efektivitas pemberian game social untuk

advertisement
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
EFEKTIVITAS PEMBERIAN GAME SOCIAL UNTUK MENINGKATKAN
KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM HUBUNGAN TEMAN
SEBAYA KELAS X SMA NEGERI 1 TANJUNGANOM NGANJUK TAHUN
AJARAN 2014/2015
ARTIKEL SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna
Memperoleh GelarSarjana Pendidikan (S.Pd.)
Program Studi Bimbingan dan Konseling
OLEH :
ANERIKA NOVEMBRIANINIS
NPM: 11.1.01.01.0034
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
UNP KEDIRI
2015
Anerika Novembrianinis | 11.1.01.01.0034
FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id
|| 1||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Anerika Novembrianinis | 11.1.01.01.0034
FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id
|| 2||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Anerika Novembrianinis | 11.1.01.01.0034
FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id
|| 3||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
EFEKTIVITAS PEMBERIAN GAME SOCIAL UNTUK MENINGKATKAN
KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM HUBUNGAN TEMAN
SEBAYA KELAS X SMA NEGERI 1 TANJUNGANOM NGANJUK TAHUN
AJARAN 2014/2015
Anerika Novembrianinis
11.1.01.01.0034
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan - Program StudiBimbingandanKonseling
[email protected]
Dr. Sri Panca Setyawati, M.Pd dan Dr.Atrup, M.Pd,.M.M
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
Anerika Novembrianinis | 11.1.01.01.0034
FKIP – Bimbingan dan Konseling
simki.unpkediri.ac.id
|| 4||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
LATAR BELAKANG
Pendidikan
pendidikan.Sekolah merupakan suatu
merupakan
salah
lembaga
formal
dimana
seseorang
satu upaya yang dilakukan untuk dapat
mendapat pendidikan, pengajaran, dan
mengembagkan secara meningkat nilai-
ketrampilan hidup dalam berhubungan
nilai
dengan orang lain.
positif,
akhlak,
moral,
dan
pengetahuan, serta ketrampilan yang
dimiliki oleh peserta didik dan dapat
menunjang kelangsungan hidup setiap
individu. Pendidikan sebagai
suatu
proses, selalu mengalami perubahan
baik dari sistem pendidikan, program
kurikulum, strategi belajar mengajar,
sarana prasarana pendidikan yang dapat
mempengaruhi perkembangan peserta
didik baik dari
bidang akademik,
pribadi, maupun sosial.
membentuk
kemampuan
watak
dipercaya untuk melaksanakan kegiatan
pembelajaran.
Dalam
kegiatan
pembelajaran terdapat interaksi antara
guru dengan peserta didik dan peserta
didik
harapan
dengan
temannya.
dapat
mencapai
Dengan
tujuan
pembelajaran, serta menjadikan peserta
didik mencapai perkembangan yang
optimal.
Dalam
kegiatan
tersebut
diharapkan peserta didik juga dapat
Pendidikan Nasional berfungsi
mengembangkan
Sekolah adalah suatu lembaga yang
serta
dan
peradaban
menyesuaikan
diri
denganperkembangan pendidikan yang
sedang
berjalan.Selain
dapat
bangsa yang bermanfaat dalam rangka
menyesuaikan
diri
dengan
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
perkembangan
pendidikan,
peserta
bertujuan untuk berkembangnya potensi
didik
peserta didik agar menjadi manusia
menyesuaikan diri dengan lingkungan
yang beriman dan bertaqwa kepada
sekolah, salah satunya yaitu dengan
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
teman sebayanya. Salah satu tugas
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif dan
perkembangan yang harus dipenuhi
menjadi warga negara yang demokratis
oleh peserta didik pada masa sekolah
serta bertanggung jawab.
adalah
diharapkan
belajar
juga
bergaul
dapat
dengan
kelompok teman sebaya (Harvigust dan
Salah satu tempat penyelenggara
pendidikan
menjadi
adalah
kebutuhan
sekolah.Sekolah
mendasar
bagi
semua orang apalagi di zaman yang
semakin
mengedepankan
Anerika Novembrianinis | 11.1.01.01.0034
FKIP – Bimbingan dan Konseling
Munandar dalam Susanti dkk: 2010).
