BAB 2 STUDI PUSTAKA 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi 2.1.1.1 Definisi Komunikasi Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup secara individual, sehingga manusia harus berinteraksi dengan orang lain. Oleh karena itu, komunikasi sangat penting dalam kehidupan manusia. Wiryanto (2004: 3) mengungkapkan, komunikasi berasal dari bahasa latin “Communicatio” yang berarti pemberitahuan atau pertukaran. Kata sifatnya adalah “Communis” yang bermakna umum atau bersama-sama. Menurut Stephen P. Robbins/ Mary Coulter (2007: 311) komunikasi adalah penyampaian dan pemahaman suatu maksud. Sedangkan Wiludjeng (2007: 172) menyebutkan komunikasi sebagai pertukaran informasi antara pengirim pesan dan penerima pesan dengan tujuan untuk mendapatkan pengertian yang sama. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian informasi dengan tujuan untuk mencapai pengertian yang sama antara kedua belah pihak. 9 10 2.1.1.2 Unsur dalam Proses Komunikasi Unsur-unsur dalam proses komunikasi menurut Wiludjeng (2007: 166): 1. Pengirim (sender) adalah orang yang memiliki kebutuhan, keinginan, atau informasi serta ingin untuk mengkomunikasikannya kepada satu atau lebih orang lain. 2. Pesan (message) adalah bentuk fisik ke dalam mana pengirim mengkodekan informasinya. 3. Penerima (receiver) adalah orang yang pada akhirnya harus menafsirkan pesan dari si pengirim. 4. Umpan balik sangat berperan dalam menunjang efektivitas proses komunikasi, karena komunikasi akan berlangsung dua arah. 5. Noise, selama proses komunikasi berlangsung terdapat pula gangguan-gangguan (noise) yang bisa terjadi. Noise SENDER ENCODING CHANNEL DECODING RECEIVER FEEDBACK Gambar 2.1 Proses Komunikasi Sumber: Sri Wiludjeng (2007:166) 2.1.1.3 Fungsi dan Tujuan Komunikasi Menurut Wiludjeng (2007: 167) komunikasi dapat memiliki fungsi sebagai berikut: 1. Fungsi informasi (information function) Komunikasi memungkinkan penyampaian informasi, petunjuk, dan pedoman yang diperlukan seseorang dalam suatu organisasi untuk menjalankan pekerjaannya. 2. Fungsi perintah dan instruksi (command and instuctive function) Fungsi ini merupakan fungsi komunikasi antara atasan dan bawahan. 11 3. Fungsi pengaruh & persuasi/motivasi (command and instrictive function) Komunikasi dapat menumbuhkan motivasi karyawan dan dapat mempengaruhi perilaku karyawan. 4. Fungsi integrasi ( intergrative function) Komunikasi memungkinkan terciptanya kerjasama yang harmonis antara atasan-bawahan dan antara rekan kerja. 5. Fungsi pengungkapan emosi (emotional expression) Komunikasi yang mengungkapkan perasaan seseorang, misalnya sedih, senang, marah dan lain sebagainya. 6. Fungsi Evaluasi ( Evaluation function) Komunikasi yang berfungsi untuk memberikan laporan, dari bawahan kepada atasan. Menurut Effendy (2004: 8), tujuan dari komunikasi adalah: 1. 2. 3. 4. Perubahan sikap (attitude change) Perubahan pendapat (opinion change) Perubahan perilaku (behavior change) Perubahan sosial (social change) 2.1.1.4 Efek Komunikasi Menurut Rakhmat (2004: 217), komunikasi mempunyai beberapa pengaruh atau efek, yang menyangkut pengetahuan, mengubah sikap dan menggerakkan perilaku kita diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Kognitif, yaitu berupa pengetahuan, pemahaman, perbandingan, penganalisaan dan penyimpulan. 2. Afektif, yaitu berupa sikap, persetujuan dan rasa suka 3. Behavioural, yaitu lanjutan dari afektif, dimana efek ini berarah pada perilaku individu dalam masyarakat. 12 2.1.2 Komunikasi Pemasaran 2.1.2.1 Definisi Komunikasi Pemasaran Pengertian komunikasi pemasaran menurut Duncan dan Moriarty dalam Morissan (2007: 8) adalah pendekatan pemasaran ‘generasi baru’ yang digunakan perusahaan untuk lebih memfokuskan upaya mereka dalam memperoleh, mempertahankan dan mengembangkan hubungan perusahaan dengan para pelanggan serta pihak-pihak terkait lainnya. Sedangkan menurut Kotler dan Keller (2007: 189) Komunikasi pemasaran adalah sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen langsung atau tidak langsung tentang produk dan merek yang mereka jual. Dari definisi di atas dapat diartikan komunikasi pemasaran sebagai suatu bentuk pendekatan pemasaran baru yang dilakukan oleh pihak perusahaan kepada pelanggan dalam upaya membujuk dan mengingatkan konsumen mengenai produk dan merek yang mereka jual guna mengembangkan hubungan perusahaan dengan konsumen sehingga dapat memelihara loyalitas konsumen. 