KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL (MUNAS) III

advertisement
KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL (MUNAS) IV
FEDERASI SERIKAT PEKERJA PERKAYUAN PERHUTANAN DAN UMUM
SELURUH INDONESIA
NOMOR : KEP-06b/MUNAS.IV/FSPK/VIII/2009
TENTANG
PENETAPAN PROGRAM UMUM FEDERASI SERIKAT PEKERJA KAHUTINDO
PERIODE TAHUN 2009-2014
Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa
Musyawarah Nasional IV
Federasi Serikat Pekerja Perkayuan Perhutanan dan Umum Seluruh Indonesia
Menimbang
: a. Bahwa Musyawarah Nasional IV Federasi Serikat Pekerja Perkayuan
Perhutanan dan Umum Seluruh Indonesia yang merupakan
pelaksana kedaulatan tertinggi organisasi telah ditetapkan untuk
diselenggarakan pada tanggal 01-04 Agustus 2009 bertempat di LPP
Convention Hotel Demangan, Yogyakarta.
b. Bahwa Musyawarah Nasional IV Federasi Serikat Pekerja Perkayuan
Perhutanan dan Umum Seluruh Indonesia mempunyai tugas dan
wewenang antara lain untuk menetapkan Program Umum Organisasi.
c. Bahwa dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi dalam upaya
memenuhi kebutuhan anggota, Musyawarah Nasional IV Federasi
Serikat Pekerja Perkayuan Perhutanan dan Umum Seluruh Indonesia
secara aklamasi menetapkan Program Umum Federasi Serikat
Pekerja Kahutindo periode tahun 2009-2014.
d. Bahwa untuk maksud tersebut perlu ditetapkan dengan Keputusan
Musyawarah Nasional IV Federasi Serikat Pekerja Perkayuan
Perhutanan dan Umum Seluruh Indonesia.
Mengingat
: a. Undang-undang Nomor 21 tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat
Buruh, beserta peraturan pelaksanaannya.
b. Keputusan Musyawarah Nasional (MUNAS) IV FSP KAHUTINDO
Nomor : KEP-01/MUNAS.IV/FSPK/VIII/2009 tentang Penetapan
Jadwal Acara Musyawarah Nasional (MUNAS) IV FSP KAHUTINDO.
c. Keputusan Musyawarah Nasional (MUNAS) IV FSP KAHUTINDO
Nomor : KEP-02/MUNAS.IV/FSPK/VIII/2009 tentang Peraturan Tata
Tertib Musyawarah Nasional (MUNAS) IV FSP KAHUTINDO.
d. Keputusan Musyawarah Nasional (MUNAS) IV FSP KAHUTINDO
Nomor : KEP-03/MUNAS.IV/FSPK/VIII/2009 tentang Pimpinan
Musyawarah Nasional (MUNAS) IV FSP KAHUTINDO.
e. Keputusan Musyawarah Nasional (MUNAS) IV FSP KAHUTINDO
Nomor : KEP-05/MUNAS.IV/FSPK/VIII/2009 tentang Penetapan
Komisi Musyawarah Nasional (MUNAS) IV FSP KAHUTINDO.
f. Keputusan Musyawarah Nasional (MUNAS) IV FSP KAHUTINDO
Nomor : KEP-06a/MUNAS.IV/FSPK/VIII/2009 tentang Perubahan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga FSP KAHUTINDO.
Memperhatikan : a. Saran dan Pendapat yang dikemukakan dalam Sidang Komisi
Program Umum dan RAPPO Musyawarah Nasional IV Federasi
Serikat Pekerja Perkayuan Perhutanan dan Umum Seluruh Indonesia
pada tanggal 03 Agustus 2009.
KEP-06b : Program Umum 2009-2014
1
b. Hasil permusyawaratan dalam sidang Paripurna IV Musyawarah
Nasional IV Federasi Serikat Pekerja Perkayuan Perhutanan dan
Umum Seluruh Indonesia pada tanggal 03 Agustus 2009.
Memutuskan
Menetapkan
: KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL (MUNAS) IV FEDERASI
SERIKAT PEKERJA PERKAYUAN PERHUTANAN DAN UMUM
SELURUH INDONESIA TENTANG PENETAPAN PROGRAM UMUM
FEDERASI SERIKAT PEKERJA KAHUTINDO (FSP KAHUTINDO)
PERIODE TAHUN 2009-2014.
Pertama
: Menetapkan Program Umum Federasi Serikat Pekerja Kahutindo periode
tahun 2009-2014 sebagaimana dalam lampiran yang merupakan bagian
tak terpisahkan dari keputusan ini.
Kedua
: Program Umum sebagaimana dimaksud dalam butir pertama keputusan
ini adalah merupakan pedoman bagi pengurus Dewan Pimpinan Pusat
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab organisasi, serta
penyusunan skala prioritas dalam bentuk program kerja sebagai panduan
dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.
Ketiga
: Dewan Pimpinan Pusat melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan
program kerja melalui Rapat Kerja Nasional dan Rapat Pengurus yang
dilakukan
secara
periodik,
serta
mempertanggung
jawabkan
pencapaiannya didalam Musyawarah Nasional.
