PENGARUH KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU TERHADAP EKUITAS MEREK INDIHOME Febrina Fitri Astari Program Studi Manajemen-S1, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Dian Nuswantoro Semarang URL : http://dinus.ac.id/ Email : [email protected] ABSTRACT This study aims to identify and explain how the influence of Integrated Marketing Communications consisting of Advertising, Sales Promotion, Personal Selling, Public Relations & publicity, Direct Marketing, Interactive Marketing, and Corporate Design partially on Brand Equity. The type of this study is explanatory research by using questionnaires as research instruments that distributed to 100 respondents who are customers and ever visit Plasa Telkom Semarang. The results showed that variables of Integrated Marketing Communications such as Advertising, Sales Promotion, Personal Selling, Public Relations & publicity, Direct Marketing, Interactive Marketing, and Corporate Design as partially known only advertising variable, Sales Promotion, Personal Selling, Interactive Marketing, and Corporate Design had a significant effect on Brand Equity. Keyword : Integrated Marketing Communiaction and Brand Equity ABSTRAK Penelitian ini betujuan untuk mengetahui dan menjelaskan bagaimana pengaruh Komunikasi Pemasaran Terpadu yang terdiri dari Iklan, Promosi Penjualan, Penjualan Personal, Hubungan Masyarakat & publisitas, Pemasaran Langsung, Pemasaran Interaktif, dan Desain perusahaan secara parsial terhadap Ekuitas Merek. Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner yang disebar kepada 100 responden yang merupakan pelanggan dan pernah mengunjungi Plasa Telkom Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel dari Komunikasi Pemasaran Terpadu yaitu Iklan, Promosi Penjualan, Penjualan Personal, Hubungan Masyarakat & publisitas, Pemasaran Langsung, Pemasaran Interaktif, dan Desain perusahaan secara parsial diketahui hanya variabel Iklan, Promosi Penjualan, Penjualan Personal, Pemasaran Interaktif, dan Desain Perusahaan yang berpengaruh signifikan terhadap Ekuitas Merek. Kata Kunci : Komunikasi Pemasaran Terpadu dan Ekuitas Merek PENDAHULUAN Perkembangan dan inovasi di dunia broadcasting dari tahun ke tahun semakin meningkat perkembangannya, fenomena tersebut tak lepas dari adanya tren konvergensi media digital serta semakin canggihnya sarana informasi , hiburan serta komunikasi di era modern ini. Dengan adanya konvergensi media digital tersebut masyarakat merasa dipermudah untuk mendapat berbagai informasi terbaru, menonton acara TV yang informatif serta hiburan film ataupun serial TV yang menghibur. Karena hal itu masyarakat modern semakin terpacu untuk memenuhi kebutuhan informasi ataupun entertainment yang saat ini hampir dianggap sebagai kebutuhan primer . Media Televisi sangatlah berpengaruh besar terhadap gaya hidup masyarakat modern , karena pada era modern ini berbagai informasi baik dari dalam negeri ataupun mancanegara dapat diakses dengan mudah melalui website ataupun channel TV khusus berita dunia yang bisa melaporkan secara real time fenomena-fenomena terbaru yang terjadi di dunia global maupun nasional. Banyak juga masyarakat yang ingin kebutuhan entertainment dapat terpenuhi dengan baik yaitu dengan menonton film terbaru yang disuguhkan di channel film premium dari luar negeri. Sebelumnya Saluran TV hanya berjumlah puluhan saja namun kini bisa mencapai ratusan channel yang dihadirkan oleh Provider TV berbayar. Menurut Media Partners Asia (MPA) , Indonesia merupakan pasar potensial bagi Industri Pay TV, Indonesia memiliki populasi penduduk yang tertinggi ke-4 di dunia. Di tahun 2013 MPA memprediksi bahwa prospek TV berbayar di indonesia akan menembus 7 juta pelanggan pada tahun 2017, meskipun di tahun 2012 jumlah pelanggan TV berbayar baru sebanyak 2,4 juta. MPA mengungkapkan bahwa peningkataan tersebut karena adanya pertumbuhan ekonomi dan bertambahnya masyarakat kelas menengah di Indonesia serta perubahan kebiasaan menonton reality show yang sedang trend di dunia (Muvila.com). Dunia pertelevisian di Indonesia sempat mendapat keresahan dari pengguna TV analog ( Layanan TV free to air ) yang merasa acara yang disuguhkan channel-channel TV nasional maupun swasta dianggap monotone dan memiliki konsep yang sama satu dengan yang lain. Namun pada Th.1994 dunia pertelevisian Indonesia mendapat gebrakan atau terobosan terbaru dengan munculnya TV Kabel antena parabola yang diluncurkan oleh Indovision . Indovison berhasil menyajikan channel-channel Tv Internasional yang terkemuka yaitu HBO, Fox TV , History ,Starworld, National Geographic , dan lainnya masuk ke dalam Pertelivisan Indonesia. Tv kabel yang diluncurkan Indovision tersebut merupakan TV yang menggunakan teknologi satelit Palapa C-2 yang pada tahun tersebut dianggap belum umum atau jarang digunakan oleh provider TV, maka harga yang ditawarkan untuk layanan TV kabel tersebut tergolong cukup mahal. Oleh karena itu mayoritas pelanggan nya pun merupakan masyarakat yang berada di kalangan menengah ke atas. Langkah Indovison dalam memberi terobosan untuk dunia pertelivisian di Indonesia lalu diikuti oleh beberapa provider TV berbayar lainnya yang ikut bersaing dalam industri TV berbayar ini pada tahun-tahun berikutnya. Dalam tahun 2014 MNC play masuk ke bisnis FTTH (Fiber To The Home) yang teknologinya sama dengan IPTV yaitu menggunakan kabel fiber optic. Hingga akhirnya pada awal tahun 2015 PT.Telkom Indonesia