LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA PERAN DIVISI KREATIF PADA EVENT YANG DI ORGANISIR CV. FRONTLINE INDONESIA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Guna Memenuhi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Bidang Komunikasi Terapan Disusun oleh : NAMA : ARIF BUDI SETIAWAN NIM : D 1306066 PROGRAM D III KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009 1 2 PERSETUJUAN Laporan Kuliah Kerja Media dengan judul : DESAIN GRAFIS MEDIA CETAK DI BAGUS INSPIRASI GRAFIS JAKARTA Karya Nama : Arif Budi Setiawan NIM : D 1306066 Konsentrasi : Periklanan Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan panitia penguji tugas akhir pada jurusan Periklanan Diploma III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Mengetahui, Pembimbing KKM 2009 ii 3 PENGESAHAN Tugas akhir ini telah disetujui dan disahkan oleh panitia penguji tugas akhir Program Diploma III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dsan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Hari : Tanggal : Tim penguji : 1. Tanti Hermawati. S.Sos, M.Si ……………….. (ketua) 2. Dr. H Widodo Mukti, SE, MComm ………………... (Anggota) Mengetahui, Dekan Drs. H Supriyadi, SN, SU NIP 130936616 iii 4 MOTTO · Selalu yakin dan percayalah pada diri sendiri, karena tak ada yang tahu kemampuan kita selain diri kita sendiri. · Sesuatu yang membuat kita gagal adalah senjata untuk membuat kita menjadi lebih kuat. iv 5 PERSEMBAHAN Karya ini ingin kupersembahkan kepada : · Keluarga tercinta yang telah memberi dukungan bagi saya ( Ibu, Bapak, dan kakak-kakakku ) · Untuk teman- teman yang telah membantu terselesainya Tugas Akhir ini. · Dosen pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam membantu penulis menyelesaikan tugas akhir. · Almamater Tercinta. v 6 KATA PENGANTAR Pertama penulis panjatkan puja dan puji syukur kepada ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kuliah kerja media sebagai salah satu syarat kelulusan untuk mendapat gelar Ahli Madya dalam bidang studi Advertising yang berjudul “Tugas dan Tanggung Jawab Divisi Kreatif Pada Event yang Di Organisir CV. Frontline Indonesia”. Yang kedua salam serta shalawat penulis haturkan kepada beliau Nabi besar Muhammad SAW, yang telah membawa penulis dan kita semua dari jaman Jahiliyah dan menuju ke jaman yang modern dan terang benderang yang saat ini kita rasakan. Sebagai manusia, penulis sadar bahwa dalam penyusunan laporan kuliah kerja media ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Untuk itu, penulis memohon kepada pembaca sekalian sekiranya berkenan memberikan kritik yang bersifat membangun dan akhirnya dapat menjadi hal yang berguna bagi para pembaca. Maka ijinkan penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkenan membantu penulis dalam menyelesaikan laporan kuliah kerja media ini. Dalam hal ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Allah SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis secara menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. vi sehat wal-afiat dapat 7 2. Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari jaman jahiliyah menuju jaman yang terang benderang seperti yang kita rasakan saat ini. 3. CV. FRONTLINE INDONESIA penulis ucapkan banyak terima kasih karena telah memberi kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan Kuliah Kerja Media. 4. Dekan FISIP UNS, Bapak Drs. H. Supriyadi, SN, SU. Yang telah memberikan persetujuan Tugas Akhir kepada penulis selama masa perkuliahan. 5. Ibu Tanti Hermawati. S.Sos, M.Si selaku pembimbing Laporan Tugas Akhir, penulis ucapkan banyak terima kasih. 6. Bapak Dr. H. Widodo Muktiyo, SE, MCom selaku penguji Laporan Tugas Akhir, penulis ucapkan banyak terima kasih. 7. Bapak Drs. Eko Setyanto, M,Si. Selaku Ketua Program D III Komunikasi Terapan. 8. Kedua orang tuaku yang telah mencurahkan kasih sayang, perhatian dan do’anya kepada penulis hingga sekarang ini, penulis ucapkan banyak terima kasih. 9. Pimpinan CV. FRONTLINE INDONESIA, Bapak Sunyoto Setyo Sabdono, SE. yang telah bersedia memberikan bimbingan kepada penulis selama menjalani Kuliah Kerja Media. vii 8 10. Seluruh karyawan CV. FRONTLINE INDONESIA (Mbak Lenny, Bang Arip, Bang Ali, Bang Ari, Bang Wahyu, Antok dkk) yang telah membantu penulis selama masa Kuliah Kerja Media. 11. Teman-teman selama kuliah di FISIP khususnya Advertising ’06 semuanya yang telah memberikan bantuan kepada penulis, penulis ucapkan terima kasih. 12. Orang yang saat ini penulis sayangi setelah Allah SWT, Nabi Muhammad SAW, dan keluarga penulis, terima kasih atas ksh sayang,perhatian dan dukungannya. TanpaMu Tugas Akhirku gak bakalan selesai. Ai Luvh U.. 13. Buat orang2 yang selalu sayang dan cinta ma aku. Ai Lope U bibeh…. 14. The Green Crew ( mas Bayu, mbak Dini, widya, yayax, aci, ima,keenan, sapi, curut, iyox, rico, iqbal, wawan, deny, bagus dll ) thanks for All….. 15. Tmen2 seperjuangan ( galang, yoga, otonk, Arthur, sandro, sigit, kusex, rico, dimpil dll ) godBless U….. 16. All my friend….aq cyang klian…… 17. NUNO and ADV futsal team….SmaNggaattt!!! 18. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan kuliah kerja media, penulis ucapkan terima kasih. Semoga dengan terselesaikannya Laporan Kuliah Kerja Media dapat berguna bagi kita semua, dan bagi pembaca pada khususnya. Surakarta, Mei 2009 Penulis 9 DAFTAR ISI viii HALAMAN JUDUL............................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... iii MOTTO ................................................................................................................ iv PERSEMBAHAN................................................................................................. v KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi DAFTAR ISI......................................................................................................... ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................ 2 C. Tujuan Kuliah Kerja Media ( KKM )............................................... 