Pada masa ini, hubungan teman sebaya
memiliki pengaruh yang besar dalam
kehidupan anak (Monks dalam Susanti
dkk: 2010). Teman sebaya adalah anaksimki.unpkediri.ac.id
|| 5||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
anak
yang
kematangannya
tingkat
usia
dan
kurang
lebih
sama
(Santrock: 2002).
Interaksi
dalam
penting
bagi
sosial
peserta
didik
memperoleh
mempertahankan
dan
hubungan
teman
sebaya.Saat berinteraksi dengan teman
sebaya,
dapat
berlangsung
secara
efektif,
memiliki rasa positif, yaitu memandang
sangat
perkembangan
mendukung komunikasi sehingga
peserta
didik
diri dan orang lain secara positif serta
menghargai
menganggap
orang
dirinya
lain,
setara
dan
dengan
pihak yang diajak berkomunikasi.
Hasil penelitian dari Hartup (dalam
belajar
Safaria, 2005) menegaskan bahwa anak
dan
dengan hubungan sebaya yang buruk
perasaannya secara efektif kepada orang
memiliki peluang yang lebih besar
lain,
dibutuhkan
untuk mengalami gangguan neurotik
ketrampilan untuk mendukung dalam
dan psikotik, gangguan tingkah laku,
memperoleh
kenakalan, gangguan dalam perilaku
mengkomunikasikan
maka
hubungan
dari
dan
pikiran
itu
mempertahankan
teman
sebaya,
serta
seksual, serta penyesuaian diri di masa
ketrampilan berkomunikasi yang baik
dewasa.Sebaliknya
dengan orang lain, hal seperti ini
hubungan sebaya yang positif lebih
disebut dengan kemampuan komunikasi
matang dan mampu menyesuaikan diri
interpersonal.Kemampuan Komunikasi
di masa dewasanya.Hasil penelitian
interpersonal
untuk
tersebut menegaskan bahwa pentingnya
melakukan suatu proses pengiriman
kemampuan komunikasi interpersonal
pesan dari seseorang kepada orang lain
bagi anak.Maka dari itu di sekolah juga
atau
verbal
dibutuhkan komunikasi interpersonal
maupun non verbal yang di tanggapi
yang baik agar dapat menyesuaikan diri
oleh orang lain dan merupakan interaksi
dengan lingkungan sekolah, terutama
antara pribadi-pribadi
yang terlibat
pada hubungan teman sebaya dan agar
secara utuh dan langsung satu sama lain
dapat mencapai perkembangan yang
dalam menyampaikan dan menerima
lebih optimal.
beberapa
adalah
orang,
sikap
baik
pesan secara nyata yang dapat diukur
berdasarkan ciri-ciri bersedia membuka
diri untuk mengungkapkan informasi
yang biasanya disembunyikan, dapat
berempati, artinya mampu merasakan
apa yang dirasakan orang lain,
Anerika Novembrianinis | 11.1.01.01.0034
FKIP – Bimbingan dan Konseling
anak
dengan
Namun pada kenyataannya masih
banyak peserta
didik yang belum
sepenuhnya dapat menyesuaikan diri
dengan kondisi tersebut.Hal ini terlihat
dari perilaku peserta didik yang pasif di
simki.unpkediri.ac.id
|| 6||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
dalam kelas ketika diberikan waktu
alternatif penyelesaian dari masalah
diskusi dan menjawab soal secara lisan,
tersebut, dan dapat membantu dalam
tidak mau bersikap terbuka ketika
perkembangan
melakukan komunikasi dan tidak mau
optimal.
menerima
saran
dan
kritik
dari
judul penelitian "Efektifitas Pemberian
yang rendah juga mengalami kesulitan
Game
bergaul dengan teman-temannya. Hal
akan
kecenderungan
Social
Komunikasi
mempengaruhi
Untuk
Meningkatkan
Interpersonal
Dalam
Hubungan Teman Sebaya Peserta Didik
perkembangan individu. Masih banyak
terdapat
yang
penulis mengajukan skripsi dengan
kemampuan komunikasi interpersonal
tentu
didik
Melihat dari fenomenadi atas maka
temannya.Peserta didik yang memiliki
ini
peserta
Kelas X UPTD SMAN 1 Tanjunganom
bahwa
Tahun Ajaran 2014/2015".
pendidikan belum sepenuhnya dapat
II.
membantu perkembangan peserta didik
secara optimal.