resmi meluncurkan produk layanan triple play yaitu TV kabel Interactive TV , layanan internet, dan telepon rumah. Indihome triple play menggunakan teknologi IPTV (Internet Protocol TV). Interactive TV yang dimaksud adalah adanya beberapa fitur yang tidak ada di Operator TV berbayar lainnya yaitu pause, Rewind TV, TV On Demand, Video On demand. Selanjutnya di tahun 2015 Biznet melakukan re-branding merek dagang yang dulunya bernama max3 diperbaharui menjadi Biznet dan merelease nama program Home Internet+Cable TV diubah menjadi Biznet Home Combo. Tabel 1 Perbandingan Harga provider jaringan fiber optic Merek Nama Paket Kecepatan 10 Mbps 25 Harga (per bulan) Biznet Combo 1 FirstMedia Combo Dlite HD speed Boost 10 Mbps Rp 504.000 Indihome Deluxe – Triple Play 10 Mbps Rp 405.000 MNC Play Mars 10 Mbps Rp 403.500 Mbps Rp 350.000 Total Channels 45channels 104 channels ( 71 Channel SD, 33 Channels HD) 93 channels ( 84 Channels SD, 9 Channels HD) 80 channels ( 70 Channel SD, 10 Channels HD) Dalam menunjang keberhasilan bersaing di industri bisinis TV berbayar maka perusahaan harus menerapkan strategi pemasaran yang efektif dan potensial dalam meningkatkan pangsa pasar, memacu minat beli konsumen atau bahkan brand equity suatu perusahaan. Brand equity merupakan nilai tambah pada produk dan jasa, nilai ini bisa tercermin dalam cara konsumen berfikir, merasa dan bertindak terhadap merek,harga,pangsa pasar dan profitabilitas yang dimiliki perusahaan (Kotler & Keller : 2009). Strategi pemasaran melibatkan stimulus yang melibatkan produk, komunikasi para pemasar,iklan,harga, dll dengan melakukan proses penelitian, analisis konsumen serta mengembangkan, mengimplementasikan dengan hasil penelitian pada analisis konsumen . Akumulasi strategi dan program promosi yang tepat akan menghasilkan identitas merek yang lebih baik. Identitas merek yang kuat akan mudah memenangkan persaingan karena brand merupakan objek yang dibeli dan dicari oleh konsumen. Brand yaitu hasil representasi dari kepuasan, loyalitas serta pengalaman konsumen. Dengan representasi brand yang kuat maka akan menandakan kinerja perusahaan yang baik di mata pelanggan atau stakeholder. Menurut Wiklund and Shepherd (2007) dalam Enny Susilowati Mardjono dan Guruh Taufan Hariyadi (2015), kinerja perusahaan dapat dilihat dari dimensi pertumbuhan dan dihubungkan dengan finansial, yang dapat dikaitkan dengan kinerja perusahaan yang telah lalu. Misal,pertumbuhan penjualan serta pertumbuhan pasar yang digunakan untuk mengukur kinerja. Program promosi yang saat ini banyak dilakukan oleh perusahaan yaitu komunikasi pemasaran terpadu atau yang dikenal dengan Integrated Marketing Communication (Shimp, 2014: 10) IMC yaitu suatu proses komunikasi yang memerlukan perencanaan, penciptaan, integrasi dan implementasi dari berbagai bauran komunikasi pemasaran (iklan, promosi penjualan, publisitas perilisan, acara-acara, dsb) yang disampaikan dari waktu ke waktu kepada pelanggan target merek ataupun calon pelanggan Keterkaitan yang kuat antara IMC dengan adanya peningkatan jumlah konsumen, merupakan salah satu tujuan dari komunikasi pemasaran terpadu yaitu mempengaruhi penerima pesan iklan atau promosi dengan IMC (Ardy Darmawan Salim 2013). Selain itu penerapan strategi IMC membantu membangun Brand Equity maupun Brand Awareness dari sebuah perusahaan (Elok Wahyu Savitry, 2013). IMC juga berfungsi untuk menginformasikan pengalihan bidang jasa/produk entitas baru di suatu perusahaan kepada pihak pengguna barang/jasa suatu perusahaan (Laksita Putri Kusmaningayu, 2012). Seperti yang tertera pada ulasan diatas PT. Telkom Indonesia memiliki banyak pesaing yang tidak bisa dikatakan mudah dikalahkan, terhitung PT.Telkom Indonesia tergolong baru di industri TV berbayar. Namun Produk PT.Telkom tersebut berani bersaing dengan pesaingnya dengan mengunggulkan teknologi TV yang berbasis Internet Protocol (IPTV) yang belum banyak digunakan oleh pesaingnya yang menggunakan teknologi satelit (menggunakan parabola). Indihome bisa bersaing dengan pioneer TV berbayar seperti Indovision, Firstmedia,Top TV, hal itu bisa dilihat dari data peringkat operator TV berbayar yang masuk dalam kategori Top Brand Award dari tahun 2014-2016, yang ditampilkan pada Tabel 2. Tabel 2 Top Brand Award Kategori TV Berbayar TBI TBI TBI TOP Merek 2014 2015 2016 BRAND Indovision 48,5% 51,5% 50,0% TOP Top TV 13,3% Aora 11,4% 9,7% Indihome 5,9% TOP (2014) TOP 8,8% Big TV 6,2% Oke Vision 9,2% 6,4% Telkom Vision 3,4% 3,7% First Media 2,8% 4,6% 6,6% Sumber : www.topbrand-award.com Top Brand Award merupakan sebuah penghargaan yang diberikan kepada merekmerek yang meraih predikat TOP. Penghargaan tersebut merupakan hasil penilaian yang diperoleh dari hasil survei berskala nasional dibawah penyelenggaraan Frontier Consulting Group. Top Brand Award diberikan kepada merek-merek yang memiliki 2 kriteria yaitu (1) Merek-merek yang memperoleh TBI (Top Brand Index) minimum 10%,(2) merekmerek yang menurut hasil survei berada dalam posisi top three di dalam kategori produknya. Berdasarkan Tabel 2 diatas, pada tahun 2016 menunjukkan bahwa walaupun Indihome merupakan pemain baru dalam industri TV berbayar, Indihome mampu bersaing berdampingan dengan Indovision yang merupakan pioneer dari Tv berbayar di Indonesia. Namun, Indihome belum bisa mendapat kriteria Top Brand Award karena nilai TBI yang diperoleh Indihome yaitu 8,1%, nilai TBI indihome masih sangat jauh rendah dibandingkan nilai TBI Indovision yang mencapai 50,0%. TBI Indihome belum mencapai nilai TBI 10% yang merupakan kriteria minimum TBI untuk merek yang dikategorikan Top Brand Award. Di peringkat 3 hingga 5 diperoleh FirstMedia, Top TV, dan Okevision yang di tahun 2014 dan 2015 masuk dalam jajaran merek Top Brand Award. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada produk dari Telkom Indonesia yaitu Indihome dikarenakan persaingan yang cukup menonjol antara Indihome dengan pesaing terberatnya yaitu Indovision dan juga pesaing lainya yang sama menggunakan teknologi Fiber Optic seperti Indihome yaitu Firstmedia,dan operator TV berbayar lainnya.Indihome merupakan operator TV berbayar yang masih tergolong muda jika dibandingkan dengan Indovision. Namun Indihome mengunggulkan TV berbayar yang menggunakan Internet Protocol yang sekarang banyak diikuti oleh operator Tv berbayar lainya seperti Mnc Play dan Biznet. Indihome memang memiliki kualitas yang layak untuk diperhitungkan oleh konsumen melalui fitur-fitur yang jarang digunakan oleh pesaingnya seperti TVOD (TV On Demand) yang dapat digunakan konsumen untuk memutar kembali acara TV dalam waktu 7 hari ke belakang. Maka, kehadiran Indihome sebagai operator TV berbayar tidak bisa dianggap remeh oleh Operator TV berbayar lainnya. Melihat dari fenomena-fenoma diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Komunikasi Pemasaran Terpadu Terhadap Ekuitas Merek Indihome di Semarang”. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka yang menjadi masalah permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Apakah ada pengaruh variabel Iklan terhadap Ekuitas Merek produk Indihome? Apakah ada pengaruh variabel Promosi penjualan terhadap Ekuitas Merek produk Indihome? Apakah ada pengaruh variabel Penjualan personal terhadap Ekuitas Merek produk Indihome? Apakah ada pengaruh variabel Hubungan masyarakat & publisitas terhadap Ekuitas Merek produk Indihome? Apakah ada pengaruh Pemasaran langsung variabel terhadap Ekuitas Merek produk Indihome? Apakah ada pengaruh variabel Pemasaran interaktif terhadap Ekuitas Merek produk Indihome? Apakah ada pengaruh variabel Desain Perusahaan terhadap Ekuitas Merek produk Indihome? TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran Menurut Fajar Laksana, pemasaran merupakan segala kegiatan dalam bentuk menawarkan suatu produk untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan dari konsumen (2008:4). Sedangkan menurut (American Marketing Association) yang dikutip dari Kotler dan Keller (2009:5) pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, serta memberikan nilai kepadapelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya. Ekuitas Merek Ekuitas Merek merupakan sekumpulan assets dan liabilities dari merek yang terkait dengan merek, nama dan simbol yang dapat menambahkan nilai yang diberikan oleh sebuah produk atau jasa kepada perusahaan ataupun pelanggan perusahaan (Aaker 1996 : 7) dalam (Aulia Danibrata, 2011). Menurut Kotler dan Keller , ekuitas merek merupakan nilai tambah yang diberikan sebuah merek kepada sebuah produk dan jasa, direfleksikan dengan cara bagaimana seorang pelanggan, berfikir, merasakan, serta bertindak secara baik kepada sebuah merk, harga, pangsa pasar dan profitabilitas yang dimiliki perusahaan (Kotler, Keller 2009 : 278). Iklan Menurut Kotler dan Keller (2009 : 512) Iklan merupakan sebuah proses pengiriman pesan yang bersifat tidak personal melainkan melalui media yang dibayar oleh pemasang iklan. Iklan meliputi : cetakan-cetakan, broadcast , media luar ruang dan lainnya Promosi penjualan Menurut Kotler dan Keller (2009 : 512) promosi penjualan merupakan serangkaian kegiatan jangka pendek yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan suatu produk dalam jangka pendek. Sales promotion meliputi; diskon, kupon, sampel produk, dan bentuk lainnya. Penjualan personal Menurut Kotler dan Keller (2009 : 512) penjualan personal merupakan interaksi face to face dengan satu atau lebih calon pelanggan yang potensial dengan tujuan untuk melakukan presentasi , suatu produk dan jasa. Kegiatan personal selling meliputi sales presentasions, sales meetings, dan lainnya. Hubungan masyarakat dan publisitas Menurut Lovelock dan Wirtz (2004: 135) hubungan masyarakat dan publisitas merupakan kegiatan yang meliputi press release/kits, konferensi pers, event, serta sponsorship. Pemasaran langsung Menurut Kotler dan Keller (2009 : 512) pemasaran langsung merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan secara langsung kepada pelanggan dan prospek pelanggan, melalui surat, telepon, email atau internet. Pemasaran interaktif Menurut Kotler dan Keller (2009 : 512) pemasaran interaktif merupakan kegiatankegiatan dan program yang bersifat online yang bertujuan untuk mengikat pelanggan dan pelanggan potensial, secara langsung maupun tidak langsung dapat meningkatkan citra, brand awareness, serta meningkatkan penjualan produk dan jasa. Desain perusahaan Menurut Lovelock dan Wirtz (2004: 135) desain perusahaan meliputi dekorasi interior, kendaraan-kendaraan, peralatan, dan seragam. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. Iklan berpengaruh signifikan terhadap Ekuitas Merek Indihome Promosi penjualan berpengaruh signifikan terhadap Ekuitas Merek Indihome Penjualan Personal berpengaruh signifikan terhadap Ekuitas Merek Indihome Hubungan Masyarakat & Publisitas berpengaruh signifikan terhadap Ekuitas Merek Indihome 5. 6. 