BAB II TINJUAN PUSTAKA 2.1.Komunikasi 2.1.1. Pengertian Komunikasi Komunikasi memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Setiap bidang kehidupan manusia komunikasi menjadi alat yang digunakan dalam kehidupan komunikasi menjadi alat yang digunakan dalam kehidupan sehari – hari . Istilah Komunikasi sendiri berasal dari bahas latin, yaitu Communis yang berarti sama. Berikut ini adalah definisi – definisi mengenai komunikasi yang dikemukakan oleh para ahli : Menurut Anderson (1959) bahwa, “Komunikasi adalah suatu proses dengan mana kita bisa memahami dan dipahami oleh orang lain. Komunikasi merupakan proses yang dinamis dan secara konstan berubah sesuai dengan situasi yang berlaku.” Menurut Barnlund, 1964 : “Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan – kebutuhan untuk mengurangi rasa ketidakpastian, mempertahankan/memperkuat ego.” 11 bertindak secara efektif, 12 Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah suatu proses yang terjadi karena adanya suatu kebutuhan dengan berbagai tujuan yang ingin dicapai.12 Menurut Bernard Barelson dan Garry A Stainer, seperti yang dikutip oleh Rosady dalam bukunya Human Behavior, mendefinisikan komunikasi sebagai berikut13 “Komunikasi adalah penyampaian informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya dengan menggunakan lambing-lambang atau katakata, gambar bilangan grafik, dan lain-lain. Kegiatan atau proses penyampaian bisa dinamakan komunikasi.” Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan kalau komunikasi adalah bagian penting dalam kehidupan manusia yang sudah merupakan kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari. 2.1.2 Proses Komunikasi Komunikasi itu merupakan proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui media dengan tujuam agar komunikan memberikan reaksi dari apa yang telah disampaikannya. Unsur – unsur didalam komunikasi menurut Philip Kotler dapat dijabarkan sebagai berikut :14 12 Sasa Djuarsa Senjaya Dkk, Teori Komunikasi, Penerbit Universitas Terbuka, 2007 Hal. 21 Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi kampanye Public Relations, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2000, Hal. 17 13 13 1. Sender : Komunikator yang menyampaika pesan kepada seseorang/sejumlah orang. 2. Encoding : Penyandian, yakni proses pengalihan pikiran ke dalam bentuk lambing. 3. Message : Pesan yang merupakan seperangkat lambing bermakna yang disampaikan oleh komunikator. 4. Media : Saluran Komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada komunikan . 5. Decoding : Pengawasandian, yaitu proses dimana komunikan menetapkan makna pada lambang pada makna yang disampaikan oleh komunikator kepadanya. 6. Receiver : Komunikan yang menerima pesan dari komunikator. 7. Response : Tanggapan, seperangkat reaksi kepada komunikan setelah diterpa pesan. 8. Feedback : Umpan balik, yakni tanggapan komunikan disampaikan oleh komunikator kepadanya apabila tersampaikan. 9. Noise : Gangguan tak berencana yang terjadi dalam proses komunikasi sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator. Setiap kegiatan komunikasi selain memiliki tujuan dan fungsi diharapkan juga adanya dampak atau hasil pada pihak komunikan yang sesuai dengan 14 Onong Uchjana Effendi, Teori Komunikasi Teori dan Praktek, Penerbit PT.Remaja Rosda Karya Bandung 1990, Hal. 18 14 keinginan dan tujuan dari komunikator ketika menyampaikan pesan. Ada tiga efek yang dihasilkan dalam kegiatan komunikasi yaitu : a. Kognitif, dampak yang terjadu adalah perubahan pemahaman,pengetahuan atau presepsi dari komunikan. Efek yang terjadi lebih bersifat informative kepada bagi diri komunikan. b. Afektif, efek afektif bertujuan untuk mempengaruhi khalayak untuk merasaka iba, senang, sedih, dan sebagainya.Perubahan yang terjadi pada apa yang dirasakan, disenangi, atau dibenci komunikan. c. Konatif, perubahan yang terjadi adalah perubahan tingkah laku/prilaku dalam diri komunikan. Efek ini membuat seseorang untuk aktif dalam mengambil tindakan atau prilaku terhadap situasi yang dihadapinya.15 Dari pengertian komunikasi diatas dapat kita simpulkan bahwa fungsi komunikasi dalam artian yang sederhana adalah untuk menyampaikan pesan dari komunikator ke komunikan dengan berbagai tujuan yang diinginkan oleh komunikator. Keberhasilan suatu komunikasi ditentukan oleh berbagai unsur dalam komunikasi seperti yang sudah diuraikan diatas dimana kedua belah pihak (komunikator dan komunikan) mengerti atau adanya saling pengertian dan didalam komunikasi terjadi efek komunikasi sebagai hasil dari suatu proses komunikasi.16 15 Onong Uchjana effendi,Ilmi Komunikasi & Praktek, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung,1994 hal 4 16 Effendy,ibid, 1990, Hal.18 15 Proses komunikasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah komunikasi eksternal, yaitu proses komunikasi yang terjadi antara perusahaan dengan masyarakatnya (klien). 2.2 Public Relations Public Relations yang dalam bahasa Indonesia disingkat HUMAS (Hubungan Masyarakat) mempunyai beberapa pengertian. Menurut Cutlip, Center dan Brown menyebutkan “Public Relations is the distinctive management function which help establish and mutual lins of communications, understanding acceptance and coporation between on organization and it’s public.” (PR adalah fungsi manajemen secara khusus yang mendukung terbentuknya saling pengertian dan komunikasi, pemahaman, penerimaan dan kerjasama antara organisasi dengan berbagai publiknya)17 Selain itu jefkins juga memberikan penjabaran tentang definisi PR yang dinyatakan sebagai berikut : “Public relations adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan – tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.”18 17 18 Soleh,Loc.cit, Hal. 14 Frank Jefkins, Public relations, Erlangga, Jakarta, 1999, Hal. 8 16 Menurut Cutlip & Centre, clan caneld fungsi Public Relations dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama (fungsi melekat pada manajemen lembaga organisai). 2. Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi dengan publiknya yang merupakan khalayak sasaran. 3. Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, presepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan organisasi yang diwakilinya atau sebaliknya. 4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbang saran kepada pimpinan manajemen demi tujuan dan manfaat bersama. 5. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dan mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari badan organisasi ke publiknya atau sebaliknya, demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak19 Rhenald Kasali berpendapat bahwa Public Relations merupakan suatu fungsi strategi dalam manajemen yang melakukan komunikasi untuk menimbulkan pemahaman dan penerimaan dari public ini, perusahaan perlu memperhatikan hubungan yang harmonis dengan masyarakatnya, seperti terbuka, jujur, fair, konsisten dan tidak mengasingkan diri.20 19 Ibid 19 Rhenald Kasali, Manajemen Public Relations, Cetakan Kedua, Jakarta, PT. Pustaka Utama Grafiti, 1999, Hal. 10 20 17 Dari pengertian PR dan fungsinya maka dapat disimpulkan bahwa Public Relations adalah fungsi manajemen yang mengatur segala informasi mengenai perusahaan dan mengkomunikasikan kepada khalayak lewat berbagai strategi yang diterapkan guna mencapai tujuan dari perusahaan. 2.3 Strategi Public Relations Menurut Onong Uchjana Effendy pada bukunya Ilmu Komunikasi “Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan.Akan tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut.Strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukan arah saja, melainkan harus mampu menunjukan taktik operasionalnya”21. Definisi ini menekankan bahwa strategi adalah cara-cara yang dibuat secara tersusun dan terencana untuk melakukan sesuatu yang sesuai yang dibuat secara tersusun dan terencana untuk melakukan sesuatu sesuai dengan tujuannya. Strategi bisa juga disebut sebagai alternative yang dipilih berdasarkan pemikiran optimalisasi dalam rangka mencapai tujuan. Selain itu, Ahmad S. Adnanputra, seorang pakar humas dalam naskah workshop berjudul Public Relations Strategy, mendefinisikan strategi “strategi sebagai bagian terpadu dari suatu rencana (Plan), sedangkan rencana merupakan 21 Onong Uchjana effendi, Op.cit.Hal. 32 18 produk dari suatu perencanaan (planning),yang akhirnya perencanaan adalah satu fungsi dasar dari proses manajemen.22 Sedangkan pengertian tentang Strategi Public Relations yaitu “Strategi Public Relations adalah rencana jangka panjang untuk menyusun berbagai rencana teknis dan langkah komunikasi yang akan diambil dalam kegiatan Public Relations, untuk dapat bertindak secara strategis, kegiatan Public Relations harus menyatu dengan visi dan misi organisasi atau perusahaan”23. Definisi ini menekankan bahwa strategi Public Relations juga berhubungan dengan perencanaan secara tersusun, untuk jangka panjang yang berhubungan dengan tujuan suatu perusahaan. Sebagai praktisi Public Relations pun, selalu penuh dengan hal – hal yang tak terduga.Dengan beragam peristiwa yang datang silih berganti, terkadang secara tak terduga masalah itu datang sekaligus.Semuanya menuntut penenganan “Kelas Satu”.Sedikit kesalahan dibuat, bisa fatal akibatnya. Praktisi Public Relations harus selalu siap menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi lengkap dengan alternative scenario yang akan diambil berikut dengan konsekuensinya. Bukan hanya penyusunan rencana strategi komunikasi yang harus sempurna eksekuesinya harus tepat sasaran.Terlebih lagi semuanya seringkali dilakukan dibawah tekanan tinggi (underpressure). 22 Rosady, Ruslan, Manajemen Public Relatios : Konsepsi dan Aplikasi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006, Hal. 133 23 Mintzberg, Henry, Strategy Safari, diakses http://id.wikipedia.org/wiki/strategi 19 Praktisi Public Relations dituntut memiliki syaraf baja disertai kemampuan berfikir dan bertindak secara cepat serta akurat seperti yang dimiliki oleh pasukan elite.24 Strategi Public Relations yang smart bisa menjadi perangkat ampuh bagi perusahaan, maka tugas Public Relations adalah melakukan battle of opinions, tentang bagaimana PR harus mampu menciptakan opini yang kuat sehingga berpengaruh terhadap opini yang datang dari benak public. Ini adalah sebuah logika berfikir yang sangat sederhana yang terbukti berhasil meraih simpati masyarakat, logika sederhana seperti ini merupakan tipikal khas konsep strategi PR. Biarkan orang yang menilai dan kemudian memutuskan untuk berbuat, bukan kita.25 Dengan anggaran yang relative lebih ringan, praktisi Public Relations berharap mampu memikat dan mempengaruhi benak konsumen.Langkah ini bisa dipahami karena Public Relations adalah alat alternative yang efesien dan efektif untuk meningkatkan konsumen dengan memanfaatkan pihak ketiga. Public Relations mampu mendukung perusahaan untuk menyampaikan pesan pada konsumen secara elegan seolah berkata demikian “meskipun anda tidak memiliki daya beli, tetapi produk kami selalu memberi perhatian pada anda.26 2.4 Marketing Public Relations 2.4.1. Pengertian Marketing Public Relations Public Relations pada prinsipnya adalah merupakan suatu kegiatan yang terencana dan suatu usaha yang terus menerus untuk dapat membentuk, menetapkan dan mengembangkan itikad baik (goodwill) serta pengertian yang selaras antara suatu organisasi dengan masyarakat. 