55 KAJIAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS(SIG) UNTUK

advertisement
 KAJIAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS(SIG) UNTUK INVENTARISASI DESA
TERTINGGAL(IDT)
By: Chairuddin
ABSTRAK - Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System) adalah sistem informasi
khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti
yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan,
mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut
lokasinya, dalam sebuah database. Para praktisi juga memasukkan orang yang membangun dan
mengoperasikannya dan data sebagai bagian dari sistem ini.
Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat digunakan untuk investigasi ilmiah, pengelolaan
sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi dan perencanaan rute. Misalnya, SIG bisa
membantu perencana untuk secara cepat menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana alam,
atau SIG dapat digunaan untuk mencari lahan basah (wet lands) yang membutuhkan perlindungan dari
polusi.
Perkembangan teknologi komputer dan sistem informasi dewasa ini telah merambah ke seluruh
bidang kehidupan,. Salah satu fasilitas yang saat ini terus dilakukan ekspansi adalah fasilitas Sistem
Informasi Geografis untuk memberikan informasi didalam penanganan program pemerintah dalam hal
ini IDT (Inventarisasi Desa Tertinggal). Dengan adanya Informasi dan layanan tersebut secara online
memberikan kemudahan bagi masyarakat umum dan khusus nya di lingkungan Departemen KESRA
dalam melakukan pencarian, konsultasi, keluhan dan juga melaporkan kerusakan-kerusakan yang
terdapat pada daerah daerah yang termasuk IDT.
Reliabilitas sistem informasi geografis dalam penanggulangan IDT secara online akan sangat
membantu dan memudahkan terhadap masyarakat dan Pemerintah, dalam hal ini pusat dan daerah.
dengan tujuan untuk menanggulangi tingkat kemiskinan di Republik Indonesia secara transparan.
Dengan target itulah pihak kami berusaha semaksimal mungkin memberikan informasi dan layanan yang
dibutuhkan untuk keperluan IDT tersebut. Target dari diimplementasikannya sistem ini adalah agar
tingkat kemiskinan dapat di pantau dan diberantas, karena melihat kondisi dilapangan begitu
semerawutnya dari sistem kependudukan yang ada di negeri ini. Dengan sistem ini juga akan membantu
ke segala bidang lainnya, seperti pertanahan, kependudukan, dan yang berhubungan dengan letak
geografis yang ada di negeri ini.
Kata Kunci : Sistem Informasi Geografis, Inventarisasi Desa Tertinggal
55
I. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perkembangan dunia teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat pada era globalisasi ini,
maka pemanfaatan teknologi dapat digunakan untuk mengolah data dan memperoleh informasi dengan
cepat, tepat, dan akurat. Saat ini sudah menjadi kebutuhan bahwa sistem komputerisasi dapat memberi
kemudahan dalam mencari informasi yang diinginkan guna mengurangi tejadinya kesalahan yang
disebabkan oleh kelalaian manusia dan keamanan lebih terjamin. Penggunaan komputer dan sistem
informasi yang optimal dalam sebuah instansi atau perusahaan merupakan pilihan yang tepat dalam
pengolahan daya yang efisien untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
Sistem informasi geografi (SIG) sangat dibutuhkan untuk mengetahui sejauh mana sebuah desadesa yang berada di Indonesia berkembang. Dan para pejabat terkait dapat melihat semua melalui sebuah
sistem tanpa datang langsung ke lokasi. Salah satu masalah dalam sistem informasi geografi adalah
bagaimana menampilkan desa-deasa tertinggal yang terdapat di suatu daerah di Indonesia, dalam hal ini
kita mengambil contoh daerah Jawa Barat.
Masih banyak beberapa desa di Jawa Barat masih di katakan sebagai desa tertinggal namaun
bagaimana caranya agar para pejabat terkait dan masyarakat umum tahu bahwa desa – desa tersebut
masuk dalam kriteria desa yang tertinggal.
Melalui sistem informasi geografi kita dapat mengetahui infrastuktur dari desa-desa yang tertinggal
tersebut, saranapendidikan yang terdapat pada desa tersebut dan juga bagaiman kesuburan tanah atau pun
keadaan alam di desa tersebut. Sehingga pemerintah dapat mengembangkan dan memacu pertumbuhan
ekonomi desa-desa yang tertinggal dan pemerintah dapat berhasil mencapai sasaran yang diinginkannya.
