BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi Pengertian ilmu komunikasi pada dasarnya mempunyai karakteristik yang sama dengan pengertian ilmu secara umum. Hanya saja objek perhatiannya difokuskan pada peristiwa-peristiwa komunikasi antar manusia. Definisi mengenai ilmu komunikasi dibeikan oleh Berger dan Chaffe dalam buku mereka Handbook Of Communication Science terbitan tahun 1997. Menurut Berger dan Chaffe9, ilmu komunikasi adalah suatu pengamatan terhadap produksi, proses dan pengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambang melalui pengembangan teori-teori yang dapat diuji dan digeneralisasikan dengan tujuan menjelaskan fenomena yang berkaitan dengan produksi, proses dan pengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambang. Wilbur Schramm dalam uraiannya mengenai “How communication works” mengatakan “Komunikasi berasal dari bahasa latin, yaitu communio atau common. 9 S Djuarsa. Sendjaja. Teori Komunikasi, Jakarta, Universitas Terbuka,2002,hal 10 15 16 Bilamana kita mengadakan komunikasi itu berarti kita mencoba membagikan informasi agar si penerima maupun si pengirim sepaham atas suatu pesan tertentu (Communication comes from Latin Communio=common. When we communication we are trying to share information. The receiver and the sender tuned together for a particular message). Jadi esensinya komunikasi itu ialah menemukan dan memadukan si penerima dan si pengirim atas isi pesan yang khusus10. Juergen Hebermas yang merupakan jurubicara bagi Frenkfurt School, menilai komunikasi sangat penting bagi pembebasan. Kompetensi komunikasi diperlukan untuk partisipasi yang efektif dalam pengembalian keputusan. Kompeten mencakup mengetahui bagaimana menggunakan kata-kata seperlunya untuk mencapai tujuan. Ini berarti berkomunikasi dengan cara tertentu di mana pernyataan seseorang dapat disesuaikan dan secukupnya agar pendengar dapat memahami maksud dari pembicaranya. Lalu bagaimana tanda-tanda komunikasi yang efektif tersebut? Menurut Stewart L. Tubis dan Sylvia Moss, paling tidak komunikasi yang efektif menimbulkan lima hal: pengertian, kesenangan, pengaruh pada sikap hubungan yang makin baik dan tindakan.11 10 11 Sutaryo, Sosiologi Komunikasi, Yogyakarta, Arti Bumi Intaran, 2005, hal 44 Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi , Bandung PT Remaja Rosdakarya, 2005, hal 13 17 Dinamika dalam dunia bisnis, terkadang menyebabkan suatu “perubahan” harus terjadi. Yang merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari. Untuk menghadapi perubahan ini. Manajemen perusahaan harus menyiapkan diri. Tantangan yang paling besar adalah mengkomunikasikan perubahan tersebut kepada khalayaknya, terutama khalayak internal perusahaan. Hal tersebut merupakan bagian dari tugas seorang humas sebagai seorang yang dituntut menjadi komunikator yang profesional. Artinya dengan adanya kemampuan komunikasi yang baik yang dikuasai oleh seorang humas tersebut maka implikasi komunikasi dari setiap rencana keputusan manajemen akan dipahami semua aspek dari stakeholder yang menjadi sasaran, termasuk media yang tepat dalam penyampaian pesanpesan. Dari aspek komunikasi, kunci untuk mengelola issue internal bisa didapat dengan cara seorang humas memahami masalah-masalah karyawan (personal internal communication). Komunikasi internal yang baik, merupakan salah satu syarat bagi komunikasi eksternal. Ada pepatah yang mengatakan bahwa “humas dimulai dari rumah” artinya, pesan-pesan yang akan disampaikan ke luar perusahaan hendaknya dikomunikasikan terlebih dahulu di lingkungan internal perusahaan hendaknya dikomunikasikan terlebih dahulu di lingkungan internal perusahaan. Dengan cara ini, dapat mendorong karyawan untuk membantu meningkatkan citra perusahaan terhadap stakeholder lainnya. 18 Dalam membina lingkungan kerja yang berkesinambungan di antara para anggota organisasi atau karyawan, komunikasi berperan untuk meniadakan konflik antara kedua jenis kepentingan tersebut. Begitu pentingnya aktifitas komunikasi bagi dunia humas, bahkan pada era globalisasi seperti sekarang ini. Bagaimana pun perubahaan tetap akan datang tanpa diundang sekalipun dan tanggung jawab para eksekutif humas untuk melancarkan komunikasi tersebut agar tidak terjadi miscommunication yang menyebabkan issue terbentuk, berkembang luas dan pada akhirnya akan berdampak krisis pada perusahaan. 