Maka
Adapun pendekatan penelitian yang
dari
itu
peserta
didik
membutuhkan kemampuan interpersonal
yang tinggi agar mampu dan terampil
bergaul
METODE
dengan
teman
sebayanya.
Kecerdasan interpersonal ini tidak dibawa
anak sejak lahir, namun diperoleh melalui
digunakan
dalam
menggunakan
penelitian
pendekatan
ini
adalah
kualitatif
eksperimen.Penelitian ini menggunakan jenis
penelitian eksperimen dengan menggunakan
SSD (Single Subject Desain).Dalam penelitian
ini peneliti menggunakan design penelitiannya
A-B-A.
proses belajar yang berkesinambungan.
Metode
Anak membutuhkan
pengumpulan
data
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
Selanjutnya
usaha
yang
perlu
observasi t dan dokumen terkait penelitian.
dilakukan dalam rangka meningkatkan
komunikasi interpersonal peserta didik
III.
HASIL DAN KESIMPULAN
dalam membangun hubungan teman
sebaya
adalah
mengoptimalisasikan berbagai layanan
Bimbingan
dan
Konseling
konseling sangatlah penting untuk dapat
peserta
didik
hasil
pengamatan
atau
observasi diatas, kedua subjek mengalami
kepada
peserta didik.Layanan Bimbingan dan
membantu
Berdasarkan
dengan
mencari
Anerika Novembrianinis | 11.1.01.01.0034
FKIP – Bimbingan dan Konseling
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
Baselin
e (A1)
Interven
si
(B)
Baseline
(A2)
simki.unpkediri.ac.id
|| 7||
sesi 1sesi 2sesi 3
sesi 1sesi 2sesi 3
sesi 1sesi 2sesi 3
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
perubahan
dalam
kemampuan
berkomunikasi interpersonal. Hal tersebut
dapat dibuktikan dengan analisis data yang
dilakukan peneliti yaitu:
kemampuan
interpersonal.
2) Estimasi kecenderungan arah
pada baseline (A1) sebelum
diberi
Grafik Peserta didik A
1)
berkomunikasi
perlakuan
mendatar
Peserta didik A
atau
hanya
tidak
ada
perubahan sedangkan pada
1) Dilihat dari grafik analisis
intervensi (B) kecenderungan
visual dalam kondisi Peserta
arahnya
didik A pada fase baseline
tersebut menunjukkan bahwa
(A1) grafik lebih rendah dari
kemampuan
fase intervensi (B) dan fase
interpersonal peserta didik A
baseline (A2). Dimana pada
meningkat dan menunjukkan
fase
perubahan yang positif. , pada
baseline
(A1)
kemampuan
skor
komunikasi
fase
meningkat.
Hal
komunikasi
baseline
(A2)
interpersonal peserta didik A
kecenderungan arahnya juga
adalah
meningkat meningkat.
4,
dan
setelah
diberikan intervensi dengan
3) Kecenderungan
stabilitas
cara memberikan game sosial
pada Baseline (A1) stabil
selama
sebab
3
hari,
kemampuan
skor
komunikasi
persentasenya
mencapai 100% sedangkan
interpersonal peserta didik A
pada
intervensi
meningkat dengan 5 – 7,
stabilitasnya
kemudian peneliti melakukan
(variabel) dengan persentase
pengamatan atau observasi
33,3% dan pada baseline (A2)
pada fase baseline (A2) skor
stabilitasnya juga tidak stabil
kemampuan
komunikasi
(variable) dengan persentase
interpersonal
meningkat
66,6%.
