ANALISIS FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI YANG MEMPENGARUHI MINAT BERWIRAUSAHA (Studi Kasus Mahasiswa Universitas Gunadarma FAKULTAS EKONOMI) Disusun Oleh: Era Estitika Dosen Pembimbing: Julius Nursyamsi.SE., MM. 1. Latar Belakang Masalah Penelitian ini dilatarbelakangi oleh suatu kenyataan yang terjadi di masyarakat khususnya dikalangan mahasiswa. Tentang suatu faktor motivasi yang mempengaruhi minat berwirausaha mahasiswa. Hal ini terjadi dari beberapa faktor yaitu faktor toleransi akan resiko, faktor keberhasilan diri, dan faktor kebebasan dalam bekerja. 2. Rumusan Masalah Apakah faktor-faktor motivasi berpengaruh terhadap minat berwirausaha mahasiswa Universitas Gunadarma? 3. Batasan Masalah Batasan masalah pada penulisan ilmiah ini adalah faktor toleransi akan resiko, faktor keberhasilan diri, faktor kebebasan dalam bekerja data minat berwirausaha. 4. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor motivasi terhadap minat mahasiswa untuk menjadi seorang enterpreneur. 4. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor motivasi terhadap minat mahasiswa untuk menjadi seorang enterpreneur. 5. Alat Analisis Penelitian Alat analisis kualitatif yang dikuantitatifkan menggunakan perhitungan statistik (SPSS) berdasarkan uji validitas, uji realibiltas, analisis regresi linier berganda, analisis korelasi ganda, asumsi klasik, uji simultan (uji F), dan uji parsial (uji t). Metode Penelitian • Obyek Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh langsung pada objek yang diteliti. Dengan cara penyebaran kuesioner dan wawancara langsung kepada responden. • Responden Penelitian yaitu data responden seperti usia, jenis kelamin, jurusan dan tingakat pendidikan. Alat Analisis Yang Digunakan • Uji Validitas Validitas adalah tingkat keandalah dan kesahihan alat ukur yang digunakan. Instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2004:137). Penelitian ini menggunakan jumlah sampel (n) adalah 60, maka besarnya df = n-2 ( 60-2 = 58 ) dan alpha = 0,05 maka diketahui r tabel = 0,2542 ( melihat r tabel dengan uji dua sisi ). Jika nilai r hitung ( Corrected Item Total Correlation ) > r tabel dan bernilai positif . Maka, butir pernyataan atau indikator dinyatakan valid. Karena semua item variabel lebih besar dari r tabel, maka semua item dinyatakan valid. • Uji Reliabiltas Uji Reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui ketepatan jawaban kuesioner pada periode yang berbeda. Menurut Sugiyono (2008) instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Pengujian statistik ini dengan menggunakan teknik statistik Cronbach’s Alpha . jika nilai Cronbach’s Alpha (α) > 0,60 maka variabel tersebut dikatakan reliabel. Dari nilai croncbach alpha untuk variabel toleransi akan resiko sebesar 0,537, variabel keberhasilan diri sebesar 0,591, variabel kebebasan dalam bekerja sebesar 0,675, dan variabel minat berwirausaha sebesar 0,783. Karena semua nilai variabel lebih dari 0,60, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian reliabel. • Analisis Regresi Linier Berganda Berdasarkan analisis regresi linier berganda dapat diketahui bahwa variabel toleransi akan resiko (X1) mempunyai hubungan yang positif terhadap minat berwirausaha (Y), dengan nilai β sebesar 0,232. Berdasarkan analisis regresi linier berganda dapat diketahui bahwa variabel keberhasilan diri (X2) mempunyai hubungan yang negatif terhadap variabel minat berwirausaha (Y), dengan nilai β sebesar -0,202. Berdasarkan analisis regresi linier berganda dapat diketahui bahwa variabel kebebasan dalam bekerja (X3) mempunyai hubungan yang positif terhadap variabel minat berwirausaha (Y), dengan nilai β sebesar 0,015. • Analisis