pengaruh komunikasi pemasaran terpadu terhadap ekuitas merek

advertisement
PENGARUH KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU
TERHADAP EKUITAS MEREK INDIHOME
Febrina Fitri Astari
Program Studi Manajemen-S1, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Dian Nuswantoro Semarang
URL : http://dinus.ac.id/
Email : [email protected]
ABSTRACT
This study aims to identify and explain how the influence of Integrated Marketing
Communications consisting of Advertising, Sales Promotion, Personal Selling, Public
Relations & publicity, Direct Marketing, Interactive Marketing, and Corporate Design
partially on Brand Equity. The type of this study is explanatory research by using
questionnaires as research instruments that distributed to 100 respondents who are
customers and ever visit Plasa Telkom Semarang. The results showed that variables of
Integrated Marketing Communications such as Advertising, Sales Promotion, Personal
Selling, Public Relations & publicity, Direct Marketing, Interactive Marketing, and
Corporate Design as partially known only advertising variable, Sales Promotion, Personal
Selling, Interactive Marketing, and Corporate Design had a significant effect on Brand
Equity.
Keyword : Integrated Marketing Communiaction and Brand Equity
ABSTRAK
Penelitian ini betujuan untuk mengetahui dan menjelaskan bagaimana pengaruh
Komunikasi Pemasaran Terpadu yang terdiri dari Iklan, Promosi Penjualan, Penjualan
Personal, Hubungan Masyarakat & publisitas, Pemasaran Langsung, Pemasaran Interaktif,
dan Desain perusahaan secara parsial terhadap Ekuitas Merek. Jenis penelitian yang
digunakan adalah explanatory research dengan menggunakan instrumen penelitian berupa
kuesioner yang disebar kepada 100 responden yang merupakan pelanggan dan pernah
mengunjungi Plasa Telkom Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel dari
Komunikasi Pemasaran Terpadu yaitu Iklan, Promosi Penjualan, Penjualan Personal,
Hubungan Masyarakat & publisitas, Pemasaran Langsung, Pemasaran Interaktif, dan
Desain perusahaan secara parsial diketahui hanya variabel Iklan, Promosi Penjualan,
Penjualan Personal, Pemasaran Interaktif, dan Desain Perusahaan yang berpengaruh
signifikan terhadap Ekuitas Merek.
Kata Kunci : Komunikasi Pemasaran Terpadu dan Ekuitas Merek
PENDAHULUAN
Perkembangan dan inovasi di dunia broadcasting dari tahun ke tahun semakin
meningkat perkembangannya, fenomena tersebut tak lepas dari adanya tren konvergensi
media digital serta semakin canggihnya sarana informasi , hiburan serta komunikasi di era
modern ini. Dengan adanya konvergensi media digital tersebut masyarakat merasa
dipermudah untuk mendapat berbagai informasi terbaru, menonton acara TV yang
informatif serta hiburan film ataupun serial TV yang menghibur. Karena hal itu
masyarakat modern semakin terpacu untuk memenuhi kebutuhan informasi ataupun
entertainment yang saat ini hampir dianggap sebagai kebutuhan primer . Media Televisi
sangatlah berpengaruh besar terhadap gaya hidup masyarakat modern , karena pada era
modern ini berbagai informasi baik dari dalam negeri ataupun mancanegara dapat diakses
dengan mudah melalui website ataupun channel TV khusus berita dunia yang bisa
melaporkan secara real time fenomena-fenomena terbaru yang terjadi di dunia global
maupun nasional. Banyak juga masyarakat yang ingin kebutuhan entertainment dapat
terpenuhi dengan baik yaitu dengan menonton film terbaru yang disuguhkan di channel
film premium dari luar negeri. Sebelumnya Saluran TV hanya berjumlah puluhan saja
namun kini bisa mencapai ratusan channel yang dihadirkan oleh Provider TV berbayar.
Menurut Media Partners Asia (MPA) , Indonesia merupakan pasar potensial bagi
Industri Pay TV, Indonesia memiliki populasi penduduk yang tertinggi ke-4 di dunia. Di
tahun 2013 MPA memprediksi bahwa prospek TV berbayar di indonesia akan menembus
7 juta pelanggan pada tahun 2017, meskipun di tahun 2012 jumlah pelanggan TV berbayar
baru sebanyak 2,4 juta. MPA mengungkapkan bahwa peningkataan tersebut karena adanya
pertumbuhan ekonomi dan bertambahnya masyarakat kelas menengah di Indonesia serta
perubahan kebiasaan menonton reality show yang sedang trend di dunia (Muvila.com).
Dunia pertelevisian di Indonesia sempat mendapat keresahan dari pengguna TV
analog ( Layanan TV free to air ) yang merasa acara yang disuguhkan channel-channel
TV nasional maupun swasta dianggap monotone dan memiliki konsep yang sama satu
dengan yang lain. Namun pada Th.1994 dunia pertelevisian Indonesia mendapat gebrakan
atau terobosan terbaru dengan munculnya TV Kabel antena parabola yang diluncurkan
oleh Indovision . Indovison berhasil menyajikan channel-channel Tv Internasional yang
terkemuka yaitu HBO, Fox TV , History ,Starworld, National Geographic , dan lainnya
masuk ke dalam Pertelivisan Indonesia. Tv kabel yang diluncurkan Indovision tersebut
merupakan TV yang menggunakan teknologi satelit Palapa C-2 yang pada tahun tersebut
dianggap belum umum atau jarang digunakan oleh provider TV, maka harga yang
ditawarkan untuk layanan TV kabel tersebut tergolong cukup mahal. Oleh karena itu
mayoritas pelanggan nya pun merupakan masyarakat yang berada di kalangan menengah
ke atas.
Langkah Indovison dalam memberi terobosan untuk dunia pertelivisian di
Indonesia lalu diikuti oleh beberapa provider TV berbayar lainnya yang ikut bersaing
dalam industri TV berbayar ini pada tahun-tahun berikutnya. Dalam tahun 2014 MNC play
masuk ke bisnis FTTH (Fiber To The Home) yang teknologinya sama dengan IPTV yaitu
menggunakan kabel fiber optic. Hingga akhirnya pada awal tahun 2015 PT.Telkom
Indonesia resmi meluncurkan produk layanan triple play yaitu TV kabel Interactive TV ,
layanan internet, dan telepon rumah. Indihome triple play menggunakan teknologi IPTV
(Internet Protocol TV). Interactive TV yang dimaksud adalah adanya beberapa fitur yang
tidak ada di Operator TV berbayar lainnya yaitu pause, Rewind TV, TV On Demand,
Video On demand.
