minuman, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Arus Kas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Return Saham yang
dihitung menggunakan uji t melalui aplikasi olah data SPSS. Secara teoritis, hal ini
disebabkan perubahan total Arus Kas tidak mempunyaI kandungan informasi dalam
hubungannya dengan Return Saham.
Ada hubungan positif antara Arus Kas dan Return Saham dimana Arus Kas yang
mengalami penurunan, diikuti pula oleh Return Saham yang mengalami penurunan
hingga akhir 2014. Oleh karena itu, hal ini menandakan Arus Kas tidak dapat
merefleksikan Return Saham secara maksimal.
2. Likuiditas Perusahaan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Return
Saham yang dihitung menggunakan uji t melalui aplikasi olah data SPSS. Berdasarkan
penelitian, tingkat Likuiditas Perusahaan mengalami kenaikan tiap tahunnya yang berarti
bahwa tahun demi tahun perusahaan sudah mampu memenuhi kewajiban lancarnya
menggunakan kas dan efek yang tersedia. Bila dibandingkan dengan Return Saham,
terdapat hubungan negatif, dimana tahun 2010-2014 Likuiditas Perusahaan mengalami
kenaikan namun Return Saham mengalami penurunan.
3. Variabel Arus Kas/𝑋1 dan Likuiditas Perusahaan/𝑋2 secara simultan tidak berpengaruh
signifikan terhadap Return Saham.
SARAN
1. Bagi investor yang ingin berinvestasi di suatu perusahaan, sebaiknya :
a.
Investor memperhatikan kinerja keuangan atau kondisi ekonomi, yang tergambar
pada suatu laporan keuangan. Untuk tujuan investasi,investor dapat menganalisa :
ī‚ˇ
Balance sheet :mencerminkan kepemilikan dan kewajiban perusahaan,
perhatikan kecukupan modal kerja, hutang, dan kinerja aset.
ī‚ˇ
Income statement : mencerminkan pendapatan perusahaan terutama setelah
dikurangi pajak dan biaya/beban lainnya. Perhatikan apakah laba dan kas
yang dihasilkan dapat menjamin kinerja perusahaan dimasa depan.
ī‚ˇ
Cash flow statement : mencerminkan arus masuk dan keluar kas. Perhatikan
apakah perusahaan lebih banyak menggunakan kas dari hasil operasi sendiri,
atau lebih mengandalkan dana dari pihak eksternal.
ī‚ˇ
Shareholder’s equity : menerminkan seberapa besar perusahaan menguasai
kepemilikan saham dan pihak mana saja yang terlibat dalam kepemilikkan.
ī‚ˇ
Catatan atas laporan keuangan perusahaan : dapat diketahui darimana dan
untuk apa dana dialirkan, aktivitas apa saja yang mempengaruhi, termasuk
catatan realisasi kebijakan perusahaan.
b.
Investor juga memperhatikan laporan auditor. “Opini Bersih” dari auditor
merupakan pertimbangan mengenai kelanjutan rencana investasi. Dalam hal ini,
misalnya opini “pengecualian” yang berarti ada masalah dalam perusahaan,baik
ringan ataupun berat.
c.
Investor menganalisis faktor lain yang menjadi kemungkinan akan mempengaruhi
return saham, misalnya menganalisa harga saham di pasar modal, tingkat laba yang
telah dicapai suatu perusahaan, dsb.
2. Bagi penelitian selanjutnya sebaiknya menambahkan atau mengganti dengan variabel
lain dan melakukan penelitian pada sektor lain. Peneliti selanjutnya disarankan agar
memperbanyak sumber referensi.
DAFTAR PUSTAKA
A. Erhans dan Junaedi Yusuf.2010.Akuntansi Berdasarkan Prinsip Akuntansi
Indonesia.Jakarta: PT.Ercontara Rajawali
Abdul Halim.2005.Analisis Investasi.Jakarta:Salemba Empat.
