R RUANG G PUBLIIK BORJ JUIS Telaah atas Buk ku Ruang Publik; Sebuah S Ka ajian tenta ang Kateggori Masyaarakat Borrjuis Karyya Jürgen n Haberm mas SKRIP PSI Diajukann Kepada Faakultas Ushulluddin dan Pemikiran P Isllam Univversitas Islam m Negeri Sunnan Kalijaga Yogyakarta Untukk Memenuhii Sebagian Syarat Memperoleh Gelarr Sarjan na Filsafat Isslam (S.Fil.I.) Oleh: Iman Wah hyudi NIM. 115110004 PR ROGRAM STUDI FIL LSAFAT AGAMA A FAKULTA AS USHUL LUDDIN DAN D PEMIIKIRAN IS SLAM UIN N SUNAN KALIJAG GA YOGYA AKARTA 20166 SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Iman Wahyudi NIM :11510004 Program Studi : Filsafat Agama Fakultas : Ushuluddin dan Pemikiran Islam Judul Skripsi : RUANG PUBLIK JURGEN HABERMAS Telaah Buku "Ruang Publik; Sebuah Kajian Tentang Kategori Masyarakat Borjuis" Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi saya ini adalah asli karya atau TIDAK TERDAPAT KARYA YANG PERNAH DIAJUKAN UNTUK MEMPEROLEH GELAR KESARJANAAN DI PERGURUAN TINGGI PENEIitiAN SAYA SENdiTi dAN LAIN serta bukan plagiasi dari hasil karya orang lain. Apabila dikemudian hari skripsi ini terbukti plagiat, maka saya bersedia menerima sanksi sefia Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga yogyakarta berhak membatalkan gelar kesarjanaan saya. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benamya. Yogyakarta, 27 ivlei 201 6 .l? Iman Wahyudi NIM. 11510004 NOTA DINAS Hal : Skripsi Kepada Yth Dekan Fakultas Ushuluddin dan pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Di Yogyakarta Assalamu'alaikum Wr. Wb. Setelah membaca, meneliti, rr-remberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan perbaikan seperlunya, maka kaml selaku pembimbin!' berpendapat bahwa skripsi saudara : Narna : Inran Wahyudi NIM :11510004 Program Studi : Filsafat Agama TahunAkademik :20t5t2016 Judul Skripsi : RUANG PUBLIK BORJUIS Telaah Atas Buku Ruang pubtik; Sebuah Kajian Tentang Kategori Masyarakat Borjuis Karya Jurgen Habermas sudah dapat diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana strata satu dalam Program Studi Filsafat Agama pada Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga yogyakarta. Dengan ini kami mengharapkan agar skripsi/tugas akhir saudara tersebut di atas dapat segera dimunaqasyahkan. Atas perhatian ,|a kami ucapkan terimakasih. Yogyakarta,lT Mei2016 NIP. 19780629 200801 1 003 . ru# sI^rI rsr^Mra !\r!rnnit SUNAN KATI'ACA KEMENTERIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM ," Jl. Marsda Adisucipto Telp. (0274) 512156Fax. (0274) 512t56 yogyakarta 55281 YOCYAKAR'A PENGESAHAN TUGAS AKHIR Nomor : UIN.02IDU/PP.00.9/ 1227 I 201 6 TUgAS AKhiT dEnganJudul : RUANG PUBLIK BORJUIS TELAAH ATAS BUKU RUANG PUBLIK SEBUAH KAJIAN TENTANG KATEGOR] MASYAIL{IL\T BORJUIS KARYA JURGEN HABERMAS Yang dipersiapkan dan disusun oleh: IMAN WAHYLIDI Nama : Nomor Induk Mahasiswa : 1 1510004 Telah diujikan pada : Jumat, 03 Juni 2016 Nilai ujian Tugas Al.ihir : A- (92) dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Yogyakarta UIN Sunan Kalijaga TIM UJIAN TUGAS AKHIR Ketua Sidang/Penguji I Imam lqlaffi-Fll.I., M-. i.t. NrP. 19780629 200801 1 00 J Penguji II Penguji i-diadharma, S.Fil., M. Hum. r97411 14 20080 1 009 Dr. H. Robby Habiba , S.Ag., M.Hum. NrP. 19780323 200710 1 003 Yogyakarta, 03 Juni 2016 UIN Sunan Kalijaga Ushuluddin dan Pemikiran Islam ''it&nffi III toro, M.Ag. 208 199803 1 002 MOTTO Jangan takut dan jangan bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita. iv PERSEMBAHAN Skripsi ini dipersembahkan kepada Bapak dan Ibuku v KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT. yang Maha Agung, Maha Kuasa dan Maha Perkasa yang senantiasa menganugerahkan kepada hamba-Nya segala kenikmatan dan kesempatan. Kenikmatan dalam ber-Islam dan kesempatan dalam menuntut ilmu-Nya yang di pancarkan di muka bumi ini. Alhamdulillah atas izin dan hidayah-Nya, penulis mampu menyelesaikan skripsi ini, dengan judul: RUANG PUBLIK BORJUIS Telaah atas Buku Ruang Publik; Sebuah Kajian Tentang Kategori Masyarakat Borjuis Karya Jurgen Habermas. Penyusunan skripsi ini penulis tujukan untuk melengkapi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana dalam bidang Filsafat Agama (S.Fil.I.) di Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Pada kesempatan kali ini, penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih yang tulus kepada: 1. Kedua Bapak dan Ibu penulis, melalui mereka berdua penulis bisa mengenyam pendidikan tinggi 2. Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D. selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 3. Dr. Alim Roswantoro M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam yang senantiasa mengingatkan penulis terkait akademik. 