24 Silih Agung Wasesa, Strategi Public Relations, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2006 Hal. 3 Ibid.Hal. 5 26 Ibid. Hal 7 25 20 Peran Marketing Public Relations menjadi semakin penting karena itikad baik (goodwill) menjadi suatu bagian dari profesionalisme yang pasti akan terbentuk karena pembentukan simpati konsumen secara efektif dan efesien.27 Pengertian Marketing Public Relations menurut Thomas L Harris dalam bukunya yang berjudul “The Marketer’s Guide to Public Relations” adalah : Marketing Public Relations is the process of planning and evaluating program that encourage purchase and consumer through credible communications of information and impression that identify companies and their products with needs, concern of consumers. (Marketing Public Relations merupakan proses perencanaan dan pengevaluasian program – program yang merangsang pembelian dan kepuasaan konsumen melalui komunikasi mengenai informasi yang dapat dipercaya dan melalui kesan – kesan yang menghubungkan perusahaan dan produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, perhatian dan kepentingan para konsumen).28 Pengertian Marketing Public Relations menurut Philip Kotler, mengatakan bahwa :Marketing Public Relations works because works it adds value to product through it’s unique ability to lend credibility to product massage”. (Marketing Public Relations diciptakan untuk menambah atau memberikan nilai bagi produk melalui kemampuan yang unik untuk menunjukan kredibilitas pesan bagi produk).29 Marketing Public Relations lebih penekanannya bukan pada penjualan (seperti pada kegiatan periklanan), namun pada pemberian informasi, pendidikan 27 Saka Abadi, Marketing Public Relations, Upaya Memenangkan persaingan Melalui Pemasaran Yang Komunikatif, FE-UI, PT. Ikrar Mandiri, 1994, Hal. 45 28 Rosady, Ruslan, Manajemen Public Relations &Komunikasi : Konsepsi dan Aplikasi, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2007, Hal. 245 29 Rosady, Ibid, 2007, 246 21 dan upaya peningkatan pengertian melalui penambahan pengetahuan mengenai suatu produk/jasa yang pada perusahaan, sehingga memiliki dampal yang lebih kuat dan lebih lama diingat oleh konsumen.30 2.4.2 Tugas Marketing Public Relations Menurut Rhenald Kasali ruang lingkup tugas dari Marketing Public Relations adalah sebagai berikut : a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. n. o. p. q. r. s. t. 30 Membangun perusahaan sebagai “Leadre” atau “Expert”. Membangun kepercayaan konsumen . Memperkenalkan produk baru. Menghapus, meluncurkan kembali (relunch) produk – produk yang sudah dewasa (Mature). Mengkomunikasikan keuntungan – keuntungan produk lama. Mempromosikan cara – cara pemakaian baru atas produk yang sudah dikenal. Melibatkan / menggerakan masyarakat terhadap produk kita. Menjangkau “Secondary market” Menekankan pasar yang lemah. Memperluas jangkauan iklan. Menyebarkan berita sebelum iklan. Membuat iklan yang lebih berbunyi (menjadi bahan pembicaraan). Menjelaskan “Product Story” dengan lebih detail. Memperoleh publisitas atas produk – produk baru yang tidak boleh diiklankan. Memperoleh pemberitaan televise atas produk baru yang tabu diiklankan di TV. Mengetes konsep pemasaran. Mengidentifikasi produk dengan nama perusahaan. Mendapatkan dukungan konsumen dengan menjelaskan misi perusahaan. Mendorong motivasi tenaga- tenaga penjual (sales Force). Memperoleh dukungan dari para penyalur (pengecer).31 Saka, Op.cit, 1994,45 Rhenald, Kasali, Manajemen Public Relations, Konsep & Aplikasinya di Indonesia, Jakarta Graffiti, 1994, Hal 13. 31 22 2.4.3 Strategi Marketing Public Relations Dalam menghadapi para pesaing, pihak perusahaan harus dapat menerapkan strategi promosi, sehingga unsur-unsur yang ada didalamnya akan saling terkait dan berkepentingan. Strategi menjelaskan bagaimana, dalam konsep apa sasaran harus dicapai. Strategi adalah suatu rencana tindakan yang memberikan panduan dan tema seluruh usaha. Biasanya satu strategi, dan sering kali beberapa strategi, ditunjukan pada satu khalayak.32 Adapun rumusan yang spesifik dalam mendukung pemasaran Public Relations menurut Thomas L.Harris adalah langkah-langkah berikut:33 1. Definisi Permasalahan a. Pertanyaan pokok Public Relations. Apa yang terjadi saat ini ?(What’s happening now?) b. Pertanyaan spesifik Marketing Public Relations 1. Apa produknya ? 2. Apa manfaat bagi konsumen ? 3. Siapa sasaran pasar utamanya(primary market) ? 4. Siapa sasaran pasaran sekundernya ? 5. Bagaimana jaringan distribusinya ? 32 Wilcox,Dennis L (et al). Public Relations –Strategi dan Taktik Jilid 1. Jakarta:Interaksa. 2002 hal.223. 33 Rhenald Kasali. Management Public Relations Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.2003 hal 85-87 23 Jika bukan produk baru: 1. Bagaimana trend penjualannya ? 2. Bagaimana penguasaan pasarnya (Market share) ? 3. Bagaimana proyeksi kedepannya ? 4. Dari mana penjualan baru muncul ? Jika produk baru: 1. Dimana akan dilakukan tes pasar ? 2. Dimana produk akan diluncurkan ? 3. Bagaimana rencana produksi dan perluasannya ? 4. Di mana produk akan dijajakan ? 5. Kapan akan diluncurkan ? 6. Siapa pesaingnya ? 7. Berapa kekuatan pesaing ? 8. Apa keuntungan masing-masing ? 9. Dimana diposisikan ? 10. Bagaimana program kampanye promosinya ? 11. Siapa Influencer yang perlu didekati ? 2. Perencanaan dan Program a. Pertanyaan pokok Public Relations: Apa yang seharusnya kita lakukan dan mengapa kita harus lakukan ? (What should we do and why ?) b. Pertanyaan spesifik Marketing Public Relations: 1. Apa yang hendak dicapai ? 24 2. Bagaiman tujuan program-program Marketing Public Relations mendukung tujuan pemasaran ? 3. Siapa sasaran public kita ? 4. Apa yang kita ketahui tentang mereka ? 5. Bagaimana kita berkomunikasi dengan mereka ? 6. Bagaimana pesan-pesan utama marketing public relations ? 