70 Bab VI Kesimpulan dan Saran VI.1 Kesimpulan 1. Berdasarkan analisis “Net Social Gain”, manfaat sosial ekonomi usaha pertambangan bahan galian batugamping yang diterima oleh Kabupaten Rembang tahun 2000-2005, dengan studi kasus PT. Sinar Asia Fortuna adalah sebagai berikut : a. Manfaat dari rente ekonomi tidak ada karena semua direpatriasi ke kantor pusat perusahaan di Kabupaten Mojokerto (Jawa Timur). b. Manfaat dari Kelebihan pembayaran sebesar Rp. 3.507.733.087 (rata-rata Rp. 584.622.181/tahun). Manfaat ini berhubungan dengan penyerapan tenaga kerja kurang terampil. Perusahaan sulit untuk meningkatkan manfaat ini karena terbatasnya kesempatan kerja yang ada. Alternatif lain adalah dengan pelibatan kontraktor/perusahaan jasa lokal yang lebih besar dalam kegiatan perusahaan sehingga dapat mendorong peningkatan penyerapan tenaga kerja. c. Manfaat dari Eksternalitas − Total nilai manfaat keterkaitan hulu sebesar Rp. 10,39 milyar (rata-rata Rp. 1,73 milyar/tahun). Nilai manfaat ini masih dapat dinaikkan dari Rp. 10,39 milyar menjadi Rp. 11,30 milyar (tumbuh 8,70%) dengan melibatkan penyediaan input yang berupa BBM dan pelumas/grease oleh perusahaan/penyedia jasa lokal yang selama ini disuplai oleh perusahaan jasa luar Kabupaten Rembang. Manfaat dari keterkaitan hilir tidak ada karena semua output dijual keluar Kabupaten Rembang sehingga keterkaitan output langsung dengan sektor-sektor lainnya dalam perekonomian daerah tidak ada. − Manfaat dari keterkaitan teknologi sebesar Rp. 362,48 juta (rata-rata Rp. 60,41 juta/tahun). Karena kondisi masyarakat atau sektor yang ada di daerah masih bersifat tradisonal maka manfaat keterkaitan teknologi didasarkan pada jumlah bantuan perusahaan terhadap pengembangan 71 sarana/prasarana dan pembinaan sosial masyarakat di daerah, sehingga secara signifikan manfaat keterkaitan teknologi belum dapat berpengaruh terhadap Kabupaten Rembang. − Total nilai keterkaitan pembayaran kepada Pemerintah Kabupaten Rembang Rp. 4,96 milyar (rata-rata Rp. 0,82 milyar/tahun). Penerimaan terbesar dari pajak bahan galian batugamping sebesar Rp. 4,07 milyar (82,06%). Mulai tahun 2001 pembayaran pajak mengalami kenaikan dengan diberlakukannya otonomi daerah (tanggal 1 Januari 2001). Pembayaran atas pajak tersebut masih dapat ditingkatkan sebesar 25%, meningkat dari Rp. 4,07 milyar menjadi Rp. 5,08 milyar jika penetapan harga jual batugamping sebagai dasar pungutan pajak bahan galian C sesuai dengan Keputusan Bupati Rembang Nomor 18 Tahun 2000 dinaikkan dari Rp.10.000/ton menjadi Rp. 12.500/ton, atau disesuaikan dengan harga pasar setempat. − Total manfaat keterkaitan kebutuhan akhir Rp. 10,91 milyar (rata-rata Rp. 1,82 milyar/tahun). Manfaat keterkaitan kebutuhan akhir karyawan perusahaan dibatasi atau tergantung dari jumlah penyerapan tenaga kerja. Semakin besar penyerapan tenaga kerja oleh perusahaan maka semakin besar pula nilai keterkaitan kebutuhan akhir. Namun pada kenyataannya penyerapan tenaga kerja oleh perusahaan sangat terbatas. NSG PT. SAF tahun 2000-2005 berkisar antara Rp. 3,18 – 7,16 milyar. Nilai total NSG dari pengusahaan penambangan batugamping oleh PT. SAF di Kabupaten Rembang sebesar Rp. 30,13 milyar (rata-rata Rp. 5,02 milyar/tahun) dengan pertumbuhan NSG per tahun rata-rata sebesar 14,45 %. Manfaat yang diterima oleh pemerintah Kabupaten Rembang melalui pembayaran pajak hanya 7,36% - 21,11% dari manfaat sosial ekonomi keseluruhan (NSG). Nilai NGC tahun 2002 turun dari 0,2263 menjadi 0,1648, artinya dibandingkan dengan peningkatan nilai output yang dihasilkan, kontribusi perusahaan terhadap daerah sebenarnya juga mengalami penurunan meskipun NSG naik. 72 2. Rata-rata persentase penggunaan sumber daya lokal per tahun untuk input PT. Sinar Asia Fortuna adalah 73,02% untuk tenaga kerja dan 50,18% untuk input antara. Persentase lokal untuk input antara masih bisa ditingkatkan dari 44,68% - 56,66% (rata-rata 50,18%/tahun) menjadi 61,20% - 71,98% (ratarata 67,35%/tahun), tumbuh 17,17% dengan melibatkan perusahaan jasa lokal dalam penyediaan BBM dan pelumas/grease untuk kebutuhan PT. SAF yang selama ini disuplai dari luar daerah. 3. PT. Sinar Asia Fortuna memberikan kontribusi yang besar terhadap produksi batugamping Kabupaten Rembang. Rata-rata produksi batugamping sebesar 423.208 ton/tahun atau 83% dari total produksi batugamping Kabupaten Rembang per tahun yang besarnya 522.373 ton. 4. Antara tahun 2000 – 2005 sumbangan sektor pertambangan/penggalian ratarata 2,56%/tahun atau Rp. 31,86 – 45,32 milyar terhadap PDRB Kabupaten Rembang yang besarnya Rp. 1,37 – 1,62 trilyun (atas dasar harga konstan 2000), relatif kecil. Namun demikian sektor ini selalu mengalami pertumbuhan tiap tahunnya. Selain itu dari hasil analisis ”shift share” sektor pertambangan/penggalian termasuk sektor yang mempunyai pertumbuhan progresif dengan nilai pergeseran bersih (PBij) positif atau sebesar 19,04% meskipun Kabupaten Rembang termasuk wilayah yang pertumbuhannya lamban dibandingkan wilayah lain di Provinsi Jawa Tengah. VI.2 Saran Dalam penelitian dengan analisis NSG sebaiknya dikaji pula masalah eksternalitas yang bersifat negatif. Eksternalitas yang berupa dampak negatif dari keberadaan perusahaan tambang kemudian dirinci satu persatu dan dinilai atau disetarakan dalam angka nominal rupiah (dirupiahkan) seperti halnya manfaat positifnya. Kemudian dibandingkan antara manfaat positif dan dampak negatifnya. Hal ini dapat dipakai sebagai evaluasi bagi kemanfaatan perusahaan dan sebagai acuan untuk memperbaiki strategi perusahaan dalam meningkatkan kontribusi terhadap daerah.