Keempat
: Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila didalamnya
terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Y o g y a k a r t a
Pada Tanggal : 3 Agustus 2009
PIMPINAN MUSYAWARAH NASIONAL (MUNAS) IV
FEDERASI SERIKAT PEKERJA PERKAYUAN PERHUTANAN DAN UMUM
SELURUH INDONESIA
(FSP KAHUTINDO)
AGUS SALIM
Anggota
BAKHRI
Anggota
R. CHANDRAYANA F.
Ketua merangkap Anggota
KEP-06b : Program Umum 2009-2014
YUNI UMIARSIH
Anggota
SUKARJO
Sekretaris merangkap Anggota
2
Lampiran : Keputusan MUNAS-IV FSP KAHUTINDO
Nomor : KEP-06b/MUNAS.IV/FSPK/VIII/2009
Tanggal : 3 Agustus 2009
PROGRAM UMUM
FEDERASI SERIKAT PEKERJA KAHUTINDO
TAHUN 2009 ~ 2014
1. PENDAHULUAN
Era Globalisasi dengan sistem perdagangan bebas adalah konsekuensi logis yang terus
dihadapi dunia saat ini, daya saing dunia usaha lebih pada tingkat efisiensi, teknologi
dan produktivitas, dampak langsung yang dirasakan oleh pekerja adalah tingginya
kompetisi dengan resiko terpinggirkan karena lemahnya daya saing terkait dengan
tingkat kemampuan individu yang dibutuhkan. Dalam kaitan ini, pembangunan sektor
ketenagakerjaan menjadi issue prioritas dengan memaksimalkan pelibatan semua pihak.
Trend industrial yang terjadi selama kurun waktu satu dekade terakhir sebagai imbas
dari de-regulasi dan restrukturisasi khususnya di sektor kehutanan, menimbulkan
tekanan yang hebat pada keberlanjutan usaha di sektor ini, dimana muaranya adalah
banyak perusahaan/industri pengolahan kayu yang tutup dan mem-PHK pekerjanya.
Dampak krisis ekonomi global yang terjadi sejak pertengahan tahun 2008 masih
dirasakan hingga saat ini, rendahnya tingkat pertumbuhan ekonomi tidak mampu
menyediakan lapangan kerja yang mencukupi bagi tumbuhnya angkatan kerja baru.
Berkurangnya jumlah pekerja yang terorganisir karena semakin bergesernya hubungan
kerja ke arah informal dan bersifat temporer, menjadi tantangan besar bagi serikat
pekerja di Indonesia khususnya FSP KAHUTINDO untuk disikapi secara strategis.
Dalam kaitan ini, MUNAS IV FSP KAHUTINDO yang dilaksanakan pada tanggal 1 s/d 4
Agustus 2009 telah melakukan evaluasi, penyesuaian-penyesuaian dan perbaikan atas
Program Umum FSP KAHUTINDO periode sebelumnya.
Program Umum FSP KAHUTINDO tahun 2009-2014 lebih berorientasi kepada
kepentingan dan kebutuhan pengorganisasian anggota dan memperkuat kapasitas
perangkat organisasi mulai dari tingkat unit kerja sampai tingkat pusat dalam merespon
seluruh tantangan yang muncul.
2. LANDASAN
1. Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga FSP KAHUTINDO.
3. Keputusan Munas IV FSP KAHUTINDO Tanggal 2 s/d 4 Agustus 2009.
3. TUJUAN
1. Menciptakan hubungan ketenagakerjaan yang sehat, serasi dan berkeadilan dalam
upaya membela hak serta mewujudkan kepentingan pekerja khususnya anggota
Federasi Serikat Pekerja KAHUTINDO, sehingga dapat terwujud perlindungan
hukum yang sesuai dengan kebutuhan demokrasi di Indonesia.
2. Meningkatkan kesejahteraan kaum pekerja khususnya anggota Federasi Serikat
Pekerja KAHUTINDO serta memperjuangkan perbaikan syarat-syarat kerja untuk
mencapai penghidupan yang layak sesuai dengan harkat dan martabat manusia.
3. Meningkatkan partisipasi serta peran aktif kaum pekerja khususnya anggota
Federasi Serikat Pekerja KAHUTINDO dalam pembangunan Nasional untuk mengisi
cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945 melalui penciptaan ketertiban, ketentraman,
ketenangan kerja, dan kepastian berusaha untuk mewujudkan masyarakat yang adil
makmur dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
KEP-06b : Program Umum 2009-2014
3
4. SASARAN
Sasaran program kerja yang hendak dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun
mendatang akan dilaksanakan secara bertahap berdasarkan skala prioritas, meliputi :
I.
Program Pembinaan dan Pengembangan Organisasi
Dasar-dasar Pemikiran :
Dalam menyikapi era informasi dan komunikasi yang lebih transparan serta kemajuan
dan perkembangan yang pesat dibidang teknologi, maka Federasi Serikat Pekerja
KAHUTINDO perlu melakukan penyesuaian secara utuh dan menyeluruh, sehingga
dapat meningkatkan citra dirinya dalam melaksanakan tugas pokok serta fungsi dan
peranannya untuk mencapai tujuan organisasai yang dilandasi prinsip dasar dari, oleh
dan untuk pekerja.
