analisis siklus pendapatan dan pengendalian internal pt.xyz laporan

advertisement
UNIVERSITAS INDONESIA
ANALISIS SIKLUS PENDAPATAN DAN
PENGENDALIAN INTERNAL PT.XYZ
LAPORAN MAGANG
AHMAD ZAKKY ASH-SHIDIQI
1106134940
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
DEPOK
JANUARI 2015
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
UNIVERSITAS INDONESIA
ANALISIS SIKLUS PENDAPATAN DAN
PENGENDALIAN INTERNAL PT.XYZ
LAPORAN MAGANG
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
AHMAD ZAKKY ASH-SHIDIQI
1106134940
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
DEPOK
JANUARI 2015
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
karena atas keberkahan, rahmat, dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan
laporan magang ini dengan baik. Tanpa bimbingan dan arahan Allah SWT,
penulis tidak akan mendapatkan kemudahan, kelancaran, serta kesungguhan untuk
menyelesaikan laporan magang ini. Merupakan kebahagiaan dan kebanggaan
tersendiri untuk dapat menyelesaikannya dengan baik dan tepat waktu mengingat
pengorbanan dan kerja keras yang mewarnai proses penyelesaian penelitian ini.
Tujuan penyusunan karya akhir ini adalah sebagai salah satu prasyarat guna
menyelesaikan program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Penulis menyadari bahwa pada saat prosesi magang sampai penyusunan
laporan magang ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun sangat penulis harapkan. Oleh karena itu, penulis ingin
memberikan ucapan terima kasih serta bentuk penghormatan atas bantuan –
bantuan yang tak ternilai harganya kepada:
1. Program Studi Ekstensi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia,
yang
telah
memberi penulis
kesempatan untuk bisa
memperoleh ilmu dan mendapatkan banyak pengalaman yang berharga
selama masa kuliah.
2. Ibu Dr. Ratna Wardhani, SE., M.Si, selaku Ketua Program Ekstensi
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, semoga Program
Ekstensi semakin memiliki kualitas dan mampu berkontribusi lebih baik
untuk membangun kehidupan di tengah masyarakat.
3. Ibu Eliza Fatima S.E., M.E., CPA, atas segala segenap perhatian, bantuan,
dan kesabaran Ibu selama masa bimbingan penyusunan laporan magang
ini. Allah selalu melindungi Ibu beserta keluarga dan semoga Ibu selalu
diberikan kesehatan, keberkahan dan dapat terus berkarya di dunia
pendidikan.
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
4. Ibu Dian Nastiti S.E., Ak., M.Com. dan Ibu Viska Anggraita M.S.Ak.
selaku dosen penguji yang telah memberikan kesempatan kepada saya
untuk mempresentasikan serta menguji hasil laporan magang sebagai
syarat kelulusan.
5. Seluruh dosen pengajar FEUI. Terima kasih telah memberikan ilmu yang
akan menjadi modal menuju kesuksesan, semoga Allah membalas
kebaikan seluruh dosen pengajar dan memberikan keberkahan atas ilmu
yang diberikan.
6. KAP Noor Salim Nursehan, selaku tempat magang yang telah memberikan
kesempatan untuk melaksanakan program magang, mengarahkan saya dan
memberi banyak kesempatan untuk lebih terlibat dalam melaksanakan
audit lapangan.
7. Kedua orang tua tercinta, Mama dan Bapak, terima kasih atas segala doa,
kesabaran, dukungan, hingga pengorbanan yang tidak pernah berhenti
mendampingi anakmu ini hingga lulus menjadi sarjana. Takkan pernah
setara bakti yang dilakukan anakmu ini atas semua kebaikan Mama dan
Bapak hingga kini maupun nanti, semoga saya dapat terus berusaha
membalas kebaikannya, bersyukur kepada Allah dan kepada kedua orang
tua, menjadi anak yang baik mendoakan kesehatan, keberkahan, serta
keselamatan dunia dan akhiratnya serta berusaha untuk membuat mereka
tersenyum bahagia. Terima kasih juga saya ucapkan kepada Kakak saya,
Ahmad Rosyid Ridho atas segala kesabaran, arahan dan bimbingan untuk
segera menyelesaikan tugas akhir ini. Ilmu yang bermanfaat akan menjadi
pahala yang mengalir meski kita telah berhenti menyampaikannya.
8. Teman – teman BEM Ekstensi FE UI, teman – teman kepanitiaan
Extension Cup, Funbike, dan berbagai kepanitian lain.
9. Teman – teman perkuliahan di Ekstensi FE UI yang tidak dapat dituliskan
satu persatu atas segala kenangan, pengalaman, suka, duka, serta
kebersamaan selama masa perkuliahan hingga di luar perkuliahan semoga
kebersamaan yang telah ada menjadikan kita lebih baik lagi, menjaga
silaturahmi,
dan
membangun
persahabatan
kekeluargaan
kedepannya antar sesama lulusan FEUI.
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
untuk
10. Mbak Dinar, Mas Fikar, Mas Andru, Mas Feba, Mas Fajar, Mas Fevrie,
Mas Idu, Pak Edo, Aji, Pandi, Lucky dan semua keluarga besar Kantor
Akuntan Publik NNS terima kasih atas segala pengalaman dan kenangan
magang yang menyenangkan. Semoga Allah selalu melindungi dan
membalas kebaikan yang telah diberikan. Aamiin.
11. Pihak-pihak lain yang telah membantu yang tidak bisa disebutkan satu per
satu. Terima kasih atas bantuan sekecil apapun yang telah diberikan,
arahan, perhatian, serta doa tulus yang berharga.
Akhir kata penulis berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan
semua pihak yang telah membantu demi kelancaran penulisan karya akhir ini.
Semoga Laporan Magang ini dapat memberikan manfaat bagi pengembangan
ilmu pengetahuan.
Depok, 20 Januari 2015
Penulis
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
ABSTRAK
Nama
Program Studi
Judul Skripsi
:
:
:
Ahmad Zakky Ash-Shidiqi
Akuntansi
Analisis Siklus Pendapatan dan Pengendalian Internal
PT.XYZ
Laporan magang ini akan membahas mengenai siklus pendapatan dan
pengendalian internal PT.XYZ sebagai perusahaan dagang penyedia varietas
benih padi hibrida. Pembahasan akan lebih ditekankan pada proses penerimaan
penjualan hingga pengakuan pendapatan berdasarkan PSAK 23 (2010), serta
analisis pengendalian internal sesuai dengan komponen yang terdapat dalam
COSO’s Internal Control Framework. Hasil analisis dan evaluasi penulis terhadap
siklus pendapatan dan pengendalian internal PT.XYZ menunjukkan bahwa
pencatatan pengakuan pendapatan telah sesuai dengan PSAK 23 (2010) namun di
dalam pengendalian internal yang telah dilakukan PT.XYZ masih ada beberapa
hal penting yang perlu diperbaiki.
Kata Kunci:
Siklus pendapatan, pengakuan pendapatan, pengendalian internal, PSAK 23
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
ABSTRACT
Name
: Ahmad Zakky Ash-Shidiqi
Study Program : Accounting
Title
: Revenue Cycle Analysis and Internal Control of PT.XYZ
This internship report summarizes, revenue cycle and internal control analysis of
PT.XYZ as a trading company which supply hybrid rice varieties. The analysis
focuses on the flow transaction from sales requisition until revenue recognition
based on PSAK 23 (2010) and analysis of internal control in accordance with
COSO’s Internal Control Framework. Analysis of revenue cycle indicates that
revenue has been recognized in accordance with PSAK 23 (2010). The evaluation
over internal control on revenue cycle finds that several weaknesses in internal
control which needs to be improved.
Keywords:
Revenue cycle, revenue recognition, internal control, PSAK 23
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS...................................................... ii
TANDA PERNYATAAN PERSUTUJUAN TUGAS AKHIR ............................ iii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................ v
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR .............................. viii
ABSTRAK ........................................................................................................ ix
ABSTRACT ......................................................................................................... x
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Tujuan ProgramMagang ..................................................................... 2
1.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang ........................................... 2
1.4 Aktivitas Magang Secara Umum ....................................................... 2
1.5 Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah .......................................... 5
1.6 Manfaat Penulisan Laporan Magang .................................................. 6
1.7 Sistematika Penulisan Laporan Magang ............................................... 6
BAB 2 LANDASAN TEORI.............................................................................. 8
2.1 Definisi Pendapatan ........................................................................... 8
2.1.1 Pengukuran Pendapatan ............................................................. 9
2.1.2 Pengakuan Pendapatan ...... ........................................................ 9
2.1.2.1 Pengakuan Pendapatan Penjualan Barang ....................... 9
2.1.2.2 Pengakuan Penjualan Berdasarkan Syarat
Penyerahan Barang....................................................... 11
2.1.3 Pengungkapan Pendapatan ...................................................... 12
2.2 Sistem Informasi Akuntansi .............................................................. 12
2.2.1 Tujuan dan Peran Sistem Informasi Akuntansi ........................ 15
2.3 Pengendalian Internal ....................................................................... 15
2.3.1 Konsep dan Definisi Pengendalian Internal ............................. 15
2.3.2 Coso Internal Control Framework ......................................... 17
2.4 Siklus Pendapatan............................................................................. 20
2.4.1 Dokumen Terkait Transaksi Penjualan .................................... 26
2.4.1 Pengendalian Internal Pada Siklus Penjualan ........................... 27
BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN .............................................. 32
3.1 Profil Kantor Akuntan Publik ........................................................... 32
3.1.1 Lingkup Jasa Profesional yang Disediakan oleh KAP .............. 32
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
3.1.1.1 General Audit ................................................................ 33
3.1.1.2 Investigation Audit ........................................................ 33
3.1.1.3 Pemeriksaan Manajemen ............................................... 33
3.1.1.4 Jasa Penyusunan Sistem Akuntansi................................ 34
3.1.1.5 Jasa Penyusunan Anggaran (Budgeting)
dan Sistem Anggaran (Budgeting System).................... 34
3.1.1.6 Feasibility Study ............................................................ 34
3.1.1.7 Jasa Administrasi ......................................................... 35
3.1.1.8 Tax ................................................................................ 35
3.1.1.9 Struktur Organisasi KAP NNS ...................................... 35
3.2 Profil Umum PT.XYZ ................................................................... 36
3.2.1 Deskripsi Produk dan Kegiatan Usaha PT.XYZ .................... 37
3.2.2 Visi dan Misi PT.XYZ ......................................................... 39
3.2.3 Struktur Organisasi PT.XYZ ................................................. 49
BAB 4 PEMBAHASAN ................................................................................... 50
4.1 Proses Bisnis Penjualan Benih .......................................................... 50
4.1.1 Aktivitas Menerima Pesanan Penjualan Benih (Sales Order
Entry) .................................................................................... 51
4.1.2 Aktivitas Pengiriman (Shipping) ............................................. 52
4.1.3 Aktivitas Penagihan (Billing) .................................................. 53
4.1.4 Aktivitas Penerimaan Kas (Cash Collection) ........................... 54
4.1.5 Aktivitas Retur Penjualan ....................................................... 55
4.2 Evaluasi Pengendalian Internal Setiap Tahapan Penjualan ................ 57
4.3.1 Evaluasi Pengendalian Internal Menerima Pesanan Penjualan .. 57
4.3.2 Evaluasi Pengendalian Internal Aktivitas
Pengiriman (Shipping) ............................................................ 59
4.3.3 Evaluasi Pengendalian Internal Aktivtias Penagihan (Billing) .. 60
4.3.4 Evaluasi Pengendalian Internal Aktivitas Penerimaan Kas
(Cash Collections) .................................................................. 61
4.3.5 Evaluasi Pengendalian Internal Aktivitas Retur Penjualan........ 62
4.3 Analisa Pengendalian Internal Siklus Penjualan
Berdasarkan COSO ............................................................... 64
4.4 Pengakuan Pendapatan dan Pengukuran PT.XYZ ............................. 67
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 69
5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 69
5.2 Saran ................................................................................................ 70
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 72
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... 73
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Coso Cubes .................................................................................... 20
Gambar 2.2 Data Flow Diagram Tingkat 1 : Entry Pemesanan Penjualan ........... 21
Gambar 3.1 Logo KAP Noor Salim Nursehan Sinarahardja .............................. 32
Gambar 3.2 Struktur Organisasi KAP Noor Salim Nursehan Sinarahardja ........ 36
Gambar 3.3 Struktur Organisasi PT.XYZ .......................................................... 49
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Flowchart Siklus Penjualan PT.XYZ............................................... 73
Lampiran 2 Dokumen Sales Order / Purchase Order dengan Term
FOBShipping Point......................................................................... 76
Lampiran 3 Dokumen Sales Order / Purchase Order dengan Term
FOB Destination ............................................................................. 77
Lampiran 4 Dokumen Invoice Penjualan ........................................................... 78
Lampiran 5 Dokumen Kuitansi Penjualan .......................................................... 79
Lampiran 6 Dokumen Surat Jalan ...................................................................... 80
Lampiran 7 Dokumen BASTB (Berita Acara Serah Terima Barang) ................. 81
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perkembangan global di segala aspek menjadi tantangan dalam persaingan
antar negara yang semakin ketat saat ini. Persaingan tenaga kerja yang akan
dihadapi oleh negara - negara Asean di tahun 2015, sangat membutuhkan sumber
daya manusia (SDM) yang memiliki kompetensi dan kualitas yang tinggi. Institusi
pendidikan merupakan salah satu jalur dalam mengembangkan dan menciptakan
lulusan yang tidak hanya memiliki kompetensi dalam hal teori namun
memberikan kesempatan dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang
diperoleh selama bangku kuliah untuk diterapkan dalam dunia kerja.
Program Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI)
berupaya untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas para lulusannya baik
dalam hal akademik maupun non akademik. Program Magang adalah mata kuliah
akhir selain skripsi yang ditempuh untuk memenuhi persyaratan kelulusan melalui
penyusunan tugas akhir. Dengan mengikuti program magang, mahasiswa
diberikan kesempatan untuk berinteraksi dan mengaplikasikan segala kemampuan
dan pengetahuan yang dimiliki selama kuliah ke dalam dunia kerja. Mahasiswa
juga
diharapkan
memperoleh
pembelajaran
dan
pengetahuan
dalam
mengembangkan kemampuan – kemampuan lain (soft skill) yang belum
didapatkan dalam kegiatan akademis yang mereka lalui. Mahasiswa dilatih
mengembangkan
kemampuan
(soft
skill)
dalam
memecahkan
masalah,
berkomunikasi serta bersosialisasi dengan lingkungan kerjanya, bekerja secara
individu maupun dalam tim, beretika serta bertanggung jawab terhadap diri
sendiri maupun kepada orang lain. Kemampuan tersebut diharapkan menjadi
modal bagi mahasiswa lulusan Program Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia untuk menerapkan kemampuan dan keterampilan akuntansi yang
dimilikinya dengan baik dan berkontribusi untuk masyarakat, bangsa dan negara.
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
1.2
Tujuan Program Magang
Program magang yang dilaksanakan Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia merupakan salah satu opsi persyaratan untuk kelulusan. Program ini
memiliki tujuan untuk menerapkan teori dan pengetahuan yang diterima selama
masa perkuliahan kedalam kehidupan kerja nyata. Dalam praktiknya, tentu
terdapat perbedaan antara teori yang dipelajari dengan praktek nyata di lapangan.
Program magang diharapkan mampu menjembatani mahasiswa lebih memahami
dan memperkaya pengetahuan yang akan didapatkan.
Melalui program magang, Mahasiswa diharapkan dapat beradaptasi dalam
memahami penerapan ilmu, membantu memecahkan masalah, bekerja sama
dalam tim, berkomunikasi dengan efektif dan bertanggung jawab atas
pekerjaannya. Selain itu, program magang dapat membantu penerapan link and
match antara Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dengan perusahaan perusahaan yang terlibat dan dapat memberikan manfaat bagi perusahaan tempat
magang.
1.3
Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang
Penulis mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan program magang
pada Kantor Akuntan Publik Noor Salim Nursehan Sinarahardja (NNS) yang
bertempat di Jakarta Selatan. Penulis menempati posisi sebagai Junior Auditor
(program magang). Waktu pelaksanaan untuk program magang seharusnya hanya
3 bulan (Maret – Juni 2014), namun penulis mendapatkan kesempatan
perpanjangan waktu untuk melaksanakan program magang selama 3 bulan
berikutnya (Juni – September 2014).
1.4
Aktivitas Magang Secara Umum
Pada bagian ini, secara garis besar penulis akan memberikan informasi
beberapa penugasan yang dijalankan selama melaksanakan program magang di
KAP Noorsalim Nursehan Sinarahardja (KAP NNS). Berikut ini adalah empat
klien yang dijalankan selama program magang yaitu :
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
1. PT. A
PT. A merupakan penugasan pertama penulis selama proses magang.
Perusahaan ini adalah perusahaan yang bergerak dalam bisnis pengelolaan
hutan, khususnya pemanfaatan berbagai jenis kayu dan pengelolaan lahan
hutan. Penulis tidak melakukan banyak hal untuk membantu senior auditor
dalam melakukan audit fieldwork. Selain akses data yang hanya dimiliki
oleh senior auditor, keterbatasan lain yang dimiliki penulis adalah waktu
yang diberikan relatif singkat ketika melakukan penugasan. Beberapa hal
yang dilakukan oleh penulis adalah permintaan data untuk vouching
kepada klien, memasukkan data – data terkait audit yang dilakukan,
menghadiri rapat pertemuan dengan klien.
2. PT. XYZ
PT.XYZ adalah perusahaan yang bergerak dibidang pertanian khususnya
penjualan benih padi hibrida berkualitas. PT.XYZ merupakan bagian dari
Artha Graha Network telah berhasil bekerja sama dengan perusahaan
multinasional Guo Hao Seed Industries, Co., Ltd untuk mengembangkan
dan menjual benih padi hibrida di Indonesia. Konsumen utama PT.XYZ
adalah beberapa perusahaan BUMN yang bergerak di bidang pertanian di
Indonesia, yaitu PT.PERTANI dan PT. Sang Hyang Seri. PT.XYZ ini
merupakan penugasan audit ketika penulis masih melakukan penugasan
PT.A, namun karena diperlukan anggota tambahan, akhirnya penulis
bergabung dengan tim lain untuk melaksanakan penugasan audit PT.XYZ.
