6 BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Pemasaran a. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan ilmu yang sangat penting bagi perkembangan dunia usaha dan diterapkan di berbagai usaha. Pemasaran telah menjadi fungsi yang paling penting dalam bisnis saat ini, bahkan perusahaan yang sangat kecil sekalipun menggunakan strategi pemasaran yang inovatif untuk bersaing . Menurut Kotlet dan Keller ( 2009 )Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya .Sedangkan pengertian manajemen pemasaran adalah ilmu memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul . ( Kotler, 2009 ) 7 b. Bauran Pemasaran Bauran pemasaran merupakan salah satu konsep utama dalam pemasaran yang merupakan aktivitas dari kombinasi kegiatan pemasaran yang digunakan untuk mencapai sasaran perusahaan . Definisi bauran pemasaran ( marketing mix ) adalah seperangkat alat pemasar yang digunakan perusahaan untuk terusmenerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran ( Kotller, 2009 ) 1.2 Perilaku Konsumen a. Pengertian Perilaku Konsumen Untuk memahami perilaku masyarakat dalam pembelian barang dan jasa tersebut dibutuhkan studi tersendiri. Perilaku konsumen sangat kompleks dan sulit diprediksi. Pendekatan-pendekatan yang selama ini banyak digunakan untuk menyingkap sikap, minat, dan perilaku konsumen mengasumsikan bahwa konsumen bersikap rasional dalam setiap keputusan pembelian. Adapun definisi perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan dan kegiatan yang dilakukan konsumen secaa fisik dalam pengevaluasian, perolehan penggunaan atau mendapatkan barang dan jasa menurut Loudon dan Bitta dalam ( Suryani, 2008:7 ). Menurut Schiffman dan kanuk dalam ( Suryani, 2008:6 ) bahwa perilaku konsumen merupakan studi yang mengkaji bagaimana 8 individu membuat keputusan membelanjakan sumber daya yang tersedia dan dimiliki ( waktu, uang dan usaha ) untuk mendapatkan barang atau jasa yang nantinya akan di konsumsi . Dalam usaha memahami perilaku konsumen ada beberapa model yang dapat digunakan sebagai acuan dan salah satunya adalah menurut Assael dalam ( Suryani, 2008:11 ) Gambar 2.1 Model Sederhana Perilaku Konsumen Umpan balik terhadap evaluasi Paska pembelian Faktor Individual Pengambilan Keputusan Pengaruh Lingkungan Respon Konsumen Komunikasi Umpan balik terhadap Perkemb.lingkungan Pada strategi pemasaran Sumber : ( Suryani,2008 ; 12 ) 9 Berdasarkan gambar diatas bahwa komponen inti dari model tersebut adalah consumer decision making yang merupakan proses menerima, mengevaluasi informasi merk produk tertentu . b. Motivasi Konsumen Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang artinya menggerakkan .Seorang konsumen tergerak untuk membali suatu produk karena ada sesuatu yang mengerakkan .Proses timbulnya dorongan sehingga konsumen tergerak untuk membeli suatu produk itulah yang disebut motivasi .Sedangkan yang memotivasi untuk membeli namanya motif atau kebutuhan . Menurut Jeffrey dalam ( Suryani, 2008:27 ) proses motivasi terjadi karena adanya kebutuhan, keinginan maupun harapan yang tidak terpenuhi yang menyebabkan timbulnya ketegangan .Pada tingkat tertentu ketegangan ini akan berubah menjadi hasrat yang mendorong individu melakukan suatu perilaku tertentu guna memenuhi kebutuhan, keinginan dan hasrat tersebut . Proses tersebut dapat dilihat pada gambar 10 Gambar 2.2 proses Motivasi Pengalaman atau pembelajaran Kebutuhan, Keinginan dan hasrat yang tidak terpenuhi Ketegangan Dorongan Perilaku Tujuan atau terpenuhi nya kebutuhan Proses kognitif Menurunnya ketegangan Sumber : ( Suryani,2008 ; 29 ) c. Kepribadian