6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Komunikasi 2.1.1. Definisi Komunikasi Komunikasi merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia. Sebagai makhluk social untuk melakukan segala aktifitasnya sehari-hari manusia tidak lepas dari berbagai kegiatan komunikasi yang dilakukan baik komuikasi verbal maupun non verbal. Dengan demikian komunikasi merupakan suatu proses interaksi sosial yang bertujuan untuk pertukaran pilihan atau pengertian satu sama lain dengan individu lainnya. Menurut Deddy Mulyana2, kata komunikasi atau communication dalam bahasa inggris berasal dari kata latin communis yang berarti “sama”, 1.communico, 2. Communication, 3.communicare yang berarti “membuat sama” (to make common) . Istilah yang paling sering disebut sebagai asal usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata latin lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna atau suatu pesan dianut secara sama. Akan tetapi definisi-definisi kontemporer menyarankan bahwa komunikasi merujuk pada cara ber bagai hal. 2 Mulyana, Deddy.2008.Ilmu Komunikasi SuatuPengantar.Bandung Rosdakarya. Hal:46. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 7 Sehingga dapat definisikan komunikasi adalah tindakan atau perilaku mengirim pesan, ide, dan pendapat dri seseorang ke orang lainnya. Menulis dan berbicara kepada masing-masing orang merupakan cara berkomunikasi. Setiap komunikasi terjadi pastinya melibatkan jumlah orang yang berbeda. Untuk berkomunikasi dengan satu sama lain, orang mengandalkan lima indra yaitu pengelihatan, pendengaran, sentuhan, penciuman, dan perasa. 2.1.2. Unsur-Unsur Komunikasi Berdasarkan definisi Deddy Mulyana3 komunikasi memiliki lima unsur, yaitu : 1. Sumber (Source), sumber adalah pihak yang yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi. Sumber boleh jadi seorang individu,kelompok,organisasi,perusahaan bahkan suatu Negara. Untuk menyampaikan pesan yang dibawa, sumber harus mengubah pesan tersebut kedalam seperangkat symbol verbal atau nonverbal yang dapat dipahami oleh sipenerima pesan. Proses ini disebut dengan penyandian (encoding) 2. Pesan (Message), apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. Pesan merupakan seperangkat symbol verbal atau nonverbalyang mewakili perasaan,nilai,gagasan, atau maksud sumber tadi. Mulyana, Deddy.200.Ilmu Komunikasi SuatuPengantar.Bnadung.Rosdakarya. hal:65. 3 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 8 3. Saluran atau media (Chanel), merupakan alat atau wahana yang digunakan sumber untuk menyampaikan pesannya kepada penerima. 4. Penerima (receiver), yakni orang yang menerima pesan dari sumber, penerima pesan ini menerjemahkan atau menafsirkan seperangkat symbol verbal atau non verbal yang ia terima dari gagasan yang dpat ia pahami. Proses ini disebut penyandian balik (decoding). 5. Efek (effect), apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan tersebut, misalnya apakah penambahan pengetahuan setelah menerima pesan tersebut, terhibur atau adanya perubahan sikap. 2.2. Komunikasi Pemasaran Kotler4 mengatakan pemasaran adalah kegiatan yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia melalui proses pertukaran. Sedangkan menurut Stanton5 pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Bila dicermati lebih mendalam, maka pengertian di atas lebih berorientasi pada sifat dan proses pemasaran yang dihubungkan dengan perilaku manusia di dalam 4 Kotler,Philips dan Amstrong, Gary. Prinsip-prinsip Pemasaran , Edisi 12.Jakarta.Erlangga, 2008.hal:46 5 Stanton,Williams j.2003.prinsip pemasaran.Jakarta.Erlangga. Hal:68 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 9 mencapai kebutuhannya. Sehingga tidak menyebutkan tentang apa yang dipertukarkan. Namun dapat diketahui bahwa alat pemuas kebutuhan dan keinginan manusia adalah produk. Tentu saja konsep produk yang dimaksud di sini tidak terbatas pada barang wujud (fisik) melainkan meliputi barang yang tidak berwujud, seperti jasa-jasa, ide dan sebagainya yang menjadi kebutuhan dan keinginan