Beberapa hal yang dilakukan oleh penulis diantaranya:
(a) Melakukan pengenalan lingkungan bisnis dengan klien
(b) Meminta dan melakukan follow-up data kepada klien
(c) Meeting dengan klien terkait kebijakan perusahaan serta
pemahaman bisnis pertanian yang dilakukan klien
(d) Melakukan vouching untuk akun terkait Cash and Cash
Equivalent, Sales, Inventory, Operating Expense, and Fixed
asset
(e) Mengirimkan dan melakukan follow – up konfirmasi bank,
konfirmasi piutang, serta konfirmasi hutang perusahaan
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
(f) Melakukan footing atas penjualan dan memperbarui worksheet
dari PT.XYZ
(g) Melakukan inquiry dengan klien untuk melakukan proses
pemahaman atas pencatatan yang dilakukan klien ketika tim
audit tidak memiliki pemahaman kepada suatu proses bisnis
klien
(h) Melakukan dokumentasi atas temuan audit yang dilakukan :
dokumentasi
atas
vouching,
kontrak
penjualan,
dan
dokumentasi cek fisik inventory ke gudang klien yang berada
di Lampung (Trimurjo Research Centre).
3. Yayasan DEF
Yayasan DEF merupakan yayasan yang mengelola sebuah universitas
swasta ternama dikota Jababeka, Cikarang. Penulis bersama tim audit
melakukan audit field work selama 15 hari. Beberapa hal yang dilakukan
penulis diantaranya :
(a) Meminta dan melakukan follow-up data kepada klien
Ketika mendapat tugas lapangan, tim audit melakukan
permintaan data – data yang diperlukan seperti : laporan fixed
asset Yayasan DEF, daftar rincian biaya kuliah mahasiswa,
daftar piutang mahasiswa, rekening koran, dan laporan
deposito Yayasan DEF.
(b) Melakukan sampling untuk vouching
(c) Melakukan vouching dua periode tahun berjalan 2012 dan 2013
terkait akun Cash and Cash Equivalent, Inventory, Sales and
Marketing, Fixed Asset, Income and Others Income, Payroll,
Operational Expenses, Student Receivable
(d) Melakukan dokumentasi dan melakukan inquiry kepada klien
terkait data dan menanyakan beberapa temuan yang dilakukan
selama audit
(e) Melakukan pembaruan work sheet dan lead schedule Yayasan
DEF.
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
4. PT.C
PT.C adalah perusahaan yang bergerak dalam bisnis perhotelan yang
berlokasi di Seminyak, Bali. PT.C merupakan anak perusahaan dari PT.B
yang berlokasi di Kemang, Jakarta Selatan. Beberapa hal yang dilakukan
oleh penulis diantaranya :
(a) Meminta dan melakukan follow-up data kepada klien
(b) Melakukan sampling untuk vouching
(c) Melakukan vouching terkait akun Cash and Cash Equivalent,
Inventory, Sales and Marketing, Taxation, Income and Others
Income, Cost of Sales, Payroll, Operational Expenses
(d) Melakukan update data worksheet dan lead schedule dari PT.C
(e) Menyiapkan dan melakukan follow-up Konfirmasi Bank,
Konfirmasi Hutang, dan Konfirmasi Piutang.
1.5
Ruang lingkup dan Pembatasan Masalah
Dari beberapa penugasan yang sudah dilalui, di dalam laporan ini penulis
memutuskan untuk melaporkan hasil analisa siklus pendapatan yang telah
dilakukan pada PT.XYZ. PT.XYZ merupakan perusahaan perdagangan yang
bergerak dalam bidang pertanian dalam hal ini penjualan benih. Ruang lingkup
penulisan laporan magang ini adalah terbatas pada proses pengakuan pendapatan
pada transaksi penjualan benih, meliputi analisis proses metode pengakuan
pendapatan, dan kebijakan internal yang meliputi kebijakan akuntansi dan
manajemen. Pembahasan tersebut didasarkan pada pemahaman penulis bahwa,
siklus pendapatan merupakan salah satu bagian terpenting dalam sebuah proses
bisnis.
Pencatatan
pendapatan
yang
dilakukan
dengan
buruk,
dapat
mengakibatkan berbagai risiko yang akan dihadapi perusahaan seperti risiko
kehilangan aset, risiko pencurian aset, dan risiko atas lemahnya sistem perusahaan
sehingga menjadikan potensi error atas pengakuan pendapatan perusahaan. Di
dalam laporan ini, penulis tidak hanya menjabarkan proses siklus pendapatan
yang disertai dengan kebijakan akuntasi dan kebijakan manajemen, akan tetapi
juga memaparkan evaluasi sebagai input bagi PT.XYZ guna memiliki proses yang
lebih baik.
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
Selain pembahasan mengenai pengakuan pendapatan pada PT.XYZ,
penulis akan melakukan analisis atas kesesuaian pengakuan pendapatan dengan
peraturan yang berlaku PSAK 23 (revisi 2010) disertai dengan pembahasan
mengenai pengendalian internal pada siklus pendapatan PT.XYZ.
1.6
Manfaat Penulisan Laporan Magang
Penulisan laporan magang ini bertujuan untuk beberapa hal sebagai
berikut :
a.) Memberikan gambaran mengenai aktivitas magang yang dilakukan penulis
selama di KAP NNS.
b.) Bagi PT.XYZ, manfaat penulisan laporan magang ini adalah untuk
memberikan evaluasi terhadap siklus penjualan yaitu meliputi proses
siklus pengakuan pendapatan termasuk didalamnya kebijakan atas
pengendalian internal perusahaan. Evaluasi ini juga termasuk dalam hal
kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku seperti yang tertera di dalam
PSAK 23 (revisi 2010).
c.) Bagi mahasiswa, manfaat dari penulisan laporan magang ini adalah
memberikan tambahan pengetahuan terkait siklus penjualan dalam hal ini
pengakuan pendapatan perusahaan pertanian mencakup implementasi dari
teori yang diperoleh selama di bangku kuliah dengan prakteknya dalam
dunia bisnis.
1.7
Sistematika Penulisan Laporan Magang
Penulisan laporan magang ini dibagi menjadi lima bab, yaitu :
1. BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisi uraian tentang latar belakang penulisan program magang,
tujuan program magang, tempat dan waktu pelaksanaan magang, aktivitas
magang secara umum, ruang lingkup dan pembatasan masalah, dan
sistematika penulisan laporan magang,
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
2. BAB 2 LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan diuraikan teori – teori dasar dan teori yang relevan
lainnya yang digunakan penulis agar dapat menyusun laporan magang
dengan baik.
3. BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Pada bagian ini akan dibahas mengenai profil tempat
penulis
melaksanakan magang yaitu KAP Noorsalim, Nursehan, Sinarahardja.
Selain itu pada bab ini akan membahas profil PT.XYZ yang merupakan
klien dari KAP Noorsalim, Nursehan, Sinarahardja sebagai perusahaan
yang menjadi topik pembahasan penulisan lapran magang ini.
4. BAB 4 PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai bagaimanakah prosedur serta
siklus pengakuan pendapatan dalam hal ini proses bisnis penjualan benih
pada PT.XYZ. kebijakan akuntansi apa yang digunakan, dan kebijakan
pengendalian internal yang telah diterapkan. Selain itu, disetiap
pembahasan penulis juga memberikan analisa berupa evaluasi dan
masukan atas temuan – temuan yang mengandung risiko.
5. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bagian terakhir ini akan dijelaskan kesimpulan dan saran–saran dari
penulis yang berdasarkan pada pengetahuan penulis dan pengalaman yang
didapat selama melaksanakan program magang yang mungkin berguna
bagi semua pihak yang bersangkutan dalam proses magang ini.
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Definisi Pendapatan
Menurut International Acccounting Standartds (IAS) 18 paragraf 7,
definisi pendapatan adalah :
“Revenue is gross inflow of economic benefits during the period arising in
the course of the ordinary activities of an entity when those inflows result in
increases in equity, other than increases relating to contributions from
equity participations.”
Dalam PSAK (Pedoman Standar Akuntansi Keuangan) Nomor 23 (Revisi
2010), definisi pendapatan adalah peningkatan manfaat ekonomi selama suatu
periode akuntansi tertentu dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau
penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yag tidak berasal dari
kontribusi penanam modal.
Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari pelaksanaan aktivitas
entitas yang normal dan dikenal dengan sebutan berbeda, seperti penjualan,
penghasilan jasa, bunga, dividen, royalti dan sewa. Dalam hubungan keagenan,
arus masuk bruto manfaat ekonomi mencakup jumlah yang ditagih untuk
kepentingan principal dan tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas entitas. Jumlah
yang ditagih atas nama principal bukan merupakan pendapatan, tetapi jumlah
komisi yang diterima adalah pendapatan yang dapat diakui.
Ruang lingkup PSAK 23 (revisi 2010) adalah pendapatan yang timbul dari
transaksi dan kejadian berikut ini :
a. Penjualan barang
Barang meliputi barang yang diproduksi oleh entitas untuk dijual dan
barang yang dibeli untuk dijual kembali
b. Penjualan jasa
Penjualan jasa biasanya menyangkut pelaksanaan tugas yang telah
disepakati secara kontraktual untuk dilaksanakan selama suatu periode
waktu atau lebih. Beberapa kontrak untuk penjualan jasa secara
langsung terkait dengan kontrak konstruksi, misalnya kontrak
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
penjualan jasa dari manajer proyek dan arsitek. Pendapatan yang
timbul dari kontrak jasa diatur didalam PSAK 34 (Akuntansi Kontrak
Kontruksi).
2.1.1 Pengukuran Pendapatan
Berdasarkan PSAK 23 (revisi 2010), pendapatan diukur dengan nilai wajar
imbalan yang diterima atau dapat diterima dikurangi jumlah diskon dagang dan
rabat volume yang diperbolehkan oleh entitas.
Pada umumnya, imbalan tersebut berbentuk kas atau setara kas. Namun,
jika arus masuk dari kas atau setara kas ditangguhkan, maka nilai wajar dari
imbalan tersebut mungkin kurang dari jumlah nominal kas yang diterima atau
dapat diterima. Nilai wajar ditentukan dengan pendiskontoan seluruh penerimaan
di masa depan dengan menggunakan tingkat bunga tersirat. Perbedaan antara nilai
wajar dan jumlah nominal dari imbalan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga.
Jika nilai wajar dari barang atau jasa yang diterima tidak dapat diukur secara
andal, maka pendapatan tersebut diukur nilai wajar dari barang atau jasa yang
yang diserahkan, disesuaikan dengan jumlah kas atau setara kas yang dialihkan.
2.1.2 Pengakuan Pendapatan
Dalam pengakuan pendapatan, kriteria pengakuan pendapatan dipisahkan
pada setiap jenis transaksi. PSAK 23 (revisi 2010) menyatakan perlunya
menerapkan kriteria pengakuan pada komponen – komponen yang dapat
diidentifikasi secara terpisah dari suatu transaksi tunggal agar mencerminkan
substansi dari transaksi tersebut. Sebaliknya, kriteria pengakuan diterapkan pada
dua atau lebih transaksi bersama – sama jika transaksi tersebut terkait sedemikian
rupa sehingga pengaruh komersialnya tidak dapat dimengerti tanpa melihat pada
rangkaian transaksi secara keseluruhan.
2.1.2.1 Pengakuan Pendapatan Penjualan Barang
Pengakuan pendapatan dibagi menjadi tiga, yaitu pengakuan pendapatan
penjualan barang, pengakuan pendapatan penjualan jasa serta pengakuan
pendapatan bunga, royalti, dan dividen.
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
Dalam PSAK 23 (revisi 2010) menyatakan bahwa pendapatan dari
penjualan barang diakui jika seluruh kondisi berikut dipenuhi:
(a) Entitas telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan barang secara
signifikan kepada pembeli.
Artinya penjual tidak lagi tahu menahu mengenai manfaat dan risiko atas
barang yang dijual kepada pembeli melalui kesepakatan yang telah
dilakukan,
(b) Entitas tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan
kepemilikan barang ataupun melakukan pengendalian efektif atas barang
yang dijual.
Maksudnya adalah penjual tidak lagi melakukan perawatan barang,
mengatur ataupun tindakan lainnya terhadap barang yang telah diserahkan
kepada pembeli,
(c) Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal,
(d) Kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi
tersebut akan mengalir ke entitas,
(e) Biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi penjualan
tersebut dapat diukur secara andal.
Jika entitas menahan risiko signifikan dari kepemilikan, maka transaksi
tersebut bukanlah penjualan dan pendapatan tidak dapat diakui, misalnya saja
terjadi dalam kondisi berikut ini:
(a) Jika entitas menahan kewajiban sehubungan dengan pelaksanaan suatu hal
yang tidak memuaskan yang tidak dijamin oleh ketentuan jaminan normal,
(b) Jika penerimaan pendapatan dari penjualan bergantung pada pendapatan
pembeli dari penjualan yang bersangkutan,
(c) Jika pengiriman barang bergantung pada instalasinya dan instalasi tersebut
merupakan bagian signifikan dari kontrak yang masih belum diselesaikan
oleh entitas,
(d) Jika pembeli berhak membatalkan pembelian berdasarkan alasan yang
ditentukan dalam kontrak dan entitas tidak dapat memastikan apakah akan
terjadi retur.
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
Sedangkan apabila entitas hanya menahan risiko tidak signifikan atas
kepemilikan, maka transaksi tersebut adalah penjualan dan dapat diakui sebagai
pendapatan. Contohnya adalah ketika entitas dalam melakukan transaksi
penjualan eceran dengan syarat dapat dikembalikan jika pelanggan tidak puas atas
barang yang diserahkan maka penjualan tersebut dapat diakui sebagai pendapatan.
2.1.2.2 Pengakuan Penjualan Berdasarkan Syarat Penyerahan Barang
Sebelum membahas penjualan berdasarkan syarat - syarat penyerahan
barang, pada bagian ini akan membahas mengenai pengakuan persediaan saat
terjadi penjualan. Pada umumnya, suatu entitas akan mencatat penjualan atas
persediaan ketika telah melepaskan hak kepemilikan atas barang tersebut. Namun,
pada saat penentuan atas perpindahan hak kepemilikan tersebut relatif sulit
diidentifikasi dan dilaksanakan oleh entitas.
Klasifikasi jenis barang dalam persediaan menurut Dwi Martani (2012),
meliputi :
•
Barang yang ada pada suatu entitas dan barang tersebut merupakan
miliknya,
•
Barang yang ada pada suatu entitas tapi bukan miliknya,
•
Barang yang telah menjadi milik entitas tetapi keberadaannya tidak
terdapat di entitas tersebut.
Pengakuan penjualan berdasarkan syarat penyerahan barang kepada
pelanggan, dapat diindikasikan dengan adanya istilah shipping term (ketentuan
pengiriman) yang memiliki dua jenis syarat, yaitu :
1.
Free on board (FOB) shipping point.
FOB shipping point atau biasa disebut franco gudang penjual, merupakan
persyaratan pengiriman penjualan yang mengakibatkan kondisi hak
kepemilikan akan beralih kepada pembeli ketika barang telah dikeluarkan
dari gudang untuk dikirimkan kepada pembeli. Pada periode pengiriman
ini, penjualan dapat diakui oleh penjual dan perpindahan risiko telah
menjadi milik pembeli. Dari penjelasan FOB shipping point tersebut,
dapat disimpulkan bahwa pengakuan pendapatan pada penjualan barang
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
dapat dilakukan oleh penjual ketika barang telah dikirimkan kepada
pembeli saat periode transit.
2. Free on board (FOB) destination.
FOB destination atau franco gudang pembeli, merupakan persyaratan
pengiriman penjualan yang mengakibatkan kondisi hak kepemilikan
barang tidak beralih dari penjual kepada pembeli apabila barang yang
dikirimkan belum sampai (diterima) oleh pembeli sesuai dengan tujuan
(gudang) yang ditentukan. Persyaratan FOB destination ini mengakibatkan
pengakuan persediaan tetap diakui oleh penjual sampai dengan barang
tersebut diterima oleh pembeli. Dari penjelasan FOB destination tersebut,
dapat disimpulkan bahwa pengakuan pendapatan dapat dilakukan oleh
penjual ketika barang benar – benar diterima oleh pembeli.
2.1.3 Pengungkapan Pendapatan
PSAK 23 (revisi 2010) menyatakan bahwa entitas mengungkapkan:
(a) Kebijakan akuntansi yang digunakan untuk pengakuan pendapatan,
termasuk metode yang digunakan untuk menentukan tingkat penyelesaian
transaksi penjualan jasa,
(b) Jumlah setiap kategori signifikan dari pendapatan yang diakui selama
periode tersebut, termasuk pendapatan yang berasal dari penjualan barang,
penjualan jasa, bunga, royalti dan dividen,
(c) Jumlah pendapatan yang berasal dari pertukaran barang atau jasa yang
tercakup dalam setiap kategori signifikan dari pendapatan.
2.2
Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Romney dan Steinbart (2012) sistem adalah satu set dari dua atau
lebih komponen-komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.
Setiap sistem merupakan kumpulan dari subsistem-subsistem kecil dimana
masing-masing subsistem tersebut didesain untuk membantu sistem yang lebih
besar dalam mencapai tujuan perusahaan. Sebuah sistem memiliki beberapa
elemen-elemen yang merupakan bagian dari pengertian sistem, menurut Mulyadi
(2001) elemen tersebut adalah :
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
1. Setiap sistem terdiri dari beberapa unsur-unsur
2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu dari sistem yang
bersangkutan
3. Unsur sistem tersebut saling berkaitan dan bekerja sama untuk mencapai
suatu tujuan
4. Suatu sistem merupakan bagian lain dari sistem yang lebih besar
5. Sistem dibuat untuk menangani sesuatu yang berulang terjadi secara rutin
Untuk dapat memahami apa yang dimaksud dengan informasi, maka
diperlukan pemahaman mengenai perbedaan antara data dan informasi. Menurut
Romney dan Steinbart (2012) data adalah fakta yang dikumpulkan, dicatat,
disimpan, dan diproses melalui sistem informasi. Sedangkan yang dimaksud
dengan informasi adalah data yang telah teroganisir dan diproses untuk
memberikan manfaat bagi penggunanya dan dalam proses pengambilan
keputusan.
Informasi tentu memiliki kualitas tertentu. Kualitas dalam sebuah
informasi tersebutlah yang membedakan mana informasi yang berguna dalam
mengambil keputusan dan informasi mana yang tidak berguna. Semakin banyak
informasi dan kualitas informasi yang diberikan juga akan semakin baik, maka
semakin baik pula kualitas dalam pengambilan keputusannya. Namun disisi lain,
informasi yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya information overload
dimana informasi yang ada terlalu banyak sehingga efektivitas dari informasi
tersebut menurun dan mengakibatkan kualitas dalam proses pengambilan
keputusan serta biaya untuk menghasilkan sebuah informasi meningkat lebih
besar daripada manfaatnya.