4. Dr. Fatimah Husein, Ph.D. selaku dosen pembimbing akademik yang senantiasa bijaksana membimbing penulis selama menjadi anak didik vi 5. Imam Iqbal, S.Fi1.I., M.S.I selaku pembimbing skripsi penulis yang senantiasa bersabar menghadapi ketidaktahuan penulis, senantiasa membimbing, memberikan arahan dan motivasi dalam bidang keilmuan yang belum penulis pahami secara mendalam 6. Dr. H. Robby Habiba Abror, S.Ag., M.Hum dan Muhammad Fatkhan, S.Ag., M.Hum selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Filsafat Agama yang senantiasa memberikan pertimbangan atas tema penulis 7. Seluruh dosen Prodi Filsafat Agama tanpa terkecuali 8. Teman-teman LPM Humaniush, Lembaga Studi Filsafat (LSFil), AFA dan teman-teman Mazhab Berbah serta seluruh teman-teman Filsafat Agama angkatan 201 1 Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempumaan mengingat keterbatasan dan kemampuan penulis. Oleh karena kerendahan hati penulis mengharapkan adanya saran dan itu, dengan kritik yang bersifat membangun untuk memperbaiki skripsi ini. Demikian pengantar dari penulis, semoga bermanfaat bagi kita semua. Yogyakartg,lQ3 Juni?O I 6 t;.1 uL, #ar{franyuar E--( vl1 ABSTRAK Dalam sejarah filsafat Barat dapat kita temukan banyak fenomena yang berkaitan dengan masyarakat. Kajian tentang masyarakat kemudian banyak menjadi perhatian filsuf-filsuf masa itu hingga saat ini, termasuk peran masyarakat di dalam sebuah negara. Bukan hanya dalam ranah struktural negara, masyarakkat juga mampu berperan di luar institusi negara sebagai pengontrol pemerintah dalam usahanya mendapat keadilan. Peran di luar struktur pemerintahan ini dilakukan di dalam sebuah kelompok-kelompok. Peran ini tidak hanya dilakukan ketika aturan-aturan negara menghendakinya, lebih dari itu peran tersebut juga harus dilakukan secara spontan, mandiri dan sinambung. Namun tidak banyak filsuf yang berbicara tenatang peran masyarakat di dalam negara secara berkesinambungan. Jurgen Habermas yang akan diteliti dalam skripsi ini merupakan salah seorang tokohnya. Idenya tentang “Ruang Publik Borjuis” dalam buku “Ruang Publik: Sebuah Kajian Tentang Kategori Masyarakat Borjuis” menjadi literaratur primer yang digunakan dalam skripsi ini. Dalam skripsi ini penulis akan membahas tentang peran masyarakat borjuis yang membentuk ruang publik, kemudian sejarah munculnya ruang publik borjuis, perkembangan dan hilangnya ruang publik borjuis. Skripsi ini akan menggunakan metode deskriptif analitik, yaitu suatu metode yang digunakan secara sistematis mendeskripsikan segala hasil penelitian yang diperoleh yang berkaitan dengan pokok masalah. Dengan metode ini diharapkan mampu memperoleh hasil maksimal terkait definisi, sejarah kemunculan, perkembangan dan memudarnya ruang publik borjuis serta dampak yang ditimbulkan oleh Ruang Publik Borjuis. Kata-kata kunci : ruang privat, ruang publik, borjuis viii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i HALAMAN NOTA DINAS .................................................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii HALAMAN MOTTO ............................................................................................ iv HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ v KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi ABSTRAK ............................................................................................................. viii DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix BAB I : PENDAHULUAN .................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 5 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................................... 5 1. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5 2. Kegunaan Penelitian ............................................................................ 6 D. Telaah Pustaka ........................................................................................... 6 E. Metode Penelitian ...................................................................................... 12 1. Sumber Data Penelitian ........................................................................ 12 2. Jenis Data Penelitian ............................................................................ 13 3. Metode dan Pendekatan ....................................................................... 13 4. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 14 F. Sistematika Pembahasan ............................................................................ 15 BAB II : KONSEP-KONSEP RUANG PUBLIK .................................................. 17 A. Asal-usul Ruang Publik ............................................................................. 18 1. Oikos dan Polis Yunani Kuno .............................................................. 18 ix 2. Agama dalam Ruang Publik di Eropa Abad Pertengahan ................... 22 3. Eropa Zaman Pencerahan ..................................................................... 24 B. Konsepsi Beberapa Tokoh ......................................................................... 31 1. Publisitas Immanuel Kant .................................................................... 31 2. Universalitas Publik G. W. F. Hegel .................................................... 35 3. Ideologi Ruang Publik Karl Marx ........................................................ 37 4. Hannah Arendt ..................................................................................... 39 BAB III : BIOGRAFI JURGEN HABERMAS DAN ULASAN BUKU RUANG PUBLIK; SEBUAH KAJIAN TENTANG KATEGORI MASYARAKAT BORJUIS . 44 A. Riwayat Hidup ........................................................................................... 44 1. Masa Kecil ........................................................................................... 