Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dalam sebuah organisasi

advertisement
Bab 1
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
Dalam sebuah organisasi, pengakuan terhadap pekerjaan yang telah dilakukan karyawan
dengan baik dapat menjadi alat motivasi yang tinggi karena perasaan tentang baiknya karyawan
dan tugas-tugasnya sama pentingnya dengan uang. Dalam dunia bisnis saat ini, kepuasan
karyawan dikenal sebagai kunci penting bagi perusahaan untuk mencapai sukses perusahaan,
karyawan akan bekerja lebih untuk apa yang ia sukai dan kurang untuk sesuatu yang tidak
disukai sehingga karyawan yang menyenangi pekerjaannya lebih produktif. Dan kinerja
merupakan ukuran yang harus diperhatikan dengan seksama sebagai prestasi dari karyawan
sebuah organisasi atau perusahaan. Dari pengukuran kinerja tentu kita dapat menilai seperti
apakah pencapaian sebuah organisasi. Dengan kinerja karyawan yang buruk tentu saja
pencapaian perusahaan juga akan sangat terhambat, demikian sebaliknya. Seperti yang pernah
dikatakan Dessler (2004, p214) dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia bahwa merekrut
dan memilih karyawan yang berpotensi tidaklah menjamin mereka akan bekerja secara efektif,
salah satunya karena orang itu tidak mengetahui apa yang harus dilakukan atau bagaimana
melakukannya. Dan di dalam hal ini tentu saja manajemen sumber daya manusia sangat
berperan besar dalam kontribusinya meningkatkan kinerja karyawan di dalam sebuah organisasi.
Indikator suatu bangsa sangat ditentukan oleh tingkat sumber daya manusianya, dan
indikator sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pendidikan masyarakatnya. Semakin
tinggi sumber daya manusianya, maka semakin baik tingkat pendidikannya, dan demikian pula
sebaliknya. Oleh sebab itu indikator tersebut sangat ditentukan oleh kinerja guru.
Di dalam organisasi yang bergerak di bidang edukasi, dalam hal ini adalah sekolah maka
guru adalah peran yang diposisikan sebagai garis terdepan dan posisi sentral di dalam
pelaksanaan proses pembelajaran. Berkaitan dengan itu, maka guru akan menjadi bahan
1 2 pembicaraan banyak orang, dan tentunya tidak lain berkaitan dengan kinerja dan totalitas
dedikasi dan loyalitas pengabdiannya.
Hal tersebut lebih mengacu kepada ketidakmampuan guru didalam pelaksanaan proses
pembelajaran, sehingga berujung kepada menurunnya mutu pendidikan. Kalaupun sorotan itu
lebih mengarah kepada sisi-sisi kelemahan pada guru, hal itu tidak sepenuhnya dibebankan
kepada guru, dan mungkin ada system yang berlaku, baik sengaja ataupun tidak akan
berpengaruh terhadap permasalahan tadi.
Banyak hal yang perlu menjadi bahan pertimbangan kita, bagaimana kinerja guru akan
berdampak kepada pendidikan bermutu. Kita melihat sisi lemah dari system pendidikan nasional
kita, dengan berganti-ganti kurikulum pendidikan, maka secara langsung atau tidak akan
berdampak kepada guru itu sendiri. Sehingga perubahan kurikulum dapat menjadi beban
psikologis bagi guru, dan mungkin juga akan dapat membuat guru frustasi akibat perubahan
tersebut. Hal ini sangat dirasakan oleh guru yang memiliki kemampuan minimal, dan tidak
demikian halnya guru professional.
Selain itu, kinerja guru juga sangat ditentukan oleh output atau keluaran dari Lembaga
Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), sebagai institusi penghasil tenaga guru, LPTK juga
memiliki tanggungjawab dalam menciptakan guru berkualitas, dan tentunya suatu ketika
berdampak kepada pembentukan SDM berkualitas pula. Oleh sebab itu LPTK juga memiliki andil
besar di dalam mempersiapkan guru berkualitas, berwawasan serta mampu membentuk SDM
yang cerdas, bertanggungjawab, dan berkepribadian baik.
Bila kita amati di lapangan, bahwa guru sudah menunjukan kinerja maksimal di dalam
menjalan tugas dan fungsinya sebagai pendidik, pengajar dan pelatih. Akan tetapi barangkali
masih ada sebagian guru yang belum menunjukkan kinerja baik, tentunya secara akan
berpengaruh terhadap kinerja guru secara makro. Ukuran kinerja guru terlihat dari rasa
tanggungjawabnya menjalankan amanah, profesi yang jalankannya, rasa tanggungjawab moral
dipundaknya. Semua itu akan terlihat kepada kepatuhan dan loyalitasnya di dalam menjalankan
3 tugasnya sebagai guru di dalam kelas dan tugas lainnya di luar kelas. Sikap ini akan diikuti pula
dengan rasa tanggung jawabnya mempersiapkan segala perlengkapan pengajaran sebelum
melaksanakan proses pembelajaran. Selain itu, guru juga sudah mempertimbangkan akan
metodologi yang akan digunakan, termasuk alat media pendidikan yang akan dipakai, serta alat
penilaian apa yang digunakan di dalam pelaksanaan evaluasi.
Kinerja guru dari hari kehari, minggu ke minggu dan tahun ke tahun terus ditingkatkan.
