Analisis Ekonomi dari Manfaat dan Kerusakan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Suiawesi Utara mempunyai potensi sumberdaya alam dan yang menjadi
obyek wisatawan yaitu Taman Nasional h u t Bunaken. Taman Nasional Laut
Bunaken ditetapkan berdasarkan SK Menteri Kehutanan RI No. 44 MenhutIW1989 tanggal 1 April 1989, dengan luas 79.056 ha, yang mencakup lima pulau
yaitu: Pulau Bunaken, pulau Manado Tua, pulau Mantehage, Pulau Siladen, dan
Pulau Nain. Menurut Undang-undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi
Sumberdaya Alam Hayati beserta ekosistemnya, bahwa kawasan pelestarian alam
yang mempunyai ekosistem asli dikelola dengan zonasi, yang dimanfaatkan untuk
tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata,
dan rekreasi.
Pembangunan Taman Nasional mempunyai asas pokok sebagai taman
nasional, dan pengembangan azas tersebut dapat disesuaikan dengan kepentingan
ekonomi dan lingkungan. Azas pokok yang dimaksud merupakan rumusan dari
IUCN (International Unionfor Conservation and Nature Resources) pada tahun
1969 yang kemudiau diterima pada kongres Taman Nasional Sedunia I1 tahun
1972. Adapun azas pokok tersebut adalah:
a.
Suatu taman nasional hams relatif cukup luas.
b.
Taman Nasional harus memiliki sumberdaya alam yang khas dan unik
baik flora, hm,ekosistem, maupun gejala alam yang masih utuh dan asli.
c.
Tidak ada perubahan karena kegiatan eksploitasi dan pemukiman
penduduk.
2
d.
Kebijaksanaan dan pengelolaan Tarnan Nasional berada pada departemen
yang kompeten dan bertanggung jawab.
e.
Memberikan kesempatan kepada pengembangan obyek wisata alam,
sehingga terbuka untuk umum dengan persyaratan khusus untuk tujuan
pendidikan, ilmu pengetahuan, budaya, bina cinta alam, dan rekreasi.
Berdasarkan azas pokok tersebut maka suatu daerah dapat disebut Taman
Nasional apabila:
a.
Daerah yang bersangkutan merupakan kawasan konservasi dan telah
diluluskan atau disahkan oleh pemerintah dengan prosedur yang berlaku
untuk tujuan konservasi.
b.
Kawasan konservasi tersebut dapat berupa wilayah daratan, wilayah laut,
atau sekaligus mencapai wilayah daratan dan lautan.
c.
Kawasan konservasi tersebut memenuhi persyaratan yang ditetapkan
sebagai Taman Nasional.
d.
Kawasan konservasi tetsebut mewakili dan menyangkut kepentingan
daerah, nasional atau internasional untuk tujuan pengawetan alam,
perlindungan, penelitian, pendidikan ,rekreasi atau pariwisata.
Salah satu fbngsi dari sistem pengolahan Taman Nasional Bunaken sesuai
SK.Dyen PHPANo,147/Kpts/DJ-W1997 tentang pembagian zone,adalah tempat
rekreasi.Dengan mengacu pada ketentuan tersebut maka pengelolaan sebagian
zone Tarnan Nasiond Laut Bunaken difbngsikan sebagai tempat rekreasi.
Daya tarik utama tempat rekreasi tersebut adalah terumbu karang. Dengan
keberadaan yang dimilikinya dapat menarik wisatawan mancanegara maupun
nusantara untuk inengunjunginya. Kedatangan wisatawan mancanegara dan
3
nusantara dapat merangsang pertumbuhan ekonorni daerah Sulawesi Utara dan
memberikan sumbangan devisa perekonomian nasional. Namun kegiatan
pariwisata dapat membawa implikasi baik positif, maupun negatif pada kehidupan
manusia, kulturnya serta kehidupan alam.
Disamping pemanfaatan sebagai tempat rekreasi, terdapat juga aktivitas
lain seperti budidaya rumput laut, penangkapan ikan dan penebangan hutan tropis
dan hutan mangrove. Kerusakan dan perubahan habitat terjadi karena kegiatan
dan populasi manusia yang semakin meningkat. Hal ini merupakan faktor utama
pemicu berbagai kepunahan dan penurunan keanekaragaman hayati.
Kegiatan tersebut diantaranya adalah pengelolaan yang salah tentang
aktivitas kepariwisataan dan kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhannya.
