B A B II EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN TAHUN 2002

advertisement
Arah dan Kebijakan Umum-Kabupaten Garut-APBD Tahun 2004
Bab II – Kinerja Pembangunan
B A B II
EVALUASI KINERJA PEMBANGUNAN TAHUN 2002,
TAHUN 2003, DAN INDIKATOR PENCAPAIAN TAHUN 2004
2.1 Evaluasi Kinerja Pembangunan Tahun 2002 dan 2003
Indikator kinerja pembangunan terdiri dari indikator ekonomi dan sosial yang
dijabarkan dalam 13 indikator yang kemudian bermuara pada Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) sebagai indikator pembangunan Kabupaten Garut
Tabel 2.1
Capaian Indikator Makro di Kabupaten Garut
Tahun
No
Indikator makro
Satuan
2001
2002
2003 *
1
IPM
(%)
64,44
64,96
65,32
2
Jumlah Penduduk
Jiwa
2.110.577
2.149.492
2.186.953
3
LPP
(%)
1,67
1,84
1,74
4
Jumlah Penduduk Miskin
Jiwa
614.600
603.800
591.500
5
PDRB (ADH Berlaku)
Ribu
6.593.523,22
7.419.456,99
8.508.073,61
6
Inflasi
(%)
9,01
8,42
9,50
7
LPE (ADH Konstan Tahun 1993)
(%)
3,42
3,79
4,08
8
PDRB/perkapita
Rp
3.118.203,00
3.468.386,00
3.923.986,39
9
Investasi (ADH Berlaku)
Juta
1.343.100,68
1.587.919,92
1.897.045,17
10
Laju Investasi
(%)
17,42
18,23
19,47
11
Konsumsi Pemerintah (G)
Juta
365.977,33
429.713,34
204.690,00
12
Proporsi Jumlah Penduduk yang
bekerja/ Jumlah Penduduk
(%)
38,92
36,61
36,61
13
Jumlah Pengangguran Terbuka
orang
51.621
52,037
57.725
Sumber:
BPS Kabupaten Garut
* Angka Estimasi
Indikator makro yang sudah dicapai pada tahun 2003 baru bersifat estimasi sesuai
dengan data yang diperoleh dari evaluasi kinerja dan pengukuran yang dibuat oleh BPS.
Indikator makro tersebut dikelompokkan ke dalam indikator makro ekonomi (butir
5 s/d 11) dan indikator sosio demografi (butir 1, 2, 3, 4, 5, 12 dan 13).
Pencapaian indikator makro tidak hanya merupakan kinerja pemerintah Kabupaten
Garut, juga merupakan kinerja bersama antara pemerintah kabupaten, masyarakat serta
swasta.
Hal ini terkait dengan paradigma baru pemerintah daerah sebagaimana
diamanatkan dalam UU No 22 Tahun1999 tentang Pemerintahan Daerah.
Sumber : BAPPEDA Kab. Garut – Dipublikasikan kembali dalam garut.go.id.
Arah dan Kebijakan Umum-Kabupaten Garut-APBD Tahun 2004
Bab II – Kinerja Pembangunan
A
B
Indikator Ekonomi
1
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
PDRB atas dasar harga berlaku menunjukan kenaikan 12,53% dari Rp.
6.593,5 miliar menjadi Rp. 7.419,4 miliar. Demikian pula PDRB atas harga
konstan mengalami kenaikan 3,79% dari Rp. 2.246,7 miliar menjadi Rp.
2.331,8 miliar dan menjadi 8.508 miliar pada tahun 2003 .
2
Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)
Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Garut mengalami peningkatan relatif
kecil yaitu sebesar 0,37% dari semula 3,42% menjadi sebesar 3,79% dan
menjadi 4,08% pada tahun 2003 hal ini dipengaruhi antara lain:
ƒ
Kenaikan produksi pada beberapa sektor unggulan
ƒ
Penurunan laju inflasi dari 9,01% menjadi 8,42%.
