BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Indonesia dikenal

advertisement
BAB I. PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan kandungan bahan
tambang atau mineral. Majalah The economist tahun 2007 dalam Sembiring
(2009), melaporkan rangking Indonesia dalam komoditas global dunia seperti
timah penghasil ke-2 terbesar dunia, emas (7), Nikel (5), Tembaga (5) dan
Batubara (7). Hal ini mendorong pemerintah dan masyarakat untuk melakukan
eksploitasi bahan tambang untuk memenuhi kebutuhan dan kegiatan ekonominya.
Di sisi lain kegiatan penambangan akan menghasilkan perubahan dan
dampak terhadap lingkungan. Salah satu dampak yang dihasilkan dari kegiatan
eksploitasi penambangan adalah terbentuknya proses air asam tambang. Air asam
tambang merupakan hasil dari proses oksidasi dari pirit yang membentuk asam
sulfat, menghasilkan debit yang bersifat asam dan juga mengandung logam seperti
besi, alumunium dan mangan. Keasaman dan kandungan logam di dalamnya
berdampak kepada ekosistem, manusia dan struktur bangunan. Logam – logam
berat yang terkandung di dalam air asam tambang apabila lepas ke badan air akan
mengalami akumulasi dan mengganggu biota perairan dan apabila dikonsumsi
masyarakat akan menyebabkan penyakit yang serius. Air asam tambang
merupakan masalah penting dan serius didalam industri pertambangan, karena itu
diperlukan suatu metoda untuk mereduksi logam – logam berat terlarut.
Spent Mushroom Substrat (SMS) merupakan material organik yang
bersifat heterogen yang mengandung serbuk gergaji, kotoran hewan, dedak dan
gypsum. SMS ini mengandung nutrient dan penyedia sumber karbon (Newcombe,
2009). Media SMS atau sisa pengolahan industri pengembangbiakan jamur pada
saat ini dapat dijumpai di kota Medan, walaupun masih dalam skala rumah
tangga. Penggunaan media SMS untuk mereduksi logam dan menaikkan pH
dalam kondisi anaerobik disebut metode Successive Alkalinity Producing System
(SAPS). Pada sistem SAPS terdapat dua proses utama yang menyebabkan
terjadinya peningkatan pH dan reduksi logam, yakni larutnya batu kapur
(limestone) dan reduksi sulfat secara biologis. Kedua proses ini menghasilkan
alkalinitas dalam bentuk bikarbonat sebagai senyawa penetral. Menurut Neculita
(2009), efisiensi pengolahan secara pasif air asam tambang dengan bioreaktor,
dalam hal ini SMS dan batu kapur dapat menaikkan pH dari 2,9-5,7 menjadi pH 6
dan mereduksi logam 60-82% untuk logam Fe, dan 99,9% untuk logam Cd, Ni
dan Zn dengan hidraulic retention times (HRTs) atau waktu kontak 7,3 dan 10
hari.
Selain media SMS ini, penelitian ini juga akan menggunakan sisa produksi
pabrik pengolahan ubi kayu, yaitu kulit ubi kayu bagian dalam yang efektif untuk
mereduksi logam (Obiri et al, 2006). Kulit ubi kayu ini dapat dimanfaatkan
sebagai adsorben dalam bentuk karbon aktif (Darmawan, 2010). Dalam penelitian
Koeswardhani (1995), yang melakukan analisis adsorpsi logam Fe dan Zn pada
limbah cair industri tekstil dengan karbon aktif
bubuk menyatakan bahwa
efektivitas adsorpsi karbon aktif dipengaruhi waktu kontak dengan waktu kontak
terbaik 10 menit/liter dan kadar terendah yaitu 7,5% (75 gram karbon aktif/liter
limbah cair.
Kedua media yang digunakan ini adalah sisa produk industri, sehingga
pemanfaatan kembali kedua media ini tidak hanya akan berguna untuk
mengurangi limbah industri jamur dan pabrik tapioka, tapi juga untuk pengolahan
air asam tambang pada industri pertambangan.
1.2
Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam tesis ini adalah mengetahui sejauh mana
kemampuan kulit ubi kayu sebagai adsorben (karbon aktif) dan media SMS dalam
metode SAPS dapat mereduksi logam terlarut besi (Fe), sulfat terlarut yang
mempunyai konsentrasi tinggi dan menaikkan derajat keasaman pH air asam
tambang.
1.3
Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Efisiensi optimal media adsorben karbon aktif berbahan dasar kulit
bagian dalam ubi kayu berdasarkan jumlah dan waktu adsorpsi dalam
menyerap logam terlarut besi (Fe), sulfat dan peningkatan pH yang
terkandung dalam air asam tambang.
2. Efisiensi optimal SMS sebagai media organik dalam menyerap logam
terlarut besi (Fe), sulfat dan peningkatan pH yang terkandung dalam
air asam tambang.
1.4
Hipotesis
Kulit bagian dalam ubi kayu sebagai adsorben (karbon aktif) dan sisa
industri pengembangbiakan jamur sebagai media organik dapat dimanfaatkan
untuk menyerap logam dalam air asam tambang dan menaikkan pH.
1.5
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam memberikan data dan
informasi sebagai alternatif pengolahan air asam tambang kepada pelaku sektor
industri pertambangan, pemerintah dan dunia pendidikan.
Download