9 Bab II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Pemasaran 2.1.1 Pengertian Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran adalah sarana di mana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual. Komunikasi pemasaran mempresentasikan "suara" perusahaan dan mereknya serta merupakan sarana dimana perusahaan dapat membuat dialog dan membangun hubungan dengan konsumen. Komunikasi pemasaran bagi konsumen, dapat memberitahu atau memperlihatkan kepada konsumen tentang bagaimana dan mengapa suatu produk digunakan, oleh orang macam apa, serta di mana dan kapan. Komunikasi pemasaran berkontribusi pada ekuitas merek dengan menanamkan merek dalam ingatan dan menciptakan citra merek serta emndorong penjualan dan bahkan mempengaruhi nilai pemegang saham. Asosiasi Pemasaran Amerika menjelaskan Pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengomunikasikan dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan 9 10 cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya. Saat berhadapan dengan proses pertukaran, harus ada sejumlah besar pekerjaan dan keterampilan. Manajemen pemasaran terjadi bila sekurang-kurangnya satu pihak pada pertukaran lain. Manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan menyerhakan dan mengomunikasikan nilai pelanggan yang unggul. Sebuah perusahaan akan sangat berkaitan dengan pemasaran, karena baik penjualan produk maupun jasa akan membutuhkan pemasaran untuk meningkatkan penjualan. Orang pemasaran terlibat dalam memasarkan sepuluh jenis entitas yang berbeda: barang, jasa, pengayaan pegalaman, acara khusus, orang, tempat, kepemilikan, organisasi, informasi, dan gagasan. Barang. Barang-barang fisik merupakan bagian yang terbesar dari produksi dan usaha pemasaran kebanyakan negara. Bukan hanya perusahaan yang memasarkan barang-barang mereka, melainkan juga internet, bahkan individu dapat secara efektif memasarkannya. Jasa. Ketika perekonomian semakin maju, maka semakin meningkat proporsi kegiatan mereka yang difokuskan pada produksi jasa. Acara khusus (event). Pemasar mempromosikan acara-acara khusus yang terkait dengan waktu bersejarah, seperti pameran dagang yang besar, pementasan seni, dan ulang tahun perusahaan. Pengalaman. Dengan merangkai beberapa jasa dan barang, seseorang dapat menciptakan, menggelar dan memasarkan pengalaman. 10 11 Organisasi. Organisasi secara aktif bekerja untuk membangun citra yang kuat dan menyenangkan dalam pikiran masyrakat publik mereka. Perusahaan menghabiskan banyak uang untuk iklan identitas korporat. Informasi. Informasi dapat diproduksi dan dipasarkan sebagai sebuah produk. Perusahaan yang menjual produk fisik berupaya menambahkan nilai melalui penggunaan informasi. 2.2 Elemen-elemen komunikasi pemasaran 2.2.1 Bauran Pemasaran Marketing Mix dalam bahasa Indonesia lebih dikenal dengan sebutan Bauran Pemasaran atau 4P (Product, Price, Place, Promotion). Marketing Mix atau Bauran Pemasaran, dapat diartikan sebagai sekumpulan dari variable-variabel yang dapat dikendalikan yang digunakan oleh perusahaan untuk mengejar tingkat penjualan yang diinginkan. Philip Kotler1 mengatakan “Bauran Pemasaran adalah kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran pemasarannya dalam pasar sasaran”. Dalam pasar sasaran atau dengan kata lain 4P merupakan kombinasi dari variabel-variabel pemasaran yang merupakan faktor internal yang berada dalam jangkauan yang dapat dikendalikan oleh perusahaan. Adapun variabel-variabel tersebut sebagai berikut: 1 Philip Kotler. