BAB U PE RI(EMBAN GAN II{VE STASI SIN GAPURA DI INDONE

advertisement
15
BAB U
PE
RI(EMBAN GAN II{VE STASI SIN GAPURA DI INDONE SIA
Singapura merupakan sebuah negara yang terletak
di ujung semenanjung
lv{alaya dengan pendudukmya kurang dari 3 juta jiwa dengan pertumbuhan ekonomi
vang cukup tinggi dengan kebijakan perdagangan liberal di Asia Tenggara. Setelah
dekade industrialisasi dilalui dangan cepat Singapura mencapai taraf negara maju
berdasarkan keterangan OECD dengan pendapatan perkapira pada tahun 1994
mencapai US$ 20.000
Dengan tingginya tingkat pertambahan ekonominya, Singapura mengalami
peningkatan biaya operasional bisnis. Keterbatasan lahan dan tenaga kerja telah
mengakibatkan peningkatan tajam dalam upah tenaga kerja dan biaya properti, yang
secara bersamaan dengan apresiasi dolar Singapura memperkecil
marjin keuntungan.
Akibatnya akan mempengaruhi perekonomian Singapura sebagai
lalu
lintas
perdagangan baran g-barang dan j asa secara gl obal.
Dari permasalahan diatas, maka perlu kiranya Singapura sebagai
negara
dengan kebijakan perdagangan leberalnya melakukan perluasan n"ilayah industri
dengan melakukan investasi di wilayah sekitarnya di Asia Tenggara.
Kawasan Singapura dan Indonesia, tampak semakin menunjukkan prospek
sebagai basis bersama utnuk memperkokoh jaringan pertumbuhan masing-masing
negara secara global.
t6
Kondisi ini didasarkan pada indikasi, yaitu
pertama
:
:
Wilayan laut perdagangan internasional, sehingga kontribusinya sangat
besar pada aLlivitas ekonomi konstrukiif bagi ketiga negara'
Singapura sebagai negara yang memiliki unggulan komparatif
Kedua
dibidang lptek dan fasilitas perekonomian akan dapat meransang dan
mendorong bagr Indonesia sebagai negara berkembang dalarn berbagai
seklor strategis untuk merebut pasar di dunia'
Ketiga
:
Kecendrungan terjadinya perubahan peta kekuatan perekonomian
dunia dalam dekade 80-an dari Eropa kekawasan Asia Tenggara. Hal
ini memacu pemanfaata,n
potensial
di
sumber-sumber alam dan manusia yang
Indonesia secara optimal. Dengan adanya kesernpatan
tersebut, tidak tertutup kemungkinan bagi Indonesia Singapura untuk
menjadi basis perekonomian dunia, baik sebagai produsen, konsumen
maupun sebagai sentral perdagangan bebas ASEAN yang ditunjang
dengan terbentuknya
AFTA (Asean Fra Trade Area) dan peluang
APEC dimasa datang. Meskipun demikian, komitmen politik dari
kedua negara akan menjadi dasar yang sangat vital bagi keberhasilan
kerjasama ekonomi lndonesia Singapura. Dengan alasan, sederhana
bahrva sebagai negara yang secara geografis berdekatan, bahkan dapat
dikatakan sebagai negara 'serumpun" antatalndonesia
-
Singapura.
l7
Berdasarkan uraian diatas jelas bahwa kerjasama bilateral lndonesiaSingapura tidak saja mempengaruhi tingkat perekonomian bagi kedua negara, namun
s€cara strategis akan ditentukan oleh komitmen
politik dari kedua negara
yang
terlibat.
Sebagai raksasa ekonomi asia, Singapura mempunyai kepentingan strategis,
regional dan global yang tidak saja dibidang ekonomi tetapi juga dibidang politik.
"Ekonorni tidak bisa dipisahkan dari politik, dan suatu negara maju dibidang
ekonomi tidak dapat mengasingkan diri dari politik dunia "Sumberdaya Singapura
)'ang terbatas menyebabkan Singapura tergantung pada barang-barang impor,
khususnya bahan mentah dan bahan bakar untuk terus menghidupkan industri dan
perekonomiannya.