2.1.2.2 Bauran Komunikasi Pemasaran Menurut Morissan (2007: 5) bauran komunikasi pemasaran terbagi menjadi empat elemen utama, diantaranya: 1. Product (Produk) Produk adalah segala hal yang dapat dipasarkan, yang dapat memuaskan konsumennya ketika dipakai atau digunakan. Suatu produk tidak saja merupakan objek yang dapat dilihat namun merupakan suatu gabungan dari berbagai manfaat yang dapat memuaskan kebutuhan konsumen yang tidak saja bersifat fungsional namun juga kebutuhan sosial dan psikologis. 13 2. Price (Harga) Variabel harga dalam bauran pemasaran mengacu pada apa yang harus diberikan konsumen untuk membeli suatu barang atau jasa yang biasanya menggunakan nilai uang. 3. Place (Tempat) Konsumen pada umumnya berhubungan langsung dengan para perantara pemasaran (warung, toko, supermarket, dll) dan bukan kepada produsen. Salah satu keputusan terpenting dalam pemasaran adalah menentukan bagaimana cara suatu produk dapat tersedia di pasaran. 4. Promotion (Promosi) Koordinasi dari seluruh upaya yang dimulai pihak penjual untuk membangun berbagai saluran informasi dan persuasi untuk menjual barang dan jasa atau memperkenalkan suatu gagasan. 2.1.3 Perilaku Konsumen 2.1.3.1 Definisi Perilaku Konsumen Perilaku konsumen menurut Ma’ruf (2005: 50) adalah proses yang terjadi pada konsumen ketika ia memutuskan membeli, apa yang dibeli, dimana, kapan, dan bagaimana membelinya. Sedangkan menurut Rangkuti (2009: 92), perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan oleh konsumen dalam memilih, membeli, memakai, serta memanfaatkan produk, jasa, gagasan, atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan harta mereka. Berdasarkan kedua pengertian di atas dapat disimpulkan, perilaku konsumen merupakan suatu proses yang dilakukan seseorang sebelum dan sesudah melakukan pembelian produk atau jasa guna memuaskan kebutuhan dalam diri. 14 2.1.3.2 Model Perilaku Konsumen Untuk dapat memahami perilaku konsumen, Kotler (2007: 196) menjelaskan bahwa terdapat tiga tahapan yang harus dilalui, yaitu: 1. Aktivitas pemasaran dan rangsangan lainnya 2. Kotak hitam pembeli 3. Tanggapan pembeli Model perilaku konsumen Pemasaran dan Kotak hitam pembeli Tanggapan pembeli rangsangan lainnya Produk, harga, Karakteristik pembeli distribusi, promosi. Ekonomi, Proses Pemilihan produk, keputusan pemilihan merek, pemilihan dealer, teknologi, membeli Politik, budaya waktu pembelian, jumlah pembelian Table 2.1 Sumber : Kotler (2007: 196) Peraga ini menunjukkan bahwa pemasaran dan rangsangan lainnya memasuki kotak hitam konsumen dan menghasilkan tanggapan tertentu. Orang pemasaran harus menebak apa yang ada dalam kotak pembeli. Rangsangan pemasaran terdiri dari empat P: product, price, place, dan promotion (Produk, harga, distribusi, promosi). Rangsangan lainnya mencakup kekuatan dan peristiwa besar dalam lingkungan pembeli: Ekonomi, teknologi, Politik, dan budaya. Seluruh masukan ini memasuki kotak hitam pembeli, lalu disana diubah menjadi suatu sususan tanggapan pembeli yang dapat diselidiki: Pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan dealer, waktu pembelian, dan jumlah pembelian. 15 Model perilaku konsumen yang dikemukakan Kotler (Siti Munawaroh 2011: 180) menerangkan bahwa keputusan konsumen dalam pembelian selain dipengaruhi oleh karakteristik konsumen, dapat dipengaruhi oleh rangsangan perusahaan yang mencakup produk, harga, tempat dan promosi. Variabel – variabel diatas saling mempengaruhi proses keputusan pembelian sehingga menghasilkan keputusan pembelian yang didasarkan pada pilihan produk, pilihan merek, pilihan penyalur, waktu pembelian, jumlah pembelian. 