3. Aksi dan Komunikasi a. Pertanyaan pokok Public Relations: Bagaimana kita melakukan dan mengkomunikasikannya ? (How we do it and say it ?) b. Pertanyaan spesifik Marketing Public Relations: 1. Apa elemen program yang akan dipakai untuk menjangkau setiap sasaran kelompok pasar ? 2. Bagaimana setiap program itu diimplementasikan ? 3. Bahan-bahan atau materi apa yang diperlukan ? 4. Bagaimana perencanaan medianya ? 5. Bagaimana jadwal pelaksanaannya ? 6. Siapa yang bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan tersebut ? 4. Evaluasi Program a. Pertanyaan pokok Public Relations: Bagaimana kita mengukurnya ? (how did we do?) b. Pertanyaan spesifik Marketing Public Relations: 1. Bagaimana sebaiknya memenuhi tujuan Marketing Public Relations ? 2. Apakah kita menjangkau sasaran yang tepat ? 25 3. Berapa banyak yang terjangkau ? 4. Apakah kita berhasil meningkatkan kesadaran ? 5. Apakah kita berhasil menanamkan minat pada konsumen ? 6. Bagaimana kita mengetahui hal itu ? 7. Bagaimana kita mengukur hasilnya ? 8. Apa manfaat yang dapat ditarik untuk membuat program berjalan baik? 9. Haruskah kita mengubah program ? J.L Thomson (1995) mendefinisikan strategi sebagai cara untuk mencapai sebuah hasil akhir: “ Hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran organisasi”.34 Sedangkan Thomas L. Harris dalam buku The Marketer’s Guide in Public Relations mengatakan : “Marketing Public Relations is the process of planning, executing, and evaluating programs that encourage purchase and consumer satisfactions through credible communications of informations and impressions that identify companies and their products with the needs, wants, concerns and interest of consumers”.35 Marketing Public Relations merupakan proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian program-program yang merangsang pembelian dan kepuasan konsumen, melalui komunikasi mengenai informasi yang dapat dipercaya dan 34 Oliver,Sandra,Strategi Public Relations: Erlangga, Jakarta, 2006, hal 2 Thomas L. Harris, The Marketer’s Guide to Public Relations(How Today’s Top Companies Are using The new Public Relations to Gain a Competitive Edge:,jhon Wiley & Sons, Inc, New York, 1991, Hal.12 35 26 melalui kesan-kesan yang menghubungkan perusahaan dan produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, perhatian dan kepentingan para konsumen. Onong Uchjana Effendy mengatakan, strategi pada hakikatnya adalah perencanaan(Planning) dan manajemen (Management) untuk mencapai suatu tujuan.36 Sedangkan menurut Stoner, Freeman, dan Gilbert, Jr (1995), konsep strategi dapat di definisikan berdasarkan dua perspektif yang berbeda, yaitu : (1)dari perspektif apa suatu organisasi ingin lakukan(inteds to do),dan (2) dari perspektif apa yang organisasi akhirnya lakukan (eventually does).37 Menurut pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa strategi merupakan konsep kebijakan berupa taktik-taktik atau perencanaan yang dilakukan oleh manajemen untuk mencapai tujuan. Rosady Ruslan mengatakan: “Pengertian Konsep Marketing Public Relations tersebut secara garis besarnya terdapat tiga taktik (three Ways Strategy) untuk melaksanakan program dalam mencapai tujuan (goals), yaitu: pertama bahwa Public Relations merupakan potensi untuk menyandang suatu taktik Pull strategy (menarik), sedangkan kedua adalah Power (kekuatan) sebagai penyandang , Push Strategy (untuk mendorong) dalam hal pemasaran. Dan taktik ke tiga, Pass Strategy sebagai upaya mempengaruhi atau menciptakan opini public yang menguntungkan.38 36 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek: PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2000, Hal. 32 37 Fandy Tjiptono,Strategi Pemasaran edisi 2: CV Andi Offset, Yogyakarta, 1997, hal 3 38 Ruslan, Op.Cit, hal 246 27 Konsep Marketing Public Relations (MPR) dari Thomas L. Harris (1991) tersebut diatas tidak jauh berbeda dari pengertian yang didefinisikan oleh Philip kotler, yaitu : “Marketing Public Relations works because it adds value to product though its unique ability to lend credibility to product message.39 Pengertian konsep Marketing Public Relations tersebut secara garis besarnya terdapat tiga taktik (three ways strategy) untuk melaksanakan program dalam mencapai tujuan (goals),yaitu : 1. Pertama bahwa public relations merupakan potensi untuk menyandang suatu taktik pull strategy (menarik). 2. Sedangkan kedua adalah power (kekuatan) sebagai penyandang, push strategy (untuk mendorong) dalam hal pemasaran. 3. Dan taktik ketiga, pass strategy sebagai upaya mempengaruhi atau menciptakan opini public yang menguntungkan . Program Marketing Public Relations tersebut disatu sisi, merupakan upaya untuk merangsang (push) pembeli dan sekaligus dapat memberikan nilai-nilai (added value) atau kepuasan bagi pelanggan (statisfield customer) yang telah menggunakan produknya. Disisi lain melalui kiat Public Relations dalam menyelenggarakan komunikasi timbal balik dua arah yang didasarkan oleh informasi dan pesanpesan yang dapat dipercaya, diharapkan dapat menciptakan kesan- 39 Harris, Op.Cit, hal 44 28 kesan positif terhadap lembaga yang diwakilinya. Hal ini merupakan ”sinergi “ peranan Marketing Public Relations dan taktik. Pull strategy (strategi untuk menarik), yang kemudian untuk diikuti dengan taktik selanjutnya, push strategy dengan upaya mendorong bagi segi perluasan pengaruh (improvement) maupun bidang pemasarannya (product marketing oriented) dan terakhir pass strategy (strategi untuk membujuk) untuk mendukung (back up) demi mencapai tujuan dari Marketing Public Relations (MPR). 2.4.4. Manfaat Marketing Public Relations Dengan adanya program-program dari strategi Marketing Public Relation, maka tentunya akan memperoleh manfaat yang cukup efektif dalam: 1. Membangun brand awareness dan brand knowledge. Dengan adanya program-program yang dilaksanakan oleh bagian Marketing Public Relations akan diberikan suatu informasi dan pendidikan kepada masyarakat sehingga dapat membangun suatu kesadaran dan pengetahuan terhadap merek dari produk ataupun jasa yang diperkenalkan dan ditawarkan kepada masyarakat. 