Guru punya komitmen untuk terus dan terus belajar, tanpa itu maka guru akan kerdil dalam ilmu
pengetahuan, akan tetap tertinggal akan akselerasi zaman yang semakin tidak menentu. Apalagi
pada kondisi kini kita dihadapkan pada era global, semua serba cepat, serba dinamis, dan serba
kompetitif.
Kinerja guru akan menjadi optimal, bilamana diintegrasikan dengan komponen
persekolahan, apakah itu kepala sekolah, guru, karyawan maupun anak didik. Dan ada banyak
hal yang sangat berpengaruh pada kinerja tersebut, dan beberapa diantaranya adalah motivasi
kerja, kepuasan kerja, dan sikap kerja. Gabungan dari semua kinerja dari setiap karyawan yang
terlibat akan sangat menentukan performa organisasi dalam melakukan tugasnya, terutama bagi
organisasi jasa yang sangat mengandalkan kekuatan sumber daya manusianya, seperti lembaga
pendidikan.
Dengan motivasi dan kepuasan kerja yang baik sudah seharusnya dapat menjadi suatu
dorongan untuk menciptakan kinerja yang lebih maksimal dari seorang karyawan melalui sikap
kerja yang positif. Dan dengan kinerja yang maksimal dari setiap individu yang terlibat tentunya
pada akhirnya akan memberikan hasil yang terbaik terhadap kinerja organisasi secara
keseluruhan. Motivasi dan kepuasan kerja ini nantinya akan mempengaruhi sikap kerja seorang
pekerja dalam melakukan setiap job-descnya. Sikap kerja yang positif akan membuat seorang
pekerja mampu untuk bekerja dengan lebih baik, yang pada akhirnya dapat meningkatkan
kinerja mereka bagi organisasi.
4 IPEKA Tomang merupakan salah satu cabang sekolah yang dikelola oleh yayasan IPEKA.
Dari perjalanan waktu yang telah di tempuh IPEKA mengalami perkembangan yang cukup pesat,
dengan berbagai piala dalam berbagai perlombaan, baik daerah, nasional, maupun internasional.
Dan berdasarkan survei awal yang dilakukan dengan wawancara terhadap kepala sekolah pun
didapati bahwa kinerja guru-guru ini memang cukup baik, namun ada satu faktor yang terlihat
kurang maksimal, yaitu sikap kerja. Maka peneliti mencoba untuk mencari apakah sikap kerja ini
perlu ditingkatkan secara maksimal untuk meningkatkan hasil kinerja mereka lebih baik lagi.
Selain itu peneliti juga mendapati bahwa motivasi dan kepuasan kerja dari para guru ini
tampaknya juga sudah cukup baik. Dan peneliti juga ingin mengukur seberapa besar pengaruh
dari kedua variabel ini terhadap kinerja para guru. Dan dengan mengetahui besarnya pengaruh
hal-hal tersebut maka tentu kinerja para guru dapat ditingkatkan dengan lebih baik lagi melalui
peningkatan variabel-variabel yang bersangkutan.
Untuk dapat meningkatkan kinerja guru di SMA IPEKA Tomang ini, maka harus dilihat
faktor-faktor apakah yang dapat menjadi motivasi tenaga kerja, dan faktor-faktor apa yang
merupakan aspek dari kepuasan kerja, serta dengan menentukan faktor-faktor dari sikap kerja.
Dan dengan kinerja yang baik, SMA IPEKA Tomang tentunya dapat mencapai target yang
diinginkan.
Untuk itulah penelitian ini diberi judul “Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, dan
Sikap Kerja terhadap Kinerja Guru SMA IPEKA Tomang”
5 1.2
Identifikasi masalah
Permasalahan yang diangkat dalam kasus ini adalah:
•
Seberapa besar pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru SMA IPEKA Tomang?
•
Seberapa besar pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja guru SMA IPEKA Tomang?
•
Seberapa besar pengaruh sikap kerja terhadap kinerja guru SMA IPEKA Tomang?
•
Seberapa besar pengaruh motivasi, kepuasan kerja dan sikap kerja secara simultan terhadap
kinerja guru SMA IPEKA Tomang?
1.3
Tujuan dan manfaat penelitian
Tujuan dari penulisan ini adalah:
•
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru SMA IPEKA
Tomang.
•
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja guru SMA
IPEKA Tomang.
•
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sikap kerja terhadap kinerja guru SMA IPEKA
Tomang.
•
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi, kepuasan kerja dan sikap kerja secara
simultan terhadap kinerja guru SMA IPEKA Tomang.
Manfaat dari penulisan ini adalah:
1. Untuk menambah wawasan berpikir dan mampu mengaplikasikan teori-teori yang telah
dipelajari selama kuliah, yang dikaitkan dengan masalah yang diteliti, serta untuk
memperoleh pengetahuan sebanyak-banyaknya cara-cara yang harus dilakukan dalam
penelitian ini.
6 2. Agar dapat menjadi bahan pertimbangan bagi manajemen dalam menjaga produktivitas
karyawan perusahaan tetap dalam kondisi yang optimum dengan menjaga motivasi
karyawan.
3. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan jika ada usulan sistem
pengendalian produktivitas yang diajukan guna memberikan alternatif pemecahan masalah
yang dihadapi.
Download