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Prehallindo.2000. Hal 11 11 12 1. Product (Produk) Produk merupakan gabungan dari barang dan jasa, karena pada saat konsumen membeli suatu produk, konsumen tersebut bukan hanya membeli barang secara fisik tetapi sekaligus membeli jasa yang diberikan oleh produsen. Philip Kotler2 mendefinisikan produk sebagai berikut “A product is a thing that can be offered to a market to satisfy a want or need” (produk adalah sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, pembelian, pemakaian, atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan.) Dari pendapat tersebut, maka dapat dikatakan bahwa produk adalah sesuatu yang ditawarkan oleh perusahaan kepada konsumen baik yang berwujud ataupun yang tidak berwujud yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen 2 Price (Harga) Harga merupakan salah satu unsur penting dari kegiatan pemasaran. pengertian harga menurut Indriyo Gitosudarmo3 adalah “sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah produk tertentu atau kombinasi antara barang dan jasa.” Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat dikatakan bahwa harga adalah merupakan nilai yang diukur dengan sejumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen untuk produk tertentu termasuk pelayanan yang diberikan oleh produsen atau penjual. 3. Place (Tempat atau distribusi) 2 Danang Sunyoto. Dasar-dasar Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: CAPS. 2012.Hal 68 3 Danang Sunyoto. Dasar-dasar Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: CAPS. 2012.Hal 131 12 13 Sebagian besar produsen bekerjasama dengan perantara pemasaran untuk membawa produk mereka ke pasar. Perantara pemasaran membentuk suatu saluran pemasaran (disebut juga saluran perdagangan atau saluran distribusi). Definisi menurut Suhardi Sigit4 “saluran distribusi adalah perantara-perantara, para pembeli dan penjual yang dilalui oleh perpindahan barang baik fisik maupun perpindahan milik sejak dari produsen hingga ketangan konsumen.” Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat dikatakan bahwa saluran distribusi adalah merupakan sarana perpindahan produk dari produsen ke konsumen termasuk pelayanan yang diberikan oleh produsen atau penjual. 4. Promotion (Promosi) Promosi adalah merupakan kegiatan yang ditujukan untuk memengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang lalu membeli produk tersebut. Menurut Indriyo Gitosudarmo5 alat-alat yang dapat digunakan dalam promosi ada beberapa cara yaitu: 1) Iklan, merupakan alat utama bagi pengusaha untuk mempengaruhi konsumennya. Iklan dapat dilakukan oleh pengusaha melalui surat kabar, majalah, televisi, poster. Dengan membaca atau melihat iklan tersebut diharapkan konsumen atau calon konsumen akan tertarik 4 Danang Sunyoto. Dasar-dasar Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: CAPS. 2012.Hal 172 5 Danang Sunyoto. Dasar-dasar Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: CAPS. 2012.Hal 159 13 14 untuk membeli. Oleh karena itu dalam memilih media iklan harus diperhatikan sesuai dengan target marketing. 2) Promosi penjualan, merupakan kegiatan perusahaan untuk menjajakan produk yang dipasarkan sedemikian rupa hingga konsumen akan mudah untuk melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan tertentu maka produk tersebut akan menarik perhatian konsumen. 3) Publikasi, merupakan cara yang biasa digunakan juga oleh pengusaha untuk membentuk pengaruh secara tidak langsung kepada konsumen agar mereka menjadi tahu dana menyenangi produk yang dipasarkan. 4) Personal Selling, merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan kontak langsung dengan para calon konsumennya. Dengan kontak langsung diharapkan terjadi hubungan yang positif antara perusahaan dengan calan konsumennya. Termasuk dalam kategori personal selling adalah door to door selling, mail order, telephone selling dan direct selling. 2.3 Strategi Personal Selling 2.3.1 Personal Selling Adapun kegiatan promosi dapat dilakukan dengan beberapa cara yang disebut dengan bauran promosi atau pemasaran. Dalam bauran pemasaran terdapat variabel promosi dimana salah satu alat yang digunakan dalam promosi adalah Personal Selling. 