2. Mendukung marketing mix, terutama di bidang promotions. Karena Marketing Public Relations merupakan bagian dari marketing mix sehingga dapat mendukung bidang promosi dalam memberikan informasi dan dan pendidikan kepada masyarakat mengenai suatu produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. 29 3. Saling melengkapi (komplementer) dengan promosi periklanan. Saat ini orang-orang mulai jenuh dengan banyaknya informasi yang tersebar melalui iklan, sehingga dengan adanya Marketing Public Relations informasi mengenai produk atau jasa yang ditawarkan dapat diterima oleh masyarakat. 4. Dapat meningkatkan kredibilitas (kepercayaan) dari pesan-pesan yang disampaikan melalui jalur Rublic Relations, sehingga dapat menembus situasi yang relatif sulit terjangkau oleh iklan atau mampu menjembatani kesenjangan informasi jika disampaikan melalui teknik periklanan yang serba terbatas. 5. Kampanye melalui iklan mempunyai keterbatasan pada ruang dan waktu yang tersedia di media cetak dan media elektronik. Sementara pesan-pesan Public Relations diolah dalam bentuk berita artikel dan sponsor (advertorial) tau feature, sehingga mampu menarik perhatian bagi para pembaca maupun pemirsa.40 Jadi, dapat dijelaskan bahwa Marketing Public Relations cukup efektif dan efisien dalam penyebaran pesan atau informasi dan memiliki kemampuan untuk membujuk dan juga mendidik masyarakat atau publiknya mengenai produk/jasa yang dimiliki oleh suatu perusahaan. 40 Rosady,Ibid, 251 30 2.4.5 Kegiatan Marketing Public Relations Penerapan Marketing Public Relations dalam perusahaan membutuhkan taktik-taktik yang tepat guna menunjang keberhasilan pencapaian tujuan perusahaan dan penerapan Marketing Public Relations itu sendiri. Kegiatan-kegiatan Marketing Public Relations yang biasanya dijalankan adalah: 1. Pemberian penghargaan (award). 2. Penerbitan buku/booklets/majalah. Biasanya berisi petunjuk lengkap mengenai cara penggunaan produk atau bisa juga mengenai keterangan tentang berbagai aspek yang berkenan dengan produk atau organisasi itu sendiri. 3. Penyiapan kontes, dan event-event yang menarik. 4. Demonstrasi. 5. Exhibition/pameran. Bisa dilaksanakan dengan kongres, seminar dan lain-lain. 6. Junkets. 7. Sponsor Seminar/Symposia, Teleconfrence yang membahas perkembangan yang ada, diskusi atas hasil-hasil riset dan dapat dipakai oleh MPR untuk menstimulasi diskusi mengenai produk dan perusahaan. 31 8. Newsletter Berisi berita dan menjaga terus daya ingat konsumen atas perusahaan/produk. 9. Product Placement Terutama dalam kaitannya dengan film dan televisi. Termasuk upaya Public Service announcement (PSA) 10. Program untuk anak muda Kontes seni atau kompetisi olahraga.41 Dari uraian diatas dapat dikaji bahwa kegiatan MPR berkaitan dengan aspek-aspek perluasan pengaruh, informative, persuasif dan edukatif, baik segi perluasan perluasan pemasaran atas suatu produk barang atau jasa yang diluncurkan, maupun berkaitan dengan pengaruh tetentu dari suatu kekuatan lembaga terkait dengan citra dan identitas suatu perusahaan.42. 2.5 Customer Relations 2.5.1 Pengertian Customer Relations Customer Relation merupakan salah satu kegiatan yang Public Relations lakukan selain Community relations, Press relations, media relations, academic Community relations, Competitor relations dan government relations.43 Sedangkan pengertian Customer Relations menurut kamus komunikasi yang ditulis Effendy adalah kegiatan komunikasi secara timbal balik antara suatu 41 Saka Abadi, Seminar Marketing Public Relations. LM-FEUI, 1994 hal 61-63 Rosady Ruslan, Managemen Humas dan Komunikasi : Konsepsi dan Aplikasi, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2002,Hal 254 43 Rhenald Kasali, Managemen Public Relations, Graffiti, Jakarta, 2008, hal 11 42 32 perusahaan yang diwakili petugas hubungan masyarakat dengan para pelanggan, dalam rangka membina hubungan yang akrab dengan dilandasi asas saling pengertian dan saling percaya.44 Salah satu tujuan dari customer relations adalah menjalin, memelihara dan memperbaiki hubungan yang harmonis dan saling pengertian serta kerjasama yang baik antara perusahaan dan publiknya. Untuk memperbaiki hubungan yang baik perlu adanya ketrampilan dari para karyawan dalam melayani customer agar nantinya tidak timbul berbagai masalah yang dapat menurunkan citra perusahaan. 2.5.2 Tujuan Customer Relations Sebuah perusahaan harus mengutamakan dan memperhatikan pelanggannya agar perusahaan mendapat perhatian lebih dan dukungan dari pelanggan. Hal ini bukan hanya dilakukan oleh puhak perusahaan tetapi oleh seluruh karyawan. Berikut adalah tujuan Customer Relations, : 1. Dapat memberikan rasa puas dan kepercayaan pelanggannya 2. Tetap menjaga agar pelanggan merasa diperhatikan dan dipentingkan segala kebutuhan dan keinginannya. 3. Mempertahankan pelanggan agar tetap loyal untuk menggunakan produk barang atau jasa yang ditawarkan tersebut.45 44 45 Onong uchana Effendy, Kamus komunikasi, Mandar Maju, Bandung, 1989, hal 85 Rosady, Loc cit, Hal 261 33 Menjalin hubungan dengan pelanggan sangat perlu dilakukan. Pada akhirnya hubungan dengan pelanggan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan barang atau jasa yang diinginkan serta memuaskan bagi pelanggan. Dengan menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan maka reputasi yang baik akan terkonsep dalam benak pelanggan yang tentunya akan membantu organisasi atau perusahaan dalam mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. 