Karakteristik yang menunjukkan bahwa sebuah informasi menjadi berarti
dan dapat digunakan menurut Romney dan Steinbart (2012) adalah sebagai
berikut :
1. Relevan
Sebuah informasi harus memiliki kriteria relevan yaitu informasi yang ada
dapat mengurangi ketidakpastian, membantu pengambilan keputusan,
melakukan konfirmasi atau memastikan apa yang telah terjadi.
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
2. Dapat diandalkan
Informasi harus dapat diandalkan yaitu bebas dari kesalahan atau bias, dan
mampu menyajikan secara akurat kejadian atau aktivits sebenarnya.
3. Lengkap
Lengkap maksudnya adalah informasi tersebut tidak ada satu bagian dari
kejadian atau aktivitas penting yang terlewatkan.
4. Tepat Waktu
Informasi yang ada harus memiliki ketepatan waktu sehingga dapat
berguna dalam pengambilan keputusan.
5. Dapat dipahami
Informasi dapat dimengerti jika disajikan dengan format yang dapat
digunakan dan dimengerti.
6. Dapat diverifikasi
Informasi dapat diverifikasi kebenarannya jika dipakai oleh orang yang
berbeda akan tetap menghasilkan informasi yang sama.
7. Dapat diakses
Sebuah informasi dapat diakses ketika dibutuhkan dan diakses dalam
format yang mudah digunakan bagi pengguna informasi.
Dengan adanya informasi yang baik memungkinkan bagi pengambil keputusan
atau pengguna informasi untuk memberikan penilaian-penilaian dan keputusan
secara jelas dan tegas.
Menurut Romney dan Steinbart (2012) sistem informasi akuntansi adalah
sebuah sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan memproses data
untuk menghasilkan informasi yang berguna untuk melakukan pengambilan
keputusan. Sedangkan menurut Wilkinson et al (2000) sistem informasi akuntansi
adalah sebuah kesatuan yang terstruktur yang menggunakan sumber daya fisik
guna mengubah data ekonomis menjadi data atau informasi akuntansi yang
digunakan oleh pihak eksternal maupun internal. Sumber daya fisik tersebut
terdiri dari database, processor, prosedur, perangkat input dan output, serta
sumber lainnya.
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
Dalam sistem informasi akuntansi terdapat enam komponen penting yang
akan berperan, menurut Romney dan Steinbart (2012) enam komponen tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Manusia yang berperan dalam menggunakan sistem
2. Prosedur dan instruksi yang digunakan untuk menyimpan, memproses dan
menyimpan data
3. Data terkait organisasi dan aktivitas bisnis yang dilakukan
4. Software yang digunakan dalam menginput data
5. Infrastruktur teknologi informasi termasuk komputer, pelengkap peralatan,
dan jaringan komunikasi yang digunakan sistem informasi akuntansi
6. Pengendalian internal serta pengamanan data sistem informasi akuntansi
2.2.1 Tujuan dan Peran Sistem Informasi Akuntansi
Sebuah sistem informasi akuntansi memiliki peranan penting dalam
membantu mengorganisasi perusahaan dan memberikan nilai tambah untuk
mengatur serta membantu dalam pengambilan keputusan perusahaan. Sistem
informasi yang didesain dengan baik mampu meningkatkan kualitas dan
mengurangi biaya produk atau pelayanan. Selain itu, efisiensi untuk sebuah proses
yang dilakukan perusahaan, memberikan pengetahuan kepada pihak internal
maupun eksternal perusahaan untuk meningkatkan kompetensi perusahaan,
meningkatkan efisiensi dan efektivitas supply chain melalui sistem yang
memungkinkan pelanggan mendapatkan informasi yang cepat, meningkatkan
struktur pengendalian internal dengan cara pencegahan fraud, error, system
failures, dan mampu meningkatkan kualitas pengambilan keputusan perusahaan
dengan penyediaan data yang lebih rinci.
2.3
Pengendalian Internal
2.3.1 Konsep dan Definisi Pengendalian Internal
Menurut Tuanakotta (2012) pengendalian internal adalah sebuah proses,
kebijakan, dan prosedur yang dirancang oleh manajemen untuk memastikan
pelaporan keuangan yang andal dan pembuatan laporan keuangan sesuai dengan
kerangka akuntansi
yang
berlaku.
Sedangkan
menurut
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
Sawyer
(2003)
pengendalian internal adalah pengendalian yang berisi rencana organisasi dan
semua metode yang terkoordinasi dan pengukuran – pengukuran yang diterapkan
perusahaan untuk mengamankan aktiva, memeriksa akurasi dan keandalan data
akuntansi, meningkatkan efisiensi operasional, dan mendorong ketaatan terhadap
kebijakan–kebijakan manajerial yang telah ditetapkan. Dalam pengendalian
internal juga membahas bagaimana sikap manajemen terhadap pengendalian,
kompetensi pegawai inti, penilaian risiko, akuntansi, dan sistem informasi
keuangan lainnya yang digunakan, serta pengendalian yang tradisional.
Dari definisi pengendalian internal yang dikemukakan tersebut diatas
maka dapat ditemukan beberapa konsep dasar sebagai berikut :
•
Pengendalian internal merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan
tertentu, atau merupakan suatu rangkaian tindakan yang menjadi bagian
yang tidak terpisahkan.
•
Pengendalian internal tidak hanya menjadi pedoman, kebijakan, formulir,
namun dijalankan oleh orang dari setiap level entitas, yang mencakup
dewan komisaris, manajemen dan personil lain.
•
Pengendalian internal diharapkan dapat memberikan keyakinan memadai,
bukan keyakinan yang mutlak bagi manajemen dan dewan komisaris
entitas. Keterbatasan yang mengikuti dalam semua sistem pengendalian
internal dan pertimbangan manfaat serta pengorbanan dalam pencapaian
tujuan pengendalian tersebut yang menyebabkan tidak dapat memberikan
keyakinan mutlak.
•
Pengendalian internal ditujukan untuk mencapai tujuan yang saling
berkaitan yaitu pelaporan keuangan, operasi dan kepatuhan.
Berdasarkan kategori yang lebih luas menurut Tuanakotta (2012)
pengendalian internal dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu pengendalian
internal pervasif atau pengendalian internal di tingkat entitas dan pengendalian
internal spesifik atau transaksional. Pengendalian internal yang dilakukan untuk
mencapai tingkatan tujuan menciptakan lingkungan pengawasan menyeluruh yang
memberikan sifat mengayomi, memayungi, dan meneladani adalah pengendalian
internal pervasif atau pengendalian di tingkat entitas. Tujuan pengendalian
pervasif
ini
akan
berhubungan
dengan
bagaimana
sikap
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
manajemen
(management’s attitudes) terhadap integritas dan pengendalian entitas, serta
bagaimana proses pengendalian dalam sumber daya manusia, penanganan
kecurangan, dan pemantauan terhadap operasi entitas. Kategori pengendalian
internal yang kedua menurut Tuanakotta (2012) adalah pengendalian spesifik atau
pengendalian transaksional, pengendalian ini merupakan proses pengendalian
internal yang sifatnya spesifik dibuat dalam proses pengawasan transaksi transaksi rutin (transaksi penjualan, pembelian, dan gaji), serta transaksi transaksi non rutin (transaksi pembelian perlatan kantor, serta penjajakan bisnis
baru).
2.3.2 COSO Internal Control Framework
The Committee of Sponsoring Organizations (COSO) adalah sebuah
organisasi yang disponsori lima professional association yaitu American Institute
of Certified Public Accountants (AICPA), Institute of Internal Auditors (IIA),
American Accounting Association (AAA), The Institute of Management
Accountants (IMA) dan Financial Executives Institute. Pada tahun 1992, COSO
mengeluarkan laporan mengenai Internal Control – Integrated Framework yang
berisi definisi umum tentang pengendalian internal dan memberikan gambaran
framework untuk melakukan penilaian dan peningkatan terhadap pengendalian
internal entitas. Isinya berupa kebijakan, aturan, dan regulasi yang akan
diterapkan untuk mengkontrol aktivitas bisnis sebuah entitas.
Definisi pengendalian internal berdasarkan COSO adalah sebuah proses,
yang dipengaruhi dewan komisaris, manajemen, hingga staf, dirancang untuk
memberikan keyakinan atau jaminan berkaitan dengan pencapaian tujuan entitas.
Pengendalian internal berdasarkan COSO framework membutuhkan lingkungan
dan interaksi yang saling berkaitan tidak selalu harus melulu tentang kebijakan
karena melibatkan proses serta orang – orang di dalamnya.
Pengendalian internal suatu entitas diilustrasikan dalam gambar 2.1 Coso
Cubes, dapat dibagi menjadi lima bagian komponen inti yaitu:
1. Control Ennvironment
Control Environment (lingkungan pengendalian) merupakan susunan dasar
yang terdiri dari standar, proses, dan struktur yang menjadi dasar untuk
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
terlaksananya pengendalian internal dalam entitas. Bagian utama dari
control environment terdiri dari orang-orang dan lingkungan operasional
suatu perusahaan. Didalam control environment juga terdapat integritas
dan nilai–nilai etika, kompetensi karyawan entitas, filosofi manajemen dan
gaya operasi, wewenang dan tanggung jawab, pengembangan organisasi,
arah manajemen dan sumber daya manusia.
2. Risk Assesment
Setiap entitas pasti akan berhadapan dengan berbagai kemungkinankemungkinan risiko, baik yang berasal dari internal maupun eksternal.
Dalam risk assessment, entitas harus dapat melakukan identifikasi,
analisis, dan mengelola risiko-risiko yang mereka hadapi dengan baik. Hal
ini dapat menentukan entitas dalam proses pencapaian tujuan yang mereka
harapkan. Proses risk assessment dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu :
• Melakukan estimasi atas risiko yang sedang dihadapi
• Menilai kemungkinan dan frekuensi risiko tersebut dapat muncul
• Menentukan bagaimana cara entitas dalam mengelola risiko-risiko
yang dihadapi tersebut
3. Control activities
Merupakan tindakan penentuan kebijakan dan prosedur yang membantu
dalam proses menjamin bahwa arahan manajemen untuk mengurangi
risiko dalam pencapaian tujuan entitas dapat terlaksana. Control activities
diterapkan dalam semua level entitas di setiap tingkatan dalam proses
bisnis dan penerapan teknologi yang digunakan entitas. Control activities
secara umum dapat digolongkan menjadi 5 (Arens et al, 2011) yaitu :
•
Pemisahan tugas yang memadai
•
Otorisasi yang tepat atas transaksi dan aktivitas
•
Dokumentasi dan catatan yang memadai
•
Pengendalian fisik atas asset dan catatan-catatan
•
Pengecekan terhadap pekerjaan secara independen
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
4. Information and communication
Informasi sangatlah penting bagi entitas untuk melaksanakan peran
sebagai pengendalian agar mendukung pencapaian tujuan organisasi.
Prosedur komunikasi dan aliran informasi yang baik dan efektif sangat
diperlukan oleh entitas. Dengan adanya komunikasi yang baik serta
kualitas informasi yang baik dapat membantu entitas dalam aktivitas
pengendalian kegiatan operasinya. Menurut COSO berikut ini adalah
kriteria dari informasi yang baik :
•
Informasi yang dilaporkan telah sesuai dan benar adanya
•
Informasi dapat tersedia ketika dibutuhkan secara tepat waktu
•
Informasi yang tersedia merupakan informasi yang terbaru
•
Data dan informasi yang disediakan adalah benar adanya
•
Informasi
hanya
mampu
diakses
oleh
pihak-pihak
yang
berkepentingan
5. Monitoring Activities
Kegiatan ini meliputi kegiatan evaluasi berkelanjutan, evaluasi sebagian,
maupun kombinasi keduanya yang diterapkan sesuai dengan kondisi, dan
dilakukan secara terus menerus dalam proses memastikan apakah
pengendalian internal ada dan telah berfungsi. Evaluasi berkelanjutan
dibangun menjadi proses bisnis pada tingkatan yang berbeda dari entitas
guna menyediakan informasi yang aktual. Evaluasi sebagian dilaksanakan
pada waktu tertentu bervariasi dalam cakupan dan frekuensinya
bergantung pada perkiraan risiko, serta pertimbangan manajemen.
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
Gambar 2.1
COSO Cubes
(Sumber : Brink’s Modern Internal Auditing 7th Edition)
2.4
Siklus Pendapatan
Menurut Romney dan Steinbart (2012) siklus pendapatan adalah rangkaian
aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang
dengan menyediakan barang dan jasa ke para konsumen dan menagih kas sebagai
pembayaran dari penjualan-penjualan tersebut.
Dalam siklus pendapatan, terdapat beberapa tujuan – tujuan yang akan
dicapai perusahaan yaitu :
1. Mencatat permintaan penjualan secara tepat dan akurat
2. Melakukan verifikasi kelayakan kredit konsumen
3. Mengirimkan barang tepat waktu sesuai dengan kesepakatan atau kontrak
4. Menagih hasil penjualan dengan teliti dan tepat waktu
5. Melindungi barang saat dikirim
6. Membukukan penjualan dan penerimaan kas secara benar
7. Menyiapkan berbagai dokumen dan laporan yang berhubungan dengan
penjualan barang dan jasa
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
Keputusan yang dibuat di dalam siklus pendapatan adalah penentuan
mengenai produk atau jasa yang akan ditawarkan, berapa total jumlah yang akan
dijual, bagaimana penetapan harga yang tepat, apakah pelanggan layak diberikan
kredit dan bagaimana termin penjualan serta pengaturannya, bagaimana proses
pembayaran agar mampu memaksimalkan cash flow perusahaan. Selain itu
bagaimana efektifitas serta efisiensi penerapan siklus pendapatan mengenai
aktivitas penjualan yang terjadi, sumber daya yang digunakan, dan pihak-pihak
yang terkait membutuhkan data yang akurat, dapat diandalkan, dan tepat waktu.
Gambar 2.2
Data Flow Diagram Tingkat 1 : Entri Pemesanan Penjualan
Sumber : Romney dan Steinbart (2012)
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
Pada siklus pendapatan, terdapat empat aktivitas bisnis yang mendasar
yaitu :
1. Aktivitas memasukkan pesanan penjualan (sales order entry)
Aktivitas memasukkan pesanan penjualan ini dimulai dari penerimaan
pesanan dari pelanggan, persetujuan kredit, pengecekan ketersediaan
barang atau jasa, serta merespon terhadap permintaan pelanggan. Aktivitas
rinci tersebut diilustrasikan dalam gambar 2.2 data flow diagram tingkat 1
: entri pesanan penjualan, aktivitas – aktivitas memasukkan pesananan
penjualan dapat dijabarkan sebagai berikut :
•
Proses penerimaan pemesanan pelanggan
Penerimaan pemesanan pelanggan dapat dilakukan baik itu secara
langsung berkunjung ke toko, ataupun melalui alat komunikasi
seperti telepon, email, website internet, dan lain sebagainya. Data
informasi penting yang diperlukan dalam proses pemesanan
pelanggan harus meliputi deskripsi jenis barang yang dipesan,
jumlah barang yang dipesan, harga satuan, harga total, nama
konsumen pemesan, sistem pembayaran yang akan dilakukan,
diskon penjualan jika ada.
•
Pemeriksaan kredit pelanggan
Pemeriksaan kredit pelanggan ini bertujuan untuk memastikan dan
memeriksa apakah pelanggan masih memiliki hutang terhadap
transaksi sebelumnya atau tidak. Perusahaan dalam melakukan
pemeriksaan
kredit
pelanggan,
dapat
melakukan
general
authorization untuk pelanggan lama dan yang tidak memiliki
hutang pada transaksi sebelumnya. Selain itu, perusahaan dapat
melakukan specific authorization untuk pelanggan baru dan
pelanggan lama yang masih memiliki hutang pada transaksi
pembelian sebelumnya.
•
Proses pengecekan ketersediaan barang atau jasa
Proses pengecekan ketersediaan barang atau jasa ini dilakukan
dengan cara melakukan pengecekan apakah barang atau jasa yang
akan diberikan kepada pelanggan telah tersedia, jumlah serta jenis
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
barang atau jasa yang akan dijual dapat mencukupi. Apabila barang
ataupun jasa yang akan diberikan mencukupi, maka selanjutnya
sales order dapat dilengkapi, jumlah barang yang tersedia di
gudang akan diperbarui, memberikan informasi ke departemen
selanjutnya yaitu bagian pengiriman, inventory, billing, dan
memberikan informasi kepada pelanggan. Sedangkan apabila
terdapat kondisi barang yang akan dijual tidak dapat terpenuhi baik
jenis maupun jumlah, maka akan dilakukan proses pengadaan
untuk pembelian persediaan kembali.
•
Proses merespon terhadap kebutuhan pelanggan
Pada proses merespon terhadap kebutuhan pelanggan ini
membantu perusahaan agar menyampaikan informasi kepada
konsumen atas kondisi barang atau jasa yang telah dipesan.
Kebutuhan pelanggan yang bermacam-macam dan persaingan
bisnis yang semakin ketat sangat memerlukan adanya keterikatan
komunikasi yang baik antar konsumen dan penjual. Kegiatan yang
mampu menjaga komunikasi atas kebutuhan pelanggan ini dengan
melakukan teknik Customer Relationship Management (CRM).
Dengan adanya Customer Relationship Management (CRM) ini,
maka perusahaan akan melakukan pelayanan jasa ke pelanggan dan
menyediakan data kebutuhan pelanggan serta meningkatkan
kesetiaan pelanggan kepada perusahaan.
2. Aktivitas Pengiriman (Shipping)
Setelah proses customer order selesai, perusahaan akan melakukan proses
pengiriman barang dengan melampirkan dokumen terkait pengiriman
barang tersebut yang berisi surat jalan sebagai perintah untuk pengiriman
barang dan berita acara serah terima barang. Aktivitas yang dilakukan saat
proses shipping yaitu :
•
Memilih dan melakukan pengepakan barang
Bagian pemesanan penjualan akan mencetak pemilihan barang
yang akan menjadi bukti untuk dilakukan proses pemilihan jenis
dan jumlah barang yang akan dikirimkan. Setelah itu barang yang
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
sudah dipilih dicatat oleh departemen gudang untuk selanjutnya
barang
dikirim
melalui
ekspedisi.
Proses
pemilihan
dan
pengepakan barang ini sangat penting untuk menjaga kepuasan
pelanggan agar barang yang akan diterima pelanggan dapat terjaga
dengan baik dan sesuai dengan kemauan pelanggan.