44 2. Masa Pendidikan Tinggi ...................................................................... 46 3. Karir Akademik dan Masa Tuan .......................................................... 46 B. Karya-karya Jurgen Habermas ................................................................... 51 1. Filsafat .................................................................................................. 51 2. Sosial .................................................................................................... 52 3. Politik ................................................................................................... 53 C. Mazhab Frankfurt, Teori Kritis dan Jurgen Habermas .............................. 54 D. Beberapa Pokok Pikiran Habermas ............................................................ 61 1. Teori Tindakan Komunikatif ................................................................ 61 2. Etika Diskursus .................................................................................... 65 3. Demokrasi Deliberatif .......................................................................... 67 E. Ulasan Buku Ruang Publik; Sebuah Kajian Tentang Kategori Masyarakat Borjuis .................................................................................... 69 BAB IV : RUANG PUBLIK BORJUIS DAN INSTITUSINYA .......................... 74 A. Terbentuknya Istilah Privat dan Publik ...................................................... 74 B. Ruang Privat dan Ruang Publik Borjuis .................................................... 83 1. Pendefinisian Ruang Privat dan Ruang Publik .................................... 83 2. Ruang Publik Sebagai Institusi Negara ................................................ 89 x C. Dunia Sastra Sebagai Institusi Ruang Publik Borjuis ................................ 91 1. Sinyal Perkembangan Ruang Publik di Eropa ..................................... 92 2. Perubahan Fungsi Ruang Publik Dunia Sastra .................................... 98 D. Beberapa Kritik Terhadap Ruang Publik Borjuis ...................................... 106 BAB V : PENUTUP .............................................................................................. 108 A. Kesimpulan ................................................................................................ 108 B. Saran ........................................................................................................... 108 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 110 CURRICULUM VITAE ........................................................................................ 114 xi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teori filsafat politik dari masa klasik hingga modern cenderung memperdebatkan bentuk negara, sistem pemerintahan dan hukum apa yang harus digunakan, serta sumber-sumber dan dasar hukum seperti apa yang cocok digunakan. Tidak banyak filsuf masa itu yang melihat sejauh apa peran masyarakat secara berkesinambungan untuk mewujudkan negara adil dan emansipatoris. Plato misalnya, meski terdapat peran masyarakat dalam negara namun kondisi masyarakatnya tidak setara, sehingga memunculkan ketimpangan hak-hak kemanusiaan (meskipun hal semacam itu umum dilakukan pada masa Yunani klasik). Begitu pula dengan Hobbes dan Locke, masyarakat hanya berperan ketika awal pembentukan negara, pemerintahan dan hukum dalam bentuk kesepakatan, serta aksi protes dan pemberontakan ketika kehendak masyarakat dilanggar oleh pemerintah. Tidak ada kontinuitas peran masyarakat untuk mengawal kebijakan yang telah dan akan diambil pemerintahan dalam konsep-konsep filsafat politik mereka. Periode Kontemporer menjumpai dirinya pada era demokrasi. Mayoritas negara-negara di dunia saat ini menggunakan demokrasi sebagai sistem 2 pemerintahan, termasuk di Indonesia. Meskipun penerapan demokrasi sempat ada saat periode sebelum periode Kontemporer, namun sifat serta tantangan yang dihadapi tidak sekompleks penerapan demokrasi dewasa ini. Banyak tantangan dan permasalahan yang menyertai penerapan demokrasi dibandingkan masa lampau. “Polis Yunani Kuno, tempat Aristoteles hidup bukanlah masyarakatmasyarakat dengan populasi berjumlah gigantis (besar) seperti negara-negara modern (saat ini) dengan metropolis-metropolis dalam era globalisasi dewasa ini.”1 Walau demikian, tidak serta-merta kita meninggalkan dan membuang teoriteori lama tersebut, hanya saja diperlukan pemahaman lebih mendalam terkait konteks tempat dan waktu teori itu muncul. Jurgen Habermas, salah seorang filsuf periode Kontemporer, banyak ‘berbicara’ terkait politik dan demokrasi di berbagai karyanya, di antaranya Between Fact and Norm dan The Structural Transformation of the Publik Sphere. Habermas menilai bahwa filsafat politik yang dibangun para pendahulunya sangat terpaku terhadap tuntutan ideal dan universal, sehingga kebersamaan masyarakat yang diatur secara struktural menjadi konsekuensi. Namun, kompleksitas masyarakat saat ini telah menjadikan kondisi kebersamaan masyarakat tersebut bersifat politis. Sebelumnya Habermas juga melihat semakin kuatnya perhatian masyarakat terhadap pembentukan aturanaturan bersama, sehingga memunculkan banyak argumen di berbagai lapisan 1 F. Budi Hardiman, Demokrasi Deliberatif: Menimbang ‘Negara Hukum’ dan ‘Ruang Publik’ dalam Teori Diskursus Jurgen Habermas (Yogyakarta: Kanisius, 2013), hlm. 125. 