1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi merupakan hal penting yang disiapkan untuk menghadapi masa yang akan datang. Investasi merupakan suatu kegiatan menabung dalam berbagai bentuk untuk menjaga suatu nilai kekayaan dan bahkan dapat menambah nilai kekayaan. Investasi bisa dilakukan dalam beberapa macam jangka waktu, yaitu jangka waktu yang pendek dan jangka waktu yang panjang. Investasi dalam jangka waktu yang pendek merupakan investasi yang jangka waktunya hanya kurang dari satu tahun. Beberapa contohnya seperti tabungan, giro dan deposito. Investasi dalam jangka waktu yang panjang merupakan investasi yang jangka waktunya lebih dari satu tahun. Beberapa contohnya seperti obligasi, ORI dan SUKUK. Investasi juga terdiri dari sifatnya yang mudah dicairkan dan sulit dicairkan. Investasi yang mudah dicairkan merupakan investasi yang dapat diambil dan digunakan hasilnya pada saat dibutuhkan dengan cara yang mudah. Beberapa contohnya seperti tabungan, giro, deposito, emas, dan valas. Investasi yang sulit dicairkan merupakan investasi yang tidak dapat diambil dan digunakan hasilnya pada saat dibutuhkan secara tiba-tiba, dan jika tetap dipaksakan maka investor akan menanggung resiko / keuntungan yang tidak sesuai harapan dari investasi tersebut. Beberapa contohnya seperti obligasi, ORI, SUKUK, tanah, dan bangunan. Investasi yang dapat dilakukan investor bisa dalam bentuk tanah, 1 2 bangunan, emas, deposito valas, deposito rupiah, tabungan valas, tabungan rupiah, gio valas, giro rupiah dan masih banyak bentuk lainnya. Berkaitan dengan investasi, bank merupakan salah satu tempat yang dapat digunakan para investor untuk berinvestasi. Pada zaman era yang semakin maju dan modern ini, bank pun semakin banyak dan tersebar luas. Setiap bank berusaha berlomba-lomba untuk menjadi lembaga keuangan yang dipercayai dan diminati masyarakat untuk pengelolaan uang masyarakat. Bank sebagai lembaga keuangan banyak diminati masyarakat untuk berinvestasi dalam bentuk tabungan, giro, deposito, dan bentuk lainnya. Maka dari itu banyak bank yang menawarkan suku bunga yang menarik, terutama untuk produk deposito. Para investor dapat memilih diantara semua bank yang ada untuk berinvestasi dalam bentuk tabungan, giro, deposito, dan bentuk lainnya. Berdasarkan bank yang dipilih oleh investor maka bukan hanya suku bunga yang diperhatikan oleh investor, tetapi juga kinerja bank tersebut untuk memastikan bahwa investasi yang dilakukan oleh investor dapat kembali dan memberikan keuntungan sesuai harapan investor. Jadi, dalam berinvestasi didalam suatu bank ada dua hal yang dapat mempengaruhi ketertarikan para investor untuk menginvestasikan uangnya pada bank tersebut, yaitu tingkat suku bunga yang ditawarkan oleh bank tersebut dan kinerja dari perusahaan perbankan tersebut. Menurut Kasmir (2014:13) bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya usaha perbankan selalu berkaitan masalah bidang keuangan. Jadi dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan utama, yaitu: Menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank 3 lainnya. Menurut Hasibuan (2008:44) Bank devisa adalah bank umum, baik bersifat konvensional maupun berdasarkan prinsip syariah yang dapat memberikan pelayanan lalu lintas pembayaran dalam dan luar negeri. Bank devisa harus memperoleh surat izin dari bank sentral (Bank Indonesia) untuk dapat melakukan usaha perbankan dalam valuta asing, baik transaksi ekspor-impor