PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS X JURNAL diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian sidang sarjana pendidikan pada program studi Bahasa dan Sastra Indonesia Oleh PUSPITA RAHAYU 11.21.0423 SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2013 PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS X Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung PUSPITA RAHAYU [email protected] ABSTRAK Penelitian ini berjudul “Menulis Paragraf Eksposisi dengan Menggunakan Quantum Learning pada siswa kelas X”. Dalam penelitian ini penulis mengangkat tiga permasalahan pokok yaitu: (1) Bagaimana kemampuan menulis paragraf eksposisi para siswa sebelum menggunakan metode Quantum Learning? (2) Bagaimana kemampuan menulis paragraf eksposisi para siswa setelah menggunakan metode Quantum Learning (3) Efektifkah metode Quantum Learning dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menulis paragraf eksposisi?. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui keberhasilan dan gambaran yang lengkap mengenai kemampuan menulis siswa kelas X, dalam hal membuat tulisan paragraf eksposisi dengan menggunakan Quantum Learning. Populasi dari penelitian ini yaitu siswa kelas X, dan sampel yang di ambil dari penelitian ini berjumlah 25 orang siswa. Metode penelitian yang penulis gunakan yaitu metode deskriftif. Metode deskriptif yaitu metode yang memaparkan atau menggambarkan situasi, kondisi serta hasil penelitian tersebut. Adapun hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X. Setelah melakukan pembelajaran menulis paragraf eksposisi dengan menggunakan Quantum Learning, siswa mampu menulis paragraf eksposisi berdasarkan kriteria penilaian dalam menulis paragraf eksposisi diantaranya: kesesuaian isi dengan judul, mengembangkan gagasan paragraf eksposisi, menentukan gagasan utama, dan menentukan gagasan penjelas. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hasil pembelajaran menulis paragraf eksposisi dengan menggunakan Quantum Learning dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis paragraf eksposisi. Hal ini dapat terbukti dari hasil nilai awal (pretes) dengan nilai rata-rata sebesar 48.8, meningkat menjadi 76.5 pada saat tes akhir (postes). Kata kunci: Eksposisi, Quantum Learning PENDAHULUAN Kemampuan berbahasa erat kaitannya dengan berpikir. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Terdapat empat aspek keterampilan berbahasa, yaitu: mendengarkan, membaca, berbicara dan menulis keempat keterampilan ini bersifat produktif dan reseptif (Tarigan, 1985: 1). Keterampilan menyampaikan ide, pikiran, gagasan dan perasaan secara tertulis merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia sejak jenjang Sekolah Dasar (SD)/ Madrasah Ibtidaiyah (MI) hingga jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA). Siswa SD/MI hingga SMA/MA diharapkan dapat memiliki keterampilan menulis dalam bentuk, termasuk dalam karangan eksposisi. Menulis merupakan suatu proses kreatif, artinya menulis itu merupakan sebuah keterampilan yang dilakukan melalui tahapan yang dilakukan dengan mengarahkan keterampilan, seni dan kiat sehingga semuanya berjalan dengan efektif. Sebagai sebuah proses kreatif, menulis mesti dilakukan dengan subsistem kerja terprogram yaitu sebelum dimulai menulis si penulis harus memiliki gambaran atau pikiran umum tentang apa yang akan dituangkan ke dalam tulisan.. Salah satu aspek dalam pelajaran Bahasa Indonesia adalah menulis paragraf, bila anak bisa membuat paragraf, maka mempermudah membuat karangan, dalam penulisan paragraf tersebut kita sebagai pelajar dapat melihat gambaran kemampuan siswa baik dalam kaitannya dengan daya ingat, sistematika dan tatacara penulisan sampai pada penggunaan tata bahasanya . Eksposisi adalah salah satu bentuk tulisan atau retorika yang berusaha menerangkan dan menguraikan suatu pokok pikiran, yang dapat memperluas pandangan atau pengetahuan seseorang yang mebaca uraian tersebut. Dalam hal ini penulis menjadikan pembelajaran menulis paragraf dengan menggunakan metode Quantum Learning. Sebagai bahan dalam penelitian yang dituangkan dalam judul. Quantum Learning merupakan suatu pembelajaran yang menggabungkan sugestiologi dan pemercepatan belajar, maksudnya dalam