(B)
tidak
stabil
Kecenderungan
dengan 7 – 8. Berdasarkan
stabilitas
ini
memakai
hal tersebut dapat diketahui
pedoman
jika
persentase
bahwa
stabilitas sebesar 85% - 90%
peserta
menunjukkan
yang
positif
didik
A
peningkatan
dalam
maka
stabil
(Sunanto, Juang dkk.2005:
113).
Anerika Novembrianinis | 11.1.01.01.0034
FKIP – Bimbingan dan Konseling
dikatakan
Semakin
sedikit
simki.unpkediri.ac.id
|| 8||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
(A2)
semakin baik.
memiliki
Dari penjelasan diatas, maka
tidak stabil
dapat
bahwa
menunjukkan perubahan yang
stabilitas
signifikan dalam kemampuan
berkomunikasi
berkomunikasi interpersonal
interpersonal peserta didikA
ke arah yang positif. Untuk
sebelum
menentukan level stabilitas
disimpulkan
kecenderungan
kemampuan
stabil
diberi
atau
intervensi
tidak
perubahan,
dan
ada
setelah
memberikan
soaial,
peserta
pada
8
stabilitas
yang artinya
kecenderungan
stabilitas.
game
didik
level
7
dan rentang ini telah dihitung
diberikan intervensi dengan
cara
rentangnya
–
prosentase stabilitasnya maka
6) Level perubahan peserta didik
A
A
dalam
kemampuan
mengalami
peningkatan
berkomunikasi interpersonal
dalam
kemampuan
adalah positif (+).
berkomunikasi interpersonal.
2. Peserta didik B
4) Jejak data pada baseline (A1)
mendatar atau dikatakan tidak
ada
pada
perubahan
saat
sedangkan
intervensi
kecenderungan
(B)
arah
meningkat dan pada saat
baseline (A2) kecenderungan
arah juga meningkat.
5) Level
stabilitasnya
pada
baseline (A1) lebih stabil
dibanding intervensi (B)dan
baseline (A2) .Pada baseline
(A1)
datanya
stabil
yaitu
dengan level dan rentang 4
sedangkan
pada
intervensi
(B) dengan rentang 5 – 7
memiliki level stabilitas yang
tidak stabil, pada baseline
Anerika Novembrianinis | 11.1.01.01.0034
FKIP – Bimbingan dan Konseling
8
7
6
5
4
3
2
1
0
Baseli
ne (A1)
Interven
si (B)
sesi sesi sesi
1 2 3
sesi sesi sesi
1 2 3
Baseline
(A2)
sesi sesi sesi
1 2 3
1) Dilihat dari grafik analisis
visual dalam kondisi Peserta
didik B pada
fase baseline
(A1) grafik lebih rendah dari
fase intervensi (B) dan fase
baseline (A2). Dimana pada
fase
baseline
kemampuan
(A1)
skor
komunikasi
interpersonal peserta didik A
simki.unpkediri.ac.id
|| 9||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
adalah 2 – 3 , dan setelah
fase
diberikan intervensi dengan
kecenderungan arahnya juga
cara memberikan game sosial
meningkat.
selama
3
hari
kemampuan
,
skor
komunikasi
baseline
(A2)
3) Kecenderungan
stabilitas
pada Baseline (A1)
interpersonal peserta didik B
stabil
meningkat dengan 4 – 5,
mencapai 66,6% sedangkan
kemudian peneliti melakukan
pada
pengamatan atau observasi
stabilitasnya
pada fase baseline (A2) skor
(variabel) dengan persentase
kemampuan
komunikasi
66,6% dan pada baseline (A2)
interpersonal juga meningkat
stabilitasnya juga tidak stabil
dengan 6 – 7. Berdasarkan
(variable) dengan persentase
hal
66,6%.
tersebut
dapat
sebab
tidak
persentasenya
intervensi
(B)
tidak
stabil
Kecenderungan
diketahuibahwa peserta didik
stabilitas
ini
memakai
B menunjukkan peningkatan
pedoman
jika
persentase
yang
stabilitas sebesar 85% - 90%
positif
kemampuan
dalam
berkomunikasi
interpersonal.
maka
dikatakan
stabil
(Sunanto, Juang dkk.2005:
2) Estimasi kecenderungan arah
113).