2.6 Sasaran atau Khalayak Dalam berkampanye, Public Relations lebih menekankan pada pengertian, kesadaran, saling percaya, toleransi dan saling bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memeperoleh dukungan public. Pada akhirnya akan memperoleh citra atau kepercayaan dari komunikan yaitu melalui perjuangan keras, proses waktu, dukungan team kerja dan dana secara terus menerus.46 Dalam Marketing Public Relations, sasaran dan strategi komunikasi serta respon yang diharapkan adalah dari orang yang kita kontak dengan jelas, seperti untuk mengubah perilaku khalayak agar membeli, termasuk mengubah persepsi pelanggan. Sementara itu strategi komunikasi mencakup rancangan kreatif pesan yang perlu disampaikan pada konteks tertentu (contact management). Khalayak adalah kelompok atau orang-orang yang berkomunikasi dengan suatu organisasi baik secara internal maupun eksternal. Aktivitas Public Relations tidak selalu diarahkan kepada khalayak dalam pengertian yang luas (masyarakat umum). Ada kegiatan Public Relations yang diarahkan kepada khalayak terbatas 46 Rusady Ruslan, opcit hal.28 34 atau pihak-pihak tertentu saja. Ada 10 (sepuluh) kategori khalayak utama yang dapat diidentifikasikan, yaitu khalayak utama yang sering menjadi subjek khalayak dari berbagai macam organisasi secara umum yaitu: 1. Masyarakat luas 2. Calon pegawai atau anggota 3. Para pegawai atau anggota 4. Pemasok Jasa dan berbagai macam barang 5. Para investor-pasar uang 6. Para Distributor 7. Konsumen dan pemakai produk organisasi 8. Para pemimpin pendapat umum 9. Serikat-serikat pekerja 10. Media massa Untuk mendapatkan sasaran atau obyek (target audience) dalam kampanye Public Relations, ditentukan pula pendekatan sebagai berikut:47 1. Pendekatan kependudukan (demographic approach) Dimana pendekatan ini dilihat dari tingkat sosial dan ekonomi, usia ratarata dan tingkat pendidikan. 2. Pendekatan Psikologis (psychographics approach) 47 Rosady Ruslan, Kiat dan strategi kampanye Public Relations, hal. 30-31 35 Yaitu sasaran dari kelompok yang sama, kecenderungan pilihan, preferensi, keinginan, cita rasa, gaya hidup, system nilai, atau pola yang dianut hingga masalah-masalah yang sifatnya pribadi. Dalam kegiatan Public Relations yang menjadi khalayak sasarannya atau target audience secara umum dikelompokkan sebagai berikut: a. Kelompok yang berkepentingan seperti pemerintah, baik pusat ataupun daerah. b. Masyarakat sekitar atau tertentu seperti lingkungan sosial dilingkungan perusahaan, pendidikan, komunitas, keagamaan dan sebagainya. c. Kelompok pemakai produk atau pelanggan, kelompok ini adalah kelompok yang menggunakan produk perusahaan yang memberikan pemasukan bagi perusahaan. d. Badan Lembaga Swadaya Masyarakat, yang berperan sebagai kelompok penekan yang memberikan kritik dan cukup berpengaruh terhadap opini konsumen terhadap pemakaian produk perusahaan. e. Kelompok Penekan (pressure group) yang banyak memberika pengaruh yang sifatnya sebagai control sosial atas penilaian baik atau buruk suatu perusahaan. f. Kelompok Pemuka Agama dan masyarakat (opinion leader) bersifat suri tauladan dan ucapan para tokoh tersebut berupa imbauan atau ajakan yang menjadi panutan banyak orang dalam suatu komunitas masyarakat tertentu. 36 g. Asosiasi Perdagangan dan profesi (trade association) yang merupakan industrial relations, yang merupakan partner dari perusahaan dalam menjalankan operasional dan usaha. h. Kelompok relasi bisnis (business relations), berhubungan dengan citra perusahaan terhadap kepercayaan dari para relasi usaha. i. Kelompok internal (internal relations) merupakan kelompok pendukung yang menentukan maju atau tidaknya sebuah perusahaan, organisasi dalam beroperasi.48 Dalam kampanye Public Relations selain unsur target audience bagian yang berpengaruh terhadap berhasil atau tidaknya suatu program kampanye yang telah dibuat. Apabila seorang praktisi Public Relations salah dalam menganalisa dan mengelompokkan publiknya, maka niscaya program kampanye tersebut tidak dapat berjalan sesuai dengan rencana yang diharapkan. Dalam menetukan sasaran pemasaran, dari sasaran komunikasi lalu ditentukan sasaran pemasaran yang spesifik dan berbeda untuk setiap khalayak. Sasaran ini lebih bersifat kuantitatif, seperti mendongkrak tingkat penjualan dan laba, meningkatkan perolehan pangsa pasar, menjamin ketersediaan (availability) produk dipasaran dan sebagainya. Sasaran pemasaran yang ditujukan kepada konsumen setia merek adalah menangkap mereka agar tetap memakai dan meningkatkan penggunaan produk, Sasaran pemasaran dapat juga bersifat kualitatif yaitu memantapkan citra di mata konsumen. 48 Rosady Ruslan, Kiat dan strategi kampanye PR, hal 32-34 37 2.7 Sekuritas Sekuritas saham dapat diartikan sebagai surat berharga yang mencerminkan pemilikan kepentingan seperti umum (common) atau prioritas (preferred) atau bentuk modal saham lainnya, termasuk hak untuk memperoleh atau melepas pemilikan kepentingan sesuai dengan harga yang ditentukan atau yang disetujui antara lain warrant, call options atau put options49. Sekuritas tanda utang yang mempunyai hak penukaran (convertible debt securitas) dan saham prioritas tidak diperlukan sebagai equity securities. Seperti halnya investasi sekuritas obligasi, investasi jangka panjang dalam sekuritas saham juga dicatat sebesar harga perolehannya, yang meliputi harga sekuritas yang bersangkutan, komisi broker, dan fee yang lain yang berkaitan dengan pembelian tersebut. 