3 masyarakat. Argumen-argumen yang muncul ke permukaan sering sekali memainkan peran penting dalam pembentukan aturan-aturan. Setiap individu ataupun kelompok dewasa ini masing-masing memiliki tuntutan berbeda dalam sebuah negara. Tekanan dari atas untuk menyamakan suara secara konsisten sudah tidak relevan lagi. Dibutuhkan suatu cara untuk menjadikan sebuah pandangan diterima bersama dengan tingkat kesadaran yang tinggi. Habermas memberikan perhatian khusus pada pola komunikasi setiap warga masyarakat, karena ia menilai hanya dengan komunikasi kemungkinan kesepakatan-kesepakatan dasar dapat tercapai secara bebas oleh pihak-pihak yang berkepentingan. “Habermas mengarahkan perhatiannya kepada kondisi-kondisi komunikasi yang memungkinkan sebuah praksis pencapaian konsensus dapat dilakukan secara bebas dan fair.”2 Demokrasi saat ini membentuk aktivitas lebih dari masyarakat. Tidak hanya menerima atau menolak hasil keputusan pemerintah, masyarakat juga mulai melakukan kontrol atas keputusan-keputusan tersebut melalui opini publik. Untuk membentuk opini publik yang mewakili semua kepentingan individu dan kelompok dibutuhkanlah ruang publik sebagai ruang komunikasi. Suatu ruang inklusif dan rasional yang menjembatani antara kepentingan masyarakat dengan aturan negara. Namun opini publik seperti apa yang dihasilkan jika ruang publik tersebut diisi oleh para borjuis? 2 F. Budi Hardiman, Demokrasi Deliberatif, hlm. 24. 4 Habermas menjelaskan bahwa di Jerman pada abad ke-17 telah muncul Tischgesselschaften (himpunan-masyarakat meja) dan Sprachgesselschaften (himpunan-masyarakat sastra) sebagai sebuah bentuk ruang publik. Di dalamnya terdapat masyarakat terdidik, masyarakat penguasa kapital dan masyarakat pekerja produktif. Himpunan-himpunan semacam ini selalu berusaha keluar dari eksklusivitas sosial. Mereka ingin mencapai kesetaraan dan persahabatan di antara pribadi-pribadi yang berbeda status sosialnya. Dengan menembus penghalang sosial tersebut mereka berharap dapat bertemu dalam ruang publik sebagai sesama manusia. Walaupun sulit terjadi pada masa-masa tersebut, minimal kesetaraan sosial dapat tercapai di luar konteks negara.3 Habermas mengatakan salah satu kriteria ruang publik yang berisi para borjuis (pula) adalah keinginan mereka untuk mengesampingkan status sosial dalam perdebatan publik. Siapapun berhak berbicara, berpendapat ataupun beropini dalam ruang publik, dengan dialektis dan rasional. Pernyataan inilah yang menjadi ketertarikan penulis untuk meneliti konsepsi serta konsekuensi logis yang dihadirkan oleh ruang publik borjuis. Penulis melihat bahwa problematika politik yang sangat kompleks dan cenderung multiverse saat ini tidak lagi cocok diselesaikan dengan konsep politik pada masamasa sebelumnya, termasuk konsep-konsep modern yang bersifat universe. Komunikasi rasional dalam ruang publik untuk menghadapi masyarakat 3 Jurgen Habermas, Ruang Publik; Sebuah Kajian Tentang Kategori Masyarakat Borjuis, terj. Yudi Santoso (Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2007), hlm. 52-53. 5 multiversal yang dihadirkan Habermas dan tidak ditemukan di dalam khazanah pemikiran tokoh lain, membuat penulis tertarik meneliti tokoh ini. Penelitian ini akan dipersempit pada satu karya Habermas, yang menurut penulis merupakan buku pokok dalam tema ruang publik borjuis. Buku tersebut adalah “Ruang Publik : Sebuah Kajian Tentang Kategori Masyarakat Borjuis”. Sebuah karya yang aslinya berbahasa Jerman (Strukturwandel der Offentlichkeit) kemudian diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa termasuk bahasa Indonesia. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan Ruang Publik Borjuis oleh Jurgen Habermas dalam buku Ruang Publik: Sebuah Kajian Tentang Kategori Masyarakat Borjuis? 2. Apa sifat, fungsi dan tujuan Ruang Publik Borjuis menurut Jurgen Habermas dalam buku Ruang Publik: Sebuah Kajian Tentang Kategori Masyarakat Borjuis? C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Adapun tujuan dan kegunaan dari penelitian ini yaitu: 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui dan memahami konsepsi Habermas tentang Ruang Publik Borjuis 6 b. Untuk memahami sifat, fungsi dan tujuan Ruang Publik Borjuis menurut Jurgen Habermas. 2. Kegunaan Penelitian a. Memahami salah satu aspek pemikiran Jurgen Habermas b. Dapat menjadi khazanah ilmu pengetahuan c. Sebagai sumbangsih bagi filsafat politik. D. Telaah Pustaka Kajian tentang Jurgen Habermas telah banyak diteliti. Hasil penelitian tersebut banyak dimuat dalam bentuk buku, artikel, jurnal dan skripsi. Meskipun penelitian tentang Habermas ini tidak sedikit, namun tidak akan menjadikan penelitian penulis identik dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Sejauh yang penulis temukan, ada beberapa tulisan yang berbicara tentang Habermas, yaitu: pertama, penelitian Ali Fikri mahasiswa fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, UIN Sunan Kalijaga tahun 2001, dalam bentuk skripsi dengan judul Demokrasi Jurgen Habermas: Telaah Kritis Atas Emansipasi Masyarakat. Penelitian tersebut berbicara mengenai rasio komunikatif (rasionalitas komunikasi) kaitannya dengan demokrasi. Signifikansi atas penelitian tersebut adalah sejauh mana konsep demokrasi Habermas dapat berpengaruh pada kelas masyarakat. 