1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Ekspektasi atau motivasi setiap investor adalah mendapatkan keuntungan dari transaksi investasi yang mereka lakukan. Para investor yang bertransaksi di pasar modal, khususnya saham, pasti memiliki motivasi yang sama pula. Bertransaksi saham memiliki potensi keuntungan dalam dua hal, yaitu pembagian deviden yang merupakan keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada semua pemegang saham, dan capital gain yang didapat berdasarkan selisih harga jual saham dengan harga beli (Rusdin 2006). Saham dikenal memiliki karakteristik high risk-high return. Artinya saham merupakan surat berharga yang memberikan peluang keuntungan yang tinggi namun juga berpotensi risiko tinggi. Saham memungkinkan pemodal mendapatkan keuntungan (capital gain) dalam jumlah besar dalam waktu singkat. Namun seiring dengan berfluktuasinya harga saham, saham juga dapat membuat investor mengalami kerugian besar dalam waktu singkat. Untuk itu investor membutuhkan alat prediksi yang dapat membantunya dalam mengambil keputusan investasi pembelian saham. Harga saham banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal seperti politik, keamanan, psikologi pasar, dan sebagainya yang bersifat ekonomis maupun nonekonomis (Sulistiawan & Liliana 2007). Untuk itu sangatlah sulit untuk memprediksi harga di masa mendatang karena jika prediksi ingin dilakukan berdasarkan berbagai variabel yang mempengaruhinya, maka terlalu banyak variabel yang perlu dijadikan dasar prediksi harga saham tersebut. Namun pengaruh dari berbagai variabel tersebut akan tercermin pada naik turunnya harga saham itu sendiri (Sulistiawan & Liliana 2007). Data harga saham merupakan data deret waktu. Peramalan data deret waktu yang menggunakan jaringan syaraf tiruan berhasil cukup baik jika dilakukan analisa terhadap data deret waktu untuk mendapatkan kecenderungan – kecenderungan yang terdapat pada data deret waktu tersebut. Dari hasil analisa tersebut kemudian ditentukan model – model masukan jaringan syaraf tiruan yang terdiri dari komponen – komponen penting data deret waktu yang akan diprediksi agar meningkatkan kemampuan jaringan syaraf tiruan dalam 1 2 meramal data deret waktu tersebut (Atiya & Shaheen 1999; Dutta et al. 2006; Suhartono & Subanar 2006). Kenyataan mengenai harga saham dan hasil yang cukup baik dari penelitian – penelitian mengenai peramalan data deret waktu dengan jaringan syaraf tiruan, mendorong peneliti untuk melakukan peramalan harga saham dengan bantuan jaringan syaraf tiruan. Pada penelitian ini, data harga saham terlebih dahulu dieksplorasi agar dapat menentukan model data yang digunakan sebagai masukan pada jaringan syaraf tiruan yang diharapkan akan memberikan hasil peramalan yang baik. 1.2 Tujuan Membangun model jaringan syaraf tiruan propagasi balik untuk peramalan harga saham (studi kasus : harga saham penutupan PT BUMI Resources). 1.3 Masalah Masalah – masalah yang timbul dalam rangka mencapai tujuan tersebut adalah sebagai berikut : 1. menentukan jenis data masukan dan rentang periode data yang optimum untuk peramalan. 2. menentukan arsitektur jaringan syaraf tiruan yang paling cocok untuk peramalan harga saham terkait dengan jenis data masukan. 1.4 Ruang lingkup Ruang lingkup penelitian ini meliputi : 1. Jenis data yang dikaji pada penelitian ini meliputi harga saham, persentase kenaikan/penurunan harga saham, harga saham yang telah dilakukan first differencing, dan harga saham yang telah diubah menjadi angka indeks. 2. Melakukan eksplorasi terhadap otokorelasi harga saham pada masing – masing jenis masukan untuk menentukan periode yang digunakan sebagai masukan jaringan syaraf tiruan. 3. Membuat berbagai model peramalan harga saham untuk satu periode ke depan menggunakan jaringan syaraf tiruan propagasi balik. 4. Membuat program aplikasi dengan menggunakan perangkat lunak Matlab versi 6.5.1 dari model yang terpilih. 2 3 5. Harga saham yang digunakan dalam pembuatan model peramalan adalah harga saham penutupan PT Bumi Recources (BUMI) periode 2005 hingga April 2008. 1.5 Manfaat Penelitian ini memberikan hasil berupa model peramalan menggunakan jaringan syaraf tiruan propagasi balik yang diharapkan dapat dipakai sebagai masukan bagi investor dalam membuat keputusan investasi pembelian saham. 3