BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil

advertisement
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis terhadap data prates, pascates, angket, wawancara, dan
observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran menulis karangan narasi dengan
menggunakan media fim fiksi, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan
sebagai berikut.
1.
Penggunaan media film fiksi merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan
guru Bahasa Indonesia untuk mengembangkan keterampilan siswa dalam
menulis karangan narasi. Sebelum diterapkan penggunaan film fiksi sebagai
media pembelajaran menulis karangan narasi di kelas VIII-2
SMPN 3
Bandung, pelaksanaan pembelajaran menulis karangan narasi masih
menggunakan pembelajaran konvensional, yaitu berupa menyuruh siswa
membaca contoh tulisan karangan narasi yang ada dalam LKS, kemudian
menugaskan siswa untuk menulis karangan narasi berdasarkan pengalaman
sendiri atau orang lain. Dari hasil analisis kemampuan menulis karangan
narasi siswa, sebelum perlakuan belum menunjukkan nilai yang baik karena
siswa masih kebingungan dalam menuangkan gagasan kedalam tulisan tetapi
setelah perlakuan siswa menunjukkan nilai yang tinggi, peningkatan tersebut
terdapat pada aspek alur, tokoh dan penokohan, dan pilihan kata.
2.
Proses
pelaksanaan
pembelajaran
menulis
karangan
narasi
dengan
menggunakan media film fiksi dilaksanakan sebanyak delapan kali pertemuan
317
318
termasuk di dalamnya pertemuan pertama untuk prates dan pertemuan
terakhir untuk pascates. Setiap pertemuan dalam kegiatan pembelajaran
menunjukkan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Siswa
mengikuti setiap tahap pembelajaran dengan baik apalagi ketika setap film
ditayanngkan. Hal ini dapat diketahui dari hasil analisis observasi
pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan terhadap kegiatan guru dan siswa
yang semuanya dilaksanakan dengan baik.
3.
Hasil pengolahan angket diketahui bahwa respons siswa terhadap
pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan media film fiksi
sangat baik. Setiap butir pernyataan direspons dengan positif. Siswa
menyetujui bahwa pembelajaran menulis dengan menggunakan media film
fiksi dapat menggairahkan semangat dan perhatian,sehingga siswa mengakui
bahwa menulis itu mudah. Siswa menyetujui dan mengikuti setiap langkah
pembelajran menulis karangan narasi.
4.
Secara keseluruhan proses pembelajaran menulis karangan narasi dengan
menggunakan media film fiksi dapat meningkatkan setiap aspek keterampilan
menulis karangan narasi. Hal ini dapat dibuktikan di kelas eksperimen yaitu
kelas VIII-2 kemampuan siswa secara umum mengalami kenaikan dari nilai
rata-rata prates 65,079 menjadi nilai rata-rata pascates 78,553.
5.
Penggunaan media film fiksi pada pembelajaran menulis karangan narasi
yang dilaksanakan di kelas VIII-2 SMPN 3 Bandung, memiliki keunggulan
secara komparatif terhadap pembelajaran menulis karangan narasi yang biasa
dilakukan guru, sehingga pembelajaran menulis karangan narasi dengan
319
menggunakan media film fiksi mempunyai perbedaan yang signifikan
terhadap peningkatan kemampuan kelas eksperimen. Dari perhitungan
statistik, diperoleh nilai thitung yaitu 2,233 dan ttabel diperoleh 1.995. karena
thitung (3,233) > ttabel (1.995), H0 ditolak. Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa penggunaan media film fiksi efektif untuk meningkatkan kemampuan
menulis karangan narasi pada siswa kelas VIII-2 SMPN 3 Bandung.
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan tersebut, maka pada bagian ini dikemukakan saransaran yang diperkirakan dapat bermanfaat bagi pihak terkait yang peduli dengan
pendidikan bahasa Indonesia khususnya dalam meningkatkan keterampilan
menulis karangan narasi.
1.
Penggunaan media film fiksi sebagai alat pembelajaran diharapkan menjadi
masukan bagi para guru, khususnya guru mata pelajaran bahasa Indonesia
untuk mengembangkan kemampuan profesinya.
2.
Untuk mengoptimalkan pengetahuan dan kemampuan siswa hendaknya
sekolah
menyediakan
sarana
belajar
yang
memadai.
Guru
perlu
mengupayakan peninngkatan sarana-sarana, baik berupa media pembelajaran
maupun sarana lingkungan agar minat dan kebiasaan menulis berkembang.
Misalnya melengkapi buku perpustakaan, majalah dinding, bulletin sekolah,
ekstrakurikuler jurnalistik, sebagai wadah untuk menampilkan tulisan siswa.
3.
Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran perlu terus dikembangkan karena
siswa belajar dengan aktif dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman
yang luas sehingga siswa lebih kreatif, dan inovatif.
Download