7. Pemasaran Langsung berpengaruh signifikan terhadap Ekuitas Merek Indihome Pemasaran Interaktif berpengaruh signifikan terhadap Ekuitas Merek Indihome Desain Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Ekuitas Merek Indihome. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat digambarkan seebuah kerangka pemikiran untuk memudahkan pemahaman dalam penelitian ini sebagai berikut . METODE PENELITIAN Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2011 : 2) variabel merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saa yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari lebih lanut sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua variabel, menurut sugiyono (2011 : 4) sebagai berikut : 1) Variabel Independen Variabel bebas atau independen yang sering disebut sebagai variabel stimulus merupakan variabe yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau tumbuhnya variabel dependen aau terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen yaitu Iklan (X1), Promosi penjualan (X2), Penjualan personal (X3), Hubungan masyarakat & publisitas (X4), Pemasaran langsung (X5), Pemasaran interaktif (X6), Desain perusahaan (X7). 2) Variabel Dependen Variabel terikat atau dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen yaitu Ekuitas merek (Y). Definisi Operasional Definisi operasional merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010 : 86). Tabel 3 Definisi Operasional dan Indikator Variabel Definisi Operasional Indikator Iklan Berupa variabel dari IMC yang dilaksanakan melalui media massa dengan memasang iklan untuk mempromosikan produk Telkom 1. Penemuan informasi tentang produkmudah ditemui di berbagai media 2. Desain media yang digunakan menarik 3. Informasi yang disampaikan jelas 4. Pesan yang terkandung di media dapat dipercaya Reszetisia Intani. (2016) Promosi Penjualan Program insentif jangka pendek yang bertujuan untuk mendorong orang untuk mencoba atau membeli produk jasaPT.Telkom Group Penjualan Personal Interaksi tatap muka antara wiraniaga dengan calon pelanggan Indihome, untuk mendapatkan layanan produk jasa PT.Telkom Group Program program yang berkaitan dengan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan image PT.Telkom Group Komunikasi yang dilakukan secara langsung kepada pelanggan dan prospek pelanggan, melalui surat, telepon, email atau internet. 1. Besar ukuran insentif yang ditawarkan menarik 2. Insentif yang ditawarkan bervariasi 3. Syarat untuk mendapatkan insentif yang ditawarkan jelas. 4. Waktu pelaksanakan insentif yang dilakukan tepat Reszetisia Intani(2016) 1. Wiraniaga menguasai informasi perusahaan dengan baik 2. Kemampuan wiraniaga dalam menjelaskan produk bagi pelanggan memuaskan 3. Wiraniaga berpenampilan menarik Reszetisia Intani(2016) 1. Sponsorship. 2. Special Event. 3. Press Release. Aulia Danibrata. (2011) Hubungan Masyarakat & publisitas Pemasaran Langsung Pemasaran Interaktif Desain perusahaan Berupa kegiatan yang bersifat online dan program untuk mempengaruhi konsumen secara langsung maupun tidak langsung untuk membangun Citra perusahaan Telkom Dimensi IMC yang dilakukan untuk menunjukkan bukti fisik, dan menyentuh perasaan , ketertarikan konsumen pada hal-hal fisik yang ada di wilayah PT.Telkom Group 1. Interaksi melalui pemasaran langsung yang interaktif 2. Special Event. 3. SMS/ email mengenai promo Marhaini dan Deddy Syahputra Zebua (2012), Reszetisia Intani (2016) 1. Kemudahan dalam mengakses website, social media 2. Daya tarik website, social media 3. Informasi yang disajikan dalam website, social media milik PT.Telkom jelas Abdul Yusuf (2013) 1. Interior decor 2. Seragam 3. Vehicles Aulia Danibrata (2011) Ekuitas Merek Nilai tambah (asset) dari suatu merk yang melekat pada suatu produk atau jasa. Kinerja (performance) 1. Kinerja merek bermutu tinggi 2. Merek relatif bebas masalah selama digunakan (bekerja sangat baik) Citra sosial (social image) 1. Kecocokan dengan merek 2. Merek sangat dihargai dengan teman seprofesi Perasaan (attachment) 1. Bangga menggunakan merek ini 2. Perasaan positif terhadap merek Muchsin saggaff shihab dan Ananto sukendar(2009) HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis Deskripitif Variabel Iklan Hasil dari tanggapan responden terhadap variabel iklan dan hasil tanggapan tersebut setelah dihitung menggunakan nilai indeks untuk mengetahui persepsi responden mengenai iklan. Nilai indeks jawaban responden mengenai iklan berkategori baik yaitu berdasarkan nilai rerata yang didapatkan sebesar 3.52 (interval 3,41 – 4,20). Hasil Analisis Deskripitif Variabel Promosi penjualan Hasil dari tanggapan responden terhadap variabel promosi penjualan dan hasil tanggapan tersebut setelah dihitung menggunakan nilai indeks untuk mengetahui persepsi responden mengenai promosi penjualan. Nilai indeks jawaban responden mengenai promosi penjualan berkategori baik yaitu berdasarkan nilai rerata yang didapatkan sebesar 3.60 (interval 3,41 – 4,20). Hasil Analisis Deskripitif Variabel Penjualan personal Hasil dari tanggapan responden terhadap variabel penjualan personal dan hasil tanggapan tersebut setelah dihitung menggunakan nilai indeks untuk mengetahui persepsi responden mengenai penjualan personal. Nilai indeks jawaban responden mengenai penjualan perosonal berkategori baik yaitu berdasarkan nilai rerata yang didapatkan sebesar 3.75 (interval 3,41 – 4,20). Hasil Analisis Deskripitif Variabel Hubungan masyarakat & publisitas