2 D. Manfaat ............................................................................................ 3 E. Tempat dan Waktu Pelaksanan Kuliah Kerja Media ( KKM ) ........ 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Periklanan......................................................................................... 5 B. Fungsi Periklanan ............................................................................. 8 C. Strategi Divisi Kreatif ...................................................................... 9 D. Event Organizer …………………………………………………... 10 E. Proses Penyelenggaraan Event ……………………………………. 13 10 BAB III DESKRIPSI INSTANSI CV. FRONT LINE INDONESIA A. Company Profile .............................................................................. 18 ix B. Sejarah Berdirinya CV. Front Line Indonesia.................................. 19 C. Makna logo CV Front Line Indonesia.............................................. 21 D. Visi dan Misi CV Front Line Indonesia........................................... 22 E. Jenis Pilihan Sarana Promosi............................................................ 22 F. Jenis Pelayanan yang Ditawarkan..................................................... 23 G. Pembagian Kerja CV Front Line Indonesia ..................................... 24 H. Klien – klien CV Front Line Indonesia........................................... 25 I. Struktur Organisasi CV Front Line Indonesia .................................. 26 BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA A. Waktu Pelaksanan Kuliah Kerja Media ( KKM ) ........................... 27 B. Proses Kerja Divisi Kreatif............................................................... 28 C. Peran Divisi Kreatif di CV Front Line Indonesia............................ 34 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...................................................................................... 36 B. Saran................................................................................................. 38 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 39 LAMPIRAN 11 BAB I x PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Iklan adalah salah satu bentuk pengekspresian dari sebuah ide kreatif, gagasan, imajinasi ataupun sebuah khayalan. Didalam dunianya iklan merupakan salah satu sarana untuk perkenalan. Tanpa sadar atapun sadar dalam aktivitas masyarakat, masing-masing individu sering melakukan kegiatan periklanan karena mungkin iklan dikehidupan masyarakat mempunyai arti yang penting, namun masyarakat itu sendiri kurang untuk memperdulikannya ataupun memahami artinya. Di dalam perkembangannya iklan pada awalnya mempunyai satu sarana yang sampai sekarangpun masih digunakan adalah media iklan luar ruang. Pada mulanya iklan hanya bersifat informatif yang berisi tentang suatu pengumuman segala sesuatu yang ditawarkan. Dijaman yang serba modern seperti sekarang ini iklan tidak hanya berisikan tentang suatu pengumuman, melainkan juga dituntut untuk mampu memberikan rangsangan positif kepada konsumen sehingga terjadi respon terhadap apa yang telah diiklankan secara efektif dan positif. Untuk mencapai hal tersebut departemen kreatif dalam suatu jasa periklanan hampir berperan mutlak untuk menvisualisasikannya dalam suatu karya yang indah, dinamis, kreatif, inofatif dan mampu menimbulkan respon positif secara efektif. Didalam bagian departemen kreatif ini diterjemahkan 12 berbagai ide-ide kreatif agar mampu diterima dengan mudah oleh khalayak umum. Pengembangan suatu ide sendiri departemen kreatif benar-benar harus bersifat peka dan dinamis terhadap apa yang sedang dibutuhkan oleh masyarakat saat ini, karena apabila penciptaan suatu ide kreatif dalam iklan mampu menjadi trend dikalangan masyarakat, maka ini berarti sudah satu bentuk keberhasilan dari ide kreatif yang ditampilkan. B. Rumusan masalah Bagaimana proses penyelenggaran event, yang dilakukan oleh bagian divisi kreatif di CV. Front Line Indonesia? C. Tujuan Kuliah Kerja Media C.1 Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui peran divisi kreatif CV frontline Indonesia dalam menyusun sebuah acara yang menarik bagi khalayak. C.2 Tujuan Umum 1. Penulis ingin belajar bagaimana mengelola sebuah Event. 2. Sebagai syarat untuk melengkapi kurikulum dalam program D3 Komunikasi Terapan. D. Manfaat 13 1. Belajar bagaimana bersikap di lingkungan kerja. 2. mengetahui bagaimana caranya menjadi seorang creator yang baik dan professional. 3. mengetahui bagaimana mengaplikasikan desain grafis dalam penyelenggaraan event. 4. Ilmu yang diperoleh selama kuliah kerja media dapat digunakan penulis untuk menghadapi lingkungan kerja nyata. E. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kuliah Kerja Media Kuliah Kerja Media yang dilakukan penulis adalah antara bulan Februari sampai April 2008, KKM dilakukan secara individu oleh tiap mahasiswa mulai dari pengajuan permohonan magang, waktu pelaksanaan magang hingga konsentrasi yang dipilih. KKM dilaksanakan selama 3 bulan antara bulan Februari sampai dengan bulan April 2008. Adapun data mengenai perusahaan tempat KKM adalah sebagai berikut : Nama Perusahaan : CV. FRONT LINE INDONESIA Alamat : Perum Gentan Wiyakta Jl. Batara Wisnu E 20 Gentan, Solo, 57528 Indonesia Telp : ( 0271 ) 7650099 / 7026211 Fax : ( 0271 ) 7650038 E-mail : [email protected] Bidang usaha : Event Organizer & Brand Activation Waktu pelaksanaan : Februari– April 2008 14 Waktu kerja : Senin – Jum’at Konsentrasi : Divisi Kreatif 15 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Periklanan Periklanan adalah komunikasi non-individu, dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan perusahaan, lembaga non-laba, serta individu - individu. Perusahaan Periklanan merupakan suatu badan usaha yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa yang berhubungan dengan periklanan. Perusahaan periklanan umumnya memiliki peran sebagai penghubung antara produsen dengan media. Karena periklanan merupakan salah satu sarana pemasaran dan sarana penerangan yang memegang peranan penting dan merupakan bagian kehidupan media komunikasi yang vital bagi pengembangan dunia usaha. Menurut Dendi Sudiana periklanan adalah suatu sarana komunikasi yang dipergunakan dalam dunia perdagangan oleh produsen terhadap konsumen yang meraih lebih banyak calon pembeli dengan biaya lebih rendah, dalam waktu yang lebih singkat, sedangkan pengaruhnya akan melekat lebih lama pada ingatan pemirsa. (Dendi Sudiana, 1986 : 4). Di dalam sebuah perusahaan periklanan yang sudah terkoordinir, pada umumnya memiliki pembagian kerja pada devisi masing – masing yaitu ; 5 16 1. Director Memegang jabatan sebagai pemimpin perusahaan yang mempunyai tugas dan tanggung jawab sepenuhnya perkembangan dan kelangsungan perusahaan serta kelancaran perusahaan secara keseluruhan. 