8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konservasi Energi Negara

advertisement
8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konservasi Energi
Negara Indonesia kaya akan sumber energi, tetapi pemanfaatannya selama
ini belum seimbang karena terlalu banyak tergantung pada sumber energi minyak
bumi.
adahal sumber energi minyak bumi dewasa ini merupakan sumber
pendapatan yang terpenting dan persediaannya terbatas.
Ketergantungan pada satu sumber energi yaitu minyak bumi dan produk
turunannya ini tidak dapat dibiarkan secara terus menerus karena kebutuhan
energi akan terus meningkat baik disebabkan meningkatnya industri maupun
pertambahan
jumlah
penduduk
serta
adanya
peningkatan
kesejahteraan
masyarakat. Untuk menghadapi masalah-masalah tersebut di atas, disusunlah
9
langkahlangkah kebijakansanaan energi oleh pemerintah, langkah-langkah itu
adalah:
1. Intensifikasi
2. Diversifikasi
3. Konservasi
Konservasi energi merupakan langkah kebijaksanaan yang pelaksanaannya
paling mudah dan biayanya paling murah diantara langkah langkah di atas, serta
sekarang juga dapat dilaksanakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Kebijakan
energi ini dimaksudkan untuk memanfaatkan sebaik baiknya sumber energi yang
ada, juga dalam rangka mengurangi ketergantugan akan minyak bumi, dengan
pengertian bahwa konservasi energi tidak boleh menjadi penghambat kerja
operasional maupun pembangunan yang telah direncanakan. (Badan Koordinasi
Energi Nasional, 1983).
2.2. Energi
Energi adalah suatu besaran yang secara konseptual dihubungkan dengan
transformasi, proses atau perubahan yang terjadi. Besaran ini seringkali dikaitkan
dengan perpindahan sebuah gaya atau perubahan temperatur, sehingga
memungkinkan penentuan satuan joule (perpindahan gaya 1 Newton sejauh 1
meter), maupun kalor jenis (energi yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur
sebesar 1 derajat per satuan massa material). Dalam keperluan praktis, energi
sering kali dikaitkan dengan jumlah bahan bakar atau konsumsi jumlah listrik.
Setiap zat sebenarnya mengandung sejumlah energi di dalamnya yang disebut
10
energi. Dalam suatu proses zat dapat melepaskan sebagian energi dalamnya
(dalam proses pembakaran) atau menyimpan energi energi yang berasal dari
lingkungan (pemanasan suatu zat). Dalam melakukan analisisis energi suatu
sistem, harus dilakukan berbagai proses perhitungan yang melibatkan jumlah
material/zat dan energi. Oleh karena itu perlu dipahami berbagai satuan yang
sering digunakan dalam menyatakan besar atau jumlah dari suatu besaran.
Untuk menyatakan jumlah energi, ada beberapa satuan yang digunakan,
misalnya
joule, ft.lbf, kWH, BTU dan sebagainya. Satuan joule merupakan
satuan standart initernasional (SI) yang biasa digunakan untuk semua bentuk
energi. Sedangkan kWH adalah satuan yang biasa digunakan untuk Beban yang
diberi tegangan, impedansi dari beban tersebut akan menentukan besar arus dan
sudut fasa yang mengalir pada beban tersebut. Faktor daya merupakan petunjuk
yang menyatakan suatu beban. Faktor daya merupakan hasil bagi dari rata-rata
dengan daya nyata.
Faktor daya = Besarnya faktor daya adalah 0< CosĪ• < 1. Untuk mendapatkan
pemakaian daya maksimal, faktor daya dapat diusahakan mendekati 1, yaitu
dengan menambahkan peralatan capasitor bank. (Zuhal, 1995).
2.3. Audit Energi
Usaha-usaha untuk menghemat energi di segala bidang makin dirasakan
perlu karena semakin terbatasnya sumber-sumber energi yang tersedia dan
semakin mahalnya biaya pemakaian energi. Usaha-usaha penghematan energi
pada suatu bangunan komersial seperti hotel atau suatu pabrik hanya dapat
11
dilakukan jika telah diketahui untuk apa energi tersebut digunakan dan berapa
besarnya pemakaian energi di tiap-tiap bangunan gedung hotel atau pabrik
tersebut. Untuk mengetahui hal tersebut maka diperlukan pengetahuan tentang
audit energi atau kesetimbangan energi. Berdasarkan kegiatan yang dilakukan
pada akhirnya audit energi didefinisikan sebagai: kegiatan untuk mengidentifikasi
jenis energi dan mengidentifikasikan besarnya energi yang digunakan pada
bagian-bagian operasi suatu industri/pabrik atau bangunan serta mencoba
mengidentifikasi kemungkinan penghematan energi.
Audit energi dapat dilakukan setiap saat atau sesuai dengan jadwal yang
sudah ditetapkan. Monitoring pemakaian energi secara teratur merupakan
keharusan untuk mengetahui besarnya energi yang digunakan pada setiap bagian
operasi selama selang waktu tertentu. Dengan demikian usaha-usaha penghematan
dapat dilakukan. (Abdurarachim, 2002)
2.3.1
Konsep Audit Energi
Audit energi merupakan usaha atau kegiatan untuk meidentifikasaikan
jenis dan besarnya energi yang digunakan pada bagian-bagian operasi suatu
industri/pabrik atau bangunan dan mencoba mengidentifikasikan kemungkinan
penghematan energi. Sasaran dari audit energi adalah untuk mencari cara
mengurangi konsumsi energi persatuan output dan mengurangi biaya operasi.
12
2.3.2 Klasifikasi Audit Energi
a. Survei Energi (Energy Survey or Walk Through Audit)
Survei energi merupakan jenis audit energi paling sederhana. Audit hanya
dilakukan pada bagian-bagian utama atau pengguna energi terbesar.
Tujuan dari survei energi adalah :
1) Untuk
mengetahui
pola
penggunaan
energi
dan
sistem
yang
mengkonsumsi energi serta untuk mengidentifikasikan kemungkinan
penghematan energi (Energi onservasi Oppurtunity = ECO)
2) Untuk mendapatkan data yang berguna bagi audit energi awal.
Pada survei energi, data-data dapat diperoleh melalui wawancara dengan
orang-orang yang berhubungan dengan penggunaaan energi pada beberapa tahun
terakhir yang
mengetahui
telah tersedia. Data-data tersebut kemudian dianalisis untuk
kecenderungan karakteristik pemakaian energi pada suatu industri,
pabrik atau gedung. Hasil laporan hanya berupa rekomendasi atau usulan
mengenai bagian-bagian yang perlu dilakukan audit rinci atau bagian-bagian yang
telah optimal penggunaan energinya.
b. Audit Energi Awal atau Audit Energi Singkat (Preliminary Energy Audit =
PEA)
Tujuan dari audit energi awal (PEA) adalah untuk mengukur produktifitas
dan
efisiensi penggunaan energi dan mengidentifikasikan
penghematan engergi (ECO’s). Kegiatan audit energi awal meliputi:
1) Pengumpulan data-data pemakaian energi yang tersedia
kemungkinan
13
2) Mengamati kondisi peralatan, penggunaan, penggunaan energi beserta
alat-alat ukur yang berhubungan dengan monitoring energi seperti:
a) Memeriksa kondisi isolasi yang rusak atau hilang.
b) Meneliti adanya kebocoran
c) Mengamati alat-alat ukur dan alat kendali yang tidak bekerja.
d) Mengamati gas pembuangan pembakaran.
e) Dan lain-lain
3) Mengamati prosedur operasi dan perawatan yang biasa dilakukan dalam
industri/pabrik atau gedung tersebut.
4) Survei energi manajemen, yaitu untuk mengetahui kegiatan manajemen
energi dan kriteria pengambilan keputusan dalam investasi penghematan
energi Hasil PEA biasanya berupa laporan mengenai sumber-sumber
kebocoran / kehilangan energi seperti adanya isolasi yang tidak sempurna,
kebocoran fluida atau alat ukur pengendali yang tidak bekerja,
rekomendasi perbaikan ringan yang harus dilakukan.
c. Audit Energi Rinci atau Energi Penuh (Detailed Energy Audit or Full Audit)
Audit energi rinci (DEA) adalah audit energi yang dilakukan dengan
menggunakan alat-alat ukur yang sengaja dipasang pada peralatan untuk
mengetahui besarnya konsumsi energi. Kegiatan ini diikuti dengan analisis rinci
penggunaan energi beberapa sistem.
Tujuan dari audit energi
ini untuk mengevaluasi kemungkinan
penghematan energi (ECO’s). Audit energi rinci biasanya dilakukan setelah PEA,
14
meskipun sebenarnya audit energi ini dapat dilakukan sendiri, asalkan kegiatan
yang tercangkup dalam PEA dilakukan pada awal kegiatan audit. Pengukuran
yang dilakukan meliputi pengukuran tekanan, temperatur, laju aliran fluida atau
bahan bakar dan konsumsi energi listrik. Data-data pengukuran tersebut kemudian
digunakan untuk menghitung besarnya konsumsi
energi. Hal ini dilakukan
dengan menerapkan balans energi pada komponen atau sistem.
Hasil DEA berupa rekomendasi perubahan-perubahan sistem atau komponen yang
diperlukan dengan didasari oleh bukti-bukti perhitungan agar diperoleh
penghematan
energi
dan
penghematan
biaya
energi
beserta
cara-cara
implementasinya.
2.4 Manajemen Energi
Manajernen energi adalah sebuah teknik dan fungsi manajemen untuk memonitor,
merekarn, rnenganalisis dan mengontrol aliran energi yang bekerja dalam sebuah
sistem untuk mencapai efisiensi penggunaan yang maksimal. Manajemen energi
mencakup beberapa bidang. yaitu: teknik engineering), ilmu pengetahuan
(science), matematika, ekonomi. akuntansi, dan teknologi informasi. Manajemen
energi merupakan kombinasi dan technical skill dan manajemen hisnis yang
benfokus pada business engineering. Perlunya manajemen energi ini semakin
terasa seiring dengan meningkatnya harga energi. karena dapat menurunkan hiaya
yang dikeluarkan untuk energi.