Tujuan dan Sasaran :
a. Mengembangkan dan memantapkan identitas dan eksistensi Federasi Serikat
Pekerja KAHUTINDO sebagai organisasi yang bebas, terbuka, mandiri, demokratis
dan bertanggung jawab serta mengakar ditengah-tengah masyarakat pekerja
Indonesia.
b. Mengembangkan dan memantapkan peranan Federasi Serikat Pekerja KAHUTINDO
sebagai sarana pelindung, pembela, penyalur aspirasi, pemersatu dan penguat
kesetiakawanan serta sebagai wahana pembentukan dan pengembangan kader
organisasi pekerja.
c. Menjadikan organisasi Federasi Serikat Pekerja KAHUTINDO sebagai sarana yang
efektif dan inovatif bagi peningkatan hubungan industrial dalam upaya meningkatkan
produktivitas serta kesejahteraan pekerja dan keluarganya.
d. Meningkatkan fungsi dan peranan Federasi Serikat Pekerja KAHUTINDO sebagai
salah satu pelaku pembangunan Nasional melalui peningkatan peran dan kualitas
sumber daya manusia.
e. Mempercepat penguatan struktur organisasi di semua tingkatan berdasarkan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta peraturan organisasi.
Bentuk Kegiatan :
1.
Pembentukan dan Pembinaan Unit Kerja;
a. Memperluas dan mengembangkan keanggotaan di semua sektor usaha
termasuk pekerja informal di seluruh tempat kerja.
b. Pembentukan Unit Kerja baru diarahkan pada semua sektor usaha industri dan
jasa, termasuk sektor informal.
c. Optimalisasi peran struktur DPC dan DPD FSP KAHUTINDO untuk
merencanakan, melaksanakan dan melakukan tinjauan terhadap strategi
rekruitmen dan pembinaan unit kerja di wilayahnya masing-masing.
d. Meningkatkan kegiatan penyuluhan, pendidikan dan pelatihan pengorganisasian
dalam rangka menanamkan sikap mental yang positif terhadap aspek kepatuhan
pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, serta konstitusi organisasi.
KEP-06b : Program Umum 2009-2014
4
e. Senantiasa mampu menciptakan hubungan bipatrial yang harmonis, dinamis dan
berkeadilan dengan pihak perusahaan atau asosiasi lainnya yang sejenis, serta
serikat pekerja/serikat buruh lainnya, dengan cara;
(1) Meningkatkan fungsi dan peranan Lembaga Kerjasama (LKS) Bipartite
sebagai forum Komunikasi dan konsultasi antara pengusaha dan pekerja.
(2) Meningkatkan fungsi dan peranan Lembaga Kerjasama (LKS) Tripartite baik
ditingkat pusat maupun daerah.
(3) Mendorong dan memperjuangkan pembentukan Lembaga Kerjasama (LKS)
Tripartite Sektoral baik di tingkat pusat maupun daerah, melalui pendekatan
kepada Pemerintah dan asosiasi-asosiasi terkait lainnya.
2. Pembinaan Kepemimpinan dan Kaderisasi;
a. Pembinaan kepemimpinan ditujukan untuk pengembangan kualitas para
pemimpin Federasi Serikat Pekerja KAHUTINDO yang bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, memiliki integritas yang tinggi, dinamis serta jujur dan
bertanggung jawab, benar-benar mengemban tugasnya membela, melindungi,
memperjuangkan kepentingan anggotanya dan kaum pekerja pada umumnya,
serta mampu mengarahkan organisasi sebagai sarana yang efektif guna
meningkatkan produktivitas demi terwujudnya kesejahteraan pekerja dan
keluarganya.
b. Pembinaan kepemimpinan Federasi Serikat Pekerja KAHUTINDO di semua
tingkatan berpedoman kepada eksistensi organisasi yang bersifat bebas,
terbuka, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab, agar dapat terwujud
struktur kepemimpinan yang kuat, mandiri serta mampu menggerakkan kaum
pekerja dalam rangka partisipasinya terhadap pembangunan nasional.
c. Sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan pembangunan, maka
kepemimpinan Federasi Serikat Pekerja KAHUTINDO di semua tingkatan harus
diarahkan pada profesionalisme dan spesialisasi sesuai kemampuan pada
bidang tugas masing-masing.
d. Meningkatkan koordinasi serta mekanisme kerja secara menyeluruh pada semua
tingkatan kepengurusan organisasi.
e. Mengembangkan sikap keterbukaan terhadap kritik dan masukan yang dilandasi
asas kebersamaan dan upaya perbaikan.
f. Pengembangan dan pembinaan dalam sistim kepemimpinan yang kolektif
berbasis profesional diseluruh perangkat organisasi.
g. Meningkatkan peranan anggota perempuan dalam setiap struktur dan kegiatan
konsolidasi pengembangan organisasi dengan membentuk serta memfungsikan
Komite Perempuan pada setiap perangkat organisasi.
Pembinaan Kepemimpinan ini dilakukan secara terpadu dan berjenjang bagi
pengurus di semua tingkatan, dengan kegiatan-kegiatan antara lain :
a. Mengadakan pembidangan tugas dan tanggung jawab diantara pengurus.
b. Menyelenggarakan rapat-rapat koordinasi secara periodik dan tertib di dalam
kepengurusan sesuai jenjangnya masing-masing.
c. Menyelenggarakan rapat-rapat komite perempuan dan pelibatan anggota/
pengurus perempuan dalam pengambilan keputusan di semua tingkatan struktur.
d. Mengadakan forum konsultasi, komunikasi dan informasi yang dilakukan secara
rutin dan periodik.