Hasil dari tanggapan responden terhadap variabel hubungan masyarakat & publisitas dan hasil tanggapan tersebut setelah dihitung menggunakan nilai indeks untuk mengetahui persepsi responden mengenai hubungan masyarakat & publisitas. Nilai indeks jawaban responden mengenai hubungan masyarakat & publisitas berkategori baik yaitu berdasarkan nilai rerata yang didapatkan sebesar 3.63 (interval 3,41 – 4,20) Hasil Analisis Deskripitif Variabel Pemasaran langsung Hasil dari tanggapan responden terhadap variabel pemasaran langsung dan hasil tanggapan tersebut setelah dihitung menggunakan nilai indeks untuk mengetahui persepsi responden mengenai pemasaran langsung. Nilai indeks jawaban responden mengenai pemasaran langsung berkategori baik yaitu berdasarkan nilai rerata yang didapatkan sebesar 3.73 (interval 3,41 – 4,20). Hasil Analisis Deskripitif Variabel Pemasaran interaktif Hasil dari tanggapan responden terhadap variabel pemasaran interaktif dan hasil tanggapan tersebut setelah dihitung menggunakan nilai indeks untuk mengetahui persepsi responden mengenai pemasaran interaktif. Nilai indeks jawaban responden mengenai pemasaran interaktif berkategori baik yaitu berdasarkan nilai rerata yang didapatkan sebesar 3.77 (interval 3,41 – 4,20). Hasil Analisis Deskripitif Variabel Desain perusahaan Hasil dari tanggapan responden terhadap variabel desain perusahaan dan hasil tanggapan tersebut setelah dihitung menggunakan nilai indeks untuk mengetahui persepsi responden mengenai desain perusahaan. Nilai indeks jawaban responden mengenai desain perusahaan berkategori baik yaitu berdasarkan nilai rerata yang didapatkan sebesar 3.84 (interval 3,41 – 4,20). Hasil Uji Validitas Hasil uji validitas data menunjukkan bahwa nilai rhitung dari masing-masing indikator pertanyaan dari beberapa variabel nilainya lebih besar dibandingkan dengan niai rtabel,dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pertanyaan dalam kuesioner dari masing-masing variabel iklan, promosi penjualan, penjualan pribadi, hubungan masyarakat & publisitas, pemasaran langsung, pemasaran interaktif, desain perusahaan dan ekuitas merek dapat dinyatakan valid sebagai alat ukur variabel. Hasil Uji Reliabilitas Hasil uji relliabilitas menunjukkan bahwa masing-masing pertanyaan mempunyai hasil nilai cronbach’s alpha yang lebih besar dari 0,60, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pertanyaan dalam kuesioner dari masing-masing variabel iklan, promosi penjualan, penjualan pribadi, hubungan masyarakat & publisitas, pemasaran langsung, pemasaran interaktif, desain perusahaan dan ekuitas merek dapat dinyatakan reliabel sebagai alat ukur variabel. Hasil Uji Normalitas Berdasarkan grafik P-P plot, titik-titik data mengikuti dan mendekati arah garis diagonalnya sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Selain dilihat dari hasil grafik p-p plot, untuk memperkuat hasil grafik tersebut maka dapat menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, yaitu apabila nilai signifikansi > 0,05 maka data tersebut terdistribusi normal. Berdasarkan hasil uji Kolmogorov-Smirnov, nilai sig 0.693 yaitu nilai tersebut diatas 0,05, sehingga dpaat disimpulkan bahwa data tersebut terdistribusi normal. Hasil Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan output scatterplot, menunjukkan bahwa titik-titik data menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak terdapat pola tertentu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi ini tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil Uji Multikolinearitas Berdasarkan dari hasil uji multikolinearitas, data menunjukkan bahwa variabel iklan, promosi penjualan, penjualan pribadi, hubungan masyarakat & publisitas, pemasaran langsung, pemasaran interaktif, desain perusahaan dan ekuitas merek bebas multikolinearitas, dibuktikan dari nilai tolerance masing-masing variabel berada diatas 0,1 sedangkan nilai VIF berada dibawah 10. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Berdasarkan hasil analisis regresi dapat diketahui bahwa persamaan regresi linear berganda yang diperoleh adalah sebagai berikut : Y = 1.711 + 0.156 x1 + 0.193 x2 + 0.168 x3 + 0.003 x4 + 0.030 x5 + 0.354 x6 + 0.150 x7 + e Persamaan regresi diatas dapat diartikan sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Nilai konstan positif sebesar 1.711 artinya apabila variabel iklan, promosi penjualan, penjualan pribadi, hubungan masyarakat & publisitas, pemasaran langsung, pemasaran interaktif, dan desain perusahaan bernilai 0 maka dapat dikatakan bahwa ekuitas merek cenderung bernilai positif sebesar 1.711. Koefisien regresi variabel iklan diketahui sebesar 0.156 dengan arah positif artinya apabila semakin banyak iklan yang dilakukan Indihome maka akan mampu meningkatkan ekuitas merek Indihome sebesar 0.156. Bagi konsumen, media Iklan yang menarik akan berpengaruh terhadap persepsi positif terhadap suatu produk. Koefisien regresi variabel promosi penjualan diketahui sebesar 0.193 dengan arah positif artinya apabila semakin beragam promosi penjualan yang dilakukan Indihome maka akan mampu meningkatkan ekuitas merek Indihome sebesar 0.193. Koefisien regresi variabel penjualan personal diketahui sebesar 0.168 dengan arah positif artinya apabila semakin baik penjualan pribadi dari wiraniaga Indihome maka akan mampu meningkatkan ekuitas merek Indihome sebesar 0.168. Koefisien regresi variabel hubungan masyarakat & publisitas diketahui sebesar 0.003 dengan arah