Dengan melihat kemungkinan-kemungkinan yang ada maka Indonesia
berusaha untuk menciptakan suatu kerjasama yang baik untuk Singapura. Sementara
Indonesia sendiri sangat memerlukan investasi maupun komoditi dari Singapura
sehingga terciptalah interpendensi. Dimana Indonesia merupakan salah satu negara
yang berkembang yang memiliki sumber daya alam atau kornoditi yang banyak
(Cukup besar) dan memerlukan investasi dalam perekonomian dan Singapura
menjadi bangsa pasar yang baik bagi Indonesia.
2.1.
Investasi Singapura di Propinsi Riau
Riau merupakan salah satu propinsi yang memiliki potensi kekayaan alam,
tanah, air, dan tenaga kerja melimpah, sehingga dipandang oleh pemerintah Indonesia
dapat dijadikan sebagai pusat pertumbuhan industri potensial. Hal ini selaras dengan
18
salah satu aspek pembangunan Indonesia dibidang industri yang mendorong ekspansi
pusat-pusat industri yang sebagian besar terletak di Pulau Jawa guna keseimbangan
pertumbuhan ekonomi.
Berangkat dari hal tersebut, maka wilayah Riau yaitu Batam dan sekitarnya
mendapat porsi perhatian yang besar dari pemerintah Indonesia. Pusat-pusat
pertumbuhan yang dipilih tersebut ditentukan berdasarkan potensi-potensi khusus
1'ang
dimiliki dengan sumber
daya alam yang tersdia, jumlah penduduk, dan
lainlain.
Terutama Batam merupakan salah satu pulau yang letaknya sangat strategis, yaitu
berada pada jalur pe1a1'aran internasional yang cukup ramai
di dunia dan berjarak
sekitar 12,5 mil laut (20 km) dari Singapura. Posisi strategis ini menempatkan Batam
sebagai pintu gerbang dan lokomotif pembangunan ekonomi nasional dan Propinsi
Riau.
Kedekatan geograifs dengan Singapura yang merupakan negara industri baru
atau NIC's (Nerv Indusrialization Countries) yang rnemiliki cadangan investasi
melimpah adalah salah satu pendorong bagi Batam sebagai pusat pertumbuhan
industri. Dengan segala kelebihan yang dimiliki oleh Singapura, Riau bisa
memanfaatkan Singapura sebagai pendukung pembangunan industrinya. Sejak Goh
Chok Tong melontarkan konsep segi tiga kerjasama Singapura, Johor dan Riau yang
dikenal dengan Sijori, pada Desember 1989, berbagai tindak lanjut dari
gagasan
tersebut dilakukan oleh ketiga pihak, yakni Singapura, Johor dan Riau. Hal ini
terutama nampak sekali di Batam yang merupakan bagian dari wilayah Propinsi Riau,
dimana pemerintah Indonesia begrtu giatnya membangun infrastruktur demi
19
mengantisipasi melimpahnya kemakmuran dari negara jirannya. Didaerah ini telah
terjadi boom industri, real estate beserta lapangan golfnya, serta membanjirnya tenaga
ke4a dari seluruh wilayah Indonesia.
Memang dalam kerangka kerjasama
ini
Indonesia yang berpendapatan
perkapitanya US$ 605 pada tahun 1991, merencanakan akan mendapatkan limpahan
kemakmuran dari Singapura yang berpendapatan US$ 13.600 pada tahun yang sama.
Hingga akhir tahun 1993 yang lalu, di Batam telah terjadi hiruk pikuk arus industri
baik yang dimiliki oleh para pengusaha nasional maupun Investor asing.
Pengembangan daerah Batam melalui Badan Otorita Batam sejak diketuai
oleh Menristek Republik Indonesia, BJ. Habibie, daerah Batam selain mampu
membangun berbagai sarana dan prasarana bagi terwujudnya dunia industri baru yang
handal, juga mampu menciptakan pasar serta daya tarik pariwisata. Selain itu pulau
ini juga telah berkembang menjadi tempat penimbunan barang-barang ekspor
dan
impor. Sebagai negara tetangga terdekat, singapura segera saja menafaatkan keadaan
tersebut. Sampai saat
ini,
Singapura masih merupakan investor asing terbesar di
Batam. Dengan investasi mencapai 70 persen. Didorong oleh keterbatasan lahan dan
melimpahnya investasi, industri yang ban-yak memakan tempat dan tenaga kerja
berangsur-angsur mulai dipindahka ke Batam.