3
Inflasi
Besarnya inflasi suatu daerah dapat digambarkan dengan perkembangan
PDRB (perbandingan harga berlaku dengan harga konstan) setiap tahun dan
Indeks Harga Konsumen (IHK). Inflasi menggambarkan besarnya perubahan
harga barang dan jasa yang beredar di pasaran. Perekonomian tahun 2002
menunjukan stabilitas yang kurang baik karena inflasi mencapai tingkat
8,42% dan 9,50% pada tahun 2003.
4
PDRB per kapita/ pendapatan per kapita
Sesuai dengan pendekatan perhitungan PDRB perkapita Atas Dasar Harga
Berlaku sebesar Rp.3.468.386,00 meningkat sebesar 8,79% dibandingkan
tahun sebelumnya sebesar Rp.3.188.203,00. Adapun PDRB perkapita atas
Dasar Harga Konstan meningkat sebesar 0,34% dari Rp.1.086.396,00
menjadi Rp.1.090.067,00, menjadi 3.923 miliar pada tahun 2003. Hal ini
menggambarkan adanya peningkatan kemampuan daya beli masyarakat.
5
Indeks Gini
Indikasi pemerataan pendapatan masyarakat menunjukkan penurunan dari
0,215 menjadi 0,205. Hal ini menggambarkan pendapatan masyarakat yang
relatif semakin merata.
Indikator Sosio Demografi
1
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indek Pembangunan Manusia (IPM) dicerminkan oleh Angka Harapan Hidup
(AHH), Angka Melek Huruf (AMH), rata-rata lama sekolah dan tingkat
kemampuan daya beli masyarakat. IPM Kabupaten Garut tahun 2002 tercatat
sebesar 64,96% yang berarti menunjukan kenaikan dibandingkan tahun
sebelumnya sebesar 64,44%, dan pada tahun 2003 adanya kenaikan menjadi
65,32%.
2
Jumlah penduduk
Jumlah penduduk tahun 2002 sebesar 2.149.492 jiwa bertambah 1,84% dari
tahun 2001 dan pada tahun 2003 menjadi 2.186.953 jiwa.
3
Jumlah penduduk miskin
Jumlah penduduk miskin pada tahun 2002 mengalami penurunan 1,76% bila
dibandingkan dengan keadaan tahun 2001 pada tahun 2003 menjadi
591.500.
Sumber : BAPPEDA Kab. Garut – Dipublikasikan kembali dalam garut.go.id.
Arah dan Kebijakan Umum-Kabupaten Garut-APBD Tahun 2004
Bab II – Kinerja Pembangunan
4
Proporsi jumlah penduduk yang bekerja dibanding jumlah penduduk
Proporsi jumlah penduduk yang bekerja dibanding jumlah penduduk pada
tahun 2002 mengalami penurunan dari semula 38,92% menjadi 36,61% .
5
Jumlah pengangguran terbuka
Angkatan kerja tercatat sebanyak 852.928 orang terdiri dari penduduk yang
bekerja sebanyak 789.960 orang dan pencari kerja sebanyak 63.994 orang,
dibandingkan dengan awal tahun 2002 rasio jumlah penduduk yang bekerja
menunjukkan penurunan sebesar 1,5% yaitu dari 94,12% menjadi 92,62%.
Jumlah pencari kerja mengalami peningkatan dari 51.621 orang pada akhir
tahun 2001 menjadi 63.994 orang pada akhir tahun 2002 dan pada tahun
2003 menjadi 57.725, hal ini disebabkan masih terbatasnya kesempatan dan
perluasan lapangan kerja.
2.2 Evaluasi Kinerja APBD Kabupaten Garut Tahun Anggaran
2003 (Triwulan II)
A
Aspek Perekonomian
Dari jumlah anggaran sebesar Rp.
