1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bentuk tirus adalah suatu bentuk dimana terdapat perbedaan dimensi pada kedua ujung sisi pada benda yang memiliki bentuk silindris (Anggoro, 2013). Pada mesin bubut konvensional, untuk melakukan pembubutan tirus dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan mengencangkan dan mengendurkan baut pengikat eretan atas dan dengan penggeseran kepala lepas. Pembubutan untuk menghasilkan produk bentuk tirus dengan metode tersebut sangat membutuhkan keahlian dari operator mesin bubut dan untuk melakukan proses yang berulang-ulang atau untuk menghasilkan produksi masal dengan bentuk produk yang sama membutuhkan waktu lama dan akan sangat sulit karena berbagai macam faktor khusunya faktor dari operator itu sendiri. Maka untuk mengatasi kesulitan dalam pembuatan bentuk tirus dan bentukbentuk lainnya dalam proses pembubutan maupun permesinan lainnya para peneliti mengembangkan proses permesinan. Salah satu bentuk terobosan baru dalam proses permesinan adalah dengan berkembangnya mesin CNC (Computer Numerically Controlled), yaitu mesin perkakas yang dikendalikan dengan program komputer melalui sistem kontrol numerik. Jika dibandingkan dengan mesin perkakas konvensional yang setaraf dan sejenis, mesin CNC lebih teliti (accurate), tepat (presisi), luwes (flexible) dan cocok untuk produksi massal, sehingga dalam dunia industri sudah banyak yang beralih ke mesin-mesin CNC guna meningkatkan mutu produk, kapasitas produksi serta pelayanan kepada konsumen (Lilih, dkk., 2003). Maka dengan seiring perkembangan proses permesinan, para konsumen selalu menuntut kualitas tinggi dari produk yang dihasilkan produsen. Menurut Munadi (1988) Salah satu tolak ukur kualitas dari suatu proses pembubutan adalah tingkat kekasaran permukaan. Tingkat kehalusan suatu permukaan memang peranan yang sangat penting dalam perencanaan suatu komponen mesin khususnya yang 2 menyangkut masalah gesekan pelumasan, keausan, tahanan terhadap kelelahan dan sebagainya. Dalam prakteknya memang tidak mungkin untuk mendapatkan suatu komponen dengan kehalusan permukaan yang sempurna. Hal ini dikarenakan beberapa faktor, misalnya faktor manusia (operator) dan faktor-faktor dari mesinmesin yang digunakan untuk membuatnya. (Munadi, 1998). Dari faktor-faktor mesin tersebut salah satu hal yang mempengaruhi kualitas permukaan adalah penentuan besaran dari parameter-parameter yang diatur pada mesin. Menurut Widarto,dkk. (2008) secara umum tiga parameter utama pada proses bubut adalah kecepatan putar spindel, gerak makan dan kedalaman potong. Faktor yang lain seperti bahan benda kerja dan jenis pahat sebenarnya juga memiliki pengaruh yang cukup besar, tetapi tiga parameter di atas adalah bagian yang bisa diatur oleh operator langsung pada Mesin Bubut. Maka dari itu untuk mendapatkan tingkat kekasaran yang rendah pada permukaan benda kerja hasil proses pembubutan penulis melakukan sebuah penelitian dengan judul “Pengaruh Variasi Gerak Makan dan Kedalaman Potong Terhadap Kekasaran Permukaan Tirus Poros Bertingkat Pada Proses Bubut Dengan Mesin CNC Leadwell Turning Center”. Pada penelitian ini penulis memvariasikan besaran dari parameter-parameter proses pembubutan dalam hal ini diambil dua jenis parameter untuk divariasikan dalam percobaan, yaitu gerak makan (feeding) dan kedalaman potong (depth of cut). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan suatu masalah, yaitu : a. Bagaimanakah pengaruh variasi gerak makan dan kedalaman potong terhadap tingkat kekasaran permukaan tirus benda kerja hasil proses bubut dengan mesin CNC Leadwell Turning Center? b. Berapakah besaran gerak makan dan kedalaman potong yang menghasilkan tingkat kekasaran paling rendah pada permukaan tirus benda kerja hasil proses bubut dengan mesin CNC Leadwell Turning Center di penelitian ini? 3 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Mengetahui pengaruh variasi gerak makan dan kedalaman potong terhadap tingkat kekasaran permukaan tirus hasil proses bubut dengan mesin CNC Leadwell Turning Center. b. Mengetahui besar gerak makan dan kedalaman potong yang menghasilkan tingkat kekasaran paling rendah pada permukaan tirus benda kerja hasil proses bubut dengan mesin CNC Leadwell Turning Center. 1.4 Batasan Penelitian Agar penelitian terfokus pada rumusan masalah yang telah dibuat maka terdapat suatu batasan-batasan dalam pelaksanaan penelitian, antara lain : a. Mesin bubut CNC yang digunakan adalah mesin tipe Leadwell Turning Center (LTC) 6 yang terdapat pada Balai Latihan Pendidikan Teknik (BLPT) Surabaya. b. Alat ukur kekasaran yang digunakan adalah Mitutoyo Surftest SJ-210 yang terdapat pada laboratorium produksi Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Udayana. c. Keausan pahat diabaikan. d. Kecepatan putaran spindle konstan. e. Tidak membahas gaya-gaya yang terjadi saat proses pembubutan baik defleksi yang diakibatkan mesin maupun gaya-gaya dari proses lainnya. f. Material yang digunakan adalah Aluminium 6061. g. Geometri pahat yang diberikan pada tiap variasi adalah 55º. 1.5 Manfaat Penelitian Dari penelitian ini dapat diperoleh beberapa manfaat, yaitu : a. Menambah refrensi untuk setup variabel pembubutan tirus untuk menghasilkan kekasaran permukaan yang rendah. b. Menambah refrensi untuk pemrograman CNC bubut khususnya mesin CNC tipe Leadwell Turning Center 6.