Sistem manajemen energi diatur oleh sebuah sistem organisasi yang menjalankan
sistem ini. Organisasi mi terdiri atas presiden. koordinator, pekerja, dan
15
sebagainya. Manajemen energi mencakup audit plan, educational plan, policy,
reporting
sistem,
strategic
plan.
economic
analysis,
dan
sebagainya.
Salab satu bagian yang mendasari manajemen energi adalah audit errgi. Laporan
audit merupakan hash dan audit plan yang akan diproses dan dianalisis lebih
lanjut dalam manajemen energi. Dan hash audit energi akan diketahui aliran
energi yang memberikan gambaran tentang penggunaan energi. sehingga dapat
disusun suatu rancangan strategis untuk mengendalikan penggunaan energi.
Objek utama dan sistem manajemen mi adalah energi. Energi tidak dapat
diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan akan tetapi energi dapat beruhah dan satu
bentuk ke bentuk yang lain. Dalam manajemen energi. energi terdiri dan energi
primer dan energi sekunder.
Energi primer merupakan energi yang berasal dan sumber natural di bumi, antara
lain adalah minyak rnentah, gas alam, radiasi sinar matahari. batu hara. uranium.
Sedangkan energi sekunder merupakan hash dan konversi energi primer. Listrik
merupakan energi primer dan minyak humi dan batubara.Salah satu tujuan dan
audit energi adalah untuk mengetahui aliran energi. Bagan energi dapat
menunjukkan sumber energi. bagian-bagian yang mengkonsumsi energi dan
losses yang tcrjadi. Aliran energi dapat dibuat jika audit dilakukan secara
menyeluruh terhadap bagiari-bagian yang mengkonsumsi energi dan sehuah
sistem.
2.2.1. Matrik Manajemen Energi
Matrik manajemen energi telah dikembangkan pada awal yahun 1990 sebagai
suatu alat untuk memhantu perusahaan untuk menganalisis penggunaan energi.
16
Matrik mi menunjukkan kelebihan dan kekurangan sistem manajemen energi yang
digunakan. Matrik manajemen energi dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.1 Matrik manajemen energi
Untuk menentukan kualitas dan suati.i sistem manajemen energi. matnik mi
mengelompokkannya kedalam lima level. Level 0 adalah level yang terendah
dengan tidak ada kebijakan mengenal manajemen energi sama sekali. Level 4
adalah level yang terbaik dengan komitmen terhadap manajemen energi.
Matrik manajemen energi meliputi enam area pokok dan manajemen energi yaitu:
A. Kebijakan energi
Manajemen energi yang efektif dimulal dengan suatu sosialisasi dan kebijakan
yang dibuat. Kebijakan-kebiakan yang dibuat harus diterapkan mulai dan level top
manajemen sampai level operator. Sistern manajemen energi yang baik ditandal
dengan adanya kornitmen penuh dan top manajemen.
17
B. Organisasi
Organisasi ini adalah integrasi dan fungsi-fungsi manajemen yang lain.
Departemen-depertemen yang mendukung sistem manajemen energi saling
berinteraksi satu dengan yang lain.
C.Motivasi
Motivasi yang dimaksudkan adalah motivasi dimana semua staff yang ada dalam
mendukung manajemen energi. Pengaturan energi yang baik tidak dapat
dilepaskan dan tanggung jawab semua staff yang ada untuk menghemat energi.
Manajemen energi tidak dapat herjalan jika tidak ada kesadaran untuk menghemat
energi.
D. Sistem inforrnasi
Sistem informasi mi memberikan laporan rncngenai performance dan energi yang
digunakan. Sistem informasi mi mengecek kebutuhan energi dan melaporkan
setiap bulan.
E Marketing
Bagian marketing mi merupakan bagian yang mempublikasikan mengenal sistem
manalemen energi yang akan diterapkan. Marketing ml mempublikasikan sistern
manajemen energi balk didalam dan diluar organisasi yang ada.
F Investasi
Kebijakan investasi dalam pengefisiensian energi. Untuk menerapkan sistem
manajemen energi mi diperlukan dana yang tidak sediki. oleh sebab itu
18
diperkirakan suatu kebi.jakan investasi dalam mengambil keputusan. Investasi ini
juga memperhitungkan aspek Iingkungan hidup.
2.5 Konsep Rangkaian Listrik
2.5.1 Arus Listrik
Pada pembahasan tentang rangkaian listrik, perlu kiranya kita mengetahui terlebih
dahulu beberapa hal megenai apa itu yang dimaksud dengan listrik.. Arus
merupakan perubahan kecepatan muatan terhadap waktu atau muatan yang
mengalir dalam satuan waktu dengan simbol i (dari kata Perancis : intensite),
dengan kata lain arus adalah muatan yang bergerak. Selama muatan tersebut
bergerak maka akan muncul arus tetapi ketika muatan tersebut diam maka arus
pun akan hilang. Muatan akan bergerak jika ada energi luar yang
memepengaruhinya. Muatan adalah satuan terkecil dari atom atau sub bagian dari
atom. Dimana dalam teori atom modern menyatakan atom terdiri dari partikel inti
(proton bermuatan + dan neutron bersifat netral) yang dikelilingi oleh muatan
elektron (-), normalnya atom bermuatan netral..
Dalam teori rangkaian arus merupakan pergerakan muatan positif. Ketika terjadi
beda potensial disuatu elemen atau komponen maka akan muncul arus dimaan
arah arus positif mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah dan arah arus
negatif mengalir sebaliknya. Macam-macam arus :
A. Arus searah (Direct Current/DC)
19
Arus DC adalah arus yang mempunyai nilai tetap atau konstan terhadap satuan
waktu, artinya diaman pun kita meninjau arus tersebut pada wakttu berbeda akan
mendapatkan nilai yang sama
Gambar 2.1 Diagram Arus DC
B. Arus bolak-balik (Alternating Current/AC)
Arus AC adalah arus yang mempunyai nilai yang berubah terhadap satuan
waktu dengan karakteristik akan selalu berulang untuk perioda waktu tertentu
(mempunyai perida waktu : T).
Gambar 2.2 Diagram arus AC
2.5.2 Tegangan
Tegangan atau seringkali orang menyebut dengan beda potensial dalam
bahasa Inggris voltage adalah kerja yang dilakukan untuk menggerakkan satu
20
muatan (sebesar satu coulomb) pada elemen atau komponen dari satu
terminal/kutub ke terminal/kutub lainnya, atau pada kedua terminal/kutub akan
mempunyai beda potensial jika kita menggerakkan/memindahkan muatan sebesar
satu coulomb dari satu terminal ke terminal lainnya. Keterkaitan antara kerja yang
dilakukan sebenarnya adalah energi yang dikeluarkan, sehingga pengertian diatas
dapat dipersingkat bahwa tegangan adalah energi per satuan muatan.
Secara matematis : v =
dq
dw
Satuannya : Volt (V)
Gambar 2.3 Diagram beda potensial
2.5.3 Usaha (energi) Listrik
Arus listrik adalah muatan yang bergerak tiap satu satuan waktu. Besarnya
usaha yang diperlukan untuk menggerakkan muatan-muatan listrik itu dirumuskan
dalam :
W=V.I.t
Dengan :
V = tegangan ( volt )
I = kuat arus ( ampere )
.t = waktu ( detik )
W = usaha atau tenaga atau energi listrik ( joule )
21
Dengan mengingat hukum Ohm ( V=I.R), besarnya tenaga Listrik dapat
dirumuskan dalam bentuk lain sebagai berikut :
W = I² . R . t
V2
W=
t
R
Dengan R tahanan kawat penghantar
2.5.4. Daya listrik
Daya adalah kecepatan melakukan usaha atau usaha yangdilakukan
persatuan waktu. Ketentuan ini dirumuskan : ditentukan berapa harga yang harus
dibayar oleh pelanggan listrik tiap satuan waktu ( misalnya tiap bulan ). Konvensi
satuan usaha dan daya ( listrik dan mekanik )
Usaha :
1 joule = 1 watt detik
= 0,24 kalori
= 1 newton meter
1 kWh = 3,6 x 106 joule
Daya :
1 watt = 1 joule / detik
= 0,24 kalori/detik
= 0,00136 HP (horse power = tenaga kuda )
1 kg m/detik = 9,81 watt
22
= 1/75 HP
1 HP = 746 watt
A. Daya Sebenarnya Dan Daya Semu ( Daya Aktif Dan Reaktif )
Jika arus bolak-balik melalui sebuah tahanan induksi ( yaitu tahanan dari
sebuah kumparan/gulungan kawat ) maka ketika diukur dengan pengukur daya
(watt-meter ) akan menunjukkan nilai daya yang lebih kecil daripada daya yang
diperoleh dari hasil perhitungan dengan rumus P = Vef x Ief
Pengukur daya itu menunjukkan daya sebenarnya, sedangkan hasil perhitungan
rumus daya tersebut menunjukkan daya semu. Perbandingan kedua daya itu
disebut faktor usaha, diberi simbol cos ? ( baca ; cosinus phie ).
Faktor usaha =
Cosφ =
P Sebenarnya
P Semu
Psebenarnya
Vef x I ef
Psebenarnya = Vef x Ief x cos ?
Daya aktif, diukur dalam kilowatt (kW), merupakan daya nyata (daya poros, daya
yang sebenarnya) yang digunakan oleh beban untuk melakukan tugas tertentu.