2.7.1 Trading Securities Trading securities dimiliki dengan kemungkinan dijual dalam jangka pendek, sehingga trading dalam hal ini diartikan dibeli dan dijual kembali, dan digunakan untuk memperoleh keuntungan dari perbedaan antara harga beli dengan harga jual. Jangka waktu pemilikan sekuritas tersebut pada umunya kurang dari 3 bulan bahkan lebih mungkin diukur secara harian atau jam. Sekuritas tersebut dilaporkan sebesar harga wajar atau harga pasar (fair value), dengan keuntungan atau kerugian yang belum direalisasikan dilaporkan sebagai 49 Munawir S, Akutansi Keuangan dan Manajemen, hal. 163 (Yogyakarta: Universitas Gajah Mada, Fakultas Ekonomi, 2002) 38 bagian dari laba bersih50. Adanya premi dan diskon tidak diamortisasi. Keuntungan atau kerugian pemilikan adalah perubahan harga wajar sekuritas dari periode yang satu ke periode lainnya, termasuk pendapatan dividen dan bunga yang diakui tetapi belum diterima uangnya. Secara singkat FASB mengatakan untuk melakukan penyesuaian trading secutities ke harga wajar pada setiap tanggal pelaporan. Perlu ditambahkan bahwa perubahan nilai harus dilaporkan sebagai bagian dari laba bersih, bukan sebagai pendapatan lain – lain. 2.7.2 Jenis sekuritas Sekuritas – sekuritas bisa dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ketentuan analisanya. Berikut jenis – jenis dari sekuritas : 1. Sekuritas yang bisa memberikan kita penghasilan tetap Sekuritas yang dimaksud dari jenis ini adalah obligasi, sekuritas jenis ini memiliki gambaran seperti berikut, bisa juga memiliki nilai nominal yang biasa dikenal dengan face value, waktu pelunasan dan juga memiliki coupon rate per tahun (%pa). Ketentuan sekuritas jenis ini berdasarkan perhitungan sekuritas akan didapat hasil yaitu bila tingkat suku bunga yang dianggap oleh investor telah meningkat, harga pasar obligasi akan turun dan begitu pula kebalikannya. Jadi, harga obligasi bergantung pada tingkat suku bunganya itu sendiri. 2. Sekuritas yang memberikan penghasilan tidak tetap. 50 Ibid, Hal 162 39 Jenis sekuritas berikut ini adalah saham, biasanya si pemilik saham akan mendapatkan keuntungan dan penghasilan dari saham melalui bentuk deviden dan perubahan harga saham dipasar . Jika harga saham ternyata lebih tinggi dari harga saham, maka investor atau pemodal akan mendapat capital loss. Kesimpulannya para pemodal atau para analisis sekuritas harus memperikirakan nilai dari suatu variable yang bisa berupa tingkat resiko, proporsi keuntungan yang akan dibagikan juga tingkat dari profit yang didapat pada masa yang akan datang bukan dari nilai historis suatu sekuritas. 3. Sekuritas yang memilki karakter pilihan Salah satu jenis sekuritas jenis ini yaitu warrant. Warrant adalah opsi atau pilihan untuk membeli sejumlah saham biasa dengan harga saham tertentu yang biasa digunakan sebagai tambahan pada saat penerbitan obligasi dilakukan. Jika suatu obligasi atau sekuritas disertai dengan suatu warrant maka si pemodal bisa memperoleh bunga yang tetap dari pembelian obligasi dan juga akan memperoleh opsi untuk membeli saham dengan harga tertentu. Jika harga saham tersebut maka sekuritas opsi ini juga akan sangat berharga nilainya sehingga perusahaan dapat menjual obligasi yang dimiliki dengan tingkat suku bunga yang rendah. Bagi perusahaan penerbit warrant ini akan mendapat keuntungan yaitu mendapat tambahan dan dari penjualan saham yang biasa dilakukan jika diatas nilai nominal tersebut disamping dana penjualan obligasi tersebut. Jika ingin memberikan penilaian warrant, terdapat 2 faktor yang biasa menjadikan 40 perhitungan akan menjadi rumit yaitu yang pertama adalah pembayarann deviden dan yang kedua adalah pada bagian dilution atau pengeceran. 2.7.3 Pengertian Indeks Harga Saham Pengambilan keputusan membutuhkan data historis mengenai berbagai kejadian di masa lalu.Semakin detai dan terinci data yang diperoleh.Pengambil keputusan dapat merumuskan kebijakannya dengan lebih tepat. Hal ini mengingat setiap pengambil keputusan membutuhkan pemetaan permasalahan dan alternative keputusan yang akan diambilnya Dengan demikian informasi yang dibutuhkan bukanlah hanya sekedar data tau fakta yang disajikan begitu saja, tanpa diklasifikasi berdasarkan sistem tertentu, ini berarti suatu informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan harus jelas strukturnya berdasarkan pendekatan sistem. Dengan pendeketana sistem inilah suatu informasi dapat disajikan dengan cermat dengan akurasi yang sangat tinggi.Yang kesemuanya itu, dilaksanakan dengan metodologi yang diterapkan secara konsisten. Indeks harga saham merupakan suatu nilai yang berfungsi sebagai pengukuran kinerja suatu saham dibursa efek.51 2.7.4 Jenis – jenis Indeks Harga Saham Indeks harga saham seperti dijelaskan uraian diatas mempunyai variasi bentuk penyajian , antara lain :52 51 Sunariyah, S.E, M.Si Edisi keenam Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, UPP STIM YKPN, hal. 162 41 1. Indeks Harga Saham Induvidual 2. Indeks harga Saham Gabungan a. Seluruh Saham b. Kelompok Saham 2.7.5 Indeks Harga Saham Gabungan Adalah suatu rangkaian informasi historis mengenai pergerakan harga saham gabungan, sampai tanggal tertentu. Indeks Harga Saham Gabungan mencerminkan suatu nilai yang berfungsi sebagai pengukuran kinerja suatu saham gabungan dibursa efek.53 Ada dua metode penghitungan indeks harga saham gabungan54 : 1. Metode rata – rata (Average method) 2. Metode rata – rata tertimbang (weighted average method) 2.7.6 Saham Bonus Merupakan saham – saham baru yang dikeluarkan oleh perseroan untuk para pemegang saham lama.Saham bonus ini berasal dari Agio saham, yaitu selisih antara harga penawaran umum saham dengan nilai nominal.Agio saham ini dapat dikembalikan kepada pemegang saham dalam bentuk saham bonus. Banyaknya Agio saham yang kapitalisasi akan menentukan banyaknya saham 52 Sunariyah, S.E, M.Si Edisi keenam Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, UPP STIM YKPN, hal. 161 53 54 Ibid, hal. 162 Ibid, hal. 163 42 yang akan diterbitkan sebagai saham bonus. Saham bonus yang dikeluarkan oleh emiten ini