Kasus di beberapa negara maju maupun negara berkembang telah mengakibatkan
terjadinya kerusakan dan penurunan keanekaragaman hayati akibat pemanfaatan
sumberdaya aiam seperti berikut
Kepunahan spesies-spesies berukuran besar di Kenya, macan di Florida,
kambing gunung di California Tenggara, hilangnya jutaan konifer b e r d a . jarum
yang mengandung keanekaragaman hayati yang cukup tinggi. Didaerah rawa yang
diubah menjadi tempat wisata telah menghilangkan berkurangnya tingkat
pengembangbidcan elang Spanyol. Pembuangan limbah wisatawan di daerah
Pesisir Utara Jamaica yam telah merusak terumbu karang, dan keadaan yang
sama terjadi di Karibia dan Mediterania. Bacuit Bay di Philipina telah terancam
keselamatannya karma populasi ikan yang menunrn akibat penangkapan yang
melebihi regenerasinya (Primack. 1998). Mengacu pada beberapa kasus yang
telah terjadi, maka perlu pengkajian tentang perlindungan sumberdaya dam dalam
4
pemanfaatannya, karena seringkali aspek konservasi atau langkah perlindungan
dianggap bertentmgan dengan tujuan ekonomi.
Jika perlindungan dilakukan secara terkoordinasi, aktivitas kepariwisataan
diharapkan d a m memaksimumkan penerimaan untuk kesejahteraan manusia.
Contoh yang berhasil dalam pengelolaan kawasan dapat ditemukan di Inggris.
Ilmuwan telah membuat sejarah keberhasilan dengan memonitor dm mengelola
taman nasional seperti di Monks Wood dan Castle Hill. Pada lokasi tersebut telah
dilakukan pemantauan intensif tentang perurnputan domba dan sap< bunga-bunga
liar, kupu-kupy dan burung-burung. Swiss dan Austria mulai membatasi kegiatan
yang merusak lingkungan dan meningkatkan kualitas pariwisata yang berwawasan
lingkungan (Wigg, 1990).
Perhatian terhadap masalah lingkungan hidup yang diakibatkan oleh
kegiatan kepariufisataan mula-mula timbul di negara-negara yang sudah maju
setelah negara-negara ini mulai merasakan akibat dari beberapa kegiatan
pembangunan EEan berbagai penggunaan dari berbagai bentuk teknologi terhadap
lingkungan. Sebagai landasan untuk memahami permasalahan di beberapa negara
tersebut, diperlukim suatu pendekatan konsepsuaf dalam analisis manfaat sosial
ekonomi dan kentsakan lingkungan.
Pengembangan
pola-pola tersebut hendaknya dapat bermanfaat di
berbagai tempat, namun setiap kawasan perlindungan mempunyai permasalahan
yang spesifik dm bersifat unik. Untuk mencapai suatu rancangan yang tepat,
Dahuri et a1 ( 19%) mengemukakan tindakan-tindakan yang dapat ditempuh guna
mengoreksi adanya pelanggaran kesepakatan bersarna yang bervariasi tergantung
kondisi dan s i b setempat.
5
Aktivitas
manusia
dalam
kegiatan kepariwisataan
menimbulkan,
tekanan-tekanan lingkungan terhadap terumbu karang, sehingga kapasitas
keberlanjutan terancam. Sebagai
kawasan pelestarian, Tarnan Nasional
Bunaken mempunyai sistern pemanfaatan sumberdaya alam hayati dan
ekosistem
yang
ada
didalamnya
secara festari. Oleh
karena itu,
pengembangannya hams didasarkan atas perimbangan antara kepentingan
ekonomi dan ekologi. Dengan melihat dua kepentingan ini maka perlu dicari
alternatif kebijakan yang tepat untuk mempertahankan kualitas Tanan Nasional
Laut Bunaken dalam menunjang pembangunan yang berkelanjutan
Taman Nasional dapat dipandang sebagai kajian sistem alam yang
dimanfaatkan secara bersama ( Public goods ) dimana sumberdaya yang ada
didalamnya umumnya dinilai lebih rendah dari yang seharusnya (~~ndervalue).
Penelitian ini mengevaluasi faktor-faktor apa saja dan sejauh mana dapat
menimbulkan dampak positif dan negatif yang diakibatkan oleh pezanfaatan
Taman Nasional Laut Bunaken.
1.2
Perurnusan Masalah
Pemanfaatan Taman Nasional dibeberapa negara mengalami masalah yang
hampir sama yaitu penurunan kualitas lingkungan. Ketidakrnampuan manusia
untuk melindungi sumberdaya alam yang dimanfaatkan secara bersama (Public
goods), lama kelamaan akan punah, apabila tidak ada campur tangan pemerintah
yang tepat dan benar dalam mengelolanya.
Perrnasalahan yang sama tejadi di Taman Nasional Laut Bunaken.
Perubahan yang cendetung semakin menurun dikawasan ini apabila tidak
6
dilakukan usaha-usaha konsewasi maka sumberdayanya lama kelamaan akan
punah. Oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian seberapa besar madaat ekonomi
dan kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh pemanfaatan sumberdaya atam
Taman Nasional Laut Bunaken.