2. Account Excecutive Di departemen / devisi ini konsentrasi pada research, lobbying, dan selling. Menyusun strategi pemasaran dan kebijakan penetapan harga setelah Harga Pokok Produksi (HPP) order, area pemasaran, klarifikasi order dan costumer juga masih dalam kewenangan departemen ini.Departemen ini sering disebut sebagai salah satu “ujung tombak” perusahaan periklanan. Pada dasarnya departemen ini merupakan jembatan antara klien dengan perusahaan, dengan bekerjasama dengan departemen kreatif secara teknis untuk output ataupun eksekusi iklan. 3. Creative Bagian ini merupakan ujung tombak perusahaan periklanan yang berikutnya. Sering disebut sebagai ”dapurnya periklanan”. Dimana didalamnya terdapat super chef bersama asisten chef/koki-koki yang meracik bahan-bahan mentah, meramu bumbu dan memasaknya menjadi hidangan lezat yang siap dihidangkan dengan penyajian istimewa oleh CD dan account executive. Dalam devisi kreatif, terdapat gabungan kelompok kerja yaitu, Visualizer, Copywriter, Typographer. Yaitu orang-orang kreatif yang ahli dalam membuat ilustrasi atau merancang suatu desain, menentukan kata-kata, 17 dan menentukan jenis huruf tertentu yang akan digunakan dalam sebuah iklan. Namun tidak semua perusahaan periklanan memiliki masingmasing bagian tersebut, biasanya ketiga bagian itu digabung menjadi satu (bagian kreatif). 4. Media Bekerja sama dengan creative department dan account executive departement, menentukan strategi media yang tepat dalam suatu kampanye klien dengan cara merencanakan, mengevaluasi, menentukan, encari di media apa, kapan dan berapa kali iklan itu akan di muat atau dipasang sehingga iklan tersebut mendapatkan hasil/respon dengan maksimal yang efektif, efisien dan dengan biaya yang minimal. Para petugas di department ini harus pandai-pandai dalam bernegoisasi bisnis dengan perusahaan media (koran, majalah, radio, televisi dan sebagainya) karena dari sinilah sumber pemasukan terbesar dari sebuah biro iklan, sehingga menjadikan department ini sebagai profit center bagi biro iklan. Departemen ini bertanggung jawab langsung atas produksi iklan hingga finishing. Juga bersama petugas Quality Control melakukan monitoring terhadap kualitas vendor, pra produksi – produksi – maupun paska produksi, juga sebagai Purchasing dan Inventory Control. 5. Produksi Dalam devisi ini mempunyai tugas menyelesaikan final / finishing berupa hasil jadi dan memuatnya dalam media. 18 B. Fungsi Periklanan Iklan dapat dijelaskan berdasarkan peranan atau fungsi yang dimainkannya dalam dunia usaha dan masyarakat : 1. Fungsi Pemasaran Pemasaran merupakan strategi yang digunakan oleh dunia usaha untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap barang dan jasa. Hal ini sejalan dengan fungsi iklan yang berusaha memuaskan atau menawarkan produk dan jasa. Iklan juga membantu Produsen dalam memasarkan produknya yaitu dengan tujuan agar produk tersebut laku keras di pasaran, serta dapat mencapai target yang diinginkan. 2. Fungsi Pendidikan Memberikan Informasi yang jelas mengenai peluncuran suatu produk baru atau pengembangan produk yang sudah ada, kepada masyarakat. Sehingga masyarakat dapat mengetahui bahwa sudah ada produk baru di Pasaran. Dengan hal ini memungkinkan ada persaingan produk baru di Pasaran. 3. Fungsi Ekonomis Dengan adanya iklan, konsumen dapat memilih produk secara selektif dengan mutu yang lebih baik dan dengan harga yang lebih murah. Iklan juga mendongkrak daya saing di antara Produsen, yang memungkinkan adanya penyempurnaan produk serta penurunan harga yang akan menguntungkan Konsumen. 4. Fungsi Sosial Iklan merupakan kekuatan yang kehadirannya sangat terasa dalam kehidupan sehari-hari. Iklan juga dapat meningkatkan Produktifitas dan taraf kehidupan. Bagi 19 Produsen dapat menyempurnakan taraf kehidupan di perusahaannya, sedangkan untuk Konsumen dapat mendapatkan Produk yang dibutuhkan. C. Strategi Divisi Kreatif Pengertian kreatif menurut bahasa adalah menciptakan sesuatu yang baru tanpa ada contoh sebelumnya. Karena menghasilkan sesuatu yang bersifat kreatif itu bentuk akhirnya akan mempunyai ciri-ciri kebaruan dan keunikan, meskipun unsurunsur dasarnya sudah ada sebelumnya. Definisi lain adalah proses yang darinya terlahir produk baru yang disenangi masyarakat atau diterima sebagai sesuatu yang bermanfaat. Iklan yang baik iklan yang mampu menarik perhatian konsumen agar suatu pesan yang terkandung didalamnya bisa diterima konsumen. Iklan pada umumnya mempunyai tugas sebagi berikut : - menjual - menarik perhatian - membangun merk David Ogilvy (seorang pakar periklanan pendiri Ogilvy dan Mather yang merupakan salah satu biro iklan terkemuka didunia) mengungkapkan karya akan lebih bernilai bila mampu menjual daripada sekedar bernilai kreatif belaka. Iklan bukanlah hiburan atau seni melainkan sebuah medium informasi. Menurut Gilson dan berkmen (1980, hal 375), perumusan strategi kreatif terdiri dari tiga tahapan yaitu : 20 a. Mengumpulkan data dan mempersiapkan informasi pemasaran yang tepat agar orang-orang kreatif dapat dengan segera menentukan strategi kreatif mereka b. Selanjutnya orang-orang kreatif lebih focus pada informasi tersebut untuk menentukan sebuah posisi dalam penjualan serta menentukan tujuan yang akan dihasilkan. c. Langkah terakhir