KEP-06b : Program Umum 2009-2014
5
3. Pembinaan Administrasi;
a. Menyusun dan menetapkan pedoman tata laksana administrasi organisasi yang
terpadu dalam upaya tertib administrasi; termasuk bentuk surat resmi, kop surat,
stempel, sekretariat, papan nama, dll, untuk diterapkan oleh semua perangkat
organisasi dalam jajaran Federasi Serikat Pekerja KAHUTINDO.
b. Menetapkan peraturan organisasi tentang Kartu Tanda Anggota dan Pengurus.
c. Pendataan keanggotaan dan kepengurusan meliputi Dewan Pimpinan Daerah,
Dewan Pimpinan Cabang, dan Unit Kerja secara berkala, minimal 3 (tiga) bulan
sekali.
d. Memastikan pemungutan dan distribusi iuran anggota oleh PUK sesuai aturan
dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga dan pelaksanaan tata cara
administrasi yang berkaitan dengan itu.
4. Pembinaan Mekanisme Kerja, Koordinasi dan Pengawasan;
a. Menyusun dan menetapkan sistem dan mekanisme kerja organisasi secara
timbal- balik yang praktis dan jelas antar perangkat organisasi mulai dari tingkat
DPP, DPD, DPC hingga ke PUK.
b. Melaksanakan program intensifikasi komunikasi dan informasi bagi semua
anggota Federasi Serikat Pekerja KAHUTINDO melalui mekanisme publikasi dan
dokumentasi terhadap semua program kerja dengan menggunakan teknologi
informasi yang lebih efektif dan efisien.
c. Koordinasi antar perangkat organisasi dengan cara:
1. Melaksanakan rapat kordinasi secara rutin dan berkala di setiap jajaran
organisasi sesuai dengan tingkatannya.
2. Melaksanakan program pengawasan terhadap pelaksanaan program kerja
dengan cara evaluasi laporan-laporan organisasi secara berjenjang dengan
bentuk/format laporan yang seragam dan dilakukan secara rutin dan periodik
meliputi: Data Anggota, Laporan Kegiatan, Laporan Pendidikan dan
Pelatihan, Laporan Penanganan Kasus dan Laporan Keuangan.
5. Kegiatan Penelitian dan Pengembangan;
a. Untuk kepentingan pelaksanaan program organisasi secara berkelanjutan,
sangat diperlukan untuk melakukan kegiatan pengumpulan data, analisa
ekonomi termasuk Kebutuhan Hidup Pekerja dan keluarganya, Jaminan Sosial,
pelaksanaan aturan perundang-undangan dan peningkatan kualitas PKB.
b. Melaksanakan program data base yang terkendali dan tervalidasi, khususnya
pada perangkat DPP, dan dipergunakan bagi pengembangan dan peningkatan
kinerja organisasi di tingkat daerah dan cabang.
II. Program Pendidikan dan Pelatihan
Dasar-dasar Pemikiran:
Keppres No.3 tahun 1998 tentang ratifikasi Konvensi ILO No. 87 yang dituangkan dalam
Undang-Undang No. 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh memberikan
peluang yang sangat strategis bagi tumbuh kembangnya organisasi pekerja, ruang
demokrasi tersebut secara psikologis berpengaruh pada efektivitas dan kualitas
pemahaman anggota dan perangkat organisasi terhadap fungsi dan peranannya.
KEP-06b : Program Umum 2009-2014
6
Perubahan paradigma Hubungan Industrial, sebagai akibat langsung maupun tidak
langsung dari globalisasi yang terjadi saat ini, menuntut sikap profesional yang berawal
dari perubahan pola pikir dan tindakan setiap individu perangkat pengurus organisasi.
Proses perubahan ini dimulai pada masing-masing individu pengurus organisasi (antara
lain) melalui pendidikan dan pelatihan yang dilakukan secara berjenjang dan
berkesinambungan, sampai kepada sebanyak mungkin anggota, guna mencapai tingkat
eksistensi organisasi pada semua tingkatan.
Tujuan dan Sasaran :
Tujuan
: Meningkatkan pengetahuan para anggota dan kader FSP KAHUTINDO
secara kwantitas maupun kwalitas sehingga nantinya dapat berdaya guna
dan berhasil guna baik untuk pengembangan organisasi maupun untuk
peningkatan SDM.