Selanjutnya di tahun 2015 Biznet melakukan re-branding merek dagang yang
dulunya bernama max3 diperbaharui menjadi Biznet dan merelease nama program Home
Internet+Cable TV diubah menjadi Biznet Home Combo.
Tabel 1 Perbandingan Harga provider jaringan fiber optic
Merek
Nama Paket
Kecepatan
10 Mbps  25
Harga
(per bulan)
Biznet
Combo 1
FirstMedia
Combo Dlite
HD speed Boost
10 Mbps
Rp 504.000
Indihome
Deluxe – Triple
Play
10 Mbps
Rp 405.000
MNC Play
Mars
10 Mbps
Rp 403.500
Mbps
Rp 350.000
Total Channels
45channels
104 channels
( 71 Channel SD,
33 Channels HD)
93 channels
( 84 Channels SD,
9 Channels HD)
80 channels
( 70 Channel SD,
10 Channels HD)
Dalam menunjang keberhasilan bersaing di industri bisinis TV berbayar maka
perusahaan harus menerapkan strategi pemasaran yang efektif dan potensial dalam
meningkatkan pangsa pasar, memacu minat beli konsumen atau bahkan brand equity suatu
perusahaan. Brand equity merupakan nilai tambah pada produk dan jasa, nilai ini bisa
tercermin dalam cara konsumen berfikir, merasa dan bertindak terhadap
merek,harga,pangsa pasar dan profitabilitas yang dimiliki perusahaan (Kotler & Keller :
2009).
Strategi pemasaran melibatkan stimulus yang melibatkan produk, komunikasi para
pemasar,iklan,harga, dll dengan melakukan proses penelitian, analisis konsumen serta
mengembangkan, mengimplementasikan dengan hasil penelitian pada analisis konsumen .
Akumulasi strategi dan program promosi yang tepat akan menghasilkan identitas merek
yang lebih baik. Identitas merek yang kuat akan mudah memenangkan persaingan karena
brand merupakan objek yang dibeli dan dicari oleh konsumen. Brand yaitu hasil
representasi dari kepuasan, loyalitas serta pengalaman konsumen. Dengan representasi
brand yang kuat maka akan menandakan kinerja perusahaan yang baik di mata pelanggan
atau stakeholder. Menurut Wiklund and Shepherd (2007) dalam Enny Susilowati
Mardjono dan Guruh Taufan Hariyadi (2015), kinerja perusahaan dapat dilihat dari
dimensi pertumbuhan dan dihubungkan dengan finansial, yang dapat dikaitkan dengan
kinerja perusahaan yang telah lalu. Misal,pertumbuhan penjualan serta pertumbuhan pasar
yang digunakan untuk mengukur kinerja.
Program promosi yang saat ini banyak dilakukan oleh perusahaan yaitu komunikasi
pemasaran terpadu atau yang dikenal dengan Integrated Marketing Communication
(Shimp, 2014: 10) IMC yaitu suatu proses komunikasi yang memerlukan perencanaan,
penciptaan, integrasi dan implementasi dari berbagai bauran komunikasi pemasaran (iklan,
promosi penjualan, publisitas perilisan, acara-acara, dsb) yang disampaikan dari waktu ke
waktu kepada pelanggan target merek ataupun calon pelanggan
Keterkaitan yang kuat antara IMC dengan adanya peningkatan jumlah konsumen,
merupakan salah satu tujuan dari komunikasi pemasaran terpadu yaitu mempengaruhi
penerima pesan iklan atau promosi dengan IMC (Ardy Darmawan Salim 2013). Selain itu
penerapan strategi IMC membantu membangun Brand Equity maupun Brand Awareness
dari sebuah perusahaan (Elok Wahyu Savitry, 2013). IMC juga berfungsi untuk
menginformasikan pengalihan bidang jasa/produk entitas baru di suatu perusahaan kepada
pihak pengguna barang/jasa suatu perusahaan (Laksita Putri Kusmaningayu, 2012).
Seperti yang tertera pada ulasan diatas PT. Telkom Indonesia memiliki banyak pesaing
yang tidak bisa dikatakan mudah dikalahkan, terhitung PT.Telkom Indonesia tergolong
baru di industri TV berbayar. Namun Produk PT.Telkom tersebut berani bersaing dengan
pesaingnya dengan mengunggulkan teknologi TV yang berbasis Internet Protocol (IPTV)
yang belum banyak digunakan oleh pesaingnya yang menggunakan teknologi satelit
(menggunakan parabola). Indihome bisa bersaing dengan pioneer TV berbayar seperti
Indovision, Firstmedia,Top TV, hal itu bisa dilihat dari data peringkat operator TV
berbayar yang masuk dalam kategori Top Brand Award dari tahun 2014-2016, yang
ditampilkan pada Tabel 2.
Tabel 2 Top Brand Award Kategori TV Berbayar
TBI
TBI
TBI
TOP
Merek
2014 2015 2016
BRAND
Indovision
48,5% 51,5% 50,0%
TOP
Top TV
13,3%
Aora
11,4%
9,7%
Indihome
5,9%
TOP
(2014)
TOP
8,8%
Big TV
6,2%
Oke Vision
9,2%
6,4%
Telkom Vision
3,4%
3,7%
First Media
2,8%
4,6%
6,6%
Sumber : www.topbrand-award.com
Top Brand Award merupakan sebuah penghargaan yang diberikan kepada merekmerek yang meraih predikat TOP. Penghargaan tersebut merupakan hasil penilaian yang
diperoleh dari hasil survei berskala nasional dibawah penyelenggaraan Frontier Consulting
Group. Top Brand Award diberikan kepada merek-merek yang memiliki 2 kriteria yaitu
(1) Merek-merek yang memperoleh TBI (Top Brand Index) minimum 10%,(2) merekmerek yang menurut hasil survei berada dalam posisi top three di dalam kategori
produknya.