setiap manusia. Dalam hubungannya dengan penyusunan program pemasaran untuk jasa. Beberapa karakteristik jasa yang perlu dipertimbangkan menurut Kotler6 adalah : 1. Tidak berwujud, jasa tidak berwujud dilihat, dirasa, didengar atau dicium sebelum ada transaksi pembelian. Jadi dalam hal ini pembeli harus percaya dan yakin kepada penjual jasa. 2. Tidak dapat dipisahkan, suatu bentuk jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya. Dalam hal ini orang-orang harus berhubungan langsung dengan sumber atau penyedia jasa tersebut. Namun apakah sumber itu hadir atau tidak, produk fisik yang berwujud tetap ada. 6 Kotler,Philips dan Amstrong, Gary. Prinsip-prinsip Pemasaran ,Edisi 12.Jakarta.Erlangga, 2008.hal:428 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 10 3. Berubah-ubah, jasa ini sangat bergantung kepada siapa yang menyajikan kapan dan dimana, oleh karena itu pembeli atau pemakai jasa sering bertanyatanya dulu sebelum menentukan pemilik jasa yang dipilih. 4. Daya tahan, jasa yang baik tidak terpakai jelas tidak dapat disimpan atau diganti waktu pemakaiannya, konsumen jasa tidak punya daya tahan. Berdasar pada pengertian pemasaran di atas yang dihubungkan dengan konsep produk atau jasa sebagai tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia, maka pada gilirannya mengarah pada pemahaman tentang proses terjadinya pertukaran. Selanjutnya Dennis menjelaskan pengertian pemasaran adalah salah satu fungsi yang paling nyata dan luas yang dilakukan dalam perdagangan/bisnis atau spektrum kegiatan yang luas yang mencakup pemenuhan kebutuhan konsumen, merancang dan mengembangkan produk dan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, penentuan harga pokok dan pelayanan termasuk secara bersaing, dan mempromosikan serta membagikan barang-barang tersebut dengan cara yang ekonomis, tepat waktu dan menyenangkan. Menurut Ilham Prisgunanto7, Komunikasi Pemasaran adalah semua elemen-elemen promosi dari marketing mix (bauran pemsaran) yang melibatkan komunikasi antarorganisasi dan target audience pada segala bentuknya yang ditujukan untuk performance pemasaran.Selanjutnya, Komunikasi pemasaran merupakan proses dialog yang berkelanjutan (the countinuing dialogue) antara Prisgunanto,Ilham.2006.Komunikasi Pemsaran Jasa Edisi 2.Jakarta.Salemba Empat.Hal:178 7 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 11 pembeli dan penjual dalam sutu tempat pemasaran (market place). Definisi ini mungkin digambarkan sebagai definisi makro dan proses. Relevansinya dengan pengelolaan suatu perusahaan, seperti yang diuraikan Bulaeng8 adalah: Proses penyajian seperangkat rangsangan yang diintegrasikan pada sasaran pasar dengan maksud untuk menimbulkan seperangkat respon yang diinginkan. Mengadakan saluran-saluran untuk menerima (receive), menafsirkan (interpret), bertindak (action) atas dasar pesan dari pasar untuk tujuan mengubah pesan perusahaan sekarang dan mengidentifikasi kesempatan-kesem patan komunikasi baru. Selanjutnya definisi yang diuraikan oleh Delozier9 ialah bahwa komunikasi pemasaran yang terdapat pada suatu perusahaan adalah: Proses penyebaran kesatuan rangsangan kepada target pasar dengan mengharapkan respon dari target tersebut. Mempersiapkan rangsangan balik, menginterpretasikan dan menjalankan keinginan target pasar pada perubahan pesan perusahaan dan mengidentifikasikan kesempatan akan adanya komunikasi-komunikasi baru.Menjelaskan bahwa perusahaan adalah terdiri dari pengirim dam penerima pesan dari target pasar. Pihak pengirim dari suatu pasar dalam persaingan bisnisnya harus mencoba menarik konsumen untuk membeli produknya. Pihak penerima dari perusahaan harus menyesuaikan diri pada target pasar untuk dapat Bulaleng,andi.2004.Metode Penelitian Komunikasi Kontemporer. Yogyakarta. Andi Erianto. Hal:137 8 9 Delozier,Wayne.2000.The Marketing Communication Proces.Terjemahan Ahmad Mardahir.Surakarta.FE-Univ.Muhammadiyah http://digilib.mercubuana.ac.id/ 12 menyampaikan pesan pada situasi pasar yang berhubungan dan harus dapat menciptakan