•
Mengantarkan barang ke tujuan
Departemen logistik melakukan perhitungan fisik terhadap jumlah
barang yang diterima dari departemen gudang, kemudian
mencocokkan dengan yang ada pada surat pemilihan barang, dan
mencocokkan kembali dengan form pemesanan barang yang
terlampir. Dalam pengiriman akan dikirimkan surat jalan yang
menandakan bahwa barang memang telah diotorisasi untuk dapat
dikirim kepada konsumen. Dokumen surat jalan, umumnya berisi
siapa yang mengemudikan kendaraan ekspedisi, penerima barang,
alamat tujuan, dan deskripsi serta jumlah barang yang dikirimkan.
3. Billing
Kegiatan Billing atau pengiriman tagihan kepada pelanggan dapat
dilakukan ketika pembuatan faktur dan pembaruan piutang perusahaan.
Aktivitas pengiriman tagihan kepada pelanggan dapat dijelaskan sebagai
berikut :
•
Pembuatan Faktur
Proses penagihan kepada pelanggan merupakan ringkasan dari
seluruh proses informasi mulai dari pemesanan pelanggan hingga
penyerahan atau pengiriman barang. Aktivitas penagihan dan
pembuatan faktur ini membutuhkan informasi dari departemen
pengiriman barang mengenai deskripsi barang dan jumlah yang
dikirimkan, harga satuan, harga total, serta ketentuan yang berlaku
dan jenis pembayaran yang akan dilakukan pelanggan. Faktur ini
berisi mengenai informasi jumlah harga yang harus dibayarkan
pelanggan, ketentuan dalam nomor rekening atau metode
pembayaran yang harus dilakukan.
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
•
Melakukan update akun piutang
Proses ini meliputi kegiatan pendebitan akun pelanggan ketika
faktur dibuat dan melakukan pengkreditan akun pelanggan ketika
pembayaran telah dilakukan.
Untuk melakukan pengaturan terhadap akun piutang yang dapat
dilakukan perusahaan adalah open invoice method yaitu pelanggan
akan membayar sesuai dengan faktur yang dikirimkan sebanyak
dua rangkap. Kemudian pelanggan diharuskan mengembalikan
rangkap kedua sebagai bukti telah dilakukan pembayaran.
Dokumen yang terkait dengan metode ini adalah remittance
advice. Metode yang kedua yang dapat dilakukan perusahaan
adalah balance forward method yaitu pelanggan melakukan
pembayaran secara bulanan tetapi bukan berdasarkan faktur yang
dikirimkan, melainkan berdasarkan saldo total pembayaran
keseluruhan yang dilakukan pelanggan. Metode ini lebih
memudahkan bagi pelanggan dalam melakukan pembayaran
sehingga dalam satu bulan pelanggan hanya sekali melakukan
proses pembayaran.
4. Cash collections
Proses cash collection adalah proses mengumpulkan penerimaan kas
dari pelanggan sebagai tahapan terakhir dalam siklus pendapatan.
Pelanggan melunasi hutangnya dengan cara melakukan transfer ke
rekening perusahaan yang telah ditunjuk oleh perusahaan sebelum masuk
tanggal jatuh tempo. Bagian finance akan mengecek nomor referensi
transaksi
pada
rekening
koran,
melakukan
pemeriksaan
dan
membandingkan antara nominal yang ditransfer dengan dengan total
tagihan yang ada di faktur penjualan.
Setelah proses pemeriksaan telah selesai, maka akan dilakukan
pembuatan dokumen cash receipt voucher sebagai bukti penerimaan kas
perusahaan. Pencatatan tagihan pelanggan menyertakan proses pembuatan
faktur penjualan (sales invoice) dan secara bersamaan akan pula diubah
file penjualan dan jurnalnya, file piutang usaha, serta buku besar untuk
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
akun penjualan dan piutang usaha. Penagihan tersebut harus dilakukan
dengan benar dan atas dasar tepat waktu. Hal yang terpenting dari
pencatatan tagihan pelanggan menurut Arens, et al (2009) adalah :
•
Semua pengiriman yang telah ditagih telah dicatat (completeness)
•
Tidak ada pengiriman yang ditagih dicatat lebih dari satu kali
(existence)
•
Setiap pengiriman ditagih dalam jumlah yang tepat (accuracy)
2.4.1 Dokumen Terkait Transaksi Penjualan
Dalam sebuah aktivitas transaksi, sebuah dokumen sangatlah penting dan
dapat membantu membuktikan bahwa transaksi penjualan sedang terlaksana.
Menurut Arens, et al (2009) dokumen-dokumen yang terlibat dalam siklus
penjualan adalah sebagai berikut :
•
Customer order, dokumen ini berisi tentang barang yang diminta oleh
konsumen
•
Sales order, dokumen ini yang berisikan informasi deskripsi, kuantitas,
dan informasi yang berhubungan dengan barang yang telah dipesan oleh
konsumen
•
Picking tiket, dokumen ini menunjukan bahwa pihak yang memiliki
dokumen ini dapat mengeluarkan barang dari gudang, mengindikasikan
deskripsi dari barang, serta jumlah barang yang diminta oleh pelanggan.
•
Delivery order, dokumen ini disiapkan untuk proses pengiriman barang,
dokumen ini berisikan penjelasan barang, jumlah barang yang dikirimkan,
alamat pelanggan untuk pengiriman barang dan lain sebagainya.
•
Sales invoice, dokumen yang berisi deskripsi barang, harga, dan jumlah
barang yang terjual, biaya yang terkait penjualan (ongkos kirim, asuransi)
•
Sales journal, dokumen yang digunakan untuk mencatat transaksi
penjualan. Dokumen ini berisi nama konsumen, tanggal transaksi, jenis
penjualan, serta klasifikasi akun yang terkait transaksi
•
Account receivable master file, dokumen ini digunakan untuk mencatat
transaksi penjualan secara individual, penerimaan kas, dan retur penjualan
untuk setiap pelanggan
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
•
Account receivable trial balance, dokumen yang berisikan laporan saldo
piutang dagang perusahaan.
•
Monthly statement, dokumen yang dikirim kepada konsumen yang
berisikan saldo awal piutang, penjualan, penerimaan kas, tanggal dan
jumlah transaksi, penerbitan credit memo, dan saldo akhir piutang.
•
Remittance advice, dokumen yang dikirimkan ke konsumen dan akan
dikembalikan lagi ke perusahaan bersamaan dengan adanya pembayaran
atas penjualan.
•
Cash receipt transaction file, dokumen untuk mencatat seluruh transaksi
penerimaan kas dan berisikan jumlah kas yang diterima serta melakukan
pengkreditan atas piutang dagang.
•
Prelisting of cash receipts, dokumen yang disiapkan oleh seseorang
independen yang tidak bertanggung jawab mencatat penjualan, piutang
dagang ataupun kas.
•
Cash
receipt
journal,
dokumen
yang
menginformasikan
jumlah
penerimaan kas selama satu periode.
•
Credit memo, dokumen yang berisi pengurangan dalam jumlah piutang
dagang konsumen karena adanya retur penjualan dan penyisihan piutang
tak tertagih.
•
Sales return and allowance journal, dokumen yang mendokumentasikan
retur penjualan dan jurnal penyisihan.
•
Uncollectible account authorization form, dokumen internal untuk
menunjukkan adanya otorisasi untuk penyisihan piutang tak tertagih.
2.4.2 Pengendalian Internal pada Siklus Penjualan
Dalam melakukan pengendalian internal sebagai fungsi kontrol pada siklus
pendapatan, sistem informasi akuntansi harus dapat memastikan tercapainya
tujuan-tujuan sebagai berikut :
1. Semua transaksi penjualan telah diotorisasi dengan benar
2. Semua transaksi yang dicatat valid atau benar-benar terjadi
3. Semua transaksi yang valid, dan disahkan, telah dicatat
4. Semua transaksi dicatat dengan akurat
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
5. Aset dilindungi dari kehilangan atau pencurian
6. Aktivitas bisnis yang dilakukan perusahaan dilakukan secara efektif
dan efisien
7. Bisnis dijalankan sesuai dengan aturan hukum dan peraturan yang
berlaku
8. Informasi yang tersedia diungkapkan secara terbuka kepada pengambil
keputusan
Risiko dalam suatu proses dapat menghambat aktivitas lain yang akan
mengakibatkan perusahaan sulit untuk mencapai tujuannya. Begitu juga dengan
halnya siklus pendapatan yang tentunya menghadapi ancaman – ancaman risiko
yang ada. Oleh karena itu, pengendalian internal pada siklus pendapatan sangat
diperlukan untuk dapat mencegah, mengurangi dampak, atau mengatasi risiko
yang ada agar tidak menjadi hambatan dan terulang dimasa yang akan datang.
Menurut Romney dan Steinbart (2012) pembagian risiko dan pengendalian
internal siklus pendapatan dibagi menjadi dua bagian, yaitu risiko serta
pengendalian internal yang bersifat secara umum, dan risiko serta pengendalian
internal yang berasal dari setiap tahap siklus pendapatan. Penjelasan jenis-jenis
risiko dan pendalian internal siklus pendapatan adalah sebagai berikut :
1. Risiko dan Pengendalian Internal Umum terkait Siklus Pendapatan
Identifikasi risiko yang terjadi di dalam siklus pendapatan beserta
pengendalian internal secara umum dibagi menjadi empat, yaitu :
a. Master data tidak akurat atau tidak valid
Master data yang tidak akurat akan mengakibatkan kesalahan
dalam pengiriman barang, spesifikasi barang yang tidak sesuai dengan
keinginan konsumen, kesalahan pencatatan alamat tujuan pengiriman,
atau kesalahan dalam persetujuan penjualan kredit yang telah melebihi
batas.
Kontrol atau pengendalian internal yang
dapat
dilakukan
perusahaan adalah dengan metode melakukan integrasi data yang dapat
meminimalisasi risiko kesalahan dalam penginputan data perusahaan.
Selain itu, perusahaan juga harus melakukan pembatasan akses
terhadap data – data yang dapat diakses dan dirubah. Setiap perubahan
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
data harus melalui proses otorisasi dengan pihak yang lebih tinggi
jabatannya daripada pihak yang melakukan proses input penjualan,
b. Informasi sensitif dapat diakses oleh pihak yang tidak berhak
Informasi sensitif perusahaan seperti data pelanggan, informasi
kebijakan harga barang. Pengendalian internal yang dapat dilakukan
perusahaan untuk mencegah terjadinya akses yang tidak berhak adalah
dengan melakukan kontrol terhadap akses, dan encryption terhadap
data – data sensitif agar tidak dapat diakses oleh orang yang tidak
berhak untuk menggunakannya,
c. Hilangnya atau rusaknya data
Pengendalian yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah dengan
melakukan backup data dan melakukan prosedur pemulihan data yang
rusak,
d. Buruknya kinerja
Dalam siklus pendapatan ini tentu terdapat risiko yang akan dihadapi
perusahaan terkait buruknya kinerja yang dilakukan oleh pihak yang
berkaitan dengan proses siklus pendapatan. Pengendalian yang dapat
dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan managerial reports
secara berkala.
2. Risiko dan Pengendalian Internal
pada semua Tahapan Siklus
Pendapatan
Risiko yang dihadapi perusahaan pada semua tahapan siklus pendapatan
beserta pengendalian internal yang dapat dilakukan yaitu :
a. Risiko dan Pengendalian Internal pada tahapan Sales Order Entry
Risiko yang dihadapi pada proses sales order entry adalah tidak
lengkapnya atau tidak tepatnya pesanan, pesanan yang tidak sah,
adanya piutang yang tidak dapat tertagih, persediaan barang yang
sudah habis ataupun kelebihan stok, dan potensi kehilangan customer.
Dalam menyikapi risiko yang tersebut diatas, pengendalian internal
yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah melakukan pembatasan
dalam penggunaan master data, adanya otorisasi dengan pihak yang
lebih tinggi jabatannya, selain itu pembatasan terhadap kredit untuk
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
menghindari adanya piutang tak tertagih, melakukan sistem perpetual
dalam mengelola persediaan, penggunaan teknologi RFID atau
barcode, melakukan pelatihan secara berkala dalam pengembangan
kemampuan pegawai, dan pencatatan evaluasi terhadap pelayanan
yang diberikan kepada pelanggan.
b. Risiko dan Pengendalian Internal tahapan Shipping
Ancaman risiko yang mungkin dihadapi pada tahapan pengiriman
atau shipping adalah melakukan pengiriman dengan barang yang salah
(tidak
sesuai)
persediaan,
dan
dengan
pesanan
kesalahan
konsumen,
dalam
adanya
pengiriman
pencurian
barang
seperti
terlambatnya pengiriman yang mengakibatkan konsumen dapat
menolak barang yang diberikan, kesalahan jenis barang, alamat yang
salah, dan pengiriman yang dilakukan berulang.
Untuk mengatasi ancaman risiko tahap Shipping siklus pendapatan
adalah dengan cara pengendalian internal menggunakan sistem RFID
atau barcode, melakukan rekonsiliasi terhadap list barang yang akan
dikirim kepada konsumen dengan jumlah yang dipesan, pembatasan
akses pada persediaan barang, pendokumentasian terhadap semua
proses perpindahan persediaan, dan menggunakan sistem ERP untuk
mencegah terjadinya pengiriman yang berulang.
c. Risiko dan Pengendalian Internal pada proses Billing
Pada proses penagihan atau billing terdapat ancaman risiko yang
akan dihadapi diantaranya kegagalan dalam proses penagihan,
kesalahan penagihan, proses pencatatan pada akun piutang dicatat
secara salah, kredit memo yang tidak akurat.
Kontrol yang dapat dilakukan untuk mencegah adanya risiko yang
dihadapi pada proses billing ini adalah dengan melakukan prosedur
pemisahan tugas antara petugas penagihan dan bagian pengiriman,
melakukan rekonsiliasi secara periodik terhadap invoice permintaan
penjualan, tiket pengambilan, BASTB (Berita Acara Serah Terima
Barang) ataupun semua dokumen lain yang terkait penjualan,
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
melakukan kontrol terhadap risiko perubahan data yang dapat
dilakukan oleh pihak yang tidak berwenang.
d. Risiko dan Pengendalian Internal pada Proses Cash Collections
Ancaman risiko yang dihadapi dalam proses cash collections
adalah pencurian kas, dan permasalahan arus kas masuk perusahaan.
Pengendalian internal yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk
mencegah adanya risiko – risiko tersebut adalah dengan cara
pemisahan tugas antara pemengang uang kas dari bagian piutang dan
bagian kredit, melakukan rekonsiliasi akun bank yang dilakukan oleh
pihak independen, pembatasan akses terhadap pemegangan uang kas
secara langsung yaitu dengan menggunakan lockboxes, menggunakan
sistem dua orang yang dapat melakukan pembukaan email yang terkait
dengan jumlah pembayaran pelanggan, melakukan penyimpanan
harian ke bank terhadap seluruh pendapatan yang diterima langsung,
pemberian diskon bagi pelanggan yang membayar lebih cepat, dan
melakukan pembuatan cash flow budget.
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
BAB 3
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini akan menjelaskan tentang profil perusahaan tempat penulis
melakukan kegiatan magang, yaitu KAP Noor Salim Nursehan & Sinarahardja.
Selain itu dalam bab ini juga akan menjelaskan profil perusahaan klien dengan
menggunakan nama samaran untuk menjaga kerahasiaan data yang digunakan.
3.1
Pofil Kantor Akuntan Publik
Kantor Akuntan Publik (KAP) Noor Salim Nursehan & Sinarahardja
dibentuk pada tahun 1998, beralamat di Jl.Anggrek III No.28 Larangan Indah
Tangerang. KAP Noor Salim Nursehan & Sinarahardja dalam menjalankan bisnis
jasa tidak hanya memberikan jasa di bidang audit assurance, KAP Noor Salim
Nursehan & Sinarahardja juga memberikan jasa perpajakan, jasa sistem akuntansi,
dan jasa manajemen services.
Gambar 3.1
Logo KAP Noor Salim Nursehan Sinarahardja (NNS)
(Sumber : Data Perusahaan)
3.1.1 Lingkup Jasa Profesional yang Disediakan oleh KAP
Dalam menjalankan bisnisnya, Kantor Akuntan Publik Noor Salim,
Nursehan, Sinarahardja (KAP NNS) memiliki jasa profesional yang ditawarkan
kepada klien. Lingkup jasa profesional yang ada yaitu: general audit,
investigation audit, pemeriksaan manajemen, jasa penyusunan sistem informasi
akuntansi, jasa penyusunan anggaran (budgeting) dan sistem anggaran (budgeting
system), feasibility study, jasa administrasi, dan tax.
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
3.1.1.1 General Audit
Kelompok jasa pertama yang diberikan oleh KAP Noor Salim Nursehan &
Sinarahardja adalah General Audit (pemeriksaan umum) yang merupakan
pemeriksaan terhadap
laporan keuangan perusahaan untuk
memberikan
pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan.
3.1.1.2 Investigation Audit
Jasa Investigation Audit (pemeriksaan khusus) yaitu pemeriksaan atas
dasar permintaan klien untuk memeriksa kejadian – kejadian khusus. Investigation
Audit (pemeriksaan khusus) meliputi dalam hal-hal berikut ini :
•
Fraud Investigations
Fraud Investigations menyediakan jasa audit investigasi (pemeriksaan
khusus) atas temuan kecurangan yang diminta oleh klien.
•
Expansion Business
Jasa ini bertujuan untuk pemeriksaan khusus bagi klien terkait masalah
expansion business (perluasan usaha) yang akan ditinjau oleh KAP Noor
Salim Nursehan & Sinarahardja.
•
Corporate Finance
Jasa ini dilakukan atas permintaan klien terkait masalah corporate finance
(struktur permodalan perusahaan, mergers & acquisition).
3.1.1.3 Pemeriksaan Manajemen
Jasa pemeriksaan manajemen adalah evaluasi secara bebas, selektif dan
analitis terhadap suatu program, kegiatan atau fungsi dalam manajemen untuk
memberikan saran atau informasi penting demi terselenggaranya pelaksanaan
manajamen yang baik, efektif dan efisien.
Pemeriksaan manajemen meliputi ruang lingkup sebagai berikut :
•
Menilai apakah klien telah memliki sistem akuntansi dan pelaporan yang
telah memadai
•
Menilai apakah kegiatan operasi perusahaan sudah berjalan efektif dan
efisien
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
•
Menilai apakah cara yang ditempuh klien dalam melakukan aktivitas
bisnis tertentu telah dilaksanakan dengan biaya yang efisien
•
Menilai efektifitas kerja, distribusi bisnis klien serta efektivitas pemasaran.