adalah melakukan presentasi dihadapan pengiklan atau klien untuk memperoleh persetujuan sebelum rancangan iklan yang telah dibuat dieksekusi. D Event Organizer (EO) Sebelum berbicara lebih lanjut mengenaidunia Event organizer (EO), ada baiknya kita mengetahui dulu definisi dan gambar besar proses kerjanya. Event Organizer terdiri dari dua kata bahasa inggris, yaitu event dan organizer. Dalam bahasa cukup melakukan Indonesia event berarti acara, sedangkan organizer berarti pengatur. Pengertian harfiahnya sangat sederhana, yaitu pihak yang mengatur acara (Yudhi meganandan & Johanes Ariffin Wijaya, 2009:1 ) Jika diperdalam pada aktifitas yang dilakukan akan menjadi sangat rumit karena pengatur yang dimaksud bukan hanya satu orang, melainkan terdiri dari tim dengan banyak anggota yang masing – masing membawahi bidang sesuai dengan keahlianya. Sementara, kata acara juga memiliki berbagaia arti, mulai pertunjukan seni music,seni tari, drama, kemudian ada juga acara kompetisi olahraga, pameran, wicara ( seminar, talk show, symposium ), hingga acara – acara pribadi seperti 21 pernikahan, ulang tahun, promosi jabatan, syukuran dan sebagainya. EO lahir dari keinginan para pihak yang memiliki sejumlah dana, di mana mereka memiliki beberapa tujuan yang diharapkandapat dicapai dengan mengadakan rangkaian acara, dan tentu saja sebagai penyandang dana, mereka tidak mau repot – repot untuk mengatur acara itu. Mereka cukup memberikan briefing singkat mengenai maksuddan tujuan mengadakan acara, sementara bentuk kreatif dan eksekusinya diserahkan pada EO. Di sinilah peran EO, membantu mewujudkan tujuan yang diharapkan pemilik dana “biasa disebut sebagai klien". Biro jasa event organizer merupakan bagian dari bidang periklanan. Iklan adalah suatu metode atau cara memikat perhatian public atas suatu barang atau jasa tanpa penjualan secara langsung. Tegasnya melalui media iklan, public ditarik perhatiannya, dipengaruhi atau dibujuk agar mau membeli barang-barang atau jasa serta mau menerima ide-ide yang dibawakan atau dianjurkan oleh iklan tersebut. (Nuryanto, 1997 : 7). EO yang mendatangkan hasil bagi orang yang membutuhkan pengelolaan acara. Bisa mendatangkan keuntungan atau setidaknya menciptakan citra yang baik. Pada prinsipnya EO berfungsi mempermudah konsumen mewujudkan acara sesuai ide atau kebutuhannya. Event Organizer pada dasarnya memiliki hubungan yang sangat erat baik dengan perusahaan produsen maupun dengan media. Sebuah produsen pasti membutuhkan Event Organizer untuk memasarkan produknya melalui 22 penyelenggaraan suatu acara atau Event,sama halnya dengan Event Organizer pasti membutuhkan media sebagai sarana kampanye produk yang telah dibuatnya. Pada umumnya Event Organizer hampir tidak ada bedanya dengan biro jasa periklanan untuk itu Event Organizer juga menggunakan sebuah konsep pemasaran dalam membuat promosi, yaitu sebagai berikut (Khasali, 1995 : 13) : 1. What ( produk apa yang ditawarkan ) Dalam membuat promosi, sebuah biro Event Organizer harus menentukan apa keunggulan produk yang akan ditawarkan. 2. Who ( sasaran promosi ) Selain menentukan apa yang di iklankan, perusahaan tersebut harus menentukan sasaran promosi, apakah itu anak-anak, remaja ataukah dewasa 3. Where ( pemilihan media ) Setelah menentukan kedua hal tersebut,perusahaan harus menentukan tempat dan media yang tepat untuk promosi yang dibuatnya. 4. When ( penjadwalan ) Hal ini menyangkut waktu yang akan digunakan untuk memasarkan produk. 5. How ( strategi promosi ) Bagaimana cara membujuk atau mempengaruhi konsumen agar tertarik membeli produk yang dipromosikan tersebut. 6. How much ( anggaran biaya ) Berapa banyak biaya yang dibutuhkan dalam kegiatan kampanye produk tersebut. 23 Sebenarnya Event organizer lebih banyak menggunakan konsep pemasaran poin 5 pada konsep pemasaran menurut Khasali yang tersebut diatas yaitu How (strategi promosi). EO lebih condong ke strategi promosi dikarenakan dalam sebuah EO lebih memikirkan bagaimana caranya produk dari klien lebih cepat dikenal dan dijual langsung kepada khalayak tanpa ada keraguan dari khalayak. Maka konsep ini merupakan konsep inti dari biro jasa Event organizer. Event organizer tidak saja hanya lembaga, melainkan sebuah aktivitas perancangan, pengkoordinasian, pengarahan dan kontrol kegiatan untuk mencapai keinginan individu atau organisasi. Di event organizer, yang paling penting adalah ide, dan cara menyampaikan ide kepada klien hal yang sangat penting juga. Secara umum, event organizer dibagi atas dua kelompok kebutuhan klien yaitu (Suseno, 2005 : 16) 1. Klien yang membutuhkan Event organizer acara (meeting, insentif, convention, exhibition). 2. Klien marketing communications (khususnya below the line). E. Proses Penyelenggaraan Event Dalam mengadakan acara atau event melalui beberapa tahapan. Proses mengadakan event agar dapat berjalan lancar dan mencapai keberhasilan antara lain (Suseno, 2005 : 29-33) : 1. Mengadakan pertemuan dengan pihak sponsor (Brief) Pihak EO mengadakan brief dengan pihak sponsor untuk membicarakan apa tujuan dari penyelenggaraan acara yang akan diajukan, membuat 24 perjanjian dengan pihak sponsor, apa yang harus dikerjakan untuk dapat mencapai keberhasilan dari tujuan acara tersebut dan lain sebagainya. 2. Mengajukan proposal kepada pihak sponsor Pihak EO mengajukan proposal setelah melakukan brief dengan pihak sponsor. Setelah itu pihak sponsor akan mengetahui kekurangan apa yang harus dibenahi dan harus bagaimana pihak EO menjalankan tugas untuk membuat acara / event dapat berjalan lancer. Isi dari proposal biasanya adalah venue (tempat) dimana, total biaya yang harus dikeluarkan oleh pihak sponsor, program acara, dan lain sebagainya. 3. Persiapan materi Pihak EO biasanya menyediakan SPG (Sales Promotion Girl), properti yang akan dibutuhkan untuk event seperti panggung, transportasi, team work, dan sebagainya. 