Konsumen Kepribadian dapat di artikan sebagai karakteristik individual yang merupakan perpaduan dari sifat, tempramen, kemampuan umum dan bakat yang dalam perkembangannya dipengaruhi oleh interaksi individu dengan lingkungannya . Kepribadian konsumen sifatnya unik, dengan demikian tidak ada konsumen yang memiliki kepribadian yang sama persis. Ini adalah tantangan bagi pemasar untuk melakukan perlakuan yang berbeda, Terdapat beberapa karakteristik penting berkaitan dengan definisi kepribadian : 1) Kepribadian antar individu yang berbeda 11 Tidak ada dua individu yang memiliki kepribadian yang sama oleh karena itu dinyatakan bahwa kepribadian itu unik artinya khas hanya pada individu tertentu. 2) Kepribadian terbentuk melalui interaksi dengan lingkungan Tumbuh kembang individu mulai dalam kandungan,bayi, kanak-kanak, remaja dewasa tidak akan terlepas dari lingkungan dimana individu melakukan interaksi. Oleh karena itu lingkungan memiliki peran yang besar dalam membentuk kepribadian konsumen . 3) Kepribadian bersifat relatif permanen Kepribadian yang ada pada individu relatife permanen yang artinya relatife sangat sulit untuk mengubah kepribadian, jika kepribadian itu telah terbentuk pada diri individu . 4) Kepribadian dapat berubah Meskipun bersifat relative permanen ,tetapi dalam kondisi tertentu kepribadian dapat berubah itu dapat terjadi dikarenakan adanya perubahan yang sangat drastic dalam kehidupan seperti : perceraian, perpisahan dan lain-lain . 12 d. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memilih barang atau jasa keputusan memilih barang atau jasa dan lain-lainnya itu di pengaruhi oleh faktor lingkungan dan faktor pribadi internal dalam dirinya sendiri. 1. Faktor Budaya Meliputi : (a) Nilai-nilai adalah norma yang di anut masyarakat. (b) Persepsi adalah cara pandang terhadap sesuatu. (c) Prefensi adalah rasa lebih suka dengan sesuatu di bandingkan dengan yang lainya. (d) Behavior ( tindak tanduk ) 2. Faktor sosial meliputi : a) Referensi group adalah mempengaruhi kelompok anggotanya yang dalam membuatkeputusan pembelian barang atau jasa. b) Keluarga factor ini juga penting dalam mempengaruhi memilih suatu barang atau jasa. 3. Faktor teknologi a) Internet dan telepon seluler ,dapat meningkatkan pasar hardware b) Alat rumah tangga,merupakan pasar ritel besar karena perkembangan yang semakin pesat . 13 e. Keputusan membeli Dalam membeli suatu barang atau jasa, seorang konsumen akan melalui suatu tahapan proses keputusan pembelian. Terdapat tiga tahapan proses keputusan pembelian ( Suryani, 2008:16 ). 1. Proses pengakuan adanya kebutuhan ( Konsumen merasakan adanya kebutuhan ) 2. Proses pencarian informasi sebelum membeli 3. Proses Penilaian terhadap alternative ( Dipengaruhi oleh usahausaha dari pemasaran perusahaan dan lingkungan sosio-kultural serta kondisi psikologis konsumen ). Dan ketiga proses tersebut dapat kita lihat pada gambar berikut : 14 Gambar 2.3 Model Pengambilan Keputusan Lingkungan Eksternal Usaha-usaha pemasaran perusahaan : Input 1. 2. 3. 4. Lingkungan Sosial Budaya : Produk Promosi Harga Distribusi 1. 2. 3. 4. 5. Keluarga Sumber Informal Sumber non komersial Kelas sosial Budaya dan sub budaya Pengambilan keputusan konsumen Proses Pengenalan Kebutuhan Pencarian informasisebelum membeli evaluasi alternatif Faktor Psikologis : 1. 2. 3. 4. 