komunikasi yang baru. 2.2.1. Bauran Promosi Sistem pemasaran yang baik adalah sistem komuikasi pemasaran yang didalamnya terdiri dari berbagai unsur terpadu. Dalam istilah komunikasi dan pemasaran disebut Marketing Mix. Perkembangan marketing mix menyebabkan bahwa ahli memberikan pernyataan, sabagaimana pendapat yang diberikan oleh Louis and Kurtz10, kebijaksanaan pemasaran dapat diklasifikasikan ke dalam 4 strategi, yaitu: 1. Product strategy: Kebijaksanaan dalam pemasaran meliputi desain kemasan, merek perusahaan, merek dagang, surat izin, jaminan barang, jaminan perusahaan, perputaran produk dan pengembangan produk baru. 2. Distribution strategy: Kebiajaksanaan dalam pemasaran yang meliputi penditribusian barang, saluran penjualan barang dan orang yang mengalami pendistribusian barang ke konsumen. 3. Promotional strategy: Kebijikasanaan dalam pemasaran yang meliputi personal selling, advertising dansales promotion yang memberikan komunikasi yang efektif antara perusahaan dan target market. 10 Luis dan Kurtz.2000.Pengantar Bisnis Jilid 2.Jakarta.Erlangga.Hal:250 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 13 4. Pricing strategy: Kebijaksanaan dalam pemasaran yang meliputi metode penetapan harga yang menguntungkan perusahaan dan konsumen dengan pertimbangan peraturan pemerintah serta pendapat umum. Uraian di atas menyimpulkan bahwa Marketing Mix adalah suatu bauran yang terdiri dari 4 variabel yaitu: 1) Produk 2) Place/Tempat 3) Price/Harga 4) Promosi Keempat variabel tersebut pada akhirnya dapat dijadikan sebagai suatu strategi komunikasi pemasaran untuk mencapai penjualan produk yang diinginkan oleh suatu perusahaan. 2.2.2. Strategi Komunikasi Pemasaran Terdapat 5 langkah besar dalam menyusun strategi komunikasi pemasaran menurut Delozier11yaitu: menentukan kesempatan komunikasi pemasaran. Merupakan langkah awal dalam pengembangan strategi baru adalah mengenal serta mengevaluasi perubahan-perubahn baru dari luar dan dalam perusahaan. Delozier,Wayne.2000.The Marketing Communication Proces.Terjemahan Ahmad Mardahir.Surakarta.FE-Univ.Muhammadiyah 11 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 14 Menganalisa sumber-sumber komunikasi pemasaran. Bagian ini bertujuan untuk memanfaatkan sumber-sumber yang ada dalam perusahaan sehingga efisien Mengatur komunikasi pemasaran yang objektif. Objektivitas dilihat dari kebijaksanaan masa depan perusahaan yang terdiri dari kerja sama yang objektif. Mengembangkan dan mengevaluasi strategi alternatif. Jika objektivitas dikembangkan maka strategi juga harus dikembangkan lalu mengevaluasi beragam strategi lain yang mungkin dapat berhasil mencapai objektifitas. Mendata tugas-tugas komunikasi pemasaran. Setelah rencana strategi dipilih, seorang manajer harus dapat membuat keputusan yang penting menyangkut masalah pengemasan, periklanan, harga, tempat penjualan, serta produk. 2.2.3. Strategi Promosi Batasan promosi pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu menjual. William J. Stanton12 mengemukakan batasan promosi sebagai berikut Promosi adalah bahan pokok yang digunakan untuk menyampaikan atau membujuk pasar menerima produk dari suatu perusahaan. Batasan di atas dijelaskan bahwa promosi adalah unsur yang digunakan sebagai informasi dalam mempengaruhi/ membujuk konsumen, agar mereka tertarik. Promosi sesungguhnya adalah merupakan kegiatan yang mempunyai tujuan meningkatkan kelebihan suatau perusahaan. Fungsi dari strategi 12 Stanton,Williams j. prinsip pemasaran.Erlangga.Jakarta. 