3.1.1.4 Jasa Penyusunan Sistem Akuntansi
Jasa penyusunan sistem akuntansi bagi klien adalah jasa yang
berhubungan dengan penyusunan sistem terkait proses pelaporan keuangan yang
akan digunakan klien sebagai alat bantu untuk mengidentifikasi, mengumpulkan,
mengklarifikasi, melaporkan dan menafsirkan informasi mengenai transaksi
perusahaan secara efektif dan efisien.
Ruang lingkup yang akan disediakan terkait penyusunan sistem akuntansi
adalah :
• Penilaian dan penyusunan fungsi – fungsi dalam organisasi perusahaan
dalam pengawasan internal (internal control).
• Penyusunan sistem dan prosedur berbagai fungsi dalam organisasi
perusahaan. Misalnya sistem dan prosedur penjualan dan penerimaan kas,
sistem dan prosedur relasi kantor cabang dengan kantor pusat, dan lain
sebagainya.
3.1.1.5 Jasa Penyusunan Anggaran (Budgeting) dan Sistem Anggaran
(Budgeting System)
Jasa penyusunan anggaran ini meliputi penyusunan rencana seluruh
kegiatan perusahaan dalam jangka waktu tertentu, seperti budget preparation,
penyusanan anggaran perusahaan untuk kegiatan khusus serta pembangunan
sistem anggaran sebagai budgetary control.
3.1.1.6 Feasibility Study
Feasibility study (studi kelayakan) merupakan jasa yang akan diberikan
kepada klien dalam hal analisis dan evaluasi terhadap suatu proyek. Jasa ini
meliputi aspek – aspek organisasi dan manajemen, pemasaran, keuangan dan
ekonomi. Hal ini bertujuan untuk memberikan keyakinan dan penilaian untuk
klien apakah suatu rencana kegiatan atau proyek telah memiliki kelayakan.
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
3.1.1.7 Jasa Administrasi
Jasa administrasi (clerical sevices) mencakup pembuatan buku – buku atau
catatan – catatan yang perlu dimiliki klien, serta melakukan bimbingan melakukan
pembukuan sehingga dapat disusun menjadi laporan keuangan.
3.1.1.8 Tax
KAP Noor Salim Nursehan & Sinarahardja juga menyediakan jasa
konsultasi yang terkait perpajakan, seperti :
•
Tax Advisory Services
Tax Advisory Services menyediakan jasa konsultasi atas semua transaksi
yang menyangkut perpajakan.
•
Tax Compliance Services
Tax Compliance Services memberikan jasa kepada klien untuk memenuhi
kepatuhan pajak.
•
Tax dispute resolutions
Jasa ini dapat membantu klien dalam proses meminimalisasi konsekuensi
pajak yang muncul karena ada tax audit, membantu proses pengajuan
keberatan, dan lain sebagainya.
3.1.1.9 Struktur Organisasi KAP NNS
KAP Noorsalim Nursehan & Sinarahardja dalam menjalankan bisnisnya
memiliki struktur organisasi, yaitu :
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
Gambar 3.2
Struktur Organisasi KAP Noorsalim Nursehan & Sinarahardja
(Sumber : Data Perusahaan diolah kembali)
3.2
Profil Umum PT.XYZ
PT.XYZ didirikan berdasarkan Akta nomor 54 Notaris Fransisca Susi
Setiawati, S.H., pada tanggal 27 Februari 2006 dengan akta pendirian yang telah
disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
nomor C-11023 HT.01.01.01.TH.2006 tanggal 19 April 2006. PT.XYZ yang
beralamat di Jakarta Selatan, merupakan perusahaan swasta yang bergerak
dibidang pertanian khususnya pengembangan padi hibrida untuk mendukung
program peningkatan produksi padi dan perbaikan pendapatan petani.
Tujuan utama PT.XYZ adalah mengembangkan dan menyediakan benih
yang unggul untuk peningkatan program produksi padi. Indonesia merupakan
negara dengan realitas pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi setiap tahunnya,
tentu memerlukan peningkatan produksi beras sebagai bahan makanan pokok
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
dengan jumlah yang besar pula. Realitanya pada setiap tahun kurang lebih 40.000
hektar luas lahan sawah di pulau jawa berkurang drastis dan beralih fungsi.
Sedangkan kebutuhan akan peningkatan produksi beras sangat dibutuhkan di
Indonesia. China sebagai negara pelopor untuk pengembangan padi hibrida yang
mulai diproduksi pada tahun 1974 dan dengan teknologi tersebut China berhasil
mencapai swasembada beras. Padi hibrida sebagai pengembangan teknologi di
sektor pertanian diharapkan dapat meningkatkan kualitas serta kuantitas produksi
padi di Indonesia. Potensi produksi yang dihasilkan padi biasa (inbrida) yaitu 4,5
ton per tahunnya, sedangkan dengan teknologi padi hibrida mampu menghasilkan
produksi senilai 9-12 ton per tahunnya. Hal itulah yang mendorong PT.XYZ
untuk mengembangkan padi hibrida di Indonesia.
Motto yang dimiliki PT.XYZ yaitu “Fine Quality High-yielding Hybrid
Rice Varieties”. Pada tahun 2004, PT.XYZ telah berhasil melakukan kerjasama
pengembangan padi hibrida dengan perusahaan internasional GUO HAO Seed
Industries, Co., Ltd. (China). GUO HAO Seed Industries, Co., Ltd. merupakan
perusahaan yang melakukan kerjasama riset dengan China Mianyang Research
Institute for Agricultural Science. GUO HAO Seed Industries, Co., Ltd. yang
terletak di kota Sichuan merupakan salah satu dari 15 perusahaan benih terbesar di
China. GUO HAO Seed Industries, Co., Ltd. telah melakukan kerja sama dengan
negara – negara ASEAN seperti Vietnam dan Bangladesh untuk mengembangkan
varietas benih yang berproduksi tinggi.
Dalam perkembangan bisnisnya, PT.XYZ telah memiliki laboratorium dan
lahan percobaan sebagai Hybrid Research Centre yang berlokasi di Trimurjo,
Lampung. Hybrid Research Centre merupakan kerja sama dengan pihak
Laboratorium Proteksi Tanaman Trimurjo, Lampung. Selain padi hibrida,
kedepannya PT.XYZ akan mengembangkan produk pertanian lain seperti
komoditas palawija, sayuran holtikultura, dan lain sebagainya.
3.2.1 Deskripsi Produk dan Kegiatan Usaha PT.XYZ
Padi hibrida merupakan benih unggul yang telah berhasil dikembangkan di
China pada tahun 1974, potensi hasil dua kali lipat bila dibandingkan dengan padi
non hibrida merupakan salah satu solusi untuk pengembangan pertanian melalui
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
teknologi padi hibrida. Padi hibrida telah sukses diterapkan secara komersial di
negara-negara lain seperti Philipina, India, dan Vietnam dengan laju peningkatan
produktifitas beras senilai 15 - 25%.
PT.XYZ memiliki tiga produk benih unggul padi hibrida yaitu BERNAS
SUPER, BERNAS PRIMA, dan BERNAS CHANDRA. Ketiga jenis produk
benih padi hibrida tersebut merupakan benih padi unggulan yang dimiliki
PT.XYZ melalui impor dari China dan pengembangan di Hybrid Research Centre
Trimurjo Lampung. Pelanggan utama PT.XYZ adalah PT. PERTANI (Persero),
PT.Sang Hyang Seri yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN),
pemerintahan negara Timor Leste, pemerintahan – pemerintahan daerah di
Indonesia diantaranya ; Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Jambi,
Sulawesi Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB,
Kalimantan Barat, Gorontalo, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Barat.
Untuk mencapai maksud dan tujuan perusahaan, kegiatan usaha yang
dilakukan PT.XYZ adalah :
1. Menjalankan usaha dalam bidang pertanian, diantaranya perdagangan
benih padi hibrida, serta pengembangannya.
2. Membina hubungan baik dengan pemerintahaan Republik Rakyat
China, dalam hal ini Guo Hao Seed Industries, Co., untuk penyediaan
tenaga ahli dalam rangka pengalihan teknologi pengembangan benih
hibrida.
3. Melakukan sosialisasi kepada petani serta pemda yang ada diseluruh
Indonesia untuk mencoba menggunakan benih padi hibrida.
4. Mendapatkan lisensi dari Balai Besar Penelitian Padi Departemen
Pertanian dalam upaya pengembangan padi hibrida.
5. Pada 13 November 2006, PT.XYZ menandatangani kerjasama yang
disaksikan oleh Menteri Pertanian antara Badan Litbangtan, Guo Hao
Seed Industries, Co., dan PT.Penta Prima Pusaka untuk pembangunan
Hybrid Rice Research Centre.
6. Membangun Rice Miling Unit untuk menampung dan mengolah gabah
padi hibrida yang dihasilkan petani.
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
7. Melakukan uji adaptasi penanaman padi hibrida di beberapa lokasi,
serta mulai mengembangkan dan memproduksi benih produk dalam
negeri.
3.2.2 Visi dan Misi PT.XYZ
•
VISI
Visi dari perusahaan adalah mengembangkan padi hibrida dalam upaya
peningkatan produksi dalam negeri serta meningkatkan kesejahteraan
petani.
•
MISI
Misi dari perusahaan adalah membangun industri benih padi hibrida yang
tangguh untuk menyediakan benih varietas unggul sehingga tersedianya
bahan pangan yang cukup.
3.2.3 Struktur Organisasi PT.XYZ
Informasi mengenai struktur organisasi yang dimiliki perusahaan
merupakan hal yang penting untuk diungkapkan. Hal itu dikarenakan struktur
organisasi dapat digunakan untuk mengidentifikasikan beberapa hal penting yang
ada di sebuah organisasi. Hal-hal tersebut diantaranya :
1. Besar atau kecilnya perusahaan.
Sebuah struktur organisasi mampu mendeskripsikan besar atau kecilnya
skala perusahaan. Struktur organisasi untuk perusahaan yang berskala
besar biasanya memiliki struktur organisasi yang besar dan rumit,
sedangkan untuk perusahaan yang berskala kecil struktur organisasi yang
digunakan lebih kecil dan lebih simpel.
2. Unit bisnis yang ada di perusahaan.
Struktur organisasi mampu memberikan informasi unit bisnis apa saja
yang dijalankan oleh manajemen perusahaan. Unit bisnis tersebut biasanya
digunakan sebagai pusat pendapatan perusahaan. Di dalam sebuah struktur
organisasi yang baik, unit bisnis perusahaan seringkali dipisahkan
sehingga dapat berkoordinasi dengan baik.
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
3. Jumlah pegawai yang dibutuhkan perusahaan
Sebuah struktur organisasi perusahaan mampu memberikan informasi
berapa jumlah pegawai yang diperlukan perusahaan. Di dalam struktur
organisasi terdapat adanya pembagian yang dikelompokkan, sehingga
mampu memberikan informasi jumlah orang yang akan bekerja pada
bagian tersebut. Semakin banyak bagian yang ada di perusahaan tersebut
tidak serta merta menunjukkan semakin banyaknya pegawai yang
diperlukan. Hal tersebut memungkinkan adanya rangkap jabatan atau
adanya jumlah pegawai yan lebih dari satu orang dalam satu bagian.
4. Pola hak dan kewajiban masing-masing bagian.
Struktur organisasi mampu memberikan informasi mengenai bagaimana
pola hak dan kewajiban setiap bagian yang dibentuk oleh manajemen
dalam mengatur kegiatan operasional perusahaan. Pola hak dan kewajiban
di tiap bagian akan mampu digambarkan melalui deskripsi kerja yang ada.
5. Pola pertanggung jawaban
Seluruh struktur organisasi dapat memberikan informasi bagaimana pola
pertanggung jawaban yang dibentuk. Pola pertanggungjawaban di dalam
struktur organisasi biasanya dapat terlihat melalui letak bagian-bagian
yang ada, apakah sebuah bagian merupakan atasan atau bertindak sebagai
bawahan.
Pimpinan tertinggi PT.XYZ dijabat oleh seorang Presiden Direktur,
PT.XYZ menerapkan struktur organisasi menggunakan sistem struktur organisasi
lini, staf dan fungsional. Hal ini dapat terlihat di dalam organisasi sruktur
wewenangnya berupa garis yang menunjukkan bahwa masing – masing fungsi
bertanggung jawab langsung pada satu atasan, kemudian dalam organisasi
terdapat staf yang membantu atasan serta terdapat fungsional atau spesialisasi
pegawainya.
Untuk dapat lebih menjelaskan dan melengkapi pola pertanggung jawaban
yang dibentuk oleh perusahaan, diperlukan sebuah deskripsi kerja pada masingmasing jabatan yang ada di struktur organisasi perusahaan. Seperangkat deskripsi
kerja mampu memberikan gambaran akan ruang lingkup tanggung jawab dan
batasan hak pada masing – masing pihak yang menjabat pada posisi tertentu. Hal
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
tersebut dikarenakan setiap kegiatan operasional memiliki lini pertanggung
jawaban yang jelas dalam kegiatan operasional perusahaan sehingga dapat
berjalan dengan keteraturan dan keselarasan.
Berikut ini adalah gambaran tugas dan tanggung jawab di dalam struktur
organisasi PT.XYZ :
1. President Director
President Director adalah jabatan tertinggi di dalam struktur perusahaan
PT.XYZ .
•
Menyusun strategi dan visi perusahaan.
•
Memimpin seluruh komite eksekutif atau direksi.
•
Bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk
kepentingan perusahaan dalam mencapai maksud dan tujuannya.
•
Bekerja sama dengan CEO dan director dalam membuat rencana
pengembangan perusahaan dan usaha perusahaan dalam jangka
pendek dan jangka panjang.
•
Menjalin hubungan kerjasama dengan pihak luar atau berbagai
perusahaan.
2. CEO (Chief Executife Officer)
Atasan langsung
•
: President Director
Bertanggung jawab langsung kepada President Director dalam
mengevaluasi pelaksanaan tugas dari Director.
•
Menyusun rencana kerja jangka pendek dan jangka panjang untuk
mencapai tujuan perusahaan.
•
Sebagai pimpinan bisnis, CEO harus mampu menjembatani antara
pihak luar perusahaan dan lingkungan dalam perusahaan.
•
Memberikan arahan dan kebijakan strategis kepada Director serta
bawahan lainnya dalam berbagai kegiatan perusahaan.
3. Director
Atasan langsung
•
: Chief Executive Officer (CEO)
Bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan dan mengendalikan
kegiatan-kegiatan dibidang operasional, keuangan, pemasaran,
pengembangan produk, serta kepegawaian.
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
•
Bertanggung jawab kepada president director dan CEO.
•
Seorang director bertanggung jawab dalam hal membawahi
beberapa manajer, antara lain : Finance and Accounting Manager,
Chief Operation Manager, Marketing and Sales Manager, Product
and Development Manager, HRD Manager.
•
Mengambil keputusan sebagaimana didelegasikan oleh President
Director atau pada situasi tertentu yang dianggap perlu.
•
Menandatangani atau mengotorisasi setiap pengeluaran invoice
penjualan benih perusahaan.
•
Memberhentikan atau mengangkat pegawai perusahaan.
4. Finance and Accounting Manager
Atasan langsung
: Director
Area Kerja
: Keuangan dan Akuntansi
•
Bertanggung jawab dalam mengelola fungsi akuntansi dalam
memproses data dan informasi keuangan perusahaan untuk
menghasilkan laporan keuangan perusahaan.
•
Merencanakan
akuntansi
dan
dan
mengkoordinasi
keuangan
penyusunan
perusahaan
serta
prosedur
mengontrol
pelaksanaannya.
•
Bertanggung jawab atas pengelolaan arus kas perusahaan, hutang
dan piutang perusahaan.
•
Bertanggung jawab kepada top management (President Director,
CEO dan Director) berkaitan dengan pelaporan keuangan yang
dimiliki perusahaan.
•
Memastikan laporan harian, mingguan dan bulanan bersifat akurat,
serta memastikan laporan keuangan tersebut telah sesuai standar
akuntansi yang ada.
•
Bertanggung jawab atas semua informasi yang ada di dalam divisi
keuangan dan akuntansi.
5. Marketing and Sales Manager
Atasan langsung
: Director
Area kerja
: Pemasaran
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
•
Bertanggung jawab kepada Director dalam proses pemasaran dan
penjualan produk benih yang ada di PT.XYZ.
•
Membuat kontrak kerjasama penjualan dengan konsumen.
•
Melakukan perencanaan atau proyeksi penjualan serta kebijakan
strategis yang menyangkut penjualan dan pemasaran produk.
•
Melakukan proses koordinasi agar penjualan dapat memenuhi
target.
•
Memberikan laporan mengenai kegiatan penjualan barang kepada
Director secara berkala.
6. Chief Operation Manager
Atasan langsung
: Director
Area Kerja
: Operasional, Kepegawaian, Logistik, SDM
• Bertanggung jawab membawahi empat bidang Hybrid Centre
Warehouse, Logistic and distribution, Legal officer, dan Human
Resource Department.
• Berkoordinasi agar keempat bidang operasi dibawah Chief
Operation Manager dapat berjalan sesuai dengan mekanisme
perusahaan.
• Mengotorisasi dan memonitor kegiatan operasi yang dilakukan
oleh Head of Hybrid Centre Warehouse, dan logistic and
distribution yang ada di Lampung, seperti otorisasi laporan dari
stok gudang, dan laporan pembelian.
• Mengevaluasi dan menilai kinerja Hybrid Centre Warehouse,
Logistic and distribution, Legal officer, dan Human Resource
Department agar tetap beroperasi dengan baik dan melakukan
pengambilan keputusan serta berkoordinasi dengan Director.
• Melakukan
perencanaan
perekrutan
kepegawaian
untuk
mendukung kinerja perusahaan.
7. Product and Development Manager
Atasan langsung
: Director
Area kerja
: Pengembangan produk, pengawasan tenaga
ahli, dan fungsional pekerja lapangan.
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
•
Bertanggung jawab dalam membawahi Kelompok Agronomi,
Kelompok Penyuluh Lapangan, Tenaga Ahli, dan Kelompok Riset
Proteksi.
•
Melaksanakan
program-program
yang
dapat
mendukung
pengembangan produk serta riset atas benih padi hibrida.
•
Melakukan monitoring, serta evaluasi kinerja secara fungsional
terhadap Kelompok Agronomi, Kelompok Penyuluh Lapangan,
Tenaga Ahli, dan Kelompok Riset Proteksi.
