BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi merupakan sebuah era baru yang ditandai dengan berbagai macam kesepakatan-kesepakatan perdagangan dan ekonomi antar satu negara atau lebih, outsourcing tenaga kerja serta makin maraknya Foreign Direct Invesment (Mollick dan Torres, 2007). Hal ini mengakibatkan persaingan antar negara dalam memenuhi kebutuhannya menjadi semakin ketat sehingga, banyak perusahaan yang ada didorong untuk semakin kompetitif. Salah satu caranya adalah dengan memiliki keunggulan-keunggulan dalam bidang tertentu. Novliadi (dalam Miyansari, 2010 : 6) mengatakan bahwa Keunggulan tersebut dapat dicapai dengan meningkatkan kinerja sumberdaya manusia yang ada di dalamnya. Maka, dapat dilihat bahwa sumberdaya manusia merupakan aset penting yang organisasi miliki guna mencapai keunggulan-keunggulan tertentu tersebut. Acemoglu (dalam Mollick dan Torres, 2007 : 2) mengatakan bahwa dengan semakin banyaknya arus modal yang masuk maka diperlukan tenaga kerja kompeten untuk memanfaatkan arus modal tersebut, Hal ini menciptakan permintaan yang tinggi terhadap tenaga kerja yang kompeten. Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa diperlukan tenaga kerja yang kompeten guna menghadapi persaingan di era globalisasi (Noviana, 2007 : 1). Lebih jauh lagi, Mollick dan Torres mengatakan bahwa kompetensi seorang tenaga kerja dapat diukur dengan berbagai macam hal, salah satunya adalah produktivitas. Salah satu tujuan perusahaan adalah untuk mencapai produktivitas kerja yang optimal. Dengan meningkatnya produktivitas kerja karyawan maka perusahaan akan mendapatkan manfaat yang lebih yaitu meningkatnya profit perusahaan. Robbins dan Judge (2008 : 36) mengatakan bahwa produktivitas adalah ukuran kinerja yang mencakup efektivitas dan efisiensi. Maka suatu organisasi dapat dikatakan produktif bila mencapai tujuannya dan melakukannya dengan cara mengubah masukkan menjadi hasil dengan biaya serendah mungkin Robbins dan Judge (2008 : 36) Produktivitas secara umum juga dapat diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata dengan masukan. Produktivitas tersebut dapat dipengaruhi banyak faktor baik itu yang berasal dari diri sendiri maupun lingkungan kerjanya. Robbins dan Judge (2008 : 36) mengatakan bahwa produktivitas memiliki dua dimensi penting yaitu efektivitas dan efisiensi. Guna meningkatkan kedua hal tersebut, (Noviana, 2007 : 21) mengatakan bahwa perusahaan perlu melakukan pelatihan terhadap karyawannya. Hal yang senada juga diungkapkan Permadi (2008 : 5) yang mengatakan bahwa guna mengelola sumberdaya manusia agar handal sehingga produktif adalah melalui pelatihan yang terencana. Maka pelatihan memegang peranan penting dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan Pelatihan yang dilaksanakan dengan baik akan bermanfaat bagi organisasi. Iskandar (2008 : 15) mengatakan bahwa tujuan pelatihan adalah memperbaiki produktivitas tenaga kerja karena kurangnya keterampilan, pengetahuan, dan sikap kerja. Pelatihan tersebut dapat dilakukan terhadap setiap karyawan yang ada di perusahaan akan tetapi, lebih terasa manfaatnya jika dilakukan terhadap karyawan operasional. Karyawan operasional adalah karyawan yang lebih banyak membutuhkan pelatihan teknis, karena karyawan operasional lebih banyak melakukan kegiatan yang sifatnya rutin atau day-to-day dibanding para karyawan di level lainnya. Agustina (2000), bahwa sebagai salah satu cara untuk memperbaiki, mempertahankan dan meningkatkan kinerja karyawan, pelatihan merupakan aktivitas yang tidak dapat ditinggalkan dalam suatu perusahaan. Perusahaan merasa memerlukan pelatihan bagi karyawannya baik karyawan lama maupun karyawan baru guna mencapai tujuannya. Pelatihan memberikan berbagai manfaat, baik kepada perusahaan maupun karyawan itu sendiri. Bagi karyawan, pelatihan memberi manfaat seperti tambahan pengetahuan, keterampilan kerja, peningkatan prestasi kerja dan sebagainya. Sedangkan bagi perusahaan mereka juga memperoleh manfaat lebih seperti terjaganya stabilitas perusahaan dan karyawan. Kusnanto (2007), menyatakan bahwa pengetahuan (knowledge), keterampilan atau keahlian (skill), kemampuan (ability), sikap mental (attitude) dan perilaku (behaviour) dapat mempengaruhi kinerja karyawan, dalam hal ini kinerja