Terdapat beban tertentu seperti motor, yang memerlukan bentuk lain dari daya
yang disebut daya reaktif (kVAR) untuk membuat medan magnet. Walaupun daya
reaktif
merupakan daya yang tersendiri, daya ini sebenarnya merupakan beban
(kebutuhan) pada suatu sistim listrik. Utilitas harus membayar daya/ kebutuhan
total seperti digambarkan dalam gambar berikut
23
Gambar 2.4 Segita daya
Penjumlahan vektor daya aktif dan reaktif merupakan daya total (nyata), diukur
dalam kVA (kilo Volts-Amperes). Daya ini merupakan daya yang dik irim oleh
perusahaan energi ke pelanggan. Secara matematis hal ini dapat dinyatakan
sebagai:
2.5.5 Fase Listrik
Terdapat satu karakteristik utama dari pasokan listrik AC yang memerlukan
penjelasan: fase.
Pada dasarnya pasokan listrik AC dibagi kedalam sirkuit satu fase dan tiga fase.
Sirkuit AC satu fase memiliki dua buah kawat yang dihubungkan ke sumber
listrik. Tidak seperti sirkuit DCyang arah arus listrik nya tidak berubah, maka
dalam sirkuit AC arah arus berubah berkali-kali tiap detiknya tergantung pada
frekuensi pasokan. Listrik 220 volt (V) yang dipasok ke rumah kita merupakan
listrik AC satu fase dan memiliki dua buah kawat: ‘aktif’ dan ‘netral’. Jalur
distribusi dapat terdiri dari empat jalur. Tiga jalur membawa listrik dari tiga
24
sirkuit listrik, yang dibagi menjadi jalur netral yang umum (tiga jalur aktif dan
satu jalur netral).
Sistim 3 fase memiliki 3 bentuk gelombang (biasanya membawa daya) yaitu 2/3 p
radian (120 derajat,1/3 siklus) untuk waktu tertentu. Gambar 4 menunjukan sistim
satu siklus tiga fase, dari 0 hingga 360 derajat (2 p radians), sepanjang aksis waktu.
Garis yang diplotkan menunjukan keragaman tegangan sesaat (atau arus) dalam
waktu. Siklus ini akan berulang 50 atau 60 kali per detiknya tergantung pada
frekuensi sistim dayanya. Warna garis menyatakan kode pewarnaan Amerika
untuk sistim tiga fase: hitam =VL1 merah=VL2 biru=VL3. Sistim pasokan tiga
fase selanjutnya dinyatakan oleh hubungan bintang dan delta seperti ditunjukkan
dalam Gambar 5.
Gambar 2.5 Sistim listrik 3 fase
(Wikipedia contributors, 2005)
25
Gambar 2.6 Hubungan bintang dan delta pada sistim listrik
2.6 Sistem Pengkondisian Udara
Pengadaan suatu sistem pengkondisian udara adalah agar tercapai kondisi
temperatur, kelembaban, kebersihan, dan distribusi udara dalam ruangan dapat
dipertahankan pada tingkat keadaan yang diharapkan. Suatu sistem pengkondisian
udara bisa berupa sebuah sistem pemanasan, pendinginan, dan ventilasi. Untuk
kondisi iklim indonesia (tropis), untuk proses pengkondisian udara yang berupa
pendinginan banyak sekali digunakan.
Sistem tata udara adalah suatu proses mendinginkan/memanaskan udara sehingga
dapat mencapai suhu dan kelembaban yang diinginkan/dipersyaratkan. Selain itu,
mengatur aliran udara dan kebersihannya. Sistem penyegaran udara pada
umumnya dibagi menjadi dua golongan utama yaitu :
a. Penyegaran udara untuk kenyamanan
Menyegarkan udara ruangan untuk memberikan kenyamanan kerja bagi
orang yang melakukan kegiatan tertentu.
b. Penyegaran udara untuk industri
26
Menyegarkan udara ruangan karena diperlukan oleh proses, bahan,
peralatan atau barang yang ada di dalamnya
Pendingin ini berfungsi untuk menciptakan kondisi nyaman bagi beberapa
aktivitas manusia. Pada bangunan besar biasanya menggunakan sistem
pengkondisian udara central. Sistem tersebut mungkin terdiri dari satu atau lebih
mesin pendingin air (water-chiling plants) dan mesin pemanas air (secara
tradisional berupa sebuah ketel) yang diletakkan di dalam suatu ruangan mesin.
Ruangan yang dikondisikan mengunakan satu atau lebih sistem saluran udara
segar dan udara balik atau dapat juga dalam bentuk aliran air panas atau dingin
melalui pipa ke penukar kalor (heat exchangers) yang terdapat pada ruangan
tersebut.
2.6.1 Faktor Pemilihan Sistem Pengkondisian Udara
a. Faktor kenyamanan
Faktor kenyamanan dalam ruangan sangat tergantung pada beberapa
parameter yang bisa diatur oleh sistem pengkondisian udara. Parameter itu antara
lain meliputi temperatur bola basah dan bola kering dari udara, aliran udara,
kebersihan udara, bau, kualitas ventilasi maupun tingkat kebisingannya. Semua
parameter di atas diatur sesuai dengan kondisi kerja yang terjadi pada ruangan
yang dikondisikan. Dari sudut pandang kenyamanan, maka sistem pengkondisian
udara yang baik adalah sistem yang mampu menciptakan kondisi nyaman yang
merata pada semua komponen yang
dikondisikan dalam ruangan.
27
b. Faktor ekonomi
Faktor ekonomi yang menjadi pertimbangan antara lain adalah biaya awal
untuk pemasangan serta biaya operasi dan perawatan untuk sistem setelah
peralatan itu difungsikan. Dari sudut pandang faktor ekonomi, suatu sistem
pengkondisian udara yang baik adalah dengan biaya total serendah-rendahnya.
c. Faktor operasi dan perawatan
faktor yang secara umum yang menjadi pertimbangan adalah faktor
konstruksi yang mudah dimengerti susuanan dan cara menjalankannya. Secara
lebih detail hal ini terkait dengan beberapa kontruksi yang sederhana, tingkat
efisiensi yang tinggi, mudah dalam perawatan, mudah direparasi jika terjadi
kerusakan, dapat melayani perubahan kondisi operasi.
2.6.2 Prinsip Kerja Penyegar Udara
Penyegar udara atau yang biasa disebut Air Conditioner(AC) dirancang
dengan mempergunakan bahan atau unsur pendingin (Refrigeran) yang
mempunyai sifat mekanis yang dimasukkan ke dalam suatu sistem peredaran
udara untuk diedarkan melalui komponen-komponen utama penyegar yang telah
dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menghisap atau menyerap suhu panas
udara di dalam suatu ruangan dan memindahkan suhu panas udara tersebut keluar
ruangan, sehingga tercapailah suatu penyegar udara yang ideal.
Penyegar udara yang baik harus mempunyai syarat-syarat sebagai berikut :
1. Dapat mengatur dan menyesuaikan suhu didalam ruangan.
2. Dapat menjaga dan mengatur kelembaban udara.
28
3. Memperlengkapi penukaran udara dengan baik.
4. Dapat mengedarkan kembali udara yang telah ada di dalam ruang yang
sudah diberikan pengaturan udara.
5. Dapat menyaring dan membersihkan udara.
2.6.3 Lingkaran Pendinginan (Refrigerant Cycle)
Semua bagian dari sistem pendinginan adalah serupa, kecuali ukuran
ukurannya, tergantung dari kerangka pendinginan tersebut. Lingkaran pendingin
merupakan suatu rangkaian pertukaran dari bagian-bagian bahan pendingin,
didalam proses ini bahan pendingin diubah dari bentuk cairan menjadi uap
kemudian diolah kembali menjadi suatu bentuk cairan. Tenaga yang berbentuk
panas yang merubah cairan menjadi uap adalah bentuk panas yang merupakan
hawa panas yang ditarik dari udara didalam ruangan yang diinginkan.
Siklus refrigerasi ditunjukkan dalam Gambar 3 dan 4 dan dapat dibagi menjadi
tahapantahapan
berikut:
A. 1 – 2. Cairan refrigeran dalam evaporator menyerap panas dari
sekitarnya, biasanya udara, air atau cairan proses lain. Selama proses
ini cairan merubah bentuknya dari cair menjadi gas, dan pada keluaran
evaporator gas ini diberi pemanasan berlebih/ superheated gas.
b) 2 – 3. Uap yang diberi panas berlebih masuk menuju kompresor
dimana tekanannya dinaikkan. Suhu juga akan meningkat, sebab
bagian energi yang menuju proses kompresi dipindahkan ke refrigeran.
29
c)
3 – 4. Superheated gas bertekanan tinggi lewat dari kompresor
menuju kondenser. Bagian awal proses refrigerasi (3-3a) menurunkan
panas superheated gas sebelum gas ini dikembalikan menjadi bentuk
cairan (3a-3b). Refrigerasi untuk proses ini biasanya dicapai dengan
menggunakan udara atau air. Penurunan suhu lebih lanjut terjadi pada
pekerjaan pipa dan penerima cairan (3b - 4), sehingga cairan refrigeran
didinginkan ke tingkat lebih rendah ketika cairan ini menuju alat
ekspansi.
d) 4 - 1 Cairan yang sudah didinginkan dan bertekanan tinggi melintas
melalui peralatan ekspansi, yang mana akan mengurangi tekanan dan
mengendalikan aliran menuju Kondenser harus mampu membuang
panas gabungan yang masuk evaporator dan kondenser. Dengan kata
lain: (1 - 2) + (2 - 3) harus sama dengan (3 - 4). Melalui alat ekspansi
tidak terdapat panas yang hilang maupun yang diperoleh.
Gambar 2.7 Gambar skematis siklus refrigerasi kompresi uap
30
Gambar 2.8 Gambaran skematis siklus refrigerasi termasuk perubahan tekanannya
2.6.4 Komponen Utama Penyegar Udara
A. Kompresor
Kompresor adalah jantung dari sistem tata udara, Kompresor berguna untuk
menghisap uap refrigeran dari ruang penampung uap. Ketika di dalam penampung
uap, tekanannya diusahakan agar tetap rendah, supaya refrigerant senantiasa
berada dalam keadaan uap dan bersuhu rendah. Lalu ketika di dalam kompresor,
tekanan refrigeran dinaikkan sehingga memudahkan pencairannya kembali.