Berdasarkan Tabel 2 diatas, pada tahun 2016 menunjukkan bahwa walaupun
Indihome merupakan pemain baru dalam industri TV berbayar, Indihome mampu bersaing
berdampingan dengan Indovision yang merupakan pioneer dari Tv berbayar di Indonesia.
Namun, Indihome belum bisa mendapat kriteria Top Brand Award karena nilai TBI yang
diperoleh Indihome yaitu 8,1%, nilai TBI indihome masih sangat jauh rendah
dibandingkan nilai TBI Indovision yang mencapai 50,0%. TBI Indihome belum mencapai
nilai TBI 10% yang merupakan kriteria minimum TBI untuk merek yang dikategorikan
Top Brand Award. Di peringkat 3 hingga 5 diperoleh FirstMedia, Top TV, dan Okevision
yang di tahun 2014 dan 2015 masuk dalam jajaran merek Top Brand Award.
Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada produk dari Telkom Indonesia
yaitu Indihome dikarenakan persaingan yang cukup menonjol antara Indihome dengan
pesaing terberatnya yaitu Indovision dan juga pesaing lainya yang sama menggunakan
teknologi Fiber Optic seperti Indihome yaitu Firstmedia,dan operator TV berbayar
lainnya.Indihome merupakan operator TV berbayar yang masih tergolong muda jika
dibandingkan dengan Indovision. Namun Indihome mengunggulkan TV berbayar yang
menggunakan Internet Protocol yang sekarang banyak diikuti oleh operator Tv berbayar
lainya seperti Mnc Play dan Biznet. Indihome memang memiliki kualitas yang layak untuk
diperhitungkan oleh konsumen melalui fitur-fitur yang jarang digunakan oleh pesaingnya
seperti TVOD (TV On Demand) yang dapat digunakan konsumen untuk memutar kembali
acara TV dalam waktu 7 hari ke belakang. Maka, kehadiran Indihome sebagai operator TV
berbayar tidak bisa dianggap remeh oleh Operator TV berbayar lainnya.
Melihat dari fenomena-fenoma diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Komunikasi Pemasaran Terpadu Terhadap Ekuitas Merek
Indihome di Semarang”.
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka yang menjadi masalah
permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Apakah ada pengaruh variabel Iklan terhadap Ekuitas Merek produk Indihome?
Apakah ada pengaruh variabel Promosi penjualan terhadap Ekuitas Merek produk
Indihome?
Apakah ada pengaruh variabel Penjualan personal terhadap Ekuitas Merek produk
Indihome?
Apakah ada pengaruh variabel Hubungan masyarakat & publisitas terhadap Ekuitas
Merek produk Indihome?
Apakah ada pengaruh Pemasaran langsung variabel terhadap Ekuitas Merek produk
Indihome?
Apakah ada pengaruh variabel Pemasaran interaktif terhadap Ekuitas Merek produk
Indihome?
Apakah ada pengaruh variabel Desain Perusahaan terhadap Ekuitas Merek produk
Indihome?
TINJAUAN PUSTAKA
Pemasaran
Menurut Fajar Laksana, pemasaran merupakan segala kegiatan dalam bentuk
menawarkan suatu produk untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan dari konsumen
(2008:4). Sedangkan menurut (American Marketing Association) yang dikutip dari Kotler
dan Keller (2009:5) pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses
untuk menciptakan, mengkomunikasikan, serta memberikan nilai kepadapelanggan dengan
cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya.
Ekuitas Merek
Ekuitas Merek merupakan sekumpulan assets dan liabilities dari merek yang
terkait dengan merek, nama dan simbol yang dapat menambahkan nilai yang diberikan
oleh sebuah produk atau jasa kepada perusahaan ataupun pelanggan perusahaan (Aaker
1996 : 7) dalam (Aulia Danibrata, 2011). Menurut Kotler dan Keller , ekuitas merek
merupakan nilai tambah yang diberikan sebuah merek kepada sebuah produk dan jasa,
direfleksikan dengan cara bagaimana seorang pelanggan, berfikir, merasakan, serta
bertindak secara baik kepada sebuah merk, harga, pangsa pasar dan profitabilitas yang
dimiliki perusahaan (Kotler, Keller 2009 : 278).
Iklan
Menurut Kotler dan Keller (2009 : 512) Iklan merupakan sebuah proses pengiriman
pesan yang bersifat tidak personal melainkan melalui media yang dibayar oleh pemasang
iklan. Iklan meliputi : cetakan-cetakan, broadcast , media luar ruang dan lainnya
Promosi penjualan
Menurut Kotler dan Keller (2009 : 512) promosi penjualan merupakan serangkaian
kegiatan jangka pendek yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan suatu produk dalam
jangka pendek. Sales promotion meliputi; diskon, kupon, sampel produk, dan bentuk
lainnya.
Penjualan personal
Menurut Kotler dan Keller (2009 : 512) penjualan personal merupakan interaksi
face to face dengan satu atau lebih calon pelanggan yang potensial dengan tujuan untuk
melakukan presentasi , suatu produk dan jasa. Kegiatan personal selling meliputi sales
presentasions, sales meetings, dan lainnya.
Hubungan masyarakat dan publisitas
Menurut Lovelock dan Wirtz (2004: 135) hubungan masyarakat dan publisitas
merupakan kegiatan yang meliputi press release/kits, konferensi pers, event, serta
sponsorship.
Pemasaran langsung
Menurut Kotler dan Keller (2009 : 512) pemasaran langsung merupakan bentuk
komunikasi yang dilakukan secara langsung kepada pelanggan dan prospek pelanggan,
melalui surat, telepon, email atau internet.
Pemasaran interaktif
Menurut Kotler dan Keller (2009 : 512) pemasaran interaktif merupakan kegiatankegiatan dan program yang bersifat online yang bertujuan untuk mengikat pelanggan dan
pelanggan potensial, secara langsung maupun tidak langsung dapat meningkatkan citra,
brand awareness, serta meningkatkan penjualan produk dan jasa.
Desain perusahaan
Menurut Lovelock dan Wirtz (2004: 135) desain perusahaan meliputi dekorasi
interior, kendaraan-kendaraan, peralatan, dan seragam.
Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
Iklan berpengaruh signifikan terhadap Ekuitas Merek Indihome
Promosi penjualan berpengaruh signifikan terhadap Ekuitas Merek Indihome
Penjualan Personal berpengaruh signifikan terhadap Ekuitas Merek Indihome
Hubungan Masyarakat & Publisitas berpengaruh signifikan terhadap Ekuitas Merek
Indihome
5.