Karena itu, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 65 tahun 1970, Batam
ditetapkan sebagai pangkalan logistik dan operasional usaha-usaha eksploitasi dan
explorasi minyak dan gas bumi. Setahun kemudian keluar suatu Keputusan Presiden
yang lain yang menyatakan bahwa sebagaian pulau Batam , yaitu pulau Batu Ampar,
20
n.ilayah Bagian Timur Batam, sebagai daerah industri. Pada akhir 1973, suatu
keputusan Presiden yang lain menetapkan seluruh Batam sebagai daerah Industri.
Pada akhir 7973, suatu Keputusan Presiden yang lain menetapkan seluruh Batam
sebagai daerah industri, perdagangan,
ini pula Otorita Pengembangan
alih kapal dan pangkalan logistik. Pada tahun
Daerah lndustri Pulau (OPDIP) Batam dibentuk
sebagai badan pemerintah pusat untuk mengawasi pembangunan Pulau itu. Ketua
otorita adalah Menteri B.J.Habibie yang berwenang merencanakan peruntukan dan
penggunaan tanah, menyerahkan bagian-bagian dari tanah
itu untuk
pelaksanaan
tugasnya dan menerima uang pemasukan ganti rugi dan uang wajib tahunan. Pada
tahun berikutnya beberapa kawasan industri ditetapkan sebagai kawasan Berikat,
vaitu Batu Ampar dan daerah Sekupang.
Di tahun
1975 sampai 1978 sebagai akibat dari krisis Pertamina,
pembangunan Batam menurun. Empat tahun kemudian, pada bulan November 1982
seluruh Batam ditetapkan sebagai kawasan Berikat atau Daerah Bebas Bea untuk
dapat bersaing dengan Singapura. Perubahan kebijakan tentang accounting dan
pengapalan di tahun 1984 dan 1985 merupakan sebab Mengapa Batam berkembang
menjadi pangkalan logistik bagi kontraktor-kontraktor minyak asing dan unit-unit
yang berkaitan dari Singapura. Suatu kebijakan Nasional tentang penggunaan produk-
produk yang dihasilkan didalam negeri mendorong kearah pembangunan pabrikpabrik untuk memasok pipa-pipa ke industri gas dan minyak Bumi.
Di tahun 1984 ditetapkan pula (Keppres 71 1984 tanggal 23 Januari 1984)
hubungan kerja antar otorita Batam dan Kotamadya Batam. Otorita adalah
2l
penanggung jawab pelaksanaan pengembangan Pembangunan Daerah industri Pulau
Batam dan berdasarkan rencana yang ditetapkan otorita Batam (Bida, Batam, 2001)
Sebagai daerah industri, pgrdagangan, alih kapal, dan pariwisata, Pulau Batam
mengalami perkembangan pesat
di
banding daerah-daerah lainnya
di Indonesia,
menarik para investor untuk menanamkan modalnya. Terutama dengan semakin
banyaknya industri dari Singapura yang
di
alihkan ke Batam, pada gilirannya
mendorong adanya kebutuhan akan tempat tinggal di tempat lahan bisnis. Banyaknya
real estate dibangun dan promosinya diarahkan untuk dimiliki oleh
Keadaan
ini berpengaruh
Singapura.
pada makin meningkatnya jumlah warga Singapura yang
berbondong-bondong pergi ke Batam, selain untuk berbisnis atau sekedar berakhir
pekan. Dollar Singapura bebas beredar melalui perbelanjaan rvisatawan Singapura
maupun mancanegara. Berbagai barang impor bisa didapat dengan murah disini
karena bebas bea cukai.
Adanya hubungan Indonesia dan Singapura, terutama dalam hal investasi,
menunjukkan adanya saling ketergantungan (interdependensi) kedua negara. Dimana
Singapura membutuhkan Indonesia (Batam), sebagai daerah tempat Investasi dengan
berbagai pertimbangan. Begitupun Indonesia menerima singapura sebagai Investor
dengan berbagai syarat dan alasan.