2003.Hal.60 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 15 komunikasi promosi adalah menyampaikan informasi yang membujuk dan mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen. 2.3. Komunikasi Interpersonal Komunikasi antar pribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara individu-individu (Littlejohn, 1999)13. Bentuk khusus dari komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi diadik yang melibatkan hanya dua orang secara tatap-muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal ataupun nonverbal, seperti suami-isteri, dua sejawat, dua sahabat dekat, seorang guru dengan seorang muridnya, dan sebagainya. Steward L. Tubbs dan Sylvia Moss (dalam Deddy Mulyana, 2005) mengatakan ciri-ciri komunikasi diadik adalah: 1. Peserta komunikasi berada dalam jarak yang dekat; 2. Peserta komunikasi mengirim dan menerima pesan secara simultan dan spontan, baik secara verbal maupun nonverbal. Komunikasi antarpribadi sangat potensial untuk menjalankan fungsi instrumental sebagai alat untuk mempengaruhi atau membujuk orang lain, karena kita dapat menggunakan kelima lat indera kita untuk mempertinggi daya bujuk 13 Littlejohn, , Theories of Human Communication, Belmont, California: Wadsworth Publishing Company. 1999.hal.157 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 16 pesan yang kita komunikasikan kepada komunikan kita. Sebagai komunikasi yang paling lengkap dan paling sempurna, komunikasi antarpribadi berperan penting hingga kapanpun, selama manusia masih mempunyai emosi. Kenyataannya komunikasi tatap-muka ini membuat manusia merasa lebih akrab dengan sesamanya, berbeda dengan komunikasi lewat media massa seperti surat kabar, televisi, ataupun lewat teknologi tercanggihpun. 2.3.1. Faktor – Faktor Pengaruh Komunikasi Interpersonal Jalaludin Rakhmat (1994) meyakini bahwa komunikasi antarpribadi dipengaruhi oleh persepsi interpersonal,konsep diri, atraksi interpersonal dan hubungan interpersonal. 2.3.1.1.Persepsi interpersonal Persepsi adalah memberikan makna pada stimuli inderawi, atau menafsirkan informasi inderawi. Persepi interpersonal adalah memberikan makna terhadap stimuli inderawi yang berasal dari seseorang (komunikan), yang berupa pesan verbal dan nonverbal. Kecermatan dalam persepsi interpersonal akan berpengaruh terhadap keberhasilan komunikasi, seorang peserta komunikasi yang salah memberi makna terhadap pesan akan mengakibat kegagalan komunikasi. 2.3.1.2.Konsep diri Konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita tentang diri kita. Konsep diri yang positif, ditandai dengan lima hal, yaitu: a. Yakin akan kemampuan mengatasi masalah; b. Merasa stara dengan orang lain; c. Menerima pujian tanpa http://digilib.mercubuana.ac.id/ 17 rasa malu; d. Menyadari, bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan, keinginan dan perilaku yang tidak seluruhnya disetujui oleh masyarakat; e. Mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan aspek-aspek kepribadian yang tidak disenanginya dan berusaha mengubah. Konsep diri merupakan faktor yang sangat menentukan dalam komunikasi antarpribadi, yaitu: a. Nubuat yang dipenuhi sendiri. Karena setiap orang bertingkah laku sedapat mungkin sesuai dengan konsep dirinya. Bila seseorang mahasiswa menganggap dirinya sebagai orang yang rajin, ia akan berusaha menghadiri kuliah secara teratur, membuat catatan yang baik, mempelajari materi kuliah dengan sungguhsungguh, sehingga memperoleh nilai akademis yang baik. b. Membuka diri. Pengetahuan tentang diri kita akan meningkatkan komunikasi, dan pada saat yang sama, berkomunikasi dengan orang lain meningkatkan pengetahuan tentang diri kita. Dengan membuka diri, konsep diri menjadi dekat pada kenyataan. Bila konsep diri sesuai dengan pengalaman kita, kita akan lebih terbuka untuk menerima pengalaman-pengalaman dan gagasan baru. c. Percaya diri. Ketakutan untuk melakukan komunikasi dikenal sebagai communication apprehension. Orang yang aprehensif dalam komunikasi disebabkan oleh kurangnya rasa percaya diri. Untuk menumbuhkan percaya diri, menumbuhkan konsep diri yang sehat menjadi perlu. d. Selektivitas. Konsep diri mempengaruhi perilaku komunikasi kita karena konsep diri mempengaruhi kepada pesan apa kita bersedia membuka diri (terpaan selektif), bagaimana kita mempersepsi pesan (persepsi selektif), dan apa yang kita http://digilib.mercubuana.ac.id/ 18 ingat (ingatan selektif). Selain itu konsep diri juga berpengaruh dalam penyandian pesan (penyandian selektif). 