Korelasi Ganda pada output model summary, diperoleh hasil R sebesar 0.180. Hal ini menunjukan bahwa terjadi hubungan positif yang sangat rendah antara toleransi akan resiko, keberhasilan diri, kebebasan dalam bekerja terhadap minat berwirausaha. • Uji Asumsi Klasik • Uji Multikolinearitas Nilai umum yag biasa dipakai adalah nilai Tolerance > 1 atau nilai VIF > 10, maka terjadi gejala multikolinearitas. Sebaliknya jika nilai Tolerance < 1 atau nilai VIF < 10, maka tidak terjadi gejala multikolinearitas. Dari hasil tabel Collinearity Statistics dapat dilihat variabel toleransi akan resiko 1.234, variabel keberhasilan diri 1.1671, dan variabel kebebasan dalam bekerja 1.085. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel bebas dalam model regresi tersebut. • Uji Autokorelasi Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi, melalui tabel Durbin-Watson yang dapat dilakukan dengan program SPSS, dimana secara umum dapat diambil patokan yaitu : Jika angka DW < 2,2 berarti tidak terjadi gejala autokorelasi. Jika angka DW > 2,2, berarti terjadi gejala autokorelasi. Dari tabel model summary nilai Durbin-Watson sebesar 2.122Ini menunjukan dibawah 2 (<2) maka menujukan tidak adanya gejala autokorelasi pada model regresi ini. • Uji Simultan (uji F) Dari Hasil uji Anova , pengambilan keputusan juga dapat dilakukan dengan melihat probabilitasnya dimana nilai sig 0.600 > 0.05 sehingga H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya Variabel Pengaruh toleransi akan resiko (X1), keberhasilan diri (X2) dan kebebasan dalam bekerja (X3) secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen Minat Berwirausaha. • Uji Parsial (uji t) Untuk mengetahui apakah faktor motivas terdiri dari toleransi akan resiko (X1), keberhasilan diri (X2) dan kebebasan dalam bekerja (X3) secara parsial berpengaruh signifikan atau tidak terhadap minat berwirausaha (Y), maka harus diuji signifikansinya dengan menggunakan uji t dengan tingkat signifikansi 0,05. Ketentuan Uji t dilihat probabilitas Sig dimana jika probabilitasnya lebih kecil dari 0.05 maka H0 diterima sedangkan jika probabilitas lebih besar dari 0.05 maka H0 diterima. Dari hasil perhitungan, minat berwirausaha dapat dilakukan dengan melihat probabilitasnya dimana nilai 0.279 > 0.05 sehingga H0 diterima maka pengaruh toleransi akan resiko secara statistik tidak berpengaruh secara parsial terhadap minat berwirausaha. Dari hasil perhitungan, minat berwirausaha dapat dilakukan dengan melihat probabilitasnya dimana nilai 0.250 > 0.05 sehingga H0 diterima maka pengaruh keberhasilan diri secara statistik tidak berpengaruh secara parsial terhadap minat berwirausaha. Dari hasil perhitungan, minat berwirausaha dapat dilakukan dengan melihat probabilitasnya dimana nilai 0.908 < 0.05 sehingga H0 diterima maka pengaruh kebebasan dalam bekerja secara statistik tidak berpengaruh secara parsial terhadap minat berwirausaha. • Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat dirumuskan kesimpulan sebagai berikut : Analisis pengaruh motivasi terhadap mahasiswa Universitas Gunadarma. Faktor toleransi akan resiko, keberhasilan diri, dan kebebasan dalam bekerja tidak memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha. Dari hasil uji hipotesis maka disimpulkan Ho diteima sedangkan Ha ditolak, sehingga faktor-faktor tersebut tidak memiliki pengaruh terhadap minat berwirausaha. • Saran Analisis pengaruh motivasi mahasiswa Universitas Gunadarma tidak memiliki pengaruh terhadap faktor-faktor motivasi. Oleh karena itu, pada penellitian selanjutnya akan dilakukan penelitian lebih jauh lagi mengenai minat berwirausaha mahasiswa dengan faktor-faktor motivasi yang sama dan menambah jumlah responden.