Semakin
sedikit
pada baseline (A1) menurun
prosentase stabilitasnya maka
kemudian
semakin baik.
sedangkan
meningkat,
pada
intervensi
Dari penjelasan diatas, maka
(B) kecenderungan arahnya
dapat
meningkat
kecenderungan
atau
ada
disimpulkan
bahwa
stabilitas
perubahan yang positif, dan
kemampuan
pada
interpersonal peserta didikB
fase
baseline
(A2)
berkomunikasi
kecenderungan arahnya juga
sebelum
meningkat.
kecenderungan
menunjukkan
kemampuan
Hal
tersebut
bahwa
komunikasi
diberi
intervensi
stabilitasnya
menurun
kemudian
meningkat
dan
setelah
interpersonal peserta didik B
diberikan intervensi dengan
meningkat dan menunjukkan
cara
perubahan yang positif. , pada
soaial,
Anerika Novembrianinis | 11.1.01.01.0034
FKIP – Bimbingan dan Konseling
memberikan
peserta
game
didik
B
simki.unpkediri.ac.id
|| 10||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
mengalami
peningkatan
1. Analisis antar kondisi
dalam
kemampuan
a. Peserta didik A
berkomunikasi interpersonal.
4) Jejak data pada baseline (A1)
1) Perubahan
arah
kecenderungan
pada
kemampuan
mendatar atau dikatakan tidak
komunikasi
ada
peserta didik A menuju pada
pada
perubahan
saat
sedangkan
intervensi
kecenderungan
(B)
arah
perubahan
grafikyang
baseline (A2) kecenderungan
naik.
5) Level
stabilitasnya
yang
positif
karena dapat dilihat pada
meningkat dan pada saat
arahnya juga meningkat.
interpersonal
arah
2) Perubahan
trendnya
kecenderungan
pada
stabilitas pada baseline (A1)
baseline (A1) lebih stabil
tidak stabil sedangkan pada
dibanding intervensi (B) dan
intervensi (B) tidak
baseline (A2) .Pada baseline
dan pada baseline (A2) tidak
(A1) datanya variabel atau
stabil,ini dapat dilihat pada
tidak stabil yaitu dengan level
analisis
dan rentang 2 – 3 sedangkan
dimana
persentase
pada intervensi (B) dengan
baseline
(A1)
rentang 4 – 5 memiliki level
sedangkan pada intervensi
stabilitas yang tidak stabil,
(B) stabilitasnya sangat tidak
pada baseline (A2) rentangnya
stabil (variabel) yaitu 33,3%
6 – 7 memiliki level stabilitas
dan pada baseline (A2) juga
tidak stabil
tidak stabil (variabel) yaitu
yang artinya
dalam
stabil
kondisi
pada
100
%
menunjukkan perubahan yang
66,6%.
signifikan
yang
stabilitas ini semakin tidak
positif. Untuk menentukan
stabil semakin baik, karena
level stabilitas dan rentang ini
semakin data stabil berarti
telah
tidak
ke
arah
dihitung
pada
kecenderungan stabilitas.
6) Level perubahan peserta didik
B
dalam
kemampuan
Kecenderungan
menunjukkan
perubahan yang signifikan.
Hal ini menunjukkan bahwa
saat
diberikan
intervensi
berkomunikasi interpersonal
dengan game sosial untuk
adalah positif (+).
meningkatkan
Anerika Novembrianinis | 11.1.01.01.0034
FKIP – Bimbingan dan Konseling
kemampuan
simki.unpkediri.ac.id
|| 11||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
komunikasi
interpersonal
juga tidak stabil
Ini dapat
data stabil meningkat, maka
dilihat pada analisis dalam
game sosial berpengaruh atau
kondisi
efektif untuk meningkatkan
pada baseline (A1)66,6 %
kemampua
sedangkan
komunikasi
interpersonal
persentase
pada
intervensi
(B) stabilitasnya tidak stabil
3) Perubahan level pada peserta
didik A adalah positif
sangat
(variabel) yaitu 66,6% dan
pada baseline (A2) juga tidak
4) Sedangkan pada pesentase
overlap juga
dimana
stabil (variabel) yaitu 66,6%.