14 15 Beberapa pendapat mengatakan pengertian Personal Selling Menurut Bruce J. Walker6, penjualan tatap muka (personal selling) adalah penjualan pribadi dalam suatu penyajian (presentasi) suatu produk kepada konsumen akhir yang dilakukan oleh tenaga penjualn perusahaan yang representatif (personal selling is the presentatipn of a product to prospective customer by a representative of the selling organization). Sedangkan Menurut Hamdani7, sifat penjualan perseorangan dapat dikatakan lebih fleksibel karena tenaga penjualan dapat secara langsung menyesuaikan penawaran penjualan dapat secara langsung menyesuaikan penawaran penjualan dengan kebutuhan dan perilaku masing-masing calon pembeli. Penjualan perseorangan mempunyai peranan yang penting dalam pemasaran produk, karena interaksi secara personal antara penyedia produk dan konsumen sangat penting, produk tersebut disediakan oleh orang bukan oleh mesin, dan orang merupakan bagian dari produk. Pendapat lain mengatakan menurut Indriyo Gitosudarmo8, personal selling merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan kontak langsung dengan para calon konsumennya. Dengan kontak langsung diharapkan terjadi hubungna yang positif 6 Danang Sunyoto. Dasar-dasar Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: CAPS. 2012.Hal 156 7 Danang Sunyoto. Dasar-dasar Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: CAPS. 2012.Hal 158 8 Danang Sunyoto. Dasar-dasar Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: CAPS. 2012.Hal 160 15 16 antara perusahaan dengan calan konsumennya. Termasuk dalam kategori personal selling adalah door to door selling, mail order, telephone selling dan direct selling. 2.3.2 Strategi Personal Selling Strategi adalah upaya spesifik dan unik untuk mencapai suatu tujuan, baik itu jangka pendek, menengah atau panjang yang melingkupi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan Dalam pengertian sempit bahwa istilah strategi itu sama dengan pengertian metode yaitu sama-sama merupakan cara dalam rangka pencapaian tujuan. Strategi adalah proses untuk menentukan arah yang harus dituju oleh perusahaan agar misinya tercapai dan sebagai daya dorong yang akan membantu perusahaan dalam menentukan produk, jasa, dan pasarnya di masa depan. Dalam menjalankan aktifitas operasional setiap hari di perusahaan, para pemimpin dan manajer puncak selalu merasa bingung dalam memilih dan menentukan strategi yang tepat karena keadaan yang terus menerus berubah. Strategi itu merupakan cara penetapan keseluruhan aspek yang berkaitan dengan pencapaian tujuan belajar, termasuk dalam penyusunan perencanaan, pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan penilaian proses serta hasil pembelajaran. Ketepatan pemilihan strategi yang digunakan akan memudahkan pencapaian tujuan, akan tetapi apabila ada ketidak tepatan dalam pemilihan strategi yang digunakan maka akan menimbulkan kesulitan dalam pencapaian tujuan Personal Selling adalah aktivitas antara produsen dengan konsumen yang dilakukan secara langsung dan pribadi. Jadi dalam personal selling terdapat kontak 16 17 pribadi secara langsung antara penjual dan pembeli sehingga dapat tercipta komunikasi dua arah antara penjual dan pembeli. . tamabah strategi personal sellingApabila dipadukan dengan personal selling, maka didalamnya terdapat perencanaan penjualan secara langsung atau tatap muka untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Untuk terciptanya proses transaksi jual beli diperlukan strategi personal selling agar penjualan tercapai dan kepuasan pelanggan terpenuhi. Berikut persiapan strategi personal selling yang digunakan9 1. Persiapan Product Knowledge Salah satu kekuatan penjualan yang paling utama dan tak ternilai harganya adalah menguasai pengetahuan menganai produk apa yang yang akan dijual. Product knowledge merupakan pondasi dari proses penjualan. Product knowledge merupakan senjata dalam penjualan untuk berkomunikasi dengan calon pembeli. Meskipun keterampilan persuasi pada calon pembeli tinggi, namun jika tidak dilengkapi dengan pengetahuan tentang produk, ibarat seperti motor tanpa bensin, tidak akan bisa jalan. Setiap produk memiliki feature dan benefit masing-masing. Misalnya produk tabungan , memiliki feature dapat diambil setiap saat dan benefit likuiditas pemilik. Feature dan benefit tersebut bisa dilihat dari segi harga, spesifikasi produk, kualitas dan sebagainya. Segala feature dan benefit dapat diketahui dalam product knowledge. 