7 Kedua, penelitian Ahmad Jauhari mahasiswa fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, UIN Sunan Kalijaga tahun 2004, dalam bentuk skripsi dengan judul Memahami Rasio Komunikatif Jurgen Habermas. Penelitian ini banyak membahas mengenai hasil pemikiran Habermas tentang rasio komunkatif. Di sana juga dibahas tentang pertautan pemikiran rasio komunikatif Habermas dengan konsepsi ‘rasio’ tokoh mazhab Frankfurt lainnya seperti Theodor Adorno, Horkeimer, Marcuse dan lain-lain. Ketiga, penelitian Ahmad Qolyubi mahasiswa fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, UIN Sunan Kalijaga tahun 1999, dalam bentuk skripsi dengan judul Konsep Pengetahuan Jurgen Habermas. Skripsi ini fokus pada klasifikasi Habermas atas ilmu pengetahuan. Dalam skripsi tersebut dijelaskan ada tiga kelompok ilmu pengetahuan menurut Habermas, yaitu ilmu empiris-analisis (ilmu alam), ilmu historis-hermeneutis (ilmu sejarah dan penelitian teks kuno) dan ilmu tindakan (ilmu politik, ekonomi, sosiologi dan filsafat). Keempat, penelitian Dwi Yulianto mahasiswa fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, UIN Sunan Kalijaga tahun 2004, dalam bentuk skripsi dengan judul Kritik Terhadap Masyarakat Kapitalisme (Herbert Marcuse dan Jurgen Habermas). Penelitian ini fokus terhadap kondisi masyarakat, kemudian Dwi Yulianto memaparkan kritik Marcuse dan Habermas atas masyarakat yang tereperangkap dalam dunia kerja, yaitu masyarakat khas kapitalisme. Kelima, penelitian Moch. Nashrulloh mahasiswa fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, UIN Sunan Kalijaga tahun 2006, dalam bentuk skripsi dengan 8 judul Tanggapan Jurgen Habermas Terhadap Pandangan Postmodernisme Tentang Modernitas. Skripsi ini membahas tanggapan-tanggapan Habermas atas pandangan para tokoh postmodern terhadap modernitas. Dalam skripsi ini juga dibahas pertautan dan perbedaan pemikiran Habermas dengan tokoh-tokoh postmodern terkait kritik terhadap modernitas. Keenam, penelitian Moh. Yunus mahasiswa fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, UIN Sunan Kalijaga tahun 2010, dalam bentuk skripsi dengan judul Jurgen Habermas Dan Demokrasi Deliberatif: Tinjauan Kritis Terhadap Praktik Demokrasi di Indonesia Pasca Reformasi 1998. Penelitian ini berbicara mengenai demokrasi di Indonesia, demokrasi deliberatif Haabermas dan konsep demokrasi di Indonesia pasca-reformasi 1998 menggunakan pendekatan demokrasi deliberatif Habermas. Ketujuh, penelitian Ibrahim A.F. mahasiswa fakultas Filsafat UGM tahun 2000 dengan judul Kritik Rasionalitas Modern; Studi Atas Teori Tindakan Komunikatif Jurgen Habermas. Penelitian ini menemukan bahwa Habermas mengkritik rasionalitas modern menggunakan teori tindakan komunikatif-nya. Dalam penelitian tersebut rasionalitas modern dinilai terlalu fokus terhadap subjek (Antroposentrisme) yang menyebabkan manusia selalu berada dalam keadaan serba krisis. Sedangkan penelitian tentang ruang publik ada beberapa, diantaranya pertama, penelitian Fathorrazi mahasiswa fakultas Syariah dan Hukum, UIN Sunan Kalijaga tahun 2011 yang berjudul Hak Dan Peran Perempuan Dalam 9 Ruang Publik (Studi Komparasi Asghar Ali Engineer Dan Amina Wadud Muhsin). Kajian ini merupakan kajian gender. Di dalam penelitian tersebut dibahas pandangan dua tokoh di atas terhadap posisi perempuan dalam ruang publik, boleh atau tidak perempuan berperan dalam ranah publik menurut hokum Islam. Kedua, penelitian Dian Hari Prehatmoko mahasiswa fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, UIN Sunan Kalijaga tahun 2015 yang berjudul Representasi Sosial Tentang Ruang Publik Pada Korban Cyberbullying Di Yogyakarta. Penelitian ini membahas dampak psikologis masyarakat Yogyakarta yang terkena bullying di media sosial elektronik (cyber space). Ketiga, penelitian Siti Rohmatul Barokah mahasiswa fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Kalijaga yang berjudul Peran Perempuan Di Ruang Publik (Studi Kasus Pegawai Negeri Sipil Di Dusun Blaburan Rw. 10, Desa Bligo, Kecamatan Ngluwar, Magelang). Penelitian ini mengkaji peran dan dampak bagi perempuan yang bekerja di dalam instansi pemerintah sebagai PNS. Ruang publik dalam penelitian ini dimaknai sebagai institusi pemerintah. Keempat, penelitian Yuanita Setio Pratiwi mahasiswa fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, UIN Sunan Kalijaga tahun 2012 yang berjudul Efektivitas Kolom “Pikiran Pembaca” Sebagai Ruang Layanan Publik (Studi Deskriptif Kualitatif Pada Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat Yogyakarta Tanggal 1-14 Maret 2012). Penelitian tersebut mengkaji respon masyarakat, dalam bentuk partisipasi terhadap kolom “Pikiran Pembaca” harian Kedaulatan Rakyat Yogyakarta dengan rentang waktu tertentu. Koran sebagai medium opini publik. 