Alam S..2004.Akuntansi SMA Untuk Kelas XI.Jakarta:Esis
Alam S..2004.Akuntansi SMA Untuk Kelas XII.Jakarta:Esis
Ang, Robert.2010. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia, Edisi 7.Jakarta : Media Soft
Indonesia
Azilia Yocelyn dan Yulius Jogi.2012.Analisis Pengaruh Perubahan Arus Kas dan Laba
Akuntansi Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Berkapitalilsasi
Besar.Universitas Kristen Petra
Bambang Riyanto.2008.Dasar-Dasar Pembelajaran Perusahaan.Yogyakarta:BPFE
Brealey,et.al.2007.Dasar-dasar Manajemen Keuangan Jilid 2.Jakarta:Erlangga
C. Van Horn, James.2005.Fundamentas of Financial Management (Prinsip-prinsip
Manajemen Keuangan).Jakarta : Salemba Empat
Dewi Widyaningsih.2012. Pengaruh Return on Equity dan Earning Per Share terhdapa
Return Saham.Universitas Siliwangi.
Dito Prabowo Nugroho.2013. Pengaruh Likuditas dan Profitabilitas terhadap Harga Pasar
Saham.Universitas Siliwangi
Eduardus, Tanedlilin.2010.Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi.Yogyakarta:BPFE
Fitri Fitriawati.2012.Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham.Universitas
Siliwangi Tasikmalaya
Freddy Rangkuti.2006.Business plan : teknik membuat perencanaan bisnis dan analisis
kasus.Jakarta:Gramedia
Hans Kartikahadi, dkk.2012.Akuntansi Keuangan Berdasarkan SAK Berbasis
IFRS.Jakarta:Salemba Empat
Iskandar Alwi.2003.Pasar Modal, Teori dan Aplikasi.Jakarta:Nasindo Internusa.
Kieso, Donald E, dkk..2008.Akuntansi Intermediate.Jakarta:Erlangga
Lukman Syamsuddin.2001.Manajemen Keuangan Perusahaan.Jakarta:PT.Raja Grafindo
Persada
Munawir, S.2010.Analisa Laporan Keuangan, Edisi ke Empat.Yogyakarta:Liberty
Muzdalifah Azis, dkk.2015.Manajemen Investasi Fundamental, Teknikal, Perilaku Investor
dan Return Saham.Sleman:Deepublish
Niswonger, et.al.2000.Prinsip-prinsip Akuntansi.Jakarta:Erlangga
Nicky Nathaniel.2008.Analisis yang Mempengaruhi Return Saham.Universitas
Diponegoro
Rahmi Af Idah Gulo.2014. Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas Terhadap
Return Saham.Universitas Negeri Medan.
Rena Kurniawati .2012. Pengaruh Arus Kas Bersih terhadap Likuiditas dan Dampaknya
terhadap Profitabilitas. Universitas Siliwangi Tasikmalaya
Satria Pratama.2013.Pengaruh Laba Akuntansi dan Komponen Arus Kas terhadap Return
Saham.STIE MDP
Sofyan Safri Harahap.2010.Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan.Jakarta:Raja Grafindo
Persada
Suad Husnan, Henny Pudjiastuti.2012.Manajemen Keuangan Teori dan
Terapan.Yogyakarta:BPFE
Sugiyono.2012.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.Bandung:CV.Alfabeta
Susilawati Sutisna.2008.Pengaruh Arus Kas Terhadap Likuiditas Perusahaan.Universitas
Widyatama
T.Harison Jr,Walter.2013.Akuntansi Keuangan:International Financial Reprting
Standards.Jakarta:Erlangga
Tiara Ulianti.2011. Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas terhadap Perubahan Harga
Saham. Universitas Siliwangi Tasikmalaya
Ulupui, A.2007.Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas,Leverage,Aktivitas, dan Profitabilitas
Terhadap Return Saham.Universitas Udayana.
Weston, J. Fred; Thomas E. Coppeland.2001.Manajemen Keuangan. Jakarta:Binarupa
Aksara
www.iaiglobal.co.id
www.zahiraccounting.com
www.idx.co.id
Download