4. Perencanaan program Dalam poin ini pihak EO mempersiapkan rencana program yang akan dilakukan untuk menjalankan suatu event antara lain: a. Venue Bagian survey EO melakukan pengamatan pada tempat – tempat dimana event akan diselenggarakan, apakah layak untuk dijadikan tempat event yang diinginkan oleh pihak sponsor. 25 b. Lay out Merupakan penataan elemen-elemen desain komunikasi visual kedalam suatu tata susunan yang sesuai dengan prinsip desain. Elemen desain komunikasi visual antara lain : 1) Elemen kata-kata · Head line Judul utama yang pertama kali diharapkan mampu menarik perhatian khalayak,sehingga harus disusun secara menarik baik secara visual maupun verbal · Sub headline Penjabaran secara ringkas dari sebuah headline guna memperluas judul agar pembaca mengetahui pesan apa yang dimaksudkan. · Body copy Artikel yang menjelaskan pesan secara terperinci. · Caption Keterangan gambar yang menunjukkan dan menceritakan apa yang ada dari realita yang bisa memperhatikan, menceritakan, sehingga dapat membantu pembaca dalam menyimpulkan objek yang dibaca. 26 2) Elemen gambar. Gambar dapat memvisualisasikan pesan dengan lebih cepatdan berkesan,pemilihan gambar yang tepat dapat memberi kesan positif dan lebih dapat memikat perhatian. · Artistik teks Huruf sebagai karya seni, mengutamakan olahan bentuk huruf, kata dan blok teks untuk dikomunikasikan sebagai gambar hias. · Tabel dan grafis Berfungsi untuk lebih memperjelas informasi sebagai pemahaman dari sebuah pesan. · Elemen grafis Penggunaan unsur grafis, bidang, warna, bingkai, untuk membuat desain lebih menarik dan segar. · Ilustrasi Gambaran pesan yang terbaca namun dapat mengurai cerita. · Clip art Gambar yang telah tersedia secara instant dan dapat digunakan bersama elemen grafis yang lain,sehingga nilai estetika lebih maksimal. c. Rundown acara Membuat susunan acara dari sebelum sampai acara selesai. Misalnya branding pada jam sekian sampai jam sekian, kemudian mendirikan panggung, kemudian acara harus dimulai jam berapa sampai jam berapa dan seterusnya. 27 d. Pembuatan desain promosi Pada bagian ini divisi kreatif bertugas untuk membuat desain sarana promosi. Misalnya baliho, spanduk, poster, V-banner, flayer, backdrop, dan masih banyak lagi untuk mendukung event agar khalayak tahu ada acara yang akan diselenggarakan. e. Perijinan Pada bagian ini merupakan bagian yang paling fatal untuk biro jasa EO jika akan menyelenggarakan suatu event, karena jika ijin dari pihak-pihak yang berwenang (kepolisian maupun yang mempunyai tempat) tidak turun maka event tidak dapat diselenggarakan. Untuk itu, EO memiliki divisi legal support untuk mengatasi perijinan tempat dimana event akan berlangsung. 28 BAB III DESKRIPSI INSTANSI CV FRONT LINE INDONESIA A. Company Profile Nama Perusahaan : CV. FRONT LINE INDONESA Alamat : Perum Gentan Wiyakta, JI. Batara Wisnu E-20, Gentan Solo 57528 – Indonesia Telp : ( 0271 ) 7650099 / 7026211 Fax : ( 0271 ) 7650038 E-mail : [email protected] Bidang usaha : Jasa Periklanan Dan Promosi Pemasaran Jasa spesifik : Advertising, Media Buying, Direct Marketing dan Sales Promotion, Event Organizer, Post Material Branding. Managing Director : Sunyoto Setyosabdono, SE Account Executive : Lenny Kustiawati Yande Ali Al Husein, SE Creative Design : Mahfud Burhanuddin, Amd Legal Event Support : Arif Rahman Ari Yulianto (Sumber: CV Front Line Indonesia) 18 29 B. Sejarah Berdirinya CV. FRONT LINE INDONESIA Berdiri pada tanggal 2 Agustus 2004. Berawal dari ketidakpuasan individu karena bekerja di tempat orang, pendiri perusahaan mencoba membuat perusahaan yang hampir sama dengan apa yang sudah ia kerjakan sekarang. Pendiri perusahaan membuat perusahaan yang sudah ditekuni dengan nama "Permata Advertising" tetapi dari perusahaan yang baru tersebut ternyata tidak maksimal karena perusahaan tersebut tidak dikerjakan secara serius baik dalam bidang administrasi dan juga pemasaran dan sumber daya manusia yang ada belum melengkapi/terdapat posisi-posisi penting yang kosong dalam perusahaan. Karena dalam perusahaan pertama tidak begitu leluasa untuk dikembangkan kedepan maka pendiri berusaha mencari alternatif lain yaitu bekerjasama dengan perusahaan advertising lain yang kelengkapan administrasinya sudah memenuhi syarat yaitu bernama "SRINITRA". Mulai dari sini kita mencoba memasarkan kesemua perusahaan yang membutuhkan jasa kita. Namun dari semua itu ternyata hasilnya juga belum maksimal, akhirnya pimpinan perusahaan mencoba mencari rekanan yang bisa diajak bergabung untuk membuat perusahaan yang lain. Akhirnya pimpinan bertemu dengan Saudara Dony yang secara langsung bisa masuk ke dalam pcrusahaan dan dengan berjalannya waktu kita mulai mengerjakan promosi-promosi perusahaan lain seperti: Telkomsel, Bentoel, Pilar. Tapi semuanya masih dalam tingkat yang kecil, pada suatu hari pimpinan 30 mendapat undangan Pinastika ke Jogja tahun 2004, dia bertemu dengan saudara Nono. Dari pertemuan itu selanjutnya pimpinan dan Mas Nono sering betemu seperti di acara-acara seminar. Dari seringnya pertemuan antara pimpinan dan Mas Nono akhirnya sepakat untuk membuat perusahaan yang bernama Plat Hitam yang dari semuanya mulai melengkapi administrasi, struktur perusahaan, mulai dari Director Account Executive, Art Director Financial. Kemudian setelah berjalan 2 tahun berjalan nama Plat Hitam kurang begitu dikenal oleh perusahaan-perusahaan yang menggunakan jasa Vendor. Untuk itu pada Maret 2007 Bapak Sunyoto Setyo Sabdono, SE selaku managing director merencanakan untuk mangganti nama CV-nya tersebut menjadi “front line Indonesia”. Bukan hanya namanya saja yang diganti tetapi beliau membenahi struktur organisasi yang lebih baik dari 2 tahun yang lalu. (Sumber: CV Front Line Indonesia) 31 C. Makna Logo CV Front Line Indonesia Logo CV Front Line Indonesia diatas mempunyai makna yang menjadi slogan perusahaan. Makna tersebut jika dijelaskan secara rinci yaitu: 1. Kata “Front” berarti utama atau bisa dikatakan mengutamakan, dan pada kata tersebut diberi warna merah memberikan sebuah makna keberanian. 2. Kata “Line” berarti garis (perjalanan), dan diberi warna hitam memberikan sebuah makna abadi atau secara terus menerus. 