1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas maka kami mengidentifikasi beberapa masalah
yang terdapat di dalam sistem informasi geografi
1. Apa saja infrastuktur yang bisa ditampilkan sebuah desa dikatakan tertinggal di dalam Sistem
informasi Geografi
2. Sarana pendidikan hingga tingkat bagaimana maka sebuah desa dikatakan desa tertinggal
3. Jenis tanah khususnya kesuburan dan syarat tumbuh tanaman
1.3 Maksud dan tujuan
Maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan sistem informasi geografi ini adalah :
a. Untuk mengetahui apa saja infrastuktur yang terdapat di desa-desa yang berada di daerah
Jawa Barat ini
56
b. Memudahkan dalam pemantauan desa-desa di Jawa Barat.
c. Untuk mengetahui di daerah mana saja kesuburan tanahnya tinggi
d. Memudahkan pemerintah dalam mengenbangkan dan memajukan desa-desa yang tertinggal
tanpa harus turun langsung ke lapangan.
1.4 Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas, maka untuk
mempermudah kami memberikan batasan – batasan sebagai berikut
a. Infrastuktur apa saja yang terdapat di desa tersebut
b. Sampai tingkat pendidikan mana para masyarakat di desa tersebut dan apa saja sarana dan
prasarana pendidikannya.
c. Bagaimana jenis tanah khususnya kesuburan dan syarat tumbuh tanaman
II. LANDASAN TEORI
2.1 Sistem
Suatu sistem terdiri dari sistem – sistem bagian ( subsystem ). Masing –masing subsystem dapat
terdiri dari subsistem – subsistem yang lebih kecil tau terdiri dari komponen – komponen. Subsistem –
subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau
sasaran sistem tersbut dapat tercapai. Interaksi dari subsistem – subsistem sedemikian rupa, sehinga
dicapai suatu kesatuan yan terpadu atau terintegrasi ( integrated ).
2.1.1 Pengertian sistem
Sebelum merancang suatu sistem haruslah mengetahui apa arti sistem itu sendiri, ada beberapa pengertian
dari sistem yang telah dikutip “Sistem adalah suatu jarinngan kerja dari prosedur – prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama – sama untuk melakukan sesuatu kegiatan atau untuk menyelesaikan
suatu sasaran yang tertentu” .
2.2
Pengertian Informasi
Definisi informasi yang dikutip “Informasi didefisikan sebagai hasil dari pengolahan
data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang
menggambarkan suatu kejadian – kejadian ( event ) yang nyata ( fact ) yang digunakan untuk
mengambil keputusan”.
57
2.2
Pengertian Sistem Informasi
Sistem informsi yang dikutip dari “Sistem informasi adalah suatu sistem yang ibuat oleh manusia
yang terdiri dari komponen – komponen dalam organiasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan
informasi”.
2.3
Entity Relationship Diagram ( ERD )
ERD adalah sebuah diagram yang menggambarkan sebuah model relasi antar entitas yang saling
behubungan.
2.4
Pengertian Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System ) adalah sistem informasi khusus
yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih
sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola
dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya,
dalam sebuah database. Para praktisi juga memasukkan orang yang membangun dan mengoperasikannya
dan data sebagai bagian dari sistem ini.
Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat digunakan untuk investigasi ilmiah, pengelolaan
sumber daya, perencanaan pembangunan,kartografi dan perencanaan rute.
2.5 Pengertian UML
Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa spesifikasi standar untuk mendokumentasikan,
menspesifikasikan, dan membangun sistem perangkat lunak. UML tidak berdasarkan pada bahasa
pemrograman tertentu. Standar spesifikasi UML dijadikan standar defacto oleh OMG (Object
Management Group) pada tahun 1997.UML yang berorientasikan object mempunyai beberapa notasi
standar.
Spesifikasi ini menjadi populer dan standar karena sebelum adanya UML, telah ada berbagai macam
spesifikasi yang berbeda. Hal ini menyulitkan komunikasi antar pengembang perangkat lunak. Untuk itu
beberapa pengembang spesifikasi yang sangat berpengaruh berkumpul untuk membuat standar baru.
UML dirintis oleh Grady Booch, James Rumbaugh pada tahun 1994 dan kemudian Ivar Jacobson.
UML mendeskripsikan OOP (Object Oriented Programming) dengan beberapa diagram, diantaranya:
58
a. Diagram struktur:
1. Diagram kelas
2. Diagram obyek
3. Diagram komponen
4. Diagram deployment
b. Diagram perilaku:
1. Diagram use-case
2. Diagram urutan/sekuen
3. Diagram kolaborasi
4. Diagram statechart
5. Diagram aktivita
III. ANALISIS DAN PEMBAHASAN MASALAH
3.1. Unified Modeling Language (UML)
3.1.1
Use Case Diagram
59
3.1.2.