6.
7.
Pemasaran Langsung berpengaruh signifikan terhadap Ekuitas Merek Indihome
Pemasaran Interaktif berpengaruh signifikan terhadap Ekuitas Merek Indihome
Desain Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap Ekuitas Merek Indihome.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat digambarkan seebuah kerangka pemikiran
untuk memudahkan pemahaman dalam penelitian ini sebagai berikut .
METODE PENELITIAN
Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2011 : 2) variabel merupakan segala sesuatu yang berbentuk
apa saa yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari lebih lanut sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua variabel, menurut sugiyono (2011
: 4) sebagai berikut :
1) Variabel Independen
Variabel bebas atau independen yang sering disebut sebagai variabel stimulus
merupakan variabe yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
tumbuhnya variabel dependen aau terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
independen yaitu Iklan (X1), Promosi penjualan (X2), Penjualan personal (X3), Hubungan
masyarakat & publisitas (X4), Pemasaran langsung (X5), Pemasaran interaktif (X6), Desain
perusahaan (X7).
2) Variabel Dependen
Variabel terikat atau dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
dependen yaitu Ekuitas merek (Y).
Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010 : 86).
Tabel 3 Definisi Operasional dan Indikator
Variabel
Definisi Operasional
Indikator
Iklan
Berupa variabel dari
IMC yang dilaksanakan
melalui media massa
dengan memasang iklan
untuk mempromosikan
produk Telkom
1. Penemuan informasi tentang
produkmudah ditemui di berbagai media
2. Desain media yang digunakan menarik
3. Informasi yang disampaikan jelas
4. Pesan yang terkandung di media dapat
dipercaya
Reszetisia Intani. (2016)
Promosi Penjualan
Program insentif jangka
pendek yang bertujuan
untuk mendorong orang
untuk mencoba atau
membeli produk
jasaPT.Telkom Group
Penjualan Personal
Interaksi tatap muka
antara wiraniaga dengan
calon pelanggan
Indihome, untuk
mendapatkan layanan
produk jasa PT.Telkom
Group
Program program yang
berkaitan dengan
masyarakat yang
bertujuan untuk
meningkatkan image
PT.Telkom Group
Komunikasi yang
dilakukan secara
langsung kepada
pelanggan dan prospek
pelanggan, melalui surat,
telepon, email atau
internet.
1. Besar ukuran insentif yang ditawarkan
menarik
2. Insentif yang ditawarkan bervariasi
3. Syarat untuk mendapatkan insentif yang
ditawarkan jelas.
4. Waktu pelaksanakan insentif yang
dilakukan tepat
Reszetisia Intani(2016)
1. Wiraniaga menguasai informasi
perusahaan dengan baik
2. Kemampuan wiraniaga dalam
menjelaskan produk bagi pelanggan
memuaskan
3. Wiraniaga berpenampilan menarik
Reszetisia Intani(2016)
1. Sponsorship.
2. Special Event.
3. Press Release.
Aulia Danibrata. (2011)
Hubungan
Masyarakat &
publisitas
Pemasaran Langsung
Pemasaran Interaktif
Desain perusahaan
Berupa kegiatan yang
bersifat online dan
program untuk
mempengaruhi
konsumen secara
langsung maupun tidak
langsung untuk
membangun Citra
perusahaan Telkom
Dimensi IMC yang
dilakukan untuk
menunjukkan bukti fisik,
dan menyentuh perasaan
, ketertarikan konsumen
pada hal-hal fisik yang
ada di wilayah
PT.Telkom Group
1. Interaksi melalui pemasaran langsung
yang interaktif
2. Special Event.
3. SMS/ email mengenai promo
Marhaini dan Deddy Syahputra Zebua
(2012), Reszetisia Intani (2016)
1. Kemudahan dalam mengakses website,
social media
2. Daya tarik website, social media
3. Informasi yang disajikan dalam website,
social media milik PT.Telkom jelas
Abdul Yusuf (2013)
1. Interior decor
2. Seragam
3. Vehicles
Aulia Danibrata (2011)
Ekuitas Merek
Nilai tambah (asset) dari
suatu merk yang melekat
pada suatu produk atau
jasa.
Kinerja (performance)
1. Kinerja merek bermutu tinggi
2. Merek relatif bebas masalah selama
digunakan (bekerja sangat baik)
Citra sosial (social image)
1. Kecocokan dengan merek
2. Merek sangat dihargai dengan teman
seprofesi
Perasaan (attachment)
1. Bangga menggunakan merek ini
2. Perasaan positif terhadap merek
Muchsin saggaff shihab dan Ananto
sukendar(2009)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Analisis Deskripitif Variabel Iklan
Hasil dari tanggapan responden terhadap variabel iklan dan hasil tanggapan
tersebut setelah dihitung menggunakan nilai indeks untuk mengetahui persepsi responden
mengenai iklan. Nilai indeks jawaban responden mengenai iklan berkategori baik yaitu
berdasarkan nilai rerata yang didapatkan sebesar 3.52 (interval 3,41 – 4,20).
Hasil Analisis Deskripitif Variabel Promosi penjualan
Hasil dari tanggapan responden terhadap variabel promosi penjualan dan hasil
tanggapan tersebut setelah dihitung menggunakan nilai indeks untuk mengetahui persepsi
responden mengenai promosi penjualan. Nilai indeks jawaban responden mengenai
promosi penjualan berkategori baik yaitu berdasarkan nilai rerata yang didapatkan sebesar
3.60 (interval 3,41 – 4,20).
Hasil Analisis Deskripitif Variabel Penjualan personal
Hasil dari tanggapan responden terhadap variabel penjualan personal dan hasil
tanggapan tersebut setelah dihitung menggunakan nilai indeks untuk mengetahui persepsi
responden mengenai penjualan personal. Nilai indeks jawaban responden mengenai
penjualan perosonal berkategori baik yaitu berdasarkan nilai rerata yang didapatkan
sebesar 3.75 (interval 3,41 – 4,20).