Sasaran : Pencapaian sasaran program ini dilaksanakan secara terencana dan terarah
serta berkelanjutan, meliputi:
1. Pengurus Unit Kerja, Anggota dan Kader organisasi:
a. Kesadaran Berorganisasi
b. Kesadaran tentang Hukum, khususnya hukum ketenagakerjaan
c. Kesadaran tentang Hak dan kewajiban
d. Kesadaran tentang issue Jender dan Kesetaraan
e. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
f. Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
g. Pengorganisasian dan Kepemimpinan
h. Administrasi dan keuangan
i. Ekonomi dan Pembangunan Nasional
2. Unsur Pimpinan/Pengurus baik ditingkat cabang, daerah, maupun pusat :
a. Spesialisasi bidang Pengembangan Organisasi dan Kampanye
b. Spesialisasi bidang Pengupahan
b. Spesialisasi bidang Advokasi
c. Spesialisasi bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
d. Spesialisasi bidang Hubungan Industrial
e. Spesialisasi bidang Kehutanan dan Lingkungan Hidup
f. Spesialisasi bidang Pengembangan Pekerja Perempuan
g. Spesialisasi pekerja anak dan issue HIV/AIDS
Bentuk Kegiatan :
a. Menyusun dan menerbitkan pedoman serta pengembangan sistem dan metoda
pendidikan, pelatihan dan pembinaan kader organisasi.
b. Menerbitkan buku-buku, bulletin atau brosur yang erat hubungannya dengan
kebutuhan peningkatan pendidikan.
c. Meningkatkan pendidikan pengorganisasian dan kepemimpinan terhadap semua
tingkatan kader organisasi di semua jajaran secara berjenjang dan
berkesinambungan.
KEP-06b : Program Umum 2009-2014
7
d. Melaksanakan pendidikan keahlian yang lebih terarah pada spesifikasi kemampuan
masing-masing kader di bidang Administrasi, Pengorganisasian, Kampanye,
Negosiasi, Advokasi, K3, Keuangan, Hubungan Industrial atau bidang lainnya sesuai
dengan kebutuhan organisasi.
e. Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan pendidikan, pelatihan dan seminar tentang
ketenagakerjaan, kursus-kursus tentang pengetahuan umum serta kejuruan lainnya
yang dilaksanakan secara selektif, terukur dan terencana dengan memanfaatkan
dana organisasi, bantuan atau kerja sama dengan organisasi-organisasi fungsional
atau profesional, baik nasional maupun internasional, Instansi Pemerintah terkait
maupun lembaga Non Pemerintah dengan ketentuan tidak mengikat.
f. Aktif membangun komunikasi dan konsultasi serta koordinasi secara timbal balik
dengan Serikat Pekerja lain dan atau organisasi pekerja sejenis.
g. Mengembangkan sarana pendidikan pelatihan dan informasi berbasis teknologi
informasi.
h. Optimalisasi penggunaan Pusat Kegiatan Buruh (Workers’ Activities Center)
KAHUTINDO-BWI-GS yang berlokasi di Jawa Tengah untuk memfasilitasi kegiatankegiatan pendidikan dan pelatihan.
i. Bekerja sama dengan instansi-instansi terkait untuk mengembangkan sertifikasi
profesi atau keahlian bagi anggota FSP KAHUTINDO.
III. Program Sosial Ekonomi dan Pengembangan Sumber Daya Organisasi
Dasar-dasar Pemikiran :
Kondisi kesejahteraan pekerja anggota Serikat Pekerja yang masih sangat rendah dan
pada umumnya dibawah standar hidup layak, secara langsung maupun tidak langsung
berpengaruh terhadap daya dukung atas kemandirian Serikat Pekerja khususnya
Federasi Serikat Pekerja Kahutindo, yang sumber daya utamanya berasal dari iuran dan
dukungan anggota.
Untuk penguatan daya dukung terhadap sumber daya organisasi perlu dilakukan
langkah-langkah inovatif untuk menciptakan alternatif pendapatan bagi pekerja
khususnya anggota dan pengurus Serikat Pekerja, melalui usaha-usaha ekonomi
bersama yang dapat meningkatkan penghasilan khususnya diluar upah bagi anggota,
pengurus dan keluarganya.
Tujuan dan Sasaran :
Tujuan
: Pekerja sebagai bagian dari pelaku ekonomi tidak hanya dijadikan sebagai
objek dari pembangunan ekonomi, melainkan dilibatkan sebagai subjek yang
harus diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya.
Sasaran : a. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman anggota terhadap
aksesibilitas dan penguatan ekonomi.
b. Meningkatkan rasa kesetiakawanan sosial yang tinggi antar sesama
pekerja dan anggota Serikat Pekerja.
c. Meningkatkan efektivitas fungsi dan peranan organisasi dalam
memperjuangkan kesejahteraan anggota dan keluarganya.
Bentuk Kegiatan :
1. Pembinaan dan Peningkatan Koperasi Pekerja dan usaha lainnya;
KEP-06b : Program Umum 2009-2014
8
a. Menyelenggarakan usaha-usaha ekonomi bersama dan mendorong
pembentukan Koperasi Pekerja atau Koperasi Serikat Pekerja.
b. Menyelenggarakan suatu bentuk usaha kerjasama yang saling menguntungkan
dengan instansi pemerintah dan non pemerintah serta sektor usaha swasta
lainnya yang bersifat tidak mengikat dan bertujuan untuk peningkatan
kesejahteraan anggota dan keluarganya.
c. Melakukan usaha-usaha konkrit melalui perundingan dan kesepakatan dengan
perusahaan untuk menyediakan sebagian keuntungannya guna pemupukan
modal koperasi.
d. Melakukan pendekatan guna membangun kerja sama dengan bank-bank
pemerintah maupun swasta dan lembaga-lembaga ekonomi lainnya dalam
rangka memanfaatkan jalur penunjang permodalan dan usaha kecil, menengah
dan koperasi.