maupun jasa-jasa valuta asing lainnya. Berkaitan dengan penghimpunan dana yang dilakukan bank, khususnya bank devisa yaitu dana pihak ketiga. Menurut Ismail (2010:43) dana pihak ketiga biasanya lebih dikenal dengan dana masyarakat, merupakan dana yang dihimpun oleh bank yang berasal dari masyarakat dalam arti luas, meliputi masyarakat individu, maupun badan usaha. Berdasarkan data yang diperoleh dari Bank Indonesia, komposisi sumber dana bank dari tahun 2009 sampai 2015 triwulan kedua dapat dilihat dari grafik dibawah ini: Komposisi Sumber Dana Bank Devisa Pemerintah 2% 3% Dana Pihak ketiga Dana Pihak Kedua Modal 95% Grafik 1.1 Komposisi Sumber Dana Bank Devisa Pemerintah Tahun 2009-2015 Sumber: Bank Indonesia (data diolah) 4 Berdasarkan grafik 1.1 diatas dapat dilihat bahwa volume dana pihak ketiga, mendominasi sumber dana bank Pemerintah dibandingkan dengan dana pihak kedua dan modal pemilik. Dari hal tersebut maka ada beberapa faktor yang mempengaruhi Dana Pihak Ketiga, sehingga komposisinya menjadi sangat besar dan paling besar dibandingkan dengan sumber dana yang lainnya. Berdasarkan data SBI yang didapat dari Bank Indonesia melalui web (www.bi.go.id) tahun 2015 hanya sampai pada triwulan kedua. Komposisi Sumber Dana Bank Devisa Swasta 1% 3% Dana Pihak Ketiga Dana Pihak Kedua Modal 96% Grafik 1.2 Komposisi Sumber Dana Bank Devisa Swasta Tahun 2009-2015 Sumber: Bank Indonesia (data diolah) Berdasarkan grafik 1.2 diatas dapat dilihat bahwa volume dana pihak ketiga, mendominasi sumber dana bank Swasta dibandingkan dengan dana pihak kedua dan modal pemilik. Dari hal tersebut maka ada beberapa faktor yang mempengaruhi Dana Pihak Ketiga, sehingga komposisinya menjadi sangat besar 5 dan paling besar dibandingkan dengan sumber dana yang lainnya. Berdasarkan data SBI yang didapat dari Bank Indonesia melalui web (www.bi.go.id) tahun 2015 hanya sampai pada triwulan kedua. Tabel 1.1 Tingkat Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Bank Devisa Pemerintah Tahun 2009-2015 (jutaan rupiah) Periode 2015 triwulan 2 2015 triwulan 1 2014 triwulan 4 2014 triwulan 3 2014 triwulan 2 2014 triwulan 1 2013 triwulan 4 2013 triwulan 3 2013 triwulan 2 2013 triwulan 1 2012 triwulan 4 2012 triwulan 3 2012 triwulan 2 2012 triwulan 1 2011 triwulan 4 2011 triwulan 3 2011 triwulan 2 2011 triwulan 1 2010 triwulan 4 2010 triwulan 3 2010 triwulan 2 2010 triwulan 1 2009 triwulan 4 2009 triwulan 3 2009 triwulan 2 2009 triwulan 1 Dana Pihak Ketiga 1593517,034 1555170,201 1582487,902 1475270,142 1395240,254 1314445,281 1363062,155 1268088,106 1226507,195 1141350,318 1201283,759 1060299,678 1048512,222 976682 1039256,884 899321,752 869060,789 845763,454 898405 774385 778439 746188 783384 694161 684450 654751 Pertumbuhan 2,47% ‐1,73% 7,27% 5,74% 6,15% ‐3,57% 7,49% 3,39% 7,46% ‐4,99% 13,30% 1,12% 7,35% ‐6,02% 15,56% 3,48% 2,75% ‐5,86% 16,02% ‐0,52% 4,32% ‐4,75% 12,85% 1,42% 4,54% Sumber: Bank Indonesia (data diolah) 6 Berdasarkan tabel 1.1 diatas dapat dilihat tingkat pertumbuhan volume dana pihak ketiga Bank Devisa Pemerintah dari tahun 2009 sampai tahun 2015 triwulan kedua. Dana pihak ketiga dari tahun ke tahun cenderung terus mengalami kenaikan meskipun sempat mengalami penurunan diperiode tertentu. Tingkat pertumbuhan dari tahun ke tahunnya mengalami fluktuasi. Berdasarkan informasi yang didapat dari tabel diatas, maka ada beberapa faktor yang mempengaruhi volume dana pihak ketiga, sehingga volume dan