Energi yang diperlukan untuk kompresi diberikan oleh motor listrik yang
menggerakkan kompresor. Jumlah refrigeran yang bersirkulasi dalam siklus
refrigerasi tergantung pada jumlah uap yang dihisap masuk ke dalam kompresor .
Dua jenis utama dari kompresor:
1. Kompresor positif, dimana gas di hisap masuk kedalam silinder dan
dikompresikan sehingga terjadi kenaikan tekanan.
31
2. Kompresor non positif, dimana gas yang dihisap masuk dipercepat
alirannya oleh sebuah impeler yang kemudian mengubah energi kinetik
untuk menaikkan tekanan.
Empat jenis kompresor refrigerasi yang paling umum adalah:
•
Kompresor torak (reciprocating compressor)
•
Kompresor sekrup (rotary screw compressor)
•
Kompresor sentrifugal
•
Kompresor sudu (vane)
B. Kondensor
Kondensor berguna untuk pengembunan dan pencairan kembali uap refrigeran.
Uap refrigeran yang bertekanan dan bersuhu tinggi pada akhir kompresi dapat
dengan mudah dicairkan dengan mendinginkannya dengan air pendingan (dengan
udara pendingin pada sistem dengan pendinginan udara) yang ada pada suhu
normal. Dengan kata lain, uap refrigeran menyerahkan panasnya (kalor laten
pengembunan) kepada air dingin di dalam kondensor, sehingga mengembun dan
menjadi cair. Jadi karena air pendingin menyerap panas dari refrigeran, maka ia
akan menjadi panas pada waktu keluar dari kondensor. Selama refrigeran
mengalami perubahan dari fasa uap ke fasa cair, dimana terdapat campuran
refrigeran dalam fasa uap dan cair, tekanan (tekanan pengembunan) dan suhunya
(suhu pengembunan) konstan. Kalor yang dikeluarkan dari dalam kondensor
adalah jumlah kalor yang diperoleh dari udara yang mengalir melalui evaporator.
32
Uap refrigeran menjadi cair sempurna didalam kondensor, kemudian dialirkan
kedalam melalui pipa kapiler /katup ekspansi.
C. Evaporator
Tekanan cairan refrigeran yang diturunkan pada katup ekspansi, didistribusikan
secara merata kedalam pipa Evaporator oleh distributor refrigeran, pada saat itu
refrigeran akan menguap dan menyerap kalor dari udara ruangan yang dialirkan
melalui permukaan luar dari pipa evaporator. Cairan refrigerant diuapkan secara
berangsur-angsur karena menerima kalor sebanyak kalor laten penguapan, selama
proses penguapan itu, di dalam pipa akan terdapat campuran refrigeran dalam fasa
cair dan gas. Suhu penguapan dan tekanan penguapan dalam keadaan konstan
pada saat itu terjadi. Evaporator adalah penukar kalor yang memegang peranan
paling penting di dalam siklus refrigerasi, yaitu mendinginkan media sekitarnya.
D. Katup Ekspansi
Untuk menurunkan tekanan dari refrigeran cair (yang bertekanan tinggi) yang
dicairkan di dalam kondensor, agar dapat mudah menguap, maka dipergunakan
alat yang dinamakan katup ekspansi atau pipa kapilar. Katup ekspansi ini
dirancang untuk suatu penurunan tekanan tertentu. Katup ekspansi yang biasa
dipergunakan adalah katup ekspansi termostatik yang dapat mengatur laju aliran
refrigeran, yaitu agar derajat super panas uap refrigeran di dalam evaporator dapat
diusahakan konstan. Dalam penyegar udara yang kecil, dipergunakan pipa kapiler
sebagai pengganti katup ekspansi. Cairan refrigeran mengalir ke dalam evaporator,
33
tekanannya turun dan menerima kalor penguapan dari udara, sehingga menguap
secara berangsur-angsur. Selanjutnya, proses siklus tersebut di atas terjadi secara
berulang-ulang. Jenis katup ekspansi yang paling popular untuk sistem refrigasi
adalah katup berkendali lanjut panas, yang biasa disebut dengan katup ekspansi
termostatik. Katup ekspansi termostatik mengatur laju aliran refrigeran cair yang
besarnya sebanding dengan laju penguapan di dalam evaporator. Katup ekspansi
mengatur supaya evaporator dapat selalu bekerja sehinga diperoleh efisiensi siklus
refrigerasi yang maksimal. Apabila beban pendinginan turun, atau apabila katup
expansi membuka lebih lebar, maka refrigeran didalam evaporator tidak menguap
sempurna, sehingga refrigeran yang terisap masuk ke dalam kompresor
mengandung cairan. Apabila hal tersebut terjadi dalam waktu cukup lama,
sebagian uap akan mencair kembali, dan katup kompresor akan mengalami
kerusakan.
2.6.5 Refrigerant
Refrigeran sangat penting peranannya bagi mesin penyegar udara, sehingga dalam
memilih jenis refrigeran haruslah yang paling sesuai dengan jenis kompresor yang
dipakai, dan karakteristik termodinamikanya yang antara lain meliputi suhu
penguapan dan tekanan penguapan serta suhu pengembunan dan tekanan
pengembunan.
Jenis-jenis
refrigeran
yang
digunakan
dalam
sistem
kompresi
uap
Berbagai refrigeran yang digunakan dalam sistem kompresi uap. Pendinginan
yang diperlukan suhu sangat menentukan dalam pemilihan fluida. Umumnya
34
refrigeran yang digunakan adalah dalam keluarga fluorocarbons klor (CFC, juga
disebut freon): R-11, R-12, R-21, R-22 dan R-502. Sifat-sifat refrigeran ini
diringkas dalam Tabel 2.2 dan kinerja refrigeran ini diberikan dalam Tabel 2
Tabel 2.2 Sifat-sifat refrigeran yang biasa digunakan
Tabel 2.3 Kinerja refrigeran yang biasa digunakan
Pemilihan refrigeran dan suhu pendingin dan beban yang diperlukan
menentukan pilihan kompresor, serta desain evaporator, kondensor, dan alat
pembantu lainnya. Tambahan faktor-faktor seperti kemudahan pemeliharaan,
persyaratan ruang fisik dan ketersediaan utilitas untuk pembantu (air, listrik, dll)
juga mempengaruhi pemilihan komponen
Persyaratan Refrigeran
35
Persyaratan refrigeran untuk unit refrigerasi adalah sebagai berikut :
a) Tekanan penguapannya harus tinggi.
b) Tekanan pengembunan yang tidak terlampau tinggi.
c) Kalor laten penguapannnya harus tinggi.
d) Volume spesifik (terutama dalam fasa gas) yang cukup kecil.
e) Koefisien prestasinya harus tinggi.
f) Konduktivitas termal yang tinggi.
g) Viskositas yang rendah dalam fasa cair maupun fasa gas.
h) Konstanta dielektrika dari refrigeran yang kecil, tahanan listrik yang besar,
serta tidak menyebabkan korosi pada maaterial isolator listrik.
i) Refrigeran hendaknya stsbil dan tidak bereaksi dengan material yang
dipakai, jadi juga tidak menyebabkan korosi.
j) Refrigeran tidak boleh beracun dan tidak berbau merangsang.
k) Refrigeran tidak boleh mudah terbakar dan mudah meledak.
l) Refrigeran harus mudah dideteksi, jika terjadi kebocoran.
m) Harganya tidak mahal dan mudah diperoleh.
n) Ramah lingkungan
2.6.6. Sistem Air Conditioning
Tergantung pada aplikasi, ada beberapa pilihan / kombinasi pengkondisian udara,
yang tersedia untuk digunakan:
•
Penyejuk udara (untuk ruang atau mesin)
•
AC Split
•
FCU(Fan coil unit )dalam sistem yang lebih besar
36
•
AHU (Air Handling Unit) / unit penanganan udara dalam sistem yang
lebih besar
2.7 Cooling Tower / Menara Pendingin
Pendingin air dibutuhkan untuk, misalnya, AC, proses manufaktur atau
kekuasaan generasi. Sebuah menara pendingin adalah suatu peralatan yang
digunakan untuk mengurangi suhu aliran air dengan mengekstrak panas dari air
dan memancarkan ke atmosfer. Menara pendingin memanfaatkan penguapan
dimana sebagian air menguap ke dalam aliran udara bergerak dan kemudian
dibuang ke atmosfer. Akibatnya, sisa air didinginkan turun secara signifikan
(Gambar 1). Menara pendingin mampu menurunkan suhu air lebih dari perangkat
yang hanya menggunakan udara untuk membuang panas, seperti radiator dalam
mobil, dan karena itu lebih hemat biaya dan hemat energi
Gambar 2.9 Diagram skematik sistim menara pendingin
2.7.1
Komponen Menara Pendingin
37
Komponen dasar sebuah menara pendingin meliputi rangka dan wadah, bahan
pengisi, kolam air dingin, eliminator aliran, saluran masuk udara, louvers, nosel
dan fan. Kesemuanya dijelaskan dibawah.
Rangka dan wadah. Hampir semua menara memiliki rangka berstruktur
A.
yang menunjang tutup luar (wadah/casing), motor, fan, dan komponen
lainnya. Dengan rancangan yang lebih kecil, seperti unit fiber glass,
wadahnya dapat menjadi rangka.
B.
Bahan Pengisi. Hampir seluruh menara menggunakan bahan pengisi
(terbuat dari plastik atau kayu) untuk memfasilitasi perpindahan panas
dengan memaksimalkan kontak udara dan air. Terdapat dua jenis bahan
pengisi:
•
Bahan pengisi berbentuk percikan/Splash fill: air jatuh diatas lapisan yang
berurut dari batang pemercik horisontal, secara terus menerus pecah
menjadi tetesan yang lebih kecil, sambil membasahi permukaan bahan
pengisi. Bahan pengisi percikan dari plastik memberikan perpindahan
panas yang lebih baik daripada bahan pengisi percikan dari kayu.
