BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produksi minyak sawit dunia didominasi oleh Indonesia dan Malaysia. Kedua negara ini secara total menghasilkan sekitar 85-90% dari total produksi minyak sawit dunia. Pada saat ini Indonesia adalah produsen dan eksportir minyak sawit yang terbesar di seluruh dunia. Dalam jangka panjang, permintaan dunia akan minyak sawit menunjukkan kecenderungan meningkat sejalan dengan jumlah populasi dunia yang bertumbuh dan karenanya meningkatkan konsumsi produk-produk dengan bahan baku minyak sawit , hal ini menarik para investor atau perusahaan lokal atau asing yang bergerak dalam industri ini, berlombalomba untuk dapat mengelola kelebihan sumber daya tersebut. Tantangan dalam industri tersebut adalah risikonya yang besar pada aset, karena aset merupakan unsur paling menentukan pada keuntungan perusahaan, jika aset terganggu atau rusak perusahaan sudah pasti menerima kerugian. Industri ini memerlukan investasi yang sangat besar untuk bisnis tersebut. Sebuah perusahaan menggunakan modalnya untuk membiayai asetnya perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. sebagai sumber investasi Modal itu terdiri dari beberapa unsur, biasa disebut dengan struktur modal, struktur modal mengacu pada pilihan yang berbeda yang digunakan oleh perusahaan dalam membiayai asetnya. Struktur modal dari perusahaan adalah kombinasi tertentu dari hutang dan ekuitas sebagai sumber keuangan yang digunakan untuk mendanai aset-aset perusahaan. 1 Keputusan mengenai proporsi kombinasi struktur modal penting untuk kesejahteraan keuangan perusahaan, keputusan yang salah tentang struktur modal dapat menyebabkan kesulitan dan akhirnya mengalami kebangkrutan. Manajemen perusahaan menetapkan struktur modal untuk dapat seoptimal mungkin guna mencapai nilai perusahaan yang maksimal. Banyak penelitian telah berusaha menemukan struktur modal yang optimal, meskipun telah banyak penelitian tentang struktur modal tetapi belum ada metoda spesifik yang dikembangkan bagi manajer untuk menentukan struktur modal yang optimal (Sheikh dan Wang, 2011). Struktur modal yang optimal berarti untuk menemukan campuran proporsi yang tepat dari dana jangka panjang yang meminimalkan biaya modal dan memaksimalkan nilai organisasi (Eldomiaty dan Ismail, 2009). Struktur modal yang tepat adalah keputusan penting bagi setiap organiasi bisnis (Simerly dan Li, 2000). Struktur modal pada dasarnya pembiayaan jangka panjang yang permanen dari suatu perusahaan, meskipun telah ada banyak penelitian yang berfokus pada faktor penentu yang paling utama dari struktur modal, masih ada penyimpangan tentang faktor signifikan yang mempengaruhi struktur modal perusahaan (Faiza Saleem, 2013). Banyak hasil penelitian telah dilakukan di area ini. Peneliti yang berbeda telah menetapkan kriteria yang berbeda untuk penentuan struktur modal dan profitabilitas perusahaan. Mereka menggunakan variabel yang berbeda atau alat untuk mencari hasil diarea ini. Studi menunjukkan bahwa teori struktur modal dan nilai perusahaan memiliki hubungan yang sangat kuat. Beberapa hasil empiris mengenai penelitian pada area ini sebelumnya antara lain, struktur modal adalah 2 pilihan antara proporsi yang tepat dari hutang dan ekuitas yang akan memaksimalkan kekayaan pemegang saham. WACC digunakan untuk menentukan biaya modal, biaya minimum timbal modal untuk memaksimalkan nilai perusahaan (Khatab, Masood, Zaman, Saleeman, 2011). Nilai hutang yang lebih tinggi meningkatkan faktor risiko pada rendahnya pertumbuhan perusahaan, namun (Modigliani dan Miller, 1963) menunjukkan bahwa nilai perusahaan adalah peningkatan fungsi leverage karena adanya pengurangan pajak dari pembayaran bunga pada tingkat perusahaan. Berbeda dengan pendapat dari (Psillaki and Daskalakis, 2009) bahwa perusahaan dapat memaksimalkan nilai dengan memilih hutang yang rendah atau nol. sehingga hutang memiliki dampak positif dan negatif terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan penelitian sebelumnya menunjukkan juga terdapat beberapa variabel penentu atau yang dapat mempengaruhi struktur modal, salah satu yang paling terlihat adalah profitabilitas. Profitabilitas juga menjadi faktor penentu dari struktur modal, berdasarkan penelitian sebelumnya bahwa perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang lebih memiliki hutang yang lebih sedikit dan arus kas jangka pendek mampu menutupi hutang tersebut dan stabil (Fama and French , 2002). Namun berbeda dengan pendapat Alipour (2010), menunjukkan korelasi positif antara profitabilitas dan rasio hutang, perusahaan, perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi dapat mendanai lebih banyak hutang untuk pendanaannya, profitabilitas digunakan sebagai jaminan kepada kreditur bahwa perusahaan memiliki tingkat risiko kebangkrutan yang rendah. 