pertumbuhannya mengalami naik turun. Berdasarkan data SBI yang didapat dari Bank Indonesia melalui web (www.bi.go.id) tahun 2015 hanya sampai pada triwulan kedua. Tabel 1.2 Tingkat Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Bank Devisa Swasta Tahun 2009-2015 (jutaan rupiah) Periode 2015 triwulan 2 2015 triwulan 1 2014 triwulan 4 2014 triwulan 3 2014 triwulan 2 2014 triwulan 1 2013 triwulan 4 2013 triwulan 3 2013 triwulan 2 2013 triwulan 1 2012 triwulan 4 2012 triwulan 3 2012 triwulan 2 2012 triwulan 1 2011 triwulan 4 2011 triwulan 3 Dana Pihak Ketiga 1781236,706 1743785,975 1731019,017 1680665,806 1597792,89 1528384,073 1552385,453 1467392,489 1388005,207 1376720,782 1353148,703 1280972,292 1235649,079 1195653 1174956,627 1082801,655 Pertumbuhan 2,15% 0,74% 3,00% 5,19% 4,54% ‐1,55% 5,79% 5,72% 0,82% 1,74% 5,63% 3,67% 3,35% 1,76% 8,51% 4,96% dilanjutkan ke halaman berikutnya 7 lanjutan dari halaman 6 2011 triwulan 2 2011 triwulan 1 2010 triwulan 4 2010 triwulan 3 2010 triwulan 2 2010 triwulan 1 2009 triwulan 4 2009 triwulan 3 2009 triwulan 2 2009 triwulan 1 1031628,822 1001422,09 975308 891685 846420 789799 781072 738571 719751 711545 3,02% 2,68% 9,38% 5,35% 7,17% 1,12% 5,75% 2,61% 1,15% Sumber: Bank Indonesia (data diolah) Berdasarkan tabel 1.2 diatas dapat dilihat tingkat pertumbuhan volume dana pihak ketiga Bank Devisa Swasta dari tahun 2009 sampai tahun 2015 triwulan kedua. Dana pihak ketiga dari tahun 2009-2013 selalu mengalami kenaikan, di tahun 2014 triwulan pertama sempat mengalami penurunan dan kemudian naik kembali di tahun 2014 triwulan kedua. Tingkat pertumbuhan dari tahun ke tahunnya mengalami naik turun. Berdasarkan informasi yang didapat dari tabel diatas, maka ada beberapa faktor yang mempengaruhi volume dana pihak ketiga, sehingga volume dana pihak ketiga terus naik dan khususnya pada tahun 2014 triwulan pertama sempat mengalami penurunan, selain itu pertumbuhannya mengalami fluktuasi. Berdasarkan data SBI yang didapat dari Bank Indonesia melalui web (www.bi.go.id) tahun 2015 hanya sampai pada triwulan kedua. Jumlah dana pihak ketiga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah suku bunga dan kinerja perbankan tersebut. Pengertian suku bunga menurut Kasmir (2012:154) bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang 8 diberikan oleh bank berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. Bunga bagi bank juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar kepada nasabah (yang memiliki simpanan) dan harga yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank (nasabah yang memperoleh pinjaman). Menurut Dini Andriyani 2012, dijurnalnya suku bunga sangat mempengaruhi keinginan berinvestasi, tanpa suku bunga yang menjanjikan / menguntungkan nasabah dalam hal ini responden bisa dipastikan kurang tertarik bahkan mungkin sudah tidak ingin lagi berinvestasi di lembaga perbankan tersebut. Dari jurnal tersebut maka kenaikan suku bunga dapat menaikkan jumlah dana pihak ketiga. Tetapi disisi yang lain, semakin banyak dan besar beban bunga yang harus dibayar oleh bank akan menyebabkan bank berusaha untuk mengurangi jumlah perhimpunan dana pihak ketiga agar beban bunga yang dibayar menjadi sedikit dan ringan. Sehingga kenaikan suku bunga dapat berpengaruh menurunkan jumlah dana pihak ketiga. Dalam menjalankan bisnisnya, suatu bank dapat menentukan bunganya sendiri tetapi tetap harus mengikuti peraturan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia mengenai ketentuan batasan suku bunga bank. Selain menentukan suku bunga, bank juga perlu memperhatikan kinerja perusahaan sebagai performance dari bank tersebut. Menurut beberapa pendapat pengertian kinerja adalah, Purnamasari (2013:38) kinerja merupakan hal yang penting yang harus dicapai oleh perusahaan, karena merupakan suatu gambaran tentang kondisi dari suatu perusahaan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan suatu perusahaan yang mencerminkan 9 prestasi kerja dalam periode tertentu. Darmawi (2011:210) kinerja bank dapat dilihat pula dari kesehatan bank tersebut, satu diantaranya adalah likuiditas. Kesehatan bank merupakan kepentingan semua pihak terkait, baik pemilik, manajemen bank, masyarakat pengguna jasa bank dan bank Indonesia, selaku otoritas pengawasan perbankan dan pemeritah, karena kegagalan perbakan akan berakibat buruk terhadap perekonomian. Atas penghimpunan dana pihak ketiga, bank sangat perlu untuk mengalokasikan dana tersebut menjadi kredit untuk menghasilkan pendapatan dari bunga kredit, sehingga dari pendapatan tersebut dapat menghasilkan profit bank. Sehingga kinerja bank pun menjadi baik karena aktifitasnya yang dilaksanakan sesuai fungsi dasar bank, yaitu menghimpun dan menyalurkan dana. Berikut dana pihak ketiga yang disalurkan menjadi kredit: Dana Pihak Ketiga Yang Disalurkan Untuk Kredit Bank Devisa Pemerintah (jutaan rupiah) 2009 tw 1 2009 tw 2 2009 tw 3 2009 tw 4 2010 tw 1 2010 tw 2 2010 tw 3 2010 tw 4 2011 tw 1 2011 tw 2 2011 tw 3 2011 tw 4 2012 tw 1 2012 tw 2 2012 tw 3 2012 tw 4 2013 tw 1 2013 tw 2 2013 tw 3 2013 tw 4 2014 tw 1 2014 tw 2 2014 tw 3 2014 tw 4 2015 tw 1 2015 tw 2 2000000 1500000 1000000 500000 0 Dana Pihak Ketiga Kredit Grafik 1.3 Dana Pihak Ketiga yang disalurkan untuk Kredit Bank Devisa Pemerintah Tahun 2009-2015 Sumber: Bank Indonesia (data diolah) 10 Dari grafik 1.3 terlihat perhimpunan dana pihak ketiga Bank Devisa Pemerintah dapat memenuhi kredit yang disalurkan secara konsisten, meskipun kenaikan dana pihak ketiga terlihat berfluktuasi tetapi pertumbuhan kreditnya cenderung tetap stabil. Berdasarkan data SBI yang didapat dari Bank Indonesia melalui web (www.bi.go.id) tahun 2015 hanya sampai pada triwulan kedua. Dana Pihak Ketiga Yang Disalurkan Untuk Kredit Bank Devisa Swasta (jutaan rupiah) 2000000 1500000 1000000 500000 2009 tw 1 2009 tw 2 2009 tw 3 2009 tw 4 2010 tw 1 2010 tw 2 2010 tw 3 2010 tw 4 2011 tw 1 2011 tw 2 2011 tw 3 2011 tw 4 2012 tw 1 2012 tw 2 2012 tw 3 2012 tw 4 2013 tw 1 2013 tw 2 2013 tw 3 2013 tw 4 2014 tw 1 2014 tw 2 2014 tw 3 2014 tw 4 2015 tw 1 2015 tw 2 0 Dana Pihak Ketiga Kredit Grafik 1.4 Dana Pihak Ketiga yang disalurkan untuk Kredit Bank Devisa Swasta Tahun 2009-2015 Sumber: Bank Indonesia (data diolah) Dari grafik 1.4 terlihat perhimpunan dana pihak ketiga Bank Devisa Swasta dapat memenuhi kredit yang disalurkan secara konsisten, sehingga pertumbuhan kredit cenderung selaras dengan pertumbuhan dana pihak ketiga. Berdasarkan 11 data SBI yang didapat dari Bank Indonesia melalui web (www.bi.go.id) tahun 2015 hanya sampai pada triwulan kedua. Berdasarkan pernyataan diatas dapat dikatakan bahwa suku bunga dan kinerja merupakan hal yang dipertimbangkan masyarakat untuk menginvestasikan dananya pada bank. Maka dari itu, penting sekali suatu bank dalam menentukan besar kecilnya suku bunga, dan juga mengevaluasi kinerja perusahaan. Pada kesempatan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis, berdasarkan uraian diatas yang telah dijabarkan, maka penulis mengangkat judul “Pengaruh Suku Bunga dan Kinerja Perbankan Terhadap Volume Dana Pihak Ketiga (Pada Bank Devisa Pemerintah dan Bank Devisa Swasta Di Indonesia Periode 2009-2015)” sebagai bahan skripsi dalam memenuhi tugas akhir akademik di Universita Esa Unggul. 