karyawan mimiliki arti sinonim dengan produktivitas kerja karyawan. PT. Pos Indonesia merupakan salah satu perusahaan perseroan yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa pos dan giro untuk umum dalam negeri. PT Pos Indonesia sebagai penyedia sarana komunikasi usaha pos yang tidak terlepas dari perkembangan teknologi informasi. Dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja karyawan, salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah dengan memperhatikan pelatihan karyawan karena dengan memperhatikan pelatihan karyawan pengantar maka dapat membentuk persepsi karyawan yang positif dan memberikan hasil yang nyata bagi karyawan itu sendiri. Masalah yang dihadapi oleh PT. Pos Indonesia adalah tidak tercapainya target yang diterapkan perusahaan yang disebabkan oleh kurangnya pelatihan yang diberikan perusahaan. Selain itu, penurunan tingkat kehadiran karyawan dapat menjadi masalah bagi perusahaan, mengingat hal ini berhubungan dengan ptoduktivitas karyawan. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Pelaksanaan Pelatihan Terhadap Peningkatan Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Pos Indonesia “ 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dalam latar belakang penelitian diatas, maka beberapa masalah yang dapat diidentifikasi adalah : 1. Bagaimana pelaksanaan pelatihan di PT. Pos Indonesia? 2. Bagaimana produktivitas kerja karyawan di PT. Pos Indonesia? 3. Seberapa besar pengaruh pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan di PT. Pos Indonesia ? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi yang jelas mengenai pengaruh pelaksanaan pelatihan terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan yang diperlukan dalam penyusunan skripsi guna memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian sarjana untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi program studi manajemen pada Fakultas Bisnis dan Manajemen. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pelatihan di PT. Pos Indonesia. 2. Untuk mengetahui bagaimana produktivitas kerja karyawan di PT. Pos Indonesia. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pelatihan terhadap produktivitas kerja karyawan di PT. Pos Indonesia. 1.4 1. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain : Bagi perusahaan Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan informasi dan masukan sebagai bahan pertimbangan dalam pelaksanaan pelatihan yang 2. bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Bagi Penulis Untuk menerapkan teori-teori yang didapat penulis selama mengikuti perkuliahan ke dalam praktek sehari-hari sehingga dapat menambah wawasan pengetahuan dan daya nalar sebagai proses belajar, sehingga dapat lebih memahami kaitan antara teori dengan aplikasi kenyataan yang 3. ada di lapangan. Bagi akademis Dapat digunakan sebagai bahan rujukan dan referensi bagi peneliti-peneliti lain yang berkeinginan untuk melakukan penelitian-penelitian yang sejenis untuk selanjutnya. 1.5 Kerangka Pemikiran Era globalisasi yang menuntut perusahaan yang ada menuntut perusahaan semakin memiliki keunggulan. Salah satu faktor yang ada dalam perusahaan adalah sumberdaya manusia oleh karena itu, diperlukan Proses pengelolaan serta pendayagunaan sumberdaya manusia yang ada dalam organisasi tersebut dinamakan dengan manajemen sumberdaya manusia atau MSDM Mangkunegara (dalam Miyansari 2010 : 6). Lebih jauh lagi Flipo (dalam Miyansari, 2010) mengemukakan bahwa manajemen sumberdaya manusia adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian dari aktivitas pengadaan, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan dan pemisahan sumberdaya manusia dalam rangka memenuhi tujuan individu, organisasi dan masyarakat. Sementara itu menurut Handoko (2003) Manusia dalam suatu perusahaan harus dianggap sebagai aset perusahaan bukan lagi faktor produksi. Konsep sumberdaya manusia sebagai aset perusahaan didasarkan pada fakta bahwa sumberdaya yang paling penting dalam suatu organisasi adalah manusia, yaitu orang yang memberikan tenaga, bakat, kreativitas dan usaha mereka kepada perusahaan. Pengelolaan serta pendayagunaan sumberdaya manusia tersebut dilakukan agar dapat membantu perusahaan mencapai tujuan-tujuannya. Lebih jauh lagi, pencapaian tersebut