3 Penelitian ini dilakukan karena perdebatan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan dalam struktur modal perusahaan, dan seberapa signifikan pengaruhnya. Penelitian ini mencoba untuk menganalisis faktor-faktor penentu struktur modal secara sistemik dan memperkenalkan penentu utama struktur modal dan faktor yang mempengaruhi mereka. Penelitian ini juga akan membantu para manajer dalam membuat keputusan struktur modal yang optimal, terutama pada industri perkebunan kelapa sawit yang ada di Indonesia dan Malaysia. Berdasarkan dari uraian di atas, maka dilakukan penelitian lebih lanjut di Indonesia khususnya kepada perusahaan perkebunan kelapa sawit yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan Judul "Faktor-Faktor Penentu Leverage Pada Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit Studi Kasus di Bursa Saham Indonesia dan Malaysia”. 1.2 Pembatasan Masalah Agar penelitian yang dilakukan tidak terlalu luas dan lebih terarah maka perlu adanya batasan penelitian. Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka ruang lingkup penelitian dibatasi pada hal-hal berikut ini : 1. Periode yang diteliti tahun 2010-2014 2. Objek penelitian adalah perusahaan-perusahaan yang bergerak di industri Perkebunan Kelapa Sawit dan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Malaysia selama periode 2010-2014. 4 3. Variabel-variabel yang diukur antara lain : Leverage, Tangibility, Profitability, Firm size, Asset Utilization, Financial Flexibility, Investment Opportunity, dan Price. 1.3 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan pendahuluan di atas, permasalahan utama yang diangkat dalam penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor penentu leverage pada perusahaan. Perumusahan masalah ini dimaksudkan agar permasalahan penelitian ini dapat dipecahkan. Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: 1. Apakah terdapat pengaruh Tangibility terhadap Leverage? 2. Apakah terdapat pengaruh Profitability terhadap Leverage? 3. Apakah terdapat pengaruh Firm Size terhadap Leverage? 4. Apakah terdapat pengaruh Asset Utilization terhadap Leverage? 5. Apakah terdapat pengaruh Financial Flexibility terhadap Leverage? 6. Apakah terdapat pengaruh Investment Opportunity terhadap Leverage? 7. Apakah terdapat pengaruh Price terhadap Leverage? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk meneliti pengaruh Tangibility terhadap Leverage 2. Untuk meneliti pengaruh Profitability terhadap Leverage 3. Untuk meneliti pengaruh Firm Size terhadap Leverage 4. Untuk meneliti pengaruh Asset Utilization terhadap Leverage 5 5. Untuk meneliti pengaruh Financial Flexibility terhadap Leverage 6. Untuk meneliti pengaruh Investment Opportunity terhadap Leverage 7. Untuk meneliti pengaruh Price terhadap Leverage 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat: a. Bagi Manajer Keuangan Penelitian ini diharapkan dapat membantu manajer keuangan dalam mengambil keputusan strategis finansial di perusahaan yang terkait dengan struktur modal. b. Bagi Investor Penelitian ini berguna bagi investor karena struktur modal atau leverage merupakan salah satu faktor penting untuk penilaian seorang investor dalam memilih perusahaan yang hendak ia pilih untuk berinvestasi. 1.6 Sistematika Penulisan Untuk memberikan gambaran secara umum dan lebih jelas dalam penulisan skripsi ini. Maka dapat diuraikan secara singkat. Isi materi pokok yang dibahas pada setiap bab adalah sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini berisi tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan penelitian. 6 BAB II : KERANGKA TEORITIS Bab ini memuat tinjauan pustaka yang berisikan apa, mengapa dan bagai teori-teori yang relevan digunakan untuk mendukung pelaksanaan penelitian serta digunakan untuk merancang kerangka konseptual yang menguraikan secara singkat hasil dari tinjauan pustaka untuk menjawab permasalahan penelitian. BAB III : METODA PENELITIAN Dalam bab ini menjelaskan tentang metoda penelitian, variabel penelitian dan pengukuran, teknik pengumpulan data, teknik penarikan sample, dan analisis data BAB IV : ANALISA DAN PEMBAHASAN Berisikan deskripsi data dari objek penelitian yang meliputi analisa data dan pembahasan hasil penelitian menggunakan seluruh teori sebelumnya untuk membahas hasil analisa data. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan bab terakhir dari penyusunan skripsi, terdiri dari simpulan yang mendeskripsikan kesimpulan yang dapat ditarik dari uraian pelaksanaan penelitian dan saran yang mendeskripsikan usulan-usulan perbaikan untuk penelitian selanjutnya berdasarkan keterbatasan penelitian yang telah dilaksanakan 7