Hasil Analisis Deskripitif Variabel Hubungan masyarakat & publisitas
Hasil dari tanggapan responden terhadap variabel hubungan masyarakat &
publisitas dan hasil tanggapan tersebut setelah dihitung menggunakan nilai indeks untuk
mengetahui persepsi responden mengenai hubungan masyarakat & publisitas. Nilai indeks
jawaban responden mengenai hubungan masyarakat & publisitas berkategori baik yaitu
berdasarkan nilai rerata yang didapatkan sebesar 3.63 (interval 3,41 – 4,20)
Hasil Analisis Deskripitif Variabel Pemasaran langsung
Hasil dari tanggapan responden terhadap variabel pemasaran langsung dan hasil
tanggapan tersebut setelah dihitung menggunakan nilai indeks untuk mengetahui persepsi
responden mengenai pemasaran langsung. Nilai indeks jawaban responden mengenai
pemasaran langsung berkategori baik yaitu berdasarkan nilai rerata yang didapatkan
sebesar 3.73 (interval 3,41 – 4,20).
Hasil Analisis Deskripitif Variabel Pemasaran interaktif
Hasil dari tanggapan responden terhadap variabel pemasaran interaktif dan hasil
tanggapan tersebut setelah dihitung menggunakan nilai indeks untuk mengetahui persepsi
responden mengenai pemasaran interaktif. Nilai indeks jawaban responden mengenai
pemasaran interaktif berkategori baik yaitu berdasarkan nilai rerata yang didapatkan
sebesar 3.77 (interval 3,41 – 4,20).
Hasil Analisis Deskripitif Variabel Desain perusahaan
Hasil dari tanggapan responden terhadap variabel desain perusahaan dan hasil
tanggapan tersebut setelah dihitung menggunakan nilai indeks untuk mengetahui persepsi
responden mengenai desain perusahaan. Nilai indeks jawaban responden mengenai desain
perusahaan berkategori baik yaitu berdasarkan nilai rerata yang didapatkan sebesar 3.84
(interval 3,41 – 4,20).
Hasil Uji Validitas
Hasil uji validitas data menunjukkan bahwa nilai rhitung dari masing-masing indikator
pertanyaan dari beberapa variabel nilainya lebih besar dibandingkan dengan niai
rtabel,dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pertanyaan dalam kuesioner dari
masing-masing variabel iklan, promosi penjualan, penjualan pribadi, hubungan masyarakat
& publisitas, pemasaran langsung, pemasaran interaktif, desain perusahaan dan ekuitas
merek dapat dinyatakan valid sebagai alat ukur variabel.
Hasil Uji Reliabilitas
Hasil uji relliabilitas menunjukkan bahwa masing-masing pertanyaan mempunyai
hasil nilai cronbach’s alpha yang lebih besar dari 0,60, dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pertanyaan dalam kuesioner dari masing-masing variabel iklan,
promosi penjualan, penjualan pribadi, hubungan masyarakat & publisitas, pemasaran
langsung, pemasaran interaktif, desain perusahaan dan ekuitas merek dapat dinyatakan
reliabel sebagai alat ukur variabel.
Hasil Uji Normalitas
Berdasarkan grafik P-P plot, titik-titik data mengikuti dan mendekati arah garis
diagonalnya sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi
normalitas. Selain dilihat dari hasil grafik p-p plot, untuk memperkuat hasil grafik tersebut
maka dapat menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, yaitu apabila nilai signifikansi > 0,05
maka data tersebut terdistribusi normal.
Berdasarkan hasil uji Kolmogorov-Smirnov, nilai sig 0.693 yaitu nilai tersebut diatas
0,05, sehingga dpaat disimpulkan bahwa data tersebut terdistribusi normal.
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan output scatterplot, menunjukkan bahwa titik-titik data menyebar diatas
dan dibawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak terdapat pola tertentu. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa model regresi ini tidak terjadi heteroskedastisitas.
Hasil Uji Multikolinearitas
Berdasarkan dari hasil uji multikolinearitas, data menunjukkan bahwa variabel iklan,
promosi penjualan, penjualan pribadi, hubungan masyarakat & publisitas, pemasaran
langsung, pemasaran interaktif, desain perusahaan dan ekuitas merek bebas
multikolinearitas, dibuktikan dari nilai tolerance masing-masing variabel berada diatas 0,1
sedangkan nilai VIF berada dibawah 10.
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Berdasarkan hasil analisis regresi dapat diketahui bahwa persamaan regresi
linear berganda yang diperoleh adalah sebagai berikut :
Y = 1.711 + 0.156 x1 + 0.193 x2 + 0.168 x3 + 0.003 x4 + 0.030 x5 + 0.354 x6 + 0.150 x7 + e
Persamaan regresi diatas dapat diartikan sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Nilai konstan positif sebesar 1.711 artinya apabila variabel iklan, promosi
penjualan, penjualan pribadi, hubungan masyarakat & publisitas, pemasaran langsung,
pemasaran interaktif, dan desain perusahaan bernilai 0 maka dapat dikatakan bahwa
ekuitas merek cenderung bernilai positif sebesar 1.711.
Koefisien regresi variabel iklan diketahui sebesar 0.156 dengan arah positif artinya
apabila semakin banyak iklan yang dilakukan Indihome maka akan mampu
meningkatkan ekuitas merek Indihome sebesar 0.156. Bagi konsumen, media Iklan
yang menarik akan berpengaruh terhadap persepsi positif terhadap suatu produk.
Koefisien regresi variabel promosi penjualan diketahui sebesar 0.193 dengan arah
positif artinya apabila semakin beragam promosi penjualan yang dilakukan Indihome
maka akan mampu meningkatkan ekuitas merek Indihome sebesar 0.193.
Koefisien regresi variabel penjualan personal diketahui sebesar 0.168 dengan arah
positif artinya apabila semakin baik penjualan pribadi dari wiraniaga Indihome maka
akan mampu meningkatkan ekuitas merek Indihome sebesar 0.168.
Koefisien regresi variabel hubungan masyarakat & publisitas diketahui sebesar
0.003 dengan arah positif artinya apabila semakin beragam promosi penjualan yang
dilakukan Indihome maka akan mampu meningkatkan ekuitas merek Indihome
sebesar 0.003. Pada variabel hubungan masyarakat & publisitas dapat diketahui bahwa
variabel ini memiliki koefisien regresi yang paling rendah dibandingkan 6 variabel
lainnya, hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan masyarakat & publisitas memiliki
pengaruh yang rendah terhadap ekuitas merek.
