Akuntansi Pajak Aktiva Tetap_Nilai Perolehan

advertisement
07-Oct-15
Aspek Perpajakan
atas
Aktiva Tetap
Aktiva Tetap
Aktiva Tetap:
SAK (2009) : aktiva berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan
barang atau jasa, untuk disewakan ke pihak lain, atau untuk tujuan administrasi dan
diharapkan akan digunakan lebih dari satu periode
Kieso (2012) : sumber daya yang memiliki bentuk fisik, baik ukuran maupun bentuk, yang
digunakan untuk kegiatan operasional usaha, dan tidak ditujukan untuk dijual kepada
konsumen, yang diharapkan untuk dapat digunakan oleh perusahaan untuk jangka waktu
lebih dari satu tahun.
1
07-Oct-15
Nilai Perolehan Aktiva Tetap
Perolehan melalui pembelian (jual beli):
SAK : Harga Beli + Biaya Pembelian (Tranportasi, asuransi, dsb)
UU PPh: dalam hal transaksi jual beli tidak dipengaruhi hubungan
istimewa, adalah jumlah yang sesungguhnya dikeluarkan atau diterima,
sedangkan apabila terdapat hubungan istimewa adalah jumlah yang
seharusnya dikeluarkan atau diterima
Nilai Perolehan Aktiva Tetap
Perolehan melalui pertukaran
SAK : biaya perolehan diukur pada nilai wajar, kecuali transaksi pertukaran tidak
memiliki substansi komersial atau nilai wajar aktiva yang diterima atau aktiva
yang diserahkan tidak dapat diukur secara andal, maka biaya perolehan diukur
pada jumlah tercatat aktiva yang diserahkan
UU PPh: jumlah yang seharusnya dikeluarkan atau diterima berdasarkan harga
pasar
2
07-Oct-15
Nilai Perolehan Aktiva Tetap
Perolehan dengan membangun sendiri:
SAK : nilai perolehan meliputi seluruh biaya yang dikeluarkan sehubungan
dengan pembangunan aktiva itu hingga siap digunakan, termasuk biaya
overhead (indirect cost) dan biaya bunga pinjaman selama periode
pembangunan. Selisih negatif antara biaya membangun sendiri dengan biaya
membangun melalui pihak independen (nilai pasar) dapat dianggap sebagai
kerugian pada periode yang bersangkutan.
UU PPh : mengikuti standar akuntansi keuangan yang berlaku, yaitu seluruh
biaya yang dikeluarkan dalam rangka pembangunan aktiva, termasuk biaya
overhead dan biaya bunga pinjaman selama periode pembangunan. Selisih
negatif antara biaya pembangunan dengan nilai pasar tidak dapat dianggap
sebagai kerugian pada periode yang bersangkutan.
Nilai Perolehan Aktiva Tetap
Perolehan melalui hibah/bantuan/ pemberian
SAK : harga pasar
UU PPh : apabila memenuhi ketentuan pasal 4
ayat 3 huruf a dan huruf b UU PPh, adalah nilai
sisa buku dari pihak yang melakukan
pengalihan atau nilai yang ditetapkan oleh
Dirjen Pajak, dan dalam hal tidak memenuhi
syarat yang diatur dalam pasal 4 ayat 3 huruf
a, adalah nilai pasar dari aktiva tersebut.
3
07-Oct-15
Perolehan Aktiva Tetap Melalui SGU
Jenis SGU:
Sewa pembiayaan (Finance Lease)
Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh manfaat dan risiko kepemilik
aktiva,
Ciri-cirinya berdasarkan SAK:
Kepemilikan aktiva beralih kepada lessee pada akhir masa sewa
Lessee mempunyai opsi untuk membeli aktiva pada harga yang cukup rendah
dibandingkan nilai wajar pada tanggal opsi
Masa sewa sama atau lebih dari 75% umur ekonomis aktiva sewaan
Pembayaran sewa minimum sama atau lebih dari 90% nilai wajar aktiva sewaan
Aktiva sewaan bersifat khusus dan hanya lessee yang dapat menggunakannya
tanpa perlu modifikasi secara material
Ciri-cirinya berdasarkan peraturan pajak:
Jumlah pembayaran sewa selama periode sewa pertama ditambah dengan nilai
sisa barang modal, harus dapat menutup harga perolehan barang modal dan
keuntungan lessor
Masa sewa ditetapkan sekurang-kurangnya 2 tahun untuk barang modal gol 1, 3
tahun untuk gol II dan III, dan 7 tahun untuk golongan bangunan
Terdapat hak opsi dalam perjanjian sewa bagi lessee
Perolehan Aktiva Tetap Melalui SGU
Jenis SGU:
Sewa pembiayaan (Finance Lease)…. (lanjutan…)
SAK: Lessee akan mencatat aktiva dan kewajiban sewa pembiayaan dalam neraca
sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa ditambah nilai residu (harga
opsi) yang harus dibayar oleh lessee pada akhir masa sewa.
UU PPh: Lessee akan mencatat nilai aktiva sewaan sebagai dasar penyusutan
apabila opsi digunakan pada akhir masa sewa, sebesar nilai sisa aktiva yang
bersangkutan.
Sewa operasi (operating lease)
Sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh manfaat dan risiko
kepemilikan aktiva, dengan kata lain, dalam perjanjian sewa tidak terdapat opsi
kepemilikan bagi lessee. Tidak ada pencatatan nilai perolehan aktiva oleh lessee.
4
07-Oct-15
SGU DENGAN HAK OPSI
PSAK:
Terdapat pencatatan aktiva pada saat awal SGU oleh Lessee (PV Leasing), sedangkan
Lessor mencatat Penanaman Neto Sewa sebesar jumlah piutang sewa ditambah nilai
residu dikurangi pendapatan sewa yang belum diakui (selisih antra piutang
sewa+nilai residu dengan harga perolehan aktiva yang di SGU-kan) dan simpanan
jaminan
Pendapatan sewa yang belum diakui, dialokasikan secara konsisten sebagai
pendapatan tahun berjalan
Lessee melakukan penyusutan atas aktiva yang disewa, sedangkan Lessor tidak
melakukan penyusutan atas aktiva yang disewakan.
Lessee membebankan biaya penyusutan dan biaya bunga berdasarkan tingkat bunga
yang diperhitungkan dalam setiap periode akuntansi.
SGU DENGAN HAK OPSI
UU Pajak:
Lessee dan Lessor tidak boleh membebankan biaya penyusutan atas aktiva yang di
SGU-kan
Lessee akan melakukan penyusutan setelah masa SGU berakhir
Lessee membebankan biaya angsuran pokok sewa dan biaya bunga dalam
menghitung laba fiskal
Objek PPh bagi Lessor adalah sebagian pembayaran sewa yang merupakan imbalan
jasa SGU (seluruh pembayaran SGU dikurangi angsuran pokok), dengan
menggunakan tarif pasal 17 UU PPh
Pembayaran angsuran SGU dengan hak opsi dikecualikan dari pemungutan PPN
(apabila merupakan capital lease) dan pemotongan PPh Pasal 23
Lessor diperkenankan untuk membentuk cadangan piutang tak tertagih yang dapat
dibebankan sebagai biaya fiskal
5
Download