No, Thanks! A Dating Rejection Through CMC Ayu Indrawardhani 210120160019 Fitri Annisa Rachmah 210120160009 Asal Mula C-MC Computer-mediated communication atau biasa disebut dengan CMC sudah dikenal sejak pertama ditemukannya komputer digital pertama (sekitar masa Perang Dunia ke II) atau paling tidak sejak pertama kali ada prototipe e-mail pada awal tahun 1960-an Tahun 1990-an di mana mulai dikenal internet yang menjadi tonggak revolusi komunikasi manusia, komputer menjadi barang yang sangat populer dan dimiliki oleh banyak orang, komputer mengalami pergeseran fungsi menjadi alat komunikasi di mana orang – orang saling berinteraksi “Computer Mediated Communication is the communication that takes place between people via the computer”. (Susan Herring, 1996) Perspektif CMC sangat khas tertuju pada cara komputer menyalurkan dan memediasi model komunikasi FtF (Face-to-Face). Pada CMC, komputer adalah alat sebagaimana window bagi cyberspace. Apa yang akan dimediasi dalam CMC adalah interaksi face-to-face antara satu orang atau lebih, seperti pada chats group. (Holmes, 2012) Tiga fokus utama dari CMC adalah Communication, Mediated and Computer (Thurlow et al., 2004) Computer Communication Mediated Perspektif Teori – Teori dalam CMC Teori Kehadiran Sosial (Social Presence Theory) merujuk pada tingkat kontak interpersonal dan perasaan intim yang dirasakan saat berkomunikasi. Dalam teori komunikasi, kedekatan secara psikologis ini terkadang disebut sebagai ‘immediacy’ Level ini dapat dikategorisasikan ke dalam beberapa kelompok antara lain: • unsociable or sociable, • insensitive or sensitive, • cold or warm, and • impersonal or personal. Kehadiran sosial dikomunikasikan melalui isyarat visual seperti ekspresi wajah, gesture dan kontak mata. Cuelessness Model (Rutter, 1984 dalam Lamerich & Molder, 2003) Cuelessness memiliki arti yaitu ketidakadaannya seluruh isyarat nonverbal seperti gestures, ekspresi wajah, intonasi suara dan penampilan serta tidak adanya tanda indentitas seperti status, peran, usia dan umur Prinsip – prinsip dasar dari teori ini dalam CMC adalah : • Derajat di mana individu merasa individu lain sebagai seorang manusia dan interaksi yang terjadi di antara keduanya sebagai suatu hubungan. • Media yang berbeda menyampaikan derajat yang berbeda atas substansi dari sebuah interaksi • Internet tidak berfungsi sebagai alternatif dari komunikasi tatap muka - tapi sebagai saluran yang khusus. • Orang lebih memilih komunikasi tatap muka untuk memenuhi kebutuhan komunikasinya. Teori Kekayaan Media (Media Richness Theory) Daft and Lengel (1984) Ditentukan berdasarkan beberapa hal utama antara lain (Thurlow et al., 2004:49) Bandwith atau kemampuan untuk mengirimkan banyak isyarat Kemampuan untuk memberikan feedback dengan segera Kemampuan untuk menggunakan bahasa percakapan sehari – hari Fokusnya Personal SIDE (Social Identity Model of Deindiviuation Effects) model ini berangkat dari sebuah ide mengenai identitas sesorang yang terdiri dari individual or personal identity (Identitas pribadi) and their group or social identity (identitas sosial) Prinsip – prinsip dasar dari model ini adalah : • Identifikasi sosial / de-individuation • Orang yang aktif di dunia maya banyak yang mengandalkan kelompok – kelompok diskriminatif • Pengguna mengadaptasi norma – norma (menerima perilaku – perilaku sosial) • Anonimitas memperkuat “SIDE” efek pada mental kelompok • Anonimitas mendorong adanya self-categorization Just say ‘‘No thanks’’ Romantic rejection in computermediated communication Tulisan Stephanie Tom Tong dan Joseph B. Walther, Michigan State University, USA melakukan penelitian kepada 190 responden yang terlibat kencan online dan pernah menolak ajakan berkencan dari lawan jenisnya Di penelitian Tong & Walther itu dikatakan bahwa ada beberapa jenis penggunaan CMC yang sering diaplikasikan antara lain pada template kalimat penolakan di situs atau aplikasi kencan online atau pesan yang dibuat sendiri oleh para pelaku Penolakan atas ajakan kencan biasanya diharapkan tetap sopan namun harus bermakna ‘nothing personal’