2.2 Definisi humas Banyak yang mengira bahwa humas hanyalah kegiatan kegiatan yang tampak, tetapi kenyataannya kegiatan yang tampak oleh publik justru hanya satu tahap saja dari keseluruhan kegiatan humas yang sebenarnya. Banyak tahap-tahap lain yang lebih dan tidak kelihatan. Mengapa? Humas adalah kegiatan atau aktivitas yang proses kegiatannya melalui empat tahap, yaitu12: 12 Sr. Maria Assumpta Rumanti OSF, Dasar-dasar Public Relations, (Jakarta: Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2002) hal. 9 19 Penelitian yang didahului penemuan, analisis, pengolahan data, dan sebagainya; 1. Perencanaan yang direncanakan; 2. Pelaksanaan yang tepat; 3. Evaluasi, penilaian setiap tahap dan evaluasi keseluruhan. Menurut Roberto Simoes (1984) menyimpulkan “Apa humas itu sebenarnya?13” Humas adalah fungsi manajemen. Humas menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara lembaga atau organisasi dengan publiknya, baik internal maupun eksternal. Hal ini merupakan unsur yang sangat penting dalam manajemen dalam pencapaian tujuan organisasinya. a. Humas merupakan aktivitas di berbagai bidang ilmu (humas adalah multidisiplin ilmu). menumbuhkan motivasi Humas dan menanamkan partisipasi publik, pengertian, bertujuan menanamkan goodwill, kepercayaan, saling adanya pengertian, dan citra yang baik dari publiknya. 13 Ibid hal. 10 20 b. Humas merupakan profesi profesional dalam bidangnya. Juga, humas merupakan faktor yang sangat penting dalam pencapaian tujuan organisasi dengan secara tepat dan dengan secara terus menerus. Humas merupakan kelangsungan hidup organisasi yang bersangkutan. c. Humas merupakan penggabungan berbagai ilmu. Humas merupakan penerapan kebijaksanaan dan pelaksanaannya melalui interpretasi yang peka atas berbagai peristiwa. Di samping itu, masih banyak pendapat yang intinya hampir sama dengan be good and tell it. Definisi yang lain itu, misalnya14: a. Humas merupakan upaya yang disengaja, direncanakan, dan dilakukan terus-menerus untuk membangun dan menjaga adanya saling pengertian antarorganisasi dengan publiknya. (institute of Public Relations, United Kingdom). b. Humas merupakan fungsi manajemen yang mengevaluasi perilaku publik, mengidentifikasikan kebijakan prosedur organisasi dengan interes publik dan melaksanakan program tindakan (komunikasi) untuk mendapatkan pemahaman dan pengertian publik. (Denny Griswold, uitgever van Public Relations News, New York. 14 Ibid hal. 11 21 c. Humas merupakan upaya dengan menggunakan informasi, persuasi, dan penyesuaian, untuk menghidupkan dukungan publik atas suatu kegiatan, atau suatu sebab. (E.L. berneys, USA 1956) Pengertian diatas sekedar gambaran, apa sebenarnya arti humas tersebut. Memang terdapat ribuan definisi dari berbagai negara, dan hampir semuanya mempunyai inti yang sama atau pengertian yang sama. Hanya saja, masing-masing menggunakan istilahnya sendiri-sendiri. International Public Relations Association (IPRA) memberi definisi humas karena pada tahun 1960 sudah muncul ribuan definisi. Akhirnya mereka bersepakat untuk menerima rumusan definisi humas sebagai berikut : “ Public Relations is a management function, of a continning and planned character, through which public and private organizations and institutions seek to win and retain the understanding, symphaty, and support of those with whom there are or may be concerned by evaluating public opinion about themeselves, in order to correlate, as far as possible their own policies and procedures, to achieve by planned and widespread information their common interests”. ( Samson, Public Relations en Voorlichting, 120/10).15 ______________ 15 Ibid hal. 12 22 Definisi tersebut dapat diterjemahkan sebagai berikut, humas merupakan fungsi manajemen dari sikap budi yang direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan oleh organisasi-organisasi, lembagalembaga umum dan pribadi digunakan untuk memperoleh dan membina saling pengertian simpati dan dukungan dari mereka yang ada hubungan dan diduga akan ada kaitannya, dengan cara menilai opni publik mereka, dengan tujuan sedapat mungkin menghubungkan kebijaksanaan dan ketatalaksanaan, guna mencapai kerjasama yang lebih produktif, dan untuk memenuhi kepentingan bersama yang lebih efisien, dengan kegiatan penerangan yang terencana dan tersebar luas. Definisi humas yang disepakati para ahli yang bergabung dalam IPRA di Den Haag itu menyatakan dengan tegas bahwa humas adalah fungsi manajemen, artinya, humas tersebut melekat pada manajemen. Hal ini secara tidak langsung menyeragamkan definisi yang begitu banyak dalam hal hubungan antara humas dengan manajemen yang beraneka ragam. 2.3 Fungsi Humas Jabatan atau pekerjaan yang dilakukan. Dalam kaitannya dengan penelitian ini, adalah pekerjaan atau jabatan yang dilakukan oleh pimpinan dan para staf dari tim Humas suatu organisasi. 23 Komponen dasar humas yang berhubungan dengan fungsi humas seperti yang dikemukakan oleh Public Relations Society of America (PRSA), antara lain:16 1. Counseling; menyediakan saran untuk manajemen yang berhubungan dengan kebijakan hubungan dan komunikasi. 2. Research; melihat tindakan dan perilaku public dalam rangka merencanakan strategi humas. Research dapat digunakan untuk membangun saling pengertian atau mempengaruhi dan meyakinkan publik. 