BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin terglobalisasi

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Semakin terglobalisasi perekonomian menyebabkan persainganantar
perusahaan menjadi semakin ketat, baik perusahaan konvensional maupun
perusahaan syariah. Persaingan yangsemakin ketat ini menuntut perusahaan
syariah untuk selalu memperkuatfundamental manajemen sehingga mampu
bersaing denganperusahaan lain (perusahaan konvensional ).
Setiap perusahaan mempunyai tujuan yang sama, yaitu menghasilkan
profit perusahaan dan memaksimumkan kemakmuran perusahaan. Oleh sebab itu
untuk mencapaitujuan utama tersebut, maka pihak manajemen harus dapat
menghasilkan keuntungan yang optimal serta pengendalian yang seksama
terhadap kegiatan operasional, terutama yang berkaitan dengan keuangan
perusahaan serta menjaga agar perusahaannya tergolong dalam perusahaan yang
sehat.
Perusahaan yang sehat ialah perusahaan yang terbebas dari prediksi
kebangkrutan. Salah satu indikator perusahaan yang sehat ialah tidak mengalami
masalah keuangan. Masalah keuangan perusahaan merupakan salah satu faktor
yang berdampak kebangkrutan perusahaan.Kesulitan perusahaan yang dapat
menyebabkan kebangkrutan disebabkan dalam dua faktor yaitu, kesulitan yang
disebabkan dari faktor eksternal dan kesulitan yang disebabkan dari faktor
internal.(Daswir, 2010: 5).
1
Universitas Sumatera Utara
Dari faktor eksternal seperti terjadinya kesulitan bahan baku atau kesulitan
sumber daya perusahaan, sehingga perusahaan kehilangan kesempatan dalam
melakukan produksi dan menghasilkan profit, kemudian kesulitan diakibatkan
faktor alam seperti terjadinya bencana yang memaksa perusahaan melakukan
pembubaran. Sedangkan untuk faktor internal bisa dilihat dari segi keuangan
perusahaan, yaitu kesulitan terjadi apabila perusahaan sudah tidak mampu lagi
membayar semua hutang-hutangnya dan memenuhi kewajibannya sehingga
perusahaan mulai melakukan pembubaran dan akan mulai berdampak pada
pengesahan pailit.
Pada suatu perusahaan go-public laporan keuangan sangat penting.
Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, suatu
ringkasan dari transaksi keuangan yang terjadi selama satu tahun buku yang
bersangkutan (Baridwan, 1992: 17).
Analisis laporan keuangan yang banyak digunakan adalah analisis rasio.
Analisis laporan keuangan hanya menekan kan pada satu aspek keuangan saja.
Hal tersebut menjadikan kelemahan dari analisis laporan keuangan maka dari itu
memerlukan suatu alat analisis untuk mengabungkan berbagai aspek keuangan
tersebut, alat tersebut merupakan analisis kebangkrutan. Analisis kebangkrutan
penting dilakukan dengan pertimbangan kebangkrutan suatu perusahaan terbuka
(go public) akan merugikan banyak pihak. Pihak – pihak tersebut antara lain
adalah, investor yang berinvestasi dalam bentuk saham maupun obligasi, kreditur
yang dirugikan karena terjadinya gagal bayar (default), karyawan perusahaan
2
Universitas Sumatera Utara
tersebut karena terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) serta manajemen
perusahaan itu sendiri.
Analisis rasio keuangan untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan
menjadi topik menarik setelah Altmanmenemukan suatu formula untuk
mendeteksi kebangkrutan perusahaan dengan istilah yang sangat dikenal yaitu ZScore Altman. Pada tahun 1968 metode Altman muncul setelah metode yang
dilakukan oleh Beaver dirasa kurang mampu memprediksi kebangkrutan suatu
perusahaan. Hal ini dikarenakan Beaver menggunakan pendekatan univariate
dalam prediksinya, dimana penggunaan masing-masing variabel atau rasio diuji
ketepatannya secara terpisah, sehingga kemungkinan terjadinya konflik antar
variabel juga besar. Oleh karena itu, pendekatan multivariateyang digunakan
dalam metode Altman ini mampu menyempurnakan kelemahan dari pendekatan
univariate tersebut. Hal ini dikarenakan metode multivariate memasukkan
variabel-variabel penelitian dalam suatu persamaan dan diuji secara bersamaan.
Selanjutnya The Altman Model (Z-Score) menggunakan metodeMultiple
Discriminant Analysis dengan lima jenis rasio keuangan yaitu Working Capital to
Total Assets, Retained Earnings to Total Assets, Earnings Before Interest and
Taxes to Total Assets, Book Value of Equity to Book Value of Debt, dan Sales to
Total Assets.
Oleh sebab itu, Model Altman (Z-Score) merupakan salah satu model
analisis multivariate yang berfungsi untuk memprediksi kebangkrutanperusahaan
dengan tingkat ketepatan dan keakuratan yang relatif dapat dipercaya. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui prediksi kebangkrutan dan tingkat keberhasilan
3
Universitas Sumatera Utara
suatu perusahaa serta kinerja keuangan perusahaan berdasarkan hasil analisis
diskriminan dengan menggunakan model Altman berdasarkan rasio lima variabel
tersebut.