Kedekatan w'ilayah antara Singapura dan Batam, dapat diwujudkan pola
pembagian ekonomi kedua wilayah, yaitu
:
-
Consentration, pemusatan kegiatan ekonomi di Pulau Batam
-
Dispertion, Penyebaran yang merata dari kegiatan ekonomi di Pulau
Batam
22
-
Spesialitation, Adanya pola pembagian kegiatan ekonomi berdasarkan
keunggulan faktor-faktor produksi antaraPulau Batam dan Singapura.
B.J.Habibie, yang merupakan ketua Otorita Batam Pertama yang terkenal
dengan teori balonnya, menggambarkan perekonomian Singapura dan daerah
sekitarnya sebagai suatu sistem dari sekumpulan balon yang dihubungkan satu
dengan yang lainnya dengan pentil-pentil.
Konteksnya dalam pengembangan otorita Batam, dalam suatu seminar tahun
1993 Habibie menyatakan
.
"Keberhasilan pembangunan negara-negara berkembang dalam tiga dekade
terakhir lernyata tidak menyurulkan ketergantungon pada negara-neguru
mcju. Lemahnya in/rastruktur ilnzu pengetohuan dan teknologi
sertct
rentlalmyu sumber duya ntanttsia iegara-negara tersebzl dipandang sebugai
penyebab utama rendahnya daya saing ntereka di pasar global."
Untuk itulah Habibie perlu alternatif ke tiga, dimana ia memberi jalan dengan
konsep strategi lompatan. Asumsinya adalah bahrva negara-negara sedang
berkembang tidak bakal mampu mengejar perkembangan teknologi, jika berkembang
rnenurut garis linear. Untuk mengejamya harus diciptakan garis perkembangan
eksponensial, dengan melakukan apa yang disebut dengan accelerated evolution atau
evolusi yang dipercepat. Evolusi yang dipercepat itu tidak sama dengan"Lompatan
Katak" (leap .frogging). Sebab lompatan katak bersifat acak dan tidak
dapat
diperkirakan. Sedangkan evolusi yang dipercepat tidak acak karena gerakannya
dikendalikan dan diperkirakan.
transformasi yang tinggi.
Hal ini berarti mengurangi resiko dan biaya
23
Sepertinya konsep itu pulalah yang diterapkan Habibie (saat itu ketua otorita
Batam) dalam mendongkrak pembangunan industri dan teknologi di Batam, yartg
dipersi apkan sebagai daerah tandingan menghadap
2.2.
i
er a fr
ee
fr a d e
.
Batam daerah Tujuan Investasi Singapura Di Indonesia
Dengan ditetapkannya Batam sebagai bounded warehouse (kawasan berikat)
melalui kepres No. 41 tahun 1978 dan Kepres No. 28 tahun 1992 untuk kawasan
Barelang (Batam, Rempang dan Galang), maka akan semakin besar potensi Batam
sebagai tempat investasi yang baik. Adapun tujuan dari dibentuknya Batam sebagai
bouniled warehouse adalah untuk menarik investasi di Batam, dan pada tahun yang
sama
BIDA (llatom Indttstrial Developtuent Authorig) selaku pengelola Batam juga
menetapkan Batam sebagai tluty
free :one (daerah bebas area) yang
semakin
menambah daya tarik Batam sebagai tempat industri yang baik.
Agar para investor tertarik menanamkan investasinya di Batam dalam rangka
pengembangan Pulau Batam, maka BIDA mamiliki beberapa strategi dalam menarik
investasi ini. Strategi itu adalah
1. Melakukan
:
pengembangan Batam dengan membangun daerah industri yang
dilakukan melalui beberapa tahap. (I).tahap persiapan(l971-1976),(II) tahap
kosolidasi (1976-1978),
(III) tahap pernbangunan prasarana dan penanaman
modal (1978-1998),(IV)tahap pembangunan prasarana dan penanaman modal
lanjutan,
(V) tahap pengembangan pembangunan
prasarana dan penanaman
modal lanjutan dengan perhatian lebih besar pada kesejahteraan rakyat
dan
24
perbaikan
iklim industriuntuk mewujudkan Batam
sebagai kawasan lndustri,
perdagangan, pariwisata dan alih kapal. Hasil dan fasilitas dari pembangunan
prasarana yang telah dilakukan antara lain
:
- Pembangunan jalan raya dan jembatan yang dapat menghubungkan
Batam
dengan kota-kota sekitarnyayang
kota
juga ditetapkan sebagai daerah
karvasan berikat. Jalan yang sudah dibangun sepanjang 1034,1 Km.