Untuk memahami seluruh permasalahan yang menyebabkan merosotnya
kualitas iingkungan perlu diadakan evaluasi atas atas hal-ha1 sebagai berikut :
1. Penilaian atas jam lingkungan dan besaran kerusakan sumber daya yang terjadi
2. Faktor internal clan eksternal apa saja yang menyebabkan kerusakan tersebut.
3
Kebijakan apa saja yang dapat rnengantisipasi ancaman kelestarian sumber
daya alam Taman Nasional Laut Bunaken.
Kerangka Pemikiran
1.3
Kepariwisataan Taman Nasionai Laut Bunaken mempunyai peluang
pengembangan pariwisata yang cukup besar untuk berlangsung dengan baik
karena.
a. Adanya kemauan politik dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
b
Ditetapkannya propinsi Sulawesi Utara sebagai daerah tujuan wisata ke
sepuluh dan Manado Ibukota Propinsi Sulawesi Utara sebagai pintu gerbang
keempat wisata oleh pemerintah.
Menurut Bengen (1999), pariwisata bahari merupakan komponen yang
paling dominan dalam industri pariwisata di Indonesia. Taman Nasional Bunaken
mempunyai potensi pariwisata bahari yang &pat diembangkan. Dalam rangka
pembangunan ekomrni, pengembangan dan pelayanan pariwisata sangat
berhubungan erat dengan l ingkungan.
Pertumbuhan ekonomi merupakan
7
komponen yang pelting dalam pembangunan, tetapi kelestarian lingkungan harus
diperhatikan agar tidak menimbulkan kerugian serius di kemudian hari.
Mengapa harus secara bersama-sama?
Para ahli ekonomi kurang
mementingkan kelangsungan hidup jangka panjang dengan prinsip mendapatkan
hasil yang besar dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya, sedangkan ahli
ekologi terlalu memikirkan pengaruh jangka panjang dari faktor-faktor yang
mungkin dalam waktu pendek kelihatannya tidak berpengaruh sama sekali.
Supardi (1994) mengatakan bahwa peningkatan pembangunan, pemeliharaan
kestabilan ekonomi sosial dan ekologi hams berjalan serasi dan bersama-sama
demi tenvujudnya masyarakat yang lebih makmur. Prinsip ini mengandung arti
bahwa pembangunan tidak boleh mengorbankan kelornpok lain atau generasi
kemudian.
Daya dukung lingkungan memberikan gambaran kemampuan maksimal
dari suatu sistem alami untuk tetap dapat berhngsi secara normal pada level
tekanan populasi dan aktivitas tertentu. Pertimbangan mengenai daya dukung
kawasan Taman Nasional Laut Bunaken yang akan dikembangkan perlu dikaitkan
dengan analisis tata ruang.
Sugandhy (1999) menyatakan bahwa analisis tata ruang akan mengarahkan
tekanan populasi dan akvitasnya agar tidak terpusat pa&
suatu titik
pengembangan tertentu melainkan tersebar merata secara berimbang demi
terciptanya pemanfaatan ruang yang berkualitas dan berwawasan lingkungan.
Bedasarkan karakteristik Taman Nasional Laut Bunaken yang terdiri dari daratan
pesisir dan lautan perlu adanya identifikasi penyebab degradasinya.
8
Prosedur dan proses dalam upaya keterpaduan penataan tersebut diperkuat
dalam peraturan pemerintah No. 14 Tahun 1987 tentang Ketentuan-ketentuan
Ruang Kota dan Daerah; Undang-undang No. 24 tahun 1992 tentang Penataan
Ruang, khususnya bagian I11 dan IV mengenai pengelolaan sumberdaya
(recources managemen?l. Pemanfaatan ruang melalui sistem informasi geografis
(SIG) dapat digunakan untuk mengetahui penyimpangan pemanfaatan menurut
kepentingan masing-masing pengguna lahan (stakeholders) dan peruntukannya
Sistim ini juga dapat menyajikan hasil keseluruhan bentuk informasi yang
berkaitan dengan aspek keruangan.
Penataan ruang Taman Nasional Laut Bunaken sangat penting untuk dikaji
karena terdapat keterkaitan ekologis atau hubungan fbngsional antar ekosistem di
kawasan daratan, pesisir, dan laut lepas. Perubahan yang terjadi pada daratan clan
pesisir cepat atau lambat akan mempengaruhi ekosistem lainnya. Contohnya
pembangunan Reklamasi Teluk Manado yang dapat meningkatkan aktivitas
ekonomi
sekaligus juga dapat memberikan dampak negatif pada ekosistem
terumbu karang.