3. Media Relations; bekerjasama dengan media dalam melakukan publisitas. 4. Publicity; menampilkan pesan terencana melalui media tertentu untuk menghasilkan ketertarikan yang lebih jauh lagi. 5. Employee/Member Relations; memberikan respon terhadap suatu masalah, menginformasikan dan memotivasi karyawan dan anggota organisasi. 6. Public Affair; membangun keterlibatan efektif dalam kebijakan public 7. Issues Management; mengidentifikasi dan mengevaluasi isu yang berkembang pada public yang berakibat pada organisasi. 16 Dennis L. Wilcox, Phillip H. Ault,”Public Relations Strategies & Tactics”, 7th Edition, (AddisonWesley Educational Publisher. Inc. United States, 2003), hal 8-9 24 8. Financial Relations; menciptakan dan menjaga kepercayaan penanam modal. 9. Industrial Relations; menjalin hubungan dengan lembagalembaga lain yang berhubungan dengan aktifitas organisasi. Hal ini bias diwujudkan dengan tergabung dalam asosiasi usaha yang berhubungan dengan jalur bisnis organisasi. 10. Development / Fund Raising; menciptakan kebutuhan dan mendorong publik untuk mendukung organisasi, terutama melalui kontribusi financial. 11. Multicultural Relations/Workplace Diversity; berhubungan dengan individu-individu dari berbagai kelompok dan budaya. 12. Special Events; menarik perhatian publik terhadap organisasi atau produk dari organisasi dengan mengadakan kegiatan khusus. 13. Marketing Communication; memadukan aktivitas . Pemasaran dengan mengadakan kegiatan khusus sekaligus membangun citra baik perusahaan. Konsep fungsional humas menurut Silih Agung Wasesa dalam bukunya Strategi Public Relations memberikan penjelasan sebagai berikut:17 17 Silih Agung Wasesa, Strategi Public Relations. (Jakarta: Gramedia, 2005). hal. 10 25 Terhadap internal organisasi. 1. Mengkomunikasikan kebijakan direksi dan manajemen karyawan. 2. Menjelaskan Perubahan kebijakan direksi dan manajemen agar karyawan memahami asar pengambilan keputusan yang diambil. 3. Membangun jaringan komunikasi interaktif antar karyawan, manajemen dan direksi. 4. Membantu proses restrukturisasi, mulai dari sosialisasi kebijakan hingga pelatihan untuk mengurangi dampat buruk restrukturisasi. 5. Membangun peningkatan rasa memiliki karyawan terhadap perusahaan. 6. Membantu terciptanya budaya perusahaan yang sesuai dengan visi organisasi. Dapat dikatakan bahwa humas terlibat danbersifat integratif dalam manajemen organisasi tempat ia bekerja. Hal itu merupakan satu bagian dari satu napas yang sama dalam organisasi tersebut. Humas harus memberi identitas organisasinya dengan tepat dan benar serta mampu mengkomunikasikannya sehingga publik menaruh kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan benar terhadap organisasi tersebut. Dengan demikian pihak lain mau dan tertarik dengan senang hati, serta merasa puas membangun relasi maupun menggunakan produk atau jasanya. 2. 4 Peran Humas Peran adalah perangkat tingkah laku yang diharapkan dimiliki oleh 26 orang yang berkedudukan dalam masyarakat. Menurut Ralph Linton peran adalah aspek dinamis dari status “the dynamic aspect of status”, sedangkan status adalah suatu kumpulan hak dan kewajiban “a collection of rights and duties”. Menurut Linton seseorang disebut menjalankan perannya jika ia menjalankan hak dan kewajiban yang merupakan statusnya.18 Menurut Frida Kusumastuti. dalam buku Dasar-Dasar Humas19: 1. Expert perscriber Communication Humas adalah seorang ahli yang dapat memberikan saran, nasehat kepada pimpinan organisasi, hubungannya dapat diibaratkan antara dokter dengan pasien. 2. Problem Solving Process Facilitator Dapat memfasilitasi pemecahan masalah. Humas terlibat dalam setiap penanganan masalah, menjadi anggota tim atau menjadi pimpinan tim penanganan masalah. 3. Communication Facilitator Peranan Humas adalah jembatan komunikasi antara publik dengan perusahaan. Sebagai mediator atau penengah jika terjadi miscommunication. ______________________ 18 Kamanto Sunarto, Pengantar Sosiologi, (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2000) hal. 63 19 Frida Kusumastuti. “Dasar-Dasar Humas”.(Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004) hal 24 27 4. Technician Communication Humas adalah pelaksana teknis komunikasi. Menyediakan layanan di bidang teknis dimana kebijakan dan keputusan teknik komunikasi mana yang akan digunakan bukanlah keputusan petugas Humas melainkan keputusan manajemen dan petugas Humas yang melaksanakannya. 