- Prasarana air bersih yang dapat mencukupi bagi 700.000 penduduk dan
industri dengankapasitas olah WTP 3,850 liter/detik.
- Prasarana listrik untuk industri dengan kerjasama pLN dan PLTD swa-sta.
-
Prasarana telekomunikasi yang dikembangkan bersama
pT Telkom
untuk
operator dalam negri dan operator luar negeri oleh PT. Indosat dan sarana yang
tersedia berupa transmisi satelit dan reray-relay untuk memperlancar
komunikasi
* Prasarana pelabuhan laut dengan membuka laut
di tiga tempat yaitu Sekupang,
Batu Ampar dan Kabil, dan hasil dari pembangunan prasarana
ini adalah
kunjungan kapal laut pada tahun 1999 beryumrah96.425 kapal dan pada tahun
2000 sebesar 96.535 kapal yang berarti terus terjadi penambahan jumlah
-
Prasarana perhubungan udara. Telah dibangun bandara Internasional Hang
Nadim dengan panjang landasan 4000 m yang dapat mengangkut
pesar.vat
boeing 747 dan tingkat pergerakan pesawat terus mengalami peningkatan,
dimana tahun 1999 dan 2000 berturut-turut jumlah pergerakannya 13.319 dan
14.897 pesawat
25
-
Prasarana sosial yang telah dibangun seperti sekolah SD 123 buah, SMP 24,
SMU/I( 13 buah, Perguruan Tinggi 10 buah, Fasilitas kesehatan, poliklinik dan
puskesmas 76 buah, rumah sakit 4 buah, RS bersalin 11 buah, apotik 15 buah,
Fasilitas ibadah : Mesjid 282 buah, gereja 56 buah, Wihara 12 buah, fasilitas
Olahraga : Lapangan bola 4 buah, lapangan golf 6 buah, tenis 15 lapangan.
- Prasarana umum yang dibangun antara lain hotel 66 buah, bank 19 buahbaik
nasional, srvasta nasional maupun srvasta asing. Perusahaan asuransi
perusahaan, sea freight
forwrtrder 5 perusahaan, taxi 1.932, bus kota46
bioskop 2 gedung, pusat perbelanjaan 10 dan pasar
1
8
buah,
1 buah.
- Pembangunan Fasilitas-fasilitas,ini sebagai hasil investasi sebagai salah
satu
cara Batam menarik investasi selanjutnya.
2
Tingkat perekonomian Batam yang terus meningkat, dimana subsidi pemerintah
untuk batam hanya 5 milliarl US$ 1,6 juta pada tahun 1990-an berhasil menarik
investasi asing sebesar US$ 5,7 juta atau 3,6 kali peningkatannya, dan efek
lainnya adalah adanya 8000
IIKM
(usaha kecil menengah) yang menyerap tenaga
kerja 175.000 orang. Tingkat pertumbuhan ekonomi Batarr tahun 1993-1996
adalah 11,4
o
pertahun dan hal
ini pasti jadi perhatian tersendiri bagi investor
yang akan menanamkan modalnya di Batam.
Batam juga menyediakan tenaga
ke{a yang cukup. Da:.i 462.523 jiwa tahun 2000,
175.000 orang bekerla disektor ekonomi, ini belum termasuk
dan pemerintahan. Hal
di sektor informal
ini bahkan dapat dikatakan sebagai kota tenaga kerja yang
memicu timbulnya industri di Batam.
26
J.