3. Kata “Indonesia “ merupakan Negara tempat berdirinya perusahaan 4. Warna hitam dan putih yang mengelilingi tulisan tersebut mengartikan bahwa suatu ketegasan dalam hal kedisiplinan. 5. Kata “EVENT & BRAND ACTIVATION” berarti bahwa perusahaan berjalan dibidang Event Organizer dan Brand Activation. Dari makna-makna diatas dapat ditarik kesimpulannya yaitu bahwa FRONT LINE INDONESIA adalah suatu biro jasa yang menyediakan jasa Event Organizer dan Brand Activation. Sebuah perusahaan yang mengutamakan 32 keberanian dalam memberikan jasa dengan jalan (promosi) yang lebih kreatif secara terus menerus kepada klien-klien di Indonesia secara disiplin (tepat waktu) dan terorganisir. (Sumber: CV Front Line Indonesia) D. Visi dan Misi CV. Front Line Indonesia Visi : Memberikan jasa pelayanan periklanan secara handal dengan mutu yang profesional. Misi : Memberikan produk layanan yang berkualitas sehingga mampu meningkatkan penjualan, images yang tinggi, dan memperkuat brand image produk dari klien. (Sumber: CV Front Line Indonesia) E. Jenis Pilihan Sarana Promosi l. Promosi dan pameran 2. Marketing service 3. Graphic design dan printing. 4. Entertainment 5. lklan media (Sumber: CV Front Line Indonesia) 33 F. Jenis Pelayanan yang Ditawarkan 1. Jasa layanan periklanan a. Media elektronik Radio station dan televisi lokal. Kerjasama dengan lebih dari 300 radio station di Jawa Tengah, Jogjakarta dan Jawa Timur ujung barat. b. Media cetak Surat kabar daerah dan nasional, Solopos, Kedaulatan Rakyat, Suara Merdeka, Jawa Pos dan Radar Solo, Pikiran Rakyat, Kompas. c. Media outdoor Produksi, ijin, pajak dan pemasangan untuk billboard, baliho, spanduk, poster, neon sign. (Sumber: CV Front Line Indonesia) 2. Jasa layanan marketing dan sales promotion a. Jasa desain dan Produksi : POS material, Flyer, poster, roll banner, back wall, standing banner, spanduk, baliho, billboard. b. Direct marketing : Special event, sampling, sales promo, sponsor acara dan event organizer. c. Brand activity : SPG team, spreading team, goyang pasar, dan store check. (Sumber: CV Front Line Indonesia) 34 G. Pembagian Kerja CV Front Line Indonesia 1. Direktur Mengatur dan memimpin jalannya perusahaan secara menyeluruh. 2. Manajer operasional Memimpin dan bertanggung jawab atas kegiatarn operasional perusahaan secara keseluruhan. 3. Account executive Melaksanakan kegiatan marketing yakni mencari klien dan menjaga hubungan baik dengan mereka. 4. Administrasi Bertanggung jawab dalam segala urusan administrasi perusahaan. file surat, file data klien serta mengarsipkan berkas perusahaan yang lain. 5. Keuangan Bertanggung jawab atas kegiatan pembukuan yaitu mencatat keluar masuknya kas, menyajikan laporan keuangan sampai urusan pajak perusahaan. 6. Desain grafis Menuangkan ide dan kreasi dalam pengerjaan desain antara lain desain spanduk, leaflet, banner, baliho, poster dll. 7. Bagian umum Bertanggungjawab atas kelancaran jalannya operasional kegiatan pameran, materi promosi serta operasional perusahaan pada umumnya. (Sumber: CV Front Line Indonesia) 35 H. Klien – klien CV Front Line Indonesia 1. PT. Deltomed Laboratories 2 UD. USNAD Solo 2. PT. Yamaha Motor Kencana Indonesia 3. PT. Telkom 4. RS. Dr. Oen Surakarta 5. PT. Tiga Pilar Sejahtera 6. Telkomsel Solo 7. PT. Bentoel Prima Indonesia 8. PT. ASTRA INTERNATIONAL Tbk – HONDA 9. PT. Honda Motor NAGAMAS Indonesia (Sumber: CV Front Line Indonesia) 36 J. Struktur Organisasi CV Front Line Indonesia Direktur Sekretaris Direct marketing dan sales promotion Event Brand Activasion Departemen kreatif Art Design Layout Proposal Sales Promotion (Sumber: CV Front Line Indonesia) Account departemen Media departemen KEA + SDM Account Planning Data Enter Finance Account Service Media Buying Research Media Planning Accounting SDM 37 BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA A. Waktu Pelaksanaan Kuliah Kerja Media (KKM) Salah satu syarat untuk memperoleh gelar profesional mahasiswa tingkat akhir diantaranya Kuliah Kerja Media (KKM). Praktek Kuliah Kerja Media merupakan salah satu sarana untuk mengenal lebih jauh dunia kerja nyata bagi mahasiswa. Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media di CV. Frontline Indonesia, kurang lebih 2 bulan, mulai tanggal 2 Februari – 31 Maret 2009, selama melaksanakan Kuliah Kerja Media, penulis berusaha memperoleh ilmu dan pengalaman di bidang periklanan tentang kinerja tim kreatif dalam suatu promo, pada awal melaksanakan Kuliah Kerja Media penulis mengalami kesulitan dalam proses adaptasi dan pelaksanaan kegiatan di CV. Frontline Indonesia karena hal itu merupakan pengalaman pertama penulis memasuki dunia kerja yang begitu berbeda dengan teorinya yang didapat dikampus. Namun disini penulis dalam beradaptasi dan melakukan kegiatan mendapat bantuan serta bimbingan dari staf CV. Frontline Indonesia , sehingga perlahan penulis mampu menyesuaikan diri. Selama Kuliah Kerja Media penulis memilih pada bagian kreatif. Karena disini pihak CV. Frontline Indonesia memberi kebebasan kepada para mahasiswa yang melaksanakan Kuliah Kerja Media untuk menempati posisi apapun. Dan kesempatan Inipun tidak penulis sia-siakan. 27 38 Dalam waktu kurang lebih dua bulan penulis dituntut untuk bersikap pro aktif dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan yang ada dengan sebaik – baiknya. Selama bekerja penulis selalu meluangkan waktu untuk bergaul dengan karyawan dan menanyakan tentang data–data serta informasi yang kiranya dibutuhkan penulis untuk membuat laporan atau tugas akhir, selain itu guna menambah pengalaman penulis, penulis juga menanyakan segala sesuatu yang kurang dipahami dalam kaitanya promosi sebuah iklan. B. Proses Kerja Divisi Kreatif Tugas tim kreatif dalam mengemas dan menyusun program dan sarana promosinya dalam sebuah promo sangat berpengaruh atas keberhasilan sebuah acara yang digelar, dimana pengemasan acara yang kreatif dan lain dari yang lain merupakan tugas seorang insan kreatif. Seorang insan kreatif dituntut untuk bisa memiliki gagasan atau ide-ide yang menarik dan mudah diterima