•
Bahan pengisi berbentuk film: terdiri dari permukaan plastik tipis dengan
jarak yang berdekatan dimana diatasnya terdapat semprotan air,
membentuk lapisan film yang tipis dan melakukan kontak dengan udara.
Permukaannya dapat berbentuk datar, bergelombang, berlekuk, atau pola
lainnya. Jenis bahan pengisi film lebih efisien dan memberi perpindahan
panas yang sama dalam volume yang lebih kecil daripada bahan pengisi
jenis splash.
38
C.
Kolam air dingin. Kolam air dingin terletak pada atau dekat bagian bawah
menara, dan menerima air dingin yang mengalir turun melalui menara dan
bahan pengisi. Kolam biasanya memiliki sebuah lubang atau titik terendah
untuk pengeluaran air dingin. Dalam beberapa desain, kolam air dingin
berada dibagian bawah seluruh bahan pengisi. Pada beberapa desain aliran
yang berlawanan arah pada forced draft, air di bagian bawah bahan pengisi
disalurkan ke bak yang berbentuk lingkaran yang berfungsi sebagai kolam
air dingin. Sudu-sudu fan dipasang dibawah bahan pengisi untuk meniup
udara naik melalui menara. Dengan desain ini, menara dipasang pada
landasannya, memberikan kemudahan akses bagi fan dan motornya.
D.
Drift eliminators. Alat ini menangkap tetes-tetes air yang terjebak dalam
aliran udara supaya tidak hilang ke atmosfir.
E.
Saluran udara masuk. Ini merupakan titik masuk bagi udara menuju menara.
Saluran masuk bisa berada pada seluruh sisi menara (desain aliran
melintang) atau berada dibagian bawah menara (desain aliran berlawanan
arah).
F.
Louvers. Pada umumnya, menara dengan aliran silang memiliki saluran
masuk louvers. Kegunaan louvers adalah untuk menyamakan aliran udara ke
bahan pengisi dan menahan air dalam menara. Beberapa desain menara
aliran berlawanan arah tidak memerlukan louver.
G.
Nosel. Alat ini menyemprotkan air untuk membasahi bahan pengisi.
Distribusi air yang seragam pada puncak bahan pengisi adalah penting untuk
mendapatkan pembasahan yang benar dari seluruh permukaan bahan pengisi.
39
Nosel dapat dipasang dan menyemprot dengan pola bundar atau segi empat,
atau dapat menjadi bagian dari rakitan yang berputar seperti pada menara
dengan beberapa potongan lintang yang memutar.
H.
Kipas / Fan. Fan aksial (jenis baling-baling) dan sentrifugal keduanya
digunakan dalam menara. Umumnya fan dengan baling-baling/propeller
digunakan pada menara induced draft dan baik fan propeller dan sentrifugal
dua-duanya ditemukan dalam menara forced draft. Tergantung pada
ukurannya, jenis fan propeller yang digunakan sudah dipasang tetap atau
dengan dapat dirubah-rubah/ diatur. Sebuah fan dengan baling-baling yang
dapat diatur tidak secara otomatis dapat digunakan diatas range yang cukup
luas sebab fan dapat disesuaikan untuk mengirim aliran udara yang
dikehendaki pada pemakaian tenaga terendah. Baling-baling yang dapat
diatur secara otomatis dapat beragam aliran udaranya dalam rangka
merespon perubahan kondisi beban.
2.7.3 Jenis Menara Pendingin
Ada dua jenis utama menara pendingin: draft alami dan mekanis draft menara
pendingin.
A. Draft Menara Pendingin Alami
Draft alami atau menara pendingin hiperbolik memanfaatkan perbedaan suhu
antara udara ambien dan udara panas di dalam menara. Seperti udara panas
bergerak ke atas melalui menara (karena naik udara panas), udara sejuk segar
ditarik ke menara melalui saluran udara masuk di bagian bawah. Karena tata letak
40
menara, kipas tidak diperlukan dan hampir tidak ada sirkulasi udara panas yang
dapat mempengaruhi kinerja. Beton digunakan untuk dinding menara dengan
ketinggian hingga 200 m. Menara pendingin tersebut kebanyakan hanya
digunakan untuk panas yang besar karena struktur beton besar mahal.
Gambar 2.10 Menara pendingin natural draft aliran melintang
Ada dua jenis utama menara natural draft:
•
Cross menara aliran (Gambar 2): udara yang diambil di air yang jatuh dan
mengisi terletak luar menara
•
Counter menara aliran (Gambar 3): udara dibuat melalui air jatuh dan
mengisi adalah Oleh karena itu terletak di dalam menara, walaupun desain
tergantung pada kondisi tempat yang spesifik
B. Draft Menara Pendingin Mekanikal
Menara draft mekanik memiliki kipas / fan yang besar untuk mendorong atau
mengalirkan udara melalui air yang disirkulasi. Air jatuh turun diatas permukaan
bahan pengisi, yang membantu untuk meningkatkan waktu kontak antara air dan
udara – hal ini membantu dalam memaksimalkan perpindahan panas diantara
41
keduanya. Laju pendinginan menara draft mekanis tergantung pada banyak
parameter seperti diameter fan dan kecepatan operasi, bahan pengisi untuk
tahanan sistim dll.
Gambar 2.11 Menara pendingin induced draft dengan aliran berlawanan
2.8 Pembangkit Udara Tekan / Compressor
Industri menggunakan udara tekan seluruh operasi produksi, yang dihasilkan oleh
unit udara tekan berkisar dari 5 tenaga kuda (hp) untuk lebih dari 50.000 hp. The
US Department Energi (2003) melaporkan bahwa 70 hingga 90 persen kompresi
udara hilang dalam bentuk tidak dapat digunakan berupa panas, gesekan,
penyalahgunaan dan kebisingan (lihat gambar 1). Untuk alasan ini, kompresor dan
udara tekan sistem bidang penting untuk meningkatkan efisiensi energi di pabrikpabrik industri.
Perlu dicatat bahwa biaya menjalankan sistem udara tekan jauh lebih tinggi
daripada biaya yang kompresor itu sendiri (lihat Gambar 2.12).
42
Gambar 2.12 Komponen biaya dalam sistim udara tekan (eCompressedAir)
Penghematan energi dari perbaikan sistem dapat berkisar dari 20 sampai 50 persen
atau lebih konsumsi listrik, yang mengakibatkan ribuan hingga ratusan ribu dolar.
Sebuah sistem udara terkompresi dikelola dengan baik dapat menghemat energi,
mengurangi perawatan, downtime menurun, meningkatkan output produksi, dan
meningkatkan kualitas produk.
Sistim udara tekan terdiri dari sisi supply, yang mencakup kompresor dan
penanganan udara, dan sisi permintaan, yang meliputi sistem distribusi dan
penyimpanan dan peralatan pengguna akhir. Sebuah pengelolaan dengan baik sisi
supply akan menghasilkan bersih, udara kering, stabil yang disampaikan pada
tekanan yang sesuai dengan cara yang diandalkan biaya yang efektif.
2.8.1
Komponen Utama Sistim Udara tekan
Sistim udara tekan terdiri dari komponen utama berikut: Penyaring udara masuk,
inter-stage coolers, after-coolers, pengering udara, moisture drain traps, penerima,
jaringan pipa, filter, regulator dan lubricators (lihat Gambar 3).
•
Air Intake Filter: Mencegah debu masuk kompresor; Debu menyebabkan
menempel katup, silinder tergerus, berlebihan memakai dll
43
•
I inter-stage coolers : Mengurangi suhu udara sebelum memasuki tahap
erikutnya untuk mengurangi kerja kompresi dan meningkatkan efisiensi.
Mereka biasanya air-cooled.
•
After-Coolers: Tujuannya adalah untuk menghilangkan uap air di udara
dengan mengurangi temperatur pada penukar panas air dingin.
•
Air Dryer / pengering udara: Jejak sisa air setelah after-cooler dihilangkan
dengan menggunakan pengering udara, sebagai udara untuk peralatan
instrumen dan pneumatik harus relatif bebas dari kelembaban apapun.
kelembaban dihilangkan dengan menggunakan penyerap seperti gel silika /
karbon aktif, atau
pendingin pengering, atau panas dari pengering
kompresi.
•
Moisture Drain Traps: Perangkap menguras Moisture digunakan untuk
menghilangkan kelembaban di kompresi udara. Perangkap ini menyerupai
steam traps. Berbagai jenis perangkap yang digunakan adalah manual
tiriskan ayam, timer berdasarkan / katup drain otomatis dll
•
Penerima: receiver udara disediakan sebagai ge Stora dan memperlancar
keluaran udara berdenyut - mengurangi variasi tekanan dari kompresor
44
Gambar 2.13 Jenis Komponen Kompresor (US DOE, 2003)
2.8.2
Jenis Kompresor
Seperti terlihat pada gambar 2.14, terdapat dua jenis dasar : positive-displacement
and dinamik. Pada jenis positive-displacement, sejumlah udara atau gas di- trap
dalam ruang kompresi dan volumnya secara mekanik menurun, menyebabkan
peningkatan tekanan tertentu kemudian dialirkan keluar. Pada kecepatan konstan,
aliran udara tetap konstan dengan variasi pada tekanan pengeluaran. Kompresor
dinamik memberikan enegi kecepatan untuk aliran udara atau gas yang kontinyu
menggunakan impeller yang berputar pada kecepatan yang sangat tinggi. Energi
kecepatan berubah menjadi energi tekanan karena pengaruh impeller dan volute
pengeluaran atau diffusers. Pada kompresor jenis d inamik sentrifugal, bentuk dari
sudu-sudu impeller menentukan hubungan antara aliran udara dan tekanan (atau
head) yang dibangkitkan.
