bank mandiri - Creva Business Consulting

advertisement
Konsep SK Direksi
Modal inti < Rp. 50 M
Surat Keputusan Direksi
No. 010/Dir/SK/XII/2017
Tentang:
Kewenangan dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Direksi
dalam Penerapan Manajemen Risiko
PT. BPR Sehat Untung Sejahtera
Menimbang
:
1.
2.
Memperhatikan
:
Bahwa dalam rangka implementasi prinsip Good Corporate
Governance (GCG), BPR Sehat Untung Sejahtera wajib
menerapkan Manajemen Risiko;
Bahwa pertumbuhan dan perkembangan BPR Sehat Untung
Sejahtera harus diikuti dengan proses Manajemen Risiko yaitu
mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan
risiko agar kegiatan usaha dapat berjalan lancar, aman dan
berkesinambungan.
1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 31,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3472)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10
Tahun 1998 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998
Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3790);
2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4756);
3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 4/POJK.03/2015
tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Perkreditan Rakyat
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 72,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5685);
4. Peraturan Otoritas jasa Keuangan No. 13/POJK.03/2015 tentang
Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Perkreditan Rakyat
tanggal 12 November 2015
5. Akte Pendirian PT. BPR Sehat Untung Sejahtera Nomor 18
tanggal 19 Maret 2002 dengan beberapa kali perubahan, terakhir
Akte Notaris No. 48 tanggal 12 Oktober 2012.
6. Ketetapan Direksi N0.08/DIR/SK/2015 tanggal 18 Mei 2015
tentang Pedoman Good Corporate Governance
7. Hal-hal yang lazim dan praktek terbaik (best practice) di BPR
dalam melakukan pengelolaan risiko yang tidak bertentangan
dengan ketentuan regulator.
Memutuskan
Menetapkan
:
Wewenang
dan :
Tanggung
Jawab
Dewan Komisaris
Berikut merupakan wewenang dan tanggung jawab Dewan Komisaris
BPR Sehat Untung Sejahtera:
1. Menyetujui dan mengevaluasi kebijakan Manajemen Risiko yang
2.
3.
4.
5.
Wewenang
Tanggung
Direksi
dan :
Jawab
mencakup strategi dan kerangka Risiko yang ditetapkan sesuai
dengan tingkat risiko yang akan diambil (risk appetite) dan
toleransi risiko (risk tolerance). Evaluasi kebijakan Manajemen
Risiko dilakukan paling sedikit satu kali dalam satu tahun atau
sewaktu-waktu
dalam
hal
terdapat
perubahan
yang
mempengaruhi kegiatan usaha BPR Sehat Untung Sejahtera;
Memastikan penerapan Manajemen Risiko oleh Direksi;
Mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan
kebijakan Manajemen Risiko yang dilakukan paling sedikit setiap
semester;
Mengevaluasi dan memutuskan permohonan Direksi yang
berkaitan dengan transaksi yang memerlukan persetujuan Dewan
Komisaris antara lain pemberian kredit kepada pihak terkait;
Mengevaluasi dan memberikan arahan perbaikan atas
pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko.
Kewenangan dan tanggung jawab Direksi BPR Sehat Untung
Sejahtera adalah sebagai berikut:
1. Menyusun kebijakan dan pedoman penerapan Manajemen Risiko
secara tertulis dan komprehensif yang memuat antara lain strategi
dan kerangka risiko yang ditetapkan sesuai dengan tingkat risiko
yang akan diambil (risk appetite) dan toleransi risiko (risk
tolerance);
2. Mengevaluasi dan memutuskan transaksi yang memerlukan
persetujuan Direksi antara lain transaksi yang melampaui
kewenangan pejabat BPR satu tingkat di bawah Direksi;
3. Mengembangkan budaya Manajemen Risiko sebagai bagian dari
penerapan Manajemen Risiko dengan mengkomunikasikan
prinsip-prinsip Manajemen Risiko termasuk mengembangkan
budaya sadar risiko serta pentingnya pelaksanaan pengendalian
intern yang efektif;
4. Memastikan peningkatan kompetensi sumber daya manusia yang
terkait dengan Manajemen Risiko melalui program Pendidikan
dan Pelatihan secara berkesinambungan mengenai penerapan
Manajemen Risiko;
5. Memastikan bahwa fungsi Manajemen Risiko telah beroperasi
secara independen dengan adanya pemisahan fungsi antara
pejabat eksekutif Manajemen Risiko dengan pegawai yang
melaksanakan fungsi operasional;
6. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada Dewan
Komisaris secara berkala paling sedikit setiap 6 (enam) bulan
sekali atau lebih sering tergantung adanya perubahan
operasional. Laporan dimaksud antara lain memuat laporan
perkembangan dan permasalahan terkait risiko yang material
disertai langkah-langkah perbaikan yang telah, sedang, dan akan
dilakukan.
7. Memastikan satuan kerja atau pegawai yang menangani fungsi
operasional menginformasikan eksposur risiko yang melekat pada
satuan kerja yang bersangkutan kepada PE Manajemen Risiko
paling sedikit setiap 6 (enam) bulan sekali atau lebih sering
tergantung adanya perubahan operasional, penerbitan produk
baru dan/ atau pelaksanaan aktivitas baru;
8. Bertanggung jawab atas:
a) Pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko;
b) Eksposur Risiko yang diambil BPR secara keseluruhan.
Demikianlah Surat Keputusan ini dibuat dan berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Sidoarjo
Pada tanggal 05 Desember 2017
PT. BPR Sehat Untung Sejahtera
Mengetahui
Jujur Pranoto, SE
Direktur Utama
Nurani Indah
Komisaris Utama
Untuk informasi lebih lanjut dapat meng-email ke:
➢ [email protected][email protected]
Kunjungi : www.crevabusinessconsulting.com
Download