i. kesimpulan dan saran

advertisement
I.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1.
Isoflavon genistein tempe kedelai menurunkan jumlah osteoklas:
a.
Perlakuan ortodonti pada guinea pig muda baik pada pengamatan hari ke7 dan ke-14 berbeda signifikan dibandingkan dengan perlakuan
ortodonti+genistein. Jumlah osteoklas daerah tertekan lebih sedikit pada
perlakuan ortodonti+genistein. Osteoklas pada hari ke-14 pada guinea pig
muda, tampak jumlahnya sangat sedikit.
b.
Osteoklas daerah tertekan pada guinea pig tua baik pada hari ke-7 dan
hari ke-14 antara perlakuan ortodonti dengan ortodonti+genistein
tidak
berbeda signifikan, walaupun lebih sedikit jumlah osteoklasnya pada
guinea pig yang diberi perlakuan ortodonti dan genistein.
c.
Jumlah osteoklas pada daerah tertarik, dibandingkan antara guinea pig
muda dan tua kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan genistein
pada pengamatan hari ke-7 dan ke-14, perbedaan yang signifikan hanya
pada guinea pig muda, pada guinea pig tua tidak terdapat perbedaan yang
signifikan.
2.
Isoflavon genistein tempe kedelai meningkatkan jumlah osteoblas:
a.
Isoflavon genistein tempe kedelai meningkatkan jumlah osteoblas pada
daerah tertekan pada pergerakan gigi secara ortodontik ditunjukkan
dengan adanya perbedaan yang signifikan. Antara guinea pig tua dan
muda kelompok perlakuan ortodonti dengan kelompok perlakuan
ortodonti+genistein pada pengamatan hari ke-7 dan ke-14. Jumlah
osteoblas pada perlakuan ortodonti+genistein lebih banyak dibandingkan
dengan perlakuan ortodonti.
b.
Isoflavon genistein tempe kedelai meningkatkan jumlah osteoblas daerah
tertarik pada pergerakan gigi secara ortodontik dibuktikan dengan adanya
perbedaan yang signifikan antara daerah tertarik guinea pig muda dan tua,
pengamatan hari ke-14 dan ke-7 antara kelompok ortodonti dan
ortodonti+genistein .
3.
Isoflavon genistein tempe kedelai menurunkan kadar osteokalsin:
a. Osteokalsin guinea pig muda pada pengamatan hari ke-14 pada perlakuan
ortodonti kadarnya lebih banyak dibandingkan dengan kelompok
perlakuan ortodonti+genistein (p=0,05)
b. Kadar osteokalsin antara guinea pig tua pengamatan hari ke-7 kelompok
kontrol lebih banyak dibandingkan dengan kelompok perlakuan genistein
(p=0,05)
4.
Isoflavon genistein tempe kedelai menurunkan kadar estrogen :
a.
Estrogen guinea pig muda pada pengamatan hari ke-14 pada kelompok
kontrol ada perbedaan signifikan dengan kelompok perlakuan genistein
(p<0,05). Pada kelompok kontrol, kadar estrogen lebih tinggi dibanding
kelompok perlakuan genistein.
b.
Estrogen guinea pig muda pada pengamatan hari ke-14 pada kelompok
perlakuan ortodonti ada perbedaan signifikan dengan kelompok perlakuan
ortodonti+genistein (p=0,05). Pada kelompok ortodonti, kadar estrogen
lebih tinggi dibanding kelompok perlakuan orto+genistein.
5.
Pengaruh isoflavon genistein tempe kedelai pada reseptor estradiol :
a. Terdapat perbedaan yang signifikan antara guinea pig tua kelompok
ortodonti, pengamatan hari ke-14 dengan guinea pig tua, kelompok
perlakuan ortodonti+genistein, pengamatan hari ke-14 (p=0,050). Kadar
reseptor estradiol pada kelompok ortodonti lebih tinggi dibanding pada
kelompok ortodonti+genistein.
b. Terdapat perbedaan yang signifikan antara guinea pig tua, kelompok
ortodonti pengamatan hari ke-7 dengan guinea pig tua kelompok
perlakuan ortodonti, pengamatan hari ke-7
(p=0,05). Kadar reseptor
estradiol pada kelompok ortodonti lebih rendah dibanding pada kelompok
ortodonti+genistein.
c. Terdapat perbedaan yang signifikan antara guinea pig muda kelompok
perlakuan ortodonti, pengamatan hari ke-14 dengan kelompok perlakuan
ortodonti+genistein, pengamatan hari ke-14 (p=0,05). Kadar reseptor
estradiol pada kelompok ortodonti lebih rendah dibanding pada kelompok
ortodonti+genistein.
d. Terdapat perbedaan yang signifikan antara guinea pig muda kelompok
ortodonti, pengamatan hari ke-7 dengan kelompok perlakuan ortodonti+
genistein, pengamatan hari ke-14 (p=0,05). Kadar reseptor estradiol pada
kelompok
ortodonti
ortodonti+genistein.
lebih
rendah
dibanding
pada
kelompok
B. SARAN
1.
Isoflavon genisteintempe kedelai dapat digunakan pada orang tua maupun
muda, terutama pada pada periode retensi perawatan ortodonti oleh karena
osteoklas berkurang secara sigifikan dan osteoblas akan meningkat secara
signifikan, sehingga dapat menstabilkan hasil pergerakan gigi secara ortodonti.
2.
Penelitian lebih lanjut dengan mecari
dosis optimal masa periode aktif
perawatan ortodonti.
3.
Dianjurkan pada orang tua maupun muda untuk mengkomsumsi isoflavon
genisteintempe kedelai pada periode perawatan ortodontik aktif maupun pasif
(periode retensi) perawatan ortodonti.
Download