Untuk mendukung dari hasil analisis diskriminan Altman ini,terdapat alat
analisis keuangan yaitu Trend, analisis inimenggambarkan kecenderungan
perubahan suatu pos laporankeuangan selama periode (dari tahun ke
tahun).(Prastowo danJulianty,2005:66) Dengan analisis Trend akan diketahui
prestasikeuangan
suatu
perusahaan
menujukkan
perbaikan/sebaliknyamenunjukkan penurunan, dengan demikian terdapat indikasi
apabilaprestasi keuangan menurun maka perusahaan tersebut mendekatibangkrut,
begitu sebaliknya jika prestasi keuangan menujukkanperbaikan maka bisa
dikatakan perusahaan tersebut jauh darikebangkrutan.
Fenomena ekonomi yang terjadi saat ini, membuat peneliti tertarik untuk
memprediksi tingkat keberhasilan perusahaan yang listing di Daftar Efek Syariah
(DES) dengan cara menganalisis kebangkrutan perusahaan tersebut melalui
metode Z-Altman. Daftar Efek Syariah (DES) yaitu kumpulan efek yang tidak
bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah dipasar modal yang ditetapkan oleh
Bapepam-LK
atau
pihak
yang
disetujui
oleh
Bapepam-LK
(www.ojk.co.id).Perusahaan yang masuk kedalam daftar efek syariah, yaitu yang
memiliki emiten dimana emiten yang masuk dalam daftar efek syariah harus
memiliki rasio utang berbasis bunga dibanding dengan total asset kurang dari
45%.
4
Universitas Sumatera Utara
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui kinerja perusahaanperusahaan yang listing di Daftar Efek Syariah (DES), yang merupakan suatu
daftar yang memuat perusahaan-perusahaan yang beroperasi berlandaskan syariah
yang dimana perusahaan-perusahaan tersebut kini menjadi perhatian khusus bagi
para investor.Dengan melakukan penelitian terhadap perusahaan-perusahaan yang
listingdi Daftar Efek Syariah (DES) membuktikan bahwa kemampuan perusahaan
yang berlandaskan syariah juga tidak kalah dengan perusahaan konvensional.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul “Analisis Peringkat Keberhasilan Keuangan
Perusahaan – Perusahaan yang Listing di Daftar Efek Syariah (DES) dengan
Metode Z-Altman” .
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang penelitian di atas, rumusan masalah
dalam penelitian ini sebagai berikut:
1.
Bagaimana kondisi perusahaan-perusahaan yang konsisten listing di daftar
efek syariah dalam tingkat keberhasilan maupun prediksi kebangkrutan
dengan menggunakan metode Z-Altman ?
2.
Berapakah rata-rata nilai rasio keuangan yang digunakan sebagai analisis
Altman Z-Scorepada perusahaan-perusahaan yang konsisten di listing
daftar efek syariah ?
3.
Ditinjau
dari
analisis
Diskriminan
Altman
bagaimana
prediksi
kebangkrutan dilihat dari nilai Altman Z-Score pada perusahaanperusahaan yang listing di daftar efek syariah?
5
Universitas Sumatera Utara
4.
Bagaimana perkembangan trend (kecenderungan) dari nilaiAltman ZScore pada perusahaan-perusahaan yang terlisting di daftar efek syariah ?
1.3
Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan diatas maka tujuan dari
penelitian ini adalah:
1.
Untuk memprediksi tingkat keberhasilan dan kebangkrutan pada
perusahaan-perusahaan yang terlisting di daftar efek syariah dilihat dari
nilaiAltman Z-Score .
2. Untuk mengetahui rata-rata nilai rasio keuangan yang digunakan sebagai
analisisAltmanZ-Score pada perusahaan-perusahaan yang terlisting di
daftar efek syariah.
3. Untuk
mengetahui
perkembangan
trend
(kecenderungan)
dari
nilaiAltmanZ-Score pada perusahaan-perusahaan yang terlisting di datar
efek syariah.
1.4
Manfaat Penelitian
A. Manfaat Teoritis
1. Untuk menambah pemahaman dan wawasan serta lebih mendukung teori
yang telah ada yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
2. Bagi pihak manajemen perusahaan, penelitian ini diharapkan mampu
memberikan sumbangan pemikiran dalam mempertimbangkan dan
menerapkan kebijakan yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan di
masa depan.
6
Universitas Sumatera Utara
3. Sebagai bahan perbandingan dan tambahan masukan bagi peneliti yang
lain.
B. Manfaat Praktis
1. Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dan lembaga terkait dalam
menentukan kebijakan menganalisis kelangsungan hidup perusahaan untuk
mendeteksi sejak dini ancaman kebangkrutan.
2. Memberi masukan pada manajemen sebagai pertimbangan untuk
pengambilan kebijaksanaan dimasa yang akan datang agar dapat
mengantisipasi adanya financial distress.
3. Sebagai bahan pertimbangan bagi para analis dalam hal penggunaan
metode Altman sebagai metode untuk memprediksi kebangkrutan pada
perusahaan-perusahaan di Indonesia.
4. Hasil penelitian ini juga berguna bagi para pemakai informasi laporan
keuangan seperti para investor agar mempertimbangkan rasio-rasio
keuangan dalam berinvestasi.
7
Universitas Sumatera Utara
Download