Koefisien regresi variabel pemasaran langsung diketahui sebesar 0.030 dengan arah
positif artinya apabila semakin baik kegiatan pemasaran langsung yang dilakukan
Indihome maka akan mampu meningkatkan ekuitas merek Indihome sebesar 0.030.
Pada variabel pemasaran langsung dapat diketahui bahwa variabel ini memiliki
koefisien regresi yang cukup rendah dibandingkan, hal tersebut menunjukkan bahwa
pemasaran langsung memiliki pengaruh yang rendah terhadap ekuitas merek.
Koefisien regresi variabel pemasaran interaktif diketahui sebesar 0.354 dengan arah
positif artinya apabila semakin variatifpemasaran interaktif yang dilakukan Indihome
maka akan mampu meningkatkan ekuitas merek Indihome sebesar 0.354. Pada
variabel pemasaran interaktif dapat diketahui bahwa variabel ini memiliki koefisien
regresi yang paling tinggi dibandingkan 6 variabel lainnya, hal tersebut menunjukkan
bahwa pemasaran interaktif sangat penting untuk diperhatikan dan ditingkatkan
sehingga akan membentuk Ekuitas merek Indihome yang kuat.
Koefisien regresi variabel desain perusahaan diketahui sebesar 0.150 dengan arah
positif artinya apabila semakin baiktampilan desain perusahaan maka akan mampu
meningkatkan ekuitas merek Indihome sebesar 0.150.
Hasil Uji F
Berdasarkan hasil uji F, nilai F antara variabel iklan, promosi penjualan, penjualan
pribadi, hubungan masyarakat & publisitas, pemasaran langsung, pemasaran interaktif, dan
desain perusahaan terhadap ekuitas merek sebesar 57.578 dimana lebih besar dari f tabel
yakni 2.11 dan nilai sig sebesar 0.000 yaitu dibawah atau lebih kecil dari sig 0.05 maka
dapat disimpulkan bahwa secara simultan atau secara bersama – sama variabel bebas iklan,
promosi penjualan, penjualan personal,hubungan masyarakat & publisitas, pemasaran
langsung, pemasaran interaktif dan desain perusahaan berpengaruh terhadap ekuitas
merek Indihome.
Hasil Uji t
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Berdasarkan hasil pengujian uji t, dapat diketahui bahwa :
Iklan berpengaruh signifikan terhadap ekuitas merek Indihome (H1)
Pada variabel iklan (X1) = 2.148 (t hitung) > 1.662 (t tabel) dengan sig = 0.034
menunjukkan bahwa sig < 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa , secara
parsial variabel iklan berpengaruh signifikan terhadap ekuitas merek Indihome.
Promosi penjualan berpengaruh signifikan terhadap ekuitas merek Indihome (H2)
Pada variabel promosi penjualan (X2) = 2.671 (t hitung) > 1.662 (t tabel) dengan
sig = 0.009 menunjukkan bahwa sig < 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa secara parsial variabel promosi penjualan berpengaruh signifikan terhadap
ekuitas merek Indihome.
Penjualan personal berpengaruh signifikan terhadap ekuitas merek Indihome (H3)
Pada variabel penjualan personal (X3) = 2.278 (t hitung) > 1.662 (t tabel) dengan
sig = 0.025 menunjukkan bahwa sig < 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa secara parsial variabel penjualan pribadi berpengaruh signifikan terhadap
ekuitas merek Indihome.
Hubungan masyarakat & publisitas berpengaruh signifikan terhadap ekuitas merk
Indihome (H4)
Pada variabel hubungan masyarakat & publisitas (X4) = 0.044 (t hitung) < 1.662 (t
tabel) dengan sig = 0.965 menunjukkan bahwa sig > 0.05. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa secara parsial variabel hubungan masyarakat & publisitas tidak
berpengaruh signifikan terhadap ekuitas merek Indihome.
Pemasaran langsung berpengaruh signifikan terhadap ekuitas merek Indihome (H5)
Pada variabel pemasaran langsung (X5) = 0.469 (t hitung) < 1.662 (t tabel) dengan
sig = 0.640 menunjukkan bahwa sig > 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa secara parsial variabel pemasaran langsung tidak berpengaruh signifikan
terhadap ekuitas merek Indihome.
Pemasaran interaktif berpengaruh signifikan terhadap ekuitas merek Indihome (H6)
Pada variabel pemasaran interaktif (X6) = 4.379 (t hitung) > 1.662 (t tabel) dengan
sig = 0.000 menunjukkan bahwa sig <0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa secara parsial variabel pemasaran interaktif berpengaruh signifikan terhadap
ekuitas merek Indihome.
Desain perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ekuitas merek Indihome (H7)
Pada variabel desain perusahaan (X7) = 2.112 (t hitung) > 1.662 (t tabel) dengan sig
= 0.037 menunjukkan bahwa sig < 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
secara parsial variabel desain perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ekuitas
merek Indihome.
Hasil Koefisien Determinasi (R2)
Berdasarkan hasil koefisien determinasi, diketahui bahwa nilai Adjusted R Square
adalah sebesar 0.800 atau 80%. Hal ini berarti bahwa variabel bebas diantaranya iklan,
promosi penjualan, penjualan personal, hubungan masyarakat & publisitas, pemasaran
langsung, pemasaran interkatif dan desain perusahaan mampu menjelaskan ekuitas merk
Indihome di Kota Semarang sebesar 80%. Sementara itu sisanya 100% - 80% = 20%
dijelaskan oleh variabel lain selain variabel yang diteliti pada penelitian ini.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh iklan, promosi
penjualan, penjualan personal, hubungan masyarakat & publisitas, pemasaran langsung,
pemasaran interkatif dan desain perusahaan terhadap ekuitas merek produk Indihome di
Kota Semarang dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
Hasil studi menunjukkan bahwa pemasaran interaktif memiliki pengaruh yang
paling dominan terhadap ekuitas merek Indihome dibandingkan 6 variabel lainnya
didalam penelitian ini . Faktor pemasaran interaktif secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap ekuitas merek Indihome. Hal ini berarti apabila semakin baik
pemasaran interaktif maka ekuitas merek Indihome juga akan meningkat.