dapat dicapai apabila karyawan yang ada dalam perusahaan tersebut bekerja secara optimal yang diukur melalui produktivitas kerja. Beberapa penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa pelatihan memengaruhi produktivitas kerja karyawan Noviana (2007). Begitu pula penelitian yang dilakukan Permadi (2008) serta Dewi (2003). Robbins dan Judge (2008) juga mengatakan bahwa dua dimensi yang memengaruhi produktivitas kerja dapat ditingkatkan melalui pelatihan. Mello (dalam Iskandar, 2008 : 14) berpendapat bahwa pelatihan mencakup beberapa jenis perubahan tenaga kerja, bagaimana mereka melakukan pekerjaan, berhubungan satu dengan yang lain serta kondisi mereka untuk melakukan suatu pekerjaan. Yolder (dalam Iskandar, 2008 : 15) mengatakan bahwa agar suatu pelatihan berhasil maka, perlu diperhatikan faktor-faktor seperti, individual differences, realtion to job analysis, motivation, active participation, selection of trainess, selection of trainers, trainer training serta training method. Sedangkan makna dari produktivitas menurut Suprihanto (dalam Permadi, 2008 : 33) adalah motto kehidupan hari ini yang harus lebih baik dari kemarin. Dalam penelitian ini, akan digunakan teori – teori yang relevan dengan masalah yang akan dikaji. Untuk mengkaji pelatihan akan digunakan teori dari Handoko (2003). Untuk mengkaji produktivitas kerja akan digunakan teori Robbins dan Judge (2008). Disamping itu, peneliti juga akan menggunakan sumber referensi ilmiah lain berupa jurnal dan skripsi. Berdasarkan hal tersebut maka, peneliti menggambarkan kerangka berpikir sebagai berikut : PELATIHAN (X) 1.5.2 PRODUKTIVITAS KERJA (Y) Hipotesis Gambar 1.1 Model Kerangka Pemikiran Penelitian 1.6 Hipotesis Penelitian Berdasarkan uraian kerangka pemikiran diatas, maka dapat ditarik hipotesis yang akan diuji kebenarannya melalui penelitian ini adalah : “ Jika pelatihan dilaksanakan secara tepat dan terprogram maka produktivitas kerja karyawan akan meningkat “. 1.7 Metode Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini merujuk pada Umar (2008) adalah metode deskriptif yaitu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Pos Indonesia. Metode sampling yang akan peneliti gunakan adalah metode convenient sampling yaitu metode pengambilan sampel berdasarkan kemudahan. 2. Sumber Data Sumber data yang akan dipergunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer yang berasal dari pengisian kuesioner oleh sejumlah responden yang sesuai dengan operasionalisasi variabel pada bab III. Hasil pengisian kuesioner tersebut selanjutnya akan digunakan peneliti guna menganalisis hubungan antara kedua variabel dalam penelitian ini. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis untuk megumpulkan data adalah sebagai berikut : 1. Library Research Yaitu membaca dan mengumpulkan data melalui buku-buku yang tersedia di perpustakaan yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. 2. Field Research Yaitu dengan peninjauan ke perusahaan untuk memeroleh data dan informasi secara nyata mengenai hal-hal yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti dengan cara : a. Wawancara, mengadakan tanya jawab langsung kepada pihak-pihak yang terlibat. b. Pengamatan, pengumpulan dan pengambilan data yang dilakukan dengan mengamati dan memahami berbagai gejala yang berkaitan dengan objek penelitian. Penulis melakukan pengamatan terhadap aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam perusahaan. 1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian Pada penyusunan skripsi ini penulis mengadakan penelitian pada PT. Pos Indonesia (PERSERO) yang berlokasi di Jalan A.H. Nasution No. 28 Bandung. Dan waktu penelitian dilakukan pada bulan Juli 2013 sampai dengan selesainya penelitian ini. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi dan Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen itu. Jadi manajemen itu suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan. Ada beberapa definisi tentang manajemen pada umumnya, walaupun definisi itu beragam bunyinya, tetapi pada pokoknya unsur-unsur yang ada didalamnya adalah sama diantaranya adalah : Hasibuan (2010 : 2) mengatakan bahwa Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumbersumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.