45
Gambar 2.14 Jenis Kompresor (US DOE, 2003)
2.8.2.1 Kompresor Positif Pemindahan Positive Displacement
Kompresor ini tersedia dalam dua jenis: reciprocating dan putar/ rotary.
A. Kompresor reciprocating
Di dalam industri, kompresor reciprocating paling banyak digunakan untuk
mengkompresi baik udara maupun refrigerant. Prinsip kerjanya seperti pompa
sepeda dengan karakteristik dimana aliran keluar tetap hampir konstan pada
kisaran tekanan pengeluaran tertentu. Juga, kapasitas kompresor proporsional
langsung terhadap kecepatan. Keluarannya, seperti denyutan
46
Gambar 2.15 Penampang melintang kompresor reciprocating (King, Julie)
Kompresor reciprocating tersedia dalam berbagai konfigurasi; terdapat empat
jenis yang paling banyak digunakan yaitu horizontal, vertical, horizontal balanceopposed, dan tandem. Jenis kompresor reciprocating vertical digunakan untuk
kapasitas antara 50 – 150 cfm. Kompresor horisontal balance opposed digunakan
pada kapasitas antara 200 – 5000 cfm untuk desain multitahap dan sampai 10,000
cfm untuk desain satu tahap (Dewan Produktivitas Nasional, 1993).
Kompresor udara reciprocating biasanya merupakan aksi tunggal dimana
penekanan dilakukan hanya menggunakan satu sisi dari piston. Kompresor yang
bekerja menggunakan dua sisi piston disebut sebagai aksi ganda.
Kompresor udara reciprocating tersedia untuk jenis pendingin udara maupun
pendingin air menggunakan pelumasan maupun tanpa pelumasan, mungkin dalam
bentuk paket, dengan berbagai pilihan kisaran tekanan dan kapasitas.
B Rotary kompresor
47
Kompresor rotary mempunyai rotor dalam satu tempat dengan piston dan
memberikan pengeluaran kontinyu bebas denyutan. Kompresor beroperasi pada
kecepatan tinggi dan umumnya menghasilkan hasil keluaran yang lebih tinggi
dibandingkan kompresor reciprocating. Biaya investasinya rendah, bentuknya
kompak, ringan dan mudah perawatannya, sehingga kompresor ini sangat popular
di industri. Biasanya digunakan dengan ukuran 30 sampai 200 hp atau 22 sampai
150 kW
Jenis dari kompresor putar adalah:
•
Kompresor lobe (roots blower)
•
Kompresor ulir (ulir putar helical-lobe, dimana rotor putar jantan dan
betina bergerak berlawanan arah dan menangkap udara sambil
mengkompresi dan bergerak kedepan (lihat Gambar 7)
•
Jenis baling-baling putar/ baling-baling luncur, ring cairan dan jenis
gulungan.
Kompresor ulir putar menggunakan pendingin air. Jika pendinginan sudah
dilakukan pada bagian dalam kompresor, tidak akan terjadi suhu operasi yang
ekstrim pada bagian-bagian yang bekerja. Kompresor putar merupakan kompresor
kontinyu, dengan paket yang sudah termasuk pendingin udara atau pendingin air.
Karena desainnya yang sederhana dan hanya sedikit bagian-bagian yang bekerja,
kompresor udara ulir putar mudah perawatannya, mudah operasinya dan fleksibel
dalam pemasangannya. Kompresor udara putar dapat dipasa ng pada permukaan
apapun yang dapat menyangga berat statiknya
48
Gambar 2.16 Gambaran kompresor ulir / screw
2.8.2.2 Kompresor Dinamis
Kompresor udara sentrifugal (lihat gambar 2.17) merupakan kompresor dinamis,
yang tergantung pada transfer energi dari impeller berputar ke udara. Rotor
melakukan pekerjaan ini dengan mengubah momen dan tekanan udara. Momen ini
dirubah menjadi tekanan tertentu dengan penurunan udara secara perlahan dalam
difuser statis. Kompresor udara sentrifugal adalah kompresor yang dirancang
bebas minyak pelumas. Gir yang dilumasi minyak pelumas terletak terpisah dari
udara dengan pemisah yang menggunakan sil pada poros dan ventilasi atmosferis.
Sentrifugal merupakan kompresor yang bekerja kontinyu, dengan sedikit bagian
yang bergerak; lebih sesuai digunakan pada volum yang besar dimana dibutuhkan
bebas minyak pada udaranya. Kompresor udara sentrifugal menggunakan pend
ingin air dan dapat berbentuk paket.; khususnya paket yang termasuk after-cooler
dan semua control. Kompresor ini dikenal berbeda karakteristiknya jika
49
dibandingkan dengan mesin reciprocating. Perubahan kecil pada rasio kompresi
menghasilkan perubahan besar pada hasil kompresi dan efisiensinya. Mesin
sentrifugal lebih sesuai diterapkan untuk kapasitas besar diatas 12,000 cfm.
Tabel 2.2 Kriteria Seleksi Umum untuk Kompresor (Knfederasi Industri India)
Table 2.3 Perbandingan untuk beberapa jenis kompresor yang penting
50
2.9 Motor Listrik
Sebuah motor listrik adalah perangkat elektromekanis yang mengubah energi
listrik untuk mekanik energi. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya,
memutar pompa impeller, fan atau blower, mengemudi kompresor, mengangkat
bahan dll motor listrik digunakan pada rumah (mixer, bor, kipas) dan dalam
industri. Motor listrik kadang-kadang disebut pekerjaan " kuda "industri karena
diperkirakan bahwa motor menggunakan sekitar 70% dari total listrik
beban di industri. Komponen motor listrik bervariasi antara berbagai jenis motor
dan oleh karena itu dijelaskan dalam bagian 2 untuk masing-masing motor secara
terpisah.
2.9.1
Jenis Motor Listrik
51
Secara umum motor listrik dibagi dua jenis yaitu motor listrik DC dan motor AC.
Daftar pemasok motor listrik tersedia pada www.directindustry.com / find / istrikmotor.html. Gambar 3 memperlihatkan motor listrik yang paling umum. Ini
dikategorikan berdasarkan input power supply, konstruksi, dan mekanisme
operasi, dan dijelaskan lebih lanjut di bawah ini.
Gambar 2.17 Klasifikasi tipe motor listrik
2.9.2
Motor DC
Motor DC digunakan dalam aplikasi khusus di mana torsi awal yang tinggi atau
diperlukan rentang luas kecepatan dengan akselerasi lebih halus. Sebuah motor
DC ditunjukkan pada Gambar 3 dan memiliki tiga komponen utama:
•
Field pole.. Sederhananya, interaksi antara dua medan magnet
menyebabkan rotasi dalam DC motor. Motor DC memiliki kutub medan
yang stasioner dan dinamo yang berubah pada bantalan di ruang antara
kutub lapangan. Sebuah motor DC sederhana memiliki dua kutub medan:
sebuah kutub utara dan kutub selatan. Garis-garis gaya magnetik
52
membentang di seluruh pembukaan antara kutub dari utara ke selatan.
Untuk motor kompleks yang lebih besar atau lebih ada satu atau lebih
elektromagnet. Elektromagnet ini menerima listrik dari kekuatan luar
sumber dan melayani sebagai struktur lapangan.
•
Amature. Ketika sedang melewati dinamo, menjadi elektromagnet. The
angker, berbentuk silinder, dihubungkan dengan sebuah poros penggerak
dalam rangka mendorong beban. Untuk kasus motor DC kecil, dinamo
berputar dalam medan magnet yang ditetapkan oleh kutub, sampai kutub
utara dan selatan magnet berganti lokasi berkaitan dengan dinamo. Setelah
ini terjadi, arusnya berbalik untuk beralih kutub selatan dan utara dari
dinamo.
•
Komutator. Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC.
Tujuannya adalah untuk membatalkan arah arus listrik dalam dinamo.
Komutator ini juga membantu dalam transmisi arus antara dinamo dan
sumber daya.
Keuntungan utama motor DC adalah kontrol kecepatan, yang tidak mempengaruhi
kualitas catu daya. Hal ini dapat dikendalikan dengan menyesuaikan:
•
Tegangan dinamo - meningkatkan tegangan dinamo akan meningkatkan
kecepatan
•
2.9.3
Arus medan - menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan.
Motors AC
53
Alternating Current (AC) motor menggunakan arus listrik yang membalikkan
arahnya di interval teratur. Motor AC memiliki dua bagian listrik dasar: sebuah
"stator" dan "rotor". Stator adalah komponen listrik stasioner. Rotor adalah
berputar komponen listrik, yang pada gilirannya memutar poros motor.
Keuntungan utama motor DC terhadap motor AC adalah kecepatan yang lebih
sulit dikendalikan untuk motor AC. Untuk mengimbangi ini, motor AC dapat
dilengkapi dengan frekuensi variabel drive tapi kontrol kecepatan ditingkatkan
datang bersama-sama dengan kualitas daya berkurang. Motor induksi merupakan
motor yang paling populer di industri karena kehandalan dan kebutuhan
pemeliharaan yang lebih rendah. Motor AC induksi murah (setengah atau kurang
dari biaya motor DC) dan juga memberikan daya tinggi untuk perbandingan berat
(sekitar dua kali lipat dari DC motor).
2.9.4 Motor induksi
Motor induksi merupakan motor yang paling umum digunakan untuk berbagai
peralatan industri. Sangat pupoler karena desain yang sederhana, dan mudah
untuk mempertahankan, dan dapat langsung tersambung ke listrik AC 1 phase
maupun 3 phase.
a. Komponen
Motor induksi memiliki dua komponen listrik utama (Gambar 2.18):
•
Rotor. Motor induksi menggunakan dua jenis rotor:
54
- Sebuah sangkar-tupai rotor terdiri dari bar melakukan tebal tertanam
dalam slot aralel. Bar ini adalah dihubung pendek di kedua ujung dengan
cara cincin arus pendek
- Sebuah luka rotor memiliki tiga fase, lapisan ganda, didistribusikan
berliku. Ini adalah luka bagi sebagai kutub sebanyak stator. Tiga fase
kabel internal dan yang lainnya berakhir tersambung ke slip-cincin
terpasang pada poros dengan kuas beristirahat pada mereka.