9 Sudarminto. Kiat Meningkatkan Naluri Menjual Jasa : Teori & Praktek.2002. Hal 127 17 18 Penguasaan seorang penjual produk atas feature dan benefit produk yang dijual dapat meningkatkan percaya diri sehingga memudahkan dalam menjual produk tersebut. 2. Persiapan Company Knowledge Selain menguasai product knowledge seorang penjual produk, harus memiliki pengetahuan mengenai perusahaan yang akan dijualnya atau disebut dengan Company knowledge. Baik karyawan kontrak maupun karyawan permanen harus mengetahui hal tersebut. Misalnya, mengenai jenis mobil apa yang diproduksi, bagaimana kualitas pelayanannya, sepintas sejarah perusahaan, kantor pusat, pimpinan, susunan direksi dan sebagainya. Pengetahuan tersebut penting sebagai strategi untuk persiapan mengahdapi calon pembeli yang pembicaraanya mengarah kearah hal tersebut, jika berhadapan dengan calon pembeli tertentu, paling tidak untuk bahan ice breaking, guna mengawali pembicaraan. Sebab, mungkin saja calon pembeli yang akan dihadapi adalan rekan dari direksi atau rekan karyawan dari perusahaan sales. Dalam membidik pasar sasaran calon pembeli, perlu juga mengetahui company knowledge dari calon pembeli. 3. Persiapan Diri Sendiri Self yourself first and than sell your product, artinya adalah sebelum melakukan tugasnya, seorang sales terlebih dahulu perlu menilai dirinya sendiri, apakah dirinya cukup “menjual” atau tidak. Seseorang dapat diukur dapat “menjual” atau tidak dapat dilihat dari memiliki keyakinan pada dirinya sendiri. 18 19 Memperhatikan penampilan, seorang sales harus memiliki penampilan yang enak dipandang (tidak kumuh atau lusuh). Perhatikan pakaian yang digunakan, pilih sesuai dengan postur tubuh dan warna kulit. Gunakan warna yang serasi jangan yang mencolok. Kebersihan gigi juga penting juga harus duperhatikan, jangan sampai bau mulut. Kerapihan rambut juga tak luput dari perhatian, untuk salesgirl dapat menggunakan aksesoris rambut sebagai penghias. Tambahkan sedikit parfume untuk menyegarkan dan menghilangkan bau badan. Siapapun calon pembeli, akan lebih menyukai orang yang tampak bersahabat. Orang lebih menyukai penjual yang ramah senyum dan sapaan hangat. Sebesar apapun masalah yang sedang dihadapi jangan pernah cemberut didepan calon pembeli, karena mereka tidak mau tahu permasalahan apa yang sedang dihadapi oleh sales. Mereka hanya menginnginkan penjual yang ramah dan bersahabat. Persiapkan diri untuk menjadi pendengar yang baik bagi pembeli, maksudnya adalah siap mendengarkan apa yang tersirat dalam pembicaraan. Sekiranya ada yang bersifat prinsip, terkait dengan produk yang akan dijual , perhatikanlah. Mungkin dapat memenuhi atau memanfaatkan apa yang tersirat dalam pembicaraan tersebut dapat menjadi peluang penjualan 4. Persiapan Harga (Price Knowledge). Informasi mengenai sangatlah penting dan sangat sensitif, salah memberikan informasi kepada calon pembeli dapat berakibat fatal. Oleh karena itu price knowledge harus diperhatikan dan selalu update, biasa setiap bulan harga kendaraan akan berubah. Selain menguasai harga unit, sales juga harus bisa melakukan 19 20 perhitunngan cicilan sesuai denga leasing yang digunakan. Tidak semua calon pembeli membeli unit kendaraan secara cash atau tunai. Persiapan tentang harga digunakan dalam proses negosiasi, jangan sampai ketika sudah hampir deal untuk harga sales menanyakan terlebih dahulu kepada atasan (sales supervisor) karena belum tentu semua pembeli bisa sabar menunggu. 