Berdasarkan jawaban responden, pemasaran interaktif yang dilakukan Indihome
memiliki pengaruh yang paling tinggi terhadap penciptaan ataupun peningkatan
ekuitas merek produk Indihome, karena kegiatan pemasaran interaktif Indihome yaitu
sangat berfokus pada kebutuhan pelanggan ataupun calon pelanggan atas
pembaharuan informasi mengenai produk Indihome yaitu melalui website resmi dari
Indihome, akum media sosial milik Indihome. Hal ini dicerminkan dari : 1)
kemudahan dalam mengakses website dan social media, 2) daya tarik website dan
social media, 3) informasi yang disajikan dalam website dan social media jelas.
Hasil studi menunjukkan bahwa secara parsial faktor iklan berpengaruh terhadap
ekuitas merek Indihome. Hal ini berarti apabila semakin baik iklan maka ekuitas
merek Indihome juga akan meningkat. Hal ini dicerminkan dari: 1) penemuan
informasi tentang produk mudah ditemui di berbagai media, 2) desain media yang
digunakan menarik, 3) informasi yang disampaikan jelas, 4) pesan yang terkandung di
media dapat dipercaya.
Hasil studi menunjukkan bahwa secara parsial faktor promosi penjualan
berpengaruh terhadap ekuitas merek Indihome. Hal ini berarti apabila semakin baik
kegiatan promosi penjualan maka ekuitas merek Indihome juga akan meningkat.Hal
ini dicerminkan dari: 1) besar ukuran insentif yang ditawarkan, 2)insentif yang
ditawarkan bervariasi, 3) syarat untuk mendapatkan insentif yang ditawarkan jelas, 4)
waktu pelaksanaan insentif yang dilakukan tepat.
Hasil studi menunjukkan bahwa secara parsial faktor penjualan personal
berpengaruh terhadap ekuitas merek Indihome. Hal ini berarti apabila semakin baik
kegiatan penjualan personal yang dilakukan para wiraniaga Indihome maka ekuitas
merek Indihome juga akan meningkat.Hal ini dicerminkan dari : 1) wiraniaga
menguasai informasi perusahaan dengan baik, 2) kemampuan wiraniaga dalam
menjelaskan produk bagi pelanggan, 3) wiraniaga berpenampilan menarik.
Hasil studi menunjukkan bahwa secara parsial faktor desain perusahaan
berpengaruh terhadap ekuitas merek Indihome. Hal ini berarti apabila semakin baik
kegiatan desain perusahaan yang dilakukan Indihoeme maka ekuitas merek Indihome
juga akan meningkat.Hal ini dicerminkan dari: 1) interior decor, 2) seragam, 3)
vehicles.
6.
7.
Hasil studi menunjukkan bahwa secara parsial faktor hubungan masyarakat &
publisitas tidak berpengaruh terhadap ekuitas merek Indihome. Hal ini berarti apabila
semakin baik hubungan masyarakat & publisitas maka tidak akan meningkatkan
ekuitas merek Indihome sama sekali karena hubungan masyarakat & publisitas tidak
memiliki pengaruh yang signifikan atau benar – benar nyata terhadap ekuitas merek
Indihome namun, berpengaruh pada faktor lain selain ekuitas merk. Kegiatan
hubungan masyarakat & publisitas terbukti tidak berpengaruh terhadap ekuitas merek
produk Indihome karena kegiatan publisitas Indihome masih sangat jarang diketahui
oleh masyarakat, maka ekuitas merek Indihome tidak terdampak pengaruh atas
kegiatan hubungan masyarakat dan publisitas.
Hal ini dicerminkan dari: 1) tingkat intensitas Indihome mensponsori event-event
olahraga nasional, 2) Indihome sering menyelenggarakan event nonton bareng Film
ataupun live screening pertandingan sebakbola, 3) PT. Telkom Group memeperbarui
informasi terbaru mengenai pencapaian penghargaan melalui websiteTelkom.
Hasil studi menunjukkan bahwa secara parsial faktor pemasaran langsung tidak
berpengaruh terhadap ekuitas merek Indihome. Hal ini berarti apabila semakin baik
kegiatan pemasaran langsung yang dilakukan Indihome maka tidak akan
meningkatkan ekuitas merek Indihome sama sekali karena pemasaran langsung tidak
memiliki pengaruh yang signifikan atau benar – benar nyata terhadap ekuitas merek
Indihome namun, berpengaruh pada variabel lain selain ekuitas merek. Kegiatan
pemasaran langsung yang dilakukan Indihome tidak memiliki pengaruh yang terhadap
ekuitas merek Indihome karena, responden menganggap bahwa semakin jarangnya
interaksi dengan pelanggan yaitu pembaharuan informasi yang dilakukan dengan
mengirimkan informasi terbaru dari produk Indihome melalui email ataupun SMS dari
Indihome ke pengguna Indihome.
Hal ini dicerminkan dari : 1) layanan interaktif Telkomcare di media sosial atau
call dial 147 sangat membantu menjawab pertanyaan atau informasi mengenai
layanan Indihome, 2) Indihome sangat aktif mengikuti event pameran Expo di
berbagai kota, 3) Indihome terhitung cukup sering memberikan informasi terbaru
mengenai promo Indihome melalui email ataupun SMS kepada pengguna Indihome.
DAFTAR PUSTAKA
Aaker, David. 1996. Building Strong Brands. New York : The Free Press
Chrismardani, Yustina. 2014. Komunikasi Pemasaran Terpadu : Implementasi Untuk
UMKM. Jurnal NeO – Bis. Vol. 8 ,No. 2 , p.179-189
Danibrata, Aulia. 2011. Pengaruh Intergrated Marketing Communication Terhadap Brand
Equity pada Sebuah Bank Pemerintah di Jakarta.Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol.
13. No. 1, p.21-38. Jakarta : STIE Trisakti
Djarwanto, dan Subagyo, Pangestu. 2000. Statistik Induktif Edisi 4. Yogyakarta: BPFE
Fathoni, Fathir et al. 2013. Pengaruh Komunikasi Pemasaran Terpadu Terhadap Ekuitas
Merek. Jurnal Admininstrasi Bisnis Vol. 4, No. 2. Malang: Universitas Brawijaya
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang
____________. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Cetakan
Keempat. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang
____________. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19 (edisi
kelima). Semarang: Universitas Diponegoro
id.wikipedia.org/wiki/Top_Brand_Award. Diakses tanggal 10 Oktober 2016.