2. Usaha Penggalangan Dana;
a. Mengefektifkan pengumpulan Iuran Anggota dan Dana Mogok/Solidaritas serta
membentuk suatu badan usaha swadaya yang khusus bergerak dalam pencarian
dana untuk kepentingan organisasi.
b. Mengusahakan bantuan luar negeri, instansi pemerintah dan swasta secara sah
dan tidak mengikat.
c. Melaksanakan usaha-usaha lain yang sah dan tidak bertentangan dengan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga organisasi.
3. Pengembangan Kewirausahaan bagi Anggota dan Keluarganya;
a. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kewirausahaan serta kursus-kursus
keterampilan/kejuruan bagi anggota dan atau keluarganya yang terkena PHK
atau untuk menopang perekonomian keluarga.
b. Bekerjasama dengan instansi-instansi terkait baik pemerintah maupun swasta
untuk menciptakan lapangan kerja baru serta membangun akses permodalan
dan pasar untuk memulai wirausaha bagi anggota dan keluarganya.
IV. Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Lingkungan Hidup
a. Melakukan perundingan dengan perusahaan untuk membentuk Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) sesuai dengan Undang-undang No. 1
tahun 1970 tentang keselamatan kerja dengan keterwakilan proporsional dari unsur
pekerja.
b. Ikut serta secara aktif mensukseskan penyelenggaraan kampanye K3 di tempat
kerja.
c. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan penanggulangan kebakaran, hygiene
perusahaan dan keselamatan kerja, serta Lingkungan Hidup.
d. Menyusun dan menetapkan kebijakan organisasi dalam program K3 dan Lingkungan
Hidup.
e. Mengadakan kerja sama dengan pemerintah maupun lembaga-lembaga swasta
dalam bidang K3 dan Lingkungan Hidup.
f. Mengumpulkan, mengevaluasi dan menganalisa data tentang K3 dan dampak
perusahaan terhadap lingkungan sebagai bahan perundingan dengan perusahaan.
KEP-06b : Program Umum 2009-2014
9
V. Program PKB, Hubungan Industrial, Pengupahan dan Jaminan Sosial
Dasar-dasar Pemikiran:
Semangat hubungan industrial yang harmonis, dinamis dan berkeadilan belum
sepenuhnya dapat diimplementasikan secara nyata oleh pelaku-pelaku yang
bertanggung jawab untuk mendorong terlaksananya hal tersebut dalam proses produksi.
Sebagai contoh, upah yang menempati posisi strategis dalam kehidupan pekerja yang
merupakan tolok ukur dan cerminan kesejahteraan senantiasa memerlukan perjuangan
yang panjang untuk peningkatannya, meskipun hanya sebatas upah minimum.
Undang-undang No. 3 tahun 1992 tentang Jamsostek yang merupakan salah satu upaya
perlindungan tenaga kerja dan keluarganya, kepesertaannya pun ternyata masih harus
diperluas, sehingga tenaga kerja merasa terlindungi dan memperoleh ketenangan
bekerja.
Untuk itu diperlukan peran yang lebih konkrit dan pro aktif dari perangkat organisasi,
serta secara konsisten memperjuangkan hak-hak anggotanya melalui mekanisme
institusi eksternal yang ada, yaitu di Lembaga Kerjasama Tripartite serta pada Dewan
Penelitian Pengupahan Nasional maupun Dewan Pengupahan yang ada di daerah.
Tujuan dan Sasaran :
Tujuan
: Mewujudkan hubungan industrial yang harmonis, dinamis dan berkeadilan
antara pekerja dan pengusaha, serta dicapainya produktivitas kerja yang
tinggi dan optimal dengan dilandasi oleh keinginan melaksanakan hubungan
kerja yang baik; dan diharapkan upah serta jaminan sosial yang layak bukan
lagi merupakan suatu beban yang harus dipaksakan kepada pengusaha,
melainkan suatu hak yang diperoleh pekerja secara wajar berdasarkan
prestasi kerja.
Sasaran PKB dan Hubungan Industrial:
a. Mempercepat dan memperluas pembentukan PKB yang secara riel ditujukan untuk
peningkatan kesejahteraan pekerja baik dari segi kuantitatif maupun kualitatif.
b. Meningkatkan kesadaran pekerja untuk secara aktif melakukan perundingan bipartite
dengan pengusaha bagi tercapainya perbaikan kualitas hubungan industrial.
c. Meningkatkan kepekaan pengusaha dan pejabat pengawas dari instansi pemerintah
terhadap pelaksanaan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan.
Sasaran Pengupahan dan Jaminan Sosial:
a. Meningkatkan upaya-upaya pengkajian dan penelitian untuk mendukung perbaikan
sistem pengupahan ke arah yang lebih konkrit dan berkeadilan sosial.
b. Perluasan pelaksanaan Jaminan Sosial bagi tenaga kerja dan keluarganya serta
pemberian beasiswa bagi anak-anak pekerja yang berprestasi.
c. Peningkatan upaya bantuan untuk pengadaan perumahan bagi pekerja.
Bentuk Kegiatan :
1. Hubungan Industrial, PKB dan Pengupahan;
a. Melakukan pendataan PKB yang dimiliki oleh setiap Unit Kerja dalam rangka
peningkatan kualitas dan penyediaan sumber data bagi pengembangan kualitas
dan kemampuan organisasi mulai tingkat PUK.