10 Kelima, penelitian Muhammad Iqbal Muttaqin mahasiswa fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, UIN Sunan Kalijaga tahun 2009 yang berjudul Kromonisasi Vandalisme ; Siasat Seni Komunitas Jogja Street Art Graffiti Dalam Merebut Ruang Publik. Penelitian ini mengkaji tentang usaha komunitas mural di Yogyakarta merebut ruang publik (dinding-dinding yang menghadap jalan) sebagai media konstruksi seni masyarakat. Ruang publik dimaknai sebagai bangunan publik. Keenam, penelitian Fahri Ansyah mahasiswa fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, UIN Sunan Kalijaga tahun 2009 yang berjudul Kebebasan Beragama Di Indonesia; Perspektif Teori Ruang Publik dan Ruang Privat Hannah Arendt. Penelitian ini mengkaji fakta dan norma kebebasan beragama di Indonesia serta bagaiman melihat hal tersebut dalam konteks teori ruang publik dan ruang privat Hannah Arendt. Ketujuh, penelitian Arif Setiawan mahasiswa fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, UIN Sunan Kalijaga tahun 2015 yang berjudul Konsep Ruang Publik Menurut Jurgen Habermas. Penelitian ini mengkaji tentang proses terbentuknya dan konsep dasar ruang publik Habermas, serta bagaimana ruang publik masih tetap ada dalam konteks krisis modernitas dan agama. Tidak jelas apakah penelitian ini terfokus pada konsep ruang publik Habermas atau kontekstualisasi atasnya, karena bagian kesimpulan tidak menjawab rumusan masalah penelitiannya. Hanya pada halaman 61-62 terlihat konsep ideal ruang publik Habermas, tetapi tidak berbicara spesifik terkait ‘ruang publik borjuis’. 11 Dalam bentuk buku banyak ditulis oleh F. Budi Hardiman, diantaranya Kritik Ideologi; pertautan pengetahuan dan kepentingan (Yogyakarta: Kanisius, 1990). Buku tersebut membahas secara sistematis mengenai karangan Habermas yang berjudul ‘Erkenntnis und Interesse’ (Knowledge and Human Interests). Habermas dalam buku ini berusaha menjelaskan sebuah teori dengan maksud praktis serta memberi penegasan bahwa ilmu pengetahuan dalam masyarakat kapitalis kini melanggengkan sejarah penindasan manusia. Buku selanjutnya dari Hardiman yang membahas Habermas adalah Menuju Masyarakat Komunikatif; Ilmu, Masyarakat, Politik dan Postmodernisme Menurut Jurgen Habermas (Yogyakarta: Kanisius, 1993). Buku ini menjelaskan esai-esai Habermas yang terdapat dalam Toward a Rational Society dan Theory of Communicative Action, berisi usaha-usaha Habermas membentuk dan menjelaskan teori komunikasi. Buku Hardiman Selanjutnya Demokrasi Deliberatif; Menimbang ‘Negara Hukum’ dan ‘Ruang Publik’ dalam Teori Diskursus Jurgen Habermas (Yogyakarta: Kanisius, 2013). Buku ini berbicara mengenai konsep-konsep dasar teori diskursus, konsepsi Habermas tentang hukum dan demokrasi, demokrasi deliberatif, ruang publik politis dan pertautan-pertautan pemikiran Habermas dengan beberapa fisuf seperti Kant serta Rawls. Ruang publik yang dikaji Hardiman dalam buku tersebut terkait dengan definisi ruang publik, bagaimana seharusnya ruang publik ada dan dijalankan, serta fakta-fakta apa saja yang menyertai proses pembentukan opini publik dan ruang publik. Tidak dijelaskan 12 oleh Hardiman seperti apa pandangan Habermas mengenai ‘ruang publik borjuis’ secara khusus. Ada pula buku Franz Magnis Suseno yang dalam sub bab buku tersebut membahas Habermas, yaitu Filsafat Sebagai Ilmu Kritis (Yogyakarta: Kanisius, 1995). Dalam sub bab tersebut menjelaskan aspek kritis filsafat dengan pendekatan historis Habermas. Selanjutnya buku dari A. Charis Zubair, yaitu Para Filsuf Penentu Gerak Zaman (Yogyakarta: Kanisius, 1992). Buku ini menjelaskan pula tentang Habermas sebagai penerus teori kritis Mazhab Farnkfurt. Dari bebearapa karya di atas, sejauh ini belum ada yang membahas terkait ‘ruang publik borjuis’ Habermas. Oleh karena itu, penelitian ini merupakan penelitian pertama yang membahas terkait ‘ruang publik borjuis’ Habermas, terutama dalam buku Ruang Publik: Sebuah Kajian Tentang Kategori Masyarakat Borjuis. E. Metode Penelitian 1. Sumber Data Penelitian Data penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer yang dijadikan rujukan adalah “Ruang Publik; Sebuah Kajian Tentang Kategori Masyarakat Borjuis”. Buku ini merupakan terjemahan dari Bahasa Inggris The Structural Transpormation of the Publik Sphere: An Inquiry into a Category of Bourgeois Society. Penulis akan membatasi penelitian hanya 13 pada buku tersebut. Tetapi, akan digunakan pula data-data sekunder baik karya-karya Habermas yang lain dan berbagai data yang mendukung serta berkaitan dengan penelitian penulis. 2. Jenis Data Penelitian Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Yaitu murni penelitian kepustaan (library reseach) dengan mengkaji beragam data, sekaligus meneliti referensi-referensi yang terkait; seperti buku, artikel, jurnal, koran dan majalah; baik yang berasal dari sumber data perimer maupun sumber data sekunder. 3. Metode dan Pendekatan Penelitian ini memiliki objek material dan objek formal. Objek material penelitian ini adalah pemikiran Jurgen Habermas. Sedangkan objek formal penelitian ini adalah konsep ruang publik borjuis Habermas yang terkait sejarah munculnya ruang publik borjuis, proses diskursif yang ada di dalamnya, tujuan serta pentingnya peran ruang publik borjuis. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif analitik, yaitu metode yang digunakan secara sistematis untuk mendeskripsikan segala hasil yang berkaitan dengan pokok masalah.4 Adapun dalam konteks penelitian ini, metode deskriptif analitik yaitu mendeskripsikan sekaligus melakukan analisa ruang publik borjuis dalam buku Ruang Publik: Sebuah 4 Hadari Nawawi, Metode penelitian Bidang Sosial (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1995), hlm, 63. 