Intani, Reszetisia. 2016. Pengaruh Integrated Marketing Communication Terhadap Minat
Beli Melalui Asosiasi Merek pada Bank Muamalat di Kotabumi. Universitas
Lampung
Kartikasari, Nia Paramita. 2014. Pengaruh Komunikasi Pemasaran Terpadu Terhadap
Ekuitas Merek. Jurnal Interaksi. Vol. 3, No. 2, p. 162-167
Keke, Yulianti. 2015. Komunikasi Pemasaran Terpadu Terhadap Brand Awareness.Jurnal
Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik. Vol. 2, No. 1, p.172 – 186
Kotler P. Dan G. Armstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran Edisi 12 Jilid 2. Jakarta :
Erlangga
Kotler, Phillip dan Kevin Lane Keller. 2009. Marketing ManagementEdisi 13. New Jersey
: Pearson Prentice Hall
Krussell, Jehuda Ghrahito Hutomo dan Paramita, Eristia Lidia. 2016. Komunikasi
Pemasaran Terpadu dan Ekuitas Merek Alfamart. Jurnal Manajemen Pemasaran
Vol. 1, No. 1, p. 27-42
Kusumaningayu, Laksmita Putri. 2014. Strategi Integrated Markeitng Communications
(IMC) dalam Reposisi pada CV.Khatulistiwa Internastional Cargo. Jurnal Unair.
Vol.3, No.1, p.167 - 181
Laksana, Fajar. 2008. Manajemen Pemasaran . Yogyakarta: Graha Ilmu
Lovelock, Christoper H; Wirtz. Jochen . 2004. Service Marketing: People, Technology,
Strategy. Singapore : Prentice Hall
Lovelock,Wirtz. Jochen;.Jacky Mussry. 2011. Pemasaran Jasa: Manusia, Teknologi,
Strategi. Jakarta : Penerbit Erlangga
Mardjono, Enny Susilowati dan Hariyadi, Guruh Taufan. 2015. Model Jejaring Wirausaha,
Sebagai Faktor Pendukung Perekonomian Perspektif Keuangan dan Non Keuangan
Unit Usaha Kecil dan Menengah di Semarang. Forum Bisnis dan Kewirausahaan
Jurnal Ilmiah STIE MDP. Vol 4, No.2, p.84-96
Marhaini dan Deddy Sayahputra Zebua. 2012. Pengaruh Marketing Communication
PT.Telkomsel Terhadap Corporate Image Pada Mahasiswa Universitas Sumatera
Utara. Jurnal Ekonom. Vol 15, No.3.
Pandin, Marina L. 2009. Potret Bisnis Ritel di Indonesia: Pasar Modern. Economic
Review, No.215.
Peter, J Paul, Olson, Jerry C. 2013. Perilaku Konsumen & Strategi Pemasaran. Jakarta :
Salemba Empat
Rahayu, Yayuk Sri. 2013. Pengaruh Integrated Marketing Communication Terhadap
Brand Equity Perbankan Syariah di Kota Malang.Jurnal El-Dinar. Vol. 1, No. 2.
Malang : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
Salim, Ardy Dharmawan. 2013. IMC: Promosi Iklan dan Sponsor Rokok Strategi
Perusahaan Menggiring Remaja untuk Merokok.BENEFIT Jurnal Manajemen dan
Bisnis. Vol.17, No.1, p.58 - 65.
Shihab, Muchsin Saggaff dan Sukendar, Ananto. 2009. Pengaruh Brand Trust dan Brand
Equity Terhadap Loyalitas Konsumen Studi Kasus Produk Tas Widal Merek
Remel. Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis dan Terapan. Vol.4 , No. 2 , p.84-96
Shimp, Terrence A. 2014. Komunikasi Pemasaran Terpadu dalam Periklanan dan
Promosi Edisi 8. Jakarta: Salemba Empat
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
________. 2009. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).
Bandung: Alfabeta
________. 2011. Metode Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
________. 2014. Metode Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sulistian, Ogi. 2011. Pengaruh Brand Image Terhadap Loyalitas Rokok Gudang Garam
Filter. Kuningan: Fakultas Ekonomi Universitas Kuningan
Tjiptono, Fandy . 2011. Pemasaran Jasa. Malang : Bayumedia
_____________. 2011. Manajemen & Strategi Merek. Yogyakarta : Andi
Wiklund,J.,and Shepherd, D. 2007. Knowledge Based Resource, Entrepreneurial
Orientation, and Performance of Small and Medium Sized Business. Strategic
Management Journal, 24, 1307-1314
www.biznethome.net/id/service/biznet-home-combo/. Diakses tanggal 23 Desember 2016.
www.cekaja.com/info/perkembangan-tv-berlangganan-di-indonesia. Diakses tanggal 10
Oktober 2016.
www.datacon.co.id/Internet2008Ind%20TVcable.html. Diakses tanggal 10 Oktober 2016.
www.indihome.co.id. Diakses tanggal 10 Oktober 2016.
http://www.indihomesolution.com/2016/08/kelebihan-dan-kekurangan-indihomefiber.html. Diunduh tanggal 24 Desember 2016.
www.mncplaymedia.com/interactive_cable_tv/. Diakses tanggal 23 Desember 2016
www.muvila.com/tv/artikel/prospek-bisnis-tv-berbayar-di-indonesia-amat-potensial1404079-page1.html. Diakses tanggal 10 Oktober 2016.
www.plimbi.com/article/163000/. Diakses tanggal 23 Desember 2016.
www.plimbi.com/article/163364/. Diakses tanggal 23 Desember 2016.
www.telkom.co.id. Diakses tanggal 10 Oktober 2016.
www.topbrand-award.com/top-brand-survey/survey-result/top_brand_index_2014_fase_2.
Diunduh tanggal 10 Oktober 2016.
www.topbrand-award.com/top-brand-survey/survey-result/top_brand_index_2015_fase_2.
Diunduh tanggal 10 Oktober 2016.
www.topbrand-award.com/top-brand-survey/survey-result/top_brand_index_2016_fase_2.
Diunduh tanggal 10 Oktober 2016.
Download