5. persiapan informasi pesaing (competitor knowledge) Persiapan ini akan terasa saat menghadapi calon pembeli yang membahas pesaing dari produk yang akan ditawarkan. Misalnya calon pembelu menanyakan “kok, disana lebih murah?”, “ko, disana diskonnya lebih besar?”. Pertanyaan tersebut tentunya akan menyulitja bagi sales, oleh karena itu penjual harus dilengkapi dengan pengetahuan tentang kompetitor. Sumber informasi mengenai pesaing dapat diperoleh melalui marketing intelligence yaitu dengan pura-pura menjadi calon pembeli dan meminta brosur serta menanyakan diskon yang ditawarkan dari kompetitor. Dengan mengetahui informasi mengenai pesaing berarti sales telah siap untuk mengantipasi kemauan calon pelanggan secara spesifik. 6. Persiapan pengetahuan umum (general knowledge) Yang dimaksud dengan pengetahuan umum disini adalah pengetahuan tentang jasa atau produk yang akan dijual. Setiap jasa atau barang selalu terkait dengan perkembangan bidang lainnya, misalnya teknologi. Perkembangan tersbut biasa diulas oleh media cetak, seperti koran dan majalah, maupun diulas oleh media elektronik misalnya radio dan televisi. Informasi tersebut dapat disimak dengan baik karena akan melengkapi pengetahuan tentang kondisi terkahir. 20 21 7. Persiapan pengetahuan mengenai calon pembeli (buyer knowledge) Pengetahuan penjual mengenai calon pembelinya berarti sudah mengarah kepada yang spesifik, hal-hal yang spesifik mengenai calon pembeli harus dipahami lebih sebelumnya. Beberapa hal yang harus diketahui guna untuk memahami calon pembeli adalah: a. Siapa calon pembeli yang dihadapi (nama, jenis kelamin, usia) b. Bagaimana karakternya? c. Apakah ia yang memutuskan pembelian atau mediator? d. Mengapa ia membeli? e. Bagaimana keputusan pembelian? f. Dimana dan kapan keputusan pembelian terjadi? g. Apa motivasi melakukan pembelian? h. Apakah ia merupakan pembeli dari pesaing? i. Pelayanan seperti apa yang lebih disukai? Pengetahuan dari sembilan butir tersebut harus menyatu dalam diri penjual karena untuk membaca bagaimana kondisi calon pembeli, apakah hanya ingin mencari informasi saja atau akan jadi membeli. 2.4 Proses Strategi Personal Selling Menurut Phillip Kotler dalam bukunya Manajemen Pemasaran, mengemukakan proses daripada personal selling adalah sebagai berikut10 : 10 Philip Kotler. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Prehallindo1999. Hal 368 21 22 1. Mencari dan menyeleksi langganan baru (prospecting) Langkah pertama dalam proses penjualan adalah mengidentifikasikan calon pembeli, walaupun memberi petunjuk, wiraniaga membutuhkan keahlian dalam meningkatkan peranannya, petunjuk itu biasanya sebagai berikut : a. Menanyakan pada langganan lama agar menyebutkan nama-nama calon pembeli baru. b. Mencari sumber-sumber referensi lain, misalnya pemasok dan penyalur. c. Organisasi gabungan para calon pelangan baru. d. Menggunakan telepon dan surat. e. Kegiatan tulisan ataupun lisan yang akan menarik perhatian. Tenaga penjual perlu mengetahui cara menyaring petunjuk yang baik. Calon pembeli bisa diseleksi dengan meneliti kondisi keuangannya, volume usahanya, syarat-syarat khususnya, lokasi dan kelangsungan usahanya. Wiraniaga harus menelepon para calon pembeli untuk mengetahui apakah mereka itu perlu dikunjungi terus. 2. Pendekatan Pendahuluan ( preproach) Dalam langkah kedua ini Wiraniaga harus mempelajari sebanyak mungkin mengenai calon konsumen perusahaan (apa yang mereka butuhkan, siapa yang menjadi kunci pengambilan keputusan dalam pembelian) dan konsumen pembeli (ciri-ciri kepribadian dan gaya pembeliannya). Wiraniaga bisa menghubungi sumbersumber standar, para kenalan dan lain-lain. Untuk mempelajari perusahaanperusahaan konsumen, Wiraniaga harus menetapkan sasaran kunjungannya, yang bisa 22 23 saja menyeleksi calon pembeli atau mengumpulkan informasi atau melaksanakan penjualan langsung. Tugas lain adalah menentukan pendekata yang lebih baik, yang mungkin bisa berupa kunjungan pribadi, telepon atau surat. Waktu kunjungan harus diperhatikan karena banyak calon pembeli sibuk pada waktu-waktu tertentu. Akhirnya wiraniaga harus mencurahkan perhatiannya untuk menyusun strategi penjualan secara keseluruhan. 