2.3.1.3.Atraksi interpersonal Atraksi interpersonal adalah kesukaan pada orang lain, sikap positif dan daya tarik seseorang. Komunkasi antarpribadi dipengaruhi atraksi interpersonal dalam hal: a. Penafsiran pesan dan penilaian. Pendapat dan penilaian kita terhadap orang lain tidak semata-mata berdasarkan pertimbangan rasional, kita juga makhluk emosional. Karena itu, ketika kita menyenangi seseorang, kita juga cenderung melihat segala hal yang berkaitan dengan dia secara positif. Sebaliknya, jika membencinya, kita cenderung melihat karakteristiknya secara negatif. b. Efektivitas komunikasi. Komunikasi antarpribadi dinyatakan efektif bila pertemuan komunikasi merupakan hal yang menyenangkan bagi komunikan. Bila kita berkumpul dalam satu kelompok yang memiliki kesamaan dengan kita, kita akan gembira dan terbuka. Bila berkumpul dengan denganorang-orang yang kita benci akan membuat kita tegang, resah, dan tidak enak. Kita akan menutup diri dan menghindari komunikasi. 2.3.1.4.Hubungan interpersonal Hubungan interpersonal dapat diartikan sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain. Hubungan interpersonal yang baik akan menumbuhkan derajad keterbukaan orang untuk mengungkapkan dirinya, makin http://digilib.mercubuana.ac.id/ 19 cermat persepsinya tentang orang lain dan persepsi dirinya, sehingga makin efektif komunikasi yang berlangsung di antara peserta komunikasi. Miller dalam Explorations in Interpersonal Communication, menyatakan bahwa ”Memahami proses komunikasi interpersonal menuntut hubungan simbiosis antara komunikasi dan perkembangan relasional, dan pada gilirannya (secara serentak), perkembangan relasional mempengaruhi sifat komunikasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam hubungan tersebut.” Lebih jauh, Jalaludin Rakhmat14 memberi catatan bahwa terdapat tiga faktor dalam komunikasi antarpribadi yang menumbuhkan hubungan interpersonal yang baik, yaitu: a. Percaya; b. sikap suportif; dan c. sikap terbuka. Komunikasi organisasi pada umumnya membahas tentang struktur dan fungsi organisasi, hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses pengorganisasian serta budaya organisasi.Komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergantung satu sama lain meliputi arus komunikasi vertikal dan horisontal. 2.4. Kepuasan Konsumen 2.4.1. Kepuasan Konsumen Menurut Philip Kotler15 “Kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-harapannya”. 14 Rakhmat,Jalaludin 1994, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 20 Sedangkan menurut Zulian Yamit “Kepuasan konsumen merupakan evaluasi purna beli atau hasil evaluasi setelah membandingkan apa yang dirasakan dengan harapannya”. Dalam konsep kepuasan konsumen, terdapat dua elemen yang mempengaruhi yaitu harapan dan kinerja. Kinerja adalah persepsi konsumen terhadap apa yang ia terima setelah mengkonsumsi produk. Harapan adalah pikiran konsumen tentang apa yang akan diterimanya apabila ia mengkonsumsi produk. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang yang merupakan hasil evaluasi setelah membandingkan apa yang dirasakan dengan harapannya. 2.4.2. Kualitas Jasa Kualitas jasa adalah tingkat keunggukan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkatkunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan, dengan kata lain ada dua faktor utama yang mempengaruhi kualitas jasa, yaitu : expected service dan perceived service apabila jasa yang diterima atau dirasakan (perceived service) sesuai dengan yang diharapkan maka kualitas jasa yang dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika jasa yang diterima melampaui harapan pelanggan maka kualitas jasa yang dipersepsikan sebagai kualitas ideal. Sebaliknya jika jasa yang diterima lebih rendah dari pada yang diharapkan maka 15 Kotler,Philips dan Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran ,Edisi 12.Jakarta.Erlangga. 