akan menyebabkan penurunan presentase kepemilikan saham (dilusi) sebanding dengan rasio saham bonus. Saham bonus ini akan memberikan pengaruh terhadap jumlah lembar saham dipasar.Seperti yang sudah diketahui bahwa indeks saham akan berubah apabila terjadi perubahan harga. Oleh karena itu agar indeks saham ini tidak berubah, maka dilakukan penyesuian dan dihitung harga teoritisnya.Harga teoritis saham sesudah saham bonus harus dihitung, sebab harga ini harus mengadakan penyesuaian sehubungan dengan penambahan saham baru. Penambahan saham baru inilah yang menyebabkan dilusi kepemilikan saham, sehingga harganya secara otomatis akan mengalami penyesuaian.55 2.7.7. Penawaran Terbatas (Right Issue) Right Issue adalah kegiatan penawaran umu terbatas kepada pemegang saham lama dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu.Penawaran umum berarti memberikan tawaran kepada publik untuk membeli saham, sedangkan makna terbatas adalah bahwa penawaran umum ditujukan kepada pemegang saham lama.Jadi kegiatan yang dilakukan perusahaan adalah penerbitan hak memegang saham terlebih dahulu. Setiap satu bukti rightyang diterima satu pemegang saham berhak untuk membeli satu saham baru seharga exercise price ini biasanya sama dengan atau diatas nilai nominal saham.56 55 Sunariyah, S.E, M.Si Edisi keenam Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, UPP STIM YKPN, hal. 148 56 Ibid, Hal 149 43 Harga teoritis saham sesudah right issue harus dihitung, sebab harga ini harus mengadakan penyesuaian sehubungan dengan penambahan saham baru. Penambahan saham baru inilah yang menyebabkan dilusi kepemilikan saham, sehingga harganya secara otomatis akan mengalami penyesuaian. 2.8. Media Marketing Public Relations Media adalah sarana atau wadah untuk menyampaikan pesan yang juga sebagai mediator yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Media biasa digunakan untuk menyalurkan pesan. Cukup banyak alat sebagai media untuk keperluan kampanye Public Relations. Menurut Rosady Ruslan banyak sekali media yang secara khusus digunakan untuk keperluan kampanye Public Relations dan media tersebut dapat digolongkan atau dikelompokan sebagai berikut : 1. Media umum Media umum meliputi surat menyurat, telepon, facsimile, internet dan telegraf. 2. Media massa Media massa meliputi media cetak, surat kabar, majalah, tabloid, bulletin dan media elektronika yaitu televise, radio dan film. Media 44 Massa mampu mencapai pembaca dalam jumlah besar dan tersebar luas diberbagai tempat secara bersamaan 3. Media khusus seperti iklan (advertising), logo, dan nama perusahaan atau produk yang merupakan sarana atau media untuk tujuan peomosi dan komersial yang efektif. 4. Media Internal yaitu media yang dipergunakan untuk kalangan terbatas dan non komersial serta lazim digunakan dalam aktivitas public reations, media ini meliputi : a. House Journal, seperti house magazine, company profile, annual report, prospectus, bulletin dan tabloid. b. Printed material, sepserti barang cetakan untuk publikasi dan promosi berupa booklets, pamphlet, leaf lets, kop surat, kartu nama, memo, dan kalender. c. Spoken and visual words, scord, tape record, slide film, broad casting media, perlengkapan radio dan televise. d. Media pertemuan, seperti seminar, rapat, presentasi, diskusi, pameran, acara khusus (special event), sponshorship dan gathering meet. 57 Menurut Frank Jefkins bahwa media dan teknik Public Relations sangat bervariasi dan berbeda dengan media yang disesuaikan dengan jenis khalayak yang hendak dituju. Kampanye Public Relations sangat berbeda dengan kampanye periklanan, maka media yang digunakan pun berbeda sesuai denga tujuan dan 57 Rusady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, hal 23-25 45 khalayak yang hendak diraih. Adapun karakteristik media Public Relations meliputi: 1. Kampanye Public Relations menggunakan berbagai jenis media baik media massa, media cetak, audio visual, radio, televise, pameran, printed material, sponsored book, direct mail, spoken word, sponsorship, house journals, house style dan media-media PR lainnya. 2. Praktisi Public Relations berhubungan erat dengan para editor, jurnalis serta para produser TV dan radio. 3. Kolom dan waktu siar untuk artikel Public Relations tidak harus membayar sebab pemuatan dan penyiaran suatu materi Public Relations tidak bisa disamakan dengan iklan gratis dan nilainya tidak bis dihitung begitu saja dengan uang. 4. Program-program Public Relations secara umum menggunakan media yang lebih luas jika dibandingkan dengan iklan. Meskipun demikian, tidak semua media cocok untuk menyampaiakan program-program dan kampanya Public Relations. 5. Peranan media khusus seperti bulletin atau sekedar majalah dinding sangat penting bagi kampanye Public Relations terutama apabila perusahaan atau organisasi tersebut tidak memiliki anggaran untuk biaya pemakaian media komersial.58 Media merupakan mediator penting dalam upaya menginformasikan program kampanye yang dilakukan oleh Marketing Public Relations, untuk itu 58 Frank Jefkins dan Daniel Yadin, hal 66-68 46 kepiawaian serta kejelian dalam menentukan media yang akan digunakan akan berdampak langsung pada berhasil atau tidaknya sebuah program kampanye. Satu hal yang dapat diekspresikan oleh media yaitu opini Publik. Opini public dapat dibentuk oleh media, karena media memiliki kekuatan yang besar terhadap Perusahaan. Media sebagai cermin dari opini public yang sangat penting artinya bagi Public Relations karena media juga menjadi sarana untuk menyampaikan pesan-pesan Public Relations. Media juga dapat membangun reputasi Perusahaan dengan menyediakan publisitas gratis untuk prestasi baik, dan sangat berarti saat komentar-komentar diturunkan untuk kepentingan seperti promosi produk baru.