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, ada beberapa permasalahan yang dapat di identifikasi. Dari uraian singkat diatas maka identifikasi masalahnya adalah sebagai berikut : 1. Suku bunga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi volume tabungan, giro dan deposito suatu bank. 2. Kinerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi volume tabungan, giro dan deposito suatu bank. 12 1.3. Pembatasan Masalah Permasalahan yang akan dibahas oleh penulis dalam penelitian ini memiliki batasan-batasan pembahasan oleh karena adanya keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki penulis dalam hal waktu, tenaga, dan biaya. Oleh karena itu, pembahasan yang akan disajikan penulis akan terbatas pada : 1. Hanya membahas permasalahan yang terkait dengan topik atau judul yang diangkat oleh penulis, yaitu “Pengaruh Suku Bunga dan Kinerja Perbankan Terhadap Volume Dana Pihak Ketiga (Pada Bank Devisa Pemerintah dan Bank Devisa Swasta Di Indonesia Periode 2009-2015)”. 2. Pembahasan mengenai perkembangan hanya pada volume Dana Pihak Ketiga, Kredit, ROA, dan LDR. 3. Penelitian ini hanya dilakukan pada jenis bank konvensional yaitu Bank Devisa Pemerintah dan Bank Devisa Swasta di Indonesia periode 2009 sampai 2015. 4. Penelitian ini dilakukan berdasarkan data laporan keuangan per triwulan. 5. Pengukuran kinerja yang digunakan adalah pada ROA (profitabilitas), LAR (likuiditas), LDR (likuiditas), TETA (solvabilitas), AU (profitabilitas), FBI/REV (profitabilitas). 6. Pengolahan data dengan menggunkan alat anaisis aplikasi STATA versi 12. 1.4. Perumusan Masalah Dalam suatu penulisan skripsi, tentunya setiap penulis memiliki hal-hal atau masalah-masalah yang hendak ia teliti, sesuai dengan topik atau judul yang 13 diangkatnya. Kemudian dirumuskan kedalam bentuk pertanyaan, yang biasanya disebut dengan perumusan masalah. Begitu pula dengan peneliti sekaligus penulis skripsi ini memiliki masalah-masalah yang ingin diteliti (rumusan masalah) berupa : 1. Bagaimana pertumbuhan Dana Pihak Ketiga, Kredit dan kinerja yang diukur dari ROA dan LDR pada Bank Devisa Pemerintah dan Bank Devisa Swasta di Indonesia periode 2009 sampai dengan 2015 ? 2. Apakah Suku Bunga berpengaruh terhadap volume Dana Pihak Ketiga Bank Devisa Pemerintah dan Bank Devisa Swasta di Indonesia periode 2009 sampai dengan 2015 ? 3. Apakah ROA berpengaruh terhadap volume Dana Pihak Ketiga Bank Devisa Pemerintah dan Bank Devisa Swasta di Indonesia periode 2009 sampai dengan 2015 ? 4. Apakah LAR berpengaruh terhadap volume Dana Pihak Ketiga Bank Devisa Pemerintah dan Bank Devisa Swasta di Indonesia periode 2009 sampai dengan 2015 ? 5. Apakah LDR berpengaruh terhadap volume Dana Pihak Ketiga Bank Devisa Pemerintah dan Bank Devisa Swasta di Indonesia periode 2009 sampai dengan 2015 ? 6. Apakah TETA berpengaruh terhadap volume Dana Pihak Ketiga Bank Devisa Pemerintah dan Bank Devisa Swasta di Indonesia periode 2009 sampai dengan 2015 ? 14 7. Apakah AU berpengaruh terhadap volume Dana Pihak Ketiga Bank Devisa Pemerintah dan Bank Devisa Swasta di Indonesia periode 2009 sampai dengan 2015 ? 