oleh para audience. Di CV Frontline Indonesia ini, seorang insan kreatif dituntut untuk dapat membuat suatu brand image kepada para khalayak. Dalam CV Frontline Indonesia ini mengutamakan sebuah ide yang kreatif dalam membuat suatu promo event, agar bisa mendapat kepercayaan dari pihak sponsor. Sebuah acara atau promo tidak begitu saja tercipta, itu semua melalui suatu proses, yang pada akhirnya proses-proses tersebut dapat diselesaikan sedemikian rupa guna kelangsungan dan kesuksesan acara tersebut. Adapun Proses-proses dalam mengadakan sebuah promo, antara lain: 39 § Pertemuan kedua belah bihak antara penyedia jasa dan klien Proses yang pertama ini bisa bermula dari sebuah perbincangan antara perusahaan penyandang dana atau biasa disebut dengan sponsorship dan biro jasa layanan atau bisa juga dari sebuah tender promosi dari sebuah perusahaan. Dari pertemuan dua belah pihak ini, biasanya klien mengutarakan keluhannya atau rencana yang ingin klien lakukan, semisal klien ingin mempromosikan produk barunya atau klien ingin membangun citra tentang produknya lewat sebuah program acara. § Pengajuan penawaran proposal Setelah mengetahui keluhan dan apa yang diinginkan oleh klien, penyedia jasa memulai pekerjaannya dari membuat proposal yang berisi tentang susunan program acara yang akan diajukan kepada klien. Isi proposal Antara lain : a) Mencakup permasalahan yang dihadapi b) Memberikan solusi dan menjawab keluhan klien c) Deskripsi program acara d) Desain-desain promosi e) Tujuan dan manfaat program acara f) Estimasi Budget g) Lampiran § Deal (Persetujuan dan perjanjian) Setelah mengajukan proposal serta penjelasannya, penyedia jasa menunggu ACC (disetujuinya proposal pengajuan). Hingga menerima keputusan sepakat dari 40 klien. Setelah menerima persetujuan proposal tersebut, kedua belah pihak akan membuat perjanjian guna kelangsungan acara. § Persiapan materi Setelah mendapat persetujuan, penyedia jasa mulai melakukan persiapan matang dari segala bidang, antara lain : a. Perijinan Mencakup tentang surat ijin pemakaian tempat yang digunakan, biasanya langsung kepada yang berwajib sesuai tingkatan daerahnya. Perijinan juga sangat menentukan kesuksesan acara, karena jika surat ijin penyelenggaraan acara tidak disetujui, maka acara tidak dapat diselenggarakan. b. Properti Properti mencakup segala barang yang dibutuhkan saat pelakasanaan event c. Entertainment / hiburan Entertainment merupakan salah satu strategi promosi dalam sebuah acara, karena Entertainment juga merupakan daya tarik untuk mendatangkan para Audience dan konsumen. Entertainer ini biasanya adalah artis lokal atau artis Ibu Kota, host (Pembawa Acara). d. Kreatif Kreatif merupakan sumber dari imajinasi sang kreator, yang nantinya akan diaplikasikan dalam pelaksanaan promosi. Kreatif ini mencakup 41 tentang ide dan gagasan dalam tata acara, tata panggung, Rundown serta beberapa desain seperti Lay-out, Backdrob, flyer, baliho, X banner, spanduk, dan lain-lain sebagai publikasi, pemasaran, serta promosi. Setelah semua persiapan telah siap dan matang, EO tinggal melaksanakan program-program acara tersebut dari awal sampai akhir, dan ketika pelaksanaan event ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guna mencapai kesuksesan dan kepuasaan semua pihak, antara lain: 1. Cara kerja yang rapi dan baik 2. Komunikasi yang baik antar semua pihak 3. Jadwal yang tepat, tanpa ada hambatan 4. Susunan program acara yang jelas, menarik, serta penyampaian pesan yang mudah dimengerti. 5. Keamanan yang terkendali 6. Penonton yang responsive. Dalam penggarapan rancangan desain promo seperti layout, backdrob, flayer, baliho, V-banner serta iklan koran, penulis menuangkan/menggunakan program komputer : · Adobe photoshop Cs program ini penulis gunakan untuk editing photo, gambar, serta memberikan ornament – ornament pada desain atau bisa dikatakan penulis gunakan untuk detail tahap awal. · Corel Draw X3 program ini penulis gunakan untuk layout akhir atau tahap finishing. 42 Dalam proses ini penulis diberi arahan oleh supervisor langsung. Karena konsep dan materi harus sesuai dengan keinginan dari klien. Didalam perusahaan jasa terdapat sistem kerja yang terorganisir dengan baik salah satu contohnya sistem kerja divisi kreatif. Berikut ini adalah alur sistem kerja divisi kreatif CV Frontline Indonesia : 1. Bagian kreatif mendapatkan tugas dari AE Disini AE memberikan tugas kepada seorang Creative design menurut order yang diterima, permintaan dari klien ini bisa mulai dari permintaan pembuatan desain untuk promosi seperti (spanduk, flyer, banner, dan lainlain) 2. Penuangan ide dan gagasan Creative design. Setelah mendapat tugas, seorang Creative design akan mulai berfikir untuk pencarian ide-ide dan gagasan dan menuangkannya untuk menjadikan sebuah konsep-konsep acara ataupun sebuah desain yang sesuai dengan permintaan klien. Dari sinilah seorang creative design harus mampu berpikir kreatif serta imajinasif untuk mendapatkan sebuah konsep yang sesuai dengan keinginan klien maupun khalayak, tetapi seorang creative design juga harus melihat target market, target audiens, lokasinya yang seperti apa, supaya dapat menyeimbangkan dengan ide dan konsep dalam pembuatan desain promosi serta program acara dalam sebuah event 43 3. Pemantauan melalui AE. Seorang Creative design juga harus selalu melakukan pemantauan terhadap AE, hal ini penting dilakukan karena untuk mengantisipasi apabila ada klien.yang mengajukan permintaan lain ataupun klien kurang setuju dengan konsep desain promosi yang sebelumnya. 4. Alternative desain Dalam setiap pengerjaan tugasnya, seorang Creative design juga bertanggung jawab untuk membuat alternative desain, apabila klien kurang setuju dengan desain yang ditawarkan. Hal ini penting dilakukan guna menjaga hubungan baik serta memberikan kepuasan kepada klien. 