KEP-06b : Program Umum 2009-2014
10
b. Ikut aktif melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan PKB di setiap
perusahaan yang telah ada PUK-nya.
c. Melaksanakan pengawasan dan pencegahan terhadap upaya diskriminatif upah
yang disebabkan perbedaan kelamin, ras/suku serta kewarganegaraan.
d. Secara aktif melakukan lobby, kampanye serta positioning pekerja dalam
merespon serta memberikan masukan terhadap kebijakan pemerintah mengenai
issue kehutanan, ketenagakerjaan, lingkungan, dan perindustrian.
e. Melakukan penelitian di industri perkayuan; mengenai kondisi/kemampuan
sektoral, kedudukan dan bentuk perusahaan untuk menentukan klasifikasi
perusahaan; kaitannya dengan kondisi sektor perkayuan dan perhutanan dan
ketersediaan bahan baku industri.
f. Melakukan penelitian tentang kondisi kerja yang berkaitan dengan kegiatan
outsourcing dan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu.
g. Memastikan keterwakilan pekerja dalam proses-proses sertifikasi mutu, K3
lingkungan, pengelolaan hutan dan ekolabel.
2. Jaminan Sosial;
a. Memastikan bahwa aturan tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja dilaksanakan di
masing-masing perusahaan dengan baik.
b. Mendorong dan memberikan pembinaan kepada setiap pekerja untuk lebih
meningkatkan produktivitas dan kualitas kerjanya.
c. Mendesak Pemerintah agar lebih optimal dalam melakukan pengawasan
terhadap perusahaan dalam melaksanakan kewajibannya.
d. Memperjuangkan peningkatan kesejahteraan Pekerja dan keluarganya, termasuk
bagi yang telah purna bhakti dengan membuat rancangan program dana pensiun
serta perumahan pekerja secara sistimatis, terpadu dan terencana.
e. Memberikan dukungan dan advokasi kepada anggota/unit kerja atas tindak
pelanggaran pelaksanaan aturan tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang
dilakukan oleh pengusaha.
VI. Program Pembelaan dan Perlindungan
Dasar-dasar Pemikiran :
Reformasi hukum masih dalam tahap melengkapi dan belum berhasil dari segi
penegakan dan terwujudnya rasa keadilan. Reformasi ekonomi, politik dan sosial
budaya belum mampu menghapus batas marginal yang diciptakan untuk membuat
strata sosial di masyarakat. Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap kehidupan pekerja
di Indonesia yang harus menerima batas kompromi baik dibidang penegakan dan
pengawasan pelaksanaan hukum ketenagakerjaan maupun dari segi perlindungan untuk
memperoleh pekerjaan yang layak.
Bahwa dalam rangka memperjuangkan perbaikan nasib pekerja perlu adanya
pembelaan dan perlindungan sebagai jawaban dari tuntutan dan lemahnya perlindungan
terhadap kaum pekerja, dimana UU No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan UU
No.2 tahun 2004 tentang PPHI yang dalam implementasinya masih memposisikan
pekerja sebagai objek, secara langsung berdampak pada rendahnya posisi tawar
pekerja untuk memperoleh perlindungan dan keadilan. Kondisi ini disebabkan karena
sebagian besar kaum pekerja masih buta hukum dengan kesejahteraan yang rendah.
Dan sebagai upaya meningkatkan fungsi perlindungan dan pembelaan organisasi
terhadap anggota, perlu dibuat suatu pedoman tentang tata cara dan mekanisme yang
jelas, terarah dan profesional.
KEP-06b : Program Umum 2009-2014
11
Tujuan dan Sasaran :
a. Dapat terwujudnya perlindungan dan kepastian hukum, baik mengenai hak maupun
kewajiban pekerja dan sebagai upaya meningkatkan harkat dan martabat pekerja
sebagai implementasi hubungan bipartial yang positif.
b. Memberikan ketenangan bekerja dan jaminan perlindungan terhadap hak-hak serta
kepentingan pekerja dan keluarganya.
c. Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan pekerja dalam hal pembelaan dan
perlindungan serta menumbuhkan rasa kebanggaan dan kepercayaan pekerja
terhadap organisasi Federasi Serikat Pekerja KAHUTINDO.
Bentuk Kegiatan :
a. Menyusun suatu pedoman atau petunjuk pelaksanaan tentang tata cara dan
mekanisme pembelaan terhadap anggota yang praktis serta mudah dipahami dan
diimplementasikan.
b. Membentuk lembaga pembelaan yang secara struktural merupakan bagian dari
perangkat organisasi baik ditingkat Pusat, Daerah, Cabang dan PUK.
c. Melaksanakan evaluasi dan memberikan masukan-masukan kepada perwakilan
pekerja yang menjadi tim pembela/kuasa pekerja atau sebagai Hakim Ad Hoc pada
Peradilan Hubungan Industrial dan Mahkamah Agung.
d. Aktif mengamati dan terlibat dalam usulan pembuatan peraturan perundangundangan di bidang ketenagakerjaan baik ditingkat pusat maupun titingkat daerah.
e. Terlibat aktif, mengamati dan mengkritisi proses pembuatan PKB di tingkat
Perusahaan dan mengawasi pelaksanaannya (melalui mekanisme pelaporan PUK).