2.5. Strategi Humas Strategi adalah rencana jangka panjang dengan diikuti tindakantindakan yang ditujukan untuk mencapai tujuan tertentu, yang umumnya adalah “kemenangan”. Strategi dibedakan dengan taktik yang memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dan waktu yang lebih singkat, walaupun pada umumnya orang sering kali mencampuradukkan ke dua kata tersebut. Contoh berikut menggambarkan perbedaannya, “Strategi untuk memenangkan keseluruhan kejuaraan dengan taktik untuk memenangkan satu pertandingan”. Strategi dapat didefinisikan pula sebagai penentuan tujuan dan sasaran dasar jangka panjang suatu perusahaan, pengambilan rangkaian tindakan , dan pengalokasian sumber daya yang perlu untuk melaksanakan cita-cita. 28 Maka dapat dikatakan bahwa strategi humas adalah alternative optimal yang dipilih untuk menempuh guna mencapai tujuan humas dalam kerangka suatu rencana humas. Sebagaimana diketahui sebelumnya, humas bertujuan untuk menegakkan dan mengembangkan suatu “citra yang menguntungkan” bagi perusahaan atau organisasi atau produk dan jasa terhadap para stakeholdernya sasaran yang terkait yaitu public internal dan public eksternal. Untuk mencapai tujuan tersebut, strategi kegiatan humas semestinya diarahkan pada upaya menggarap persepsi para stakeholder, akar sikap tindak dan persepsi mereka. Konsekuensinya, jika strategi penggarapan itu berhasil maka akan diperoleh sikap tindak dan persepsi yang menguntungkan dari stakeholder sebagai khalayak sasaran. Pada akhirnya akan tercipta suatu opini dan citra yang menguntungkan. 2.5.1 Aspek – aspek / pendekatan Strategi Public Relations Public Relations berfungsi sebagai penghubung antara manajemen dengan publik dalam meningkatkan reputasi perusahaan20. Fungsi penghubung tersebut dapat diwujudkan melalui beberapa aspek sebagai berikut : 20 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, Jakarta, PT. Rajagrafindo Persada, 2007, hal 6 29 a. Strategi Operasional Melalui pelaksanaan program Public Relations yang dilakukan dengan pendekatan kemasyarakatan (Sociology approach), melalui mekanisme social culture dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Pihak Public Relations mutlak bersikap atau berkemampuan untuk mendengar (listening), dan bukan sekedar mendengar (hear) mengenai aspirasi yang ada didalam masyarakat. b. Pendekatan Persuasif dan Edukatif Fungsi Public Relations adalah menciptakan komunikasi dua arah (timbal balik) dengan menyebarkan informasi dari perusahaan kepada pihak publiknya yang bersifat mendidik dan memberikan penerangan, maupun dengan melakukan pendekatan persuasive, agar tercipta saling pengertian, menghargai, pemahaman, toleransi dan lain sebagainya. c. Pendekatan Tanggung Jawab Social Public Relations Menumbuhkan sikap tanggung jawab sosial bahwa tujuan dan sasaran yang hendak dicapai tersebut bukan ditujukan untuk mengambil keuntungan sepihak dari public sasarannnya (masyarakat), namun untuk memperoleh keuntungaan bersama. d. Pendekatan Kerja Sama Berupaya membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan berbagai kalangan, baik hubungan ke dalam maupun keluar untuk 30 meningkatkan kerjasama. Public Relations berkewajiban memasyarakatkan misi instansi yang diwakilinya agar diterima atau mendapat dukungan masyarakat (publik sasarannya). Hal ini dilakukan dalam rangka menyelenggarakan hubungan baik degan publiknya (community relations), dan untuk memperoleh opini public serta perubahan sikap yang positif bagi kedua belah pihak (mutual understanding). e. Pendekatan Koordinatif dan Integratif Untuk memperluas peranan Public Relations di masyarakat, maka fungsi Public Relations lembaga/institusinya. dalam Tetapi arti peranannya sempit yang hanya lebih mewakili luas adalah berpatisipasi dalam menunjang program pembangunan nasional dan mewujudkan ketahanan nasional di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan Hankamas. 21 Strategi Public Relations yang merupakan rencana jangka panjang dapat menjadi pegangan bagi para praktisi Public Relations untuk menyusun berbagai rencana teknis, dan langkah komunikasi yang akan mengambil sehari-hari yaitu : 21 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, Jakarta, PT. Rajagrafindo Persada, 2003, hal 119-121. 31 1. Menyampaikan fakta dan opini baik yang beredar di dalam maupun di luar perusahaan. Bahan-bahan itu dapat diperoleh dari kipling media massa dalam kurun waktu tertentu, dengan melakukan penelitian terhadap naskah-naskah pidato pimpinan, bahan yang dipublikasikan perusahaan serta melakukan wawancara tertentu. 2. Menelusuri dokumen resmi perusahaan dan mempelajari perubahan yang terjadi secara histories. Perubahan umumnya disertai dengan perubahan sikap perusahaan terhadap publiknya atau sebaliknya. 3. Melakukan analisa SWOT, meski tidak perlu menganalisis hal-hal yang berada diluar jangkauannya seorang Public Relations perlu melakukan analisis yang berbobot mengenai persepsi dari luar dan dalam perusahaan atas SWOT yang dimilikinya. Misalnya, menyangkut, masa depan, industri yang ditekuninya, citra yang dimiliki perusahaan kultur yang dimiliki serta potensi lain yang dimiliki perusahaan.22 2.6 Manajemen Humas Cutilip, Center dan Broom mendefinisikan humas sebagai fungsi manajemen untuk membangun dan menjaga hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi dengan berbagai publik yang menentukan keberhasilan atau kegagalan organisasi tersebut. 