•
Bekerjasama dengan pihak eksternal dalam hal ini balai besar
penelitian padi yang ada di Indonesia maupun di luar negeri untuk
pengembangan produk padi hibrida jenis lainnya.
•
Melakukan proses recruitment tenaga ahli untuk pengawasan,
pengembangan serta penelitian padi hibrida.
8. Finance Staff
Atasan langsung
: Finance and Accounting Manager
Area kerja
: Keuangan
•
Bertanggung jawab atas segala aktivitas keuangan di perusahaan
•
Melakukan transaksi keuangan perusahaan.
•
Menerima kas atas penjualan tunai barang.
•
Melakukan pembayaran kepada pihak luar terkait kebutuhan
perusahaan, pengadaan alat tulis kantor, pembayaran kebutuhan
operasional perusahaan, serta transaksi keuangan lain yag
berhubungan dengan eksternal maupun internal perusahaan.
•
Melakukan penagihan kepada konsumen.
•
Melakukan
rekonsiliasi
bank
terkait
transaksi
keuangan
perusahaan.
•
Berkoordinasi dengan accounting staff terkait penagihan invoice
atau kuitansi beserta kelengkapannya.
9. Accounting and Admin Staff
Atasan langsung
: Finance and Accounting Manager
Area kerja
: Akuntansi
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
•
Bertanggung jawab kepada Finance and Accounting Manager
dalam proses pencatatan hingga pelaporan keuangan perusahaan.
•
Menerima permintaan penjualan dari konsumen, dan membuat
invoice penjualan.
•
Membuat laporan sales receipts dan melakukan pembaruan setiap
hari, minggu atau bulanan ke dalam sistem perusahaan.
•
Berkoordinasi dengan Head of IHC sebagai kepala gudang cabang
Lampung, terkait ketersediaan barang yang akan dijual kepada
konsumen.
•
Bertanggung jawab atas pengaturan administrasi pelaporan
keuangan perusahaan dan perpajakan.
•
Menyusun dan
membuat
anggaran pendapatan perusahaan
perusahaan secara periodik.
10. Head Of IHC (Hybrid Centre Warehouse)
Atasan langsung
: Chief Operation Manager
Area Kerja
: Warehouse Centre
•
Bertanggung jawab langsung kepada Director terkait penerimaan
dan pengeluaran barang yang ada di gudang.
•
Memastikan penerimaan barang dan meneliti apakah sesuai dengan
faktur pembelian dan surat pesanan.
•
Membuat bukti barang masuk serta mengecek kesesuaian antara
surat pesanan dengan faktur pembelian.
•
Menyiapkan serta melakukan perencanaan terhadap pengelolaan
penyimpanan barang (benih) agar kualitas tetap terjaga dan tidak
cepat rusak.
•
Menyiapkan barang sesuai dengan purchase order serta mengecek
ketersediaan barang yang akan dikirim ke konsumen.
•
Berkoordinasi dengan bagian logistic dan distribution untuk jadwal
waktu pengepakan dan pengiriman barang ke konsumen.
•
Memastikan barang yang akan dikirim telah dicek kembali dan
memiliki kondisi yang baik untuk dikirim ke konsumen.
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
•
Bertanggung jawab pelaksanaan kerja kepada Chief Operation
Manager.
•
Menerima barang yang telah kadaluarsa dan retur penjualan,
kemudian menyampaikan laporan kepada Chief
Operation
Manager.
11. Logistic and Distribution
Atasan langsung
: Chief Operation Manager
Area kerja
: Pengepakan, dan Pendistribusian barang
•
Bertanggung
jawab
atas
pendistribusian
barang
dan
memastikannya sampai kepada konsumen dengan keadaan yang
baik sesuai dengan pesanan penjualan.
•
Melaksanakan tata administrasi terkait dokumen pengeluaran
barang yang diberikan oleh kepala gudang (Head of IHC Hybrid
Centre Warehouse).
•
Membuat dan mendokumentasikan surat jalan, serta memberikan
Berita Acara Serah Terima Barang kepada konsumen pada saat
barang sudah diterima.
•
Memerikasa kembali barang yang akan dikirim kepada konsumen
apakah sesuai dengan pesanan atas permintaan pelanggan.
12. Legal Officer
Atasan langsung
: Chief Operation Manager
Area Kerja
: Hukum
•
Bertanggung jawab kepada Chief Operation Manager terkait
dokumen dan perizinan ataupun permasalahan hukum yang ada di
perusahaan.
•
Berkoordinasi dan melakukan penyesuaian – penyesuaian terhadap
peraturan baru yang dikeluarkan pemerintah yang berkaitan dengan
operasional perusahaan.
•
Berkoordinasi dan bekerja sama dengan Sales and Marketing
Manager dalam menjalankan proses finalisasi kontrak penjualan.
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
•
Melakukan koordinasi dengan pihak internal perusahaan guna
memastikan aspek legalitas telah dijalankan dengan baik oleh
perusahaan.
•
Melakukan monitoring dan memberikan laporan kepada pimpinan
terkait kinerja atau permasalahan yang mungkin ada di cabang
perusahaan.
13. Human Resource Department (HRD)
Atasan langsung
: Chief Operation Manager
Area kerja
: Pengelolaan sumber daya manusia
•
Bertanggung jawab kepada Chief Operation Manager terkait
kepegawaian perusahaan.
•
Menyusun prosedur dan seleksi rekrutmen karyawan perusahaan.
•
Melakukan perencanaan pengelolaan sumber daya manusia dengan
mengadakan pelatihan – pelatihan yang berguna dalam menunjang
operasional perusahaan.
•
Melakukan evaluasi dan monitoring kinerja karyawan perusahaan
untuk kemudian melakukan rekomendasi kepada pimpinan
perusahaan.
•
Menyiapkan perjanjian kerja dan kontrak kerja karyawan serta
melakukan pembaruan masa berlaku kontrak kerja.
•
Menetapkan kebijakan pembayaran gaji, kompensasi dan bonus
karyawan perusahaan.
14. Kelompok Agronomi
Atasan langsung
: Product and Development Manager
Area kerja
: Pengembangan jenis padi
•
Melaksanakan tugas fungsional sebagai peneliti, penguji, dan
membimbing petani dalam penerapan teknologi budidaya padi
hibrida.
•
Bertanggung
jawab
dan
selalu
melakukan
laporan
hasil
pengembangan padi hibrida kepada Product and Development
Manager.
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
•
Bersama Tenaga Ahli melakukan sosialisasi terkait pengembangan
dan penggunaan padi hibrida.
15. Kelompok Penyuluh Lapangan
Atasan langsung
: Product and Development Manager
Area Kerja
: Bimbingan kepada Petani
•
Bertanggung jawab dan selalu melakukan laporan hasil penyuluh
lapangan yang ada kepada Product and Development Manager.
•
Membimbing
serta
mengawasi
petani
dalam
melakukan
penanaman padi hibrida.
•
Melakukan perencanaan dan melaksanakan program penyuluhan
kepada petani – petani saat melaksanakan fungsional kegiatan
proyek lapang yang memerlukan pendampingan dari perusahaan.
16. Tenaga Ahli
Atasan langsung
: Product and Development Manager
Area Kerja
: Ahli padi hibrida
•
Melaksanakan tugas fungsional di lapangan sebagai pengawasan
dan membantu penanaman dan produksi benih padi hibrida.
•
Mengembangkan dan menguji padi hibrida untuk dikembangkan di
Indonesia.
17. Kelompok Riset dan Proteksi
Atasan langsung
: Product and Development Manager
Area Kerja
: Pengembangan serta uji ketahanan benih
•
Melakukan pendampingan kepada petani serta menguji ketahanan
benih
terhadap
organisme
pengganggu
tanaman
dalam
pengembangan padi hibrida.
•
Bekerjasama
dengan
balai
besar
padi
yang
mengembangkan dan meneliti padi hibrida.
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
ada
untuk
Gambar 3.3
Struktur Organisasi PT.XYZ
(Sumber : data perusahaan dimodifikasi)
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1
Proses Bisnis Penjualan Benih
Dalam menjalankan proses bisnisnya PT.XYZ mengakui pendapatan
berdasarkan transaksi penjualan benih dengan penjualan secara retail, dan
penjualan secara kontrak. Berikut ini adalah jenis penjualan secara retail, dan
secara kontrak :
1. Penjualan Secara Retail
Penjualan secara retail PT.XYZ adalah penjualan yang dilakukan atas
dasar pemesanan langsung oleh pelanggan tanpa melakukan perjanjian kontrak
kepada perusahaan. Penjualan retail ini tidak memiliki perjanjian kontrak seperti
perjanjian untuk penjualan benih dengan periode atau jangka waktu 1 tahun atau
lebih. Pelanggan yang biasa melakukan pemesanan penjualan secara retail adalah
perusahaan distributor benih, dan petani.
2. Penjualan Secara Kontrak
Jenis penjualan yang kedua adalah penjualan secara kontrak yaitu
penjualan benih yang dilakukan melalui perjanjian kontrak, pada umumnya
memiliki jangka waktu 1 tahun atau lebih, memiliki jumlah atau kuantitas benih
dengan jumlah yang besar, serta memiliki beberapa ketentuan dan kesepakatan
lain yang disetujui antara pelanggan dengan PT.XYZ.
Dalam kontrak penjualan benih ini berisikan informasi mengenai :
 Hak dan kewajiban kedua pihak untuk kesepakatan memenuhi kewajiban
masing – masing pihak dalam melaksanakan kerjasama.
 Jumlah dan spesifikasi produk benih hibrida, kemasan benih yang
disepakati, ketentuan harga yang disepakati, kualitas benih hibrida yang
diserahkan kepada pembeli, ketentuan retur apabila tidak sesuai dengan
spesifikasi, ketentuan penagihan, ketentuan pengiriman atau distribusi dan
penyerahan produk.
 Serta ketentuan dokumen yang diajukan penagih kepada pembeli seperti
dokumen kontrak, dokumen sales order, dan Berita Acara Serah Terima
Barang (BASTB).
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
Siklus bisnis penjualan benih padi hibrida yang dilakukan oleh PT.XYZ
terbagi menjadi lima bagian proses yaitu, proses pesanan penjualan benih (sales
order entry), proses pengiriman barang (shipping), proses penagihan (billing),
proses penerimaan kas (cash collections), dan retur penjualan. Alur siklus
pendapatan dapat dilihat dalam lampiran 1 : Flowchart Siklus Pendapaatan
PT.XYZ.
4.1.1 Aktivitas Menerima Pesanan Penjualan Benih (Sales Order Entry)
Proses menerima pemesanan penjualan benih ini adalah tahapan awal dari
siklus pendapatan PT.XYZ dimulai ketika konsumen akan melakukan pemesanan
kepada perusahaan melalui manajer penjualan. Pemesanan dapat dilakukan secara
langsung atau melalui surat permintaan kepada perusahaan. Ketika permintaan
tersebut dilakukan, bagian penjualan akan melakukan pengecekan atas
ketersediaan benih yang dibutuhkan konsumen dengan cara berkoordinasi dan
berkomunikasi kepada Head of IHC Warehouse Centre (bagian gudang) di
Trimurjo, Lampung. Apabila benih tersedia di gudang, maka bagian penjualan
memberitahukan kepada konsumen akan ketersediaan benih dan menanyakan
apakah pemesanan benih ini adalah permintaan untuk retail, atau memerlukan
perjanjian kontrak. Apabila permintaan konsumen merupakan penjualan retail
maka bagian penjualan akan membuat dokumen sales order sebanyak 3 rangkap
yaitu kepada bagian accounting and admin staff, finance, dan IHC warehouse.
Sedangkan jika permintaan konsumen adalah penjualan secara perjanjian kontrak,
maka bagian penjualan akan bekerja sama dengan legal officer untuk melakukan
finalisasi terhadap kontrak sebelum menerbitkan dokumen sales order sebanyak
empat rangkap yang akan diberikan kepada bagian accounting, finance, dan IHC
warehouse.
Dokumen sales order, baik diterbitkan pada saat penjualan retail maupun
kontrak akan berisikan data antara lain :
•
Description of material yaitu jenis benih yang diinginkan konsumen, serta
kadar air pada benih padi hibrida, spesifikasi standar mutu benih yang
harus disiapkan,
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
•
Nomor sales order, ketentuan pengiriman barang, jenis pembayaran, serta
ketentuan pemberlakuan harga yang dapat berubah apabila pelanggan
melewati batas waktu pemesanan yang ditentukan PT.XYZ. Kuantitas
benih hibrida yang dijual, harga benih per satuan kilogram, dan total
nominal harga benih hibrida.
4.1.2 Aktivitas Pengiriman (Shipping)
Pada saat bagian IHC Warehouse telah menyiapkan benih berdasarkan
sales order yang telah diterima, maka IHC Warehouse berkomunikasi dengan
bagian penjualan terkait informasi shipping term sesuai dengan kontrak penjualan.
Setelah mengetahui shipping term yang disepakati dan IHC Warehouse
berkomunikasi dengan bagian logistic and distribution untuk membuat dokumen
surat jalan pengepakan dan pengiriman barang. Surat jalan ini berisi nomor surat,
tanggal pengiriman, contact person penerima barang, alamat tujuan pengiriman
benih, nama supir / ekspedisi, dan keterangan produk yang dikirimkan (jumlah
benih, jenis benih, dan kemasan benih yang dikirim). Selanjutnya bagian logistic
and distribution melakukan verifikasi terhadap kelengkapan barang yang akan
dikirim. Dokumen surat jalan ini akan diotorisasi oleh pihak ekspedisi dan bagian
logistic.
Tahap selanjutnya, bagian logistic and distribution membuat dokumen
BASTB (berita acara serah terima barang) benih, yang wajib ditandangani oleh
penerima barang (konsumen). Dalam dokumen BASTB benih ini, berisikan
informasi mengenai :
a. Dokumen BASTB benih ini berisikan data pihak pertama sebagai
pengirim barang, dan data pihak kedua sebagai penerima barang.
b. Kuantitas atau jumlah dan jenis benih yang dikirim menunjukkan jumlah
barang yang dikirimkan kepada pelanggan beserta data nomor lot benih
sebagai identifikasi barang
c. Ketentuan produk terkait kadaluarsa benih, beserta lampiran pengujian
produk, kondisi benih yang baik, tidak berkutu dan memiliki label
sertifikasi mutu benih hibrida.
d. Otorisasi dari pihak penerima benih, dan pihak pengirim benih.
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
Pada penyerahan ini, penerima benih wajib mengembalikan BASTB dan
menandatangani pada bagian penerima barang disertai dengan otorisasi oleh
kepala cabang (kepala unit) dari pelanggan. Dokumen BASTB ini wajib diberikan
kembali kepada Accounting & Admin Staff untuk selanjutnya dapat diakui sebagai
penjualan. PT.XYZ melakukan pengakuan pendapatan penjualan ketika BASTB
telah dikembalikan kepada bagian Accounting & Admin Staff untuk menunjukkan
bahwa penjualan benar – benar terjadi dan telah diterima oleh pelanggan.
4.1.3 Aktivitas Penagihan (Billing)
Fungsi penagihan akan dilakukan oleh bagian finance, apabila penjualan
dijual secara tunai dan dibayarkan secara langsung ke perusahaan yaitu jenis
transaksi secara retail dengan ketentuan bayar langsung, maka bagian finance
menerima pembayaran kas dan menyimpan di dalam lock box perusahaan.
Selanjutnya transaksi yang diterima secara langsung tersebut segera di setorkan ke
bank yang ditunjuk perusahaan pada hari transaksi itu juga. Untuk jenis transaksi
penjualan dengan penerimaan pembayaran melalui transfer bank, bagian finance
mengirimkan no.rekening bank yang ditunjuk perusahaan kepada konsumen yang
telah tertera dalam invoice penjualan.
Sedangkan untuk transaksi benih yang dilakukan secara kredit, maka
finance harus mengetahui jumlah tagihan yang harus dibayarkan kepada
perusahaan. Bagian finance menerima salinan kontrak dan menerima salinan sales
order untuk mengetahui termin jatuh tempo pembayaran kredit dan ketentuan
pengiriman apakah FOB shipping point, atau FOB destination. Tahap selanjutnya,
bila ketentuan penjualan adalah dengan FOB shipping point, bagian finance dapat
melakukan penagihan dengan menerbitkan invoice kepada pelanggan ketika surat
jalan diterima dari bagian logistic and distribution. Sedangkan untuk pengiriman
secara FOB destination bagian finance yang telah menerima dokumen BASTB
disertai tandatangan oleh pelanggan dari bagian logistic and distribution, maka
penagihan dengan memberikan dokumen invoice penjualan kepada pelanggan
dapat dilakukan.
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
Jenis pencatatan penjualan dengan termin secara kredit, maka jurnal yang
dicatat adalah :
•
Pencatatan penambahan A/R :
Dr
Account Receivable
Cr
•
Sales – Benih Hibrida
xxx
Pencatatan Cost of Goods Sold :
Dr
COGS
Cr
•
xxx
xxx
Inventroy
xxx
Saat penerimaan pelunasan oleh pelanggan, maka perusahaan akan
mencatat jurnal :
Dr
Cr
Cash
xxx
Account Receivable
xxx
4.1.4 Aktivitas Penerimaan Kas (Cash Collections)
Aktivitas penerimaan kas ini akan dilakukan oleh bagian finance yaitu
dengan menerapkan kebijakan penerimaan kas atas penjualan yang terjadi.
Apabila jenis penjualan yang terjadi adalah penjualan retail yang dibayarkan
secara langsung, maka penerimaan kas akan disimpan oleh bagian finance.
Selanjutnya, finance akan menyetorkan kas yang diterima kepada bank yang
ditunjuk perusahaan. Dokumen yang menjadi bukti penerimaan kas langsung
adalah cash receipt dengan otorisasi dari accounting and finance manager.
Sedangkan untuk transaksi penjualan yang dilakukan dengan mentransfer ke bank,
sesaat setelah bagian finance menerima dokumen slip pembayaran, ataupun cek
dari pelanggan. Bagian finance melakukan pengecekan dan berkomunikasi
dengan pihak bank apakah benar transaksi transfer kepada bank telah dilakukan
dan diterima oleh PT.XYZ.
Pada proses selanjutnya, proses pencatatan kas bagian finance akan
melakukan komunikasi dengan bagian accounting and admin staff untuk
menginput sejumlah kas yang telah diterima perusahaan dan mencatat kas yang
diterima. Secara berkala bagian finance dan accounting and admin staff
melakukan rekonsiliasi bank untuk melakukan pengecekan atas penerimaan
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
pembayaran kepada rekening perusahaan serta pengecekan piutang yang telah
ditagih oleh perusahaan untuk kemudian dicocokkan dengan data perusahaan.
