142 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Kemampuan

advertisement
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kemampuan dan dinamika mulur mungkret yang ditemukan dari
penelitian yang dilakukan menyatakan bahwa teori Kawruh Jiwa Suryomentaram
tetap relevan sampai sekarang. Hal ini dikarenakan ditemukannya konsistensi
jawaban bahwa mayoritas subjek penelitian sebagai remaja tengah mampu
memberikan ekspresi emosi dalam menanggapi keinginan-keinginan yang
dimiliki.
Keinginan remaja juga akan bertambah baik secara kualitas maupun
kuantitas yang berarti mulur, tetapi hal tersebut tidak senantiasa harus
diekspresikan melalui rasa senang, bahagia, atau gembira. Keinginan yang mulur
bisa diekspresikan melalui emosi marah yang mana kemarahan seseorang
sebenarnya ditujukan agar keinginannya dipenuhi oleh orang-orang di sekitarnya.
begitu pun sebaliknya, keinginan yang berkurang entah kualitas entah kuantitas
yang berarti mungkret tidak hanya diekspresikan melalui rasa marah, kecewa,
malu, melainkan juga bisa diekspresikan melalui rasa bersyukur. Oleh karena itu,
ekspresi marah, sedih, kecewa, malu, senang, susah, atau pun bangga hanyalah
ekspresi emosi, sedangkan yang mengalami dinamika mulur mungkret adalah
keinginan yang ada di dalam diri manusia. Dinamika mulur mungkret tersebut
secara garis besar diperoleh bahwa remaja menanggapi keinginan-keinginannya
melalui ekspresi emosi yang ditunjukkan. Keinginan-keinginan yang tidak
142
143
terpenuhi juga diselesaikan melalui pengelolaan emosi yang diungkapkan remaja
dalam kuesioner. Remaja kelas IPA secara garis besar cenderung kurang elastis
terhadap keinginan-keinginan personalnya semisal pemenuhan kebutuhan akan
atau pencapaian akademik, sedangkan remaja kelas IPS cenderung lebih elastis
terhadap keinginan personal karena mempertimbangkan dampaknya terhadap
kehidupan sosial dan lebih elastis dalam hal pencapaian akademik. Elastis dalam
arti tidak terlalu memaksakan harus terpenuhinya keinginan dan juga tidak terlalu
merisaukan keinginan yang tidak terpenuhi. Elastisitas yang dialami remaja
tengah tersebut bisa jadi tidak hanya disebabkan oleh status jurusannya sebagai
siswa IPS atau siswa IPA. Hal yang mempengaruhi tersebut bisa jadi adalah
chatetan-chatetan yang telah dimiliki seseorang hasil didikan orang tua atau pun
sudah menjadi kecenderungan dasar personal seseorang adalah elastis daripada
orang lain dan individu yang bersangkutan juga memilih jurusan IPS.
Kemampuan mulur mungkret juga tidak mensyaratkan seorang individu
harus berusia tua sebab ditemukan dari hasil penelitian bahwa beberapa subjek
penelitian yang masih remaja terbukti mampu menyatakan ekspresi rasa syukur
ketika dirinya memperoleh nilai baik yang sebenarnya nilai yang baik berpeluang
untuk mengekspresikan keinginannya sebagai pembantu masuk PTN, mampu
menasihati secara baik-baik ketika agama yang dianutnya diejek, atau tetap
mampu tersenyum kepada orang lain yang mengganggu dirinya. Oleh sebab itu,
dinamika mulur mungkret pada remaja tengah berbeda-beda dan terdapat beberapa
remaja yang mampu memberikan tanggapan yang tepat sesuai etika yang digagas
Suryomentaram dalam Kawruh Jiwa ketika keinginannya terpenuhi atau tidak
144
terpenuhi. Selain itu, tetap ditemukan bahwa secara mayoritas remaja menanggapi
keadaan terpenuhinya keinginan dengan rasa senang, bahagia, semisal ketika
diberi barang yang disukai (kelas IPS 68%; kelas IPA 75%) dan menanggapi
keadaan tidak terpenuhinya keinginan dengan rasa sedih, kecewa, atau takut,
semisal marah atau membela ketika saudaranya disakiti (kelas IPS 86%; kelas
IPA 87,5%). Kecenderungan-kecenderungan yang merepresentasikan keadaan
emosi remaja tengah secara rata-rata.
B. SARAN
Penelitian ini memiliki beberapa saran dan kelemahan. Saran yang
diberikan peneliti terutama bagi pihak sekolah adalah menjadikan penelitian ini
sebagai penambah wawasan dan pola pikir untuk melihat perkembangan remaja.
Remaja seharusnya dipahami berdasarkan pemikiran remaja dan bukan pemikiran
orang dewasa.
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki beberapa kelemahan di
antaranya :
1) Pemahaman dinamika kepribadian bukanlah hal yang mudah dilakukan dan
memerlukan waktu panjang sehingga kuesioner Kawruh Jiwa Suryomentaram
saja dalam penelitian ini belum mencukupi.
2) Sumber pustaka Kawruh Jiwa Suryomentaram dalam bentuk jurnal penelitian
masih belum begitu mudah diperoleh, sedangkan buku-buku pustaka belum
mudah dipahami karena berbahasa Jawa sehingga membutuhkan waktu tersendiri
untuk memahami konsep-konsep tersebut untuk melakukan penelitian ini.
145
3) Terdapat temuan-temuan penelitian yang bisa diteliti lebih lanjut tentang
dinamika dan kemampuan mulur mungkret pada manusia. Temuan tersebut
diantaranya adalah ditemukannya aitem-aitem yang dijawab dengan jawaban
“tidak tahu” yang barangkali adalah suatu ekspresi ketertutupan diri.
Download