BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan kemajuan teknologi dan perubahan pola hidup masyarakat yang cenderung kurang memperhatikan kesehatan maka berkembangnya penyakit dimasyarakat tidak dapat dielakkan lagi.Berkembangnya penyakit ini mendorong masyarakat untuk mencari alternatif pengobatan yang efektif secara terapi tetapi juga efisien dalam hal biaya. Keinginan untuk segera sembuh dari sakit secara cepat mendapatkan suatu gaya hidup dengan obat, tanpa disertai pengetahuan yang benar mengenai penggunaan obat, justru akan memunculkan berbagai masalah. Kesalahan dalam menyimpan dan menggunakan obat, disamping berakibat pemborosan, juga dapat membahayakan pengguna obat. Oleh karena itu masyarakat perlu mengetahui apa sesungguhnya dan bagaimana penggunaan obat yang benar. Mengingat bahwa obat memiliki sifat-sifat yang tidak bisa disamakan dengan produk-produk lain seperti makanan atau minuman, maka penggunaannya memerlukan kehati-hatian lebih. Penggunaan obat dituntut untuk dapat menggunakan obat secara tepat, antara lain dalam melakukan penyimpanan, aturan pemakaian, memperhatikan tanggal kadaluarsa, serta semua peringatan yang direkomendasikan (Widodo, 2004). Pelaksanaan dalam menggunakan obat harus memenuhi kriteria penggunaan obat yang rasional, antara lain ketepatan pemilihan obat, ketepatan dosis obat, tidak adanya efek samping, tidak adanya kontraindikasi tidak adanya interaksi Universitas Sumatera Utara obat dan tidak adanya polifarmasi (Depkes RI, 2006). Dalam praktiknya, kesalahan penggunaan obat masih terjadi, terutama ketidaktepatan obat dan dosis obat, apabila kesalahan terjadi terus-menerus dalam waktu yang lama, dikhawatirkan dapat menimbulkan resiko pada kesehatan (Supardi, 2006). Bila obat digunakan secara benar seharusnya bisa sangat membantu masyarakat dalam pengobatan sendiri secara aman dan efektif.Namun sayangnya seringkali dijumpai bahwa pengobatan sendiri menjadi sangat boros karena mengkonsumsi obat yang sebenarnya tidak dibutuhkan atau malah bisa berbahaya, misalnya karena penggunaan yang tidak sesuai dengan aturan pakai.Bagaimanapun obat bukan berarti bebas dari efek samping, sehingga pemakaiannya pun harus sesuai dengan indikasi, lama pemakaiannya yang benar disertai dengan pengetahuan masyarakat tentang resiko efek samping dan kontra indikasinya. Purwanti (2004) mengatakan bahwa pengetahuan masyarakat tentang penyimpanan obat dan penggunaan obat masih terbatas. Terlebih lagi kesadaran untuk membaca label pada kemasan obat pun masih rendah. Keterbatasan pengetahuan masyarakat tentang obat dan penggunaannya merupakan penyebab terjadinya kesalahan pengobatan.Keterbatasan tersebut dapat menyebabkan rentannya masyarakat terhadap informasi komersial obat, sehingga memungkinnya terjadinya pengobatan yang tidak rasional jika tidak diimbangi dengan pemberian informasi yang benar. Berdasarkan latar belakang di atas dan berdasarkan survey awal yang dilakukan pada masyarakat, diketahui banyak fenomena disekitar lingkungan yang Universitas Sumatera Utara melakukan pengobatan sendiri baik dalam menggunakan obat maupun menyimpan obat tersebut.Pengobatan tersebut dilakukan untuk mengatasi gangguan yang ditimbulkan oleh penyakit tertentu, dengan menyebutkan berbagai alasan dan sumber informasi dalam pemberian obat dan penyimpanan obat seperti dari petunjuk pada kemasan obat maupun dari pihak kesehatan.Seringkali timbul pertanyaan dalam diri kita bagaimana cara yang tepat untuk menggunakan dan menyimpan obat, terlebih lagi jika sediaan obat yang digunakan masih banyak tersisa sedangkan gejala penyakit atau penyakitnya sendiri sudah mereda atau sembuh. Ketika peneliti menanyakan hal ini kepada beberapa responden, ada yang menyatakan bahwa obatnya disimpan untuk digunakan lagi, ada yang menyatakan obatnya langsung dibuang meskipun masih ada sisanya, yang lain memilih untuk menyimpan obatnya sampai mendekati masa kadaluwarsa produk obat. Untuk itu pemberian informasi yang benar kepada masyarakat tentang obat sangatlah diperlukan sehingga dapat meningkatkan perilaku masyarakat itu sendiri. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk meneliti bagaimanakah perilaku masyarakat dalam menyimpan dan menggunakan obat. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah perilaku masyarakat dalam menyimpan dan menggunakan obat. Universitas Sumatera Utara C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk 1. Mengidentifikasi pengetahuan masyarakat dalam menyimpan dan menggunakan obat 2. Mengidentifikasi sikap masyarakat dalam menyimpan dan menggunakan obat 3. Mengidentifikasi tindakan masyarakat dalam menyimpan dan menggunakan obat D. Manfaat Penelitian 1. Pendidikan keperawatan Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai tambahan informasi bagi tenaga pendidik keperawatan khususnya dalam bidang keperawatan farmakologi tentang menyimpan obat dan menggunakan obat. 2. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi data dasar bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengembangkan penelitian lebih lanjut tentang menyimpan obat dan menggunakan obat. Universitas Sumatera Utara