Pencatatan penjualan yang dilakukan oleh PT.XYZ adalah pencatatan
menggunakan metode perpetual dimana pencatatan harga pokok penjualan
langsung dicatat pada saat penjualan terjadi. Penjualan yang terjadi pada PT.XYZ
memiliki termin pembayaran yaitu secara tunai, dan kredit baik itu pelanggan
retail maupun pelanggan melalui kontrak.
Dalam melakukan pencatatan penerimaan kas penjualan secara tunai,
maka perusahaan akan mencatat jurnal :
•
Pencatatan penerimaan kas tunai / cash :
Dr
Cash
Cr
•
xxx
Sales – Benih Hibrida
xxx
Pencatatan Cost of Good Sold :
Dr
COGS
Cr
xxx
Inventory
xxx
Untuk pengakuan penerimaan kas yang dibayarkan sebagian, PT.XYZ
akan mencatat jurnal :
•
Pencatatan penerimaan kas dan penambahan A/R :
Dr
Cash
xxx
Dr
Account Receivable
xxx
Cr
•
Sales – Benih Hibrida
xxx
Pencatatan Cost of Goods Sold :
Dr
Cr
COGS
xxx
Inventory
xxx
4.1.5 Aktivitas Retur Penjualan
Aktivitas penjualan yang ada pada perusahaan perdagangan biasanya akan
melakukan perjanjian tentang ketentuan retur penjualan. Retur penjualan adalah
situasi dimana pelanggan berhak melakukan klaim kepada PT.XYZ selaku penjual
untuk meminta pengembalian kas, penghapusan utang pembeli atau melakukan
pengiriman ulang barang yang dipesan kepada pelanggan. Klaim retur penjualan
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
dapat dilakukan ketika penjual melakukan pengiriman benih yang salah, benih
yang dikirim rusak, benih yang dikirim rusak saat pengiriman, dan penjual terlalu
terlambat dalam mengirimkan benih atau tidak sesuai kesepakatan pengiriman
benih dan menolak menandatangani BASTB.
Aktivitas retur penjualan yang dilakukan PT.XYZ diawali dengan adanya
klaim oleh pelanggan kepada bagian IHC Warehouse, tahap selanjutnya bagian
IHC Warehouse mengecek kondisi benih yang rusak dan melakukan pencocokan
kebenaran klaim yang dilakukan pelanggan. IHC Warehouse membuatkan
dokumen retur penjualan yang akan dibuat 3 bagian, yaitu kepada pelanggan,
finance, dan accounting and admin staff. Setelah dokumen diserahkan, bagian
finance menyiapkan besaran kas yang harus dikembalikan kepada pelanggan jika
pelanggan ingin menerima pengembalian kas saja. Namun, apabila yang
diinginkan pelanggan adalah pengiriman / penggantian dengan barang sejenis
maka IHC Warehouse menyiapkan persediaan untuk dikirimkan ke pelanggan.
Setelah itu, bagian finance melakukan komunikasi kepada accounting and admin
staff untuk melakukan penjurnalan pada setiap aktivitas retur penjualan sesuai
dengan keinginan pelanggan.
Berikut ini pencatatan penjurnalan yang dilakukan accounting and admin
staff berdasarkan kondisi retur yang diinginkan pelanggan :
•
Retur penjualan dengan kondisi pengurangan piutang dagang pelanggan,
maka accounting and admin staff akan menjurnal :
Dr
Cr
Dr
Cr
•
Sales Return
xxx
Account Receivable
Inventory
xxx
xxx
COGS
xxx
Retur penjualan dengan kondisi pengembalian kas kepada pelanggan,
maka accounting and admin staff akan menjurnal :
Dr
Sales Return
Cr
Cash
Dr
Cr
Inventory
xxx
xxx
xxx
COGS
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
xxx
4.2
Evaluasi Pengendalian Internal Setiap Tahapan Proses Penjualan
Pada sub bab ini penulis akan menjabarkan beberapa evaluasi berdasarkan
hasil pengamatan atas setiap proses siklus pendapatan yang ada pada PT.XYZ.
evaluasi ini juga terkait pengendalian yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi
risiko yang muncul pada setiap tahapan siklus pendapatan yaitu aktivitas
menerima pesanan penjualan (sales order entry), aktivitas pengiriman (shipping),
aktivitas penerimaan kas (cash collections), dan aktivitas retur penjualan.
4.2.1 Evaluasi
Pengendalian
Internal
Aktivitas
Menerima
Pesanan
Penjualan
Dalam proses aktivitas penerimaan pesanan penjualan terdapat beberapa
evaluasi yang dilakukan penulis berdasarkan sub aktivitas yaitu penerimaan
pesanan pelanggan, pengecekan kredit, dan pengecekan ketersediaan benih :
1. Pada saat aktivitas penerimaan pesanan pelanggan, penulis seringkali
menemukan pemesanan penjualan dari konsumen yang dilakukan secara
langsung kepada bagian accounting and admin staff bukan melalui sales
and marketing manager. Seharusnya prosedur yang dilakukan ketika
menerima pesanan pelanggan adalah diterima oleh bagian sales and
marketing manager. Hal tersebut dapat menimbulkan risiko dikarenakan
adanya dua fungsi yang dijalankan oleh bagian accounting and admin staff
yaitu fungsi pencatatan dan fungsi penjualan. Salah satu contoh risiko
yang timbul dan ditemukan oleh penulis akibat tidak adanya pemisahan
tugas adalah adanya ketidakcocokan jumlah penjualan dengan pencatatan
penjualan, perubahan harga yang tidak terotorisasi oleh pihak yang
memiliki jabatan lebih tinggi dari accounting and admin staff. Oleh karena
itu, penulis beranggapan bahwa pemisahan fungsi penjualan yang
dilakukan oleh accounting and admin staff perlu dilakukan. Risiko
selanjutnya yaitu, risiko harga benih pesanan pelanggan yang tidak akurat
jumlahnya. Pada beberapa dokumen sales order dan dokumen invoice
yang penulis temukan, terdapat banyak coretan – coretan sebagai bentuk
koreksi atas data yang telah dicetak dan disetujui. Namun, koreksi atau
coretan tersebut tidak diketahui siapa yang melakukannya, hal tersebut
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
dapat menyebabkan ketidakakuratan pencatatan dan informasi yang
diberikan atau bahkan pemalsuan otorisasi penjualan. Oleh karena itu,
penulis beranggapan diperlukannya kebijakan tandatangan atau otorisasi
bagi siapa saja yang melakukan koreksi sebagai bentuk pertanggung
jawaban atas perubahan tersebut.
2. Sub aktivitas selanjutnya adalah melakukan persetujuan kredit, PT.XYZ
telah melakukan pengecekan kredit pelanggan yang ada di perusahaan
sehingga perusahaan mampu mengecek status kredit apakah layak untuk
diberikan atau tidak. Finance telah melakukan fungsi pengecekan
kelayakan apakah pelanggan dapat diberikan kredit atas pesanan penjualan
atau tidak.
3. Sub aktivitas terakhir dalam penerimaan pesanan penjualan adalah
pengecekan ketersediaan benih, pada proses ini PT.XYZ telah melakukan
pengecekan ketersediaan benih ketika menerima pesanan penjualan dari
pelanggan yaitu dengan cara berkomunikasi kepada IHC Warehouse
sebagai bagian gudang di Lampung untuk selalu melaporkan ketersediaan
benih ketika ada permintaan penjualan. Namun, pada penjualan secara
retail penulis menemukan beberapa transaksi penjualan yang tidak
tercatatkan secara periodik / tepat waktu, dikarenakan pada transaksi
penjualan yang terjadi pada cabang Lampung, gudang persediaan benih
bagian IHC Warehouse tidak melaporkan penjualan yang terjadi secara
langsung kepada bagian accounting and admin staff. Ketidaktepatan
laporan penjualan tersebut dapat menimbulkan potensi kesalahan dalam
pencatatan penjualan atau bahkan kehilangan aset perusahaan. Oleh karena
itu, diperlukan adanya standar pelaporan penjualan yang terjadi di cabang
Lampung, dicatat setiap hari untuk kemudian diberikan kepada bagian
Sales & Marketing Manager dan Accounting & Admin Staff. Lebih dari
itu, penulis beranggapan perlunya standar laporan yang berguna untuk
merekonsiliasi data penjualan di bagian penjualan (Sales & Marketing
Manager) dan Accounting & Admin Staff, data barang keluar masuk dari
bagian gudang (IHC Warehouse), dan penerimaan kas atas penjualan dari
bagian finance. Rekomendasi yang dapat dilakukan setiap minggunya
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
dapat dijadikan sebagai alat kontrol untuk memastikan bahwa data
penjualan tersebut tercatat secara akurat.
4.2.2 Evaluasi Pengendalian Internal Aktivitas Pengiriman (Shipping)
1. Sub Aktivitas yang dilakukan ketika pengiriman (shipping) adalah
melakukan pengambilan dan pengepakan benih. Pada proses ini PT.XYZ
telah melakukan prosedur pengambilan dan pengepakan benih sesuai
dengan dokumen sales order. Risiko atas terjadinya kesalahan dalam
mengambil persediaan sehingga barang yang dikirim tidak sesuai dengan
yang dipesan masih terdapat kemungkinan terjadi dikarenakan perusahaan
belum mengantisipasi atas adanya kemungkinan kesalahan pengepakan
benih. Sebagai cara antisipasi kemungkinan risiko tersebut adalah bagian
logistic and distribution yang hanya memiliki satu orang staf, sebaiknya
menambah satu orang staf lagi yang bertugas untuk melakukan tugas
pengecekan ulang barang yang akan dikirim. Pada PT.XYZ barang yang
dijual adalah jenis barang yang mudah rusak, mudah terganggu apabila
saat penyimpanan maupun pengepakan benih tidak dilakukan dengan baik.
Risiko ini menurut penulis, sudah cukup baik diantisipasi oleh perusahaan
ketika akan melakukan pengiriman, benih dikemas sedemikian rupa, dan
PT.XYZ telah mengantisipasi dengan cara bekerja sama dengan kelompok
riset proteksi guna melindungi benih yang disimpan di gudang. Selain itu,
PT.XYZ menerapkan ketentuan retur penjualan pada benih jika terjadi
kerusakan. Dalam prakteknya tentu masih ada kemungkinan kehilangan
aset, serta dokumen BASTB tidak kembali kepada accounting and admin
staff. Potensi atas risiko ini mungkin saja terjadi dikarenakan perusahaan
menggunakan sistem yang masih terdapat celah terhadap bagian
accounting and admin staff yang juga menjalankan dua fungsi yaitu
sebagai fungsi penjualan dan pencatatan, serta BASTB yang dikirimkan
kembali kepada bagian accounting and admin staff juga akan diverifikasi
kesesuaiannya lalu dilakukan pencatatan penjualan.
2. Dalam proses pengiriman benih barang, PT.XYZ telah melakukan
pengendalian internal terkait prosedur pengiriman kepada alamat
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
pelanggan.
Petugas logistic and
distribution
memastikan
alamat
pelanggan, nomor telpon yang dapat dihubungi serta memastikan kepada
bagian ekspedisi yang ditunjuk perusahaan agar mengirimkan benih sesuai
dengan alamat pelanggan dan dikirimkan secara tepat waktu. Pengendalian
internal lain yang masih perlu diperbaiki pada PT.XYZ adalah terkait
kontrol dokumen yang terjadi saat proses pengiriman barang. Masih
terdapat beberapa dokumen Surat Jalan yang belum diotorisasi oleh bagian
IHC Warehouse, Surat Jalan ini merupakan alat kontrol terhadap alur
pencatatan dan dokumentasi pengiriman penjualan yang dapat membantu
pengendalian internal perusahaan. Pada dokumen Surat Jalan dan BASTB
(Berita Acara Serah Terima Barang) yang dibuat oleh bagian logistic and
distribution, sebaiknya perlu ditambahkan data mengenai nomor kontrak
yang membantu memberikan informasi sebagai alat kontrol perusahaan,
serta membantu pengguna informasi lain dalam melakukan pengujian atas
dokumen Surat Jalan dan BASTB untuk meyakinkan bahwa penjualan
benar – benar terjadi dan diterima oleh pelanggan.
4.2.3 Evaluasi Pengendalian Internal Aktivitas Penagihan (Billing)
1. Sub aktivitas penagihan yang dilakukan PT.XYZ adalah membuat
dokumen invoice penjualan. Risiko kesalahan input informasi invoice
dapat terjadi seperti kesalahan pada nomor faktur, kesalahan nama
pelanggan, nilai barang serta jumlah barang yang dikirim. Faktor kelalaian
ini adalah apabila terjadi human error dalam proses pembuatan invoice.
Dalam kondisi yang ideal, perusahaan dalam menerbitkan invoice sebagai
bukti penagihan harus sesuai dengan transaksi penjualan yang ada.
Namun, penulis masih menemukan beberapa dokumen invoice yang
memiliki coretan – coretan atau koreksi yang tidak dapat dipertanggung
jawabkan atas perubahan tersebut. Pengendalian internal yang dapat
dilakukan adalah dengan memverifikasi ulang data – data penagihan dan
otorisasi dengan cap perusahaan, tanda tangan director bahwa invoice
telah dibuat sesuai dengan pesanan dan benih yang keluar untuk
dikirimkan kepada pelanggan. Kontrol dokumen atas penagihan penjualan
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
sudah dilakukan dengan cukup baik nama pelanggan, alamat pelanggan,
serta informasi jumlah tagihan yang ada telah dicatat perusahaan. Namun,
penulis berpendapat PT.XYZ harus melakukan penomoran urut pada
dokumen (pre numbered) sebagai alat kontrol perusahaan jika terjadi
kehilangan dokumen yang telah memiliki pre numbered maka pengguna
informasi dapat mempertanyakan keberadaan dokumen yang tidak ada
kepada bagian yang terkait.
2. Sub aktivitas selanjutnya yaitu melakukan penagihan. Pada transaksi
penjualan benih dengan pembayaran YARNEN (bayar ketika panen)
merupakan transaksi penjualan langsung kepada petani yang dapat
dibayarkan saat terjadi panen padi yaitu setelah 4 bulan masa tanam.
PT.XYZ ketika menyetujui program penjualan dengan sistem pembayaran
YARNEN (bayar ketika panen) memiliki kendala dalam hal risiko
kegagalan penagihan penjualan. PT.XYZ telah melakukan pemisahan
tugas antara fungsi pengiriman dan fungsi penagihan pada transaksi
penjualan dengan pembayaran YARNEN yang terjadi di cabang lampung.
Pada prakteknya penagihan atas penjualan benih dengan sistem YARNEN
ini banyak terjadi kegagalan penagihan sehingga perlunya penambahan
personil untuk fungsi penagihan yang ada khusus untuk penagihan piutang
yang terjadi di Lampung.
4.2.4 Evaluasi Pengendalian Internal Aktivitas Penerimaan Kas (Cash
Colections)
1. Sub Aktivitas pada penerimaan kas adalah proses penerimaan kas dari
pelanggan yaitu ketika penerimaan kas bagian finance yang bertindak
sebagai penerima kas langsung wajib menyetorkan kepada bank saat sore
itu juga. Hal ini merupakan pengendalian internal yang ada, meskipun
masih terdapat risiko yang ada perusahaan telah melakukan dokumentasi
otorisasi setiap penerimaan kas secara langsung dan harus ditandatanganin
oleh director. Terkait siklus bisnis yang dimiliki PT.XYZ terdapat
penjualan dengan sistem YARNEN (bayar ketika panen) kepada petani –
petani yang ada di cabang Lampung. Pada prakteknya bagian finance yang
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
berada di Jakarta mengalami kesulitan untuk penagihan atas program
YARNEN
tersebut
dikarenakan
finance
tidak
dapat
melakukan
penerimaan kas secara langsung sehingga risiko kehilangan kas atas
penerimaan pembayaran penjualan dari program YARNEN sangat
mungkin terjadi. Pengendalian yang dapat dilakukan perusahaan adalah
perekrutan staf penagihan yang ada ke daerah lapang dalam hal ini kota
Lampung, untuk menjaga agar piutang perusahaan dapat tetap tertagih dan
penerimaan kas benar – benar diterima oleh perusahaan.
2. Pembuatan Laporan Rekonsiliasi Bank.
Bentuk pengendalian internal lain yang dilakukan pada aktivitas
penerimaan kas perusahaan, PT.XYZ telah melakukan rekonsiliasi bank
secara periodik untuk menyesuaikan dan terus menjaga arus kas
penerimaan benar – benar telah diterima perusahaan, serta menjaga
keakuratan penagihan piutang penjualan. Agar menjaga independensi
PT.XYZ melaksanakan proses rekonsiliasi periodik laporan bank bersama
dengan catatan bagian lain yang tidak terlibat dalam proses penerimaan
kas.
4.2.5 Evaluasi Pengendalian Internal Aktivitas Retur Penjualan
Pada Aktivitas retur penjualan terdapat sub aktivitas yang dilakukan oleh
PT.XYZ yaitu penerimaan barang dan pencatatan atas pengakuan retur penjualan.
Pada prakteknya, kebijakan – kebijakan yang terkait retur penjualan serta bagian
yang mengotorisasi adanya retur penjualan sudah cukup ditangani dengan baik
oleh perusahaan. Seperti, pemisahan tugas bagian pembayaran atau pengembalian
kas yang dilakukan oleh bagian finance dan bagian gudang serta bagian
pencatatan yang dilakukan oleh accounting and admin staff.
1. Pada tahap sub aktivitas penerimaan barang retur penjualan PT.XYZ
telah melakukan aktivitas retur penjualan yang dilakukan PT.XYZ
telah dijalankan dengan cukup baik oleh perusahaan. Bagian IHC
Warehouse yang menerima klaim retur penjualan membuat dokumen
retur penjualan untuk diberikan kepada bagian finance, accounting and
admin staff, dan pelanggan.
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
2. Sub aktivitas yang terakhir adalah pencatatan akuntansi atas adanya
retur penjualan. Setelah dokumen retur penjualan diterima oleh
finance, dan accounting and admin staff maka, bagian finance
melakukan verifikasi dokumen retur apakah pelanggan akan
melakukan klaim dengan mengembalikan uang tunai atau penghapusan
piutang. Pada tahap ini finance telah melakukan pengembalian uang
tunai atau pengahapusan piutang dengan baik. Selanjutnya tahap
pencatatan akan dilakukan oleh bagian accounting and admin staff
berdasarkan dokumen retur penjualan yang diterima.