3. Pendekatan (aproach) Tenaga penjualan harus mengetahui cara menemui dan menyapa pembeli untuk memulai hubungan yang baik. Hal ini mencakup penampilan wiraniaga, cara memulai pembicaraan dagang, dan pembicaraan selanjutnya. Tenaga penjual harus berpakaian rapih, bersikap sopan dan penuh perhatian terhadap pembeli. 4. Penyajian dan Peragaan ( presentation) Dalam langkah ini tenaga penjual mengutarakan “cerita” mengenai produknya kepada pembeli, sesuai dengan formula AIDA untuk meraih Attention (perhatian), memenuhi Interest (kepentingan), membangun desire (keinginan) dan memperoleh action (pembelian). Wiraniaga menekankan manfaat bagi langganan sambil menceritakan keistimewaan produk itu sebagai bukti dari manfaat-manfaat tersebut. Manfaat itu bisa beraneka macam wujudnya. Ciri khas adalah karateristik dari suatu produk. Kesalahan umum dalam penjualan adalah terlalu menekankan keistimewaan produk (Orientasi Produk) dan tidak menekankan manfaat bagi konsuman (Orientasi Pemasaran). 23 24 Dalam melakukan pendekatan terdapat tiga macam gaya yang bisa dipakai : a. Pendekatan terselubung (caned approach), yakni merupakan pembicaraan tentang hal-hal yang penting dalam penjualan berdasarkan pada pola fikir untuk mendapatkan stimulasi. Pembelian yang pasif dirayu dengan kata-kata manis, gambar-gambar, syarat-syarat dan pembelian. Pendekatan ini biasanya digunakan dalm penjualan dri rumah ke rumah dan telepon. b. Pendekatan terencana, dalam pendekatan ini tenaga penjual memulai dengan pengenalan kebutuhan pembelian serta gaya pembelian mereka, baru kemudian tenaga penjual menggunakan cara-cara pendekatan terencana untuk mendekati jenis pembelian. c. Pendekatan pemenuhan kebutuhan, pendekatan ini dimulai dengan penelitian kebutuhan pembeli, dengan cara membiarkan konsumen berbicara sepuaspuasnya. Pendekatan ini memerlukan keahlian sebagai pendengar yang baik dan keterampilandalam pemecahan persoalan. Presentasi penjual agar penjualan agar menjadi lebih baik bisa dengan alat-alat peragaan misalnya, booklet, flipchart, slide, film dan sampel produk baru. Presentasi itu sedemikian rupa sehingga para calon konsumen bisa melihat atau mencoba produk, dan ia akan lebih bisa mengingat ciri dan kegunaan produk. Selama peragaan, wiraniaga bisa mempengaruhi minat pembeli dengan lima strategi untuk mempengaruhi yaitu : a. Legitiminasi. Tenaga penjual menekankan reputasi dan pengalaman perusahaannya. 24 25 b. Keahlian tenaga penjual menunjukan pengenalan pengetahuan yang dalam mengenai situasi pembeli dan produk perusahaan, dan melakukan semua itu tanpa berlebihan. c. Koneksi, tenaga penjual mengandalkan setiap keistimewaan minat dan pengetahuan bersama untuk mempererat hubungan dengan pembeli. d. Mengambil hati, tenaga penjual menyediakan hal-hal yang menyenangkan yang sifat pribadi untuk memperkuat hubungan dan perasaan timbal balik. e. Meninggalkan kesan, Wiraniaga berusaha menampilkan diri untuk memberikan kesan yang baik. 5. Mengatasi Keberatan (handling the objek) Para calon konsumen hampir selalu memperhatikan sifat penolakan selama presentasi atau diminta kesediaan untuk membeli atau memesan produk. Sikapnya bisa menjadi bersifat psikologis atau logis. Penolakan psikologis misalnya tak senang dicampuri orang, lebih suka kebiasaan yang mapan, apatis, enggan untuk mengeluarkan uang, sudah punya rencana sendiri, tidak senang mengambil keputusan dan sikap neurotik terhadap uang. Penolakan logis seperti penolakan harga, jadwal pengiriman, tidak tersedianya produk atau ciri-ciri perusahaan. Untuk menangani penolakan ini wiraniaga harus memperlakukan pembeli dengan positif, meminta pembeli menjelaskan sebab penolakannya, mengajukan pertanyan sedemikian rupa sehingga memaksa pembeli untuk memberi alasan penolakannya, menyangkal kebenaran alasan penolakan pembeli atau berusaha mengubah alasan agar membeli. 