14 Kajian Tentang Kategori Masyarakat Borjuis, terkait pengertian, sejarah dan proses terbentuknya serta dampak yang ditimbulkan ruang publik borjuis secara runtut, teratur dan sistematis. Selain itu penulis akan melihat berbagai pemikiran Habermas yang lain demi memperoleh konsep ruang publik borjuis yang utuh. Guna melihat originalitas konsep ruang publik borjuis, penulis juga akan melakukan kajian terhadap pemikiran Immanuel Kant, G. W. F. Hegel, Karl Marx dan Hannah Arendt terkait dengan ruang publik. Juga mengkaji sejarah ruang publik di setiap periode filsafat barat. Serta mengkaji biografi Habermas untuk menemukan akar pemikiran dan perubahan-perubahan pemikirannya. Hal ini perlu dilakukan untuk melihat motif pemikiran Habermas. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan induktif, yaitu menganalisis berbagai pokok pemikiran Habermas di dalam Ruang Publik: Sebuah Kajian Tentang Kategori Masyarakat Borjuis kemudian mendeskripsikannya untuk menarik kesimpulan atas pemikiran Habermas. 4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentatif. Dokumentatif yaitu dengan mengumpulkan data primer yang langsung berbicara masalah konsep ruang publik borjuis Jurgen Habermas dalam bentuk buku, jurnal, e-book sampai tulisan-tulisan dalam bentuk lain yang dianggap valid dan sesuai dengan pembahasan. Selain itu data juga akan 15 diambil dari data sekunder yang secara tidak langsung membicarakannya, namun relevan untuk dikutip sebagai pembanding dan pelengkap. Adapun prosesnya adalah melalui penelaahan kepustakaan yang diorganisir dan dikelompokkan secara selektif sesuai kategorisasinya, kemudian data tersebut disusun, dianalisis, ditulis dan dideskripsikan secara jelas. Data primer dan data sekunder dikumpulkan kemudian diproses dan disusun dengan memberikan penjelasan sesuai dengan data yang ada. Kemudian dianalisis, dideskripsikan dan ditarik menjadi sebuah kesimpulan. F. Sistematika Pembahasan Penulis akan menguraikan secara rinci pokok pembahasan yang akan terbagi menjadi lima bab. Dimana, masing-masing bab saling berkaitan, runtut dan logis. Bab I, pendahuluan yang mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, telaah pustaka, metode penelitian serta sistematika pembahasan. Bab II akan membahas berbagai teori tentang ruang publik. Mulai dari asal-usul ruang publik pada zaman klasik, zaman pertengahan dan zaman modern. Sesuai dengan penjelasan metode dan pendekatan skripsi ini, bab II juga akan menguraikan konsepsi beberapa tokoh terkait ruang publik, seperti Immanuel Kant, G. W. F. Hegel, Karl Marx dan Hannah Arendt. Bab ini akan memberikan 16 gambaran pemahaman teori ruang publik agar lebih mudah memahami bab IV yang akan membahas inti penelitian. Bab III akan membahas biografi Habermas dan ulasan buku Ruang Publik: Sebuah Kajian Tentang Kategori Masyarakat Borjuis. Biografi yang dimaksud terdiri dari riwayat hidup dari masa kecil hingga karir akademiknya, karya-karya yang telah dihasilkan, lingkungan pendidikannya yaitu Mazhab Frankfurt dan beberapa pokok pikirannya antara lain “Teori Tindakan Komunikatif”, “Etika Diskursus” serta “Demokrasi Deliberatif”. Bab ini akan memberikan pemahaman latar pemikiran Habermas dan seperti apa keterkaitan antara teorinya satu sama lain, untuk lebih mudah memahami bab inti skripsi ini. Bab IV merupakan bab inti. Di dalam bab ini akan dijelasakan yang dimaksud dengan ruang publik borjuis dan institusinya dalam buku Ruang Publik: Sebuah Kajian Tentang Kategori Masyarakat Borjuis. Bab ini secara sistematis akan menjelaskan kemunculan istilah ‘publik’ dan ‘privat’, pengertian ‘ruang privat’ dan ‘ruang publik borjuis’ serta mengkaji ‘sastra’ sebagai institusi ruang publik borjuis. Bab V merupakan bab terakhir yang berupa kesimpulan dan saran-saran dari keseluruhan isi penelitian. Bab ini akan menjawab secara ringkas dan jelas pertanyaan-pertanyaan dalam rumusan masalah. 108 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan rumusan masalah yang telah disampaikan, maka hanya terdapat dua kesimpulan dalam skripsi ini. Pertama, terkait pengertian ruang publik borjuis. Ruang publik borjuis dalam buku The Structural Transformation of the Publik Sphere: An Inquiry Into a Category of Bourgeois Society adalah ruang perkumpulan masyarakat privat pemilik properti dan terdidik yang membentuk publik. Kedua, terkait sifat, fungsi dan tujuan ruang publik borjuis. Ruang ini bersifat inklusif, egaliter, rasional, diskursif, independen, tanpa dominasi. Ruang publik pada waktu itu berfungsi sebagai tempat pengeraman kegelisahan politik dan tempat menghasilkan konsensus-konsensus. Sementara tujuannya adalah mengontrol kekuasaan otoriter raja, dan lebih dari itu untuk menghapus dominasi itu sendiri – baik di dalam ataupun di luar ruang publik – serta menghendaki kesetaraan bagi setiap individu. B. Saran Kajian mengenai ruang publik telah banyak dikaji. Namun kajian ini masih sangat relevan untuk diulas kembalik mengingat kondisi politik saat ini. 109 Demokrasi sebagai sistem politik mayoritas negara-negara dunia, termasuk Indonesia, mensyaratkan peran masyarakat di dalamnya. Karena demokrasi tidak hanya terkait pemilihan pemimpin di dalam negara saja, tetapi yang lebih penting adalah partisipasi masyarkat di antara dua pemilihan. Ruang publik menjadi solusi yang tepat bagi pengorganisiran peran masyarakat. Oleh sebab itu kajian lebih mendalam atasnya menjadi penting demi terciptanya ruang publik yang semakin mapan, fungsional dan relevan bagi kondisi politik saat ini. 110 DAFTAR PUSTAKA Aristoteles. Politik. Terj. Saut Pasaribu. Yogyakarta: Bentang Budaya. 