Namun dalam pengamatan penulis, aktivitas pencatatan jurnal retur
penjualan bagian accounting and admin staff tidak mencatat pengembalian
inventory perusahaan karena benih yang dikembalikan memiliki kondisi yang
rusak atau tidak dapat digunakan kembali. Sehingga perusahaan hanya mencatat
jurnal retur penjualan yaitu :
Dr
Cr
Sales Return
xxx
Account Receivables / Cash
xxx
Seharusnya perusahaan juga melakukan pencatatan atas penerimaan
pengembalian inventory yaitu :
Dr
Cr
Inventory
xxx
COGS
xxx
Apabila dalam proses pencatatan retur penjualan bagian accounting and
admin staff tidak mencatat inventory yang dikembalikan, maka risiko yang terjadi
adalah kemungkinan understated atas pencatatan persediaan, dan overstated atas
adanya Cost of Good Sold yang diakui oleh perusahaan. Akibatnya, pencatatan
gross profit yang akan diakui oleh perusahaan menjadi understated pula. PT.XYZ
belum melakukan pencatatan dengan baik atas penerimaan benih (inventory) yang
berasal dari retur penjualan meskipun kondisinya tidak layak diakui sebagai
persediaan untuk dijual kembali.
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
4.3
Analisa Pengendalian Internal Siklus Penjualan Berdasarkan COSO
Berikut ini adalah pengendalian internal di PT.XYZ menurut COSO
Internal Control Framework.
1. Lingkungan pengendalian, yaitu bagaimana perusahaan menganggap
penting pengendalian internal di dalam organisasi tersebut. Kebijakan kebijakan terkait kompetensi perekrutan pegawai, pemahaman yang
memadai, pengalaman serta keahlian yang dimiliki pegawai. PT.XYZ
telah memiliki struktur organisasi yang memiliki alur otoritas atas fungsi
akuntansi, dan fungsi operasional perusahaan. Contoh lingkungan
pengendalian yang dilakukan adalah kompetensi bagian admin and
accounting staf yang memiliki kompetensi dibidang akuntansi, dan
pengetahuan pada bisnis perusahaan pertanian. PT.XYZ juga mengadakan
pelatihan kepada karyawannya dalam meningkatkan kompetensi.
2. Penilaian Risiko
a. Risiko eksternal.
Pelanggan dengan yang terlambat bayar atau tidak bisa melunasi.
Misalnya apabila terdapat kasus gagal bayar, caranya dengan
penegasan kontrak yang dibuat, bekerja sama dengan pihak
independen untuk melakukan penagihan, dan menambah staf
perusahaan untuk menagih kepada pelanggan.
b. Risiko Internal.
Risiko internal yang akan dihadapi yaitu kesalahan dalam
mengirimkan jumlah benih, kerusakan pada saat dikirim, gagal
tumbuh akibat cuaca yang tidak baik, adanya penjualan yang tidak
tercatat dari cabang lampung ke pusat. Benih padi yang rusak
akibat
penyimpanan
di
gudang
yang
terlalu
lama
yang
menyebabkan kerugian. Risiko atas kebijakan program perusahaan
yaitu penjualan dengan sistem pembayaran YARNEN (bayar
ketika panen), petugas penagihan yang ada di lampung tidak
melakukan penagihan, dan risiko atas penjualan yang tidak dicatat
serta kehilangan penerimaan kas.
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
c. Risiko pada tingkat aktivitas yang spesifik.
Hal ini terkait siklus bisnis PT.XYZ yang mengandung risiko.
Aktivitas yang spesifik seperti tenaga ahli yang kembali ke
negaranya menyebabkan pelatihan untuk pengembangan padi
hibrida terganggu, risiko pencatatan persediaan yang kurang tepat
ketika terjadi keadaan yang diluar harapan, dan risiko atas dua
fungsi yang dilakukan pada saat penerimaan penjualan yang
dilakukan oleh bagian accounting and admin staff, yaitu fungsi
penjualan dan pencatatan.
3. Aktivitas Pengendalian, meliputi tindakan – tindakan untuk mengatasi
risiko.
a. Pemisahan tugas dan tanggung jawab yang memadai
Pada divisi finance and accounting dipisah dengan adanya 1 staf
finance dan 1 staf Acconting and Admin. Namun menurut penulis
masih terdapat kelemahan yang mungkin terjadi. Hal ini terlihat
ketika proses penerimaan pesanan penjualan bagian Acconting and
Admin staff pula lah yang mengurusi penjualan. Seharusnya, bisa
ditambahkan di dalam staf sales and marketing yang berfungsi
tersendiri untuk melakukan proses pemesanan penjualan.
b. Otorisasi transaksi
Otorisasi yang dilakukan PT.XYZ terdapat dalam dokumendokumen yang dibuat pada bagian – bagian perusahaan. Dokumen
sales order, surat jalan, dokumen shipping, BASTB (Berita Acara
Serah Terima Barang), serta dokumen penerimaan kas telah di
otorisisasi.
c. Dokumen dan pencatatan lengkap
Ketentuan Pre numbered pada dokumen, kelengkapan pengisian
dokumen, dan otorisasi yang telah dilakukan oleh PT.XYZ agar
menjadi alat kontrol perusahaan sehingga dalam melaksanakan
siklus pendapatan dapat dilakukan dengan baik dan memiliki
kualitas informasi yang bermutu bagi pengguna informasi.
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
d. Pemeriksaan fisik berkala disetiap cabang dan pencatatannya
Pemeriksaan fisik secara berkala pada setiap cabang perusahaan
khususnya pemeriksaan fisik di gudang Lampung telah dilakukan
perusahaan. Pemeriksaan fisik secara periodik sangat membantu
perusahaan untuk melakukan pengecekan penjualan, persediaan,
harga pokok penjualan, serta penyesuaian kecocokan penerimaan
kas berdasarkan barang yang dijual.
e. Penyediaan Jasa Pengiriman yang berpengalaman
PT.XYZ
dalam
menjalankan
bisnisnya,
terutama
aktivitas
pengiriman barang yang dilakukan ke seluruh daerah di Indonesia
tentu
memerlukan
perusahaan
ekspedisi
yang
memiliki
pengalaman, serta kualitas pelayanan keamanan pengiriman benih
agar tidak terjadi kerusakan yang akan mengurangi kepuasan
pelangan.
f. Penilaian kinerja dari pihak independen.
PT.XYZ dalam melaksanakan pengendalian internal dengan
melakukan evaluasi melalui penilaian yaitu dengan adanya
verifikasi dokumen yang dilakukan oleh bagian yang lebih tinggi.
Sebagai contoh dokumen invoice penjualan yang diotorisasi oleh
director atau dilakukan oleh finance and accounting manager.
Dokumen
4. Komunikasi dan Informasi yang terintegrasi dengan baik antar cabang.
Untuk membantu kelancaran proses bisnis perusahaan PT.XYZ membuat
komunikasi dengan pihak cabang Lampung melalui fax, email, dan
telepon. Hal ini sangat membantu perusahaan dalam mengatasi
permasalahan yang dihadapi ataupun kemungkinan perusahaan untuk
melakukan kebijakan yang ada di setiap cabang. Komunikasi dan
informasi yang dilakukan PT.XYZ adalah kebijakan yang dilakukan untuk
proses pencatatan transaksi yang ada, kemudian melaporkan kepada atasan
perusahaan, serta melakukan kunjungan secara berkala pada setiap cabang
PT.XYZ.
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
5. Pengawasan
Pengawasan adalah fungsi pengendalian internal yang dapat dilakukan
dalam perusahaan. Pengendalian internal yang ada PT.XYZ belum
menggunakan auditor internal untuk membantu proses pengawasan proses
bisnis perusahaan. Auditor internal sangat diperlukan oleh PT.XYZ karena
meliputi pengawasan menyeluruh terkait aktivitas bisnis perusahaan
seperti proses pencatatan dan pelaporan keuangan perusahaan, observasi
terhadap kualitas produk yang dijual, meninjau proses penyimpanan
barang hingga proses penyerahan kepada konsumen sebagai sistem
pengendalian perusahaan.
4.4
Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan PT.XYZ
Sebagai perusahaan dagang, pengakuan pendapatan yang dapat dilakukan
PT.XYZ adalah pendapatan ketika penjualan benar – benar terjadi jika memenuhi
kriteria yang berdasarkan PSAK 23 (revisi 2010) yaitu :
1. Risiko telah berpindah kepada pembeli dan manfaat kepemilikan barang
dapat dimiliki pembeli.
2. PT.XYZ tidak lagi melakukan pengelolaan terhadap benih yang dijual
3. Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal
4. Kemungkinan besar manfaat ekonomi transaksi penjualan tersebut akan
mengalir ke pembeli
5. Biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi penjualan
tersebut dapat diukur secara andal.
Terdapat dua jenis sistem penjualan yang dilakukan oleh PT.XYZ yaitu
penjualan secara retail (langsung) dan penjualan secara kontrak. Penjualan secara
kontrak merupakan penjualan benih padi hibrida yang dilakukan oleh PT.XYZ
dengan pembeli yang dituangkan dalam bentuk perjanjian jual beli atau kontrak
penjualan. Pengukuran pendapatan yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya
menyatakan bahwa pendapatan itu harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang
diterima atau dapat diterima perusahaan. Jumlah pendapatan yang timbul dari
suatu transaksi penjualan ditentukan oleh persetujuan antara perusahaan dan
pembeli, berupa jumlah kas atau setara kas. Pendapatan yang diterima oleh
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
PT.XYZ dari penjualan benih hibrida adalah berupa kas yang diukur dengan nilai
wajar. Pengukuran pendapatan berdasarkan nilai wajar disini berarti industri benih
hibrida. PT.XYZ mengukur pendapatannya sesuai dengan nilai yang berlaku pada
saat ini.
Sedangkan pengakuan pendapatan penjualan baik secara langsung maupun
kontrak terdapat jenis penyerahan penjualan benih yang terjadi pada PT.XYZ
yaitu jenis penyerahan benih dengan ketentuan FOB shipping point, dan FOB
destination. Jenis penjualan dengan ketentuan FOB shipping point memiliki
ketentuan dimana risiko kepemilikan barang menjadi tanggungan pembeli saat
barang telah keluar dari gudang IHC Warehouse dan kepemilikan persediaan
benih dapat diakui oleh pembeli meskipun benih tersebut belum sampai ke
gudang pembeli. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dokumen yang dapat
mendukung pengakuan pendapatan benih shipping term FOB shipping point
adalah dokumen surat jalan, dan invoice yang menunjukkan franco penyerahan
on truck gudang PT.XYZ. Ketika dokumen surat jalan dari logistic and
distribution telah ditandatangani oleh pihak ekspedisi, dan di serahkan ke bagian
accounting and admin staff pada kondisi ini menunjukkan benih yang masih
berada pada proses pengiriman ke gudang pelanggan dapat diakui sebagai
pendapatan oleh PT.XYZ dan dicatat sesuai dengan jumlah total harga benih yang
tertera pada invoice.
Sedangkan pada shipping term FOB destination, penyerahan risiko
kepemilikan persediaan benih yang dapat dilakukan oleh pelanggan adalah ketika
benih yang telah di kirim oleh PT.XYZ benar – benar di terima oleh pelanggan
dan
dokumen
yang
menunjukkan
penyerahan
barang
(BASTB)
telah
ditandatangani oleh pelanggan. Pada saat benih masih pada periode pengiriman
(on transit) maka pendapatan penjualan tidak dapat diakui oleh PT.XYZ.
Pengakuan pendapatan dapat diakui oleh PT.XYZ ketika benih telah diterima oleh
pelanggan dan dokumen BASTB sebagai bukti penyerahan telah ditandatangani.
Pengakuan pendapatan PT.XYZ dapat dilakukan ketika dokumen BASTB yang
telah di tanda tangani pelanggan diserahkan kembali oleh accounting and admin
staff untuk kemudian dicatat sesuai dengan total harga yang tertera pada invoice
penjualan.
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
Pada prakteknya, pengakuan pendapatan penjualan baik dengan shipping
term FOB destination dan FOB shipping point tidak terdapat perbedaan dalam
melakukan pencatatan penjualannya yaitu pada saat barang benar – benar diterima
oleh pelanggan dengan bukti dokumen BASTB yang telah ditandatangani.
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
 PT.XYZ merupakan perusahaan perdagangan yang bergerak dibidang
pertanian dengan pendapatan utama yaitu melalui penjualan benih hibrida.
 PT.XYZ melakukan penjualan dengan dua metode yaitu penjualan secara
FOB shipping point dan FOB destination. Pada kedua metode diatas
pengakuan pendapatan penjualan dilakukan pada saat penyerahan benih ke
gudang pelanggan benar – benar diterima oleh pelanggan. Pengakuan
pendapatan pada PT.XYZ telah sesuai dengan PSAK 23 (revisi 2010).
Pengukuran pendapatan atas penjualan benih yang diakui oleh PT.XYZ
adalah sebesar total harga benih padi hibrida sesuai dengan invoice
penjualan.
 PT.XYZ
dalam
menjalankan
aktivitas
siklus
pendapatan
yang
dilakukannya dibagi menjadi lima bagian utama, di antaranya aktivitas
penerimaan pesanan (sales order entry), aktivitas pengiriman (shipping),
aktivitas penagihan (billing), dan aktivitas penerimaan kas (cash
collections). PT.XYZ juga melakukan aktivitas tambahan lain yang
berkaitan dengan penjualan yaitu, aktivitas retur penjualan.
 Beberapa kelemahan yang dapat diidentifikasi pada siklus pendapatan
PT.XYZ, yaitu :
•
Dalam proses penerimaan pesanan penjualan, sebagian besar
prosesnya dilakukan oleh accounting and admin staff yang
menjalankan dua fungsi sekaligus yaitu fungsi penjualan dan
fungsi pencatatan laporan keuangan perusahaan. Hal ini akan
menimbulkan potensi risiko atas ketidak akuratan data dalam
proses penerimaan pesanan penjualan.
•
Tidak adanya otorisasi atas adanya perubahan dalam dokumen
invoice penjualan.
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
•
Masih terdapatnya dokumen – dokumen yang tidak pre numbered
yaitu dokumen invoice, BASTB, surat jalan, dan sales order.
Dokumen – dokumen tersebut belum di dokumentasi dengan baik.
•
Tidak memadainya komunikasi antara bagian penjualan di cabang
Lampung
dengan
bagian
akuntansi
di
pusat,
sehingga
menyebabkan perbedaan data penjualan antara penjualan aktual
dan pencatatan akuntansi perusahaan.
5.2
Saran
 Bagi PT.XYZ
Berikut ini adalah saran perbaikan bagi PT.XYZ agar dapat meningkatkan
efisiensi, efektivitas perusahaan, serta keandalan informasi terkait siklus
pendapatan yang terjadi diantaranya adalah sebagai berikut :
•
Perlunya pemisahan tugas fungsi bagian accounting and admin staff dalam
fungsi pencatatan dan penjualan.
•
Penambahan jumlah pegawai di cabang Lampung, untuk menjalankan
tugas penagihan penjualan retail petani.
•
Penambahan kebijakan proses bisnis yang dilakukan dengan cara
rekonsiliasi dari lima bagian penting perusahaan yaitu bagian penjualan,
bagian accounting and admin staff, bagian logistic and distribution serta
bagian IHC Warehouse. Rekonsiliasi ini merupakan alat pengendalian
perusahaan.
 Bagi KAP Noor Salim Nursehan Sinarahardja
Penulis merasa sangat terbantu dengan adanya pendampingan ketika
penugasan, meskipun masih ada beberapa kendala ketika harus menghadapi klien
dengan situasi dan kondisi yang berbeda – beda. Selama ini, proses pendampingan
yang dilakukan selama magang memiliki keterikatan yang baik antar peserta
magang dengan senior auditor. Sebaiknya sebelum melaksanakan audit field work,
penulis berharap agar KAP Noor Salim Nursehan Sinarahardja memberikan
pengarahan dan pelatihan yang cukup kepada junior auditor magang dalam
melaksanakan audit field work agar dapat melaksanakan tugas dengan lebih baik
lagi.
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
DAFTAR PUSTAKA
Arens, Alvin A., Mark S. Beasley, Randal J. Elder, dan Amir Abadi Jusuf. (2009).
Auditing and Assurance Services an Integrated Approach – an Indonesian
Adaptation. Singapore: Prentice Hall.
Ikatan Akuntan Indonesia. (2010). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
Indonesia Revisi 2010. Jakarta: IAI.
Kieso, Donald E., Weygandt, Jerry J., Terry D Warfield. (2011). Intermediate
Accounting IFRS Edition. New Jersey: John Wiley & Sons.
Martani, Dwi., NPS, Sylvia Veronica., Wardhani, Ratna., Farahmita, Aria.,
Edward Tanujaya. (2012). Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis
PSAK . Jakarta : Salemba Empat.
Moeller, Robert R. (2005). Brink’s Modern Internal Auditing 6th Ed. New Jersey :
John Wiley Sons Inc.
Mulyadi. (2001). Sistem Akuntansi. Yogyakarta : YKPH.
Romney, Marshall B., Paul John Steinbart. (2012). Accounting Information
System Twelfth Edition. England: Pearson Education Limited.
Sawyer, Lawrence B., Mortimer, A. Dittenhofer., James H. Scheiner. (2005).
Sawyer’s Internal Auditing 5th Ed. Jakarta : Salemba Empat.
Tuanakotta, Theodorus M. (2013). Audit Berbasis ISA (International Standards
on Auditing). Jakarta : Salemba Empat.
Wilkinson, Joseph W., Cerullo, Michael J., Raval, Vasant., Bernard Wong-OnWing. (2000). Accounting Information System 4th Edition Essential
Concepts and Applications. New Jersey : John Wiley and Sons, Inc.
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Flowchart Siklus Pendapatan PT.XYZ
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
Lampiran 2 : Dokumen Sales Order / Purchase Order dengan term FOB
Shipping Point
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
Lampiran 3 : Dokumen Sales Order / Purchase Order dengan term FOB
Destination
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
Lampiran 4 : Dokumen Invoice Penjualan
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
Lampiran 5 : Dokumen Kuitansi Penjualan
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
Lampiran 6 : Dokumen Surat Jalan
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
Lampiran 7 : Dokumen BASTB (Berita Acara Serah Terima Barang)
Analisis Siklus..., Ahmad Zakky Ash Shidiqi, FE UI, 2015
Download