Pembangunan berkelanjutan yang merupakan paradigma pembangunan
untuk memenuhi kebutuhan saat ini tanpa menurunkan atau merusak kemampuan
generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya, memiliki dimensi ekologis,
sosial, ekonomi, budaya, sosial politik dan hukum serta kelembagaan. Dari
dimensi ekologis, pelaksasnaan pembangunan di wilayah pesisir Taman Nasional
Laut Bunaken sangat menentukan sumberdaya yang ada didalamnya.Agar
pembangunan berlangsung secara seksama memerlukan tiga persiaratan.
9
Pertama, setiap kegiatan pembangunan hendakflya ditempatkan pa&
lokasi yang mewnuhi syarat ekologis. Kedua, bahwa laju pembuangan limbah ke
lingkungan alam hendaknya tidak melampaui kapasitas asimilasi. Ketiga, laju
pemanfaatan sumberdaya alam, khususnya yang dapat diperbaharui (renewable
resources) hendaknya tidak melampaui kemarnpuan pulihnya.
Dengan dasar pemikiran tersebut, maka yang sangat penting dimmuskan
adalah daya dukung lingkungan. Berdasarkan uraian sebelumnya, maka setiap
pengelola perlu rnelakukan beberapa pengamatan baik pertimbangan ekonomis,
pertimbangan lingkungan maupun sosial budaya.
Pertimbangan-pertimbangan tersebut berdasarkan pengamatan perubahan
sebagai dampak positif dan negatif yang terjadi pada pemanfaatan sebelumnya.
Pertimbangan kebijakan tersebut dapat diamati pada Gambar 1.
Dengan demikian diperlukan valuasi lingkungan yang menghitung nilai
total ekonomi (tota! economic vahratrotz) untuk mendeterminasi perhitungan
analisis manfaat Taman Nasional Bunaken yang akan menunjukkan bahwa berapa
manfaat ekonomi kawasan tersebut dan kerusakan yang diakibatkan oIeh
pemanfaatan. Nilai besaran kerusakan tersebut sangat diperlukan untuk
penyusunan penenpan kebijakan lingkungan.
r
Potensi Lingkungan Hidup
-+
L,
Potensi Sumber Daya Laut
I
(
Taman Nasional Laut
+
Pengelolaan dan
Pewanfaatan Taman
Nasional Laut
P P
Dampak Negatif
Dampak Positif
Biologis dan
Ekosistem
4
Sosial Budaya
Sosial
Ekonomi
1
I
I
Kualitas Lingkungan
P
Strategi Pengelolaan Taman
Nasional Laut
a,
Gambar 1 Skema Kerangka Pemikiran
Fisika Kimia
I
11
Besarnya manfaat ekonomi dapat dibandingkan dengan besarnya tingkat
kerusakan, yang berarti seberapa jauh konservasi terhadap Taman Nasional
Bunaken yang telah dimanfaatkan, sehingga terjadi kerusakan. Namun apabila
pemanfaatan rnengakibatkan terjadinya degradasi yang berlebihan, sehingga nilai
manfaat ekonomi menjadi berkurang karena sifat kumulatif dari degradasi
tersebut, maka lebih baik untuk tidak dimanfaatkan.
Bagaimanapun juga kegiatan ekotourisme merupakan wisata sosial budaya
yang banyak melibatkan kegiatan manusia di dalamnya.
Dengan adanya
wisatawan yang berkunjung dapat menimbulkan dampak negatif pada
perekonomian dan politik. Untuk itu perlu dikaji keterkaitan tersebut.
1.4
Tujuan Penelitian
Tujuan Utama :
Tujuan utama penelitian ini adalah mengembangkan metode analisis nilai
ekonomi dari manfaat dan kerusakan lingkungan sebagai dasar pengembangan
strategi pengelolaan Taman Nasional Laut.
Tujuan Operasional :
1. Menghitung besaran manfaat sosial ekonomi dan kerusakan lingkungan yang
dikonversikan dalam rupiah untuk menentukan kebijakan
pengelolaan
Iingkungan.
2.
Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi manfaat dan kerusakan
lingkungan.
3. Mengkaji keterkaitan faktor-faktor internal dan external yang karena adanya
turnpang tindih penggunaan ruang.
12
4. Menetapkan faktor-faktor yang dijadikan dasar serta manfaatnya dalam
penerapan pengelolaan Taman Nasional Laut Bunaken dan mengendalikan
kerusakan yang sementara berlangsung.
1.5. Manfaat Penelitian
a.
Untuk mengetahui dan menghindari faktor-faktor yang mengancam
kelestarian untuk mengetahui faktor-faktor yang mengancam kelestarian
sumberdaya Taman Nasional Laut.
b.
Pemerintah, dalam penyusunan peraturan dan kebijaksanaan yang berkaitan
dengan pengelolaan dan pemanfaatan Taman Nasional Laut yang berazaskan
pelestarian.
c.
Agar para wisatawan dapat ikut melestarikan sumberdaya alam dan
ekosistem.
Download