BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

advertisement
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Dari penelitian mengenai analisis pengaruh Perubahan Uang Beredar,
BI Rate, Kurs Rupiah, dan Harga Minyak Mentah Indonesia terhadap
Perubahan
Indeks
Harga Saham
Gabungan
di
Bursa Efek
Indonesia
tahun 2008-2014 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1)
Secara parsial Perubahan Uang Beredar tidak berpengaruh signifikan
dan positif terhadap Perubahan Indeks Harga Saham Gabungan.
Perubahan Uang Beredar berpengaruh positif terhadap pergerakan
Perubahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sehingga kondisi ini
menunjukkan bahwa meningkatnya Uang Beredar akan mengakibatkan
peningkatan
pada
IHSG,
begitu
pula
sebaliknya
menurunnya
Uang Beredar akan mengakibatkan penurunan pada IHSG. Hal ini
terjadi karena selama periode penelitian pertumbuhan Uang Beredar
tidak terlalu drastis. Hasil ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa
pertumbuhan Uang Beredar yang wajar akan memberikan pengaruh
yang positif terhadap pasar saham, karena pertumbuhan Uang Beredar
yang wajar akan menyebabkan inflasi terkendali sehingga hal tersebut
justru menjadikan harga barang dan jasa meningkat dan membuat
keuntungan perusahaan juga meningkat.
96
http://digilib.mercubuana.ac.id/
97
2)
Secara parsial Perubahan BI Rate berpengaruh signifikan dan negatif
terhadap Perubahan Indeks Harga Saham Gabungan. Perubahan BI Rate
berpengaruh negatif terhadap pergerakan Perubahan Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) sehingga kondisi ini menunjukkan bahwa meningkatnya
BI Rate akan mengakibatkan penurunan pada IHSG, begitu pula sebaliknya
menurunnya BI Rate akan mengakibatkan peningkatan pada IHSG.
Hal ini terjadi karena selama periode penelitian penurunan BI Rate
akan mendorong kenaikan IHSG.
3)
Secara parsial Perubahan Kurs Rupiah berpengaruh signifikan dan negatif
terhadap
Perubahan
Indeks
Harga
Saham
Gabungan.
Perubahan
Kurs Rupiah berpengaruh negatif terhadap pergerakan Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) sehingga kondisi ini menunjukkan bahwa
meningkatnya Kurs Rupiah akan mengakibatkan penurunan pada IHSG,
begitu pula sebaliknya menurunnya Kurs Rupiah akan mengakibatkan
peningkatan pada IHSG. Hal ini terjadi karena selama periode penelitian
dilihat dari melemahnya nilai Kurs Rupiah menunjukkan situasi
fundamental perekonomian Indonesia dalam kondisi kurang baik, maka
investor cenderung melepas saham-saham yang dimilikinya untuk
menghindari risiko. Hal ini dimungkinkan oleh adanya pengalihan investasi
dari pasar modal ke pasar valas, karena investor berusaha mendapatkan
return yang lebih besar di pasar valas. Selain itu naiknya nilai kurs USD
menjadi sinyal negatif bagi pasar modal, hai ini dikarenakan melemahnya
Rupiah menyebabkan gairah investasi menurun karena investor lebih suka
menanamkan modalnya ke luar negeri.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
98
4)
Secara parsial Harga Minyak Mentah Indonesia tidak berpengaruh
signifikan
Harga
dan
Minyak
positif
terhadap
Mentah
Indeks
Indonesia
Harga
berpengaruh
Saham
positif
Gabungan.
terhadap
pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sehingga kondisi ini
menunjukkan bahwa meningkatnya Harga Minyak Mentah Indonesia
akan
mengakibatkan peningkatan pada IHSG, begitu pula sebaliknya
menurunnya Harga Minyak Mentah Indonesia akan mengakibatkan
penurunan pada IHSG. Hal ini terjadi karena selama periode penelitian
meningkatnya permintaan terhadap harga minyak disebabkan oleh
pertumbuhan ekonomi dunia.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
99
6.2. Saran
Bersumber pada penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh
perubahan Uang Beredar, BI Rate, Kurs Rupiah, dan Harga Minyak
Mentah Indonesia terhadap perubahan Indeks Harga Saham Gabungan di
Bursa Efek Indonesia maka diharapkan hasil dari penelitian ini dapat berguna
bagi berbagai pihak yang memiliki minat pada pasar modal. Berdasarkan
kesimpulan di atas maka saran-saran yang dapat diberikan melalui hasil
penelitian ini baik kepada investor, perusahaan, maupun untuk pengembangan
penelitian lebih lanjut adalah:
1)
Investor
sebaiknya
memperhatikan
informasi-informasi
mengenai
Perubahan BI Rate dan Kurs Rupiah yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia,
karena dengan adanya informasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk
memprediksi Perubahan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek
Indonesia yang kemudian untuk mengambil keputusan yang tepat
sehubungan dengan investasinya.
2)
Perusahaan sebelum melakukan kebijakan seperti ekspor atau impor, harus
mengkaji terlebih dahulu faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya
beban perusahaan yang dapat diakibatkan oleh pergerakan Perubahan
BI Rate dan Kurs Rupiah sehingga dalam pelaksanaannya nanti manajemen
perusahaan dapat mengambil kebijakan dalam rangka menarik investor
di pasar modal.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
100
3)
Pemerintah sebaiknya juga memperhatikan faktor makroekonomi, terutama
BI Rate dan Kurs Rupiah, melalui kebijakan-kebijakan yang diambil yang
selanjutnya untuk menarik minat investor baik domestik maupun asing
di Bursa Efek Indonesia.
4)
Adanya keterbatasan faktor makroekonomi yang digunakan sebagai dasar
untuk memprediksi Perubahan Indeks Harga Saham Gabungan hanya
terbatas pada Perubahan Uang Beredar, BI Rate, Kurs Rupiah, dan
Harga Minyak Mentah Indonesia. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya
untuk memperhatikan faktor lain yang dapat mempengaruhi pergerakan
Perubahan Indek Harga Saham Gabungan.
5)
Adanya keterbatasan dalam pengambilan periode penelitian yang hanya
84 bulan (7 tahun), diharapkan untuk pengembangan penelitian selanjutnya
dapat memperpanjang periode penelitian agar hasil yang diperoleh
dapat lebih merefleksikan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di
Bursa Efek Indonesia secara historikal. Adanya keterbatasan data yang
digunakan peneliti adalah data bulanan, maka untuk penelitian selanjutnya
sebaiknya data yang digunakan adalah data mingguan atau harian agar dapat
mencerminkan kondisi pasar modal yang sebenarnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download