5. Motivasi Kepribadian Pembelajaran Persepsi sikap Pengalaman Perilaku Paskapengambilan keputusan Pembelian Output 1. Percobaan 2. Pembelian ulang Evaluasi Paskapembelian Sumber : ( Suryani,2008 ; 16 ) 15 Faktor eksternal dapat menjadi input dan berpengaruh terhadap proses pengambilan keputusan adalah usaha-usaha yang dilakukan oleh pemasar melalui strategi dan bauran pemasaran dan faktor eksternal yang berupa lingkungan sosial budaya seperti keluarga, kelas sosial, sumber-sumber informal, dan komersial , budaya, subbudaya ( Suryani, 2008:17 ) . f. Perilaku Pascapembelian Setelah membeli produk, konsumen akan mngalami level kepuasan atau ketidakpuasan tertentu.Tugas seorang pemasar tidak berakhir begitu sajaketika produk di beli .Para pemasar harus memantau kepuasan paska pembelian, pascapembelian.Terdapat 3 perilaku dan pemakaian paskapembelian produk ( kotler, 2005:228 ) . 1. Kepuasan Pascapembelian Kepuasan membeli merupakan fungsi dari seberapa dekat harapan pembeli atas produk dengan kinerja yang difikirkan pembeli atas produk tersebut .Jika kinerja produk lebih rendah dari pada harapan, maka pelanggan akan kecewa, jika ternyata sesuai harapan pelanggan akan puas, jika melebihi harapan maka pembeli akan sangat puas . 16 2. Tindakan Pascapembelian Tindakan pascapembelian adalah suatu upaya konsumen merespon tentang produk yang di konsumsi ( digunakan ) misalnya, para konsumen yang tidak puas dengan suatu produk mereka mungkin akan mengambil tindakan publik seperti ; mengajukan keluhan ke perusahaan tersebut,pergi ke pengacara dan sebagainya . 3. Pemakaian dan Pembuangan pascapembalian Setelah menilai akan suatu produk yang digunakan konsumen memutuskan tentang dipakai atau tidaknya suatu produk tersebut ataukah hanya disimpan . 1.3 Persepsi Persepsi adalah proses dimana dalam proses tersebut individu memilih, mengorganisasikan dan mengintepretasikan stimuli menjadi sesuatu yang bermakna, menurut Schiffman dan Kanuk dalam ( Suryani,2008:97 ) . Perbedaan sensitivitas setiap individu terjadi karena kemampuan reseptor antar individu yang tidak sama. Ada individu yang peka sekali indera penciumannya tetapi ada yang tidak, ada yang tajam penglihatannya tetapi, ada individu lain yang tidak dan sebaliknya, hal tersebut di pengaruhi oleh faktor stimuli yang terdiri dari ( suryani,2008:98 ) 17 1. Faktor personal atau yang berasal dari dalam individu sendiri yang terdiri dari : a. Pengalaman masa lalu b. Kebutuhan saat ini c. Pertahanan diri d. Adaptasi 2. Faktor stimulus yang terdiri dari : a. Kekontrasan atau perbedaan yang menyolok b. Kebaruan c. Intensitas d. Besarnya ukuran e. Gerakan f. Pengulangan 3. Faktor pengorganisasian terdiri dari : a. Gambar dan latar belakang ( figure and ground ) b. Pengelompokan ( grouping ) c. Inteprestasi 1.4 Gerai dan Peritel Peritel atau pengecer adalah pengusaha yang menjual barang dan jasa kepada konsumen akhir ( Sopiah dan Syihabudhin 2008;7 ) . Paritel perorangan atau paritel kecil memiliki jumlah gerai bervariasi, mulai dari satu gerai hingga beberapa gerai. Gerai dalam segala bentuknya berfungsi 18 sebagai tempatpembelian beberapa barang dan jasa, yaitu dalam arti konsumen datang ke gerai untuk melakukan transaksi berbelanja dan membawa pulang barang atau menikmati jasa. Gerai-gerai dari paritel kecil terdiri atas dua macam yaitu gerai tradisional dan modern . Peritel besar adalah peritel bantuk perusahaan yang melakukan kegiatan perdagangaan ritel dalam skala besar. Baik dalam arti gerai besar maupun dalam arti mempunyai gerai besar dan sekaligus gerai kecil perusahaan perdagangan ritel besar dapat memiliki format yang bervariasi dari yang terbesar ( perkulakan ) sampai yang terkecil atau minimarket. a. Gerai tradisional Adalah gerai yang telah lama beroperasi di negri ini seperti: warung, toko, pasar . Warung biasanya berupa bangunan