2.1.3.3 Karakteristik Perilaku Konsumen Budaya Budaya Sosial Kelompok referensi Pribadi Psikologis Usia & tahap siklus hidup Motivasi Subbudaya Pekerjaan Persepsi Keluarga Situasi ekonomi Pembelajaran Kelas Sosial Peran & status Pembeli Gaya hidup Kepercayaan & sikap Kepribadian & konsep diri Gambar 2.2 Karakteristik yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Sumber: Kotler dan Amstrong (2008: 160) 1. Faktor Budaya a. Budaya Budaya adalah faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang yang paling mendasar. Jika makhluk yang lebih rendah perilakunya sebagian besar diatur oleh naluri, maka perilaku manusia sebagian besar adalah dipelajari. b. Sub Budaya Sub budaya mempunyai kelompok-kelompok sub budaya yang lebih kecil yang merupakan identifikasi dan sosialisasi yang khas untuk perilaku anggotanya. 16 c. Kelas Sosial Kelas sosial adalah kelompok dalam masyarakat, dimana setiap kelompok cenderung memiliki nilai, minat dan tingkah laku yang sama. 2. Faktor Sosial a. Kelompok Kelompok dipengaruhi oleh banyak kelompok-kelompok kecil yang memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang. b. Keluarga Anggota keluarga dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadap perilaku pembeli. c. Peran dan Status Kedudukan seseorang dalam setiap kelompok memiliki peranan membawa satu status yang mencerminkan penghargaan umum oleh masyarakatnya. 3. Faktor Pribadi a. Usia dan Tahap Siklus Hidup Pembelian seseorang terhadap barang dan jasa akan berubah-ubah selama hidupnya. Demikian halnya dengan selera seseorang berhubungan dengan usianya. b. Pekerjaan Dengan adanya kelompok-kelompok pekerjaan, perusahaan dapat memproduksi produk sesuai dengan kebutuhan kelompok pekerjaan tertentu. c. Situasi Ekonomi Situasi ekonomi seseorang dapat dilihat dari tingkat pendapatan yang dapat berpengaruh terhadap pilihan produk. d. Gaya Hidup Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang yang turut menentukan perilaku pembelian. e. Kepribadian dan Konsep Diri Kepribadian adalah ciri-ciri psikologis yang membedakan setiap orang sedangkan konsep diri lebih kearah citra diri. 5. Faktor Psikologis a. Motivasi Motivasi adalah suatu kebutuhan yang cukup kuat mendesak untuk mengarah seseorang agar dapat mencari pemuasan terhadap kebutuhan itu. b. Persepsi Seseorang yang termotivasi siap untuk melakukan suatu perbuatan. Bagaimana seseorang yang termotivasi berbuat sesuatu adalah dipengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi yang dihadapinya. 17 c. Pembelajaran Menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang individu yang bersumber dari pengalaman. Kebanyakan perilaku manusia diperoleh dengan mempelajarinya. d. Kepercayaan dan Sikap Melalui perbuatan dan belajar, orang memperoleh kepercayaan dan sikap selanjutnya mempengaruhi tingkah laku pembelian. 2.1.4 Bauran Promosi Menurut Kotler dan Armstrong (2008: 260) bauran promosi adalah sebagai total sebuah perusahaan terdiri dari ramuan khusus pemasangan periklanan, penjualan personal, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan alat-alat pemasaran langsung yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan-tujuan pemasangan iklan dan pemasaran. Elemen-element tersebut terdiri dari: 1. Advertising (Periklanan) Setiap bentuk presentasi dan promosi non-personal yang memerlukan biaya tentang gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor yang jelas. 2. Personal selling (Penjualan Personal) Presentasi personal oleh tenaga penjualan sebuah perusahaan dengan tujuan menghasilkan transaksi penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan. 3. Sales Promotion (Promosi Penjualan) Insentif-insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan sebuah produk atau jasa. 4. Public Relations (Hubungan Masyarakat) Membangun hubungan baik dengan berbagai publik perusahaan dengan sejumlah cara supaya memperoleh publisitas yang menguntungkan, membangun citra perusahaan yang bagus, dan menangani atau meluruskan rumor, cerita, serta event yang tidak menguntungkan. 5. Direct Marketing (Pemasaran Langsung) Hubungan-hubungan langsung dengan masing-masing pelanggan yang dibidik secara seksama dengan tujuan baik untuk memperoleh tanggapan segera maupun untuk membina hubungan dengan pelanggan yang langgeng. Penggunaan telepon, surat, fax, email, internet, dan perangkat-perangkat lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan konsumen tertentu. 