pembelajaran menggunakan Quantum Learning ini dapat mempengaruhi hasil situasi belajar dengan sugesti positif maupun negatif. Dan dengan pemercepatan belajar juga memungkinkan siswa untuk belajar dengan kecepatan yang mengesankan dengan upaya yang normal dan menggembirakan. Biasanya dalam pembelajaran anak kadang merasa jenuh dan bosan mengikuti pembelajaran, dengan metode ini diharapkan anak akan nyaman dan senang dalam mengikuti pembelajaran, sehingga materi yang disampaikan guru akan mudah dipahami anak. Tetutama dalam pembelajaran menulis paragraf eksposisi. Quantum Learning dapat didefinisikan sebagai “interaksi-interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya”. Maksudnya, secara fisik tubuh kita sebagai materi. Sebagai pelajar, tujuan kita adalah meraih sebanyak mungkin cahaya; interaksi, hubungan, inspirasi agar menghasilkan energi cahaya (Bobby DePotter dan Mike Hernacki, 2000: 16). Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis mengadakan penelitian dengan judul “Pembelajaran Menulis Paragraf Esposisi dengan Menggunakan Quantum Learning di kelas X”. KAJIAN TEORI DAN METODE Pembelajaran adalah suatu proses dimana terjadinya interaksi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran dengan menyampaikan bahan pembelajaran yaitu berupa materi atau dapat berupa pengtahuan nilai-nilai kesusilaan, seni, agama, sikap, dan keterampilan atas dasar hubungan timbal balik untuk mencapai tujuan tertentu. Beberapa pengertian menulis dikemukakan menurut para ahli, diantaranya: yang 1. Burhan Nurgiantoro (1988: 273) dalam bukunya mengungkapkan bahwa menulis adalah aktifitas aktif produktif, yaitu aktifitas menghasilkan bahasa. 2. Mccrimon dalam ST.Y.Slamet (2008:141) menulis merupakan kegiatan menggali pikiran dan perasaan mengenai suatu subjek, memilih hal-hal yang akan ditulis, menentukan cara menuliskannya sehingga pembaca dapat memahaminya dengan mudah dan jelas. 3. Bobby dan Mike, menulis adalah aktifitas seluruh otak yang menggunakan belahan otak kanan (emosional) dan belahan otak kiri (logika). Dari beberapa pendapat tersebut, maka penulis menarik kesimpulan bahwa menulis adalah suatu aktifitas aktif produktif yang menggunakan belahan otak kanan dan belahan otak kiri untuk menggali pikiran dan perasaan mengenai suatu subjek serta menentukan cara menuliskannya secaran komplek, sehingga pembaca dapat memahaminya dengan jelas. Paragraf adalah inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan.Dalam paragraf terkandung satu unit buah pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam paragraf tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama atau kalimat topik, kalimatkalimat penjelas sampai pada kalimat penutup.Himpunan kalimat ini saling bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk suatu gagasan (Sabarti dkk, 1995: 144). Quantum Learning merupakan suatu pembelajaran yang menggabungkan sugestiologi dan pemercepatan belajar, maksudnya dalam pembelajaran menggunakan Quantum Learning ini dapat mempengaruhi hasil situasi belajar dengan sugesti positif maupun negatif. Dan dengan pemercepatan belajar juga memungkinkan siswa untuk belajar dengan kecepatan yang mengesankan dengan upaya yang normal dan menggembirakan. Quantum Learning dapat didefinisikan sebagai “interaksi-interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya”. Maksudnya, secara fisik tubuh kita sebagai materi. Sebagai pelajar, tujuan kita adalah meraih sebanyak mungkin cahaya; interaksi, hubungan, inspirasi agar menghasilkan energi cahaya (Bobby DePotter dan Mike Hernacki, 2000: 16). Langkah – langkah pembelajaran menulis paragraf eksposisi dengan Quantum Learning, diantaranya: a. Guru menggunakan berbagai alat bantu dalam kegiatan pembelajaran untuk mengerahkan seluruh aktifitas otak kanan dan otak kiri untuk menuangkan ide pikiran yang telah dilihat; b. Guru menerapkan cara belajar yang kooperatif dan interaktif termasuk cara belajar kelompok agar siswa dapat lebih mudah menuangkan ide ke dalam tulisan; c. Guru membebaskan anak berpikir menemukan gagasan-gagasan dengan lingkungan sekitarnya. Metode yang digunakan penulis adalah metode deskriptif yaitu suatu metode yang diarahakan untuk memecahkan masalah dengan cara memaparkan atau menggambarkan apa adanya