25 26 6. Penutupan Penjualan (closing the sale) Pada langkah yang keenam ini, tenaga penjual perlu mengenal beberapa pertanda dari pembeli yang sudah ingin menutup pembelian, seperti gerakan fisik, pernyataan atau komentar, dan pertanyaan-pertanyaan. Tenaga penjual bisa menggunakan satu dari beberapa teknik penutupan. Mereka bisa meminta pesanan, menegaskan kembali persetujuan pembeli, menanyakan apakah pembeli menginginkan produk a atau b, mempersilahkan pembeli untuk memutuskan hal-hal kecil. Wiraniaga boleh menawarkan rangsangan khusus untuk penjualannya, misalnya harga khusus, tambahan ekstra, barang gratis atau hadiah. 7. Tindak Lanjut ( follow Up ) Langkah terakhir ini sangat penting apabila wiraniaga ingin memastikan kepuasan pelanggan sehingga akan mengulangi transaksi pembeliannya. Setelah penutupan wiraniaga harus melengkapi perincian, tindak lanjut mengenai waktu mengiriman barang, syarat-syarat pembelian dan hal-hal lain. Wiraniaga harus menjadwalkan kunjungan lanjutan ketika pesanan awal diterima, untuk memastikan apakah pemasangan, instruksi dan pelayanannya memadai. Kunjungan ini untuk mendeteksi berbagai masalah, meyakinkan pembeli bahwa wiraniaga memperhatikan pembeliannya, dan mencegah timbulnya kesalahpahaman atau prasangka yang mungkin timbul. Pemilihan dan penentuan kegiatan personal selling yang akan dilakukan oleh perusahaan dengan mengacu pada langkah-langkah perencanaan yang lengkap dan menyeluruh berdasarkan hal-hal yang dapat mempengaruhinya. Hal ini perlu 26 27 dilakukan agar tujuan perusahaan dalam pencapaian penjualan sesuai yang telah diharapkan melalui kegiatan personal selling. 2.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi Personal Selling 1. Sumber daya perusahaan, tujuan dan strategi pemasaran Penggunaan personal selling harus disesuaikan dengan tujuan dan strategi pemasaran. Tujuan dan strategi pemasaran membantu dalam menentukan jenis-jenis komunikasi yang harus dijalankan dan alat-alat promosi yang tepat. Misalkan jika perusahaan memperkenalkan produk baru atau memasukan produk lama ke wilayah baru, periklanan dan sales promotion menjadi alat promosi yang tepat untuk tujuan tersebut. 2. Karakteristik dan kepentingan konsumen Penggunaan alat promosi personal selling harus memperhatikan pasar sasaran yang hendak disasar. Karena biaya perkontak relatif lebih tinggi dari alat promosi yang lain, maka personal selling sering dipakai ketika pasar sasaran relatif lebih dikit. 3. Karakteristik produk Biasanya personal selling digunakan untuk promosi produk-produk industrial dan consumer goods yang tahan lama, karena konsumen memerlukan banyak informasi untuk membuat keputusan pembelian. 4. Kebijakan saluran distribusi Personal selling diperlukan untuk membangun dukungan penjualan kembali dan mengembangkan distribusi yang cocok 27 untuk produk, dengan tidak 28 memperhatikan apakah barang konsumsi atau barang industri, kebijakan personal selling harus memperhatikan strategi untuk mendorong penjual kembali membeli produk. Ketika pemasar menggunakan pull strategy berarti perusahaan membangun permintaan konsumen berdasarkan merk. Maka pemasar bisa menggunakan periklana sebagai alat promosi yang utama. Sebaliknya jika perusahaan menggunakan push strategi, maka alat promosi personal selling lebih tepat. 5. Kebijakan harga Kebijakan harga produk yang dilakukan perusahaan dapat mempengaruhi komposisi bauran promosi. Produk harga mahal yang memiliki resiko besar, tingkat kecanggihan dan estritika tinggi biasanya pembeli potensial memerlukan informasi yang detil yang hanya bisa diperoleh melalui personal selling. 28