•
Stator. Stator terdiri dari sejumlah stamping dengan slot untuk membawa
tiga fase gulungan. Ini adalah luka bagi sejumlah tertentu kutub. Gulungan
yang geometris berjarak 120 derajat terpisah.
Gambar 2.18 Komponen motor induksi
2.9.5 Klasifikasi Motor Induksi
Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama (Parekh,
2003):
55
•
Single-phase motor induksi. Stator satu ini hanya memiliki berliku,
beroperasi dengan satu fase power supply, memiliki rotor kandang tupai,
dan memerlukan alat untuk mendapatkan motor dimulai. Sejauh ini jenis
yang paling umum digunakan di rumah tangga motor peralatan, seperti
kipas angin, mesin cuci dan pengering pakaian, dan untuk aplikasi untuk
sampai dengan 3 sampai 4 tenaga kuda.
•
Motor induksi tiga fase. Medan magnet berputar yang dihasilkan oleh
seimbang tiga fase pasokan. Motor ini memiliki kemampuan daya yang
tinggi, dapat memiliki kandang tupai atau luka rotor (walaupun 90%
memiliki rotor kandang tupai), dan diri-mulai. Hal ini Diperkirakan bahwa
sekitar 70% motor di industri jenis ini, digunakan dalam, misalnya,
pompa, kompresor, belt conveyor, jaringan listrik berat, dan penggiling.
Mereka tersedia di 1 / 3 hingga ratusan peringkat tenaga kuda.
2.10 Pompa Dan Sistem Pemompaan
Sistim pemompaan bertanggung jawab terhadap hampir 20% kebutuhan energi
listrik dunia dan penggunaan energi dalam operasi pabrik industri tertentu berkisar
25-50% (US DOE, 2004).
Pompa memiliki dua kegunaan utama:
•
Memindahkan cairan dari satu tempat ke tempat lainnya (misalnya air dari
aquifer bawah tanah ke tangki penyimpan air)
•
Mensirkulasikan cairan sekitar sistim (misalnya air pendingin atau
pelumas yang melewati mesin-mesin dan peralatan)
56
Komponen utama sistim pemompaan adalah:
•
Pompa
•
Mesin penggerak: motor listrik, mesin diesel atau sistim udara
•
Pemipaan, digunakan untuk membawa fluida
•
Kran / Valve , digunakan untuk mengendalikan aliran dalam sistim
•
Sambungan, pengendalian dan instrumentasi lainnya
•
Peralatan pengguna akhir, yang memiliki berbagai persyaratan
Gambar 2.18 Sistim Pemompaan dalam sebuah Industri (US DOE, 2001)
2.10.1 Jenis Pompa
Bagian ini menjelaskan berbagai jenis pompa.2 Pompa hadir dalam berbagai
ukuran untuk penggunaan yang luas. Pompa-pompa dapat digolongkan menurut
prinsip operasi dasarnya seperti pompa dinamik atau pompa pemindahan positif
(Gambar 2.19). Pada prinsipnya, cairan apapun dapat ditangani oleh salah satu
dari desain pompa. Dimana pompa yang berbeda desain dapat digunakan, pompa
57
sentrifugal biasanya yang paling ekonomis diikuti oleh rotary dan reciprocating
pompa. Walaupun, pompa perpindahan positif umumnya lebih efisien daripada
pompa sentrifugal, manfaat efisiensi yang lebih tinggi cenderung diimbangi oleh
meningkatkan biaya pemeliharaan.
Gambar 2.18 Klasifikasi tipe pompa
2.10.1.1 Pompa perpindahan positif
Pompa perpindahan positif dikenal dengan caranya beroperasi: cairan diambil dari
salah satu ujung dan pada ujung lainnya dialirkan secara positif untuk setiap
putarannya. Pompa perpindahan positif digunakan secara luas untuk pemompaan
fluida selain air, biasanya fluida kental. Pompa perpindahan positif selanjutnya
digolongkan berdasarkan cara perpindahannya:
•
Pompa Reciprocating jika perpindahan dilakukan oleh maju mundurnya
jarum piston. Pompa reciprocating hanya digunakan untuk pemompaan
cairan kental dan sumur minyak.
58
•
Pompa Rotary jika perpindahan dilakukan oleh gaya putaran sebuah gir,
cam atau balingbaling dalam sebuah ruangan bersekat pada casing yang
tetap. Pompa rotary selanjutnya digolongkan sebagai gir dalam, gir luar,
lobe, dan baling-baling dorong dll. Pompa pompa tersebut digunakan
untuk layanan khusus dengan kondisi khusus yang ada di lokasi industri.
Pada seluruh pompa jenis perpindahan positif, sejumlah cairan yang sudah
ditetapkan dipompa setelah setiap putarannya. Sehingga jika pipa pengantarnya
tersumbat, tekanan akan naik ke nilai yang sangat tinggi dimana hal ini dapat
merusak pompa.
2.10.1.2 Pompa Dinamik
Pompa dinamik juga dikarakteristikkan oleh cara pompa tersebut beroperasi:
impeler yang berputar mengubah energi kinetik menjadi tekanan atau kecepatan
yang diperlukan untuk memompa fluida. Terdapat dua jenis pompa dinamik:
•
Pompa sentrifugal merupakan pompa yang sangat umum digunakan untuk
pemompaan air dalam berbagai penggunaan industri. Biasanya lebih dari
75% pompa yang dipasang di sebuah industri adalah pompa sentrifugal.
Untuk alasan ini, pompa ini dijelaskan dibawah lebih lanjut.
•
Pompa dengan efek khusus terutama digunakan untuk kondisi khusus di
lokasi industri.
59
Gambar 2.20 Komponen Utama Pompa Sentrifugal
2.11 Pencahayaan
Cahaya adalah salah satu bagian dari berbagai gelombang elektromagnetik
terbang melalui ruang. Gelombang ini memiliki kedua frekuensi dan panjang,
nilai-nilai yang membedakan cahaya dari bentuk-bentuk energi lainnya pada
spektrum elektromagnetik.
Cahaya dipancarkan dari tubuh karena salah satu dari fenomena berikut:
•
Lampu pijar Solids dan cairan memancarkan radiasi terlihat ketika mereka
dipanaskan sampai suhu sekitar 1000K. Intensitas meningkat dan
penampakan menjadi semakin putih dengan naiknya suhu.
•
Electric Discharge: Jika arus listrik dilewatkan melalui gas maka atom dan
molekul
memancarkan
radiasi
dimana
spektrumnya
merupakan
karakteristik dari elemen yang ada.
•
Electro luminescence: Cahaya dihasilkan jika arus listrik dilewatkan
melalui padatan tertentu seperti bahan semikonduktor atau fosfor.
•
Fotoluminesen: Radiasi pada salah satu panjang gelombang diserap,
biasanya oleh seorang yang solid, dan re-dipancarkan pada panjang
60
gelombang yang berbeda. Ketika kembali radiasi yang dipancarkan terlihat
fenomena yang dapat disebut baik fluoresensi atau pendar.
Gambar 2.21 Radiasi yang Tampak (Biro Efisiensi Energi, 2005)
2.11.1 Definisi dan Istilah yang Umum Digunakan
•
Luminer: luminer adalah unit penerangan yang lengkap, terdiri dari sebuah
lampu atau lampu bersama-sama dengan bagian-bagian yang dirancang
untuk mendistribusikan cahaya, posisi dan melindungi lampu, dan
menghubungkan lampu ke catu daya.
•
Lumen: Satuan flux cahaya, fluks dipancarkan dalam sudut unit padat oleh
sumber titik dengan intensitas cahaya yang seragam satu candela. Satu lux
adalah satu lumen per meter persegi. Lumen (lm) adalah setara fotometrik
dari watt, yang memadukan respon mata dari "pengamat standar". 1 watt =
683 lumens pada panjang gelombang 555 nm
•
Lux: Ini adalah satuan metrik ukuran untuk penerangan dari permukaan.
Rata-rata dipelihara dicapai adalah rata-rata tingkat lux pada berbagai titik
dalam suatu area tertentu. Satu lux sama dengan satu lumen per meter
61
persegi. Perbedaan antara lux dan lumen adalah bahwa lux bawa ke
account area dimana flux cahaya tersebar. 1000 lumen, terkonsentrasi ke
wilayah seluas satu meter persegi, lampu up yang meter persegi dengan
penerangan dari 1000 lux. 1000 lumens yang sama, tersebar di sepuluh
meter persegi, menghasilkan penerangan redup hanya 100 lux.
•
Intensitas Cahaya dan Flux: Satuan intensitas cahaya I adalah candela (cd)
juga dikenal sebagai lilin internasional. Satu lumen adalah sama dengan
fluks bercahaya, yang jatuh pada setiap meter persegi (m2) dari meter satu
lingkungan (1m) dalam radius ketika sumber cahaya 1-candela isotropik
(yang memancarkan sama dalam semua arah) adalah di pusat bola. Karena
luas sebuah bola berjari-jari r adalah 4πr2, sebuah bola yang jari-jari 1m
memiliki 4πm2 daerah, dan flux cahaya total yang dipancarkan oleh 1 sumber cd karena itu 4π1m. Jadi flux cahaya yang dipancarkan oleh
sumber cahaya isotropik dengan intensitas I diberikan oleh:
•
Color Rendering Index Kemampuan sumber cahaya untuk membuat warna
permukaan secara akurat dapat dengan mudah dihitung dengan indeks
warna-rendering. Indeks ini didasarkan pada ketelitian dengan yang satu
set warna uji direproduksi oleh lampu kepentingan relatif terhadap lampu
uji, perjanjian yang sempurna diberi skor 100. Indeks CIE memiliki
beberapa keterbatasan, tetapi adalah ukuran yang paling banyak diterima
render warna sifat sumber cahaya sifat lampu. Sekali lagi, suhu warna
menjelaskan penampilan warna sumber cahaya dan cahaya yang
dipancarkan dari itu. Warna rendering menggambarkan seberapa baik
62
merender warna terang dalam obyek.Mount Tinggi: Tinggi fixture atau
lampu di atas bidang kerja.