23 22 Drs. Soleh Soemirat, Drs. Elvinaro Ardianto, M.si, Dasar-dasar Public Relations, PT. Remaja Rosdakarya, cetakan pertama, Agustus 2002, hal 91-92 23 I Gusti Ngurah Putra, Manajemen Hubungan Masyarakat, Universitas Atmajaya Yogyakarta, hal 1 32 Manajemen humas dapat dikatakan sebagai penerapan fungsifungsi manajemen dalam kegiatan kehumasan. Mc Elreath menyatakan, manajemen humas berati penelitian, perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian suatu kegiatan komunikasi yang disponsori oleh organisasi mulai dari pertemuan kelompok kecil hingga berkaitan dengan konferensi pers international via satelit, dari pembuatan brosur hingga kampanye nasional melalui multimedia, dari menyelenggarakan acara Open House hingga kampanye politik, dari pengumuman pelayanan publik hingga menangani kasus manajemen krisis. 24 Manajemen humas bisa mencakup : 1. Manajemen terhadap seluruh kegiatan kehumasan yang dilakukan oleh organisasi. 2. Manajemen terhadap kegiatan-kegiatan kehumasan yang lebih spesifik atau yang berupa satuan-satuan kegiatan kehumasan. Fungsi dasar manajemen merupakan suatu proses kegiatan atau pencapaian tujuan pokok organisasi/lembaga dan biasanya berkaitan dengan memanfaatkan berbagai potensi sumber daya yang dimiliki oleh organisasi/lembaga tersebut. Pada dasarnya dalam menunjang keberhasilan mencapai tujuan utama manajemen perusahaan bekerja sana dengan berbagai pihak terkait. 25 24 25 Ibid hal 12 Ibid hal 15 33 Humas sesungguhnya sebagai alat manajemen modern secara struktual merupakan bagian integral dari suatu kelembagaan atau organisasi, artinya humas bukanlah merupakan fungsi terpisah dari fungsi kelembagaan atau organisasi tersebut alias bersifat melekat pada manajemen perusahaan. menyelenggarakan Hal komunikasi tersebut dua menjadikan arah timbal humas dapat balik antara organisasi/lembaga yang diwakilinya dengan publik. Peranan ini turut menentukan sukses atau tidaknya visi, misi, dan tujuan bersama dari organisasi/lembaga tersebut. Peranan umum humas dalam manajemen suatu organisasi itu terlihat dengan adanya beberapa aktivitas pokok kehumasan, yaitu : 1. Mengevaluasi sikap atau opini publik (kaitannya dengan citra) 2. Mengidentifikasi kebijakan dan prosedur organisasi/perusahaan dengan kepentingan publiknya. 3. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan aktifitas humas. Scoot M. Cutlip dan Allen H. Center, mengungkapkan bahwa “ Piblic Relations adalah fungsi manajemen yang menilai sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanaan dan tata cara organisasi demi kepentingan publiknya, serta merencanakan suatu program kegiatan dan komunikasi untuk memperoleh pengertian dan dukungan publiknya”26 26 Ibid hal 25 34 Menurut Cutlip-Center-Broom, praktisi humas profesional dalam melaksanakan program humas terdiri atas empat langkah kegiatan atau sering juga disebut dengan empat langkah pemecahan masalah. Keempat langkah ini merupakan proses yang harus dijalankan setiap praktisi humas profesional, keempat langkah itu adalah :27 1. Fact Finding Langkah pertama ini mencakup penyelidikan dan pemantauan pengetahuan, opini, sikap, dan perilaku mereka yang peduli dan terpengaruh oleh tindakan dan kebijakan organisasi. Langkah ini memberi landasan bagi semua langkah proses pemecahan masalah lainnya dengan menentukan, “ Apa yang sedang terjadi saat ini ?” 2. Planning Informasi yang terkumpul pada langkah pertama digunakan untuk membuat keputusan tentang public program, tujuan, tindakan, serta strategi, taktik, dan tujuan komunikasi. Untuk penemuan dari langkah pertama harus dijadikan factor kebijakan dan program organisasi. Langkah kedua dari proses ini menjawab “Berdasarkan situasi yang telah kita pelajari, apa yang sebaiknya kita ubah, lakukan?” 27 Morisan M.A, Group.Jakarta,2006. Strategi Menjadi Humas Profesional .Kencana Prenada Media 35 3. Communication – Action Langkah ketiga mencakup pelaksanaan program tindakan dan komunikasi yang dirancang untuk mencapai tujuan spesifik bagi setiap public demi mencapai tujuan program. Pertanyaan dalam langkah ini adalah “Siapa yang harus melakukan dan mengatakannya, serta kapan, dimana, dan bagaimana ?”. 4. Evaluation Langkah terakhir dari proses ini mencakup penelitian persiapan, pelaksanaan dan hasil program. Saat program sedang dilaksanakan, dibuat penyesuaian berdasarkan evaluasi umpan balik tentang bagaimana program berjalan atau tidak berjalan. Program diteruskan atau dihentikan setelah mempelajari “ Bagaimana kita sekarang atau dulu?”