hasil penelitian. Teknik penelitian menggunakan dua macam tes, yaitu tes awal (Pretes) dan akhir (postes). Tes awal (pretes) merupakan tes awal untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum diberikan pembelajaran. Tes akhir (postes) merupakan tes akhir yang diberikn pada akhir proses pembelajara untuk mengetahui kemampuan siswa setelah diberikan pembelajaran. Adapun kriteria untuk penilaian menulis paragraf eksposisi yaitu : Kesesuaian judul dengan isi paragraf, kemampuan mengembangkan gagasan paragraf eksposisi, kemampuan menentukan gagasan utama, kemampuan menentukan gagasan penjelas. ANGGAPAN DASAR DAN HIPOTESIS ANGGAPAN DASAR Kebenarannya oleh peneliti. Hal yang menjadi anggapan dasar penulis dalam penelitian ini adalah: 1. Keterampilan menulis merupakan salah satu aspek keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa dan guru dalam berbahasa. 2. Pembelajaran menulis paragraf eksposisi yang terdapat pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia kelas X SMA/MA. 3. Penggunaan tektik atau metode yang tepat dalam menyampaikan suatu materi dalam pemelajaran akan menghasilkan hasil belajar yang baik. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X dengan jumlah sampel 25 (dua puluh lima) orang siswa, kemudian data dikumpulkan langsung dari hasil menulis puisi siswa. Setelah melakukan pembelajaran menulis paragraf eksposisi dengan menggunakan Quantum Learning, siswa mampu menulis paragraf eksposisi berdasarkan kriteria penilaian dalam menulis paragraf eksposisi diantaranya: kesesuaian isi dengan judul, mengembangkan gagasan paragraf eksposisi, menentukan gagasan utama, dan menentukan gagasan penjelas. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hasil pembelajaran menulis paragraf eksposisi dengan menggunakan Quantum Learning pada siswa kelas X dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis paragraf eksposisi. Hal ini dapat terbukti dari hasil nilai awal (pretes) dengan nilai ratarata sebesar 48.8, meningkat menjadi 76.5 pada saat tes akhir (postes). SIMPULAN HIPOTESIS Hipotesis adalah jawaban sementara secara teoritis tentang masalah penelitian yang harus dibuktikan lagi kebenarannya. Berdasarkan perumusan masalah, penulis berhipotesis bahwa: 1. Siswa kelas X tidak mampu menulis paragraf eksposisi sebelum menggunakan metode Quantum Learning. 2. Siswa kelas X mampu menulis paragraf eksposisi setelah menggunakan metode Quantum Learning. 3. Metode Quantum Learning efektif digunakan dalam pembelajaran menulis paragraf eksposisi pada siswa kelas X. POPULASI DAN SAMPEL POPULASI Populasi merupakan keseluruhan objek atau subjek penelitian, maka populasi yang penulis ambil adalah sejumlah siswa kelas X yang berjumlah 25 orang. SAMPEL Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X sebanyak 25 orang. Oleh karena itu seluruh populasi dijadikan sampel dalam penelitian. Berdasarkan hasil analisis peningkatan kemampuan menulis paragraf Eksposisi menggunakan Quantum Learning pada siswa kelas X, maka hasilnya dapat penulis simpulkan sebagai berikut. 1. Siswa kelas X mampu menulis paragraf eksposisi dengan menggunakan Quantum Learning dengan baik, hal ini terbukti pada hasil nilai postes dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 37 dengan nilai rata-rata keseluruhan siswa 76.5. dengan begitu, penulis menyimpulkan bahwa Quantum Learning dapat digunakan dalam pengajaran menulis paragraf eksposisi. 2. Metode Quantum Learning efektif digunakan dalam pembelajaran menulis paragraf eksposisi di kelas X. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai ratarata pretes sebesar 48.8 dan hasil nilai rata-rata postes sebesar 76.5. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya peningkatan dalam pembelajaran menulis paragraf eksposisi setelah menggunkan metode Quantum Learning. DAFTAR PUSTAKA Akhadiah, Sabarti dkk. 2003. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Jakarta: Erlangga DePorter, Bobby dan Mike Hernacki. 1999. Quantum Learning. Bandung: Kaifa. Sugiono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Jakarta: Alfabeta. Tarigan, Henry Gunturr. 2004. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. (Duniabaca.com/pengertian-menulis-menurut-paraahli.html) kamis, 22 november 2012. 14.00 WIB.