18 2.2 Teori Khusus 2.2.1 Sales Promotion 2.2.1.1 Definisi Sales Promotion Menurut Utami (2008: 134) Sales Promotion adalah dorongan jangka pendek untuk pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa. Sedangkan menurut Tjiptono, Chandra, dan Adriana (2008: 546) Sales Promotion merupakan segala bentuk penawaran atau insentif jangka pendek yang ditujukan bagi pembeli, pengecer, atau pedagang grosir dan dirancang untuk memperoleh respon spesifik dan segera. Jadi, Sales Promotion adalah aktivitas promosi yang terdiri dari insentif jangka pendek yang dilakukan untuk mendorong pembelian dengan segera dan meningkatkan penjualan perusahaan. 2.2.1.2 Alat Sales Promotion Secara garis besar terdapat tiga klasifikasi utama dari Sales Promotion (Tjiptono, Chandra, dan Adriana, 2008: 457) yaitu: 1. Promosi konsumen (consumer promotions), meliputi: kupon, produk sampel gratis, premium, hadiah utama, dan seterusnya. 2. Promosi dagang (trade promotion), meliputi: diskon, barang dagangan (merchandise), bantuan peralatan, specialty advertising. 3. Promosi wiraniaga (salesforce promotions), seperti kontes penjualan, pameran dagang dan seterusnya. TIPE TUJUAN CONTOH Consumer 1. Mendorong konsumen agar promotion bersedia mencoba produk b. Kupon baru c. Cash refunds offers 2. Membujuk konsumen agar a. Produk sampel d. Price packs 19 menjauhi produk pesaing e. Premium (gift) 3. Mendorong konsumen agar f. Hadiah/undian ‘membuat stok untuk produk g. Patronage rewards yang sudah mapan h. Free trial 4. Mempertahankan dan i. Garansi produk memberikan imbalan bagi j. Tie-in promotion para pelanggan yang loyal k. Cross-promotion 5. Menjalin relasi dengan l. POP display pelanggan Trade Promotion 1. Membujuk pengecer padagang grosir bersedia atau a. Price-off agar b. Allowance membuat persediaan merek tertentu. 2. Membujuk distributor agar guarantees d. Free goods e. Kontes penjualan di f. Premium rak pajangan 3. Memperoleh untuk g. Displays merek 4. Mendorong konsumen agar memilih merek perusahaan 1. Mendorong h. Diskon i. Push money perusahaan. and back bersedia memberikan ruang produk perusahaan. Business c. Buy terjadinya business leads j. Specility advertising a. Pameran dagang b. Konvensi salesforce 2. Menstimulasi pembeli c. Kontes penjualan promotion 3. Memberikan d. Specialty reward bagi 20 konsumen advertising 4. Memotivasi wiraniaga agar lebih aktif dalam menjual produk. Table 2.2 Sumber: Tjiptono, Chandra, dan Adriana, 2008: 457 Sales Promotion untuk Advance Miracle Doctor selama bulan Februari-Mei 2013 pada Showroom Pluit: 1. Price packs (harga paket): merupakan tawaran penghematan yang diberikan kepada konsumen secara langsung pada label atau kemasan. Ada yang berupa kemasan yang dijual dengan potongan harga (a reduced price packs), misalnya dua buah untuk harga satu. Ada pula yang berupa sebuah kemasan gabungan (a banded packs), yaitu dua / lebih produk yang sama digabungkan bersama (Kotler, 2005: 301). Price packs yang ditawarkan Advance adalah harga yang lebih hemat dengan membeli 6 botol Advance Miracle Doctor sekaligus. 2. Free Sample Product: merupakan bentuk promosi dengan mengundang calon pembeli untuk menguji-coba produk tanpa memungut biaya dengan harapan mereka akan melakukan pembelian terhadap produk tersebut (Kotler, 2005: 301). Promo free sample product yang ditawarkan Advance Miracle Doctor adalah dengan memberikan undangan bagi pemegang kartu kredit Gold dan Platinum dari bank-bank tertentu. Undangan tersebut nantinya dapat ditukarkan dengan sebuah Advance Miracle Doctor 21 secara gratis pada showroom-showroom Advance termasuk showroom Pluit. 3. Voucher potongan harga: merupakan kupon yang diberikan kepada konsumen agar mendapat potongan harga untuk setiap pembelian produk tertentu (Kotler, 2005: 301). Voucher potongan harga Advance bernilai Rp.100.000,- dan diperoleh setelah pembelanjaan produk Advance minimal Rp.1.000.000,-. Voucher potongan harga ini dapat digunakan untuk pembelanjaan produk Advance berikutnya, salah satunya Advance Miracle Doctor. 