2002.hal.42 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 21 kualitas jasa tersebut buruk. Dengan demikian baik atau tidaknya kualitas jasa tergantung pada kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi harapan pelangganya secara konsisten. Pengukuran kualitas jasa didasarkan pada skala mutli item yang dirancang untuk mengukur sejauh mana tingkat kepuasan pelanggan. Pengukuran kepuasan SERVQUAL (Service Quality) konsumen menurut Tjiptono16 ada 6 (enam) konsep inti mengenai obyek pengukuran yang terdiri atas : 1. Kepuasan Pelanggan Keseluruhan (Overaal Customer Stratification) Pelanggan lansung ditanya seberapa puas dengan produk atau jasa. Kepuasan diukur berdasar produk atau jasa perusahaan bersangkutan dan membandingkan dengan tingkat kepuasan keseluruhan terhadap produk atau jasa pesaing. 2. Dimensi Kepuasan Pelanggan Mengidentifikasi dimensi-dimensi kunci kepuasan pelanggan menilai produk atau jasa berdasar item spesifik, seperti kecepatan layanan fasilitas atau layanan keramahan staff. Meminta pelanggan menilai produk atau jasapesaing berdasar item spesifik serta menentukan dimensi-dimensi yang paling penting dalam menilai kepuasan keseluruhan. 16 Tjiptono,Fandy dan Gregorius Chandra. Service Quality & stratification. Yogyakarta. Penerbit Andi.2005. hal. 163. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 22 3. Konfirmasi Harapan Kepuasan tidak diukur langsung, namun disimpulkan berdasar kesesuaian/ketidaksesuaian dengan kinerja actual produk pada sejumlah atribut atau dimensi penting. 4. Minat Pembelian Ulang Kepuasan pelanggan diukur berdasar perilaku dengan jalan menanyakan pelanggan apakah akan berbelanja ataumenggunakan jasa perusahaan lagi. 5. Kesediaan Untuk Merekomendasi Dalam kasus produk yang pembelian ulangnya relatif lama atau bukan hanya terjadi satu kali pembelian, kesediaan pelanggan untuk merekomendasikan produk pada teman atau keluarga. 6. Ketidak Puasan Pelanggan Ketidak puasan pelanggan meliputi complain, retur, biaya garansi,produk recall,getok tular negative dan konsumen yang beralih ke pesaing 2.4.3. Customer Relationship Marketing Relationship Marketing juga terkait dengan Customer Relations, Customer Relations merupakan output dari konsep Relationship Marketing yang belakangan juga menjadi perhatian banyak praktisi pemasaran. Artinya perusahaan melakukan hubungan yang berkesinambungan baik dengan konsumen maupun unsur-unsur http://digilib.mercubuana.ac.id/ 23 yang berhubungan dengan permasaran. Baik distributor, pemasok, peritel atau bahkan dengan perusahaan pesaing. Dalam Bukunya Customer Relationship Management (CRM) V. Kumar and Warner J.Reinartz mendefinisikan CRM dari perspektif nilai konsumen sebagai berikut : “CRM is the practice of analyzing and utilizing marketing databases and leveraging communication technologies to determine corporate practices and methods that will maximize the lifetime value of each individual customer to the firm” Jadi CRM adalah kegiatan dalam menganalisis dan memanfaatkan database pemasaran dan pengaruh teknologi komunikasi untuk menentukan kegiatan dan metode perusahaan yang akan memaksimalkan siklus nilai dari setiap individu konsumen terhadap perusahaan. Melalui Relationship Marketing, perusahaan dapat memberikan perhatian terhadap jaringan distribusi. Dengan demikian mereka akan menerima produk perusahaan dan memajangnya ditempat-tempat yang dapat terjangkau oleh penglihatan pelanggan. Relationship Marketing juga dapat diterapkan kepada perusahaan pesaing. Caranya dengan beraliansi dalam mengadakan penjualan produk yang sama. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 24 1.5. Kerangka Pemikiran Gambar 3.1 Keragka Pemikiran Komunikasi Pemasaran Kepuasan Konsumen & CRM Komunikasi interpersonal Karyawan -> Mahasiswa Tingkat Kepuasan : (Menurut T. Tjiptono (2011,453454)) - Kepuasan pelaggankeseluruhan - Konfirmasi Harapan - Minat pembelian kembali - Kesediaan untuk merekomendasi 2.5 Hipotesis Teori Ho : Tidak terdapat pengaruh komunikasi interpersonal karyawan mercu buana terhadap tingkat Kepuasan mahasiswa mercu buana menteng Ha : Terdapat pengaruh antara komunikasi interpersonal karyawan mercubuana terhadap tingkat kepuasan mahasiswa mercu buana menteng. http://digilib.mercubuana.ac.id/