18.861.150.560 untuk lingkup aspek
perekonomian yang terbagi ke dalam 105 kegiatan dengan realisasi fisik dan
keuangan sampai dengan triwulan II mencapai sebesar Rp. 9.448.003.114 atau
sebesar 50,09%
B
Aspek Sosial Budaya dan Pemerintahan
Dari jumlah anggaran sebesar Rp. 78.885.397.393 untuk aspek sosial budaya dan
pemerintahan yang terbagi ke dalam 206 kegiatan dengan realisasi fisik dan
keuangan sampai dengan triwulan II mencapai sebesar Rp. 37.968.040.396 atau
sebesar 48,13%.
C
Aspek Fisik dan Prasarana
Dari jumlah anggaran sebesar Rp. 31.389.812.562 untuk aspek fisik dan prasarana
yang terbagi ke dalam 69 kegiatan dengan realisasi fisik dan keuangan sampai
dengan triwulan II mencapai sebesar Rp. 8.997.988.324 atau sebesar 28,67% .
2.3 Indikator Pencapaian Pembangunan Tahun 2004
Adapun indikator makro pencapaian Visi dan Misi untuk tahun 2004 berdasarkan
evaluasi kinerja penyelengaraan pemerintahan selama tahun anggaran 2003,
sebagaimana terlihat dalam tabel berikut:
Tabel 2.2
No
Indikator Makro Pencapaian Visi dan Misi Kabupaten Garut Sampai dengan
Tahun 2004
Indikator Makro
Satuan
2003
2004
%
65,32
65,79
Jiwa
2.186.953
2.190.577
%
1,74
1,65
1
Indeks Pembangunan Manusia
2
Jumlah Penduduk
3
Laju Pertumbuhan Penduduk
4
Jumlah Penduduk Miskin
Jiwa
591.500
581.799
5
PDRB (ADH Berlaku)
Juta
8.508.073,61
9.686.289,15
Sumber : BAPPEDA Kab. Garut – Dipublikasikan kembali dalam garut.go.id.
Arah dan Kebijakan Umum-Kabupaten Garut-APBD Tahun 2004
Bab II – Kinerja Pembangunan
6
PDRB Perkapita (Berlaku)
Rp
3.923.986,39
4.458.162,21
7
LPE
%
4,08
4,31
8
Inflasi
%
9,50
8,43
9
Investasi (I) (berlaku)
Juta
1.897.045,17
1.982.619,83
10
Laju Investasi
%
19,47
19,94
11
Proporsi Jumlah Penduduk yg bekerja
%
36,61
37,28
12
Jumlah Pengangguran terbuka
Jiwa
57.725
56.938
Sumber: BPS Kabupaten Garut, Tahun 2003
Dari indikator makro sebagaimana diuraikan di atas, maka Arah dan Kebijakan Umum
tahun 2004, pencapaian sasaran pembangunan diarahkan kepada:
1.
Peningkatan pertumbuhan perekonomian Kabupaten Garut mampu mengalami
pertumbuhan yang cukup signifikan dibandingkan tahun 2003;
2.
Peningkatan estimasi PDRB atas dasar perkembangan PDRB yang sedang berjalan
selama tahun anggaran 2003 dengan peningkatan dominasi sektor riil yang tidak
hanya dari sektor pertanian dan perdagangan saja namun termasuk dari sektorsektor lainnya;
3.
Peningkatan terhadap laju pertumbuhan ekonomi dengan program jangka pendek
terutama dalam mengatasi krisis ekonomi melalui peningkatan produk daerah,
peningkatan kemampuan pelaksanaan sektor, dan produk unggulan, serta
pemberdayaan potensi daerah yang lebih maksimal;
4.
Penekanan terhadap laju pertumbuhan penduduk, estimasi, dan penanggulangan
terhadap penduduk miskin melalui program dan kegiatan riil ke masyarakat
sehingga setiap penduduk dapat menikmati pertambahan pendapatan yang relatif
besar dan sekaligus dapat meningkatkan PDRB perkapita dengan pertumbuhan
yang cukup tinggi.
Dengan sasaran di atas diharapkan seluruh kebijakan, program dan kegiatan benar-benar
diarahkan terhadap:
1.