baik
Kecenderungan stabilitas ini
yaitu 0%. Semakin kecil
semakin tidak stabil semakin
persentase overlap semakin
baik, karena semakin data
baik
stabil
pengaruh
terhadap
intervensi
target
behavior
(Sunanto,Juang: 116). Hal ini
berarti
tidak
menunjukkan perubahan yang
signifikan.
menunjukkan bahwa game
Hal ini menunjukkan bahwa
sosial
saat
efektif
meningkatkan
komunikasi
untuk
kemapuan
interpersonal
peserta didik.
arah
pada
komunikasi
kecenderungan
kemampuan
interpersonal
yang
meningkatkan
kemampuan
sosial berpengaruh atau efektif
untuk
meningkatkan
kemampua
komunikasi
interpersonal
positif
karena dapat dilihat pada
grafik yang arah trendnya
naik ke atas.
2) Perubahan
dengan game sosial untuk
stabil meningkat, maka game
peserta didik B menuju pada
perubahan
intervensi
komunikasi interpersonal data
b. Peserta didik B
1) Perubahan
diberikan
3) Perubahan level pada peserta
didik B adalah positif
4) Sedangkan pada pesentase
kecenderungan
overlap juga sangat baik yaitu
stabilitas pada baseline (A1)
0%. Semakin kecil persentase
tidak stabil sedangkan pada
overlap
intervensi (B) tidak
pengaruh intervensi terhadap
dan
pada
baseline
stabil
(A2)
Anerika Novembrianinis | 11.1.01.01.0034
FKIP – Bimbingan dan Konseling
target
semakin
baik
behavior
simki.unpkediri.ac.id
|| 12||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
(Sunanto,Juang: 116).Hal ini
Kualitatif,
Alfabeta.
menunjukkan bahwa game
sosial
efektif
meningkatkan
untuk
komunikasi
interpersonal peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
Aminudin
Djoni.
2012.
Efektivitas
Bimbingan Teman Sebaya dalam
Meningkatkan
Kemampuan
Komunikasi Interpersonal Siswa.
Disertasi: PPB FIP UPI.
Panduan Penulisan Katya Tulis Ilmiah
Universitas Nusantara PGRI Kediri.
2014. Kediri: UNP
Permana A.R. 2013. Efetifitas Bimbingan
Kelompok Melalui Teknik Bercerita
Untuk Mengembangkan Karakter
Siawa. Skripsi. Bandung: UPI
Restiningtyas F. 3014. Keefektifan Metode
Bermain Peran TV Host Untuk
Meningkatkan
Kemampuan
Komunikasi Siswa Berkepribadian
Introvet. Skripsi. Kediri: UNP
Santrock. 2003. Adolescence Perkembangan
Remaja. Jakarta: Erlangga
Sugiyono.
2013.
Metode
Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif
Anerika Novembrianinis | 11.1.01.01.0034
FKIP – Bimbingan dan Konseling
dan
R&D.
Bandung:
Sujarw o& Eliasa E.I. 2011. 55 Permainan
(Games) dalam Bimbingan dan
Konseling. Yogyakarta: Paramita
Publishing.
Sunanto, Juang. 2005. Desain Penelitian
Single
Subjek.
Universitas
Pendidikan Indonesia
Susanti
F.2010. Pengaruh Permainan
Tradisional Terhadap Kompetensi
Interpersonal dengan Teman Sebaya
pada Siswa SD. Jurnal Psikologi
Unclip, 8 (2): 145
Setiawan B.2014. Penerapan Teknik
onseling
Behavioral
Untu
Meningkatkan Kedisiplinan Siswa
Dalam Mentaati Peraturan Tata
Tertib Sekolah. Skripsi. Kediri: UNP
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional
Wicaksono G. 2013. Penerapan Teknik
Bermain Peran Dalam Bimbingan
Kelompok Untuk Meningkatkan
Kemampuan
Komunikasi
Interpersonal Siswa Kelas X
Multimedia SMK IKIP Surabaya.
Jurnal
Mahasiswa
Bimbingan
Konseling, 1 (1): 62-67
simki.unpkediri.ac.id
|| 13||
Download