. Peranan komunikasi dalam manajemen dewasa ini berada ditingkat penting dalam terciptanya hubungan komunikasi dua arah (Two Ways Communications). Peranan komunikasi tersebut di dalam suatu aktifitas manajemen organisasi/perusahaan biasanya diserahkan atau dilaksanakan oleh pihak humas. 36 2.7 Khalayak Humas 2.7.1 Khalayak atau Publik Khalayak (public) adalah kelompok atau orang-orang yang berkomunikasi dengan suatu organisasi, baik secara internal maupun eksternal. Menurut definisi yangdirumuskan oleh IPR, istilah khalayak sengaja dituangkan dalam istilah bermakna majemuk, yakni publics. Hal itu dikarenakan berbeda dari yang diindikasikan dari definisi di beberapa kamus tertentu. Kegiatan humas tidak diarahkan kepada khalayak dalam pengertian yang seluas-luasnya (masyarakat umum). Dalam kalimat lain, kegiatan-kegiatan humas tersebut khusus diarahkan kepada khalayak terbatas atau pihak-pihak tertentu yang berbeda-beda, dan masing-masing dengan cara yang berlainan pula. Penyebaran suatu pesan humas tidak dilakukan secara merata ke semua orang seperti halnya pesan-pesan ilakn melalui media massa. Dalam memilih khlayak, humas bersifat lebih diskriminatif. Unsure atau segmen tertentu sengaja dipilih dalam rangka lebih mengefektifkan penerimaan pesan-pesan. Setiap organisasi/perusahaan memiliki sendiri khalayak khususnya. Kepada khalayak yang terbatas itulah organisasi senantiasa menjalin komunikasi, baik secara internal mauoun eksternal. Oleh karena itu, suatu organisasi atau perusahaan tidak hanya menyelenggarkan komunikasi dengan staf atau konsumennya saja. 37 2.7.2 Sepuluh Khayak Utama Meskipun khalayak dari suatu organisasi boleh jadi berbeda dari khalayak organisasi-organisasi lainnya, tetapi kita dapat mengidentifikasikan adanya sepuluh khalayak utama yang paling sering menjadi subjek khalayak dari berbagai macam organisasi secara umum. Kesepuluh khalayak tersebut adalah : a) Masyarakat luas b) Calin pegawai atau anggota c) Para pegawai atau anggota d) Pemasok jasa dan berbagai macam barang e) Para investor – pasar uang f) Para distributor g) Konsumen dan pemakai produk organisasi h) Para pemimpin pendapat umum i) Serikat-serikat pekerja j) Media massa Meskipun secara keseluruhan, segenap khalayak humas itu lebih besar daripada targer khalayak yang biasa dibidik oelh sebuah biro iklan, sbenarnya masih banyak lagi jenis khalayk humas lainnya. Daftar tersebut 38 kurang begitu relevan bagi organisasi-organisasi yang bersifat nonkomersial seperti pemerintah daerah, yayasan amal, atau kepolisian. Namun paling tidak, uraian tersebut memungkinkan kita untuk mengetahui bahwa penempatan unit humas di bawah divisi pemasaran atau personalia (hal ini sering kali terjadi) merupakan tindakan yang tidak pada tempatnya. Oleh karena itu, sudah sepantasnya apabila pejabat humas ditempatkan langsung dibawah pimpinan puncak atau presiden direktur. Sebuah organisasi komersial harus menjalin komunikasi dengan berbagai orang dam kelompok, bukan sekedar para distributor dan konsumen saja. Media merupakan suatu wahana atau alat yang bisa dimanfaatkan para praktisi humas untuk mengadakan komunikasi dengan khalayaknya. Namun para tokoh media massa seperti pemimpin redaksi, redaktur pelaksana, kepala editor, wartawan senior, atau para kolumnis regular, merupakan ‘khalayak tersendiri’. Mereka tergolong sebagai para ‘pencipta atau pemimpin pendapat umum’ (opinion leaders). Meskipun demikian, kita tetap dapat menggolongkan media sebagai salah satu khalayak tersendiri. 2.8 Aktifitas Humas Humas adalah pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh praktisi Humas sesuai dengan fungsi dan tugasnya dalam suatu lembaga dan dituntut untuk menjalankan dan memelihara hubungan yang serasi dan 39 harmonis dengan publiknya, baik internal maupun eksternal melalui komuniakasi yang efektif dan efesien. Dilihat dari ruang lingkup tugasnya, aktifitas Humas antara lain meliputi : 1. Membina hubungan baik kedalam (publik internal) Yang dimaksud dengan public internal adalah piblik yang menjadi suatu bagian dari unit/badan/lembaga atau organisasi itu sendiri, dan mampu mengidentifikasi mengenai hal-hal yang menimbulkan gambaran negative di dalam masyarakat sebelum kebijakan itu dijalankan oleh lembaga. Humas internal dalam suatu lembaga terdiri dari beberapa tingkatan, adalah : a. Hubungan dengan pekerja atau karyawan (employee relations) pada umunya, serta keluarga karyawan khususnya. b. Hubungan dengan pihak jajaran pimpinan (management relations). 