f. Melakukan upaya-upaya agar pemerintah meningkatkan sistem pengawasan
terhadap pelaksanaan peraturan perundangan dibidang ketenagakerjaan.
g. Mendesak pemerintah agar segera melengkapi UU No.13 tahun 2003 dan UU No.2
tahun 2004 dengan perangkat teknis maupun peraturan pelaksanaannya.
h. Meningkatkan pelaksanaan penyuluhan dan atau pembinaan tentang Hukum
ketenagakerjaan terutama bagi kader organisasi.
i. Mengadakan kegiatan pengumpulan data, evaluasi dan verifikasi terhadap kasuskasus perselisihan yang pernah dan sedang dialami oleh anggota.
j. Melakukan pendekatan, lobby dan tekanan kepada pemerintah terhadap
pelaksanaan UU No.13 tahun 2003 khususnya tentang sistem kontrak kerja dan
outsourcing.
VII. Program Hubungan Internasional
Dasar-dasar Pemikiran:
Globalisasi yang telah merasuki setiap sendi kehidupan usaha dan ketenagakerjaan di
Indonesia, berpengaruh besar pada kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah
serta berdampak pada keberlanjutan industri dan ketenangan kerja, nyata-nyata perlu
diantisipasi secara strategis oleh FSP KAHUTINDO dengan menggalang kerjasama dan
solidaritas yang lebih intensif lagi dengan organisasi-organisasi pekerja di negaranegara lain. Secara politis, perlu partisipasi aktif organisasi dalam memberikan
masukan-masukan untuk kebijakan pemerintah atau lembaga-lembaga internasional
terkait melalui forum-forum sektoral, dialog sosial dan lainnya.
KEP-06b : Program Umum 2009-2014
12
Tujuan dan sasaran :
Tujuan
: Dengan berpegang teguh pada prinsip politik luar negeri Indonesia yang
bebas aktif, perlu ditingkatkan penataan semua bentuk program kerja sama
luar negeri, khususnya dengan organisasi buruh internasional.
Sasaran : 1. Meningkatkan kerjasama luar negeri secara bilateral maupun multilateral
dengan tetap memelihara dan menjaga identitas pekerja Indonesia.
2. Dengan prinsip saling menghargai dan saling menguntungkan,
memanfaatkan dan mendayagunakan hubungan afiliasi atau non afiliasi
dengan badan/organisasi buruh internasional.
3. Meningkatkan peranan FSP KAHUTINDO yang telah berafiliasi pada
Building and Wood Workers International (BWI) sebagaimana layaknya
organisasi profesi/fungsional pekerja.
Bentuk Kegiatan :
1. Melaksanakan kegiatan kerja sama di bidang pengembangan sumber daya anggota
dengan organisasi-organisasi internasional.
2. Menggali proyek-proyek ketenagakerjaan dari lembaga-lembaga perburuhan
internasional untuk kepentingan organisasi.
3. Meningkatkan dan menjalin hubungan kerja sama yang lebih intens dengan
organisasi buruh internasional, yang mana pada negara yang bersangkutan memiliki
perwakilan bidang usahanya di Indonesia.
4. Memberikan masukan-masukan posisi kepentingan pekerja khususnya anggota
dalam forum-forum dialog sosial tingkat nasional maupun internasional.
5. Berperan aktif dalam kegiatan dan struktur Building and Wood Workers International
(BWI)
6. Menyelenggarakan kampanye-kampanye industrial dan advokasi di tingkat
internasional.
7. Memberikan masukan kepada Organisasi Buruh Internasional (ILO) tentang
pelanggaran-pelanggaran Konvensi ILO yang telah diratifikasi oleh Pemerintah
Indonesia khususnya yang terjadi dan berdampak pada anggota Federasi Serikat
Pekerja KAHUTINDO.
5. TINDAK LANJUT
Program Umum ini disusun dengan memperhatikan kebutuhan dan ketersediaan serta
kemampuan organisasi dalam memberikan pelayanan dan perlindungan kepada
anggota, dan dimaksudkan sebagai pedoman bagi pengurus pada semua tingkatan
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab organisasi, serta sebagai pedoman
dalam penyusunan skala prioritas dalam bentuk program kerja sebagai panduan dalam
pelaksanaan tugas sehari-hari.
Dewan Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja KAHUTINDO melakukan evaluasi
terhadap pelaksanaan program kerja melalui Rapat Kerja Nasional dan Rapat Pengurus
yang dilakukan secara periodik, serta mempertanggungjawabkan pencapaiannya dalam
Musyawarah Nasional.
KEP-06b : Program Umum 2009-2014
13
Ditetapkan di : Y o g y a k a r t a
Pada Tanggal : 3 Agustus 2009
PIMPINAN MUSYAWARAH NASIONAL (MUNAS) IV
FEDERASI SERIKAT PEKERJA PERKAYUAN PERHUTANAN DAN UMUM
SELURUH INDONESIA
(FSP KAHUTINDO)
AGUS SALIM
Anggota
BAKHRI
Anggota
R. CHANDRAYANA F.
Ketua merangkap Anggota
KEP-06b : Program Umum 2009-2014
YUNI UMIARSIH
Anggota
SUKARJO
Sekretaris merangkap Anggota
14
Download