Class Diagram
3.1.3.
Interaction Diagram
3.1.4
State Chart Diagram
60
61 3.2. Entity Relationship Diagram
3.3. Contoh Query
SELECT * FROM Tabel_Peta, Tabel_Kecamatan
WHERE Tabel_Peta.ID_Peta = Tabel_Kecamatan.ID_Peta
SELECT * FROM Tabel_Peta, Tabel_Infrastruktur
WHERE Tabel_Peta.ID_Peta = Tabel_Infrastruktur.ID_Peta
SELECT * FROM Tabel_Peta, Tabel_Pendidikan
WHERE Tabel_Peta.ID_Peta = Tabel_Pendidikan.ID_Peta
SELECT * FROM Tabel_Peta, Tabel_Pencaharian
WHERE Tabel_Peta.ID_Peta = Tabel_Pencaharian.ID_Peta
SELECT ID_Peta, Peta_Raster, Nama_Kecamatan, Luas_Wilayah,
Jenis_Tanah, Kondisi, Luas, Vegetasi_yg_ Cocok
FROM Tabel_Peta, Tabel_Kecamatan, Tabel_Tanah
WHERE Kondisi=’Subur’ AND Vegetasi_yg_Cocok=’Padi’
AND (Tabel_Peta.ID_Peta = Tabel_Kecamatan.ID_Peta)
AND (Tabel_Peta.ID_Peta = Tabel_Tanah.ID_Peta)
SELECT ID_Peta, Peta_Raster, Nama_Kecamatan, Luas_Wilayah,
Nama_Infrastruktur, Jenis_Infrastruktur,
Jml_Infrastruktur
62
FROM Tabel_Peta, Tabel_Kecamatan, Tabel_Infrastruktur
WHERE Jenis_Infrastruktur=’Semi Permanen’
AND (Tabel_Peta.ID_Peta = Tabel_Kecamatan.ID_Peta)
AND (Tabel_Peta.ID_Peta = Tabel_Infrastruktur.ID_Peta)
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis terhadap kajian mengenai Inventarisasi Desa Tertinggal dengan
menggunkan Sistem Informasi Geografis, penulis mencoba menarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1. Sistem Informasi Geografis untuk IDT (Inventarisasi Desa Tertinggal), akan mempermudah bagi
pemerintah dalam melakukan koordinasi yang berhubungan dengan Inventarisasi Desa Tertinggal
untuk menghasilkan program yang tepat sasaran.
2. Pemerintah (Bappenas) dapat mengetahui dan memantau jumlah desa tertinggal melalui sebuah
sistem yang menampilkan sebuah peta beserta dengan informasi lainnya yang dibutuhkan oleh
pemerintah dalam mengembangkan daerah tersebut.
4.2 Saran
Pada saat ini keberadaan suatu sistem informasi serta software khususnya untuk kalangan para
pengguna komputer merupakan suatu hal yang tidak bisa ditinggalkan. Setelah penyusun melakukan
penelitian di lapangan baik secara teori maupun praktek, yang dilanjutkan dengan analisis sistem dan
pembahasan solusi, penyusun memberikan saran-saran peningkatan kinerja sistem secara garis besar dari
inti pembahasan adalah :
1.
Untuk pengembangan dan perbaikan sistem ini, hendaknya dapat dibuat sebuah mekanisme
pengendalian kesalahan (error control) dengan menggunakan sistem database yang bertujuan
untuk mencatat segala bentuk permintaan informasi yang dibutuhkan.
63
2.
Perlu diadakan penelitian lanjutan untuk mengetahui tanggapan pengguna jasa Sistem informasi
dan mengenai implementasi layanan ini, dari sudut pandang perilaku pelanggan saat ini. Hal ini
semestinya dilakukan sebelum layanan ini benar-benar di implementasikan.
DAFTAR PUSTAKA
[1].
Hartono, Jogiyanto. Pengenalan Komputer. Andi Yogyakarta. Yogyakarta. 2000
[2].
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_geografis
[3].
http://id.wikipedia.org/wiki/UML
[4].
Kristanto, Andi. Perancangan Sistem Informasi Dan Aplikasinya. Gaya Media. Jakarta, 2003
64
Download