2. Membina hubungan baik keluar (publik eksternal) Yang dimaksud dengan publik ekstenal adalah public umum (masyarakat), mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran yang positif public terhadap segala kebijakan dan langkah-langkah tindakan lembaga atau organisasi.28 28 Roday Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, PT Raja Grafindo,Jakarta,1995, Hal 215 40 Humas dalam sebuah lembaga adalah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan yang baik antara lembaga atau perusahaan dengan publiknya, baik internal maupun eksternal dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi dalam upaya menciptakan iklim pendapat atau opini yang menguntungkan lembaga. Hubungan eksternal dalam suatu perusahaan terdiri dari beberapa bagian, yaitu : a. Customer Relations, salah satu tujuan customer relations adalah menjalin, memelihara, dan memperbaiki hubungan yang harmonis dan saling pengertian serta kerjasama yang baik antara perusahaan dengan publiknya. b. Press Relations, tujuan pokok diadakannya hubungan dengan pers adalah menciptakan pengetahuan dan pemahan, jadi jelas bukan semata-mata untuk menyebarkan suatu pesan sesuai dengan keinginan perusahaan atau klien demi mendapatkan suatu citra atau sosok media massa setidak-tidaknya disuatu masyarakat yang demokratis. c. Community Relations, hubungan dengan komunitas adalah titip diri (membaur dan menyesuaikan diri) pada lingkungan, penduduk sekitar agar tidak mangganggu bahkan agar bersama-sama saling menjaga. 41 2.9 Reputasi Reputasi adalah sebuah konsep dalam Humas yang sulit didefinisikan secara tegas. Reputasi adalah intangible asset yang sulit diukur dan dijelaskan keberadaannya karena reputasi bukan sebuah produk yang dapat dilihat. Meski demikian keberadaan reputasi yang baik dapat memperkuat posisi perusahaan ketika berhadapan dengan pesaing. Beberapa kalangan menganggap reputasi sama dengan image perusahaan, sedangkan kalangan yang lain menyebut bahwa reputasi memiliki perbedaan dengan image. Kennedy dalam Gotsi danWilson menyatakan bahwa image memiliki kesamaan dengan reputasi karena perusahaan pun membutuhkan waktu yang lama untuk membentuk sebuah image. Sehingga perdebatan mengenai definisiimage dan reputasi tidak diperlukan, selama publik dapat memahami konteks dalam memahami kedua konsep tersebut. Sementara itu Wartick dalam MacMillan dan Money menyatakan bahwa definisi yang tegas mengenai reputasi diperlukan dan merupakan faktor fundamental yang perlu dipahami untuk mengembangkan teori mengenai reputasi sekaligus untuk mengidentifikasi atribut apa sajakah yang diperlukan untuk mengukur reputasi perusahaan. Selanjutnya Wartick dalam Helm mendefinisikan reputasi sebagai gambaran mengenai persepsi dari masing-masing stakeholders tentang seberapa baik perusahaan memberikan respon dalam memenuhi permintaan dan harapan seluruh stakeholders perusahaan. 42 Sejalan dengan Wartick dalam Helm Norman dan Recupero dalam MacNamara menyatakan bahwa reputasi merupakan ekspektasi kolektif dari publik terutama stakeholders perusahaan dalam hal ini adalah konsumen, investor, karyawan dan analis terhadap produk, layanan dan aktivitas bisnis, sosial maupun finansial dari sebuah perusahaan. Sementara itu Karakose menyatakan bahwa konsep reputasi terdiri atas dua elemen yaitu identity dan image. Identity menjelaskan bagaimana organisasi diterima dalam kalangan stakeholders internal sedangkan image menggambarkan persepsi stakeholders ekternal. Faktor – faktor yang harus diperhatikan dalam reputasi adalah: 1. Berubahnya situasi dan kondisi lingkungan. Contoh : Merger/akuisisi 2. Kuncinya adalah bahwa reputasi terdiri dari persepsi, bagaimana pihak lain melihat kita. Oleh karena reputasi tidak dikontrol oleh siapapun juga, maka sulit untuk dimanupulasi. Kecenderungan masyarakat bila suatu organisasi/perusahaan memiliki reputasi yang baik : 1. Mencoba produk baru/layanan baru yang ditawarkan, bisa dilakukan dari mulut ke mulut. 2. Membeli saham perusahaan tersebut. 3. Mempercayai iklan yang disampaikan. 43 4. Ingin bekerja di organisasi/perusahaan tersebut. 5. Menjalin kerjasama dengan organisasi/perusahaan tersebut. Perusahaan di era kompetisi, tentunya harus mampu bersaing agar tetap bisa dipercaya dimata publik. Reputasi perusahaan dibangun melalui kegiatan public relations (humas), karena humas semakin tidak bisa dicegah kehadirannya untuk kepentingan organisasi baik itu organisasi komersial (perusahaan) atau nonkomersial (perusahaan nirlaba).Aktivitas humas sehari-hari adalah menyelenggarakan komunikasi timbal balik (two way communication) antara organisasi dan publiknya, yang bertujuan untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi tercapainya suatu tujuan tertentu, kebijakan, kegiatan produksi barang atau pelayanan jasa, dan sebagainya, demi kemajuan dan reputasi positif organisasi. Jadi kegiatan Humas tersebut sangat erat hubungannya dengan pembentukan opini publik dan perubahan sikap masyarakat. Faktor penentu dalam pemulihan reputasi perusahaan Menurut Charles J. Fombrun, dalam buku berjudul Reputation Realizing Value From The Corporate Image (1996), yaitu mengungkapkan sedikitnya terdapat tiga perhatian penting, pertama dimulai dari corporate identity (identitas perusahaan), corporate image (image perusahaan), corporate reputation (reputasi perusahaan). Faktor tersebut dibagi menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal perusahaan. Sesungguhnya kegiatan 44 untuk meningkatkan nilai reputasi perusahaan tersebut terbentuk dari empat faktor penentu reputasi, yaitu melalui :29 1. Credibility, yaitu berkaitan dengan nilai-nilai kepercayaan dan kejujuran yang ditampilkan oleh perusahaan dalam menjalankan uahanya. 