2000. Beilharz, Peter Teori-teori Sosial: Observasi Kritis Terhadap Para Filosof Terkemuka. Terj. Sigit Jatmiko. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2005. Bertens, K. Filsafat Barat Abad XX: Inggris-Jerman. Jakarta: Gramedia. 1983. Calhoun, Craig (ed.). Habermas and the Publik Sphere). Cambridge: The MIT Press. 1996. Fauzi,Ibrahim Ali. Jurgen Habermas: Seri Tokoh Filsafat. Jakarta: Teraju. 2003. Goode, Luke. Jurgen Habermas: Democracy and the Publik Sphere. London: Pluto Press. 2005 Habermas, Juergen. Between Facts and Norms: Contributions to a Discourse Theory of Law and Democracy. Terj. William Rehg. Cambridge: The MIT Press. 1996 ------------- Ruang Publik; Sebuah Kajian Tentang Kategori Masyarakat Borjuis. Terj. Yudi Santoso. Yogyakarta: Kreasi Wacana. 2007. ------------- Teori Tindakan Komunikatif, Buku Satu: Rasio dan Rasionalisasi Masyarakat. Terj. Nurhadi. Bantul: Kreasi Wacana. 2012. ------------- Teori Tindakan Komunikatif, Buku Dua: Kritik atas Rasio Fungsionalis. Terj. Nurhadi. Yogyakarta: Kreasi Wacana. 2012. 111 Hardiman, F. Budi. Kritik Ideologi: Menyingkap Pertautan Pengetahuan dan Kepentingan Bersama Jurgen Habermas. Yogyakarta: Kanisius. 1990. ------------- Menuju Masyarakat Komunikatif: Ilmu, Masyarakat, Politik dan Postmodernisme Menurut Jurgen Habermas. Yogyakarta: Kanisius. 2009. ------------- Demokrasi Deliberatif: Menimbang ‘Negara Hukum’ dan ‘Ruang Publik’ dalam Teori Diskursus Jurgen Habermas. Yogyakarta: Kanisius. 2013. ------------- Ruang Publik: Melacak “Partisipasi Demokratis” dari Polis sampai Cyberspace. Yogyakarta: Kanisius. 2014. Kuntowijoyo. Peran Borjuasi Dalam Transformasi Eropa. Yogyakarta: Ombak. 2005. Machiavelli, Niccolo. Il Principle (Sang Pangeran). Terj. Dwi Ekasari Aryani. Yogyakarta: Narasi. 2008. McCarthy, Thomas. Tori Kritis Jurgen Habermas. Terj. Nurhadi. Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2011. Nawawi, Hadari. Metode penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada Uniersity Press. 1995. Nielsen, Greg Marc. The Norms of Answerability: Social Theory Between Bakhtin and Habermas. New York: State University of New York Press. 2002 112 Piliang, Yasraf A. (dkk.) Republik Tanpa Ruang Publik. Yogyakarat : Ire Press. 2005. Plato. Republik. Terj. Sylvester G. Sukur. Yogyakarta: Bentang Budaya. 2002. Ritzer, George dan Goodman, Douglas J. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Prenada Media. 2004. Russell, Bertrand. Sejarah Filsafat Barat: Kaitannya Dengan Kondisi SosioPolitik Zaman Kuno Hingga Sekarang. Terj. Sigit Jatmiko, dkk. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2007. Santoso, Lestiyono (ed.). Epistemologi Kiri. Yogyakarta: ar-Ruzz Media. 2013. Tjahjadi, Simon Petrus L. Petualangan Intelektual: Konfrontasi Dengan Para Filsuf Dari Zaman Yunani Hingga Zaman Modern. Yogyakarta: Kanisius. 2008. http://habermasforum.dk/index.php?type=litterature&text_id=290 diakses tanggal 31 Oktober 2015 Jam 12.40 WIB http://ikalestarii.blogspot.co.id/2009/02/jurgen-habermas-publik-sphereruang.html diakses tanggal 25 November 2015 jam 13.39 WIB http://sfi2015.kfsemarang.com/13-news/44-apa-itu-salon.html diakses tgl 29 September 2015 jam 10.39 WIB. http://staff.ui.ac.id/sistem/files/users/suriella/publikation/sejarahdanperkembanga nteaterprancis.pdf diakses tanggal 29 September 2015 jam 14.33 WIB. 113 http://uyausman.blogspot.co.id/2010/03/demokrasi-deliberatif-teori-prinsipdan.html diakses tanggal 11 Nopember 2015 jam 22.30 WIB. https://www.academia.edu/8542371/Tentang_Etika_Diskursus_Jurgen_Habermas .docx diakses tanggal 1 Desember 2015 jam 11.46 WIB. http://www.britannica.com/biography/Jurgen-Habermas Desember 2015 jam 11.25 WIB. diakses tanggal 1 CURRICULUM VITAE Nama Lengkap Tempat Tanggal Lahir Jenis Kelamin Agama Golongan Darah Hobi Status Alamat Asal Contact Person Email : Iman Wahyudi : Mataram, 12 Maret 1991 : Laki-laki : Islam :B : Nonton Film : Belum Menikah : Gubug Mamben, Kel. Pagesangan Barat, Kec. Mataram, Kodya Mataram, NTB. : 087 839 950 231 : [email protected] PENDIDIKAN: 1. SDN 27 Mataram (lulus tahun 2004) 2. MTsN 1 Unggulan Mataram (lulus tahun 2007) 3. MAN 2 Unggulan Mataram (lulus tahun 2010) 4. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Jurusan Pendidikan Agama Islam tahun 2010 5. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prodi Filsafat Agama tahun 2011 ORGANISASI YANG PERNAH DIIKUTI 1. Perintis dan anggota Lembaga Studi Filsafat (LSFil) Yogyakarta 2. Koordinator Pengembangan Sumberdaya Manusia (PSDM) LPM Humaniush 20132014 dan 2014-2015 3. Lingkar Tradisi Yogyakarta 2010-2011 4. Koordinator Biro Intelektual BEM-J PAI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2010-2012