sederhana yang permanen ( tembok penuh ) semi permanen ( tembok setinggi 1 meter di sambung papan sebagai dinding ) atau dinding kayu seutuhnya. b. Gerai modern beroperasi awal 1960-an di Jakarta ,arti modern di sini adalah penataan barang menurut keperluan yang sama di kelompokkan di bagian yang sama yang dapat dilihat dan diambil langsung oleh pembeli, penggunaan alat pendingin udara dan adanya pramuniaga professional . toko-toko ritel di bagi ke dalam tiga kategori ( Sopiah dan Syihabudhin 2008 ; 48 ) 1) Specialty Merchandisers 19 a) Single – line store adalah toko ritel yang menawarkan satu lini produk barang dagangan seperti : toko furniture, toko perhiasan, toko mainan . b) Speciality shop toko yang memilki barang dagangan dengan lini produk paling sempit dan menyediakan pilihan paling banyak pada lini tersebut . Sebagai contoh, di US ada toko Motherhood yang secara khusus menjual baju hamil untuk wanita karir . 2) General Merchandisers a) Variety Stores merupakan toko ritel yang menyediakan barang dagangan dengan banyak kategori, tetapi dengan pilihan yang terbatas . Sebagai contoh ; Indomaret, Alfamart, Wal mart . b) Departement Stores adalah toko ritel yang memiliki ragam lini produk yang banyak serta dikelompokkan sesuai dengan kategori produknya seperti ; pakaian, furniture, mainan . 3) Mass Merchandisers a) Supermarket atau pasar swalayan adalah bentuk toko ritel yang operasinya cukup besar, berbiaya rendah, volume penjualan tinggi, terkelompok berdasarkan lini produk, self service, dirancang untuk memenuhi kebutuhan konsumen . b) Superstores adalah toko ritel yang lebih besar dari pada supermarket konvensional dan menyediakan beragam barang dagangan yang lebih banyak, termasuk layanan jasa lain . 20 c) Combination Stores adalah tok ritel yang mengkombinasikan food store dengan drugstore ( obat-obatan ) yang lebih besar dari pada superstore dengan ragam barang dagangan dan pelayanan yang lebih . d) Hipermarkets model toko ritel ini pertama kali berdiri di Prancis pada tahun 1963 dengan nama hipermarche . Hipermarket merupakan toko ritel yang dijalankan dengan mengkombinasikan model discount store, supermarket, dan warehouse store di suatu tempat . e) Discount Store adalah toko ritel yang memiliki volume yang besar, self service, terdepartementalisasi, serta menjual beragam barang dengan markup harga yang rendah untuk memperoleh perputaran barang yang tinggi . f) Warehouse Showrooms adalah discount retailer yang menyediakan sejumlah fasilitas tempat yang disewakan untuk macam-macam usaha dengan memfokuskan pada volume penjualan yang tinggi dengan harga yang rendah . g) Catalog Showroom adalah ritel yang menjual banyak pilian produk bermerek, markup tinggi, perputaran cepat, dengan harga diskon . h) Warehouse Clubs adalah ritel dengan volume perdagangan yang besar ( wholesale ritel ), bayar dan bawa, melayani usaha kecil, dengan para anggota dari lembaga pemerintah, organisasi 21 nirlaba, dan beberapa perusahaan besar, dengan perputaran barang dagangan bermerek yang tinggi . 1.5 Minimarket Minimarket adalah toko swalayan yang hanya memiliki satu atau dua mesin register ( http//www.sinarharapan.co.id ) sedangkan menurut peraturan presiden no 12 tahun 2007 batas luas lantai penjualan minimarket kurang dari 400 ݉ ଶ dan jenis barang yang diperdagangkan kebutuhan rumah tangga termasuk kebutuhan sehari-hari. Minimarket mengisi kebutuhan masyarakat akan toko yang berformat modern. Dengan adanya minimarket belanja di tempat yang lebih dekat, bersih, sejuk, dan tertata dengan rapi membuat minimarket menjadi lebih unggul dari toko .