8. Apakah FBIREV berpengaruh terhadap volume Dana Pihak Ketiga Bank Devisa Pemerintah dan Bank Devisa Swasta di Indonesia periode 2009 sampai dengan 2015 ? 9. Apakah Kepemilikan Modal berpengaruh terhadap volume Dana Pihak Ketiga Bank Devisa Pemerintah dan Bank Devisa Swasta di Indonesia periode 2009 sampai dengan 2015 ? 1.5. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang telah dijabarkan oleh penulis pada bagian sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari penulisan skripsi ini, adalah untuk : 1. Untuk mengetahui pertumbuhan Dana Pihak Ketiga, Kredit dan kinerja yang diukur dari ROA dan LDR pada Bank Devisa Pemerintah dan Bank Devisa Swasta di Indonesia periode 2009 sampai dengan 2015. 2. Untuk mengetahui apakah Suku Bunga berpengaruh terhadap volume Dana Pihak Ketiga Bank Devisa Pemerintah dan Bank Devisa Swasta di Indonesia periode 2009 sampai dengan 2015 secara signifikan. 3. Untuk mengetahui apakah ROA berpengaruh terhadap volume Dana Pihak Ketiga Bank Devisa Pemerintah dan Bank Devisa Swasta di Indonesia periode 2009 sampai dengan 2015 secara signifikan. 15 4. Untuk mengetahui apakah LAR berpengaruh terhadap volume Dana Pihak Ketiga Bank Devisa Pemerintah dan Bank Devisa Swasta di Indonesia periode 2009 sampai dengan 2015 secara signifikan. 5. Untuk mengetahui apakah LDR berpengaruh terhadap volume Dana Pihak Ketiga Bank Devisa Pemerintah dan Bank Devisa Swasta di Indonesia periode 2009 sampai dengan 2015 secara signifikan. 6. Untuk mengetahui apakah TETA berpengaruh terhadap volume Dana Pihak Ketiga Bank Devisa Pemerintah dan Bank Devisa Swasta di Indonesia periode 2009 sampai dengan 2015 secara signifikan. 7. Untuk mengetahui apakah AU berpengaruh terhadap volume Dana Pihak Ketiga Bank Devisa Pemerintah dan Bank Devisa Swasta di Indonesia periode 2009 sampai dengan 2015 secara signifikan. 8. Untuk mengetahui apakah FBIREV berpengaruh terhadap volume Dana Pihak Ketiga Bank Devisa Pemerintah dan Bank Devisa Swasta di Indonesia periode 2009 sampai dengan 2015 secara signifikan. 9. Untuk mengetahui apakah Kepemilikan Modal berpengaruh terhadap volume Dana Pihak Ketiga Bank Devisa Pemerintah dan Bank Devisa Swasta di Indonesia periode 2009 sampai dengan 2015 secara signifikan. 1.6. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kegunaan yang besar, bukan hanya untuk kepentingan penulis sebagai bentuk penelitian dalam memenuhi tugas akhir akademik, tetapi juga ditujukan bagi kepentingan lainnya, diantaranya : 16 1. Bagi Penulis. Untuk memperkaya pengetahuan dan wawasan terkait dengan investasi khususnya di perbankan dan sebagai jawaban berkaitan dengan keingintahuan penulis mengenai pengaruh suku bunga dan kinerja perbankan terhadap volume dana pihak ketiga pada Bank Devisa Pemerintah dan Bank Devisa Swasta di Indonesia periode 2009 sampai dengan 2015. 2. Bagi Perusahaan Perbankan. Sebagai gambaran yang jelas mengenai pengaruh suku bunga dan kinerja perusahaan terhadap keinginan nasabah untuk berinvestasi, sehingga dapat menjadi masukan bagi perusahaan perbankan dalam menerapkan kebijakan berkaitan dengan tingkat suku bunga dan dalam meningkatkan kinerja perusahaan. 3. Bagi Investor. Sebagai bahan pertimbangan investor dalam melakukan investasi terhadap perusahaan perbankan. 4. Bagi kalangan Akademik dan praktisi. Sebagai bahan referensi bagi akademisi yang ingin melakukan penelitian terkait investasi khususnya investasi dalam perbankan.