Implementasi kebijakan yang dapat mendorong laju pertumbuhan ekonomi secara
lebih jelas melalui peningkatan kinerja ekonomi dengan pengelolaan sumber daya
yang tersedia secara lebih optimal;
2.
Pembangunan infrastruktur yang dapat mendorong minat investasi;
3.
Kemampuan manajemen pemerintahan daerah secara profesional melalui
peningkatan kemampuan sumber daya manusia yang lebih jujur dan amanah;
4.
Kemampuan mengukur kebutuhan riil sehingga APBD dapat dijalankan secara tepat,
efisien, efektif, dan dapat dipertanggungjawabkan.
A
Indikator Bidang Ekonomi
PDRB tahun 2004 diperkirakan dapat mencapai Rp. 9.686.289,15 juta, tingkat
inflasi mencapai sampai 6%. PDRB perkapita masyarakat Kabupaten Garut pada
tahun 2004 diharapkan dapat diperoleh sebesar Rp 4.458.162,21 juta.
Sumber : BAPPEDA Kab. Garut – Dipublikasikan kembali dalam garut.go.id.
Arah dan Kebijakan Umum-Kabupaten Garut-APBD Tahun 2004
Bab II – Kinerja Pembangunan
Pada tahun 2004 Kabupaten Garut diharapkan mampu mencapai sasaran
pembangunan bidang ekonomi yang tinggi di sektor-sektor unggulan,
pengembangan sumber daya manusia, investasi, saving daerah, dan mengupayakan
pembangunan infra struktur yang mampu mendukung yang signifikan.
Peningkatan terhadap laju pertumbuhan ekonomi dengan program-program jangka
pendek terutama dalam mengatasi krisis ekonomi dengan melalui peningkatan
produk daerah, peningkatan kemampuan pelaksanaan sektor, dan produk unggulan,
serta pemberdayaan potensi daerah yang lebih maksimal.
B
Indikator Sosio Demografi
1
Indek Pembangunan Manusia (IPM )
Indek Pembangunan Manusia (IPM) dicerminkan oleh Angka Harapan Hidup
(AHH), Angka Melek Huruf (AMH), rata-rata lama sekolah dan tingkat
kemampuan daya beli masyarakat. IPM Kabupaten Garut tahun 2002 tercatat
sebesar 64,96% yang berarti menunjukan kenaikan dibandingkan tahun
sebelumnya sebesar 64,44%, dan pada tahun 2003 adanya kenaikan menjadi
65,32.
2
Jumlah penduduk dan laju pertumbuhan penduduk
Penduduk kabupaten Garut tahun 2003 berjumlah 2.186.953 jiwa dengan laju
pertumbuhan sebesar 1,84%, dan prediksi jumlah penduduk tahun 2004
sebanyak 2.190.577 jiwa dengan laju pertumbuhan sebesar 1,74%
3
Jumlah penduduk miskin
Melalui program dan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2004 diharapkan
penduduk miskin di Kabupaten Garut tahun 2004 diproyeksikan adanya
penurunan sebesar 0,98% dari sebanyak 591.500 jiwa menjadi 581.799 jiwa.
4
5
Proporsi jumlah penduduk yang bekerja dibanding jumlah penduduk
Proporsi jumlah penduduk yang bekerja dibanding jumlah penduduk pada
tahun 2002 mengalami penurunan dari semula 38,92% menjadi 36,61% .
Jumlah pengangguran terbuka
Jumlah pengangguran terbuka pada tahun 2004 diperkirakan sebanyak
57.725 jiwa.
Uraian tentang bidang, strategi, dan program di atas secara rinci dapat dilihat
pada Lampiran 2 tentang Matriks Arah dan Kebijakan Umum APBD Kabupaten Garut
Tahun 2004.
Adapun proyeksi anggaran yang tersedia sebesar Rp. 90.000.000.000,(sembilan puluh milliar rupiah).
Sumber : BAPPEDA Kab. Garut – Dipublikasikan kembali dalam garut.go.id.
Download