positif artinya apabila semakin beragam promosi penjualan yang dilakukan Indihome maka akan mampu meningkatkan ekuitas merek Indihome sebesar 0.003. Pada variabel hubungan masyarakat & publisitas dapat diketahui bahwa variabel ini memiliki koefisien regresi yang paling rendah dibandingkan 6 variabel lainnya, hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan masyarakat & publisitas memiliki pengaruh yang rendah terhadap ekuitas merek. Koefisien regresi variabel pemasaran langsung diketahui sebesar 0.030 dengan arah positif artinya apabila semakin baik kegiatan pemasaran langsung yang dilakukan Indihome maka akan mampu meningkatkan ekuitas merek Indihome sebesar 0.030. Pada variabel pemasaran langsung dapat diketahui bahwa variabel ini memiliki koefisien regresi yang cukup rendah dibandingkan, hal tersebut menunjukkan bahwa pemasaran langsung memiliki pengaruh yang rendah terhadap ekuitas merek. Koefisien regresi variabel pemasaran interaktif diketahui sebesar 0.354 dengan arah positif artinya apabila semakin variatifpemasaran interaktif yang dilakukan Indihome maka akan mampu meningkatkan ekuitas merek Indihome sebesar 0.354. Pada variabel pemasaran interaktif dapat diketahui bahwa variabel ini memiliki koefisien regresi yang paling tinggi dibandingkan 6 variabel lainnya, hal tersebut menunjukkan bahwa pemasaran interaktif sangat penting untuk diperhatikan dan ditingkatkan sehingga akan membentuk Ekuitas merek Indihome yang kuat. Koefisien regresi variabel desain perusahaan diketahui sebesar 0.150 dengan arah positif artinya apabila semakin baiktampilan desain perusahaan maka akan mampu meningkatkan ekuitas merek Indihome sebesar 0.150. Hasil Uji F Berdasarkan hasil uji F, nilai F antara variabel iklan, promosi penjualan, penjualan pribadi, hubungan masyarakat & publisitas, pemasaran langsung, pemasaran interaktif, dan desain perusahaan terhadap ekuitas merek sebesar 57.578 dimana lebih besar dari f tabel yakni 2.11 dan nilai sig sebesar 0.000 yaitu dibawah atau lebih kecil dari sig 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa secara simultan atau secara bersama – sama variabel bebas iklan, promosi penjualan, penjualan personal,hubungan masyarakat & publisitas, pemasaran langsung, pemasaran interaktif dan desain perusahaan berpengaruh terhadap ekuitas merek Indihome. Hasil Uji t 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Berdasarkan hasil pengujian uji t, dapat diketahui bahwa : Iklan berpengaruh signifikan terhadap ekuitas merek Indihome (H1) Pada variabel iklan (X1) = 2.148 (t hitung) > 1.662 (t tabel) dengan sig = 0.034 menunjukkan bahwa sig < 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa , secara parsial variabel iklan berpengaruh signifikan terhadap ekuitas merek Indihome. Promosi penjualan berpengaruh signifikan terhadap ekuitas merek Indihome (H2) Pada variabel promosi penjualan (X2) = 2.671 (t hitung) > 1.662 (t tabel) dengan sig = 0.009 menunjukkan bahwa sig < 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel promosi penjualan berpengaruh signifikan terhadap ekuitas merek Indihome. Penjualan personal berpengaruh signifikan terhadap ekuitas merek Indihome (H3) Pada variabel penjualan personal (X3) = 2.278 (t hitung) > 1.662 (t tabel) dengan sig = 0.025 menunjukkan bahwa sig < 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel penjualan pribadi berpengaruh signifikan terhadap ekuitas merek Indihome. Hubungan masyarakat & publisitas berpengaruh signifikan terhadap ekuitas merk Indihome (H4) Pada variabel hubungan masyarakat & publisitas (X4) = 0.044 (t hitung) < 1.662 (t tabel) dengan sig = 0.965 menunjukkan bahwa sig > 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel hubungan masyarakat & publisitas tidak berpengaruh signifikan terhadap ekuitas merek Indihome. Pemasaran langsung berpengaruh signifikan terhadap ekuitas merek Indihome (H5) Pada variabel pemasaran langsung (X5) = 0.469 (t hitung) < 1.662 (t tabel) dengan sig = 0.640 menunjukkan bahwa sig > 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel pemasaran langsung tidak berpengaruh signifikan terhadap ekuitas merek Indihome. Pemasaran interaktif berpengaruh signifikan terhadap ekuitas merek Indihome (H6) Pada variabel pemasaran interaktif (X6) = 4.379 (t hitung) > 1.662 (t tabel) dengan sig = 0.000 menunjukkan bahwa sig <0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel pemasaran interaktif berpengaruh signifikan terhadap ekuitas merek Indihome. Desain perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ekuitas merek Indihome (H7) Pada variabel desain perusahaan (X7) = 2.112 (t hitung) > 1.662 (t tabel) dengan sig = 0.037 menunjukkan bahwa sig < 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel desain perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ekuitas merek Indihome. Hasil Koefisien Determinasi (R2) Berdasarkan hasil koefisien determinasi, diketahui bahwa nilai Adjusted R Square adalah sebesar 0.800 atau 80%. Hal ini berarti bahwa variabel bebas diantaranya iklan, promosi penjualan, penjualan personal, hubungan masyarakat & publisitas, pemasaran langsung, pemasaran interkatif dan desain perusahaan mampu menjelaskan ekuitas merk Indihome di Kota Semarang sebesar 80%. Sementara itu sisanya 100% - 80% = 20% dijelaskan oleh variabel lain selain variabel yang diteliti pada penelitian ini. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh iklan, promosi penjualan, penjualan personal, hubungan masyarakat & publisitas, pemasaran langsung, pemasaran interkatif dan desain perusahaan terhadap ekuitas merek produk Indihome di Kota Semarang dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. Hasil studi menunjukkan bahwa pemasaran interaktif memiliki pengaruh yang paling dominan terhadap ekuitas merek Indihome dibandingkan 6 variabel lainnya didalam penelitian ini . Faktor pemasaran interaktif secara parsial berpengaruh signifikan terhadap ekuitas merek Indihome. Hal ini berarti apabila semakin baik pemasaran interaktif maka ekuitas merek Indihome juga akan meningkat. Berdasarkan jawaban responden, pemasaran interaktif yang dilakukan Indihome memiliki pengaruh yang paling tinggi terhadap penciptaan ataupun peningkatan ekuitas merek produk Indihome, karena kegiatan pemasaran interaktif Indihome yaitu sangat berfokus pada kebutuhan pelanggan ataupun calon pelanggan atas pembaharuan informasi mengenai produk Indihome yaitu melalui website resmi dari Indihome, akum media sosial milik Indihome. Hal ini dicerminkan dari : 1) kemudahan dalam mengakses website dan social media, 2) daya tarik website dan social media, 3) informasi yang disajikan dalam website dan social media jelas. Hasil studi menunjukkan bahwa secara parsial faktor iklan berpengaruh terhadap ekuitas merek Indihome. Hal ini berarti apabila semakin baik iklan maka ekuitas merek Indihome juga akan meningkat. Hal ini dicerminkan dari: 1) penemuan informasi tentang produk mudah ditemui di berbagai media, 2) desain media yang digunakan menarik, 3) informasi yang disampaikan jelas, 4) pesan yang terkandung di media dapat dipercaya. Hasil studi menunjukkan bahwa secara parsial faktor promosi penjualan berpengaruh terhadap ekuitas merek Indihome. Hal ini berarti apabila semakin baik kegiatan promosi penjualan maka ekuitas merek Indihome juga akan meningkat.Hal ini dicerminkan dari: 1) besar ukuran insentif yang ditawarkan, 2)insentif yang ditawarkan bervariasi, 3) syarat untuk mendapatkan insentif yang ditawarkan jelas, 4) waktu pelaksanaan insentif yang dilakukan tepat. Hasil studi menunjukkan bahwa secara parsial faktor penjualan personal berpengaruh terhadap ekuitas merek Indihome. Hal ini berarti apabila semakin baik kegiatan penjualan personal yang dilakukan para wiraniaga Indihome maka ekuitas merek Indihome juga akan meningkat.Hal ini dicerminkan dari : 1) wiraniaga menguasai informasi perusahaan dengan baik, 2) kemampuan wiraniaga dalam menjelaskan produk bagi pelanggan, 3) wiraniaga berpenampilan menarik. Hasil studi menunjukkan bahwa secara parsial faktor desain perusahaan berpengaruh terhadap ekuitas merek Indihome. Hal ini berarti apabila semakin baik kegiatan desain perusahaan yang dilakukan Indihoeme maka ekuitas merek Indihome juga akan meningkat.Hal ini dicerminkan dari: 1) interior decor, 2) seragam, 3) vehicles. 6. 7. Hasil studi menunjukkan bahwa secara parsial faktor hubungan masyarakat & publisitas tidak berpengaruh terhadap ekuitas merek Indihome. Hal ini berarti apabila semakin baik hubungan masyarakat & publisitas maka tidak akan meningkatkan ekuitas merek Indihome sama sekali karena hubungan masyarakat & publisitas tidak memiliki pengaruh yang signifikan atau benar – benar nyata terhadap ekuitas merek Indihome namun, berpengaruh pada faktor lain selain ekuitas merk. Kegiatan hubungan masyarakat & publisitas terbukti tidak berpengaruh terhadap ekuitas merek produk Indihome karena kegiatan publisitas Indihome masih sangat jarang diketahui oleh masyarakat, maka ekuitas merek Indihome tidak terdampak pengaruh atas kegiatan hubungan masyarakat dan publisitas. Hal ini dicerminkan dari: 1) tingkat intensitas Indihome mensponsori event-event olahraga nasional, 2) Indihome sering menyelenggarakan event nonton bareng Film ataupun live screening pertandingan sebakbola, 3) PT. Telkom Group memeperbarui informasi terbaru mengenai pencapaian penghargaan melalui websiteTelkom. Hasil studi menunjukkan bahwa secara parsial faktor pemasaran langsung tidak berpengaruh terhadap ekuitas merek Indihome. Hal ini berarti apabila semakin baik kegiatan pemasaran langsung yang dilakukan Indihome maka tidak akan meningkatkan ekuitas merek Indihome sama sekali karena pemasaran langsung tidak memiliki pengaruh yang signifikan atau benar – benar nyata terhadap ekuitas merek Indihome namun, berpengaruh pada variabel lain selain ekuitas merek. Kegiatan pemasaran langsung yang dilakukan Indihome tidak memiliki pengaruh yang terhadap ekuitas merek Indihome karena, responden menganggap bahwa semakin jarangnya interaksi dengan pelanggan yaitu pembaharuan informasi yang dilakukan dengan mengirimkan informasi terbaru dari produk Indihome melalui email ataupun SMS dari Indihome ke pengguna Indihome. Hal ini dicerminkan dari : 1) layanan interaktif Telkomcare di media sosial atau call dial 147 sangat membantu menjawab pertanyaan atau informasi mengenai layanan Indihome, 2) Indihome sangat aktif mengikuti event pameran Expo di berbagai kota, 3) Indihome terhitung cukup sering memberikan informasi terbaru mengenai promo Indihome melalui email ataupun SMS kepada pengguna Indihome. DAFTAR PUSTAKA Aaker, David. 1996. Building Strong Brands. New York : The Free Press Chrismardani, Yustina. 2014. Komunikasi Pemasaran Terpadu : Implementasi Untuk UMKM. Jurnal NeO – Bis. Vol. 8 ,No. 2 , p.179-189 Danibrata, Aulia. 2011. Pengaruh Intergrated Marketing Communication Terhadap Brand Equity pada Sebuah Bank Pemerintah di Jakarta.Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 13. No. 1, p.21-38. Jakarta : STIE Trisakti Djarwanto, dan Subagyo, Pangestu. 2000. Statistik Induktif Edisi 4. Yogyakarta: BPFE Fathoni, Fathir et al. 2013. Pengaruh Komunikasi Pemasaran Terpadu Terhadap Ekuitas Merek. Jurnal Admininstrasi Bisnis Vol. 4, No. 2. Malang: Universitas Brawijaya Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang ____________. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Cetakan Keempat. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang ____________. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19 (edisi kelima). Semarang: Universitas Diponegoro id.wikipedia.org/wiki/Top_Brand_Award. Diakses tanggal 10 Oktober 2016. Intani, Reszetisia. 2016. Pengaruh Integrated Marketing Communication Terhadap Minat Beli Melalui Asosiasi Merek pada Bank Muamalat di Kotabumi. Universitas Lampung Kartikasari, Nia Paramita. 2014. Pengaruh Komunikasi Pemasaran Terpadu Terhadap Ekuitas Merek. Jurnal Interaksi. Vol. 3, No. 2, p. 162-167 Keke, Yulianti. 2015. Komunikasi Pemasaran Terpadu Terhadap Brand Awareness.Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik. Vol. 2, No. 1, p.172 – 186 Kotler P. Dan G. Armstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran Edisi 12 Jilid 2. Jakarta : Erlangga Kotler, Phillip dan Kevin Lane Keller. 2009. Marketing ManagementEdisi 13. New Jersey : Pearson Prentice Hall Krussell, Jehuda Ghrahito Hutomo dan Paramita, Eristia Lidia. 2016. Komunikasi Pemasaran Terpadu dan Ekuitas Merek Alfamart. Jurnal Manajemen Pemasaran Vol. 1, No. 1, p. 27-42 Kusumaningayu, Laksmita Putri. 2014. Strategi Integrated Markeitng Communications (IMC) dalam Reposisi pada CV.Khatulistiwa Internastional Cargo. Jurnal Unair. Vol.3, No.1, p.167 - 181 Laksana, Fajar. 2008. Manajemen Pemasaran . Yogyakarta: Graha Ilmu Lovelock, Christoper H; Wirtz. Jochen . 2004. Service Marketing: People, Technology, Strategy. Singapore : Prentice Hall Lovelock,Wirtz. Jochen;.Jacky Mussry. 2011. Pemasaran Jasa: Manusia, Teknologi, Strategi. Jakarta : Penerbit Erlangga Mardjono, Enny Susilowati dan Hariyadi, Guruh Taufan. 2015. Model Jejaring Wirausaha, Sebagai Faktor Pendukung Perekonomian Perspektif Keuangan dan Non Keuangan Unit Usaha Kecil dan Menengah di Semarang. Forum Bisnis dan Kewirausahaan Jurnal Ilmiah STIE MDP. Vol 4, No.2, p.84-96 Marhaini dan Deddy Sayahputra Zebua. 2012. Pengaruh Marketing Communication PT.Telkomsel Terhadap Corporate Image Pada Mahasiswa Universitas Sumatera Utara. Jurnal Ekonom. Vol 15, No.3. Pandin, Marina L. 2009. Potret Bisnis Ritel di Indonesia: Pasar Modern. Economic Review, No.215. Peter, J Paul, Olson, Jerry C. 2013. Perilaku Konsumen & Strategi Pemasaran. Jakarta : Salemba Empat Rahayu, Yayuk Sri. 2013. Pengaruh Integrated Marketing Communication Terhadap Brand Equity Perbankan Syariah di Kota Malang.Jurnal El-Dinar. Vol. 1, No. 2. Malang : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Salim, Ardy Dharmawan. 2013. IMC: Promosi Iklan dan Sponsor Rokok Strategi Perusahaan Menggiring Remaja untuk Merokok.BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis. Vol.17, No.1, p.58 - 65. Shihab, Muchsin Saggaff dan Sukendar, Ananto. 2009. Pengaruh Brand Trust dan Brand Equity Terhadap Loyalitas Konsumen Studi Kasus Produk Tas Widal Merek Remel. Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis dan Terapan. Vol.4 , No. 2 , p.84-96 Shimp, Terrence A. 2014. Komunikasi Pemasaran Terpadu dalam Periklanan dan Promosi Edisi 8. Jakarta: Salemba Empat Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta ________. 2009. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta ________. 2011. Metode Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta ________. 2014. Metode Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Sulistian, Ogi. 2011. Pengaruh Brand Image Terhadap Loyalitas Rokok Gudang Garam Filter. Kuningan: Fakultas Ekonomi Universitas Kuningan Tjiptono, Fandy . 2011. Pemasaran Jasa. Malang : Bayumedia _____________. 2011. Manajemen & Strategi Merek. Yogyakarta : Andi Wiklund,J.,and Shepherd, D. 2007. Knowledge Based Resource, Entrepreneurial Orientation, and Performance of Small and Medium Sized Business. Strategic Management Journal, 24, 1307-1314 www.biznethome.net/id/service/biznet-home-combo/. Diakses tanggal 23 Desember 2016. www.cekaja.com/info/perkembangan-tv-berlangganan-di-indonesia. Diakses tanggal 10 Oktober 2016. www.datacon.co.id/Internet2008Ind%20TVcable.html. Diakses tanggal 10 Oktober 2016. www.indihome.co.id. Diakses tanggal 10 Oktober 2016. http://www.indihomesolution.com/2016/08/kelebihan-dan-kekurangan-indihomefiber.html. Diunduh tanggal 24 Desember 2016. www.mncplaymedia.com/interactive_cable_tv/. Diakses tanggal 23 Desember 2016 www.muvila.com/tv/artikel/prospek-bisnis-tv-berbayar-di-indonesia-amat-potensial1404079-page1.html. Diakses tanggal 10 Oktober 2016. www.plimbi.com/article/163000/. Diakses tanggal 23 Desember 2016. www.plimbi.com/article/163364/. Diakses tanggal 23 Desember 2016. www.telkom.co.id. Diakses tanggal 10 Oktober 2016. www.topbrand-award.com/top-brand-survey/survey-result/top_brand_index_2014_fase_2. Diunduh tanggal 10 Oktober 2016. www.topbrand-award.com/top-brand-survey/survey-result/top_brand_index_2015_fase_2. Diunduh tanggal 10 Oktober 2016. www.topbrand-award.com/top-brand-survey/survey-result/top_brand_index_2016_fase_2. Diunduh tanggal 10 Oktober 2016.