2. Trustworthiness, berkaitan dengan penampilan sifat-sifat yang terpercaya dengan memberikan pelayanan yang baik dari perusahaan melalui peranan karyawannya terhadap hubungan baik dan demi kepentingan pelayanan bagi para pelanggannya. 3. Reability, yaitu keterhandalan dari kemampuan pihak perusahaan untuk berkomunikasi, dan memberikan pelayannya sesuai dengan janji-janji yang telah ditawarkan perusahaan. 4. Social Responsibility : kepedulian dan tanggung jawab sosial perusahaan Humas bisa menciptakan reputasi perusahaan. Humas berkaitan dengan reputasi yaitu dari apa yang kita lakukan, apa yang kita katakan untuk itu hati-hati dengan perkataan yang kita ucapkan dan apa yang dikatakan orang lain tentang kita. 29 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, Jakarta : PT. Raja Grafindo, edisi revisi 2006, hal 326 45 Praktik Humas adalah disiplin ilmu yang memelihara reputasi dengan tujuan untuk mendapatkan kesepahaman dan dukungan serta untuk mempengaruhi opini serta perilaku.30 Humas dapat didefinisikan sebagai “disiplin untuk menjaga reputasi” yaitu31: 1. Reputasi harus pupuk dengan hati-hati dan terencana (reputasi harus dikelola). 2. Reputasi terbentuk selama kurun waktu tertentu seiring dengan terbentuknya kesepahaman dan dukungan untuk suatu organisasi/perusahaan. 3. Reputasi harus dilakukan dengan seksama dengan penuh integritas dan kejujuran karena reputasi sangat rapuh dan dapat hancur seketika akibat kata-kata/tindakan yang tidak mencerminkan simpati atas suatu realita. 4. Reputasi yang baik membangkitkan harapan tentang jenis produk/layanan yang disediakan oleh suatu perusahaan disamping itu kualitas dari produk/layanan juga akan meningkatkan reputasi. 30 Anne Gregory, Perencanaan dan Manajemen Kampanye Public Relations, dalam Dewi Damayanti, Erlangga, Jakarta, 2004 31 Ibid 46 Menurut Tony Greneer dalam Nuraki Azis : Perlunya keberdaan Humas pada perusahaan yang berkaitan dengan reputasi :32 1. Untuk menciptakan reputasi bagi suatu perusahaan/organisasi. 2. Untuk meningkatkan kesadaran terhadap produk dan laynan serta organisasi/perusahaan yang memproduksi/mengadakan mereka. 3. Untuk mempertinggi nama baik dari suatu kedudukan masyarakat atau nama baik organisasi/perusahaan. Untuk menyelenggarakan kampanye untuk mencapai tujuan tertentu. Lebih lanjut Tony Greneer dalam Nuraki Azis : Humas tidak sekedar satu arah informasi, ia memiliki dua fungsi peran juga. Sebagai contoh, dapat membantu membentuk suatu organisasi/perusahaan dengan informasi manajemen yang diharapkan. Pendapat-pendapat dan hal-hal yang berkaintan dengan masyarakat, menerangkan serta memberi nasehat tentang suatu tindakan yang konsekuen. 32 Tony Grener,Kiat Sukses Public Relations dan pembetunkan Citranya, Ahli Bahasa : Drs Nuraki Azis, Jakarta, Bumi Aksara 1993 47 Dalam perannya ini, Humas benar-benar merupakan fungsi manajemen, bertugas dan bertanggung jawab menjaga reputasi suatu organisasi/perusahaan, membentuk, melindungi dan memperkenalkannya. Hal diatas dilakukan Humas melalui segala aktifitasnya yang tersebar, yang mungkin lebih luas dari profesi-profesi lainnya. Setiap jalur komunikasi menjadi kesempatan bagi Humas untuk membentuk, melindungi dan memperkenalkan reputasi organisasi/perusahaan merupakan aset yang sangat berharga, meskipun tidak nyata (intangible asset) - reputasi yang kuat merupakan sumber manfaat kompetitif untuk jangka panjang - reputasi dapat menjadi suatu kunci pendorong pembeda atau yang mempercepat hasil-hasil bisnis.33 Reputasi sekarang ini menjadi salah satu pusat perhatian dalam praktik Humas di mana pun. Karena reputasi pada dasarnya merupakan kekayaan atau organisasi atau populer disebut sebagai aset penting organisasi Tidak mengherankan bila dalam mengelola reputasi ini, dilibatkan berbagai fungsi yang ada dalam satu organisasi. Mengelola reputasi merupakan pekerjaan besar dan penting sehingga harus dilaksanakan oleh begitu banyak orang. Mengelola reputasi bukan merupakan tugas bagian Humas atau bagian lain pada divisi Humas. Karena dalam mengelola reputasi satu organisasi diperlukan juga peran atau kiprah bagian lain. 33 Ibid 48 Jadi menurut peneliti, penelitian ini akan mengungkapkan bagaimana seorang Humas perusahaan Indomaret bisa tetap mempertahankan reputasi perusahaannya. Sebagaimana kita ketahui banyak sekali persaingan pada bisnis retail yang sedang menjamur pada era ini