Prosedur investasi asing yang diperlunak dimana investasi dengan kepemilikan
100%
olehPMAadalah:
-
Jumlah modal minimal U$$ l juta
-
10A% hasil produk untuk eksport
- 5 tahun sejak produksi secara komersial, sekurang-kurangnya 5 o/o saham
harus dijual kepada rnitra lndonesia, setelah
itu tidak
ada keharusan
pengalihan saham.
Batam juga memperpanjang waktu Hak Guna Usaha (HGU) dari 30 tahun
menjadi 80 tahr"rn. Tahun 1989, Batam mengizinkan perusahaan swasta asing dan
domestik untuk membangun kawasan industri sendiri dan salah satu hasilnya adalah
karvasan industri BATAMINDO yang didirikan oleh salim goup dan 2 perusahaan
Singapura, Singapore Technologies
Co dan Jurong Envinroment Engineering.
Kepemilikan tanah juga diperpanjang masa kepemilikannya dari 30 tahun menjadi 80
tahun.
Dari strategi yang dilakukan Batam ini, investasi yang berhasil ditarik masuk
ke Batam cukup besar. Pada tahun 2000 total investasi di Batam sebesar US$ 2.253
juta. Adapun negara yang melakukan investasi di Batam adalah :
Nama Negara
Sinsaoura
USA
Jeoans
Taiwan
UK
Korsel & Belanda
Malavsia. Jerman & Honskonq
Srvitzerland & Austraha
Jumlah
i86
t7
t4
13
9
7
6
J
27
Bahama, Belgia, Cina, Denmark, Perancis,India, Liberia, Mauritius, Mexico,
Selandia Baru, Panama, Pilipina, Swedia, Thailand, Samoa Barat masing-masing
l(satu) perusahaan @ida, Batam 2000)
Minat investor Singapura umunya dibidang Elektronik, metal dasar, mesin,
perdagangan dan peiayanan serta pariwisata.
Dari bidang-bidang ini,
investasi
terbesar pada bidang industri. Untuk lebih jelas bidang apa saja yang diminati
investor Singapura dapat dilihat pada keterangan dibawah ini
:
Tabel Investasi Singapura tli pulau Batam
No
1
2
)
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Agriculture
Chemical & Pharmaceutical
Clothing
Communication
Concrete
Construction Equipment
Consultancy
Fisheries
Heavy Equiprnent
Hotel, Resort & Recreational
Leather Product
Machinery
Maintenance
Metal Product
15
Oil &
16
Packaging
Plastic Product
Porcelain Product
Printing
Property Development
Rubber Product
Shipyard
Others
17
l8
19
20
21
22
23
Jumlah Perusahaan
Bidang Investasi
Gas
Mining
2
3
2
7
2
74
1
4
19
2
2
8
24
9
13
15
2
3
& Construction
16
2
20
5
28
Sebagai negara penginvestasi terbesar
di Batam,
Singapura juga menjadi
negara tujuan export Batam dimana barang-barang tersebut akan
kembali keberbagai negara termasuk Indonesia. Hal
ini
di Re-export
dapat dilihat dari grafik
export tahun 2000.
Dari segl import,
Singapura
juga merupakan negara yang cukup
besar
mengimport ke Batam. Hal ini dapat dilihat dari grafik Import negara asal lmport.
Penting kiranya bagi Singapura untuk terus mengembangkan perekonomtan
dan kelangsungan industrinya Maka Batam merupakan tempat yang sangat tepat
untuk melakukan investasi guna menambah pemasukan negaranya. Selanjutnya
:nengapa Singapura memilih Batam sebagai tempat Investasi )'ang sesuai, karena
selain kedekatan rvilayah , peraturan investasi di Batam tidak sulit karena barada satu
atap (Kantor pusat BIDA yang terletak di Batam Center), Batam juga merupakan
daerah bebas bea masuk untuk barang-barang industri , tersedianya tenaga kerja yang
memadai dan Batam juga menerapkan pemilikan tanah dan Hak Guna Bangunan
'HGB) serta Hak Guna Usaha (HGU) yang cukup panjang yaitu sampai 80 tahun.
Batam mengeluarkan kebr.lakan prosedur imgrasi yang mudah sehingga memperkuat
daya tarik Batam sebagai daerah investasi yang memadai.
Download