2.2.1.3 Tujuan Sales Promotion Menurut Fandy Tjiptono (2008: 221) tujuan promosi penjualan adalah menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Secara rinci ketiga tujuan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Menginformasikan (informing) • Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk baru • Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk • Menyampaikan perubahan harga kepada pasar • Membangun citra perusahaan 2. Membujuk pelanggan sasaran (persuading) • Membentuk pilihan merek • Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk • Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga 3. Mengingatkan (reminding) • Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat • Mengingatkan pembeli akan tempat – tempat yang menjual produk perusahaan. 22 2.2.2 Keputusan Pembelian 2.2.2.1 Definisi Keputusan Pembelian Keputusan pembelian menurut Schiffman, Kanuk (2004: 547) adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang dapat membuat keputusan, haruslah tersedia beberapa alternatif pilihan. Keputusan untuk membeli dapat mengarah kepada bagaimana proses dalam pengambilan keputusan tersebut itu dilakukan. Menurut Fandy Tjiptono (2008: 21) keputusan pembelian adalah sebuah proses dimana konsumen mengenal masalahnya, mencari informasi mengenai produk atau merek tertentu dan mengevaluasi seberapa baik masing – masing alternatif tersebut dapat memecahkan masalahnya, yang kemudian mengarah kepada keputusan pembelian. Sedangkan menurut Belch dan Belch yang dikutip oleh Ananda Fortunisa dan Andrew Arief Agassi dalam Journal Communication Spectrum, Vol.2 No.2 (2012: 205) keputusan pembelian berbeda dengan pembelian yang sebenarnya. Keputusan pembelian adalah tahapan dimana konsumen sudah memiliki pilihan merek atau produk tapi masih memiliki kemungkinan untuk mengubah pembeliannya. Pembelian yang sebenarnya adalah disaat konsumen melakukan pembelian terhadap suatu produk atau merek. Dari definisi – definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian merupakan sebuah proses yang diawali dengan adanya pengenalan masalah tentang produk apa yang dibutuhkan kemudian melakukan pencarian informasi produk, mengevaluasi produk dari keunggulan dan manfaat, kemudian membeli produk yang paling unggul dan kemudian adanya perilaku setelah pembelian, apakah puas atau tidak dalam membeli produk. 23 2.2.2.2 Proses Keputusan Pembelian Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Pengenalan kebutuhan Pencarian Informasi Pengevaluasian aternatif Keputusan pembelian Perilaku setelah pembelian Gambar 2.3 Sumber: Kotler (2005:224) Menurut Kotler dalam bukunya dasar-dasar pemasaran (2005: 224) terdapat 5 tahap pada tiap pembelian barang atau jasa, yaitu: 1. Pengenalan kebutuhan Tahap pertama dari proses keputusan pembelian dimana konsumen mengenali permasalahan atau kebutuhan. Dimana perkenalan kebutuhan dapat dipicu oleh periklanan dan berbagai faktor lainnya. 2. Pencarian informasi Tahap proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen tergerak untuk mencari informasi tambahan, konsumen mungkin sekedar meningkatkan perhatian atau mungkin pula mencari informasi secara aktif. 3. Pengevaluasian alternatif Tahap proses keputusan pembeli dimana konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi berbagai merek alternatif di dalam serangkaian pilihan. 4. Keputusan pembelian Tahap proses keputusan dimana konsumen secara aktual melakukan pembelian produk. 5. Perilaku setelah membeli Tahap proses keputusan pembelian konsumen melakukan tindakan lebih lanjut setelah pembelian berdasarkan pada kepuasan atau ketidakpuasan mereka. 24 2.3 Kerangka Teori Teori Umum Unsur dalam Proses Komunikasi Teori Komunikasi Fungsi dan Tujuan Komunikasi Efek Komunikasi Teori Komunikasi Pemasaran Teori Perilaku Konsumen Bauran Komunikasi Pemasaran Model Perilaku Konsumen Karakteristik Perilaku Konsumen Teori Bauran Promosi Teori Khusus Teori Sales Promotion Teori Keputusan Pembelian Alat Sales Promotion Tujuan Sales Promotion Proses Keputusan Pembelian 25 2.4 Kerangka Pemikiran Sales Promotion (X) Keputusan Pembelian (Y) 1. Pengenalan kebutuhan 1. Harga paket / price packs 2. Pencarian informasi 2. Free sample product 3. Pengevaluasian alternatif 3. Potongan harga / voucher 4. Keputusan pembelian 5. Perilaku setelah membeli