2.11.2 Jenis Sistem Pencahayaan
Bagian ini menjelaskan berbagai jenis dan komponen sistem pencahayaan.
2.11.2.1 Pijar (GLS) Lampu
Lampu pijar bertindak sebagai ‘badan abu-abu’ yang secara selektif memancarkan
radiasi, dan hampir seluruhnya terjadi pada daerah nampak. Bola lampu terdiri
dari hampa udara atau berisi gas, yang dapat menghentikan oksidasi dari kawat
pijar tungsten, namun tidak akan menghentikan penguapan. Warna gelap bola
lampu dikarenakan tungsten yang teruapkan mengembun pada permukaan lampu
yang relatif dingin. Dengan adanya gas inert, akan menekan terjadinya penguapan,
dan semakin besar berat molekulnya akan makin mudah menekan terjadinya
penguapan. Untuk lampu biasa dengan harga yang murah, digunakan campuran
argon nitrogen dengan perbandingan 9/1. Kripton atau Xenon hanya digunakan
dalam penerapan khusus seperti lampu sepeda dimana bola lampunya berukuran
kecil, untuk mengimbangi kenaikan harga, dan jika penampilan merupakan hal
yang penting. Gas yang terdapat dalam bola pijar dapat menyalurkan panas dari
kawat pijar, sehingga daya hantar yang rendah menjadi penting. Lampu yang
berisi gas biasanya memadukan sekering dalam kawat timah. Gangguan kecil
dapat menyebabkan pemutusan arus listrik, yang dapat menarik arus yang sangat
tinggi. Jika patahnya kawat pijar merupakan akhir dari umur lampu,
63
Gambar 2.22 Lampu pijar dan Diagram Alir Energi Lampu Pijar
(Biro Efisiensi Energi, 2005)
Ciri-ciri
•
Efficacy – 12 lumens/Watt
•
Indeks Perubahan Warna – 1A
•
Suhu Warna - Hangat (2.500K – 2.700K)
•
Umur Lampu – 1-2.000 jam
2.11.2.2 Tungsten - Halogen Lampu
Sebuah lampu halogen adalah jenis lampu pijar. Memiliki filamen tungsten seperti
pijar yang biasa Anda dapat menggunakan di rumah Anda, namun bola lampu
diisi dengan gas halogen.
Gambar 2.23 Lampu halogen tungsten
64
Ciri-ciri
•
Efficacy – 18 lumens/Watt
•
Indeks Perubahan Warna – 1A
•
Suhu Warna – Hangat (3.000K-3.200K)
•
Umur Lampu – 2-4.000 jam
Kelebihan
•
Lebih kompak
•
Umur lebih panjang
•
Lebih banyak cahaya
•
Cahaya lebih putih (suhu warna lebih tinggi)
Kekurangan
•
Lebih mahal
•
IR meningkat
•
UV meningkat
•
Masalah handling
2.11.2.3 Fluorescent Lamps
2.11.2.3.1 Fitur lampu neon
Fluorescent Lamps sekitar 3 sampai 5 kali seefisien lampu pijar standar dan dapat
bertahan sekitar 10 sampai 20 kali lebih lama. Melewati listrik melalui uap gas
atau logam akan menyebabkan radiasi elektromagnetik pada panjang gelombang
tertentu sesuai dengan konstitusi kimia dan gas bertekanan. Tabung neon
65
memiliki uap tekanan rendah merkuri, dan akan memancarkan sejumlah kecil biru
/ radiasi hijau, tetapi mayoritas akan berada di UV pada 253.7nm dan 185nm.
Gambar 2.24. Diagram lampu neon dan diagram alir energi lampu neon
Ciri-ciri
Halofosfat
•
Efficacy – 80 lumens/Watt (gir HF menaikan nilai ini sebesar 10%)
•
Indeks Perubahan Warna –2-3
•
Suhu Warna – apa saja
•
Umur Lampu– 7-15.000 jam
Tri-fosfor
•
Efficacy – 90 lumens/Watt
•
Indeks Perubahan Warna –1A-1B
•
Suhu Warna – apa saja
•
Umur Lampu – 7-15.000 jam
66
2.11.2.3.2 Compact fluorescent lampu
Lampu neon kompak baru-baru ini membuka pasar baru bagi sumber neon.
Lampu ini memungkinkan desain tokoh-tokoh yang jauh lebih kecil, yang dapat
bersaing dengan pijar dan uap merkuri di pasar perlengkapan pencahayaan yang
bulat atau bentuk persegi. Produk di pasar tersedia dengan baik dibangun pada
gigi kontrol (CFG) atau gigi kontrol terpisah (CFN).
Gambar 2.25 Lampu neon kompak
Ciri-ciri:
•
Efficacy – 60 lumens/Watt
•
Indeks Perubahan Warna – 1B
•
Suhu Warna – Hangat, Menengah
•
Umur Lampu – 7-10.000 jam
2.11.2.4 Lampu Sodium
2.11.2.4.1 Lampu natrium tekanan tinggi
Lampu sodium tekanan tinggi (HPS) banyak digunakan untuk penerapan di luar
ruangan dan industri. Efficacy nya yang tinggi membuatnya menjadi pilihan yang
67
lebih baik daripada metal halida, terutama bila perubahan warna yang baik bukan
menjadi prioritas. Lampu HPS berbeda dari lampu merkuri dan metal halida
karena tidak memiliki starter elektroda; sirkuit balas dan starter elektronik
tegangan tinggi. Tabung pemancar listrik terbuat dari bahan keramik, yang dapat
menahan suhu hingga 2372F. Didalamnya diisi dengan xenon untuk membantu
menyalakan pemancar listrik, juga campuran gas sodium – merkuri.
Gambar 2.26 Lampu Uap Sodium
Ciri-ciri
•
Efficacy – 50 - 90 lumens/Watt (CRI lebih baik, Efficacy lebih rendah)
•
Indeks Perubahan Warna – 1 – 2
•
Suhu Warna - Hangat
•
Umur Lampu – 24.000 jam, perawatan lumen yang luar biasa
•
Pemanasan – 10 menit, pencapaian panas – dalam waktu 60 detik
•
Mengoperasikan sodium pada suhu dan tekanan yang lebih tinggi
menjadikan sangat reaktif.
•
Mengandung 1-6 mg sodium dan 20mg merkuri
68
•
Gas pengisinya adalah Xenon. Dengan meningkatkan jumlah gas akan
menurunkan merkuri, namun membuat lampu jadi sulit dinyalakan.
•
Arc tube (tabung pemacar cahaya) didalam bola lampu mempunyai lapisan
pendifusi untuk mengurangi silau.
•
Makin tinggi tekanannya, panjang gelombangnya lebih luas, dan CRI nya
lebih baik, efficacy nya lebih rendah.
2.11.2.4.2 Lampu Sodium Tekanan Rendah
Meskipun natrium tekanan rendah (LPS) lampu yang mirip dengan sistem
fluorescent (karena mereka sistem tekanan rendah), mereka umumnya termasuk
dalam keluarga HID. Lampu LPS adalah sumber cahaya yang paling sukses, tetapi
mereka menghasilkan kualitas cahaya termiskin dari semua jenis lampu. Menjadi
sumber cahaya monokromatik, semua warna tampak hitam, putih, atau warna abuabu di bawah sumber LPS. Lampu LPS tersedia dalam watt mulai 18-180. LPS
menggunakan lampu secara umum terbatas untuk aplikasi luar ruangan seperti
lampu keamanan atau jalan dan indoor, aplikasi rendah watt dimana kualitas
warna tidak penting (tangga misalnya).
2.11.2.5 Uap Merkuri Lampu
Lampu uap merkuri merupakan gaya tertua lampu HID. Meskipun mereka
memiliki hidup yang panjang dan biaya awal yang rendah, mereka memiliki
khasiat miskin (30-65 lumen per watt, tidak termasuk kerugian ballast) dan
memancarkan warna hijau pucat. Mungkin isu yang paling penting tentang lampu
69
uap merkuri adalah cara terbaik untuk menghindari mereka dengan menggunakan
jenis sumber HID atau neon yang memiliki khasiat lebih baik dan rendering warna.
Gambar 2.27 Lampu uap merkuri dan diagram alir energinya
2.11.2.6 LED Lamps
Lampu LED adalah tambahan terbaru ke daftar sumber cahaya hemat energi.
Sementara lampu LED memancarkan cahaya dalam sebuah band spektral sangat
sempit, mereka dapat menghasilkan "cahaya putih". Hal ini dicapai dengan baik
array merah-biru-hijau atau lampu LED dilapisi phopshor-biru. Lampu LED
terakhir dari 40.000 sampai 100.000 jam tergantung pada warna. Lampu LED
telah membuat jalan mereka ke dalam aplikasi berbagai pencahayaan termasuk
tanda-tanda keluar, sinyal lalu lintas, lampu dibawah lemari, dan aplikasi berbagai
dekoratif. Meskipun masih dalam tahap awal, teknologi LED lampu dengan cepat
berkembang dan menunjukkan janji untuk masa depan. LED retrofit produk, yang
datang dalam berbagai bentuk termasuk batang ringan, panel dan sekrup dalam
lampu LED, biasanya menggambar 2-5W per sign, menghasilkan penghematan
yang signifikan dibandingkan dengan lampu pijar dengan manfaat bonus hidup
lebih lama, yang pada gilirannya mengurangi kebutuhan perawatan .
Download