5. Divisi kreatif mendapatkan tugas dari seorang AE. Disini pejabat divisi kreatif mendapat tugas dari AE tentang permintaan klien, permintaan dari klien ini bisa mulai dari permintaan pembuatan desain untuk promosi seperti spanduk, flyer, banner, dan lain-lain. 6. Penuangan ide dan gagasan Creative design. Setelah mendapat tugas, pejabat divisi kratif akan mulai berfikir untuk pencarian ide-ide dan gagasan dan menuangkannya untuk menjadikan sebuah konsep-konsep acara ataupun sebuah desain yang sesuai dengan permintaan klien. 7. Pemantuan melalui AE 44 Seorang kreator juga harus selalu melakukan pemantuan terhadap AE, hal ini penting dilakukan karena untuk mengantisipasi apabila ada klien.yang mengajukan permintaan lain. 8. Alternative desain Dalam setiap pengerjaan tugasnya, pejabat divisi kreatif juga bertanggung jawab membuat alternative desain, apabila klien kurang setuju dengan desain yang ditawarkan C. Peran Divisi Kreatif CV Front Line Indonesia Peran seorang kreator dalam mengemas dan menyusun program dan sarana promosinya dalam sebuah event sangat berpengaruh atas keberhasilan sebuah event yang digelar, dimana pengemasan acara yang kreatif dan lain dari yang lain merupakan tugas seorang kreator. Seorang kreator dituntut untuk bisa memiliki gagasan atau ide-ide yang menarik dan mudah diterima oleh para audiens. Seorang kreator harus mampu menghasilkan karya yang lain dari yang lain. Di CV Front Line Indonesia ini, seorang kreator dituntut untuk dapat membuat suatu brand image kepada para khalayak. Dalam CV Front Line Indonesia ini mengutamakan sebuah ide yang kreatif dalam membuat suatu event, agar bisa mendapat kepercayaan dari pihak sponsor. Untuk itu CV Front Line Indonesia tidak main-main dalam memilih seseorang untuk menduduki pada divisi kreatif. (Sumber: CV Front Line Indonesia) 45 Ø Skema Sistem Kerja Divisi Kreatif CV Front Line Indoesia Didalam instansi CV Front Line Indonesia terdapat sistem kerja yang terorganisir dengan baik salah satu contohnya sistem kerja divisi kreatif. Berikut ini adalah skema system kerja divisi kreatif CV Front Line Indonesia : Account Executive Klien (1) Creative (2) (2) Ide dan Gagasan Account Executive (3) (3) Desain Creative (4) Alternatif Desain (Sumber: CV Front Line Indonesia) 46 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Selama melaksanakan praktek Kuliah Kerja Media merupakan pengalaman berharga bagi penulis. Teori yang telah penulis peroleh selama kuliah ternyata tidak sama persis dengan lingkungan kerja. Melalui Kuliah Kerja Media ini, penulis dapat mengaplikasikan teori – teori yang telah penulis dapat dengan study kasus selama Kuliah Kerja Media. Pada dasarnya Kuliah Kerja Media berguna sangat efektif bagi penulis sebagai salah satu pengalaman kerja salah seorang kreator dalam dunia iklan, yang akan penulis hadapi nantinya. Adapun kesimpulan peran divisi kreatif yang penulis peroleh selama Kuliah Kerja Media di CV. Front Line Indonesia adalah sebagai berikut : 1. Devisi kreatif mengadakan pertemuan dengan klien membahas order yang ditawarkan untuk CV. Front Line Indonesia. 2. Setelah mengadakan pertemuan devisi kreatif memberikan tawaran konsep mengenai penggarapan order dari klient. 3. Setelah deal atau mendapat persetujuan dari klien hal yang dilakukan devisi kreatif adalah pematangan konsep. 4. Setelah semuanya selesai devisi kreatif mempersiapkan materi mengenai konsep yang ditawarkan kemudian produksi. Selain itu kesimpulan lain yang dapat penulis peroleh adalah : 47 1. Sebagai tempat praktek bagi penulis untuk menerapkan apa yang telah diperoleh penulis selama masa perkuliahan. 2. Divisi kreatif dapat mengasah kemampuan penulis untuk lebih meningkatkan kreatifitas penulis. 3. Penulis jadi mengerti bahwa strategi kreatif sangat diperlukan oleh produsen untuk dapat memperoleh konsumen. 4. Penulis tahu apa tugas dan tanggung jawab seorang kreator dalam sebuah event. 5. Penulis telah mengetahui bagaimana untuk melaksanakan sebuah aktivasi produk yang dapat dilakukan selain melalui media cetak dan elektronik yaitu dengan melakukan event. 6. Penulis mengerti akan pentingnya sebuah sifat kreatif sehingga dapat memiliki ide-ide untuk dapat menarik perhatian orang lain. 7. Penulis tahu bagaimana seorang kreator memposisikan diri dalam sebuah event organizer. Bagaimana seorang kreator ternyata sangat berpengaruh untuk berhasil atau tidaknya dalam mencapai sebuah brand image bagi khalayak dan bagaimana menanggulangi kesulitan yang ada. 48 B. SARAN Berdasar dari pengalaman penulis selama masa Kuliah Kerja Media, penulis dapat memberikan saran-saran yang mungkin bermanfaat untuk CV Front Line Indonesia: 1. Penulis berharap agar CV Front Line Indonesia memberikan sedikit pengetahuan tentang bagaimana seharusnya seorang kreatif dalam sebuah event organizer. 2. Tanamkan kedisiplinan pada seluruh karyawan, agar hasil kerja dapat selesai dengan baik dan tepat waktu. 3. Dibutuhkan suasana kerja dan kondusif serta team work yang terorganisasi yang mampu menunjang kenyamanan para karyawan untuk menyelelesaikan suatu pekerjaan. 4. Berikan sarana pekerjaan yang memadai bagi para karyawan dari berbagai divisi, karena hasil kinerja akan lebih smpurna jika tersedia sarana pekerjaan yang memadai. Adapun untuk Fakultas, penulis mempunyai saran yang mungkin juga bermanfaat yaitu antara lain: 1. Penulis berharap intensitas untuk melaksanakan kerja praktek dapat ditambah, karena teori kurang efektif untuk menerapkan ilmu yang telah didapatkan penulis dalam dunia kerja. 2. Penulis berharap agar pengetahuan di bidang desain grafis dapat ditambah lagi, mengingat perkembangan dan persaingan di lapangan yang semakin ketat. 49 DAFTAR PUSTAKA Gilson Chirsthoper dan Berkman, Harold W, Advertising : Concept and strategies. : Random House Inc : New York. 1980 Khasali, Rhenald. Manajemen Periklanan. Jakarta : PT. Pustaka Utama Grafiti, 1995 Megananda, Yudhi dan Wijaya, Ariffin, Johannes. 7 Langkah Jitu Membangun Bisnis Event Organizer, PT Bhuana Putra Populer, Jakarta. 2009 Nuryanto. Periklanan. Surakarta. Depdikbud UNS, 1997 Suseno, KRMT Indro”Kimpling”. Cara Pintar Menjadi Event Organizer. Yogyakarta : Andi, 2005 Sudiana, Dendi. Komunikasi Periklanan Cetak, Remadja Karya CV, Bandung. 1986